Yang Maha Kuasa, juga sebagai sarana kebudayaan dan menjadi pertanda dari
sosialisasi dan pengukuhan nilai-nilai tindakan manusia selalu ada dan masuk
budaya yang sudah ada dan berlaku dalam dalam segala unsur kehidupan. Simbol-
kehidupan masyarakat sehari-hari (Tashadi, simbol yang berupa benda-benda,
1982: 2). sebenarnya terlepas dari tindakan manusia.
Demikian pula halnya yang terjadi di Sebaliknya, tindakan manusia harus selalu
Desa Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten mempergunakan simbol-simbol sebagai
Pangandaran, di sana muncul suatu bentuk media penghantar dalam komunikasi antar
upacara adat yang dianggap sakral dalam sesama. Penggunaan simbol dalam wujud
menggunakan simbol-simbol sehingga budaya ternyata dilaksanakan dengan
menarik untuk diteliti yaitu upacara penuh kesadaran, pemahaman, dan
perkawinan adat Sunda. Perkawinan penghayatan yang tinggi, yang dianut secara
menurut istilah ilmu Fiqih dipakai tradisional dari satu generasi ke generasi
perkataan nikah dan jiwaz. Secara etimologi, berikutnya (Budiono Herusatoto, 2000: 18).
nikah mempunyai arti sebenarnya dan arti Menurut kepercayaan masyarakat
kiasan. Arti sebenarnya dari nikah, ialah Desa Parigi Kecamatan Parigi, menjalankan
menghimpit, menindih atau berkumpul, adat istiadat warisan nenek moyang berarti
sedang arti kiasannya ialah setubuh, atau menghormati para leluhur mereka. Segala
mengadakan perjanjian pernikahan (Kamal sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran
Mukhtar, 1993: 1). leluhur masyarakat Desa Parigi Kecamatan
Sementara itu perkawinan adalah Parigi, dan sesuatu yang tidak dilakukan
peristiwa yang sangat penting, karena leluhurnya dianggap sesuatu yang tabu. Ini
menyangkut tata nilai kehidupan manusia, menjadi aturan tak tertulis yang harus
oleh sebab itu perkawinan merupakan tugas dijalani. Jika tidak dijalani mereka dianggap
suci bagi manusia untuk mengembangkan melanggar adat, dan diyakini akan
keturunan yang baik dan berguna bagi menimbulkan malapetaka.
masyarakat luas. Hal ini tersirat dalam tata Upacara perkawinan dalam
cara upacara perkawinan. Semua kegiatan, masyarakat Desa Parigi Kecamatan Parigi
termasuk segala perlengkapan upacara adat tidak semudahnya bisa digelar, banyak
merupakan simbol yang mempunyai makna persiapan yang harus dijalani. Mulai dari
bagi pelaku upacara. Di samping itu pelaku merencanakan jadwal pelaksanaan
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan perhitungan waktu yang tepat
agar semua permohonan dapat dikabulkan. untuk menggelar hajat, sampai pada prosesi
(Thomas Wiyasa Bratawidjaja, 1990: 9). pelaksanaan ritualnya. Bulan Safar dan
Simbol sebagai salah satu inti dari bulan Ramadhan merupakan bulan larangan
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 129
(pamali) untuk menyelenggarakan acara- orang saksi. Terjadinya proses ijab-kabul ini
acara penting, seperti perkawinan, khitanan, biasa disebut dirapalan. Seluruh masyarakat
membangun rumah dan upacara adat. Hal Desa Parigi Kecamatan Parigi beragama
ini dikarenakan bulan tersebut bertepatan Islam, maka perkawinannya dilaksanakan di
dengan upacara menyepi (Heni Fajria Rif’ati, depan penghulu dan kemudian dicatat oleh
2002: 170). pegawai KUA setempat. Sesudah
Upacara perkawinan yang perkawinan ada beberapa ritual lain yang
diselenggarakan di Desa Parigi Kecamatan dilaksanakan yaitu, Pertama, upacara sawer
Parigi sangat sederhana, pelakunya yaitu dilakukan setelah akad nikah, pasangan
dari petugas KUA setempat, kuncen(Amil), pengantin dibawa ke tempat panyaweran
kedua mempelai, orang tua mempelai, atau tempat terbuka.
