1807 3195 1 SM
1807 3195 1 SM
ABSTRAK
Produktivitas kerja merupakan persoalan yang selalu dibicarakan oleh banyak orang
terutama untuk persoalan-persoalan yang berhubungan dengan dunia industry. Sumber Daya
Manusia yang produktif sangat diperlukan untuk dijadikan asset penting bagi perusahaan dalam
menghadapi persaingan dan krisis ekonomi global saat ini. Motivasi kerja dan kompetensi yang
dimiliki karyawan sangat berperan penting dalam penciptaan SDM yang Produktif. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja, pengaruh
kompetensi terhadap produktivitas kerja dan pengaruh motivasi kerja dan kompetensi terhadap
produktivitas kerja pada karyawan bagian Manajemen, Sirkulasi dan Iklan PT. GALAMEDIA
BANDUNG PERKASA. Motivasi kerja dan kompetensi sebagai variabel independen dan
produktivitas kerja sebagai variabel dependen. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT.
GALAMEDIA BANDUNG PERKASA bagian manajemen, sirkulasi dan iklan dengan jumlah
sampel 40 responden. Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif dan menggunakan metode
explanatory survey, selain itu berdasarkan kurun waktu penelitiannya menggunakan metode
pengembangan cross sectional method. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Untuk mengukur besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja, pengaruh
kompetensi terhadap produktivitas kerja, serta pengaruh motivasi kerja dan kompetensi terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Galamedia Bandung Perkasa menggunakan teknik analisis data
dengan menggunakan analisis jalur melalui bantuan program SPSS 15 for windows.
Berdasarkan hasil pengujian statistik diperoleh temuan bahwa motivasi kerja dan
kompetensi berada dalam kategori sedang. Motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif
terhadap produktivitas kerja sebesar 19.94% dan kompetensi memiliki pengaruh terhadap
produktivitas kerja sebesar 48.71%. Secara simultan motivasi kerja dan kompetensi kerja
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Galamedia Bandung Perkasa
yaitu sebesar 68,65%, yang termasuk ke dalam kategori tinggi yang berada diantara 0,60-
0,799. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja dan kompetensi berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan PT.
Galamedia Bandung Perkasa.
1
Dosen Program Studi Manajemen Bisnis, FPEB Universitas Pendidikan Indonesia
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 97
diharapkan. Keberhasilan dalam mencapai situs berita independen yang berdiri sendiri
tujuan perusahaan sangat ditentukan dan tidak terkait dengan media cetak, seperti
oleh kinerja karyawannya. Seperti yang detik.com, Vivanews.com atau Inilah.com dan
diungkapkan oleh Veithzal Rivai (2005:309) hampir semua media cetak juga menyiapkan
bahwa “Kiner ja karyawan merupakan versi digital mereka. Inilah yang menyebabkan
suatu hal yang sangat penting dalam upaya tingkat pembaca berita di media cetak turun,
perusahaan untuk mencapai tujuannya”. karena mereka lebih memilih media online
Salah satu ukuran keberhasilan kinerja sebagai media untuk mendapatkan berbagai
individu, tim atau organisasi terletak pada macam informasi.
produktivitasnya. Tingkat kesuksesan suatu Agar mampu bertahan di tengah
perusahaan dapat diukur berdasarkan tantangan dan perubahan, perusahaan
produktivitas perusahaan dari tiap individu media cetak harus mampu meningkatkan
yang bekerja di dalamnya, dimana produktivitas keahlian mereka demi membantu masyarakat
individu merupakan ukuran dari produktivitas yang membutuhkan layanan informasi
perusahaan secara keseluruhan. Produktivitas yang diinginkan. Selain itu hal yang paling
individu merupakan perbandingan dari penting adalah perusahaan media cetak harus
efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja mengubah cara kerja mereka selama ini.
yang maksimal) dengan efisiensi adalah satu Selain itu, industri media merupakan “human
masukan (tenaga kerja) yang mencakup intensive industry” yaitu sebuah industri,
kuantitas, kualitas dalam satuan waktu dimana mesin utamanya adalah manusia.
