Anda di halaman 1dari 339

MEDIA

PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

Netriwati, M.Pd & Mai Sri Lena, M.Pd

1
Media Pembelajaran Matematika
ISBN : 9876024230111
Penulis :
Netriwati, M.Pd & Mai Sri Lena M.Pd

Editor :
Mai Sri Lena M.Pd

Penyunting :
Muhammad Yasin

Design sampul dan tata letak :


Muhammad Yasin

Penerbit:
Permata Net

Cetakan pertama, September 2017

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin
tertulis dari penerbit

1
DAFTAR ISI

SAMBUTAN DEKAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ..................................................................... 1
B.Rumusan Masalah 2
C.Tujuan .................................................................................. 2

BAB II. Media Pembelajaran


A.Defenisi Media Pembelajaran ............................................ 5
B.Jenis-Jenis Media Pembelajaran ........................................... 7
C.ManCfaat Media Pembelajaran ........................................... 17
D.Alasan Penggunaan Media Pembelajaran ........................... 19
E.Kriteria Pemilihan media Pembelajaran .............................. 22
F.Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran .................... 24
G.Kesimpulan ........................................................................ 27
H.Latihan soal ........................................................................ 34

B III. Media Visual


A.Pengertian Media Visual .................................................... 35
B.Manfaat Media Visual ........................................................ 37
C.Prinsip-prinsip pemilihan Media Visual .............................. 38
D.Macam-macam Media Visual .............................................. 40
E.Kelebihan dan Kekurangan Media Visual ............................ 62
F.Kesimpulan ......................................................................... 63
G.Latihan Soal ....................................................................... 66
1
BAB IV. Media Audio
A.Sejarah Muncul Media Audio .............................................. 67
B.Pengertian Media Audio ..................................................... 73
C.Bentuk-bentuk Media Audio ............................................. 77
D.Karakteristik Media Audio ................................................. 83
E.Kelebihan dan kekurangan Media Audio ............................. 90
F.Kesimpulan ......................................................................... 93
G.Latihan Soal ....................................................................... 98

BAB V. Media Audio Visual


A.Pengertian Media Audio Visual .......................................... 99
B.Bentuk-bentuk Media Audio Visual .................................. 104
C.Karakteristik dan Ciri-Ciri Media Audio........................... 110
D.Kelebihan dan kelemahan Media audio ............................. 125
E.Kesimpulan ...................................................................... 127
D.Latihan Soal ..................................................................... 135

BAB VI . Aplikasi Media Dalam Pembelajaran Matematika

A.Bangun Segi n .................................................................. 137


B.Layang-Layang ............................................................... 157
C.Prisma .............................................................................. 168
D.Logika............................................................................... 181
E.Kerucut ............................................................................ 199

BAB VII. APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN (RPP)

DAFTAR PUSTAKA

1
SAMBUTAN DEKAN
FAKULTAS TARBIYAH
UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Saya turut bersukur kepada Allah , atas terbitnya buku ini,maksud


penulisan buku ini adalah hendak menyebar luaskan pengertian
pemahaman tentang materi : Media pembelajaran Matematika. Hal
ini tentu akan menjadi faktor pendorong bagi masyarakat terutama
dilingkungana mahasiswa untuk pengertiannyatentang mata kuliah ini.

Kehadiran buku yang ditulis oleh Netriwati, M.Pd& Mai Sri Lena
M.Pd“Media pembelajaran Matematika” adalah suatu usaha yang
patut disambut baik, disamping merupakan langkah untuk literatur
dalam bidang ini juga dapat menambah kredit poin dalam
mengembangkan karir.

Saya mengenal baik penulis penulis buku ini, karena yang


bersangkutan adalah dosen pengasuh mata kuliah”Media
pembelajaran Matematika” pada Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN
Raden Intan lampung. Semoga kehadiran buku ini ada manfaatnya
terutama bagi mahasisiwa dan para pembaca pada umumnya.
Wasalamu’alaikum, Wr.Wb.

Bandar Lampung , Januari 2018

Prof.Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd


Nip: 195608101987031001
1
KATA SAMBUTAN

Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


limpahan rahmat, iman dan ilmu pengetahuan kepada penulis buku
“Media pembelajaran Matematika “ ini. Selawat dan salam
senantiasa tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW
yang telah menuntun penulis untuk dapat berpartisipasi dalam
menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat
dan bagi mahasiswa khususnya.

Buku ini diperuntukan bagi mahasiswa Jurusan Matematika


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung guna
memenuhi bahan bacaan untuk mata kuliah “Media pembelajaran
MatematikaHal ini dipertimbangkan karena minat pembaca terhalang
oleh kemampuan membeli buku.

Dalam menyusun buku ini banyak pihak lain yang membantu


baik berupa material dan finansial berupa moral. Oleh sebab itu
diucapkan terima kasih kepada:
1. Seluruh Civits Akademik Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung yang telah banyak membantu dalam proses
belajar mengajar terutama pada mata kuliah“Media
pembelajaran Matematika”.

1
2. Keluarga tercinta yang telah memotivasi jiwa dan fikiran
penulis demi kelancaran proses pembutan buku ini. Semoga
apa yang telah dibuat menjadi bermanfaat bagi generasi
kedepannya. Akhirnya segala yang meragukan sehingga
menjadikan pertanyaan atau sarana yang sifat membangun
akan sangat diperlukan demi kesempurnaan buku ini.
Bandar Lampung, Januari 2018

Penulis,

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Dalam buku ini
akan membahas tentang media pembelajaran matematika. Seperti
yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya.
Untuk itu seorang pendidik harus mampu memilih media yang
tepat yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Menurut Harjanto 1997 Jika ditinjau lebih dalam tentang
media pembelajaran, hal yang lebih penting yaitu terwujudnya
tujuan yang diharapkan adalah penggunaan media ketika proses
pembelajaran berlangsung. Apabila hal ini terwujud maka akan
menimbulkan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Ada berbagai faktor yang harus di rubah dan dikembangkan
dalam dunia pendidikan dan pengajaran, salah satu faktor yang
tersebut adalah perubahan dan pengembangan serta pemakaian
media pembelajaran dalam mendidik dan mengajar. Agar proses
belajar mengajar berjalan dengan baik kita harus menggunakan
media pembelajaran yang tepat.

1
B. Rumusan Masalah.
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran ?.
2. Apa sajakah jenis-jenis media pembelajaran ?.
3. Apakah manfaat dari media pembelajaran ?.
4. Apa sajakah alasan dalam penggunaan media
pembelajaran ?.
5. Apa sajakah kriteria yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran matematika ?.
6. Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam pemihan media
pembelajaran ?.
7. Apa kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis media
yang digunakan?.
8. Bagaimana menerapkan media ke dalam pembelajaran
matematika?.

C. Tujuan Penulisan.
1. Sebagai pendukung dalam proses pembelajaran.
2. Untuk mengetahui definisi dari media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui manfaat dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui alasan-alasan penggunaan media dalam
proses pembelajaran.
6. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan media
pembelajaran.
7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran.
8. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing media
pembelajaran yang di pelajari.
9. Untuk mengetahui penerapan /aplikasi media tersebut
terhadap pembelajaran matematika.
10. Sebagai bahan acuan dalam mengajarkan mata kuliah
media pembelajaran matematika.

3
BAB II
MEDIA PEMBELAJAN

A. Definisi Media Pembelajaran.


Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medio. Dalam
bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media
merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. (
Bahri Djamarah dkk, 2006 : 13)
Menurut pendapat Nana Sudjana (2007:17), Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Sadiman (2002:6) menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna.Dari beberapa penjelasan
para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

5 5
B. Jenis-jenis Media Pembelajaran.
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 menyatakan dalam
bukunya tentang jenis-jenis media pembelajaran dibagi
menjadi 7 kelompok, yaitu :

1. Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam


Media Grafis yaitu visual yang menyajikan fakta, ide
atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-
angka dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat
orang. Yang temasuk media grafis antara lain grafik,
diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel, bulletin board.
Media Bahan Cetak adalah media visual yang
pembuatannya melalui proses perncetakan/printing atau
offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih
memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis
media bahan cetak ini diantaranya yaitu buku teks, modul,
bahan pengajaran terprogram. Media Gambar Diam adalah
media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui
proses fotografi.

6 6
Jenis media gambar ini adalah gambar, contoh:

Gambar grafik pasukan tentara yang dimiliki oleh 5 negara. 1 gambar orang
mewalkili 1000 tentara

2. Media Proyeksi Diam


Media proyeksi diam adalah media visual yang
diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan,
dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memilik
sedikit unsur gerakan.
Media OHP/OHT. OHT (Overhead Transparency) adalah
media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi.
OHP (Overhead Projector). adalah media yang digunakan
untuk memproyeksikan program-program transparansi pada
sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk
menggantikan papan tulis.
Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang)
adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan

7 7
benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto dan
model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi.
Berbeda dengan OHP,Opaque projector ini tak memerlukan
transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.

Media Slide atau Film Bingkai adalah media visual


yang diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor
slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang
kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau
plastik. Film strip ini terdiri atas beberapa film yang
merupakan satu kesatuan.
Contoh:

3. Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau
informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik
dan sound effect

8 8
Media Radio yaitu media audio yang penyampaian
pesannya dilakukan melalui pencaran Gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar.
Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat
mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat
(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke
segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan
penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi
tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa
mendengarkannya di kelas-kelas. Media Alat Perekam Pita
Magnetik adalah media yang menyajikan pesan melalui
proses perekam kaset audio.

9 9
4. Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam adalah media yang
penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera
pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar
yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit
memiliki unsur-gerak. Jenis media ini antara lain media
sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman
bersuara
5. Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures)
yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang
meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Ada beberapa
jenis film antara lain film bisu, film bersuara, film gelang.
Contoh:

10 10
6. Televisi
Media Televisi Terbuka adalah mdia audio visual gerak
yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari satu stasiun kemudian pesan tadi
diterima oelh pemirsa melalui pesawat televisi.
Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) adalah media
audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan
perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di
studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil
pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke
pesawat televisi yang ada diruangan-ruangan kelas.
Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang
perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video dan
penayangannya melalui pesawat televise.

11 11
7. Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyimpaian
dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang
membentuk suatu unit atau paket. Jadi, banyak sekali jenis
media yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka
penyampaian pesan pembelajaran di kelas tergantung
dengan kemampuan dan keahlian guru dalam menggunakan
media yang tepat yang sesuai dengan karakteristik pesan
yang akan disampaikan. Dan diharapkan dengan adanya
berbagai media yang digunakan dapat meningkatkan
keterlibatan dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
Menurut Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 dilihat dari
jenisnya, media terbagi menjadi:
a. Media Auditif
Media yang hanyamengandalkan suara saja seperi
radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok
untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media Visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film
strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada

12 12
pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1). Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun
unsur gambar
derasal dari satu sumberseperti video kaset.
2). Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Misalnya filmbingkai suara yang unsur gambarnya
berasal dari slide proyektor.
Dari pendapat-pendapat diatas penulis menyimpulokan bahwa
secara garis besar Media pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu
Media Audio (dapat didengar), Media Visual (dapat dilihat) dan
Media Audivoisual (lihat dan dengar)
Media pembelajaran dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. NON PROJECTED
a. Papan Tulis/Papan Tindik (Flannel Board)
b. Gambar/Sketsa/Poster

13 13
c. Flip Chart
d. Metaplan
e. Mesin/Peralatan
f. Kartu

2. PROJECTED
a. Papan Tulis Elektronik
b. Overhead Projector
c. Opaque Projector
d. Slide
e. In-focus/LCD Projector

15
3. AUDIO
a. Radio
b. Tape Recording
c. CD Recording, CD Audio
d. Language Lab System
e. Sound System
f. Piringan Hitam

4. PROJECTED AUDIO VISUAL


a. TV
b. Film Strip
c. Video Clip
d. In-focus/LCD Projector + Audio
e. Slide + Sound System
f. Tele Conferencing/
g. Distance Lecturing

16 16
C. Manfaat Media Pembelajaran.
Menurut Ahmad Rivai (2007.97) manfaat penggunaan media
pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu :
1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar
perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang
disajikan,
2. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman
belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil
ekonomi,
3. Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam
memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh
dengan cara lain,

17 17
4. Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran
anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami
dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya
menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau
peristiwa. Rangkaian dan urutan kejadian yang mereka
saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka
pelajari secara teratur dan berkesinambungan,
5. Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak
didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan
pengalaman dan kenyataan,
6. Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme
dalam suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa


pendidik dalarn proses belajar mengajar harus memperhatikan
beberapa hal, seperti berikut:
a. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
b. Isi materi pelajaran,
c. Strategi belajar mengajar yang digunakan,
d. Karakteristik siswa yang belajar.