kerabat dekat mempelai. Tahapan-tahapan Selanjutnya panyawer melantunkan
dalam upacara perkawinan yaitu, pra syair sawer, sambil menabur beras yang
perkawinan yang dilakukan sebelum aqad bercampur irisan kunir dan uang receh ke
nikah seperti melamar, Ngeuyeuk seureuh penonton. Kedua, upacara nincak endog.
dan seserahan. Pelaksanaan perkawinan Endog (telur) di simpan diatas golodog dan
atau acara inti, seperti aqad nikah dan mempelai laki-laki menginjaknya. Kemudian
sungkem. Sesudah perkawinan, dilakukan mempelai perempuan mencuci kaki
setelah aqad nikah, seperti upacara sawer, mempelai laki-laki dengan air kendi. Setelah
nincak endog, buka pintu, ngariung dan itu mempelai perempuan masuk ke dalam
munjungan. Pra perkawinan, yang pertama rumah, sedangkan laki-laki berdiri di muka
melamar, menyatakan permintaan untuk pintu untuk melaksanakan upacara, Ketiga,
perjodohan dari seorang laki-laki pada yaitu buka pintu. Dalam upacara buka pintu
seorang perempuan atau sebaliknya dengan terjadi tanya jawab antara kedua mempelai
perantara orang yang dipercayai. yang diwakili oleh masing-masing
Kedua, upacara ngeuyeuk seureuh, pendampingnya dengan cara dilagukan.
upacara ini biasanya dilakukan sehari Keempat, upacara ngariung sambil
sebelum perkawinan. Ketiga, upacara menarik bakakak hayam, saling makan
seserahan dalam upacara ini orang tua calon sesuap nasi kuning dan minum bersama
pengantin pria menyerahkan putranya atau disebut huap lingkung. Yang terakhir
kepada orang tua calon pengantin wanita yaitu munjungan atau sungkem, kedua
sambil membawa barang-barang keperluan mempelai mengunjungi kedua orang tua
calon pengantin wanita. Perkawinan inti mereka, kerabat dekat dan sesepuh.
dari upacara yaitu aqad nikah, dilakukan
dengan ijab kabul yang disaksikan oleh dua
130 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018
tidak dapat bertindak sendiri (Ali Afandi, mendapat hak-hak serta dapat
2000 : 93). melakukan tindakan hukum dalam
Dari beberapa pengertian di atas berbagai lapangan mu’amalat, yang
dapat disimpulkan bahwa pengertian tadinya ketika masih gadis terbatas.
perkawinan menurut hukum Islam 2) Sebelum adanya peraturan tentang
mengandung tiga aspek yaitu, aspek agama, perkawinan, dulu wanita bisa dimadu
aspek sosial dan aspek hukum. tanpa batas dan tanpa bisa berbuat
a) Aspek Agama apa-apa. Tetapi menurut ajaran
Aspek agama dalam perkawinan agama Islam dalam perkawinan
ialah bahwa Islam memandang dan mengenai kawin poligami dibatasi
menjadikan perkawinan itu sebagai basis empat orang, asal dengan syarat laki-
suatu masyarakat yang baik dan teratur, laki bersifat adil dengan istrinya.
sebab perkawinan tidak hanya c) Aspek Hukum
dipertalikan oleh ikatan lahir saja, tetapi Di dalam aspek hukum perkawinan
diikat juga dengan ikatan batin dan jiwa. diwujudkan dalam bentuk akad nikah
Menurut ajaran Islam perkawinan itu yakni merupakan perjanjian yang harus
tidak hanya sebagai persetujuan biasa dipenuhi oleh kedua belah pihak.
melainkan merupakan suatu persetujuan Perjanjian dalam perkawinan
suci, dimana kedua belah pihak mempunyai tiga karakter yaitu:
dihubungkan menjadi pasangan suami 1) Perkawinan tidak dapat dilaksanakan
istri atau saling meminta menjadi tanpa unsur suka rela dari kedua
pasangan hidupnya dengan belah pihak.
mempergunakan nama Allah. 2) Kedua belah pihak (laki-laki dan
b) Aspek Sosial/Adat perempuan) yang mengikat
Perkawinan dilihat dari aspek sosial persetujuan perkawinan itu saling
memiliki artinya yang penting yaitu : mempunyai hak untuk memutuskan
1) Dilihat dari penilaian umum pada perjanjian berdasarkan ketentuan
umumnya berpendapat bahwa orang yang sudah ada hukumnya.