tertentu. Sehingga apabila sumber daya manusia
P r o d u k t i v i t a s ke r j a k a r yawa n yang ada dalam industri ini semakin rendah
merupakan persoalan yang selalu dibicarakan kualitasnya, tentu saja secara keseluruhan
oleh banyak orang terutama untuk persoalan- kualitas industri ini beserta produk-produknya
persoalan yang berhubungan dengan Dunia akan semakin menurun pula. Untuk mengatasi
industri. Salah satu industri di Indonesia yang hal tersebut, maka perusahaan media cetak
sedang mengalami dilema permasalahan yang harus mempersiapkan tenaga kerja yang
cukup kompleks adalah industri media cetak. berkualitas, baik dalam kompetensi yang
Permasalahan yang menimpa industri media harus ditingkatkan maupun peningkatan
cetak saat ini diantaranya adalah perang sikap mental produktif berupa motivasi kerja
harga pada bidang sirkulasi dan iklan. Perang yang dimiliki oleh karyawan.
harga eceran surat kabar harian berlangsung Motivasi dapat diar tikan sebagai
sangat kerasnya, dengan hadirnya koran suatu upaya pendorong (driving force) yang
dengan harga Rp 1.000,-. Hampir semua menyebabkan orang berbuat sesuatu atau
koran harian besar melakukan jual rugi. yang diperbuat karena takut akan sesuatu
Dampak jual rugi yang dilakukan oleh industri (Sedarmayanti, 2001:66). Pada umumnya,
surat kabar yang sudah mapan dianggap seorang karyawan akan mengalami kepuasan
sebagai penghalang masuknya pemain baru kerja apabila keinginan dan kebutuhannya
dalam industri koran. terpenuhi. Demikian pula, peran serta
Selain dari perang harga pada bidang dan keterlibatan diri tanpa paksaan, akan
sirkulasi dan iklan, salah satu yang menjadi meningkatkan motivasi kerja. Kesesuaian
tantangan bagi industri media cetak saat antara kebutuhan individual dan kebutuhan
ini adalah melesatnya peran teknologi organisasi, merupakan faktor penting yang
informasi, khususnya internet sebagai sarana dapat menunjang produktivitas kerja.
pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat. Becker, Huselid dan Ulrich (2001:256)
Saat ini tingkat pembaca media cetak terus menyatakan bahwa kompetensi ker ja
menurun. Anak muda sudah tidak lagi merupakan pengetahuan, kemampuan dan
membaca koran dikarenakan makin banyak keahlian (keterampilan) atau ciri kepribadian
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 99
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan. keadaan yang wajar dan bijaksana di
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. dalam tugasnya masing-masing.
6. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan 3. Kebutuhan untuk berafilisiasi (Need for
partisipasi karyawan. affiliation); hasrat untuk bersahabat dan
7. Meningkatkan kesejahteraan karyawan mengenal lebih dekat rekan kerja atau
terhadap tugas-tugasnya. para karyawan di dalam organisasi.
8. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-
alat dan bahan baku. 4. Kompetensi Kerja
Adapun alat-alat motivasi yang dapat Becker, Huselid ang Ulrich dalam
diberikan kepada karyawan adalah : Tjutju Yuniarsih & Suwatno (2008:22),
1. Material Incentive ( Insentif Materill) menyatakan bahwa “ Competence refers to an
merupakan alat motivasi yang diberikan individual’s knowledge, skills, abilities or personality
ke p a d a k a r yawa n ya n g b e r s i f a t characteristic that directly influences his or her
material sebagai imbalan prestasi yang job performance”. Artinya bahwa kompetensi
diberikannya. Yang termasuk alat motivasi merupakan pengetahuan, kemampuan dan
ini antara lain upah, barang-barang, dan keahlian (keterampilan) atau ciri kepribadian
hal sejenisnya. yang dimiliki seseorang yang secara langsung
mempengaruhi kinerjanya.
2. Non Material Incentive (Insentif Non
Harris (2001:158) menyatakan bahwa
Materill)
“Competencies are underlying bodies of knowledge,
merupakan alat motivasi yang diberikan
abilities, experiences, and other requirements
kepada karyawan seperti penempatan
necessary to successfully perform the job”.
kerja yang sesuai, latihan yang sistematis,
Artinya kompetensi merupakan pengetahuan
promosi yang objektif, pekerjaan yang
dasar yang pokok, kemampuan, pengalaman
terjamin, piutang jasa dan hal yang dan persyaratan yang diperlukan untuk
sejenisnya. melaksanakan pekerjaan dengan sukses.
