Anda di halaman 1dari 13

Tradisi Malam Bainai pada Acara Perkawinan Adat Padang

Pariaman di Kecamatan Rajabasa


Kota Bandar Lampung
Dini Rahma Oktora1*, Tontowi Amsia2 dan Syaiful M. 3
FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung
E-mail:dinirahma18@gmail.com Hp. 081274060230

Received: Augustus 3, 2017 Accepted: Augustus 15, 2017 Online Published: Augustus 21, 2017

Abstract: Bainai Night Tradition at Padang Pariaman traditional wedding ceremony in


Rajabasa Subdistrict Bandar Lampung City. This research aimed to know the
implementation of bainai night at the wedding ceremony of Padang Pariaman in
Rajabasa Raja sub-district Rajabasa Kota Bandar Lampung. The method used in this
research were descriptive, using interview, observation and documentation as the data
collecting techniques. The data were analyzed using qualitative data analysis technique.
The result showed that the implementation of bainai night is divided into three steps:
Basegeh stage (preparation), the implementation and stage Bakameh-kameh (cover) of
the ritual bainai night at the wedding ceremony of Padang Pariaman in sub-district
Rajabasa Kota Bandar Lampung.

Keywords: tradition of bainai night, implementation, wedding ceremony

Abstrak: Tradisi Malam Bainai pada acara perkawinan adat Padang Pariaman di
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan malam bainai pada acara perkawinan adat Padang Pariaman di
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah metode
deskripsi dengan teknik pengumpulan data adalah teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif.
Hasil yang didapat oleh peneliti yaitu bahwa proses pelaksanaan tradisi malam bainai
dibagi menjadi tiga tahap yaitu: diawali dengan tahap Basegeh (persiapan), tahap
pelaksanaan, dan tahap Bakameh-kameh (penutup) kegiatan tradisi malam bainai pada
acara perkawinan adat Padang Pariaman di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