yang melakukan perkawinan 3) Persetujuan perkawinan itu mengatur
mempunyai kedudukan yang lebih batas-batas mengenai hak dan
dihargai dari pada mereka yang kewajiban masing-masing pihak.
belum kawin. Khusus bagi kaum 2. Undang-Undang No. 1 tahun 1974
wanita dengan perkawinan akan Undang-undang No. 1 Tahun 1974
memberikan kedudukan sosial tinggi pasal 1, merumuskan bahwa perkawinan
karena ia sebagai istri dan wanita adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
132 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018
dengan wanita sebagai suami istri dengan ketenangan dan ketentraman jiwa, keluarga
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) dan masyarakat (Ramulya Idris, 1996 : 26).
yang bahagia dan kekal berdasarkan Dari pernyataan tersebut dapat
Ketuhanan YME. Jika dibandingkan dengan diperinci rumusan sebagai berikut:
rumusan tentang makna perkawinan a. Menghalalkan hubungan kelamin untuk
menurut hukum Islam dengan Undang- memenuhi tuntutan hajat tabiat manusia
Undang No. 1 tahun 1974 pasal 1 tidak ada b. Mewujudkan suatu keluarga dengan
perbedaan prinsip antara keduanya. dasar cinta kasih
B. Tujuan Perkawinan c. Memperoleh keturunan yang sah.
Tujuan perkawinan adalah untuk Berdasarkan uraian tersebut, filosof
memperoleh keturunan yang sah dalam Islam Ghazali (dalam Soemiyati, 1999: 12)
masyarakat, dengan mendirikan sebuah mengemukakan tujuan dan faedah
kehidupan rumah tangga yang damai dan perkawinan menjadi lima macam yaitu:
tentram. Tujuan perkawinan dilihat dari dua a) Memperoleh keturunan yang sah yang
sudut pandang yaitu Hukum Islam dan akan melangsungkan keturunan serta
Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang memperkembangkan suku-suku bangsa
Perkawinan, dijelaskan sebagai berikut: manusia.
1. Menurut Hukum Islam b) Memenuhi tuntutan naluriah hidup
Tujuan perkawinan dalam Islam kemanusiaan
adalah untuk memenuhi tuntutan hajat c) memelihara manusia dari kejahatan dan
tabiat kemanusiaan, untuk berhubungan kerusakan
antara laki-laki dan perempuan dalam d) membentuk dan mengatur rumah tangga
rangka mewujudkan suatu keluarga yang yang menjadi basis pertama dari
bahagia dorongan dasar cinta kasih, serta masyarakat yang besar atas dasar
untuk memperoleh keturunan yang sah kecintaan dan kasih sayang
dalam masyarakat dengan mengikuti e) Menumbuhkan kesungguhan berusaha
ketentuan yang telah diatur oleh syariah. untuk mencari rizki penghidupan yang
Selain itu, ada pendapat yang halal dan memperbesar tanggung jawab.
mengatakan bahwa tujuan perkawinan Untuk lebih jelas mengenai tujuan
dalam Islam selain untuk memenuhi dan faedah perkawinan, maka akan
kebutuhan jasmani dan rohani manusia, diuraikan sebagai berikut :
sekaligus untuk membentuk keluarga, a) Untuk memperoleh keturunan yang sah
memelihara, dan meneruskan keturunan yang akan melangsungkan keturunan
dalam menjalankan hidupnya di dunia, serta serta akan memperkembangkan suku-
untuk mencegah perzinaan agar tercipta suku bangsa manusia. Memperoleh
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 133
dan dengan sendirinya tidak ada pula tersebut dapat diasumsikan bahwa tujuan
unsur yang mempersatukan bangsa pokok perkawinan adalah membentuk
manusia da selanjutnya tidak ada keluarga yang bahagia dan kekal. Untuk itu
peradaban. Oleh sebab itu dengan suami istri perlu saling membantu agar
perkawinan akan terbentuk keluarga dan dapat mengembangkan kepribadiannya
dengan keluarga itu akan tercipta membantu dan mencapai kesejahteraan
peradaban (Soemiyati, 1999 : 17). spiritual maupun material.