18 18
Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah
tingkat pengetahuan siswa terhadap media yang digunakan,
bahasa siswa, artinya isi pesan yang disampaikan melalui
media harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan
berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga
memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang
disampaikan melalui media.

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa


manfaat media pembelajaran adalah untuk mempermudah peserta
didik dalam memahami materi agar pesan yang disampaikan oleh
pendidik tidak terjadi kesalahan pemahaman.

D. Alasan Penggunaan Media Pembelajaran.


Menurut Bahri Djamarah (2006.112), Ada 2 alasan penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
1. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan manfaat
media pengajaran itu sendiri, antara lain:
a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat
menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.

19 19
c. Metode pengajaran akan bervariasi
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar,
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.
2. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai
dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab
dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat
dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat
disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media
pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Arif Sadiman (1996:89) terdapat beberapa alasan
orang memilih media pembelajaran, yaitu :
a. Demonstration.
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah
konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dll.
Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
b. Familiarity
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan
merasa sudah menguasai.
c. Clarity

20 20
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret.
d. Active Learning
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik,
mental, emosional.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang guru sebagai pengguna
harus dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan
pembelajran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik
materi pembelajaran.

E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran.


Menurut Fred Percival (1998.29) setiap media memiliki
kelemahan dan kelebihan. Pengetahuan tentang keunggulan
dan keterbatasan media menjadi penting bagi guru dapat
memperkecil kelemahan atas media yang dipilih oleh guru
sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang
dikehendaki.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan baik
dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Keterpaduan (validitas).

21 21
Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang
sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
c. Media harus praktis, luwes dan bertahan
Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya
untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang
mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan
sebagai media yang terbaik.
Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah
diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media
yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan
kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan
sekitarnya, dan mudah dibawa ke mana-mana.
d. Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan
terampil. Apapun medianya, guru harus mampu
menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer,
proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film,
dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa
jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses
belajar mengajar di kelas.
e. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun
fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau
pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak

22 22
boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang.
f. Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang
dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran
tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Sedangkan menurut Nana Sudjana (2007.124) Kriteria khusus
lainnya dalam memilih pembelajaran yang tepat dirumuskan dalam
kata ACTION, yaitu :
A. Acces
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu
tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh pesrta didik
atau tidak.
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Media efektif tidak selalu
mahal jika guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran
maka akan memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan
sebagai media dengan biaya yang murah tapi efektif.
3. Technology

23 23
Teknologi juga harus diperhatikan apakah teknologinya
tersedia dan mudah menggunakannya.
4. Interactivity
Media yang baik adalah media yang dapat memunculkan
komunikasi 2 arah.
5. Organization
Diperlukan dukungan organisasi misalnya pimpinan sekolah.
6. Novelty
Media yang lebih baru biasanya lebih baik danlebih menarik
bagi siswa.

F. Prinsip – Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran.


Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan
media adalah :
1. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan
apa,
2. Pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata
didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai
selingan atau hiburan. Pemilihan media itu benar-benar
didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan
efektivitas belajar siswa,

24 24
3. Tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua
tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemaha

Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar


hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu
4. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode
mengajar dan materi pengajaran, mengingat media
merupakan bagian yang integral dalam proses belajar
mengajar
5. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya
mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan
6. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi
fisik lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman
yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara
lain :
1. Sebelum memilih media pembelajaran, guru harus
menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik
untuk mencapai semua tujuan. Penggunaan berbagai macam
media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam
proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran,

25 25
2. Pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif,
artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan
efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru
atau sekedar sebagai selingan,
3. Pemilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Ketersediaan bahan media.
c. Biaya pengadaan
d. Kualitas atau mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media
pembelajaran adalah :
1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan
materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan
serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat
pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa
yang belajar).
2. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus
mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi
pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media
untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.

26 26
4. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya
pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media,
dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan :


1. Pembelajaran adalah proses interaksi antara poeserta
didik dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan proses yang diberikan oleh
pendidik agar dapat memiliki pengetahuan, penguasaan
dan kemahiran serta dapat membentuk sikap sikap dan
kepercayaan diri pada pesert didik.
2. Pembelajaran matematika merupakan serangkaian
aktivitas guru dalam memberikan pengajaran terhadap
siswa untuk membangun konsep-konsep dengan
kemampuan sendiri, sehingga konsep tersebut
terbangun dengan pendekatan atau metode mengajar
dalam meningkatkan kompetensi dasar.
3. Dalam pelaksanaa proses belajar mengajar harus
memperhatikan beberapa hal, seperti berikut:
a. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Isi materi pelajaran.

27 27
c. Strategi belajar mengajar yang digunakan.
d. Karakteristik siswa yang belajar.
4. Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip
pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih
untuk tujuan apa.
b. Pemilihan media haruss secara objektif, bukan
semata-mata didasarkan atas kesenangan guru
atau sekedar sebagai selingan atau hiburan.
c. Pemilihan media itu benar-benar didasarkan
atas pertimbangan untuk meningkatkan
efektivitas belajar siswa.
d. Untuk menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat
dengan melihat kelebihan media untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu.
e. Pemilihan media hendaknya disesuaikan
dengan metode mengajar dan materi
pengajaran, mengingat media merupakan
bagian yang integral dalam proses belajar
mengajar.
f. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru
hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-
masing media, dan pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.
5. Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 menyatakan
dalam bukunya tentang jenis-jenis media pembelajaran
dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu :

28 28
a. Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
b. Media Proyeksi Diam
c. Media Audio
d. Media Audio Visual Diam
e. Film (Motion Pictures)
f. Televisi
g. Multimedia
6. Menurut Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 dilihat
dari jenisnya, media terbagi menjadi:

a. Media Auditif
b. Media Visual
c. Media Audio Visual
7. Media pembelajaran dapat di kategorikan sebagai
berikut:
a. Non Projected
b. Projected
c. Audio
d. Projected Audio Visual
8 Menurut Ahmad Rivai (2007.97) manfaat penggunaan
media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar
terdiri dari:
a. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar
perhatian anak didik terhadap materi pengajaran
yang disajikan,
b. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan
pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar
belakang sosil ekonomi,

29 29
c. Media pengajaran dapat membantu anak didik
dalam memberikan pengalaman belajar yang
sulit diperoleh dengan cara lain,
d. Media pengajaran dapat membantu
perkembangan pikiran anak didik secara teratur

30 30
tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan
belajar mengajar mereka
e. Media pengajaran dapat menumbuhkan
kemampuan anak didik untuk berusaha
mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan
kenyataan
f. Media pengajaran dapat mengurangi adanya
verbalisme dalam suatu proses (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka).

9. Menurut Bahri Djamarah (2006.112), Ada 2 alasan


penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-
mengajar, yaitu :
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan manfaat
media pengajaran itu sendiri, antara lain:
1) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat
menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3) Metode pengajaran akan bervariasi
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar,
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.
10. Arif Sadiman (1996:89) mengolongkan alasan orang memilih
media pembelajaran, antara lain:
a. Demonstration.
b. Familiarity.

31 31
c. Clarity
d. Active Learning
11. Fred Percival (1998.29) menggolongan ada beberapa
kriteria pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
b. Keterpaduan (validitas).
c. Media harus praktis, luwes dan bertahan
d. Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan
terampil.
e. Mutu teknis.
f. Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf
berfikir siswa.
12. Nana Sudjana (2007.124) Kriteria khusus lainnya dalam
memilih pembelajaran yang tepat dirumuskan dalam kata
ACTION, yaitu :
a. Acces
b. Cost
c. Technology
d. Interactivity
e. Organization
f. Novelty
13. Menurut Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman
yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran,
antara lain :

32 32
a. Sebelum memilih media pembelajaran, guru harus
menyadari bahwa tidak ada satupun media yang
paling baik untuk mencapai semua tujuan.
Penggunaan berbagai macam media pembelaiaran
yang disusun secara serasi dalam proses belajar
mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran,
b. Pemilihan media hendaknya dilakukan secara
objektif
c. Pemilihan media hendaknya memperhatikan syarat-
syarat
d. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
e. Ketersediaan bahan media.
f. Biaya pengadaan
g. Kualitas atau mutu teknik.
14. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa prinsip pemilihan media pembelajaran harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan
materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan
serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat
pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa
yang belajar).

33 33
b. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru
harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media
pembelajaran.
c. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi
pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media
untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.
d. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya
pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media,
dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

34 34
H. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pengertian Pembelajaran secara umum?
2. Sebutkan dan jelaskan pengertian pembelajaran menurut
pendapat para ahli yang anda ketahui!.
3. Jelaskan pengertian pembelajaran matematika secara
umum?
4. Sebutkan karakteristik pembelajaran matematika
5. Pengertian pembelajaran matematika disekolah tidak
terlepas dari tujuan umum pembelajarassn matematika,
sebutkan tujuan umum pembelajaran matematika
Depdiknas!.
6. Jelaskan 6 fungsi media pembelajaran matematika!
7. Apa yang dimaksud fungsi atensi , jelaskan!.
8 Jelaskan apa yang dimaksud fungsi kongnitif !.
9. Sebutkan dan jelaskan 3 dampak positif penguanakan
media sebagai bagian pembelajaran di kelas?.

35 35
BAB III MEDIA
VISUAL

A. Pengertian Media Visual


Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media
pembelajaran, media pembelajaran merupakan saluran atau
jembatan dari pesan- pesan pembelajaran yang disampaikan
oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media
dapat di bagi dalam berbagai macam,salah satunya adalah
media visual.
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi
secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar,
grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga peneria pesan dan
gagasan dapat diterima sasaran.
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat
peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa
dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual ( imageatau
perumpamaan) memegang peran yang sangatpenting dalam
proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.

36 36
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran
maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien
apabila menggunakan media visual sebagai sebagai media
pembelajaran nya.
Dipilih media visual karena kita harus ingat bahwa peserta
didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena
mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau
sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka,
kemudia media visual merupakan sumber belajar yang
berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara
menarikdalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan
animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang
dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga
pembelajaran akan n dan tidak menjenuhkan. Media visual
juga dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan.
Bentuk media visual dapat berupa (a) gambar represantasi,
seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukan bagaimana
nampaknya suatu benda; (b) diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur materi; (c)
peta yang menunjukan hubungan-hubungan ruang antara
unsur-unsur dalam materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan

37 37
bagan yang menyajikan ganbaran seperangkat gambar atau
angka-angka.
B. Manfaat Media Visual
Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap
peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti
ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan
sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal
tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke
objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang
di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias
dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk
gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio visual
dan audial.
2. Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung
antara peserta didik dengan lingkungannya.
3. Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang
benar ,konkrit dan realistiskan.
4. Media visual membangkiktan .keinginan dan minat baru

38 38
5. Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif
,kognitif dan psikomotorik
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Dengan demikian media visual sangatlah berperan
penting dalam proses belajar mengajar.karena media
visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam
penyampaian materi kepada peserta didik .peserta didik
akan terbantu dalam memahami materi yang komplek.
Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta
didik.

C. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual


Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visualah sangat
banyak manfaat serta fungsi apalagi media berbasis visual.
Kita harus ingat bahwa manusia,khususnya siswa dapat
menyerap suatu materi apabila materi yang diberikan dikemas
dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi
yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak
mereka.untuk itu,hadirkanlah media khususnya media visual
dalam jenjang pendidikan trtentu,contohnya sekolah dasar,
dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana
dan menarik.