Kata Kunci : tradisi malam bainai, pelaksanaan, perkawinan adat


PENDAHULUAN suatu daerah juga menjadi lambang
dari kepribadian suatu bangsa atau
Indonesia merupakan negara daerah.
yang terkenal akan banyak pulau Orang–orang Minangkabau
yang terbentang mulai dari Sabang khususnya yang berasal dari Padang
sampai Marauke dan memiliki Pariaman banyak yang merantau, salah
kekayaan dan keindahan alam satunya di Kecamatan Rajabasa Kota
didalamnya. Terdiri dari ribuan Bandar Lampung. Orang Padang
pulau yang dipisahkan oleh lautan, Pariaman hidup berkeluarga dan
menjadikan negara ini memiliki menyebar di Kota Bandar Lampung.
etnis serta budaya yang beragam Para perantau ada yang menambah
dari masing-masing suku bangsa keluarga dengan cara menikah dengan
tersebut. sesama orang minang atau bahkan
Budaya adalah rasa, cipta, dengan orang yang dari suku lainnya,
dan karsa manusia, maka untuk namun dalam tradisi adat, orang
hasil dari budaya itulah yang Padang Pariaman tetap
dinamakan dengan kebudayaan. mempertahankan prosesi adatnya
Kebudayaan merupakan suatau walaupun sudah tidak berada ditanah
kekayaan yang sangat benilai karena atau ranah Minangkabau (di rantau).
selain merupakan ciri khas dari Kita lihat saja dalam rangkaian
perkawinan yang dilaksanakan maminang, batimbang tando,
masih melakukan beberapa ritual bapingik dan malam bainai (bagi
adat Minangkabau. Contohnya, pada calon mempelai wanita), adapun
upacara perkawinan, baik itu ritual adat setelah pernikahan
sebelum pernikahan seperti seperti baralek, balantuang
manapiak/manyilau janjang, kaniang, manjalang mintu /maanta
singgang ayam/maanta nasi lamak.
Hal ini dibolehkan dengan syarat
tidak bertentangan dengan agama
Islam.
Perbedaan adat istiadat dapat
dibuktikan salah satu diantaranya
perbedaan tatacara Perkawinan Adat
antara daerah yang satu ke daerah
yang lainnya. Perkawinan
merupakan salah satu unsur dari
sebuah kebudayaan. Perkawinan
masuk kedalam suatu organisasi
sosial dikarenakan pada hakekatnya
manusia tidak bisa berkembang
dengan baik dan beradab tanpa
proses atau lembaga yang disebut
perkawinan. Perkawinan merupakan
ikatan lahir bathin antara seorang
pria dan seorang wanita sebagai
seorang suami istri yang bertujuan
untuk membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hasil wawancara dengan
Bapak Herman Husen sebagai
Ketua Perkumpulan Keluarga
Padang Piaman (PKDP) Kota
Bandar Lampung pada tanggal 29
November 2016 mengatakan bahwa
malam bainai ialah malam dimana
calon anak daro berkumpul dengan
kedua orang tua, bako/baki, etek,
apak, mamak dan anggota keluarga
lainnya untuk dipasangkan daun
pacar merah yang ditumbuk halus
(daun inai). Malam bainai adalah
sebuah acara yang sangat sakral
yang tujuannya untuk menjaga anak
daro dari kejahatan yang terlihat
maupun tidak terlihat dan
menghiburnya dengan mengadakan
acara-acara tradisional seperti
selawat, randai, saluang dan lain- atau mempersiapkan acara untuk
lain. Tujuan lainnya juga, dalam perkawinan pada hari esoknya.
acara malam bainai ini Pelaksanaan malam bainai ini
dimanfaatkan keluarga untuk dimanfaatkan anak daro untuk
berkumpul bersama dan membahas meminta maaf kepada kedua orang tua
dan sanak saudara serta meminta melakukan penelitian lebih lanjut
doa restu agar pernikahan yang akan mengenai pelaksanaan Tradisi
dijalani diberi keberkahan oleh Malam Bainai Pada Acara
Allah SWT. Dalam upacara adat ini Perkawinan Adat Padang Pariaman
banyak pelaksanaan yang akan Di Kecamatan Rajabasa Kota
dilalui oleh calon anak daro, seperti Bandar Lampung.
Bamandi- mandi (mandi), Maniti Kebudayaan menurut
Kain Kuniang (berjalan di atas kain Koentjaraningrat adalah
yang berwarna kuning) dan Bainai Keseluruhan sistem gagasan,
(memasang inai), tetapi untuk tindakan dan hasil karya manusia
efisiensi waktu dan pertimbangan- dalam kehidupan masyarakat yang
pertimbangan lain sering kali dijadikan milik diri manusia dengan
pelaksanaannya digabung menjadi belajar. Hal tersebut berarti bahwa
satu. hampir seluruh tindakan manusia
Pelaksanaan malam bainai di adalah kebudayaan karena hanya
Kecamatan Rajabasa berdasarkan sedikit tindakan manusia dalam
informasi yang dikumpulkan dari kehidupan masyarakat yang tidak
hasil wawancara dengan beberapa perlu dibiasakan dengan belajar
masyarakat yang berasal dari Padang (Koentjaraningrat, 2009:144).
Pariaman adalah Terjadi perbedaan Tradisi merupakan suatu
dalam pelaksanaan malam bainai. sistem yang menyeluruh, yang
adanya tumpang tindih pendapat terdiri dari cara aspek yang
yang diutarakan oleh masyarakat pemberian arti terhadap laku ujaran,
dalam pelaksanaan acara ini. laku ritual, dan berbagai jenis laku
Menurut masyarakat adanya lainnya dari manusia atau sejumlah
pelaksanaan yang sudah tidak manusia yang melakukan tindakan
beraturan lagi Sebagian masyarakat satu dengan yang lain (Mursal