Menurut Patricia Marshall dalam
3. Teori Prestasi David McClelland buku People and Competencies (2007:107)
Teori ini mengklasifikasikan motivasi kompetensi adalah suatu karakteristik dasar
berdasarkan akibat suatu kegiatan berupa dari seseorang yang memungkinkannya
prestasi yang dicapai, termasuk dalam bekerja. memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan,
Dengan kata lain kebutuhan berprestasi peran atau situasi tertentu.
merupakan motivasi dalam pelaksanaan Dari beberapa pengertian kompetensi
pekerjaan. di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
D av i d C . M c . C l e l l a n d b e s e r t a adalah karakteristik dasar yang dimiliki
rekan-rekannya yang menyatakan bahwa seseorang berupa pengetahuan dasar yang
pemahaman tentang motivasi akan semakin pokok, kemampuan, dan pengalaman yang
mendalam apabila di sadari bahwa setiap dapat mempegaruhi kinerja orang tersebut.
orang mempunyai tiga jenis kebutuhan
yaitu: a. Karakteristik Kompetensi
1. Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan Spencer and Spencer (1993:9-11)
(Need for Achievement); kemampuan untuk menyatakan bahwa ada lima karakteristik
mencapai hubungan kepada standar kompetensi yaitu sebagai berikut :
perusahaan yang telah ditentukan juga a. Motif (motive), Apa yang mendorong,
perjuangan karyawan untuk menuju perilaku yang mengarah dan dipilih
keberhasilan. terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Kebutuhan dalam kekuasaan atas otoritas b. Sifat/ciri bawaan (trait), cirri fisik dan
kerja (Need for Power); kebutuhan untuk reaksi-reaksi yang bersifat konsisten
membuat orang berperilaku dalam terhadap situasi atau informasi.
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 101
5. Rating a. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi
Rating dapat dilakukan oleh pimpinan, Produktivitas Kerja.
rekan kerja, bawahan, pelanggan atau Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
spesialis. Sering disebut “360 assesment”, produktivitas kerja, baik yang berhubungan
dan beberapa metode rating antara dengan tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
lain competency assesment questionnaires m a u p u n ya n g b e r h u b u n ga n d e n ga n
(kuesioner pengukuran kompetensi), lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan
customer survey (survei pelanggan), serta pemerintah secara keseluruhan.
organization climate (iklim organisasi). M e n u r u t B a l a i Pe n ge m b a n ga n
Produktivitas Daerah, ada enam faktor utama
5. Produktivitas Kerja yang menentukan produktivitas kerja, yaitu:
Produktivitas kerja dapat dinilai dari 1. Sikap kerja seperti; kesediaan untuk
dua aspek yaitu aspek ekonomi dan aspek non bekerja secara bergiliran (shift work), dapat
ekonomi seperti manajemen dan organisasi, menerima tambahan tugas dan bekerja
masalah mutu kerja, mutu kehidupan, dalam suatu tim.
perlindungan dan keselamatan kerja, motivasi, 2. Tingkat keterampilan, yang ditentukan
insentif, dan lain sebagainya. Aspek-aspek non oleh pendidikan, latihan dalam manajemen
ekonomi ini sangat besar perannya dalam dan supervisi serta keterampilan dalam
meningkatkan produktivitas kerja. teknik industri.
Menurut Schermerharn (2003:7) 3. Hubungan antara tenaga kerja dan
produktivitas ker ja diar tikan sebagai pimpinan organisasi yang tercermin
hasil pengukuran suatu kinerja dengan dalam usaha bersama antara pimpinan
memperhitungkan sumber daya yang organisasi dan tenaga kerja untuk
digunakan, termasuk sumber daya manusia. meningkatkan produktivitas melalui
Produktivitas kerja dapat pada tingkat lingkaran pengawasan mutu (quality
individual, kelompok maupun organisasi. control circles) dan panitia mengenai kerja
Produktivitas kerja juga mencerminkan unggul.
keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai 4. M a n a j e m e n p r o d u k t iv i t a s , ya i t u :
efektivitas dan efisiensi kinerja dalam kaitannya manajemen yang efesien mengenai
dengan penggunaan sumber daya. Orang sumber dan sistem kerja untuk mencapai
sebagai sumber daya manusia di tempat kerja peningkatan produktivitas.
termasuk sumber daya yang sangat penting 5. Efesiensi tenaga kerja, seperti: perencanaan
dan perlu diperhitungkan. tenaga kerja dan tambahan tugas.