e) Menumbuhkan kesungguhan berusaha Selain itu, tujuan material yang akan
mencari rizki kehidupan yang halal dan diperjuangkan oleh suatu perjanjian
memperbesar rasa tanggung jawab. perkawinan mempunyai hubungan yang
Pada umumnya sebelum erat sekali dengan agama, sehingga bukan
melaksanakan perkawinan, tidak saja mempunyai unsur lahir atau jasmani,
memikirkan soal penghidupan karena tetapi unsur batin atau rohani juga
tanggung jawab mengenai kebutuhan mempunyai peranan penting (Penjelasan
kehidupan masih relatif kecil dan segala Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang
keperluan masih ditanggung orang tua. Perkawinan).
Tetapi setelah mereka berumah tangga Maka perkawinan adalah suatu
mereka mulai menyadari akan tanggung perjanjian yang diadakan oleh dua orang,
jawab dalam mengemudikan rumah dalam hal ini perjanjian antara seorang pria
tangga. Suami sebagai kepala keluarga dan seorang wanita dengan tujuan material,
mulai memikirkan bagaimana mulai yaitu membentuk keluarga (rumah tangga)
mencari rezeki yang halal untuk yang bahagia dan kekal berdasarkan
mencukupi kebutuhan rumah tangga. Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai asas
Keadaan demikian akan menambah pertama dalam Pancasila (Soedharyo
aktifitas kedua belah pihak, suami Soimin, 1992 :6).
berusaha sungguh-sungguh dalam Berdasarkan uraian tersebut maka
mencari rezeki lebih-lebih apabila tujuan perkawinan dapat dijelaskan sebagai
mereka sudah memiliki anak. berikut:
Menurut Undang-Undang No. 1 a. Melaksanakan ikatan perkawinan antara
tahun 1974 pasal 1 menjelaskan pria dan wanita yang sudah dewasa guna
perkawinan ialah ikatan lahir dan batin membentuk kehidupan rumah tangga.
antara pria dan wanita sebagai suami istri b. Mengatur kehidupan seksual antara
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah seorang laki-laki dan perempuan sesuai
tangga) yang bahagia dan kekal berdasar dengan ajaran dan firman Tuhan Yang
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dari penjelasan Maha Esa.
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 135
dari perkawinan itu sendiri. Jadi tanpa perkawinan dianggap tidak sah.
adanya salah satu rukun, perkawinan tidak Keharusan adanya saksi dalam
mungkin dilaksanakan. Sedangkan perkawinan dimaksudkan sebagai
dimaksud syarat ialah suatu yang harus ada kemaslahatan kedua belah pihak antara
dalam perkawinan tetapi tidak termasuk suami dan isteri. Misalkan, terjadi
hakikat perkawinan itu sendiri. Kalau salah tuduhan atau kecurigaan orang lain
satu syarat dari perkawinan itu tidak terhadap keduanya maka dengan mudah
dipenuhi maka perkawinan itu tidak sah keduanya dapat menuntut saksi tentang
(Soemiyati, 1999 : 30). perkawinannya.
Adapun yang termasuk rukun d) Adanya Sighat aqad nikah
perkawinan ialah sebagai berikut: Sighat aqad nikah adalah perkataan
atau ucapan yang diucapkan oleh calon
136 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018
suami atau calon isteri. Sighat aqad nikah setiap perkawinan adalah sama halnya
ini terdiri dari ijab dan qobul. Ijab yaitu dengan pencatatan peristiwa penting
pernyataan dari pihak calon isteri, yang dalam kehidupan seseorang, misalnya
biasanya dilakukan oleh wali pihak calon kelahiran, kematian (surat keterangan),
istri yang maksudnya bersedia akta resmi (daftar pencatatan).
dinikahkan dengan calon suaminya. c) Undang-Undang menganut asas
Qobul yaitu pernyatan atau jawaban monogami. Hanya apabila dikehendaki
pihak calon suami bahwa ia menerima oleh yang bersangkutan mengizinkan,
kesediaan calon isterinya menjadi suami dapat beristri lebih dari satu
isterinya. Selain rukun beserta syarat orang. Namun demikian, perkawinan
yang sudah diuraikan di atas, masih ada suami dengan lebih dari seorang istri,
hal yang harus dipenuhi sebagai syarat meskipun hal itu dikehendaki oleh pihak-
sahnya perkawinan, yaitu mahar. pihak yang bersangkutan, hanya dapat
Mahar adalah pemberian wajib yang dilakukan apabila memenuhi berbagai
diberikan dan dinyatakan oleh calon persyaratan tertentu dan diputuskan
suami kepada calon isterinya dalam oleh pengadilan.
