MAKASSAR
Fadliah Mubakkira
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Email: fadliahmubakkiraaa@gmail.com
Abstrak
Pernikahan merupakan salah satu acara sakral antara perempuan dan laki-
laki yang saling mengikat janji dengan memenuhi ketentuan agama, norma
hukum, dan norma sosial yang berlaku. Upacara pernikahan memiliki banyak
ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas
sosial. Upacara adat perkawinan merupakan budaya pada Masyarakat Bugis yang
memiliki nilai-nilai budaya yang luhur bagi masyarakat dan sudah seharusnya
dikembangkan dan dilestarikan. Bagi orang Bugis, pernikahan bukan sekedar
menyatukan dua insan yang berlainan jenis menjadi hubungan suami istri, tetapi
lebih kepada menyatukan dua keluarga besar. Dengan demikian, pernikahan
merupakan salah satu sarana untuk menjalin dan mengeratkan hubungan
kekerabatan. Dalam Bahasa Bugis, Mapparola artinya yaitu mengantar. Acara ini
merupakan acara prosesi penting dalam rangkaian pernikahan adat Bugis, dimana
maparola yaitu kunjungan balasan dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki.
Kedua orang tua mempelai pria segera menemui menantinya untuk memberikan
hadiah paduppa berupa perhiasan, pakaian dan sebagainya.
Abstract
Marriage is one of the sacred events between women and men that binds
to one another by fulfilling religious requirements, legal norms, and prevailing
social norms. Wedding ceremonies have many variations and variations according
to ethnic, religious, cultural and social class traditions. The traditional marriage
ceremony is a culture in the Bugis Community which has noble cultural values for
the community and should be developed and preserved. big. Thus, marriage is one
1
means to establish and strengthen kinship relationships. In Bugis Language,
Mapparola means to deliver. This event is an important procession in a series of
Bugis traditional marriages, where mapparola is a return visit from women to
men. Both the groom's parents immediately met waiting for him to give gifts in
the form of jewelry, clothing and so on.
Kata Kunci: Pernikahan, Upacara, Mapparola.
Pendahuluan
1
Ahmad Ubbe, Perkembangan Hukum Adat manusia dalam kehidupannya dan
Di Provinsi Sulawesi Selatan. Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2005. Hal 3
M. Dahlan, Islam dan Budaya Lokal.
21. Jurnal Diskursus Islam, Vol 1, No.1, 2013.
2
Ibid, hal 125. Hal 21.
2
karena pernikahan itu nanti akan Dengan demikian, pernikahan
muncul berbagai fungsi lain dalam merupakan salah satu sarana untuk
norma, kebiasaan, adat istiadat dalam salah satu upacara Adat Bugis dalam
3
beberapa rangkaian diawali dengan: Cemme Passili, yaitu mandi tolak
4
Upacara adat perkawinan yang dilakukan untuk menjemput
budaya yang luhur7 bagi masyarakat dirumah orang tua pengantin laki-
masyarakat Bugis pada masa lampau adat Bugis, dimana maparola yaitu
berkembang sejak masa lalu dan juga dan pada hari yang telah disepakati
5
sehari atau beberapa hari setelah Dalam upacara mapparola ini
mendapat restu dari orang tua pihak atau orang tua laki-laki beserta
waju tokko (baju bodo) hitam dengan sarung sutera kepada orang tua dan
cincin atau kain sutera kepada yang hadir. Sesudah acara marola
6
Selanjutnya acara melaksanakan pesta
7
hadiah kepada tujuh orang perempuan
8
sampai sekarang tahapan ini wajib yaitu selama mempelai berada
berbagi dan tidak pilih kasih. adalah kunjungan balasan dari pihak
(kunjungan kedua kali), tahapan ini yang diantar ole iring-iringan dan
makanan terdiri dari lauk pauk dan disambut oleh seksi padduppa untuk
hari. Adapun perubahan yang terjadi yang tujuannya sama seperti nasehat
14
Ibid, hal 170.
9
perkawinan ditempat mempelai pernikahan Bugis Makassar. Banyak
dan para tamu undangan. Mereka berlaku lagi. Semua orang bisa
zaman termasuk dalam upacara adat karena pada proses ini anak menantu
10
keluarga lain laki-laki. Dengan muncul berbagai fungsi lain dalam
telah diwariskan oleh para leluhur harta, memberikan ketentuan hak dan
lokal. kekerabatan.
karena pernikahan itu nanti akan adat Bugis, dimana maparola yaitu
11
kunjungan balasan dari pihak Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-
laki-laki. Mereka disambut oleh seksi Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga
pelaminan dan biasanya kedua orang Sumatera Selatan. Fakultas Adab dan
12
13