juga tidak mengetahui bagaimana Esten, 1999 : 22 ).
makna dari acara malam bainai itu Tradisi juga biasa dikenal
sendiri dan terjadinya pergeseran oleh sebagian masyarakat dengan
pada nilai yang terjadi pada Tradisi sebutan kebiasaan. Kebiasaan
Malam Bainai Pada Acara tersebut juga identik dengan adat-
Perkawinan Adat Padang Pariaman istiadat dan kebiasaan kuno.
di Kecamatan Rajabasa Kota Kebiasaan tradisional yang sudah
Bandar Lampung. dijaga sejak lama ini akan semakin
Berdasarkan latar belakang berkembang dan semakin luas,
masalah, peneliti tertarik untuk tentunya kebiasaan tradisonal ini
akan bersentuhan atau mendapat
pengaruh oleh masyarakat lainnya.
Setiap suku bangsa yang ada pasti
memiliki tradisi dan sistem budaya
yang berbeda, yang biasanya
ditentukan oleh cara pandang
mereka terhadap alam dan
bagaimana cara mereka
menempatkan diri meraka terhadap
tatanan alam, yang menentukan kuat
dan terjaganya tradisi ini tergantung
akan alam dan lingkungan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
masyaratknya sendiri. nyata dalam alam sebab alam adalah
Adat Minangkabau adalah semata-mata budi yang bersifat
suatu pandangan hidup yang memberi dengan tidak mengharap
berpangkal pada budi. Budi balas (Musyair Zainuddin, 2013 : 18).
Adat Minangkabau METODE PENELITIAN
merupakan falsafah kehidupan yang Menurut Suwardi
menjadi budaya dan kebudayaan Endraswara, metode penelitian
Minangkabau. Ia juga sekaligus mengemukakan secara teknis
merupakan suatu aturan dan tata tentang strategi yang digunakan
cara kehidupan masyarakat dalam penelitian budaya, metode
Minangkabau yang disusun penelitian budaya membahas
berdasarkan musyawarah dan mengenai langkah-langkah
mufakat serta diturunkan secara penelitian secara operasional,
turun temurun secara alamiah (Amir metode penelitian budaya langsung
Sjarifoedin 2011 : 58). menukik pada masalah penentuan
Suku bangsa Minangkabau judul, perumusan masalah,
menganut stelsel matrilineal dengan pemilihan informan, penentuan
sistem kehidupan yang komunal, setting, teknik analisis dan
yaitu menempatkan perkawinan pengambilan data (Endraswara
menjadi persoalan dan urusan kaum 2006:5). Menurut Maryaeni metode
kerabat, mulai dari mencari adalah cara yang ditempuh peneliti
pasangan, membuat persetujuan, dalam menemukan pemahaman
pertunangan, dan perkawinan, sejalan dengan fokus dan tujuan
bahkan sampai kepada segala urusan yang diterapkan. Berdasarkan
akibat perkawinan itu. Perkawinan pengertian di atas, maka metode
bukanlah masalah sepasang insan adalah cara untuk menentukan
yang hendak membentuk keluarga keberhasilan dari suatu penelitian
atau membentuk rumah tangganya terhadap obyek yang diteliti
saja (A.A. Navis, 1986 : 193). (Maryaeni 2005:58).
Bagi orang-orang Padang Metode yang digunakan
Pariaman yang berada di Kecamatan dalam penelitian ini adalah metode
Rajabasa Bandar Lampung, acara penelitian deskriptif. Metode
tradisi malam Bainai ini sudah lazim deskriptif adalah suatu metode
dilaksanakan dan bahkan sangat dalam meneliti status sekelompok
sakral, akan tetapi untuk efisiensi manusia, suatu objek, suatu set
waktu dan pertimbangan- kondisi, suatu sistem pemikiran
pertimbangan lain seringkali ataupun suatu kelas peristiwa pada
pelaksanaan acaranya digabung masyarakat sekarang. Tujuan dari
menjadi satu, yaitu dalam acara penelitian deskriptif ini adalah untuk
bamandi-mandi, meniti kain kuning membuat deskripsi, gambaran atau
dan malam bainai. lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki
(Moh. Nazir, 1983 : 63) .
Winarno Surakhmad
mengemukakan bahwa metode
deskriptif adalah suatu cara
penelitian yang tertuju pada
pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang pada masalah aktual.
Data yang terkumpul mula-mula
disusun, dijelaskan dan kemudian peneliti untuk menemukan hasil dari
dianalisa (Winarno Surakhmad, apa yang akan ditelitinya. Variabel
1998:140). dalam penelitian ini adalah pada
Metode penelitian adalah Pelaksanaan Malam Bainai Pada Acara
cara yang ditempuh oleh seorang Perkawinan adat Padang Pariaman di
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar penelitian ini peneliti lebih
Lampung. Penelitiannya menelitikan penelitian pada orang
lebih difokuskan pada masyarakat Minangkabau yang berasal dari
yang berasal dari daerah Padang Padang Pariaman yang berada di
Pariaman Sumatera Barat. Kelurahan Rajabasa Raya
Lokasi penelitian ini Kecamatan Rajabasa.
dilakukan di Kecamatan Rajabasa Menurut Moleong informan
Kota Bandar Lampung. Lokasi ini adalah "orang yang dalam latar
dipilih karena mayoritas masyarakat penelitian, yang dapat dimanfaatkan
Minangkabau tinggal di daerah untuk memberikan informasi tentang
perkotaan adalah orang – orang suatu penelitian, seorang informan
yang berasal dari Padang Pariaman. harus memiliki pengalaman tentang
Karena biasanya tempat tinggal latar belakang penelitian" (Moleong