39 39
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media
yang menjadi faktor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau
pendidik sebagai motivator atau fasilitatorpun menjadi faktor
yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang
dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuh
kembangkan kreativitas siswa sehingga akan terasa
kebermakna. Serta guru harus menguasai betul bagaimana
menerapkan media yang sesuai.
Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di
kategorikan sebagai berikut :
1. Ketepatan dalam pemilihan media visual,dimana
menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan
materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta
didik
2. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media
visual dibuat sesederhana mungkin agar mudah di
pahami.
3. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak
menyulitkan peserta didik dalam memahami materi

40 40
5. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang
berbeda
6. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis
besar dan penggunaan warna harus realistik

D. Macam- macam Media Visual


Media Visual terdiri dari:
1. Media yang tidak diproyeksikan.
a. Media realita adalah benda nyata.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
b. Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga
dimensi yang merupakan representasi atau pengganti
dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti
realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak,

41 41
pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis
Media geafis tergolong media visual yang
menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual.
Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika
hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-
jenis media grafis adalah:
1) Gambar / foto.
Gambar/ foto adalah media yang paling
umum dipakai. Gambar/ foto merupakan
bahasa yang paling umum sehingga mudah
dimengerti.
Manfaat atau kelebihan gambar atau foto
sebagai media pembelajaran adalah:
a) Memberikan tampilan yang sifatnya
konkrit.
b) Gambar dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu.

42 42
c) Gambar atau foto dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita.
d) Dapat memperjelas suatu masalah,
dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja.
e) Murah harganya dan mudah didapat
serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus.

2) sketsa
sketse merupakan gambar sederhana atau
draft kasar yang melukiskan bagian pokok
tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik
perhatian siswa, menghindarkan verbalisme,
dan memperjelas pesan.

43 43
3) Diagram / skema
Diagram adalah gambar sederhana yang
menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu
secara garis besar. Misal untuk mempelajari
organisasi kehidupan dari sel samapai
organisme.
Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik
adalah:
a) Benar, digambar rapi, diberi judul,
label dan penjelasan-penjelasan yang
perlu.
b) Cukup besar dan ditempatkan
strategis.
c) Penyusunannya disesuaikan dengan
pola membaca yang umum, dari kiri
ke kanan dan dari atas ke bawah.
4) Bagan / chart
Bagan digunakan untuk menyajikan
ide atau konsep yang sulit sehingga lebih
mudah dicerna siswa. Selain itu bagan
mampu memberikan ringkasan butir-butir

44 44
penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar,
diagram, kartun, atau lambang
verbal.Terdapat dua jenis chart yaitu chart
yang menyajikan pesannya secara bertahap
dan chart yang menyajikan pesannya
sekaligus.
Chart yang menyajikan pesannya
secara bertahap misalnya adalah flipchart
atau hidden chart, sementara bagan atau
chart yang menyajikan pesannya secara
langsung misalnya bagan pohon (tree chart),
bagan alir (flow chart), ataubagan garis
waktu (time line chart).
Bagan atau chart Berfungsi untuk
menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit jika hanya disampaikan secara tertulis
atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting
dari suatu presentasi.

45 45
Dalam bagan biasanya kita menjumpai
jenis media visual lain seperti gambar, diagram,
atau lambing-lambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik
adalah:
a) Dapat dimengerti oleh pembaca
b) Sederhana dan lugas tidak rumit atau
berbelit-belit.
c) Diganti pada waktu-waktu tertentu
agar selain tetap mengikuti
perkembangan jaman juga tidak
kehilangan daya tarik.
6
4
2 Series 1
0 Series 2
Series 3

5) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang
menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data
kuantitatif. Misal untuk mempelajari

46 46
pertumbuhan. Fungsi grafik adalah untuk
menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau
perbandingan sesuatu objek atau peristiwa
yang saling berhubungan secara singkat dan
jelas.

6) Kartun
Kartun yaitu penggambaran dalam bentuk
lukisan atau karikatur tentang orang,
gagasan, atau situasi yang didesain untuk
mempengaruhi opini masyarakat. Kegunaan
kartun dalam pengajaran dapat memperjelas
rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis
atau mengandung makna.
Pemilihan kartun yaitu:
a) Pemakaiannya sesuai dengan tingkat
pengalaman.

47 47
b) Kesederhanaan.
c) Lambang yang jelas.
Penggunaan kartun yaitu:
a) Untuk motivasi.
b) Sabagai ilustrasi.
c) Untuk kegiatan siswa.
7) Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain,
batang kayu, seng dan sebagainya. Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan
pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu
pula untuk mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya.
8) Papan planel
Papan Planel yaitu papan yang dilapisi kain
flannel untuk menyajikan gambar atau kata-
kata yang mudah ditempel dan mudah pula
diepas. Papan planel merupakan media visual
yang efektif dan mudah untuk
menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada
sasaran tertentu pula. Kelemahannya papan
planel, antara lain sebagai berikut :

48 48
a) Walaupun bahan flanel dapat
menempel pada sesamanya, tetapi h
b) Penyajian pesan hanya berupa unsur
visual.

2. Media Bahan Cetak


Media bahan cetak adalah media visual yang
pembuatannya melalui proses pencetakan/ printing atau
offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya
melalui huruf dan gambar- gambar yang diilustrasikan
untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang
disajikan.
Jenis media bahan cetak diantaranya adalah :
a. Buku Teks
Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi
atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan
para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan
dengan urutan dan ruang lingkup GBPP tiap bidang
studi tertentu.
Dalam memilih sebuah buku sebaiknya diperhatikan
hal- hal sebagai berikut :
1) Substansi materi.

49 49
2) Memiliki daya tarik.
3) Mudah dipahami.
4) Mudah dibaca.
b. Modul
Modul, yaitu suatu paket yang disusun dalam bentuk
satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna
kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya
memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan
siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja,
lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
Dalam memilih modul sebaiknya diperhatikan hal
sebagai berikut :
1. Substansi materi relevan dengan kompetensi
dasar atau materi pokok yang harus dikuasai
oleh peserta didik.
2. Modul tersusun secara lengkap, paling tidak
mencakup antara lain; judul, pernyataan
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik, petunjuk menggunakannya, informasi,
langkah kerja, dan penilaian.
3. Materi memberikan penjelasan secara lengkap
tentang definisi, klasifikasi, prosedur,
perbandingan, rangkuman dan sebagainya.

50 50
4. Padat pengetahuan.
5. Kebenaran materi dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Kalimat yang disajikan singkat, jelas.
7. Menuntun guru dan siswa sehingga mudah
digunakan.
8. Beberapa modul dapat di download dari
internet.
c. Bahan Pengajaran Terprogram
Bahan pengajaran terprogram, yaitu program
pengajaran individual, hampir sama dengan modul.
Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran
terprogram ini disusun dengan topic- topic kecil untuk
setiap bingkai/ halamannya. Satu bingkai biasanya
berisi informasi yang merupakan bahan ajaran,
pertanyaan, dan balikan/ respons dari pertanyaan
bingkai lain.
Kelebihan media bahan cetak, antara lain :
1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam
jumlah yang banyak.

51 51
2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa
sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan
masing- masing.
3. Dapat dipelajari kapan saja dan dimana karena
mudah dibawa.
4. Akan lebih menarik bila dilengkapi dengan gambar
dan warna.
5. Perbaikan/ revisi mudah dilakukan.
Kelemahan media bahan cetak, antara lain :
1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang
cukup lama.
2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat
membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.
3. Apabila jilid dan kertasnya jelek akan mudah rusak
dan robek.
3. Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang
berupa gambar yang dihasilkan melalui proses
fotografi. Jenis media gambar diam ini adalah foto.
Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan
dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja

52 52
diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai
melihal sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat
melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau
lebih kompetensi dasar. Foto/gambar yang didesain secara
baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik.
Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki
kriteria sebagai berikut:
a) Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat
dilihat dan penuh dengan informasi/data. Sehingga
gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak
mengandung arti atau tidak ada yang dapat
dipelajari.
b) Gambar bermakna dan dapat dimengerti sehingga,
si pembaca gambar benar-benar mengerti, tidak
salah pengertian.
c) Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, bahannya diambil dari sumber yang
benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin
informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar.
Dalam memilih sebuah gambar/ foto sebaiknya
diperhatikan hal- hal sebagai berikut :

53 53
a) Substansi materi yang disajikan dalam bentuk foto /
gambar harus memiliki relevansi dengan kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b) Gambar yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c) Ditampilkan dengan skala yang sesuai sehingga
terlihat logis dan enak dilihat.
d) Gambar menampilkan judul atau keterangan
e) Beberapa foto / gambar dapat dibeli di toko buku.
Kelebihan media gambar diam, antara lain :
a) Dibandingkan dengan media grafis, media foto ini lebih
konkret.
b) Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek
yang sebenarnya.
c) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan media gambar diam, antara lain :
a) Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif
untuk pembelajaran kelompok besar.
b) Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan
menimbulkan kesalahan persepsi.

54 54
4. Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang
diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan,
dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan. Jenis media proyeksi diam diantaranya
OHP/ OHT, Opaque Projector, Slide, dan filmstrip.
a. Media OHP/ OHT
OHT ( Overhead Transparency ) adalah media visual
yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut
OHP ( Overhead Projector ). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 x 11 inchi.
Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai
OHT, diantaranya :
1. Write on film ( plastic transparansi ), yaitu
jenis transparensi yang dapat ditulisi atau
digambari secara langsung dengan
menggunakan spidol.
2. PPC transparansi film ( PPC = Plain Paper
Copier ), yaitu jenis transparansi yang dapat
diberi tulisan atau gambar dengan
menggunakan mesin fotocopy.

55 55
3. Infrared transparency film, yaitu jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan atau
bergambar dengan menggunakan mesin
thermofax.
OHP ( Overhead Projector ) adalah media yang
digunakan untuk memproyeksikan program- program
transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini
digunakan sebagai pengganti papan tulis.
Ada 2 jenis model OHP, yaitu :
1) OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang
dan dibuat secara permanen untuk di simpan di
suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki
bobot yang lebih berat dibandingkan dengan
OHP jenis portable.
2) OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar
mudah dibawa kemana- mana, sehingga
ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Kelebihan Media OHT/ OHP, antara lain :
1) Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di
semua ukuran ruangan kelas.
2) Menarik, karena memungkinkan penyajian
yang variatif, dan disertai dengan warna-
warna yang menarik.

56 56
3) Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan
memungkinkan siswa untuk mencatat hal- hal
yang penting.
4) Tidak memerlukan operator secara khusus dan
tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5) Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam
waktu yang relative singkat.
6) Program OHT dapat digunakan berulang-
ulang.
Kelemahan media OHT/ OHP, antara lain :
1) Memerlukan perencanaan yang matang dalam
pembuatan dan penyajiaannya.
2) OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat
dipisahkan, karena sebuah gambar dalam
kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui
OHP.
3) Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan
urutan yang lepas.
b. Media Opaque Projector
Opaque projector atau proyektor tak tembus
pandang adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan bahan dan benda- benda yang tidak

57 57
tembus pandang, seperi buku, foto, dan model- model,
baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi.
Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tidak
memerlukan transparansi, tetapi memerlukan
penggelapan ruangan.
Opaque Projector biasanya dapat pula digunakan
dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film
bingkai/ slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape
recorder.

Kelebihan dan kelemahan media opaque projector


ini hampir mirip dengan kelebihan dan kelemahan OHP
dan media slide. Oleh karena opaque projector dengan
segala karakteristiknya berfungsi sebagai OHP dan
Slide Proyektor.
c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual
yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan
Proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film
positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari
karton/ plastik. Film positif yang biasanya digunakan
untuk film slide adalah film yang ukurannya 35 mm

58 58
dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program
slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang
banyaknya tergantung pada bahan atau materi yang akan
disampaikan.
Kelebihan media slide, antara lain :
a) Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan
yang kuat pada pesan yang disampaikan dan
dapat dipadukan dengan unsur suara.
b) Merangsang minat dan perhatian siswa dengan
warna dan gambar yang konkrit.
c) Program slide mudah di revisi sesuai dengan
kebutuhan, karena filmnya terpisah- pisah.
d) Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan media slide, antara lain :
a) Memerlukan penggelapan ruangan untuk
memproyeksikannya.
b) Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup
lama, jika program yang dibuatnya cukup
panjang.
c) Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.