Menurut formulasi National Productivity 6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam
Board (NPB) Singapore, dikatakan bahwa pengambilan resiko, kreativitas dalam
produktivitas adalah sikap mental (attitude berusaha, dan berada pada jalur yang
of mind) yang mempunyai semangat untuk benar dalam berusaha.
melakukan peningkatan perbaikan. Selain dari faktor-faktor di atas, terdapat
Konsep produktivitas pada dasarnya pula berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
mencakup sikap mental dan perilaku yang produktivitas kerja, yaitu : (Sedarmayanti,
berorientasi pada perbaikan berkelanjutan 2001:72-76)
(continuos improvement), dan mempunyai 1. Sikap Mental, yaitu motivasi kerja, disiplin
pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih kerja, dan etika kerja.
baik dari hari kemarin, dan kinerja hari esok 2. Pendidikan
mesti lebih baik dari prestasi hari ini. (Tjutju 3. Keterampilan
Yuniarsih & Suwanto, 2008:158). 4. Manajemen
5. Hubungan Industrial Pancasila
6. Tingkat Penghasilan
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 103
fungsi pengadaan (procurement), fungsi kapasitas produktif manusia agar lebih
p e n ge m b a n ga n ( development) , f u n g s i kompetitif dan unggul. Program pengembangan
kompensasi (compensation), fungsi integrasi pada ketiga aspek (fisik, psikologis, dan skill)
(integration), fungsi perawatan (maintenance), ini diarahkan pada tercapainya produktivitas
dan fungsi pemutusan hubungan kerja kerja optimal.
(separation). Pengembangan sumber daya manusia
Salah satu fungsi manajerial SDM merupakan salah satu fungsi operasional
adalah fungsi directing yaitu menggerakkan MSDM yang berisi kegiatan-kegiatan untuk
orang-orang untuk bekerja dan berpartisipasi memelihara dan meningkatkan kompetensi
sesuai bidang tugasnya secara efektif dan pegawai melalui peningkatan pengetahuan,
efesien, menuju arah yang diinginkan keterampilan, kemauan dan aspek-aspek
organisasi. Dalam implementasinya fungsi lainnya.
ini didukung oleh program motivating, leading, Kompetensi itu sendiri menurut
communicating, and deployment. Motivasi Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer
merupakan salah satu bentuk dari fungsi (1993:11), disebutkan bahwa: “Kompetensi
penggerak (directing). merupakan bagian dalam dan selamanya
Motivasi kerja adalah kondisi yang ada pada kepribadian seseorang dan dapat
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan memprediksikan tingkah laku dan performansi
dan memelihara perilaku yang berhubungan secara luas pada semua situasi dan job
dengan lingkungan kerja (Amirullah dkk, tasks.” Kompetensi merupakan salah satu
2002:146). Apabila individu termotivasi, unsur penentu upaya peningkatan kinerja
mereka akan membuat pilihan yang positif organisasi dan penyediaan tenaga kerja yang
untuk melakukan sesuatu, karena dapat memberikan perspektif yang lebih tajam dan
memuaskan keinginan mereka. spesifik terhadap pekerja dan pekerjaannya.
Sama hal nya dengan karyawan, Spencer and Spencer (1993:25-86)
apabila karyawan diberi motivasi untuk secara umum mengelompokkan ke dalam
berprestasi ia akan melakukan usaha dengan enam kelompok kompetensi untuk mencapai
sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi yang produktivitas kerja yang tinggi, yaitu :
diharapkan dan itu akan berdampak kepada 1. Kompetensi berprestasi dan tindakan
peningkatan kinerja dan produktivitas kerja 2. Kompetensi melayani
karyawan tersebut. 3. Kompetensi memimpin (influence)
David McClelland dalam Veithzal Rivai 4. Kompetensi mengelola (managerial)
(2005:459) mengemukakan bahwa ada tiga 5. Kompetensi berfikir (cognitive)
kebutuhan manusia yang sangat penting di 6. Kompetensi kepribadian yang efektif
dalam organisasi perusahaan tentang motivasi (personal effectiveness)
mereka yaitu: Kompetensi kerja merupakan faktor
1. Need of achievement (kebutuhan untuk kunci penentu bagi seseorang dalam
berprestasi) menghasilkan kinerja yang sangat baik
2. Need of power (kebutuhan dalam (Sedarmayanti, 2007:127). Sehingga dapat
kekuasaan atau otoritas kerja) dikatakan bahwa kompetensi merupakan
3. Need of affiliation (kebutuhan untuk faktor penting yang dapat mempengaruhi
berafiliasi). produktivitas kerja karyawan, karena diketahui
Teori tentang motivasi kerja tersebut bahwa kompetensi ini adalah kunci bagi
kemudian oleh peneliti akan dijadikan sebagai seseorang untuk menghasilkan kinerja yang
acuan untuk menguji pengaruhnya terhadap sangat baik. Apabila kinerja seseorang itu baik,
tingkat produktivitas kerja. maka akan menghasilkan produktivitas kerja
Fungsi pengembangan (development) yang baik pula.