Sighat aqad nikah yang merupakan tanda d) Undang-Undang menganut prinsip
persetujuan adanya kerelaan dari bahwa calon suami istri harus telah
mereka untuk hidup bersama sebagai masak jiwa raganya untuk dapat
suami isteri (Soemiyati, 1999: 56). melangsungkan perkawinan, agar supaya
Di dalam Undang-Undang No. 1 dapat mewujudkan tujuan perkawinan
tahun 1974 terutama termuat asas dan secara baik tanpa berakhir dengan
prinsip perkawinan sebagai berikut: perceraian dan mendapat keturunan
a) Tujuan perkawinan adalah membentuk yang baik dan sehat. Pria maupun wanita
keluarga yang bahagia dan melengkapi berumur 19 tahun (pria) dan wanita
agar dapat mengembangkan berumur 16 tahun.
kepribadiann, membantu dan mencapai e) Tujuan perkawinan adalah membentuk
kesejahteraan spiritual dan material. keluarga yang bahagia, kekal, dan
b) Dalam Undang-Undang ini dinyatakan sejahtera, maka Undang-Undang ini
bahwa suatu perkawinan adalah sah menganut prinsip mempersukar
bilamana dilakukan menurut hukum terjadinya perceraian. Untuk
masing-masing agama dan kepercayaan. memungkinkan perceraian, harus ada
Di samping itu setiap perkawinan harus alasan tertentu serta harus dilakukan di
dicatat menurut peraturan perundang- depan sidang Pengadilan.
undangan yang berlaku. Pencatatan
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 137
f) Hak dan kedudukan istri adalah Masyarakat adat dapat menolak yang
seimbang dengan hak dan kedudukan tidak diakui masyarakat adat.
suami. Dengan demikian sesuatu dalam Dari pengertian di atas dapat
keluarga dapat dirundingkan dan disimpulkan bahwa pernikahan adat Sunda
diputuskan bersama oleh suami dan istri. merupakan peristiwa perkawinan antara
Sejalan dengan asas dan prinsip pria dengan wanita yang bertujuan untuk
perkawinan tersebut, Undang-Undang menjamin ketenangan, kebahagiaan,
perkawinan meletakkan syarat ketat yang kesuburan, serta menimbulkan hak dan
diatur dalam BAB II pasal 6-12 sebagai kewajiban menurut aturan yang dimiliki
berikut: masyarakat Sunda berlaku sejak dahulu.
1) Adanya persetujuan kedua belah pihak. Perkawinan yang dilakukan
2) Adanya izin orang tua atau wali. masyarakat Sunda dalam sifat wajar selalu
3) Batas umur untuk kawin. memperhitungkan waktu. Pernikahan adat
4) Tidak terdapat larangan kawin. Sunda menggunakan perlengkapan tertentu
5) Tidak terikat perkawinan yang lain. dan melalui upacara upacara. Hal tersebut
6) Tidak bercerai untuk kedua kali dengan dapat dijelaskan sebagai berikut:
suami istri yang sama yang akan 1. Sebelum Upacara Pernikahan
dikawini. a) Neundeun Omong
7) Bagi janda telah lewat masa tunggu. Seorang pria atau orang tua
8) Memenuhi tata cara perkawinan. bermaksud mempersunting gadis, maka
hukum adat sebagai berikut: ini dilakukan sendiri oleh orang tua atau
1. Perkawinan bertujuan membentuk utusannya, yang biasanya dengan cara
keluarga rumah tangga dan hubungan berkunjung ke rumah gadis. Apabila
kekerabatan yang rukun, damai, bahagia belum terikat (bertunangan), maka
dan kekal. pembicaraan yang semula berupa
2. Perkawinan tidak saja harus sah obrolan biasa dilanjutkan oleh pihak pria
dilaksanakan menurut hukum agama dan menanyakan tentang gadis tersebut.