59 59
d) Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (
geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
d. Media FilmStrip
Film strip atau Film Rangkai atau Film Gelang
adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya
hampir sama dengan media slide. Hanya film strip ini
terdiri dari beberapa film yang merupakan satu kesatuan
( merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu
dengan ujung yang lainnya bersatu ). Jumlah frame atau
gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah
dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang
100 sampai 130 cm.
Kelebihan filmstrip dibandingkan dengan film slide
adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena
tidak memerlukan bingkai, juga frame- frame filmstrip
tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan.
Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi
filmstrip relative agak sukar, karena harus
dilaboratorium khusus.

60 60
E. Kelebihan Dan Kekurangan Media Visual
Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang
menhubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan
mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang terjadi di
sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media
adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Salah satunya yaitu media visual.kekurangan dan
kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. Kelebihan media visual:
a. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan
menyimpannya atau mengelipingnya.
b. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-
benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih
mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
2. Kekurangan media visual :
a. Lambat, dan kurang praktis
b. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk
tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang
mendetail materi yang disampaikan.

61 61
c. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat
memberikan visual berupa gambar yang mewakili
isi berita.
d. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena
media cetak harus menyetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
F. KESIMPULAN.

1. Defenisi media visual Menurut (Daryanto, 1993:27),


adalah: semua alat peraga yang digunakan dalam proses
belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
2. Adapun bentuk-bentuk media visual adalah sebagai
berikut:
(a) gambar represantasi,
(b) diagram
(c) peta
(d) grafik

3. Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai


berikut:
a). Media visual dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik.

b).Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung


antara peserta didik dengan lingkungannya.

62 62
c). Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang
benar ,konkrit dan realistis.
d). Media visual dapat membangkiktan .keinginan dan
minat
e). Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif
,kognitif dan psikomotorik
f). Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
4. Prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut:
a. Ketepatan dalam pemilihan media visual,
b. Buatlah media visual agar efektif
c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak
menyulitkan peserta didik dalam memahami materi
e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang
berbeda
f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar
dan penggunaan warna harus realistik
5. Macam- macam Media Visual adalah sebagai berikut:
a. Media yang tidak diproyeksikan. b. Media realita
adalah benda nyata. c. Model, d. Media grafi.

63 63
6. Adapun kelebihan media visual adalah sebagai berikut:
a. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan
menyimpannya atau mengelipingnya.
b. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-
benar mengerti isi berita dengan analisa yng lebih
mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
7. Kekurangan media visual :
a. Lambat, dan kurang praktis
b. Kurang mendetail materi yang disampaikan.
c. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat
memberikan visual berupa gambar yang mewakili
isi berita.
d. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena
media cetak harus menyetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

64 64
G. Latihan Soal
1. Jelaskan syarat media visual yang baik!.
2. Sebutkan dan beri contoh bentuk-bentuk media visual?.
3. Jelaskan karakteristik media pembelajaran hasil cetak?.
4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan media visual yang
anda ketahui!.
5. Jelaskan karakteristik media CD!.
6. Sebutkan kelebihan dan kekurangan menggunakan
whiteboard!.
7. Jelaskan apa saja kekurangan menggunakan media papan
tulis!.
8. Jelaskan jenis-jenis media grafis!.

65 65
BAB IV MEDIA
AUDIO

A. Sejarah Munculnya Media Audio


Sejarah munculnya media audio sejalan dengan
ditemukannya berbagai macam alat–alat yang digolongkan
kedalam media audio yang diuraikan sebagai berikut:
1. Piringan Hitam diputar dengan Gramophone
Awalnya, piringan hitam merupakan sebuah alat
yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan
bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros
dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya
tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas
A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan
hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang
kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor.
Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner
yang pada tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis
baru dan mematenkannya di bawah label Berliner
Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan
berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk
memproduksi piringan hitam. Pada masa itu,

66 66
kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada
kalangan menengah atas saja.
2. Kaset diputar dengan tape, walkman
Compact audio cassette diperkenalkan oleh
Philips sebagai media penyimpanan audio
di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada
tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada
tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan
Model 201 tape deck yang mengkombinasikan filter
Dolby Type B dan pita magnetik chromium dioxide
(Cr02). Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony
sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat
merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap
sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali
terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika
pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.
3. DAT (Digital Audio Tape)
Digital Audio Tape merupakan rekaman digital
yang memakai pita magnetik, tapi sayang waktu
kemunculannya dipasaran luas kedahuluan rekaman
digital pada kepingan CD, sehingga tidak banyak
dikenal orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang

67 67
memiliki, hal ini pada masa itu waktu peralihan dari
rekaman analog ke rekaman digital pihak produsen
DAT kurang berani melempar ke pasaran luas karena
perekaman digital jika di-copy hasilnya akan persis
sama dengan yang asli yaitu distorsi suara tidak
terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani
spekulasi untuk memproduksi rekaman diatas kepingan
CD untuk dipasarkan secara luas.
4. CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD dibuat dengan cara perekaman sinyal yang
berbeda dari generasi perekaman sebelumnya,
perekaman pada piringan hitam dan perekaman pita
magnetik bentuk perekamannya berupa sinyal analog,
sedangkan perekaman dipermukaan kepingan CD
berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal 0 dan
sinyal 1, hal ini dalam usaha untuk merampingkan
media penyimpanan musik dengan memperbaiki
kualitas suara yang dihasilkan.
Pada November 1984, dua tahun setelah CD
diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman
sebagai media pemutar portable. Musik dalam format
CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang

68 68
lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc
tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
5. Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam
proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi
terhadap format rekaman musik analog, lagu atau
musik digital mempunyai beraneka ragam format yang
bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
a. MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format
paling populer dalam musik digital. Hal ini
dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan
kualitas yang tidak kalah dengan CD audio.
Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh
Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps,
file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3
Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas
yang sama dengan bitrate setengah dari MP3.
MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3
dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas
suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung
MP3 Pro.

69 69
b. WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di
Windows. Awalnya hasil ripping dari CD
direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke
format lain. Namun sekarang tahap ini sering
dilewati karena file dalam format ini biasanya
tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.
c. AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio
Coding. Format ini merupakan bagian standar
Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak
standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997.
Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua
kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko
musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam
format ini cukup baik bahkan pada bitrate
rendah.
d. WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows
Media Audio (WMA) ini disukai para vendor
musik online karena dukungannya terhadap
Digital Rights Management (DRM). DRM adalah

70 70
fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal
yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini.
Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik
yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC.
Format ini cukup populer dan didukung
oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada
umumnya.
e. Ogg Vorbis
Ogg vorbis merupakan satu-satunya format
file yang terbuka dan gratis. Format lain yang di
atas umumnya dipatenkan dan pengembang
peranti lunak atau pembuat peranti keras harus
membayar lisensi untuk produk yang dapat
memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis
adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah
dibandingkan format lain. Peranti lunak populer,
Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio
sudah mendukung format ini dalam model
terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti
keras terhadap format ini masih jarang.
f. Real Audio

71 71
Salah satu format yang biasa ditemukan pada
bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini
umumnya digunakan dalam layanan streaming
audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio
menggunakan standar AAC MPEG-4.
g. MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk
suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau
peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok
untuk hasil konversi dari suara analog karena
tidak terlalu akurat. File dengan format ini
berukuran kecil dan sering digunakan dalam
ponsel sebagai ringtone.

B. Pengertian Media Audio


1. Pengertian Media
Menurut Gerlach dan Ely Media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium”
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”.
Media yaitu perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi (pesan) dari pengirim menuju penerima.
Sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata

72 72
“wasaa’ila” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan (dalam Azhar Arsyad, 2011: 3).
Ada beberapa para ahli yang turut berpendapat tentang
pengertian media antara lain yaitu :
a. AECT (Association for Educational Communication
and Technology) mendefinisikan media yaitu segala
bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran
informasi.
b. Gagne berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya media merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim
kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke
arah terjadinya proses belajar.
2. Pengertian Audio
Audio merupakan suara/bunyi yang dihasilkan oleh
getaran suatu benda. Agar dapat tertangkap telinga
manusia, getaran tersebut harus cukup kuat yaitu minimal
20 kali per detik.

73 73
Jika kurang dari jumlah itu, telinga manusia tidak akan
mendengarnya sebagai suatu bunyi. Banyaknya getaran
suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau
cps. Pengukuran ini juga dikenal dengan sebutan hertz
(disingkat hz). Daya tangkap pendengaran manusia secara
teoritis adalah mulai dari 20hz sampai 20 khz. Dalam hal
pengertian audio ada beberapa orang ahli turut berpendapat
antaralain:
a. Berdasarkan pakar multimedia yang bernama Lu, pada
tahun 1999, mengatakan bahwa pengertian suara
(audio) adalah sesuatu yang disebabkan perubahan
tekanan udara yang menjangkau gendang telinga
manusia.
b. Andleigh, pada tahun 1995, mengatakan jika frekuensi
tekanan udara berada pada jarak 20 sampai 20.000 Hz,
telinga manusia mengidentifikasi sebagai suara. Jika
suara diperdengarkan lebih cepat dari saat direkam
maka akan menyebabkan suara menjadi abnormal.
3. Pengertian Media Audio
Media audio memiliki arti yang luas, menurut para ahli :
a. Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam

74 74
bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal
(kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non
verbal.
b. Menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio
untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan
suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses
belajar mengajar.
c. Menurut Hackbarth 1996 dalam buku Hamzah, 2007:
124, Media audio merupakan media yang sangat
fleksibel, relative murah, praktis dan ringkas, serta
mudah dibawa (portable).
Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan
belajar berkelompok (group learning) maupun belajar
individual. Dengan karakteristik yang dimilikinya,
media audio sangat efektif digunakan dalam beberapa
bidang studi, seperti bahasa, drama, dan seni musik.
Penggunaan media audio untuk pelajaran bahasa
umumnya difokuskan pada 2 pokok bahasan utama,
yaitu pengucapan (pronounciation) dan structure drill.

75 75
Kaitannya dengan audio sebagai media
pembelajaran , menurut pendapat penyusun makalah ini
yang dapat disimpulkan bahwa Media Audio
Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang
direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian
diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutarnya.

C. Bentuk – bentuk media audio


Media berupa audio, yaitu suatu alat yang dapat ditangkap
melalui alat pendengaran. Beberapa bentuk media audio antaralain:
1. Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat


digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual,
dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa – peristiwa
penting dan baru, masalah – masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup

76 76
efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi
si pendengar.
a. Kekurangan media radio:
1) Hanya selintas
2) Hanya mengandalkan suara
3) Tidak dapat diulang
4) Cenderung satu arah
b. Kekuatan media radio:
1) Personal
2) Cepat
3) Jangkauan luas
4) Imajinatif
5) Sederhana
6) Murah dan mudah
7) Siaran langsung

77 77
2. Kaset

Audio disini khusus membahas kaset audio yang sering


digunakan di sekolah. Memiliki keuntungan yaitu merupakan
media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan
perawatan sangat murah dan mudah didapatkan. Alat perekam
magnetic. Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah
salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara
manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan
yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah
informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

78 78
a. Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
1) Piringan Hitam (PH)

Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan


adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi
untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang
diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
2) Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita
kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang
berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya
cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset
rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset
bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan
menggunakan walkman.

79 79
3. CD dan DVD

CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact


Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat
untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping,
keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang
dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau
bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau
mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk
memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD
player.