orang Minangkabau berdekatan 2011:132).
dengan tempat perdagangan, karena Disaat memilih informan,
berdagang merupakan keahlian peneliti menggunakan teknik
orang Padang. snowballing, yaitu dari informan
Variabel penelitian kunci, peneliti mencari subyek-
merupakan kegiatan menguji subyek lain secara terus menerus
hipotesis, yaitu menguji kecocokan sampai peneliti merasa telah
antara teori dan fakta empiris di memiliki informasi yang cukup.
dunia nyata. Dengan demikian maka Dalam penggunaan teknik snowball
dapat dijabarkan bahwa variabel sampling ini peneliti memilih
penelitian merupakan segala sesuatu informan awal yakni tokoh adat yang
yang berbentuk apa saja yang selanjutnya mereka akan menunjuk
ditetapkan oleh peneliti sehingga kepada individu lain yang cocok
diperoleh informasi tentang hal dijadikan informan lanjutan, begitu
tersebut, kemudian langkah seterusnya hingga tidak lagi
selanjutnya adalah menentukan terdapat variasi informasi (jenuh).
kesimpulan (Juliansyah Noor 2012: Berdasarkan pendapat di atas,
47) . peneliti akan mencari informan yang
Orang Padang Pariaman digunakan dalam penelitian adalah
yang ada di Rajabasa ada berbagai informan yang memenuhi syarat
macam suku. Di daerah Bandar khusus yang telah peneliti sebutkan
Lampung orang Minangkabau di atas. Menurut Burhan Bungin,
banyak membuat organisasi dari penelitian kualitatif tidak
perkumpulan daerah asal mereka dipersoalkan jumlah sample (Burhan
pada alam Minangkabau. Disaat Bungin, 2007:53). Narasumber
pertama yang ditemui dalam
penelitian ini – berdasarkan
rekomendasi kepala kelurahan adalah
Bapak Herman Hosen dengan gelar
Sutan. Untuk mendapatkan data yang
diinginkan Bapak Herman Hosen
memberikan arahan kepada penulis
untuk menemui narasumber lainnya.
Antara lain yaitu Bapak H. Chairul,
Bambang, Tasar dan Ibu Demaini.
Narasumber yang ditunjuk adalah ketua adat atau ketua
adalah orang yang ternama, sudah perkumpulan orang Padang Pariaman
pernah melaksanakan acara dan di daerah Kelurahan Rajabasa Raya
memiliki pengetahuan tentang tradisi Kecamatan Rajabasa Kota Bandar
Malam Bainai. Informan kunci ini Lampung.
Untuk memperoleh data yang secara sistematis dengan
diperlukan dalam penelitian ini, menggunakan kemampuan indera
maka penulis menggunakan beberapa manusia, pengamatan ini dilakukan
cara untuk mendapatkan data yang pada saat terjadi aktivitas budaya
relevan dan akurat, maka teknik dengan wawancara mendalam.
pengumpulan data yang digunakan Observasi yang digunakan oleh
sebagai berikut teknik wawancara peneliti adalah melihat secara
Menurut Moh. Nazir wawancara langsung mengenai objek yang akan
ialah proses memperoleh keterangan diteliti (Suwardi Endraswara
untuk tujuan penelitian dengan cara 2006:133). Pada dasarnya teknik
tanya jawab sambil bertatap muka observasi dapat diartikan sebagai
antara sang penjawab dan pengamatan yang dilakukan secara
pewawancara dengan menggunakan sengaja dan sistematis mengenei
menggunakan alat yang dinamakan fenomena social dengan gejala-gejala
interview guide (panduan wawancara) yang tampak pada objek penelitian
(Moh. Nazir 1985: 234). yang kemudian dilakukan
Dalam penelitian ini, penulis pencatatan. Teknik ini dilakukan
menggunakan wawancara semi- untuk mendapatkan data dengan cara
terstruktrur. Bentuk wawancara yang melakukan secara langsung terhadap
dipakai dalam penelitian ini adalah obyek yang akan diteliti.
wawancara terarah. Wawancara Teknik Dokumentasi Menurut
terarah yaitu pertanyaan sudah Hadari Nawawi mengatakan bahwa
disusun terlebih dahulu dalam bentuk dokumentasi adalah cara atau
daftar pertanyaan – pertanyaan. pengumpulan data melalui
Jawaban yang diharapkan sudah peninggalan tertulis, terutama
dibatasi dengan yang relevan saja tentang arsip-arsip dan termasuk
dan diusahakan agar informan tidak buku-buku lain yang berhubungan
melantur kemana – mana, penulis dengan masalah penyelidikan
melakukan wawancara dimulai dari (Hadari Nawawi 1994:58). Dengan
persiapan identifikasi informan menggunakan teknik dokumentasi
dengan lengkap, penulis juga peneliti berusaha untuk mendapatkan
menerapkan wawancara yang informasi dan data tertulis maupun
bersifat lentur dan terbuka, tidak bentuk gambar, foto, catatan, buku,
berstuktur dengan ketat, tetapi dan lain sebagainya yang memiliki
dengan pertanyaan yang semakin hubungan dengan masalah yang akan
terfokus dan mengarah pada diteliti.
kedalaman informasi. Teknik Dalam penelitian ini penulis
Observasi adalah suatu penelitian menggunakan teknik analisis data
Kualitatif karena data yang diperoleh
berupa kasus-kasus (bukan berupa
angka-angka), fenomena-fenomena,
dan argumen-argumen sehingga
memerlukan pemikiran yang teliti
dalam menyelesaikan masalah.
teknik analisis data ada dua macam,
yaitu : teknik analisis data kualitatif
dan teknik analisis data kuantutatif .
Menurut Moh.Nazir, teknik analisis
90