merupakan upaya untuk memperbaiki
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 105
melalui pengumpulan data di lapangan, maka terhadap produktivitas kerja, serta pengaruh
metode penelitian yang akan digunakan motivasi kerja dan kompetensi terhadap
adalah metode explanatory survey. Selain itu produktivitas kerja karyawan PT. Galamedia
berdasarkan kurun waktu penelitiannya Bandung Perkasa menggunakan teknik
menggunakan metode pengembangan cross analisis data dengan menggunakan analisis
sectional method. Data yang digunakan adalah path melalui bantuan program SPSS 15 for
data primer dan sekunder. Untuk mengukur windows.
besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap Tabel 1 di bawah ini menyajikan
produktivitas kerja, pengaruh kompetensi operasionalisasi variabel penelitian.
TABEL 1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Indikator Skala
Variabel (X1) Motivasi kerja adalah 1. Need of achievement (kebutuhan untuk Ordinal
Motivasi Kerja kondisi yang berpengaruh berprestasi)
membangkitkan, 2. Need of power (kebutuhan dalam kekuasaan
mengarahkan dan atau otoritas kerja)
memelihara perilaku 3. Need of affiliation (kebutuhan untuk berafiliasi).
yang berhubungan
dengan lingkungan kerja.
(Amirullah dkk, 2002:146)
Variabel (X2) Kompetensi merupakan 1. Kompetensi berprestasi dan tindakan Ordinal
Kompetensi bagian dalam dan selama (Achievement and Action)
nya ada pada kepribadian 2. Kompetensi melayani (helping and human service)
seseorang dan dapat 3. Kompetensi memimpin (influence)
memprediksikan tingkah 4. Kompetensi mengelola (managerial)
laku dan performansi secara 5. Kompetensi berfikir (cognitive)
luas pada semua situasi dan 6. Kompetensi kepribadian yang efektif (personal
job task. effectiveness)
Lyle M. Spencer dan Signe
M. Spencer (1993:11)
Produktivitas Produktivitas kerja adalah 1. Cerdas dan dapat belajar dengan cepat. Ordinal
Kerja (Y) kemampuan seseorang 2. Kompeten secara professional/teknis selalu
untuk menggunakan memperdalam pengetahuan dalam bidangnya.
kekuatannya dan 3. Kreatif dan inovatif, memperlihatkan
mewujudkan segenap kecerdikan dan keanekaragaman.
potensi yang apa adanya. 4. Memahami pekerjaan.
Sedarmayanti (2001:82) 5. Belajar dengan “cerdik”, menggunakan logika,
mengorganisasikan pekerjaan dengan efisien,
tidak mudah menyerah dalam bekerja. Selalu
mempertahankan kinerja rancangan, mutu,
kehandalan, pemeliharaan keamanan, mudah
dibuat, biaya dan jadwal.
6. Selalu mencari perbaikan, tetapi tahu kapan
harus berhenti menyempurnakan.
7. Dianggap bernilai oleh pengawasnya.
8. Memiliki catatan prestasi yang berhasil.
9. Selalu meningkatkan diri.
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 107
Tabel 4 di atas memperlihatkan nilai produktivitas kerja (Y) yaitu sebesar 0.638. Hal
korelasi antar variabel. Nilai korelasi terbesar ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antar variabel X dengan Y adalah korelasi yang signifikan antara motivasi kerja (X1)
kompetensi (X2) dengan produktivitas kerja (Y) dengan kompetensi (X2).
sebesar 0.785. hal tersebut mengindikasikan Selanjutnya pengaruh langsung dan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan tidak langsung motivasi kerja dan kompetensi
antara kompetensi (X2) dengan produktivitas terhadap produktivitas kerja disajikan pada
kerja (Y). Sedangkan untuk variabel motivasi Tabel dibawah ini.