80 80
4. MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format)
penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini.
Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga
memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan
dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3
player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod
adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media
digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh
Apple Computer.
5. Audio Digital (WAV)

WAV atau Waveform audio format, merupakan salah


satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan

81 81
dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang
diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.
iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV
yang dikeluarkan oleh Aplle Computer. Microsoft juga
mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk
memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

D. Karakteristik Media Audio


Karakteristik media pembelajaran yang menjadi
fokus pembahasan adalah karakteristik berdasarkan
kemampuan media dalam membangkitkan indra
pendengaran. Ciri utama media ini adalah pesan yang
disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-
lambang auditif baik verbal maupun non verbal.
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini
adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan
kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-
verbal) yang melibatkan rangsangan indera pendengaran.

Secara umum media audio memiliki karakteristik atau


ciri sebagai berikut:

82 82
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah
dipindahkan dan jangkauannya luas).
2. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran).
3. Pesan/program dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya.
4. Personal
5. Dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang
partisipasi aktif pendengarnya.
6. Dapat mengatasi masalah kekurangan guru.
7. sifat komunikasinya cenderung hanya satu arah, sangat
sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa.
8. Pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal
siaran (pada jenis media radio).
Dalam proses pembelajaran, media tersebut
diajarkan ke siswa berupa pesan. Pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal
maupun non verbal. Sehingga proses pembelajaran dapat
terprogram dengan baik.
Media ini merupakan bentuk pembelajaran yang
murah dan terjangkau.Materi yang disapaikan disesuaikan
dengan tingkat kemampuan siswa.Audio dapat
memberikan pesan yang menarik dan memotivasi siswa.

83 83
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat
digunakan untuk:
1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat
dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli
yang berada jauh dari lokasi
3. Menjadikan modal yang akan ditirukan oleh siswa
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai pokok
bahasan. Azhar Arsyad (2005: 149).Untuk lebih dapat
memotivasi siswa, seyogyanya dibuat program yang
lebih menarik dari segi bahasa. Program audio menjadi
lebih indah karena dapat menimbulkan daya fantasi
pada para siswa. Program ini akan lebih efektif apabila
bunyi dan suaranya dapat merangsang para siswa untuk
dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia
dapat memvisualkan pesan-pesan yang kitam
sampaikan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, para ahli
berpendapat bahwa media audio memiliki fungsi:

84 84
1. Menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip
pendapat sudjana dan Rivai (1991 : 130 ) adalah
untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan
aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat
dicapai dengan media audio ialah berupa :
a) Pemusatan perhatian dan mempertahankan
perhatian.
b) Mengikuti pengarahan
c) Melatih daya analisis
d) Menentukan arti dan konteks
e) Memilah informasi dan gagasan
f) Merangkum , mengingat kembali dan menggali
informasi
2. Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat
bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya
sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya
memerlukan bantuan metode atau media lain,
sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki
oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

85 85
3. Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan
fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama
digunakan dalam :
a) Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) ,
dan kegiatan dokumentasi.
b) Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio
ataupun secara Audio Visual.
c) Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d) Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang
memungkinkan siswa dapat melatih daya
penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan
tentang manfaat (sisi positif) dari media audio.
Sebagaimana media Radio, media audio juga
merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah,
sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta
didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian,
karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang
kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali
secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja,
sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh
kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.

86 86
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1) Materi yang ada di progam Audio maupun
Radio hendaknya mampu memotivasi agar
peserta didik tertarik untuk mendengarkannya
sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini
unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya,
agar peserta didik tidak bosan dan senang
mendengarkannya sampai program selesai.
2) Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu
pertemuan antara pendidik dengan peserta
didiknya guna mendiskusikan berbagai
kesulitan yang ditemui dalam mempelajari
materi pembelajaran yang dikemas dalam Media
Audio.
Dalam proses pembelajaran, media tersebut
diajarkan ke siswa berupa pesan. Pesan yang
disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang
auditif, baik verbal maupun non verbal. Sehingga
proses pembelajaran dapat terprogram dengan baik.
Media ini merupakan bentuk pembelajaran yang
murah dan terjangkau. Materi yang disapaikan

87 87
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.Audio
dapat memberikan pesan yang menarik dan
memotivasi siswa.
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat
digunakan untuk:
1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau
debat dengan mengungkapkan pendapat-
pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi
3. Menjadikan modal yang akan ditirukan oleh
siswa
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan
perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai pokok bahasan. Azhar Arsyad (2005:
149).
Untuk lebih dapat memotivasi siswa, seyogyanya
dibuat program yang lebih menarik dari segi
bahasa.Program audio menjadi lebih indah karena
dapat menimbulkan daya fantasi pada para siswa.
Program ini akan lebih efektif apabila bunyi dan

88 88
suaranya dapat merangsang para siswa untuk dapat
menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia dapat
memvisualkan pesan-pesan yang kitam sampaikan.

E. Kelebihan Media Audio

Kelebihan Media Audio menurut pendapat ahli


Sadiman (2005 : 50) Sadiman (2005 : 51) Arsyad (2003 : 45)

89 89
a. Harga murah dan a. Dapat a. Merupakan
variasi program menggantikan peralatan yang
lebih banyak dari guru dengan lebih sangat murah dan
pada TV. baik, misalnya lumrah sehingga
menghadirkan mudah dijangkau
b. Sifatnya mudah ahli dibidang oleh masyarakat.
untuk tertentu, sehingga
dipindahkan. kelemahan guru b. Rekaman dapat
dalam mengajar digandakan untuk
c. Dapat digunakan tergantikan. keperluan
bersama – sama perorangan
dengan alat b. Pelajaran lewat sehingga isi
perekam radio, radio bisa lebih pesan
sehingga dapat bermutu baik dari dapat berada
diulang atau segi ilmiah ditempat secara
diputar kembali. maupun metodis. bersamaan.
Ini mengingat
d. Dapat Guru kita c. Merekam
merangsang terkadang jarang peristiwa atau isi
partisifasi aktif mempunyai pelajaran untuk
pendengaran waktu yang luang digunakan

90 90
siswa, serta dapat dan sumber untuk kemudian.
mengembangkan mengadakan
daya imajinasi penelitian. d. Rekaman dapat
seperti menulis, digunakan sendiri
menggambar dan c. Dapat menyajikan sebagai alat
sebagainya. laporan seketika, diagnosis guna
karena biasanya untuk membantu
e. Dapat siaran – siaran meningkatkan
memusatkan yang aktual itu keterampilan
perhatian siswa dapat membaca,
seperti membaca memberikan mengaji dan
puisi, sastra, kesegaran pada berpidato.
menggambar sebagian besar
musik dan bahasa topic. e. Dalam
pengoperasiannya
d. Dapat mengatasi relatif sangat
keterbatasan mudah.
ruang dan waktu.

F. Kekurangan Media Audio

Arsyad (2003 : 46) Rivai (2005 : 131)


a. Dalam suatu a. Memerlukan suatu pemusatan pada suatu
rekaman sulit pengalaman yang tetap dan tertentu,
menemukan sehingga pengertiannya harus didapat
lokasi suatu dengan cara belajar khusus.
pesan atau
informasi, jika b. Media Audio yang menampilkan symbol
pesan atau digit dan analog dalam bentuk auditif
informasi adalah abstrak, sehingga pada hal – hal

91 91
tersebut berada tertentu memerlukan bantuan
ditengah – tengah pengalaman visual.
pita, apalagi jika
radio, tape tidak c. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya
memiliki angka – hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
angka penentuan penguasaan pembendaharaan kata – kata
putaran. atau bahasa, serta susunan kalimat.

b. Kecepatan d. Media ini hanya akan mampu melayani


rekaman dan secara baik bagi mereka yang sudah
pengaturan trek mempunyai kemampuan dalam berfikir
yang bermacam – abstrak.
macam
menimbulkan
kesulitan untuk e. Penampilan melalui ungkapan perasaan
memainkan atau symbol analog lainnya dalam
kembali rekaman bentuk suara harus disertai dengan
yang direkam perbendaharaan pengalaman analog
pada suatu mesin tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa
perekam yang maka akan terjadi kesalah pahaman.
berbeda.

92 92
G. KESIMPULAN
1. Yang termasuk alat-alat media audio adalah sebagai
berikut:
a. Piringan hitam
b. Kaset diputar dengan tape, walkman
c. DAT (Digital Audio Tape)
d. CD, VCD, DVD
e. Musik Digital diputar dengan MP3 Player,
2. Menurut Gerlach dan Ely Media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”. Media
yaitu perantara atau pengantar terjadinya komunikasi
(pesan) dari pengirim menuju penerima. Sedangkan dalam
bahasa arab media berasal dari kata “wasaa’ila” artinya
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
(dalam Azhar Arsyad, 2011: 3).
3. Ada beberapa para ahli yang turut berpendapat tentang
pengertian media antara lain yaitu :
a. AECT (Association for Educational
Communication and Technology)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk
yang digunakan untuk proses penyaluran
informasi.

93 93
b. Gagne berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.
c. Berdasarkan pakar multimedia yang bernama Lu, pada
tahun 1999, mengatakan bahwa pengertian suara
(audio) adalah sesuatu yang disebabkan perubahan
tekanan udara yang menjangkau gendang telinga
manusia.
d. Andleigh, pada tahun 1995, mengatakan jika frekuensi
tekanan udara berada pada jarak 20 sampai 20.000 Hz,
telinga manusia mengidentifikasi sebagai suara. Jika
suara diperdengarkan lebih cepat dari saat direkam
maka akan menyebabkan suara menjadi abnormal.
e. Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam
bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal
(kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non
verbal.
f. Menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio
untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan
suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

94 94
perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses
belajar mengajar.
g. Menurut Hackbarth 1996 dalam buku Hamzah, 2007:
124, Media audio merupakan media yang sangat
fleksibel, relative murah, praktis dan ringkas, serta
mudah dibawa (portable).
4. Yang termasuk Bentuk – bentuk media audio
a. Radio
b. Kaset
5. Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
a. Piringan Hitam (PH)
b. Kaset
c. CD dan DVD
d. MP3
e. Audio Digital (WAV)
6. Secara umum media audio memiliki karakteristik
atau ciri sebagai berikut:
a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah
dipindahkan dan jangkauannya luas).
b. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran).
c. Pesan/program dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya.
d. Dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang
partisipasi aktif pendengarnya.
e. Dapat mengatasi masalah kekurangan guru.

95 95
f. Sifat komunikasinya cenderung hanya satu arah, sangat
sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa.
g. Pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal
siaran (pada jenis media radio).
7. Azhar Arsyad (2005: 149) mendefenisikan bahwa media
audio dapat memotivasi siswa, seyogyanya dibuat program
yang lebih menarik dari segi bahasa. Program audio
menjadi lebih indah karena dapat menimbulkan daya
fantasi pada para siswa. Program ini akan lebih efektif
apabila bunyi dan suaranya dapat merangsang para siswa
untuk dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia
dapat memvisualkan pesan-pesan yang di sampaikan.
8. Menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat
Sudjana dan Rivai (1991 : 130 ) fungsi media audio adalah
untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan
terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek
keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan
media audio ialah berupa :
g) Pemusatan perhatian dan mempertahankan
perhatian.
h) Mengikuti pengarahan
i) Melatih daya analisis

96 96
j) Menentukan arti dan konteks
k) Memilah informasi dan gagasan
l) Merangkum , mengingat kembali dan menggali
informasi
9. Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi
Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam
:
e) Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) ,
dan kegiatan dokumentasi.
f) Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio
ataupun secara Audio Visual.
g) Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
h) Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang
memungkinkan siswa dapat melatih daya
penafsirannya dalam suatu bidang studi.
10. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkana Fungsi
dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para
pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka
dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau
media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap
dimiliki oleh pendengar yang akan membantu
keberhasilan.

97 97
H. LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian media audio dalam pembelajaran


matematika menurut Sudjana , Rivai!, dan Sadiman yang
anda ketahui!.
2. Jelaskan bentuk-bentuk media audio!.
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan menggunakan media
audio!.
4. Jelaskan apa yang dimaksud alat perekam magnetic!.
5. Jelaskan kelemahan dan kelebihann menggunakan media
radio yang anda ketahui!