data adalah suatu teknik yang


mengelompokan, membuat dilangsungkannya acara adalah
manipulasi serta menyingkat data sebagai berikut, acara bamandi-
sehingga mudah dicerna (Moh. mandi perlengkapannya seperti kain
Natsir, 2009: 346). simpai (sebagai pembalut tubuh atau
menutup aurat), payung kuning
HASIL DAN PEMBAHASAN (untuk melindungi calon anak daro),
Pelaksanaan Malam Bainai di daun pandan (supaya air yang akan
Kelurahan Rajabasa Raya dimandikan kepada calon anak daro
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar wangi/harum), air (untuk
Lampung dilaksanakan tidak jauh mensucikan atau menghilangkan
berbeda dengan susunan acara yang noda yang ada di tubuh calon anak
di daerah ranah minang, karena daro), beras kuning (supaya calon
susunan acaranya memang sudah anak daro kesehatannya subur dan
turun temurun dari nenek moyang. untuk memurahkan rezeki), dan 7
Acaranya dilaksanakan pada saat (tujuh) macam bunga (tanda bahwa
semua persiapan sudah dilakukan. bunga besoknya akan dihinggapi
Acara akan dipandu oleh pemandu oleh kumbang atau calon anak daro
acara (pembawa acara) yang telak akan melakukan pernikahan).
ditunjuk. Rangkaian acara yang Perlengkapan pada saat acara Maniti
pertama dilaksanakan oleh anak daro Kain Kuniang adalah Kain kuniang
sebelum dipasangkan inai adalah (tanda dari orang tua yang akan
acara bamandi- mandi. Pada saat mengikhlaskan calon anak daro
acara malam bainai ini ada 3 (tiga) untuk menikah) dan pada saat acara
rangkaian acara yang akan dilewati Bainai yaitu inai adalah Daun inai
oleh anak daro. Rangkaian acaranya yang sudah ditumbuk atau
adalah bamandi – mandi, maniti kain dihaluskan (untuk memperindah
kuniang dan bainai. kuku calon anak daro) (Hasil
Basegeh (Persiapan) wawancara, Bapak Herman Husen,
Peralatan dan perlengkapan 29 November 2016). Peralatan dan
Sebelum melakukan rangkaian acara perlengkapan yang akan digunakan
yang akan dilaksanakan pada proses pada saat acara tidak lah terlalu sulit
malam bainai, haruslah untuk ditemukan. Semuanya adalah
mempersiapkan peralatan dan peralatan dan perlengkapan yang ada
perlengkapan yang akan digunakan di sekitas rumah .
pada saat proses Malam Bainai. Moderator Pada saat acara
Peralatan dan perlengkapan juga dilaksanakannya acara, tidak hanya
mempunyai aturan-aturannya peralatan dan perlengkapan saja
tersendiri yang telah ada sejak yang harus dipersiapkan. Orang
dahulu. Dalam persiapan ini dapat yang menjadi moderator haruslah
terlihat rasa kekeluargaannya yang orang yang benar-benar harus
saling membantu dan bergotong mengerti tentang acara malam
royong dalam mempersiapkan bainai. Untuk di daerah rantau
peralatan dan perlengkapan yang seperti di Kelurahan Rajabasa Raya
akan digunakan. Menurut Bapak ini pada saat acara, moderatornya
Herman, Adapun peralatan dan biasanya adalah orang yang berasal
perlengkapan yang akan dari padang yang sudah dituakan
dipersiapkan pada saat atau dihormati dan tidak jarang juga
kadang moderatornya langsung
didatangkan dari ranah memandu acara.
Minangkabau. Inilah yang Tata Busana Untuk
menjadikan alasan kenapa tidak melaksanakan acara ini calon
sembarang orang yang akan pengantin wanita didandani dengan
busana khusus yang disebut baju Setelah solat maghrib atau
tokah dan bersunting rendah. Tokah solat Isya setelah tamu-tamu sudah
adalah semacam selendang yang hadir, maka calon anak daro yang
dibalutkan menyilang di dada telah didandani dibawa keluar dari
sehingga bagian-bagian bahu dan kamar dengan diapit oleh gadis-
lengan nampak terbuka. Untuk gadis yang sebaya dengannya.
serasi dengan suasana, maka orang- Untuk memberikan warna islami,
orang yang hadir biasanya juga keluarnya calon anak daro dari
mengenakan baju-baju khusus. kamarnya disambut oleh kelompok
Teluk belanga bagi pria dan baju kesenian yang mendendangkan
kurung ringan bagi wanita, begitu salawat Nabi yang akan
juga ayah bunda dari calon anak mengiringinya sampai duduk di
daro. Di samping itu biasanya juga kursi yang telah disediakan. Setelah
disiapkan beberapa orang teman- itu dua wanita saudara-saudara
teman sebaya anak daro yang ibunya berdiri mengapit dikiri kanan
sengaja diberi berpakaian adat sambil memegang kain simpai. Ini
Minang untuk lebih menyemarakkan maknanya menurut sistem
suasana. kekerabatan matrilinial, saudara-
Pelaksanaan Acara malam saudara ibu yang wanita adalah
bainai akan dilaksanakan setelah pewaris pusako yang berkedudukan
solat maghrib atau solat Isya setelah sama dengan ibu anak daro.
tamu-tamu sudah hadir. Acara akan Walaupun acara bamandi-
dipandu oleh moderator yang telak mandi dirantau dilaksanakan secara
ditunjuk. Rangkaian acara yang simbolik, namun acaranya tetap
pertama dilaksanakan oleh anak daro dilaksanakan sesuai dengan
sebelum dipasangkan inai adalah ketentuan dari nenek moyang. Orang
acara bamandi- mandi. –orang yang diminta untuk
Bamandi-Mandi dan Maniti memandikan dengan cara
Kain Kuniang Di daerah memercikkan air kepada calon anak
Minangkabau acara malam bainai daro adalah diperuntukkan untuk
dilaksanakan pada pagi atau sore perempuan–perempuan tua dari
