Sumber : Foodizz
The First F&B Education Platform in Indonesia
Kode : 03/01-EXT/ED-DOC/21
Pendapatan (Revenue)
Makan di restoran (Dine-In)
Gofood/Grabfood
Pemesanan Box
Total Pendapatan
* tabel di atas dapat digunakan untuk menjalankan simulasi P&L dengan cara mengganti angka yang ter
yang diberi highlight warna kuning.
TEMENT )
KAH
PENDAPATAN (REVENUE)
130,000,000 46.4% Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari kegiata
60,000,000 21.4% yang dimiliki (Revenue Stream)
90,000,000 32.1%
280,000,000 100.0% Pada laporan Laba/Rugi (Income Statement), pendapatan (revenue) pada bi
pendapatan (Revenue Stream) sesuai dengan strategi yang kita terapkan pa
samping ini, memilik 3 sumber pendapatan ( Revenue Stream ), antara lain
dan (3) Pemesanan Box.
100,000,000 35.7%
8,000,000 2.9%
8,000,000 2.9% Di kolom (G17-G19), kita bisa lihat bahwa (1) Makan di Restoran (Dine-in) m
3,000,000 1.1% memiliki kontribusi sebesar 22,2% dan (3) Pemesanan Box memiliki kontribu
ini untuk masing-masing bisnis yang dimiliki, komposisi angka/kontribusi da
119,000,000 42.5% sesuai dengan strategi yang diinginkan, ataupun data aktual dari bisnis yang
161,000,000 57.5%
Komponen yang biasa dimasukkan ke dalam HPP antara lain : (1) Beban Bah
20,000,000 7.1% sendok, & garpu sekali pakai, tisue, tusuk gigi, sedotan, dll (3) Beban Pengiri
baku dari suplier/vendor sampai ke restoran/gudang, (4) Selisih Kehilangan
12,000,000 4.3% baku yang dihitung dengan standar produksi dibandingkan penggunaan bah
32,000,000 11.4%
62,000,000 22.1%
LABA KOTOR (GROSS PROFIT)
15,000,000 5.4%
- 0.0% Jumlah hasil dari pengurangan Pendapatan Bersih (Net sales = Gross Sales-P
- 0.0% Jumlah Laba Kotor ini bisa dijadikan indikator dari tingkat efisiensi pengguna
Mix.
47,000,000 16.8%
Selain biaya karyawan, terdapat juga (2) beban rumah tangga, (3) beban sew
berkisar antara 4-8% dari total , beban Sewa 4-10 dari total sales, dan beban
alokasi tersebut bisa berbeda, lebih tinggi ataupun lebih rendah untuk setia
Beban marketing biasanya dihitung dari prosentase total sales dari sebuah
sedang berusaha menaikkansales secara agresif, beban marketing bisa sang
beban marketing dialokasikan antara 4-7% dari total target sales
Beban Umum dan Administrasi (Back Office Expense) ini meliputi biaya gaji
(1) Beban gaji Direktu Utama, Staf Departemen Akuntansi, Office Boy, dll, (
Transportasi Kantor, (5) Beban Internet dan Tekomunikasi Kantor, (6) Beban
Sebagai catatan, beban Umum dan Administrasi (Back Office Expense) ini ad
memiliki pengaruh langsung terhadap penjualan, sehingga alokasi biaya ini
operasional restoran dan beban marketing. Walaupun biasanya untuk peru
alokasi di kategori biaya ini bisa sangat besar mencapai 10-15% tetapi deng
berikutnya, beban ini harus bisa ditekan antara 4-7%
Jumlah dari Net Sales (Gross Sales-Pajak Restoran) dikurangi beban operasio
di sini menunjukkan tingkat produkstivitas dari sebuah bisnis yang sedang b
aspek yang digunakan saat dilakukan evaluasi bisnis.
Jumlah dari Net Sales (Gross Sales-Pajak Restoran) dikurangi beban operasio
di sini menunjukkan tingkat produkstivitas dari sebuah bisnis yang sedang b
aspek yang digunakan saat dilakukan evaluasi bisnis.
contoh simulasi
Jika kita membeli kompor deep fryer seharga Rp. 20.000.000, dan ditetapka
(Penyusutan) setiap tahun untuk kompor yang kita beli adalah Rp. 5.000.00
Jika kita menyewa bangunan dan dibayar di awal sebesar Rp. 120.000.000,
sebesar Rp.10.000.000/bulan
Beban Bunga ini akan muncul jika kita memiliki tanggung jawab hutang piut
menerapkan biaya bunga tiap bulannya.