98 98
BAB V
MEDIA AUDIO VISUAL

A. Pengertian Media Audio Visual


Secara etimologi kata ’media’ berasal dari bahasa Latin,
’medium’, artinya perantara atau pengantar. Secara umum media
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber kepada penerima.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli tentang
media, yaitu:
1. Menurut AECT (Assosiation of Education and
Communiacation Technology), menyebutkan bahwa media
adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
2. Menurut NEA (National Education Association) media
adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
untuk kegiatan tersebut.
3. Erlita Burhanudin yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara,
dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih

99 99
baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis
media yang pertama dan kedua.
4. Syaiful Bahri Djamarah,Aswan Zain (2010 : 124 ) media
audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsure gambar jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama
dan kedua.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
media dapat diartikan sebagai alat pengantar yang digunakan di
dalam kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan informasi
atau pesan. Media audio visual, yaitu media pengajaran dan
media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta
didik dalam waktu proses belajar mengajar yang berlangsung.
Istilah audio-visual (AV, atau A / V) bisa merujuk ke bekerja
dengan suara dan komponenvisual, produksi atau penggunaan
karya-karya tersebut, atau peralatan yang digunakanuntuk
membuat dan menyajikan karya-karya tersebut.
Presentasi rekaman Slide, film, dan program televisi
adalah contoh audio-visual presentasi.Setelah media audio-
visual muncul, itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-
harimasyarakat dalam beberapa dekade. Presentasi bisnis juga
biasanya audio-visual. Dalam presentasi yang khas,

100 10
0
presentermenyediakan audio dengan berbicara, dan suplemen
dengan serangkaian gambardiproyeksikan ke layar, baik dari
slide proyektor, atau dari komputer yang terhubung ke proyektor
menggunakan program presentasi (software).
Di negara maju, telah terjadi penyerapan besar komputer
berbasis audio-visual di sektor pendidikan, dengan banyak
sekolah dan lembaga pendidikan tinggi memasang
peralatanproyeksi dan menggunakan teknologi papan tulis
interaktif.Audio visual adalah media instruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat
dan didengar.
Media audio visual adalah merupakan media perantara
atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan
dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.Ciri Media Audio-VisualTeknologi auduo visual
merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan
tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi:

101 10
1
1. Media audioedia cetak media
2. Media v isual diam
3. Media visual gerak
4. Media audio semi gerak
5. Media visual semi gerak
6. Media audio visual diam
7. Media audio visual gerak.
Anderson (1976) menggolongkan menjadi beberapa
media, diantaranya :
1. Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
2. Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar.
3. Audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
4. Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film
bingkai (slide).
5. Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara.
6. Visual gerak : film bisu.
7. Audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD,
Televisi.
8. Obyek fisik : Benda nyata, model, specimen.
9. Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran.
10. Komputer : CAI.

102 10
2
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan
kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV,
Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi,
teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan
jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak /
radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan /
kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk
perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan jenis media pembelajaran
menjadi :
1. Media yang tidak diproyeksikan

103 10
3
2. Media yang diproyeksikan.

104 10
4
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis computer
6. Multi media kit.

B. Bentuk-bentuk Media Audio Visual


Adapun bentuk – bentuk media terbagi dalam beberapa
kelas , yaitu :
1. Media Visual Dua Dimensi Tidak Transparan, yang termasuk
dalam jenis media ini adalah: gambar, foto, poster, peta,
grafik, sketsa, papan tulis, flipchart, dan sebagainya.

2. Media Visual Dua Dimensi yang Transparan. Media jenis ini


mempunyai sifat tembus cahaya karena terbuat dari bahan-
bahan plastik atau dari film. yang termasuk jenis media ini
adalah: film slide, film strip, movie film, dan sebagainya.

105 10
5
3. Media Visual Tiga Dimensi. Media ini mempunyai isi atau
volume seperti benda sesungguhnya. yang termasuk jenis
meia ini adalah: benda sesungguhnya, nodel, diorama,
speciment, mock-up, pameran, dan sebagainya.

4. Media Audio. Media audio berkaitan dengan alat


pendengaran seperti misalnya: Radio, Kaset, Laboratorium
bahasa, telepon dan sebagainya.

106 10
6
5. Media Audio Visual. Media yang dapat menampilkan gambar
dan suara dalam waktu yang bersamaan, seperti: Film,
Compact Disc, TV, Video, dan lain sebagainya.

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki


bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh
pendidikan, baik dari segi penggunaan, sift bendanya,
pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun
dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari
bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi
enam kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak,yaitu media yang menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak. contoh, televisi, video

107 10
7
tape, film dan media audio pada umumnya seperti kaset
program, piringan, dan sebagainya.

2. Media audio visual diam, yaitu media yang menampilkan


suara dan gambar diam. Contohnya:film bingkai suara , film
rangkai suara dan cetak suara.

108 10
8
3. Media audio semi gerak, yaitu media yang membantu dalam
proses mediaaudio visual gerak, contoh, telewriter, mouse,
dan media board.

109 10
9
4. Media visual gerak yaitu media yang mengandalkan indera
penglihatan dan menampilkan gambar atau symbol yang
bergerak. contoh, film bisu dan film kartun.

5. Media visual diam, yaitu media yang mengandalkan indera


penglihatan yang hanya menampilkan gambar diam.
Contoh:gambar grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya.

110 11
0
6. Media audio yaitu media yang mengandalkan kemampuan
suara.Contoh: radio, telepon, tape, disk dan sebagainya. Hal
tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai
sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih
dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan
karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui
sebagai alat bantu auditif,visual maupun audio visual.

111 11
1
C. Karakteristik dan Ciri Media Audio Visual
Kehidupan seorang siswa di lingkungan sekolah, maupun
kehidupan seorang mahasiswa dalam lingkungan perguruan
tinggi di satu sisi tampaknya merupakan salah satu bagian
kehidupan yang sangat menyenangkan, tetapi mungkin pula
menjadi hal yang paling mencemaskan. Setiap hari mereka dapat
belajar dengan bebas, mengikuti kegiatan belajar di kelas,
belajar di perpustakaan dan lain-lain yang kesemuanya menjadi
masukan bagi perkembangan pengetahuannya.
Di lain sisi, siswa atau mahasiswa juga dituntut
menyelesai-kan segala tugas sekolah maupun kuliah, yang
diperoleh dari kegiatan proses mengajar. Hal yang menjadi
kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit
untuk dipahami mungkin karena dalam proses belajar mengajar
tersebut kurang menarik, membosankan, materi yang diajarkan
bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius
untuk membuka jalan penyelesaian baik bagi guru di lingkungan
sekolah maupun para pengajar dalam lingkungan perguruan
tinggi.
Di antara komponen pembelajaran yang sering
berbenturan dengan persoalan-persoalan pendidikan ialah guru
dalam kaitannya dengan tugas, mengola interaksi dalam proses

112 11
2
belajar mengajar termasuk segala sistem yang mengikat untuk
bagaimana proses belajar mengajar dapat membawa hasil
maksimal sebagaimana yang diinginkan.
Salah satu jalan yang ditempuh dengan menggunakan
berbagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
baik media audio (media melalui pendengaran), maupun media
visual (media yang dapat dilihat), dan lain-lain yang dapat
menunjang terlaksananya proses pembelajaran.Adapun Ciri
Media Audio-Visual diantaranya : Bersifat linear, menyajikan
visualisasi yang dinamis, dan digunakan dengan cara yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatannya, serta
merupakan representasi fisik dari gagasan rill atau
gagasanabstrak.
Adapun contoh media audio visual, diantaranya:
1. Film Suara
Film sebagai media audio-visual adalah film yang
bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara
bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa
berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk
media audio-visual saja atau media visual diam plus
suara. Film yang dimaksud disni adalah film sebagai alat
audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan.

113 11
3
Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film,
antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau
yang terjadi dalam suatu industri, kejadian – kejadian dalam
alam, tatacara kehidupan di Negara asing, berbagai industri
dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan,
sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar.
Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35
mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat
untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk
komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan
tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film
terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya
dengan apa yang dipelajari.
Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip
pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in
the right place at the right time used in the right way”.
Gambar Media Film Suara

114 11
4
Kelebihan Menggunakan Media Film Suara,
diantaranya:
a. Sebagai pengganti pengalaman langsung.
b. Untuk memperjelas dan melengkap informasi yang
memerlukan banyak visualisasi.
c. Untuk memberikan pematangan pada bagian-bagian yang
dipandang perlu.
d. Membuat pelajaran lebih menarik dan menghindari
kebosanan.
e. Sebagai bagian pengayaan.
f. Dapat menampilkan di layar sesuatu yang tak mungkin
disaksikan dengan mata biasa.
g. Dapat dilihat dan didengar (menjangkau lebih dari satu
indera).
Adapun kekurangan dari media slide suara, diantaranya:

115 11
5
a. Pembuatannya relatif sulit dan mahal daripada program
radio dan kaset.
b. Penggunaannya lebih sulit daripada radio dan kaset.
c. Visualisasinya tidak bisa menggambarkan gerakan.
d. Pemeliharaan dan penyimpangannya relatif sukar.
e. Daya jangkau terbatas.
f. Memerlukan fasilitas dan perlengkapan yang khusus,
(ruang gelap, layar, tenaga listrik).

2. Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan
gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.
Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias
bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian
besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak
berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film.
Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual,
selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan menggunakan media video/ VSD :
a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang
singkat.

116 11
6
b. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton
memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis.
c. Menghemat waktu.
d. Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak.

3. Film Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal
yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak
beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun
berwarna.
Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele
(τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan")
dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai
alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visual/penglihatan.” Pada masa awal perkembangannya,
televisi menggunakan gabungan teknologi optic, mekanik,
dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan
menyiarkan gambar visual.
Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem
pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan
elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem
televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem

117 11
7
mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang
didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah
penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik
penuh.
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan
disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima
pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain
sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi
Siaran Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television.

Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat


pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan
kabel.Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat
penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas
dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga
penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan :
“Television is an electronic motion picture with con joinded
or attendant sound; both picture and sound reach the eye and
ear simultaneously from a remote broadcast”.

118 11
8
Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi
sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada
dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar
dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni
dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai
gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan
didengar secara bersamaan.
Media visual ini sering juga disebut dengan tv dan
sebagainya berperan sangat aktif dalam perkembangan media
dalam perubahan zaman, kita bisa langsung berinteraktif
langsung dengan medianya kita juga bisa bersama- sama
menonton nya dengan tidak membosankan.
Acara dalam televisipun dikemas dengan bermacam-
macam dengan semenarik mungkin sehingga khalayak dari
semua kalangan dari anak-anak ,dewasa maupun orang tua
bisa menikmatinya.
Gambar Media Film Televisi

119 11
9
Adapun kelebihan menggunakan media audio visual
televisi adalah sebagai berikut:
a. Media visual tidak hnya disajikan dengan suara tapi juga
didukung dengan video yang menarik perhatian
penonton,penikmat media visual bisa lebih jelas
penggambaran yang dilakukan dengan adanya visual
visual tambahnya.
b. Media visual bisa menyajikan laporan langsung dari
tempat kejadian dan penonton langsung bisa mengetahui
situasi dan tempat kejadian,ni yanmg paling menarik pada
media televisi.
c. Bahasa yang digunakan media televisi juga bisa tutur
seperti halnyamedia audio ataupun radio.
Kekurangan menggunakan media Visual (televisi)adalah:
a. Produksi media televisi masih tergolong mahal,baik dari
peralatan maupun skill sdm nya dan terkait biaya
operasionalnya .
b. Proses penyampaian berita ke masyarakat ada kalanya
membutuh kan waktu yang lama karena tergangunya
kondisi tempat yang berbeda-beda.

120 12
0
c. Media visual seperti televisi tida bisa pelindung
pengambilan informasi untuk semua kalangan karena tidak
memberikan filter informasi.

