Proposal 4
Proposal 4
Peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Oleh :
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
“Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber pustaka
yang menjadi rujukan dalam penyusunan skripsi ini telah saya nyatakan dengan
benar. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil
plagiat/pemalsuan/penyuapan/pertukangan maka saya siap menerima sanksi yang
berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu dengan segala
resiko yang harus saya tanggung”
Tanda Tangan :
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. STIKes Indramayu : 2016-2020
2. SMK Farmasi Indramayu : 2013-2015
3. SMP Negeri 1 Kandanghaur : 2009 2012
4. SD Negeri 1 Ilir Kandanghaur : 2003-2009
5. TK At-Taqwa Kandanghaur : 2002-2003
Riwayat Organisasi :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji
Seminar proposal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu
untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Skripsi pada Program Studi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Anggota I Anggota II
Mengetahui
Ketua Program Studi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
syukur atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan sehingga
Alat Pelindung Diri dan Kebutuhan Biaya untuk Penyediaan Alat Pelindung
proposal penelitian ini, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih kepada :
Indramayu.
Indramayu.
proposal.
penelitian ini.
iv
5. Depi Yulyanti, S.KM., M.Kes. pembimbing II (dua) yang telah
penelitian ini.
7. Kedua orangtua mamah dan papah yang sangat penulis sayangi yang
selalu memberikan semangat dan dukungan berupa doa, biaya, maupun tenaga
STIKes Indramayu yang selalu bersama menemani dalam suka, duka, canda dan
tawa.
9. Seluruh pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu yang selalu
penelitian ini.
penyusunan proposal penelitian ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin
v
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................4
D. Kerangka Teori..........................................................................................14
A. Kerangka Konsep......................................................................................15
vii
B. Definisi Operasional..................................................................................16
A. Rancangan Penelitian................................................................................17
C. Tempat Penelitian......................................................................................17
D. Waktu Penelitian.......................................................................................17
E. Etika Penelitian..........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................16
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................14
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga diimbangi oleh Sumber Daya Manusia dan produktivitas kerja yang baik.
setiap tahun ada 2,78 juta pekerja yang meninggal karena kecelakaan di tempat
kerja atau Penyakit Akibat Kerja. Lebih dari 374 juta orang cedera atau luka atau
jatuh sakit tiap tahun akibat kecelakaan di tempat kerja. Data kecelakaan kerja
triwulan 1 tahun 2018 terdapat 5.318 kasus, 1.361 sembuh, 52 cacat dan 87
2018 atau 40.273 kasus setiap hari. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil
Jawa Barat mencatat, sepanjang 2018 terdapat 33.740 kasus kecelakaan kerja
kecelakaan kerja tahun 2016 sebanyak 11 kasus, tahun 2017 sebanyak 10 kasus,
tahun 2018 sebanyak 19 kasus, tahun 2019 sebanyak 21 kasus jumlahnya ada 61
kasus, yang terdiri dari 51 kasus dalam perusahaan dan 10 kasus luar perusahaan
dari data laporan kecelakaan kerja P2K3 di PT Chang Jui Fang Indonesia
mesin dan di tahap akhir packing masih menggunakan manual. Proses produksi
tahap awal di bagian press pekerja bagian ini oleh pihak manajemen diberikan
APD masker, bagian glaze line APD yang digunakan sepatu boot dan sarung
tangan, bagian kiln APD yang digunakan sarung tangan dan dibagian packing
APD yang digunakan sarung tangan. Dari pembagian APD PT Chang Jui Fang
Indonesia belum sesuai standar dengan potensi bahaya pada setiap bagian tempat
kerja khususnya di bagian packing sering terjadi kecelakaan kerja tertimpa atau
kejatuhan keramik pada kaki karena tidak diberikan sepatu safety sering terjadi
kecelakaan kerja pada tangan sehingga robek dan luka karena tidak memakai
sarung tangan, tidak adanya pemberian pelindung kepala (helm) pekerja pernah
mengalami kecelakaan kerja luka robek pada bagian kepala. Kejadian kecelakaan
kerja tersebut sering terjadi namun pihak manajemen perusahaan masih belum
menyadari karena penyediaan APD tidak sesuai dengan standar yang berlaku dan
APD yang digunakan pekerja tidak sesuai dengan tingkat risiko yang sering
STIKes Indramayu
3
APD bagi pekerja di tempat kerja, APD yang dimaksud berupa pelindung kepala,
produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu produk. Bagian produksi
merupakan bagian yang jumlah pekerjanya banyak dan sering ditemui pekerja
tidak menggunakan APD pada saat bekerja padahal potensi bahaya sangat tinggi
Perusahaan belum menyediakan APD sesuai dengan standar potensi bahaya yang
sering terjadi kecelakaan kerja pada bagian produksi. Persepsi pekerja terhadap
APD yang mereka gunakan padahal sudah diingatkan, namun mereka merasa
tidak nyaman dan sudah biasa melakukan pekerjaan tidak memakai APD.
dan Alat Pelindung Diri (APD). Berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja
dan melindungi tenaga kerja dengan penggunaan APD namun masih seringkali
STIKes Indramayu
4
ditemukan tenaga kerja yang tidak patuh dalam menggunakan APD (Sertiya,
2018).
