0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
Johannes Peter Muller lahir pada 1801 dan bekerja di Humboldt University of Berlin. Ia dikenal akan doktrin energi saraf spesifik yang menyatakan bahwa setiap saraf sensoris diatur oleh energi spesifik sehingga sensasi yang timbul tergantung pada jenis rangsangannya. Temuan Muller menyimpulkan bahwa kesadaran manusia terhadap lingkungan sangat bergantung pada sistem saraf dan bukan semata rangsangan lingkungan.
Johannes Peter Muller lahir pada 1801 dan bekerja di Humboldt University of Berlin. Ia dikenal akan doktrin energi saraf spesifik yang menyatakan bahwa setiap saraf sensoris diatur oleh energi spesifik sehingga sensasi yang timbul tergantung pada jenis rangsangannya. Temuan Muller menyimpulkan bahwa kesadaran manusia terhadap lingkungan sangat bergantung pada sistem saraf dan bukan semata rangsangan lingkungan.
Johannes Peter Muller lahir pada 1801 dan bekerja di Humboldt University of Berlin. Ia dikenal akan doktrin energi saraf spesifik yang menyatakan bahwa setiap saraf sensoris diatur oleh energi spesifik sehingga sensasi yang timbul tergantung pada jenis rangsangannya. Temuan Muller menyimpulkan bahwa kesadaran manusia terhadap lingkungan sangat bergantung pada sistem saraf dan bukan semata rangsangan lingkungan.
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Aliran Psikologi
Disusun oleh : Kelompok 7 (tujuh)
Nama Anggota : - Kurnia (20025310)
- Angelo Basario M (2002531023) - Putu Rama Agraprana (20025310) - Gek Mirah (20025310)
Kelas/Prodi : A / Psikologi (PSSP)
Dosen Pengampu : Dra. Adijanti Marheni, M.Si.
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2020 Johannes Peter Muller lahir pada tahun 1801 dan meninggalkan bumi pada 1858. Ia bekerja di Humboldt University of Berlin. Salah satu temuan terpentingnya adalah doktrin energi saraf spesifik. Doktrin ini menyatakan bahwa setiap saraf sensoris diatur oleh energi spesifik dan ketika timbul sensasi, sensasi itu secara spesifik terlepas dari jenis rangsangannya. Misalnya, mata yang dirangsang dengan sinar, maupun tekanan di kelopak mata, atau permukaan di kepala, akan menimbulkan sensasi yang sama, yaitu visual. Muller juga menyatakan bahwa walau pancaindera di dalam tubuh manusia dapat dirangsang menggunakan berbagai jenis rangsangan, akan tetapi tiap-tiap indrra memiliki rangsangan spesifik yang mana organ itu paling sensitif (gelombang sinar untuk mata, dan lain-lain). Diferensiasi sensitivitas dan jenis rangsangan yang sesuai, disebabkan karena manusia dapat menggagas realitas di sekitarnya secara berbeda. Meskipun demikian, semua itu tergantung dari kelengkapan pancaindranya. Akibat langsung dari temuan Muller menyatakan bahwa kesadaran manusia akan lingkungannya sangat tergantung dari kelengkapan sistem saraf kita, bukan oleh rangsangan dari lingkungan. Pemahaman dan pengalaman kita tentang lingkungan sangat dibatasi oleh pengalaman indrawi kita. Sistem saraf manusia adalah titian antara kesadaran manusia dengan dunia nyata di sekitarnya.