Pajak yang dimaksud disini adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan
oleh perusahaan dari kegiatan aktivitasnya penjualan produk dari berbagai sumber pendapatan
endapatan (revenue) pada bisnis restoran perlu kita detilkan menjadi berberapa sumber
trategi yang kita terapkan pada bisnis yang beroperasi. Pada simulasi laporan keuangan bisnis di
evenue Stream ), antara lain bersumber dari : (1) Makan di Restoran (Dine-In), (2) GoFood/Grabfood
akan di Restoran (Dine-in) memiliki kontribusi sebesar 44% dari total sales, (2) Gofood/Grabfood
esanan Box memiliki kontribusi sebesar 3%. Jika Foodpreneur ingin mengimplementasikan model
mposisi angka/kontribusi dari masing-masing sumber pendapatan (Revenue Stream) bisa beragam
n data aktual dari bisnis yang sudang berjalan.
gsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga produk
kondisi biaya pengiriman juga dimasukkan ke dalam komponen Harga Pokok Penjualan
-beda untuk setiap perusahaan, tergantung dari strategi biaya yang diimplementasikan, namun
HPP ada di kisaran 35%-45%. Prosentase ini bukan dasar yang bersifat mutlak, tetapi bisa dijadikan
pkan Standar HPP untuk produk yang dijual.
PP antara lain : (1) Beban Bahan Baku, (2) Beban Pendukung Produk (Consumable) seperti plastik,
edotan, dll (3) Beban Pengiriman yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman bahan
udang, (4) Selisih Kehilangan (Shrinkage) adalah selisih/varian perhitungan dari penggunaan bahan
bandingkan penggunaan bahan baku yang dihitung secara aktual dari proses stock opname
sih (Net sales = Gross Sales-Pajak Restoran) dikurangi dengan Total Harga Pokok Penjualan (COGS),
ari tingkat efisiensi penggunaan bahan baku dan optimalisasi dari impelementasi strategi Product
g secara langsung (direct-cost) yang digunakan menjalankan operasi sehari-hari untuk memastikan
ertinggi pada Beban Operasional Restoran (OPEX) di Bisnis Restoran ini adalah (1) Beban Karyawan
n untuk biaya ini adalah 15% dari total sales, didalamnya sudah meliputi biaya gaji, biaya bonus, dan
rumah tangga, (3) beban sewa, (4) beban lingkungan. Alokasi untuk beban rumah tangga biasanya
10 dari total sales, dan beban lingkungan berkisar di 1-3%, tetapi untuk kondisi-kondisi tertentu
pun lebih rendah untuk setiap tipe bisnis kuliner dan situasi lingkungan yang berbeda.
ng tidak memiliki pengaruh langsung (Indirect Cost) terhadap berjalannya operasi sebuah
ategori ini adalah (1) beban marketing (marketing expense) (2) beban umum & administrasi (back
ntase total sales dari sebuah bisnis. Jika bisnis restoran baru melakukan launching, opening, atau
f, beban marketing bisa sangat tinggi antara 10%-20%, tetapi jika kondisi sudah stabil biasanya
total target sales
pun dipengaruhi dari karakteristik dari bisnis model yang dijalankan. Jika perusahaan kuliner
gan kata lain, total biaya operasional restoran dan Harga Popok Produksi sangat kecil di bawah
kan alokasi biaya marketing yang tinggi, yang terpenting adalah target Net Profit perusahaan masih
pense) ini meliputi biaya gaji karyawan yang tidak terlibat langsung dengan operasi restoran, seperti
n Akuntansi, Office Boy, dll, (2) Beban Sewa kantor, (3) Beban Rumah Tangga Kantor, (4) Beban
komunikasi Kantor, (6) Beban Konsultan
si (Back Office Expense) ini adalah kelompok beban yang dikategorikan cost centre karena tidak
n, sehingga alokasi biaya ini harus ditargetkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan alokasi beban
laupun biasanya untuk perusahaan yang memiliki rencana bisnis ekspansi, di 1-2 tahun awal
encapai 10-15% tetapi dengan bertumbuhnya jumlah cabang dan penjualan dari bisnis 2-3 tahun
4-7%
an) dikurangi beban operasional restoran dan beban non operasional restoran. Performa keuangan
sebuah bisnis yang sedang beroperasi, oleh sebab itu perhitungan EBITDA menjadi salah satu
bisnis.
at disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Biasanya istilah depresiasi digunakan untuk
ti Peralatan Dapur, Renovasi Bangunan, Pembelian kendaraan, dan aset tetap lainnya. Istilah
sutan sewa dibayar diawal
p. 20.000.000, dan ditetapkan masa depresiasi kompor adalah 4 tahun. Maka Nilai Depresiasi
kita beli adalah Rp. 5.000.000 dan depresiasi setiap bulan adalah Rp 417.000
al sebesar Rp. 120.000.000, maka beban sewa bangunan ini akan diamortisasi di laporan Laba/Rugi
tanggung jawab hutang piutang yang dikenakan bunga ataupun simpanan uang di bank yang