PT Chang Jui Fang Indonesia langkah pertama Adanya slip permintaan dari user
yang telah diisi lengkap dari penanggung jawab, jumlah barang, spesifikasi barang
dan alasan pengambilan, kedua cek keadaan barang jika sesuai dengan permintaan
kelima serah terima barang antara petugas gudang dengan user, slip pengeluaran
ditandatangani kedua belah pihak, keenam input pengeluaran ke dalam kartu stok,
lakukan penjumlahan dan dibubuhi peraf petugas, ketujuh cek kartu stok dengan
fisik barang setelah pengambilan, jika tidak sesuai telusuri transaksi sebelumnya,
kedelapan input pengeluaran kedalam buku manual. Jika pekerja ingin mengganti
sarung tangan yang rusak maka sarung tangan yang rusak tersebut dibawa sebagai
bukti, guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena sering terjadi pekerja
seseorang, jika lingkungan fisik yang terlalu panas, banyak debu, maka tidak
dapat dipungkiri banyak pekerja yang tidak nyaman begitu pun dengan
STIKes Indramayu
5
lingkungan non fisik pekerja banyak yang tidak mamakai APD karena sudah
terbiasa melakukan pekerjaanya tanpa memakai APD dalam keadaan tersebut dan
mengakibatkan perilaku pekerja dalam memakai APD merasa tidak nyaman dan
Alat Pelindung Diri dan Kebutuhan Biaya dalam Penyediaan Alat Pelindung Diri
B. Rumusan Masalah
adalah “Bagaimana Standar Alat Pelindung Diri dan Berapa banyak Kebutuhan
Biaya dalam Penyediaan Alat Pelindung Diri Di PT Chang Jui Fang Indonesia
C. Tujuan
Indonesia
Fang Indonesia
STIKes Indramayu
6
D. Manfaat
1. Bagi Pekerja
Sebagai masukan bagi pekerja agar dapat memahami potensi bahaya yang
akan terjadi jika tidak menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat melakukan
pekerjannya.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai sumber bacaan atau informasi
tentang analisis standar APD dan penyediaan biaya dalam APD di perusahaan
STIKes Indramayu
7
1. Masalah
Lingkup masalah dalam penelitian ini yaitu tentang Analisis Standar Alat
Pelindung Diri dan Kebutuhan Biaya dalam Penyediaan Alat Pelindung Diri Di
2. Metode penelitian
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Penelitian
STIKes Indramayu
BAB II
TINJAUAN TEORI
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan
penyakit akibat kerja. Secara teknis alat pelindung diri tidaklah dapat melindungi
tubuh secara sempurna terhadap paparan potensi bahaya. Namun demikian alat
pelindung diri akan dapat mengurangi tingkat keparahan dari suatu kemungkinan
ditegaskan bahwa meskipun telah menggunakan alat pelindung diri, tetapi upaya
merupakan langkah yang utama dan terus harus selalu diupayakan sampai tingkat
risiko dapat ditekan sekecil mungkin dalam batas yang diperkenankan (Tarwaka,
2017).
belum efektif mengurangi potensi bahaya, maka alat pelindung diri masih harus
tetap dan wajib digunakan. Meski alat pelindung diri merupakan alat pengendalian
risiko yang paling sederhana, tetapi tidak selalu efektif seperti yang diharapkan.
Dan bahkan bila tidak tepat dalam pemilihan dan penggunaannya akan menjadi
8
9
terhadap pemakaian alat pelidung diri antara lain disebabkan karena ketidak
bekerja, tidak dapat melihat dan mendengar secara baik, pekerja sering
mengalami alergi terhadap alat pelindung diri yang digunakan, dll. Dengan
demikian, agar faktor kegagalan dalam alat pelindung diri dapat diminimalkan,
maka perlu adanya prosedur pemilihan dan penggunaan yang tepat, penegakan
dengan jenis, bahan dan proses produksi dilakukan. Dengan demikian, sebelum
melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat untuk digunakan,
diperlukan adanya suatu inventarisasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja
pelindung diri yang dipilih dan digunakan tidak sesuai dengan potensi bahaya
yang dihadapi pekerja. Secara lebih detail pemilihan dan penggunaan alat
akan menentukan tingkat keparahan dari suatu kecelakaan dan penyakit akibat
STIKes Indramayu
10
kerja yang mungkin terjadi. Semakin rendah mutu alat pelindung diri, maka akan
semakin tinggi tingkat keparahan atas kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang
terjadi. Untuk menentukan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan melalui
tergantung dari jumlah pekerja yang terpapar potensi bahaya di tempat kerja.