4. Media Pembelajaran Berbasis Komputer


Komputer merupakan jenis media yang secara virtual
dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar
yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki
kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai
dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat
ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan
beragam bentuk media di dalamnya.
Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996: 228)
mengemukakan bahwa : “… It has ability to control and
integrate a wide variety of media – still pictures, graphics
and moving images, as well as printed information.
The computer can also record, analyze, and react to
student responses that are typed on a keyboard or selected
with a mouse“.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan
sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word
processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media

121 12
1
yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan
rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian
multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai
teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai
sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan
suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.
Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan
berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer
dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang
efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi
pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan
animasi.
5. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di
sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa
terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam
perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based
Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI)
Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi
media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang
meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis.
Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:

122 12
2
a. Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya
merupakan salah satu starategi pembelajaran yang
bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih
kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
b. Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan
program pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak
berupa program komputer yang berisi materi pelajaran.
Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti
pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu
informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil,
lalu disusul dengan pertanyaan.
Respon siswa dianalisis oleh komputer
(Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan
oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar
diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program
ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan
pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada
dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran

123 12
3
yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang
lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
d. Model Games: Model permainan ini dikembangkan
berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana
peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan
aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering
disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell,
1989: 20)

6. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking,
adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global
network of computers, that enables people throughout the
world to connect with each other¨. Internet diluncurkan

124 12
4
pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts
Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran
mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri.
“Through independent study, students become doers, as well
as thinkers”(Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses
secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database,
dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa
sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistic. Siswa dapat
berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis,
tidak hanya konsumen informasi saja.
Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan
pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan
kehidupan nyatanya. Siswa dan guru tidak perlu hadir secara
fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan
cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan
secara online.
Siswa dapat belajar bekerjasamasatu sama lain. Mereka
dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk
mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

125 12
5
diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman
sekelasnya.

7. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran


Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut:
a. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua
penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak
terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
b. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti
halnya tatap muka biasa.
c. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

126 12
6
d. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan
masing-masing pembelajar/siswa.

127 12
7
e. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
f. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga
menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak
berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut
serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara
mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-
line.

D. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Media Audio Visual


Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa, adapun
keuntungan menggunakan media audio visual diantaranya :
1. Menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk mempelajari
materi lebih banyak.
2. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi
apa yang telah didengar.
3. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan
mengungkapkan pendapat – pendapat dan membuat peserta
didik berfikir dan berinovasi dalam menyampaikan pendapat.
4. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
5. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan –
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok
pembahasan atau suatu permasalahan.

128 12
8
6. Metode megajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata sehingga
siswa tidak bosan dalam setiap jam pelajaran.
7. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi dan
pemahaman melalui materi audio visual.
Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa, adapun
kekurangan dalam penggunaan audio visual, diantaranya:
1. Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
2. Banyak memakan waktu baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan
pembelajaran.
3. Apabila banyak menggunakan media gambardikhawatirkan
para peserta didik kurang terfokus.
4. Siswa sulit dikontrol apakah benar ia memperhatikan materi
atau hanya melihat media yang digunakan.
5. Sebagian besar kelas l.ain terganggu karna adanya suara dari
media yang digunakan.
6. Memerlukan kesiapan dan perencanaan disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
7. Memerlukan keterampilan guru secara khusus.

129 12
9
E. KESIMPULAN
a. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli tentang media,
yaitu:
a. Menurut AECT (Assosiation of Education and
Communiacation Technology), menyebutkan bahwa
media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.
b. Menurut NEA (National Education Association)
media adalah segala benda yang dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
c. Erlita Burhanudin yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,
d. Syaiful Bahri Djamarah,Aswan Zain (2010 : 124 )
media audio visual adalah media yang mempunyai
unsur suara dan unsure gambar jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
b. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
media dapat diartikan sebagai alat pengantar yang
digunakan di dalam kegiatan pembelajaran untuk

130 13
0
menyampaikan informasi atau pesan. Media audio
visual, yaitu media pengajaran dan media pendidikan
yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam
waktu proses belajar mengajar yang berlangsung.
c. Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga
unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi:
a. Media audioedia cetak media
b. Media v isual diam
c. Media visual gerak
d. Media audio semi gerak
e. Media visual semi gerak
f. Media audio visual diam
g. Media audio visual gerak.
d. Anderson (1976) menggolongkan menjadi beberapa media,
diantaranya :
a. Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
b. Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar.
c. Audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis.
d. Proyeksi visual diam : Overhead transparansi
(OHT), film bingkai (slide).

131 13
1
e. Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide
bersuara.
f. Visual gerak : film bisu.
g. Audio visual gerak : film gerak bersuara,
Video/VCD, Televisi.
h. Obyek fisik : Benda nyata, model, specimen.
i. Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan,
laboran.
j. Komputer : CAI.
e. Bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan
menjadi enam kelas yaitu:
a. Media audio visual gerak,yaitu media yang
menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak. contoh, televisi, video tape, film dan
media audio pada umumnya seperti kaset program,
piringan, dan sebagainya.
b. Media audio visual diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam.
Contohnya:film bingkai suara , film rangkai suara
dan cetak suara.

132 13
2
c. Media audio semi gerak, yaitu media yang
membantu dalam proses mediaaudio visual gerak,
contoh, telewriter, mouse, dan media board.
d. Media visual gerak yaitu media yang mengandalkan
indera penglihatan dan menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak. contoh, film bisu dan film
kartun.
e. Media visual diam, yaitu media yang mengandalkan
indera penglihatan yang hanya menampilkan
gambar diam. Contoh:gambar grafis, peta globe,
bagan, dan sebagainya.
f. Ciri Media Audio-Visual diantaranya : Bersifat linear,
menyajikan visualisasi yang dinamis, dan digunakan
dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang atau pembuatannya, serta merupakan
representasi fisik dari gagasan rill atau gagasanabstrak.
g. contoh media audio visual, diantaranya:
a. Film Suara
b. Video / VCD
c. Film Televisi
h. Adapun kelebihan menggunakan media audio visual televisi
adalah sebagai berikut:

133 13
3
1) Media visual tidak hnya disajikan dengan suara tapi
juga didukung dengan video yang menarik perhatian

134 13
4
penonton,penikmat media visual bisa lebih jelas
penggambaran yang dilakukan dengan adanya visual
visual tambahnya.
2) Media visual bisa menyajikan laporan langsung dari
tempat kejadian dan penonton langsung bisa
mengetahui situasi dan tempat kejadian,
3). Bahasa yang digunakan media televisi juga bias
teratur seperti halnya media audio ataupun radio.
i. Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut:
1) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke
semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung
yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang
kelas.
2) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu
seperti halnya tatap muka biasa.
3) Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-masing.
4) Lama waktu belajar juga tergantung pada
kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.

135 13
5
5) Adanya keakuratan dan kekinian materi
pembelajaran.
6) Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif,
sehingga menarik pembelajar/siswa; dan
memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua
siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan
proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-
tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.

10 . Menurut Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa,


adapun keuntungan menggunakan media audio visual
diantaranya :
a. Menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak.
b. Mengembangkan keterampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar.
c. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat
dengan mengungkapkan pendapat – pendapat dan
membuat peserta didik berfikir dan berinovasi dalam
menyampaikan pendapat.
d. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa

136 13
6
e. .Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan –
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu
pokok pembahasan atau suatu permasalahan.
f. Metode megajar akan lebih bervariasi tidak semata-
mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
sehingga siswa tidak bosan dalam setiap jam
pelajaran.
g. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi
dan pemahaman melalui materi audio visual.
1. Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa, adapun
kekurangan dalam penggunaan audio visual, diantaranya:
a. Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
b. Banyak memakan waktu baik waktu persiapan dalam
rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada
pelaksanaan pembelajaran.
c. Apabila banyak menggunakan media
gambardikhawatirkan para peserta didik kurang
terfokus.
d. Siswa sulit dikontrol apakah benar ia memperhatikan
materi atau hanya melihat media yang digunakan.

137 13
7
e. Sebagian besar kelas l.ain terganggu karna adanya
suara dari media yang digunakan.
f. Memerlukan kesiapan dan perencanaan disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam
pelajaran lain
g. Memerlukan keterampilan guru secara khusus

138 13
8
F. Latihan Soal
Jelaskan pengertian media audio visual menurut pendapat para
ahli yang anda ketahui!.
1. Sebutkan sifat-sifat dari media audio visual sebagai media
pembelajaran dalam pendidikan!.
2. Jelaskan karakteristik media audio visual menurut Miarso!.
3. Sebutkan macam-macam media audio visual dilihat dari
segi keadaan dan daya liputnya!.
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan slide bersuara dalam
media audio visual.
5. Sebutkan kriteria pemilihan media pembelajaran yang anda
ketahui dalam media audio visual!.
6. Menurut M. Basyirudin Usman dan Asnawir ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media audio
visual untuk pembelajaran jelaskan masing-masingnya!.

139 13
9
136
BAB VI
APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN METEMATIKA

A. Bangun Datar Segi n


1. Pembelajaran Matematika Pada Bangun Datar Segi n
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu.
Nikson dan Muliyardi (2002) menyatakan bahwa
pembelajaran matematika adalah upaya untuk membantu siswa
membangun konsep atau prinsip matematika dengan
kemampuannya sendiri melalui proses bimbingan sehingga
prinsip itu terbangun.
Usman (1989) mengemukakan bahwa dalam proses
pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator dalam
menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif.
Ada empat variabel yang dapat menentukan keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran, sebagai berikut:
a. Melibatkan siswa aktif.
b. Menarik minat dan perhatian siswa serta membangkitkan
motivasi belajar siswa.

137 137
c. Peragaan dan pengajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha untuk
menjadikan orang lain melakukan kegiatan belajar yang
berhubungan dengan kognitif, efektif, dan psikomotor.

2. Konsep Operasi Segi n Beraturan


Bangun segi n beraturan adalah bangun yang memiliki
sejumlah n sisi yang memiliki ukuran yang sama. Karena segi n
memiliki sejumlah n sisi maka bangun tersebut juga akan
memiliki sejumlah n sudut yang ukurannya juga sama.
Beberapa rumus yang ada dalam segi-n beraturan:
360 °
a. Sudut pusat segi-n beraturan: �

b. Sudut penyusun segi-n sama kaki penyusun segi-n: 90°


180 °

360 °
c. Besar setiap sudut segi-n beraturan: 180° - �

Untuk mencari luas suatu bangun datar (poligon), yang


kita lakukan biasanya adalah mencari luas segitiga-segitiga kecil
yang menyusun poligon tersebut. Tentunya kita tahu bagaimana
rumus suatu segitiga. Banyak sekali rumus-rumus untuk mencari
1
luas segitiga. Semua inti dari rumusnya adalah : . a. T

138 138
2

139 139
3. Pembelajaran Segi n dengan Menggunakan Alat Peraga
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui benda konkrit
untuk memahami konsep abstrak sebagai perantara
visualisasinya. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika,
kita memerlukan alat peraga.
Pada dasarnya tujuan penggunaan alat peraga
diaantaranya, sebagai berikut:
a. Meningkatkan motivasi belajar, karena materi disajikan
dengan cara yang menarik.
b. Memudahkan dalam memahami materi karena konsep
abstrak matematika tersajikan dalam bentuk yang konkret.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat peraga,
diantaranya:
a. Tahan Lama.
b. Bentuk dan Warnanya menarik.
c. Mudah dibuat.
d. Sesuai dengan konsep
e. Teratur
Dalam pembelajaran matematika, banyak sekali cara agar
suatu materi mudah dipahami oleh para siswa, salah satu
caranya yaitu dengan menggunakan alat peraga.