atau kepercayaan, tetapi harus Apabila dari pihak gadis
mendengar pengakuan anggota kerabat. menunjukkan kesan tanda-tanda
3. Perkawinan harus atas persetujuan menyetujui, pembicaraan ditingkatkan
orang tua dan anggota kerabat. serius. Setelah ada persetujuan dari
kedua belah pihak orang tua, baru pria
138 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018
suatu penelitian sangat ditentukan oleh budaya yang masih diakui keberadaannya
kemampuan memilih serta menggunakan dan dianggap sebagai warisan budaya yang
metode. Hasan (2003: 21) menjelaskan penting adalah upacara perkawinan adat.
bahwa metode penelitian adalah tata cara Perkawinan dalam bahasa arab disebut
bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. nikah. Kedua konsep tersebut dalam
Menurut Poerwadarminta (1991: 649) kehidupan sehari-hari selalu disamakan
Metode adalah suatu cara yang lebih pemahamannya.
dipikirkan dan dapat memberikan arah Menurut Ahmad Azhar Basyir (1999:
serta petunjuk melakukan suatu penelitian. 4) perkawinan adalah suatu aqad atau
Metode dalam penelitian ini adalah perikatan untuk menghalalkan hubungan
metode sejarah (historiografi). Ada lima kelamin antara laki-laki dan perempuan
langkah metode tersebut, yaitu: 1) dalam rangka mewujudkan kebahagiaan
pemilihan topik, 2) pengumpulan sumber, hidup keluarga yang diliputi rasa
3) verifikasi (kritik sejarah), 4) interpretasi, ketentraman serta kasih sayang dengan cara
dan 5) penulisan (Kuntowijoyo, 2005: 91). yang diajarkan oleh agama Islam. Salah satu
Dengan menempuh kelima langkah di upacara perkawinan adat Sunda adalah
atas, dapat dipastikan akan diperoleh hasil upacara perkawinan masyarakat Desa
penelitian yang diharapkan. Parigi. Upacara perkawinan adat Parigi di
dominasi nilai-nilai dan ajaran agama yang
Hasil Dan Pembahasan
dianut yakni Islam.
Upacara tradisional sebagai wahana
Meskipun dalam prosesi perkawinan
budaya leluhur masih memegang peranan
yang diwariskan leluhur, namun secara
penting dalam kehidupan masyarakat.
esensial diwarnai ajaran-ajaran Islam.
Karena masyarakat meyakini dan
Perkawinan yang dilakukan merupakan
mempercayai keberadaannya sehingga tak
perpaduan antara nilai istiadat, ajaran
jarang menjadi keharusan yang wajib
agama dan undang-undang yang telah
dipenuhi oleh masyarakat yang
ditetapkan pemerintah Indonesia. Dalam
bersangkutan (Anita Setyowati dan
upacara perkawinan di Desa Parigi
Muhammad Hanif, 2014: 38). Upacara
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran
tradisional yang memiliki makna filosofis
terkandung nilai dan norma yang berfungsi
sampai sekarang masih dipatuhi oleh
mengatur dan mengarahkan tingkah laku
masyarakat. Hal ini disebabkan masyarakat
masyarakat. Dengan demikian, tata upacara
merasa takut akan mengalami hal yang
perkawinan adat Sunda di Parigi merupakan
tidak diinginkan jika tidak melaksanakan
perpaduan unsur sifat, karakteristik,
upacara tradisional. Salah satu unsur
kepercayaan dan agama yang saling
142 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018
menopang satu sama lain. Menurut Thomas teman hidup anaknya, tahapan ini
Wiyasa (1990: 11) bahwa dalam tata disebut juga dengan nanyaan. Apabila
upacara perkawinan adat Sunda, sebelum wanita yang dimaksud belum
diadakan upacara perkawinan adat, mempunyai pacar dan orang tuanya juga
biasanya didahului dengan beberapa tahap setuju dengan pria yang diajukan, maka
upacara. Tahap upacara dilaksanakan sesuai terjadilah perembukan yang dinamakan
ekonomi dan situasi yang ada, namun tidak Neundeun omong.