pemeliharaan alat pelindung diri yang baik adalah merupakan investasi untuk
gerak pada saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat pelindung diri tidak
menimbulkan alergi atau gatal-gatal pada kulit, pekerja tidak malu memakainya
berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi dari kontak dengan potensi bahaya
digunakan untuk melindungi rambut terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk
STIKes Indramayu
11
melindungi kepala dari bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan
benda atau terpukul benda yang melayang, percikan bahan kimia korosif, panas
kepala, terjatuh dan terkena arus listrik. Topi pelindung harus tahan terhadap
pukulan, tidak mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat
menghantar arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari plastic (Bakelite), serat
gelas (fiberglass) maupun metal. Topi pelindung dari bahan bakelite enak dipakai
karena ringan, tahan terhadap benturan dan benda keras serta tidak menyalurkan
arus listrik. Sedangkan topi pelindung dari bahan fiberglass tahan terhadap asam
dan basa kuat. Bagian dalam dari topi pelindung biasanya dilengkapi dengan
pertukaran udara.
kebakaran, korosi, suhu panas dan dingin. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari
rambut dari kotoran, debu dan mesin yang berputar. Topi ini biasanya terbuat dari
kain katun.
digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia korosif, debu dan
partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap yang dapat
STIKes Indramayu
12
b) Goggles : alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap
dan percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastic transparan
elektromagnetik mengion.
a) Sumbat telinga (Ear Plug). Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap
individu dan bahkan untuk kedua telinga dari orang yang sama adalah berbeda.
Untuk itu ear plug harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran
dan bentuk saluran telinga pemakainya. Pada umunya diameter saluran telinga
antara 5-11mm dan liang telinga pada umumnya terbentuk lonjong dan tidak
lurus. Ear Plug dapat terbuat dari kapas, plastic karet alami dan bahan sintesis.
Untuk ear plug yang terbuat dari kapas, spon dan malam (wax) hanya dapat
digunakan untuk sekali pakai (Disposable). Sedangkan yang terbuat dari bahan
karet dan plastik yang dicetak (Malded rubber/plastic) dapat digunakan berulang
kali (Non Disposable). Alat ini dapat mengurangi suara sampai 20 dBA.
b) Tutup telinga (Ear muff). Alat pelindung telinga jenis ini terdiri dari dua
buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan
atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian
STIKes Indramayu
13
untuk waktu yang cukup lama, efektivitas ear muff dapat menurun karena
bantalan dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alat ini dapat
mengurangi intensitas suara sampai 30 dBA dan juga dapat melindungi bagian
luar telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan kimia.
jenis ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari risiko paparan gas, uap,
debu atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat
pernafasan yang tepat, maka perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya
atau kadar kontaminan yang ada di lingkungan kerja. Hal-hal yang perlu antara
lain :
paparan debu, kabut, uap logam, asap dan gas-gas berbahaya. Jenis-jenis
gas dan uap dengan toksisitas rendah. Catridge ini berisi adsorben dan karbon
aktif, arang dan silica gel. Sedangkan Canister digunakan untuk mengadsorbsi
STIKes Indramayu
14
menangkap partikel-partikel zat padat, debu, kabut, uap logam dan asap.
Respirator ini biasanya dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menangkap
debu dan kabut dengan kadar kontaminasi udara tidak terlalu tinggi atau terbust
dari fiberglass atau wol dan serat sintesis yang dilapisi dengan resin untuk
digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari beda tajam atau
goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Sarung
tangan terbuat dari karet untuk melindungi kontaminasi terhadap bahan kimia dan
arus listrik, sarung tangan dari kulit untuk melindungi terhadap benda tajam,
goresan, sarung tangan dari kain atau katun untuk melindungi kontak dengan
panas dan dingin, dll. Dalam pemilihan sarung tangan yang tepat, sebelum perlu
a) Potensi bahaya yang ada ditempat kerja, apakah berupa bahan kimia
b) Daya tahan bahan terhadap bahan kimia, seperti sarung tangan karet
alami tidak tepat pada pemaparan pelarut organik, karena karet alami larut dalam
pelarut organik.
tipis.
STIKes Indramayu
15
d) Bagian tangan yang dilindungi, apakah hanya bagian jari saja, tangan
digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-benda keras,
benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik.
sebagai berikut :
harus terbuat dari bahan kulit yang dilapisi krom atau asbes dan tingginya sekitar
35cm. pada pemakaian sepatu ini, celana dimasukan kedalam sepatu lalu
tidak boleh memakai paku-paku yang dapat menimbulkan percikap bunga api.