hari sebelum malamnya akan kelurga terdekat anak daro dan dari
mengadakan acara malam bainai, pihak bakonya. Jumlah orang yang
akan tetapi di daerah perantauan memandikannya haruslah ganjil.
acara bamandi-mandi dilaksanakan Jumlah ganjilnya ini
secara simbolis. Disalah satu ditetapkan sesuai dengan
ruangan di atas rumah atau di teras kepercayaan nenek moyang dahulu
rumah ditempatkan sebuah kursi yang mungkin mengambil pedoman
dengan payung kuning terkembang dari kekuasaan Tuhan dan peristiwa
melindunginya. alam, atau karena angka-angka
ganjil selalu berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa sakral. Seperti
sembahyang lima waktu, langit
berlapis tujuh, sorga yang paling
diidamkan oleh seorang Muslim
juga sorga ketujuh. Tawaf keliling
Ka'bah dan Sa'i pulang balik antara
Safa dan Marwa dilaksanakan juga
tujuh kali (Hasil wawancara, Bapak membisikan nasehat kepada calon
Herman Husen, 29 November anak daro yang akan melangsungkan
2016). Pelaksanaan prosesi pernikahan pada besoknya (Hasil
bamandi- mandi yang pertama wawancara, Ibuk Desmaini, 5 Februari
adalah memandikan calon anak daro 2017).
dengan cara memercikan air Acara memandikan calon anak
memakai daun pandan ketubuh anak daro ini diakhiri oleh ibu bapaknya.
daro. Setelah itu menyiraminya Setelah selesai kedua orang tua
dengan beras kuning, menaburkan langsung membimbing putrinya
tujuh macam bunga dan terakhir melangkah menuju ketempat dimana
acara bainai akan dilaksanakan dan kasih sayang, maka malam itu
dengan diapit dikiri kanan sambil adalah kesempatan terakhir ia dapat
memegang kain simpai. Salah melakukan tugasnya sebagai ibu
seorang dari saudara laki-lakinya bapak, karena besok setelah akad
baik itu kakak atau adiknya, berdiri nikah maka yang membimbingnya
dibelakangnya memegang payung lagi adalah suaminya (Hasil
kuning. Ini maknanya ialah bahwa wawancara, Bapak Herman Husen,
saudara laki- laki yang kelak akan 29 November 2016).
menjadi mamak bagi anak-anak Kain jajakan kuning ini
yang akan dilahirkan oleh calon setelah diinjak dan ditempuh oleh
pengantin merupakan tungganai calon anak daro, segera digulung.
rumah yang bertanggung jawab Tindak penggulungan kain kuning
untuk melindungi dan menjaga itu mengandung harapan-harapan,
kehormatan saudara-saudaranya dan bahwa apa-apa sikap atau perbuatan
kemenakan-kemenakannya yang dari calon anak daro yang kurang
wanita. Perjalanan ini akan baik di buang dan calon anak daro
ditempuh melewati kain jajakan benar-benar melakukan perkawinan
kuning yang terbentang dari kursi itu cukuplah satu kali itu saja
tempat mandi-mandi ke tempat seumur hidupnya. Kalaupun akan
pelaminan. Langkah diatur sangat berulang, maka itu karena maut yang
pelan-pelan sekali karena kedua memisahkan mereka (Hasil
orang tua harus menghayati betul wawancara dengan Bapak H.
acara itu yang mengandung nilai- Chairul, 03 Februari 2017).
nilai simbolik yang sangat berarti. Setelah diiringi masuk,
Setelah sekian tahun ia kedua orang tua langsung duduk di
membesarkan dan membimbing pelaminan. Calon anak daro akan
puterinya dengan penuh kehormatan duduk dihadapan ayah dan ibunya,
kalau diadat Jawa disebut
Sungkeman. Disitu calon anak daro
melakukan permohonan izin untuk
menikah dan meminta maaf kepada
kedua orang tua. Permintaan maaf
itu dilakukan dengan sepenuh hati
dengan tampa menggunakan teks.
Semua perjalanan hidup
mulai dari ia dikandung, dewasa,
hingga besok akan dilepas orang
tuanya untuk melangsungkan akad
nikah dicurahkan dipanggkuan
kedua orang tuanya. Biasanya
permintaan maaf ini diiringi oleh
alunan musik saluang atau
tradisional lainnya yang sering kali
membuat calon anak daro, kedua
orang tua serta orang yang
menyaksikan ikut menangis. Setelah
proses minta maaf, acara dilanjutkan
dengan bainai.
Bainai Pelaksanaan perawan atau single, karena ia
pemasangan inai sama juga dengan berharap akan segera menemukan
acara bamandi-mandi. Pemasangan jodohnya. Dan satu jarinya disisakan
inai pada kuku calon anak daro untuk si anak daro.
harus ganjil jumlahnya. Paling Pemasangan inai kepada calon
banyak Sembilan. Delapan jari anak daro diiringi dengan pemberian
dipasangkan oleh wanita yang telah nasehat kepada calon anak daro.
menikah (ibu, etek, bako, uni dan Nasehat ini bisa berisikan tentang
lain-lain) dan satu jari dipasangkan wejangan kepada calon anak daro
oleh perempuan yang masih yang akan berumah tangga atau
bahkan hanya sekedar guyonan saja dari syair tersebut adalah hati-hatilah
agar calon anak daro tidak cemberut untuk menjalankan bahtera rumah
pada saat berlangsungnya acara. tangga karena dalam berumah
Berikut beberapa contoh nasehat tangga akan menghadapi banyak
yang diberikan oleh orang tua atau tantangan. Baik rumah tangga yang
keluarga dalam bentuk pantun pada mapan (sudah lama menjalani rumah
saat acara : Kayu gadang di lereng tangga) ataupun yang baru menjalani
gunung, Di tabang dibala duo, Ala bahtera rumah tangga pasti akan
sanang hati bundo kandung, Anak menghadapin tantangan seperti
sorang manjadi duo. Artinya kayu gelombang laut yang ada di laut