kerja (X1) nilai koefisien korelasi terhadap
TABEL 5
HASIL PENGUJIAN PENGARUH MOTIVASI
DAN KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
Pengaruh Pengaruh tidak ttabel
Sign
Langsung langsung 1.685
X Motivasi Kompetensi Keputusan
Produktivitas Total Alpha
Kerja (X2) thitung
Kerja Y Pengaruh 0,05
(X1)
Motivasi 0.0979 1.0000 0.1015 0.1994 2.908 0,000 Ho Ditolak
Kerja
(X1)
Kompetensi 0.3856 0.1015 1.0000 0,4871 5.762 0,000 Ho Ditolak
Kerja
(X2)
R2 0,6865
Sumber : Hasil Pengolahan data 2009
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 109
harus dilakukan oleh perusahaan adalah Demi Sukses Global (terjemahan). Jakarta:
meningkatkan pengetahuan karyawan PT Gramedia Pustaka Utama.
dengan memberikan pendidikan dan Faustino Cardoso Gomes. (2003). Manajemen
pelatihan yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
masalah kepribadian, penguasaan diri, ANDI
motivasi kerja dan lain-lain kepada Flippo, Edwin B. (1984). Personnel Management.
karyawan untuk meningkatkan semangat Sixth Edition. International Student Edition.
dan kepercayaan diri dalam bekerja. New York: McGraw-Hill Book Company.
3. Kreativitas dan inovasi karyawan dalam Gasperesz, Vincent. (2000). Manajemen
mempelajari sesuatu dianggap masih Produktivitas Total: Strategi Peningkatan
kurang. Oleh karena itu evaluasi yang Produktivitas Bisnis Global. Jakar ta:
dapat dilakukan oleh per usahaan Gramedia.
adalah dengan memberikan rotasi, Gilmore, John V. (1974). The Productive
tugas-tugas baru, pendidikan dan Personalitity.. San Francisco: Albion
pelatihan sehingga karyawan terdorong Publishing Coy
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam Gomez, Meiza, Balkin, David.B. Cardy, Robert.L.
bekerja. Dengan adanya tindakan yang (1995). Managing Human Resources.
konstruktif, imaginatif, kreatif dari London: Prentice Hall International (UK)
individu dalam suatu organisasi, maka Limited.
diharapkan produktivitas organisasi akan Harun Al Rasyid. (1994). Teknik Penarikan
meningkat. Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung:
4. Secara simultan motivasi kerja dan Universitas Padjadjaran.
kompetensi memiliki pengaruh yang positif Husein Umar. (2002). Metode Riset Bisnis.
terhadap produktivitas kerja karyawan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
PT. Galamedia Bandung Perkasa. Pada Malayu Hasibuan SP. (2001). Organisasi Dan
penelitian ini, variabel yang mendapatkan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
nilai yang lebih rendah yaitu motivasi Moch. Ali. (1985). Penelitian Pendidikan
kerja. PT Galamedia Bandung Perkasa Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
harus lebih memberikan motivasi untuk Muchdarsyah, Sinungan. (2005). Produktivitas Apa
bekerja kepada karyawannya agar dapat dan Bagaimana. Jakarta: Angkasa Persada.
meningkatkan produktivitas kerja. Nawawi, H. Dan Martini H. (1990). Administrasi
Personil untuk Meningkatkan Produktivitas
F. Daftar Pustaka Kerja. Jakarta: Bumiaksara.
AA Anwar Prabu Mangkunegara. (2005) Manajemen Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta :
Sumber Daya Manusia SDM Perusahaan. Ghalia Indonesia.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Raymond J Stone. (2002). Human Resource
Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. (2002). Management, 3rd edn. John Wiley & Sons
Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Australia, Ltd.
Ilmu. Robbins, Stephen P. (2003). Organizational
As’ad, M. (2003). Psikologi Islami: Seri Sumber Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Daya Manusia. Yogjakarta: Liberty. Ruky, Ahmad S. (2004). Sistem Manajemen
Asep Hermawan. (2006). Penelitian Bisnis Kinerja, Performance Management System.
Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo. Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih
Boulter, Nick, Murray, Dalziel, Jackie Hill. Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia
(2007). People and Competencies. Crest Pustaka Utama.
Publishing House. Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia
Elashmawi, Farid & Philip R. Harris. (2001). dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Manajemen Multi Budaya, Kecakapan Baru Mandar Maju
Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja terhadap Produktivitas Kerja ... (Hari Mulyadi) 111