boleh menyimpang dari tata cara pokok Sejak peristiwa ini, maka kedua
adat istiadat Sunda. belah pihak mulai dengan saling
Tahap upacara perkawinan di Desa mengunjungi dan bila ada rejeki mereka
Parigi diuraikan sebagai berikut: saling berkirim makanan, sehingga hal
1. Melamar atau Meminang itu akan menimbulkan hubungan yang
Melamar adalah satu tahapan yang erat dari kedua belah pihak.
menunjukkan (menyatakan) permintaan 2. Ngeuyeuk Seureuh
untuk perjodohan dari seorang laki – laki Biasanya diselenggarakan malam
pada perempuan dengan perantara hari sebelum akad nikah di rumah orang
seseorang yang dipercayai. Tujuan tua calon pengantin wanita.
lamaran ini adalah untuk menanyakan Pelaksanaannya dipimpin oleh seseorang
kepada kedua orang tua perempuan, yang tahu tentang upacara ini yang
apakah anak yang dimaksud masih disebut pengeuyeuk. Upacara ngeuyeuk
sendiri atau sudah ada yang punya. seureuh ini dilakukan pada malam hari.
Dalam Islam pinangan disunnahkan dan Prosesi dalam upacara ini adalah kedua
dianjurkan kepada manusia. mempelai mempersiapkan peralatan
Di kalangan masyarakat bila akan pengantin, seperti pakaian pengantin
menikahkan anaknya, orang tua pria laki-laki dan wanita, sepatu, kosmetik,
perlu berkunjung ke rumah orang tua tikar, peralatan sawer. Semua barang
wanita yang menjadi pilihan anaknya. tersebut ditumpuk dalam ayakan (alat
Hal ini perlu dilakukan dalam rangka penyaring).
mendapatkan keterangan lebih jelas Tumpukan paling bawah sendiri
mengenai data pribadi wanita yang biasanya ditaruh seureuh bertangkai.
dimaksud, seperti apakah wanita itu, Setelah semua peralatan lengkap,
sudah mempunyai pacar atau belum dan ayakan yang berisi perlengkapan
juga hal lain yang dipandang perlu dalam pengantin diikat/ditutupi dengan kain,
memperdalam pengetahuan terhadap lalu diangkat oleh pasangan pengantin,
calon pasangan yang akan menjadi untuk ditaruh diatas kepulan asap
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 143
lahir sampai perkawinan. Selain itu irisan kunir, permen, uang logam dan
kedua pengantin mohon do’a restu dalam bermacam-macam bunga rampai yang
membangun kehidupan rumah tangga disimpan di dalam baskom ke atas payung
yang baru agar selalu mendapatkan atau ke arah pengantin. Sehingga dalam
berkah dan rahmat Tuhan. waktu bersamaan, anak-anak yang
Upacara Setelah Perkawinan bergerombol di belakang pengantin saling
Walaupun pasangan pengantin berebut memungut uang sawer dan permen
sudah dinyatakan sah sebagai suami istri, sebanyak-banyaknya.
namun karena mereka merupakan bagian Begitu seterusnya sampai isi baskom
dari masyarakat adat, maka upacara habis terkuras. Adapun sajak atau syair
perkawinan masih harus dilanjutkan yang dipakai oleh masyarakat Desa Parigi
dengan prosesi adat dan tradisi leluhurnya. dalam upacara sawer adalah memakai sekar
1. Upacara Sawer macapat yaitu dandanggula, kinanti, sinom,
Upacara sawer dilakukan setelah dan asmarandana (Prawirasugandi, 1964:
selesai akad nikah, pasangan pengantin 80). Syair sawer merupakan tembang atau
duduk di kursi yang ditaruh di depan rumah lagu yang dinyanyikan oleh juru sawer
mempelai wanita yang disaksikan ratusan setelah ijab qabul dalam prosesi
pasang mata. Tempat yang digunakan untuk perkawinan adat Sunda. Syair sawer biasnya
upacara sawer merupakan tempat terbuka terdiri dari pendahuluan atau pembukaan,
yang biasa disebut tempat penyaweran. isi (nasihat kepada pengantin wanita dan
Pasangan pengantin tersebut didampingi pengantin lelaki), dan penutup. .