Sepatu ini terbuat dari karet anti elektrostatik, tahan terhadap tegangan listrik
terbuat dari bahan kulit yang dilengkapi dengan baja pada ujung depannya (Steel
box toe).
digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, suhu
panas atau dingin, cairan bahan kimia, dll. Pakaian pelindung dapat berbentuk
apron yang menutupi sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai dari daerah dada
STIKes Indramayu
16
sampai lutut, atau overall yaitu menutupi seluruh bagian tubuh. Apron dapat
terbuat dari kain drill, kulit, plastik Polyethyline (PVC), karet, asbes atau kain
seperti pada pekerja mendaki, memanjat dan pada pekerjaan kontruksi bangunan
(Tarwaka, 2017).
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Permenakertrans,
2010).
Alat Pelindung Diri harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
STIKes Indramayu
17
bahwa pasal 5 pengurus dan pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan
Pasal 6 pekerja atau buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib
memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko. Pasal
(b) Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuhan atau
(c) Pelatihan
(f) Pembinaan
(g) Inspeksi
sudah rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang atau
dimusnahkan. APD yang habis masa pakainya atau kadaluarsa serta mengandung
STIKes Indramayu
18
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan suatu kegiatan yang didasarkan atas
Fang Indonesia melihat Kecelakaan Akibat Kerja selalu meningkat tiap tahunnya.
Alat Pelindung Diri yang baru dan perusahaan mewajibkan pekerja menggunakan
APD pada saat bekerja dan ada penanggung jawab khusus yang melakukan Safety
Patrol setiap hari agar pekerja menjadi terbiasa memakai APD pada saat bekerja
STIKes Indramayu
19
E. Kerangka Teori
Gambar 2.1
STIKes Indramayu
20
STIKes Indramayu
BAB III
A. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang akan diteliti, variabel yang
independen dalam penelitian ini adalah standar APD dan Kebutuhan biaya
Gambar 3.1
21
22
B. Definisi Operasional
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
STIKes Indramayu
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
1. Populasi
pembiayaan APD dari seluruh pekerja PT Chang Jui Fang Indonesia yang
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Besar sampel dalam penelitian untuk menghitung jumlah penyediaan APD sesuai
dengan seluruh pekerja PT Chang Jui Fang Indonesia yang berjumlah 894 orang
(Notoatmodjo, 2010).
C. Tempat Penelitian
23
STIKes Indramayu
24
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
dalam penelitian karena berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika
penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain :
a. Tanpa Nama
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
b. Kerahasian
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
STIKes Indramayu
25
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
laporan kecelakaan kerja, data jumlah pekerja profil perusahaan PT Chang Jui Fan
Indonesia, data dari internet toko indotrading untuk mengetahui biaya penyediaan
sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh
peneliti dari subyek penelitian tetapi berasal dari data rekapitulasi setiap bagian
dari PT Chang Jui Fang Indonesia. Data yang diperoleh adalah Analisis Alat
indotrading di internet.
1. Pengolahan Data
data pekerja.
STIKes Indramayu
26
2. Analisis Data
dan Kebutuhan biaya untuk penyediaan Alat Pelindung Diri di PT Chang Jui Fang
2010 dilihat dari jenis APD yang sesuai dengan standar, masa pemakaian, merek
yang berkualitas, harga yang terjangkau dari toko indotranding (Sugiyono, 2014).
STIKes Indramayu
DAFTAR PUSTAKA
27
STIKes Indramayu
28
https://doi.org/10.20473/ijosh.v6i3.2017.311-320
Setiawan, A., & Abdullah, R. (2019). Job Safety Analysis dan Rencana Anggaran
Biaya Dalam Rangka Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan.
Jurnal Bina Tambang, 4(1).
Sugiyono, (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2018). Metodelogi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Tarwaka. (2017). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan
Implementasi K3 di Tempat Kerja, Surakarta: Harapan Press.
STIKes Indramayu
LAMPIRAN 1
(Daftar Bimbingan Perbaikan Seminar Proposal)
29
STIKes Indramayu
30
Penguji
STIKes Indramayu
LAMPIRAN 2(Daftar Bimbingan Skripsi Pembimbing I)
31
STIKes Indramayu
32
STIKes Indramayu
33
Pembimbing I
STIKes Indramayu
LAMPIRAN 3(Daftar Bimbingan Skripsi Pembimbing II)
34
STIKes Indramayu
35
STIKes Indramayu
36
Pembimbing II
Depi Yulyanti,,S.KM.,M.Kes.
NIK.043 213 132
STIKes Indramayu
37
STIKes Indramayu