SURAT AL-LAIL
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di
waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.4 Allah memberikan pesan pada ayat
di atas bahwa dzikir setelah shalat dapat di lakukan dengan cara apapun dan bagaimanapun
keadaanya. Dalam keadaaan normal dilakukan dengan duduk, dalam keadaan gawat
dilakukan dengan keadaan yang memungkinkan, bahkan setiap saat diwaktu berdiri, waktu
duduk dan waktu berbaring. Kemudian, shalat apabila dalam keadaan normal.
Dengan dimulainya sumpah Allah yang menggunakan pasangan waktu siang dan
malam yang kemudian diikuti dengan sumpah menggunakan penciptaan laki-laki dan
perempuan, lalu menjelaskan perbedaan perbuatan dan usaha manusia,
mengindikasikan seolah manusia baik laki-laki atau perempuan siang atau malam
selalu berusaha dan bekerja untuk menyambung hidup di dunia dan sebagian sadar
juga meneruskannya untuk persiapan hidup di akhirat.
Surat Al-Lail ini menjelaskan bahwa usaha manusia itu berbeda-beda, karena itu
balasannya berbeda-beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan
membenarkan adanya yang baik, dimudahkan Allah baginya melakukan kebaikan
yang membawa kepada kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang dimudahkan Allah
baginya melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di
akhirat, harta benda tidak akan akan memberi manfaat kepadanya; orang yang bakhil
merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang baik.