Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

FLACC dan CHEOPS

Dosen :

Nama : Laila

Nim : (1911102416035)

Kelas : B

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMATAN TIMUR
TAHUN 2020/2021
A. Pengertian nyeri

Definisi Nyeri Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan atau cenderung
akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang menunjukkan kerusakan
jaringan.1 Nyeri adalah sensasi penting bagi tubuh. Provokasi sarafsaraf sensorik nyeri
menghasilkan reaksi ketidaknyamanan, distres, atau penderitaan. Penilaian dan
pengukuran derajat nyeri sangatlah penting dalam proses diagnosis penyebab nyeri.
Dengan penilaian dan pengukuran derajat nyeri dapat dilakukan tata laksana nyeri yang
tepat, evaluasi serta perubahan tata laksana sesuai dengan respon pasien. Nyeri harus
diperiksa dalam suatu faktor fisiologis, psikologis serta lingkungan.

Penilaian nyeri meliputi :

1. Anamnesis umum
2. Pemeriksaan fisik
3. Anamnesis spesifik nyeri dan evaluasi ketidakmampuan yang ditimbulkan
nyeri
a. Lokasi nyeri
b. Keadaan yang berhubungan dengan timbulnya nyeri
c. Karakter nyeri
d. Intensitas nyeri
e. Gejala yang menyertai
f. Efek nyeri terhadap aktivitas
g. Tatalaksana yang sudah didapat
h. Riwayat penyakit yang relevan dengan rasa nyeri
i. Faktor lain yang akan mempengaruh tatalaksana pasien

B. Derajat nyeri
Pengukuran derajat nyeri sebaiknya dilakukan dengan tepat karena sangat
dipengaruhi oleh faktor subyektif seperti faktor fisiologis, psikologi, lingkungan.
Karenanya, anamnesis berdasarkan pada pelaporan mandiri pasien yang bersifat sensitif
dan konsisten sangatlah penting. Pada keadaan di mana tidak mungkin mendapatkan
penilaian mandiri pasien seperti pada keadaan gangguang kesadaran, gangguan kognitif,
pasien pediatrik, kegagalan komunikasi, tidak adanya kerjasama atau ansietas hebat
dibutuhkan cara pengukuran yang lain. Pada saat ini nyeri di tetapkan sebagai tanda vital
kelima yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian akan rasa nyeri dan diharapkan
dapat memperbaiki tatalaksana nyeri akut .
Berbagai cara dipakai untuk mengukur derajat nyeri, cara yang sederhana dengan
menentukan derajat nyeri secara kualitatif sebagai berikut :
a. Nyeri ringan adalah nyeri yang hilang timbul, terutama sewaktu
melakukan aktivitas sehari-hari dan hilang pada waktu tidur
b. Nyeri sedang adalah nyeri terus menerus, aktivitas terganggu, yang hanya
hilang apabila penderita tidu
c. Nyeri berat adalah nyeri yang berlang sungterus menerus sepanjang hari,
penderita tak dapat tidur atau sering terjaga oleh gangguan nyeri sewaktu
tidur

Munculnya nyeri berakaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor


nyeri tersebar pada kulit dan mukosa dimana reseptor nyeri memberikan respon jika
adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimia seperti
histamine, bradikinin, prostaglandin dan macam-macam asam yang terlepas apabila
terdapat kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigen.

Bayi tidak dapat berkomunikasi melalui verbal secara menyeluruh, walaupun


tingkah laku mereka menampilkan ekspresi wajah nyeri seperti menangis, wajah
meringis, mata menyipit, dagu bergetar. Sedangkan pada anak todller dan pra sekolah
kurang dalam kemampuan kognitif untuk menggunakan alat skor nyeri standar orang
dewasa.Pengkajian nyeri pada anak perlu dilakukan untuk menilai tingkat nyeri anak
untuk penentuan intervensi/tindakan yang akan dilakukan.

1. FLACC

Face, Legs, Activity, Cry and Consolability (FLACC) scala adalah intrumen


pengkajian nyeri yang baik digunakan pada anak usia 2-7 tahun. Skala ini terdiri dari 5
penilaian dengan skor total 0 (tidak nyeri) dan 10 (nyeri hebat). Hsil skor perilakunya
adalah 0 (rileks dan nyaman), 1-3 (nyeri ringan/ketidaknyamanan ringan, 4-6 nyeri
sedang, 7-10 nyeri hebat/ketidaknyamanan berat.

No Kategori Skor Total

0 1 2

1. Face (wajah) Tidak ade Terkadang Sering


ekspresi meringis/menarik menggertakan
khusus, senyum diri dagu dan
mengatupkan
rahang

2. Leg (kaki) Normal, rileks Gelisah, tegang Menendang, kaki


tertekuk,
melengkungkan
punggung

3. Acitivity Berbaring Menggeliat, tidak Kaku atau


(aktivitas) tenang, posisi bisa diam, kaku menghentak
normal, mudah mengerang
bergerak

4. Cry (menangis) Tidak menangis Merintih, Terus menangis,


merengek, berteriak, sering
kadang-kadang mengeluh
mengeluh

5. Consability Rileks Dapat Sulit dibujuk


(konstability) ditenangkan
dengan sentuhan,
pelukan, bujukan,
dapat diahlihkan

Skor total

2. CHEOPS
Untuk derajat nyeri yang lama dirasakan, seperti nyeri pasca bedah, skala pengukuran
berdasarkan tingkah laku yang digunakan antara lain Children’s Hospital of Eastern
Ontario Pain Scale (CHEOPS). Pengamatan ini terdiri dari pengamatan terhadap 6 jenis
tingkah laku (menangis, ekspresi fasial, ekspresi verbal, posisi tubuh, posisi sentuh dan
posisi tungkai) pada anak 1 – 5 tahun .

Tabel 1. Skor Nyeri CHEOPS

Parameter point
Menangis Tidak menangis 1
Merengek 2
Menangis 2
Menjerit 3
Fasial Tersenyum 0
Tenang 1
Meringis 2
Verbal Positif 0
Tidak ada 1
Keluhan non nyeri 1
Keluhan nyeri 2
Keluhan nyeri dan non nyeri 2
Sikap tubuh Netral 1
Terus menerus berubah posisi 2
Kaku 2
Menggigil 2
Duduk tegak 2
Tidak mau berubah posisi 2
Menyentuh bagian yang Tidak menyentuh bagian nyeri 1
nyeri
Meraih bagian yang nyeri 2
Menyentuh dan memegang erat bagian yang 2
nyeri
Tangan tidak mau berubah posisi 2
Tungkai bawah Netral 1
Menendang sambil menjerit 2
Kaku dan ditarik 2
Berdiri 2
Tidak mengubah posisi 2
Skor nyeri CHEOPS adalah jumlah nilai dari keenam parameter
Skor minimum : skor maksimum : 13

Anda mungkin juga menyukai