besar dipinggir bukit, ditebang lepas.
dibelah dua, sangat senang hati ibu Menurut Ibu Desmaini, Pada
kandung, satu anak menjadi dua. pemasangan inai di jari terdapat arti
Makna dari syair tersebut adalah dari masing-masing jari yang
akan bertambahnya satu lagi anggota dipasangkan inai tersebut yaitu Ibu
keluar dari masing-masing keluarga jari atau jempol melambangkan
kedua mempelai. Tadinya anak penghargaan, kebaikan, dan pujian si
tersebut sendiri tetapi karena telah calon istri kepada calon suami. Jari
menikah si anak membawa anggota telunjuk melambangkan kehati-
keluarga baru yaitu menantu dan hatian calon istri dalam bertindak,
begitu juga sebaliknya. Pancarinek tidak semena-mena dalam bersikap,
ditapi aie, Sudah mati mukan dan tidak leluasa dalam memerinta.
babuah, Jimek-jimek tuan balai, Jari tengah melambangkan kehati-
Lawik sati ranto batuah. Artinya hatian dalam menimbang hati calon
pancarinek ditepi air, sudah mati mertua, calon ipar, calon besan dan
baru berbuah, hati-hati tuan melaut, orang lain. Jari manis
laut lepas banyak tantangan. Makna melambangkan keidealisan pasangan
dalam menjalankan hidup berumah
tangga. Jari Kelingking bermakna
terkecil artinya kelingking
merupakan jari yang paling kecil
dan terletak di paling ujung yang
melambangkan pengharapan agar
calon anak daro dapat bersikap,
rendah hati, tidak sombong selalu
tawaddu’. Diharapkan juga calon
anak daro tidak tersisihkan,
terkebelakangi oleh calon ipar, calon
besan, calon mertua serta keluarga
lainnya (Hasil wawancara, Ibuk
Desmaini, 5 Februari 2017).
Dalam perkembangannya,
sesuai dengan perubahan zaman.
Tradisi malam bainai sudah
mengalami perubahan secara
signifikan. Pelaksanaannya sudah
mengalami perubahan, dari yang
dahulunya dilakukan dengan cara
sederhana sekarang sudah masyarakat ada juga yang tidak
ditambahkan dengan bantuan melaksanakan tardisi malam bainai.
wedding organizer dan mengundang Ada masyarakat yang tidak
kesenian-kesenian Minang pada saat memahami, tidak mengetahui dan
acara. Ini dilakukan agar pada saat tidak melaksanakan prosesi malam
acara berlangsung lebih kelihatan bainai dikarenakan keterbatasan waktu
menarik dan mengesankan bagi para dan biaya. Banyak masyarakat
tamu undangan. berpendapat bahwa yang
Menurut Bapak Tasar, pada melaksanakan prosesi malam bainai
saat sekarang tidak jarang sebagian hanya dari kalangan menengah ke atas,
jikapun ada masyarakat dari diikuti oleh keluarga dan masyarakat
kalangan menengah ke bawah sekitar. Terakhir orang tua dan bako
melaksanakan prosesi malam memberikan nasehat kepada calon
bainai hanyalah secara sederhana anak daro yang besoknya akan
tanpa adanya unsur pendukung melangsungkan akad nikah. Nasehat
dalam memeriahkan prosesi ini berguna untuk calon anak daro,
tersebut. Dan biasanya faktor karena dia akan memasuki dunia
masyarakat melaksanakan prosesi baru yang mana dia tidak akan
malam bainai di karenakan bergantung lagi kepada orang tua.
kegemaran dan kesanggupan dari Dia sudah memiliki suami yang
keluarga calon mempelai tersebut akan membimbingnya (Hasil
(Hasil wawancara, Bapak Tasar, 18 wawancara, Bapak Bambang, 21
Februari 2017). Februari 2017).
Pada zaman sekarang Nasehat yang diberikan oleh
upacara pemasangan inai sudah orang tua dari calon anak daro
lebih tertata dimana pada saat berisikan nasehat untuk calon anak
pemasangan inai memiliki susunan daro agar pada saat sudah menikah
acara yang di antaranya adanya nanti agar patuh dan hormat kepada
pembacaan Al-Quran, kata sambutan suami. Semua nasehat pada
dan hal-hal yang lain sampai acara umumnya adalah berisikan nasehat
pemasangan inai, setelah semua untuk calon anak daro yang akan
acara selesai untuk para tamu di memasuki kehidupan baju yang jauh
sajikan makanan tradisional (Hasil dari orang tua dan terkadang diisi
wawancara, Bapak Bambang, 21 dengan senda gurau agar calon anak
Februari 2017). daro tidak terlihat cemberut pada
Bakameh-kameh (Penutup) saat acara. Jika pemberian nasehat
Menurut Bapak Bambang, Setelah sudah selesai, selanjutnya pembacaan
diadakan prosesi malam bainai yang do’a untuk calon anak daro dengan
harapan setelah dia menikah dia
menjadi keluarga yang bahagia dan
kekal. Setelah itu para tamu
memberikan ucapan selamat dan
dijamu dengan makanan tradisional
yang sudah disiapkan olah keluarga
yang mengadakan acara.
Pada akhir acara ditutup
dengan penampilan musik tradisional
masyarakat Minang yaitu tambur,
salung, gendang minang dan lain-
lain. Penampilan pertunjukan seni ini
bertujuan untuk memeriahkan
susasanya pada acara malam bainai
yang tadinya sedih dan mengharukan
menjadi suasana yang gembira oleh
keluarga yang sedang berbahagia dan
menghibur para tamu yang hadir
(wawancara dengan Bapak
Bambang, 9 Februari 2017).
Tujuan Melaksanakan Tradisi pelaksanaan tardisi malam bainai ini
Malam Bainai bertujuan untuk menjaga anak daro
Berdasarkan deskripsi data agar dia tidak lari sebelum acara
tentang tujuan melaksanakan Malam perkawinan dan untuk menjaga anak
Bainai pada acara perkawinan adat daro dari kejahatan yang terlihat