oleh seorang pemegang payung dan 2. Upacara Nincak Endog (injak telur)
didepannya berdiri juru sawer atau biasa Usai upacara sawer dilanjutkan
disebut penyawer. Juru sawer ini umumnya dengan upacara nincak endog. Kedua
kaum wanita. pengantin dipersilahkan berdiri menuju
Upacara sawer diawali dengan tangga rumah. Pengantin pria berdiri di
mengucapkan ijab kabul oleh penyawer, bawah tangga dan pengantin wanita berdiri
kemudian dilanjutkan dengan melantunkan di anak tangga rumah yang lebih tinggi
syair/puisi sawer. Puisi sawer adalah puisi sambil membawa kendi dan saling
yang biasa dilagukan pada waktu upacara berhadapan muka. Dalam pelaksanaannya
sawer seperti pada waktu upacara khitanan pengantin pria langsung menginjak endog
dan perkawinan. Kata sawer mengandung (telur) yang ditaruh di atas papan ijakan.
arti tabur atau sebar. Setelah melantunkan Telur itu harus pecah dengan sekali
satu bait syair sawer, penyawer menginjaknya. Kemudian mempelai
menyelinginya dengan menaburkan beras, perempuan mencuci kaki mempelai laki-laki
TRADISI SAWER PENGANTEN SUNDA DI DESA PARIGI………| 145
dengan air kendi sambil diterangi oleh pintu selesai mempelai pria diperbolehkan
lilin/Pelita, dan kendi yang kosong langsung masuk ke dalam rumah.
dihempaskan ke tanah hingga hancur. 4. Upacara Munjungan (Berkunjung)
Setelah itu mempelai perempuan masuk ke Usai acara muka panto dilanjutkan
dalam rumah, sedangkan mempelai laki – dengan cara munjungan. Kedua mempelai
laki berdiri di muka pintu untuk bersujud sungkem kepada kedua orang tua
melaksanakan upacara buka pintu. mereka, sesepuh, kerabat dekat, dan kuncen.
3. Upacara Muka Panto (Buka Pintu) Akhirnya selesai rangkaian upacara
Upacara muka panto merupakan perkawinan. Sebagai ungkapan rasa terima
suatu percakapan atau proses tanya jawab kasih kepada para undangan, tuan rumah
antara pengantin pria yang berada di luar membagikan makanan. Masing-masing
rumah dengan pengantin wanita yang mendapatkan boboko (bakul) yang berisi
berada di dalam rumah. Proses tanya jawab nasi dengan lauk pakunya dan rigen yang
itu dilaksanakan oleh kedua mempelai berisi opak, wajit, rangginang, dan pisang.
sendiri, tetapi pada umumnya diwakili oleh Upacara Munjungan biasanya
masing-masing pendampingnya atau dilaksanakan selama seminggu. Beberapa
ahlinya yaitu juru mamaos dengan cara hari setelah perkawinan, kedua mempelai
dilagukan. Hal ini karena syair merupakan wajib berkunjung kepada saudara-
tanya jawab dan mengandung Petuah- saudaranya, baik pihak laki-laki maupun
petuah atau nasihat-nasihat. pihak perempuan. Maksudnya untuk
Upacara muka panto dimulai dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas
ketukan pintu tiga kali oleh pengantin pria bantuan mereka selama acara perkawinan
atau pendampingnya, sebagai pembuka yang telah lalu. Biasanya sambil berkunjung
dalam percakapan ini biasanya mempelai kedua mempelai membawa nasi dengan
laki-laki mengucapkan salam lauk pakunya.
‘Assalamu’alaikum’ yang kemudian dijawab Usai beramah-tamah, ketika kedua
oleh mempelai perempuan ‘Wa’alaikum mempelai berpamitan akan pulang, maka
salam’. Selanjutnya terjadi tanya jawab pihak keluarga yang dikunjungi
kedua mempelai atau melalui memberikan hadiah seperti peralatan untuk
pendampingnya yang berakhir dengan keperluan rumah tangga mereka.
permintaan dari mempelai wanita agar Makna Simbol Tradisi Sawer Panganten
Desa Parigi
mempelai pria mengucapkan do’a atau
Setiap bangsa atau suku bangsa
Pembacaan Syahadat. Dalam syair,
memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda
terkandung janji setia. Setelah upacara buka
dengan kebudayaan bangsa lain. Dalam
146 |JURNAL AGASTYA VOL 8 NO 2 JULI 2018