Padang Pariaman di Kelurahan maupun tidak terlihat. Tujuan lainnya,
Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa dimanfaatkan keluarga untuk
Kota Bandar Lampung, maka berkumpul bersama dan membahas
pelaksanaan Malam Bainai ini atau mempersiapkan acara untuk
mempunyai tujuan sebagai berikut perkawinan pada hari esoknya.
Pemberian tanda pada kedua jari Moderator untuk acara dipersiapkan
tangan untuk memberikan pertanda dari orang – orang yang benar-benar
kepada kedua pasangan itu bahwa mengerti tentang acara dan tidak
mereka yang merah kukunya adalah jarang juga orang yang menjadi
pengantin baru sehingga kalau moderator ini adalah orang yang
mereka barjalan berdua atau pergi didatangkan langsung dari ranah
mandi bersama ke pancuran, semua minang (Sumatera Barat).
orang sudah tahu bahwa keduanya Malam Bainai merupakan
adalah pengantin baru dan takkan acara yang dilakukan sebelum acara
ada orang yang mengusiknya. pernikahan. Dalam acara malam
bainai ini ada 3 (tiga) rangkaian
KESIMPULAN acara yang akan dilewati oleh anak
Proses Basegeh (persiapan) daro. Rangkaian acaranya adalah
acara malam bainai dilakukan bamandi – mandi, maniti kain
dengan cara terlebih dahulu kuniang dan bainai. Acara malam
mempersiapkan perlengkapan dan bainai dilaksanakan pada malam hari
peralatan, moderator, tata busana dan biasanya dilakukan setelah solat
kesenian tradisional Minangkabau. magrib atau solat isya. Setelah calon
peralatan dan perlengkapan yang anak daro didandani, ia dibawa
akan dipersiapkan pada saat keluar kamar dengan diapit oleh
dilangsungkannya acara adalah gadis–gadis sebaya dengannya.
Untuk acara bamandi- mandi : kain Setelah itu dia duduk di atas kursi
simpai, payung kuning, daun pandan, yang telah disediakan. Setelah itu
air, beras kuning dan 7 (tujuh) dua wanita saudara-saudara ibunya
macam bunga, Maniti Kain Kuniang berdiri mengapit di kiri kanan sambil
adalah Kain kuniang dan acara memegang kain simpai.
Bainai yaitu Inai (Daun inai yang Pelaksanaan prosesi
sudah ditumbuk atau dihaluskan). bamandi-mandi yang pertama adalah
memandikan calon anak daro dengan
cara memercikan air memakai daun
pandan ke tubuh anak daro. Setelah
itu menyiraminya dengan beras
kuning, menaburkan tujuh macam
bunga dan terakhir membisikan
nasehat kepada calon anak daro.
Salah seorang dari saudara laki-
lakinya baik itu kakak atau adiknya,
berdiri dibelakangnya memegang
payung kuning. Perjalanan ini akan
ditempuh melewati kain jajakan
kuning yang terbentang dari kursi
tempat mandi-mandi ke tempat
pelaminan. Kain jajakan kuning ini
setelah diinjak dan ditempuh oleh
calon anak daro, segera digulung.
Setelah diiringi masuk, kedua orang
tua langsung duduk dipelaminan.
Calon anak daro akan duduk
dihadapan ayah dan ibunya, kalau di Paling banyak Sembilan. Delapan jari
adat Jawa disebut Sungkeman. Calon dipasangkan oleh wanita yang telah
anak daro melakukan permohonan menikah dan satu jari dipasangkan
izin untuk menikah dan meminta oleh perempuan yang masih perawan
maaf kepada kedua orang tua. Acara atau single, karena ia berharap akan
ini semata – mata acara perempuan. segera menemukan jodohnya. Dan satu
Pelaksanaan pemasangan inai sama jarinya disisakan untuk si anak daro.
juga dengan acara bamandi-mandi. Bakameh–kameh (Penutupan),
Pemasangan inai pada kuku calon Setelah diadakan prosesi
anak daro harus ganjil jumlahnya. malam bainai yang diikuti oleh
keluarga dan masyarakat Epistemologi dan Aplikasi.
sekitar. Terakhir orang tua dan bako Yogyakarta: Pustaka
memberikan nasehat kepada calon Widyatama.
anak daro yang besoknya akan
melangsungkan akad nikah. Jika Esten, mursal. 1999. Kajian
pemberian nasehat sudah selesai, Transformasi Budaya.
selanjutnya pembacaan do’a untuk Bandung : Angkasa.
calon anak daro dengan harapan
setelah dia menikah dia menjadi Koentjaraningrat. 2009. Pengantar
keluarga yang bahagia dan kekal. Ilmu Antropologi. Jakarta:
Setelah itu para tamu memberikan Rineka Cipta.
ucapan selamat dan dijamu dengan
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian
makanan tradisional yang sudah
Kebudayaan. Jakarta: Bumi
disiapkan olah keluarga yang
Aksara.
mengadakan acara. Pada akhir acara
malam bainai ditutup dengan Moleong. 2011. Metodologi
penampilan musik tradisional Penelitian Kualitatif. Jakarta:
masyarakat Minang Rajawali.

DAFTAR PUSTAKA Moleong. 2011. Metodologi


Bungin, Burhan. 2007. Analisis data Penelitian Kualitatif. Jakarta:
penelitian kualitatif. Jakarta: Rajawali.
PT Raja Grafindo Persada.
Navis A.A. 1986. Alam Takambang
Endraswara. 2006. Metode, Teori, Jadi Guru. Jakarta: PT
Teknik, Penelitian Pustaka Graffiti Press.
Kebudayaan: Ideologi,
Nawawi, H. Hadari. 2011, Metode
Penelitian Bidang Sosial,
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nazir, Mohamad. 1983. Metode
Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Surakhmad, W. 1998. Pengantar
Penelitian Ilmiah, Dasar,
Metoda, Teknik. Bandung:
Tarsito.
Zainuddin, Musyair. 2013.
Minangkabau dan adatnya :
adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah.
Yogyakarta : Ombak.

Anda mungkin juga menyukai