140 140
Dienes dalam Netriwati (2013) mengemukakan bahwa
peyajian materi hendaknya melalui permainan, karena bermain
merupakan kegiatan yang secara kodrat disukai anak-anak.
Permainan dalam Matematika dapat direkayasa sehingga dapat
menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Dari pendapat diatas diketahui bahwa pelajaran
matematika dapat diajarkan melalui bermain, dengan meode
permainan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada operasi segi-n.
Segi n beraturan sering kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya dapat ditemukan pada bentuk payung,
alas cangkir atau gelas, bentuk jam dinding atau arloji, bentuk
pada baut dan mur, sarang lebah madu dan lain sebagainya.
Dalam hal ini bisa kita simulasikan atau kita peragakan kedalam
pembelajaran tentang pengenalan bangun datar khususnya
segibanyak dengan menggunakan mencari contoh benda – benda
kongkret yang ada di sekitar lingkungan kita sendiri seperti
misalkan, bangunan atap rumah yang berbentuk segi tiga sama
kaki, daun pintu yang berbentuk persegi panjang, paping, mur,
baut, alas cangkir atau gelas, sarang lebah dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan media kongkret seperti kertas
warna, bisa lebih menarik perhatian siswa, maka kegunaan

141 141
media ini dalam pembelajaran tentang bangun datar akan jadi
lebih menyenangkan.
Fungsi utama alat peraga ini adalah menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti
sebenarnya dari konsep tersebut.
Dengan melihat, meraba dan memanipulasi objek maka
siswa dapat mempunyai pengalaman - pengalaman nyata dalam
kehidupan tentang arti dari konsep serta contoh - contoh dari
alat peraga, misalnya; dapat memahami tentang sisi - sisi dan
sudut - sudut yang beraturan dari segi banyak atau segi n.
Banyak sekali media yang dapat kita gunakan baik media
dalam kehidupan sehari-hari atau media yang dapat kita buat
sendiri, media ini berguna untuk menghilangkan salah tafsir,
menghindarkan kebosanan, menarik perhatian dan minat,
mengatasi keterbatasan objek, memberi umpan.
Sangat menarik ketika kita membahas tentang segi n
beraturan ini dengan media, siswa akan dengan mudah
menangkap dan memahami dan mengingat materi segi n
beraturan ini, baik dalam mencari luas, keliling, bentuk-bentuk
segi n beraturan, contoh dalam kehidupan nyata, sudut dan lain
sebagainya.
4. Aplikasi Segi-n

142 142
Spesifikasi alat peraga kertas karton, sebagai berikut:
a. Alat peraga ini dapat digunakan dalam memberikan
pemahaman pengerjaan segi-n menggunakan pendekatan
konsep segitiga. Sesuai konsep pada segitiga kita dapat
menggabungkan dua buah segitiga atau lebih sehingga
membentuk bangun datar baru yang berupa segi n.
b. Dalam hal ini segitiga-segitiga yang akan menyusun suatu
segi-n terbuat dari karton.
c. Bentuknya berupa segitiga yang apabila ujung segitiga-
segitiga tersebut kita himpitkan, akan membentuk suatu segi
n.
d. Alatnya terdiri dari dua jenis segitiga, yaitu segitiga sama sisi
dan segitiga sama kaki. Segitiga sama sisi digunakan untuk
membuat segi 4 dan segi 6 beraturan, dan selain kedua
bangun tersebut digunakan segitiga sama kaki.
e. Pada peragaan yang kedua kita memerlukan sebuah lingkaran
yang memiliki diameter ≤ diameter segi n atau ≥ diameter
segi n, dengan demikian, setelah percobaan ini maka
diharapkan kita mampu membandingkan hubungan segi-n
dengan sebuah lingkaran.
5. Menentukan Luas Suatu Segi-n dengan Menggunakan
Potongan Karton

143 143
a. Menentukan Luas Segi Empat
A B

D C

Misal bangun tersebut memiliki sisi 8 cm, berapa luasnya?


Langkah-langkah mencari luasnya:
a. Menyiapkan kertas karton.
b. Membuat pola segitiga sama kaki dengan panjang alas 8
cm dan tingginya 4 cm.
c. Gunting pola tersebut, sehingga didapatkan sebuah
segitiga sama kaki.
d. Ulangi langkah ke-dua dan ke-tiga tersebut sampai di
dapatkan 4 buah segitiga.

1
4 2
3

144 144
e. Bentuk bangun datar tersebut adalah bentuk persegi jika
ke-empat segitiga tersebut digabungkan.
f. Kita dapat menghitung luasnya dengan cara menghitung
satu saja luas segitiga kemudian mengalikannya dengan n-
sisi, dalam hal ini 4 karena segi-n yang dihitung adalah
segi empat. Jika yang di cari adalah segi 16, 30 atau
bahkan segi 100, kita hanya perlu menghitung salah satu
segitiganya saja, kemudian mengalikannya dengan n segi.
1
L∆ = 2 . a. t
1
L∆= 2. 8. 4
L∆ = 16 cm2
Maka luas segi empat tersebut adalah :
L = 4 x L∆
L = 4 x16
L = 64 cm2

145 145
b. Menentukan Luas Suatu Segi tiga

Langkah-langkah:
1) Lakukan langkah yang sama dengan ketika mencari luas
segi empat beraturan diatas.
2) Sama halnya dengan segiempat beraturan, untuk mencari
luas segitiga beraturan juga bisa didapatkan dari mencari
luas segitiga yang membentuknya.
1
Luas AOB : . AO x BO x Sin 120o
2

Sehingga luas segi tiga beraturan adalah:


1
Luas segi tiga beraturan: 3x AO x BO x Sin 120o
2

Dari konsep tersebut, kita bisa menentukan rumus untuk


segi lima beraturan, segi enam beraturan, segi tujuh

146 146
beraturan, segi delapan beraturan, dan luas segi n beraturan.
Yaitu sebagai berikut.
1 360 °
L=nx 2
r2 x sin ( �
)

Rumus diatas adalah rumus untuk segi-n beraturan.


Jadi, untuk segitiga, ganti n dengan 3. Untuk segi empat,
ganti n dengan empat. Untuk segilima, ganti n dengan 5,
untuk segi enam, ganti n dengan 6, dan seterusnya. Ingat! ini
hanya berlaku untuk segi n yang beraturan. Artinya setiap
sisinya mempunyai panjang yang sama. r di sini adalah jarak
pusat segi n dengan titik pada perpotongan sisi-sisinya.
Sebuah segi-n beraturan (n > 3) dapat dibuat dari
segitiga sama kaki yang kongruen sebanyak n, karena luas
segi-n beraturan adalah n kali luas segitiga sama kaki, yaitu:
L = n . LΔ
Keliling segi-n beraturan adalah :
K=n.s
Dengan n = banyaknya sisi
s = panjang sisi

147 147
6. Hubungan Antara Segi n Beraturan dan Lingkaran
Lingkaran merupakan bentuk kurva sederhana tertutup yang
lain selain segi banyak. Lingkaran adalah himpunan titik-titik
pada suatu bidang yang berjarak sama, dari suatu titik-titik pada
suatu bidang yang berjarak sama, dari suatu titik tertentu. Titik
tertentu tersebut dinamakan titik pusat lingkaran. Segmen garis
yang menghubungkan titik pusat dengan suatu titik pada
lingkaran disebut jari-jari lingkaran (r). Diameter lingkaran (d)
adalah sebarang segmen garis yang melalui titik pusat dan
bahwa panjang diameter lingkaran ini merupakan dua kali lipat
panjang jari-jari lingkaran.
Atau dapat dilihat lebih detil tentang unsur-unsur lingkaran
sebagai berikut:

a. Titik O disebut pusat lingkaran atau titik pusat. Titik pusat


adalah titik yang berada dipusat lingkaran.

148 148
b. Garis OA, OB, OC, OD, OE dan OF disebut jari-jari
lingkaran (r).
c. Garis AD disebut garis tengah atau diameter (d), yaitu garis
yang mengubungkan dua titik pada lingkaran dan melalui
titik pusat lingkaran serta memiliki dua kali lipat panjang jari-
jari lingkaran (d = 2r).
d. Garis lurus FB dan EC disebut tali busur.
e. Garis lengkung FB, FE dan EC disebut busur.
f. Daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari lingkaran dan sebuah
busur, misalnya OE, OF, dan busur EF disebut juring.
g. Daerah arsiran yang dibatasi oleh tali busur EC dan busur EC
disebut tembereng.
h. Garis OG (tegak lurus BC) disebut apotema, yaitu jarak
terpendek antara tali busur dengan pusat lingkaran.
Hubungan lingkaran dengan segi n beraturan dapat diliat dari
gambar dibawah ini:

gambar A gambar B

149 149
Gambar A adalah gambar segi enam beraturan dengan lingkaran
didalamnya.
Gambar B adalah gambar segi enam beraturan dengan
lingkaran diluarnya.
Dari gambar diatas dapat diketahui juga beberapa hubungan
kedua bangun tersebut antara lain:
a. Dari lingkaran dan segi enam beraturan diatas dapat kita
tentukan nilai pi (π ).
Nilai Pi (π) merupakan nilai perbandingan keliling terhadap
diameter lingkaran. Panjang seluruh tepi suatu lingkaran
disebut keliling lingkaran. Berikut ini akan ditentukan nilai
pendekatan untuk perbandingan antara keliling dan
diameter lingkaran.
(a). Gambar untuk segi n didalam lingkaran

150 150
Gambar diatas merupakan lingkaran yang berpusat di
titik O dan memuat segi enam beraturan ABCDEF. Dari
segienam beraturan dibuat 6 segitiga yang kongruen,

151 151
sehingga ∠AOB = ∠BOC = ∠COD = ∠DOE = ∠EOF =
∠FOA = 60°
Dalam ΔOAB, panjang OA = OB (=jari-jari), maka
∠OAB = ∠OBA
∠OAB + ∠OBA = 180° – 60° = 120°
Karena ∠OAB = ∠OBA, maka
∠OAB = ∠OBA = 60°
Jadi, ∠OAB = ∠OBA = ∠AOB = 60° sehingga ΔOAB
merupakan segitiga sama sisi dan AB = OA = OB = r
Keliling segitiga beraturan = 6r
Keliling segi enam beraturan 6�
� ��
� ������ ���
𝑔����

=2� = 3

Karena keliling lingkaran lebih dari keliling segi enam


beraturan maka:
keliling lingkaran Keliling segi enam beraturan
>

��� ���������
𝑔���� � � ��� ���������
𝑔��
���
Jadi phi >3
(b). Gambar dibawah ini merupakan lingkaran dengan titik
pusat O dan terdapat di dalam segienam beraturan.

152 152
∠AOB
Karena =OP
60°, ∠POB
makamaka
= OQ, = 30°= dan
∠OPQ ∠OQP∠POQ = 60°
∠OPQ + ∠OQP = 180° – 60° = 120°
∠OPQ = ∠OQP = 60°
Jadi, ΔPOQ sama sisi, sehingga OP = OQ = PQ = 2x
Perhatikan ΔPOB
OP2 = PB2 + OB2
(2x) 2 = x2 + r2
4x2 = x2 + r2
4x2- x2 = r2
3x2 = r2
�2
x2 = 3

x2 = 0,33 r2
x = 0,33 r2 = 0,58 r
Jadi keliling segi enam beraturan = 6. 2x
= 6. 2. (0,58r)
= 12 . (0,58 r)

153 153
Keliling segi enam beraturan 12 .0,58 �
� ��
� ������ ���
𝑔����

= 2�
= 6. 0,58 = 3,48
keliling lingkaran Keliling segi enam beraturan
>

��� ���������
𝑔���� � � ��� ���������
𝑔��
���
Jadi phi < 3,48
Berdasarkan perhitungan (a) dan (b) dapat disimpulkan nilai
dari phi
keliling lingkaran
3 < ���� < 3,48 atau 3 < phi < 3,48
������ ���
𝑔�����

Untuk menentukan besarnya suatu sudut segi n beraturan


dari sudut lingkaran, sebagai berikut.
360 °
∠COD = �

Dari gambar diatas dapat diketahui titik pusatnya O dan


sudutnya dapat diketahui dengan cara:
Misal kita ambil salah satu segi tiga sama sisi diatas
360 °
∠COD= 6

= 60°
Dan untuk segi yang lain dapat dilakukan dengan cara yang
sama dengan mengganti banyaknya segi n.

154 154
b. Semakin banyak jumlah sisi pada segi n beraturan maka
luas segi n tersebut akan mendekati luas lingkarannya.

Gambar A
Gambar B

Gambar c Gambar D

Gambar E Gambar F

Dalam gambar diatas dapat kita lihat bahwa semakin


banyak segi n nya kita dapat melihat bahwa segi n tersebut
hampir mendekati lingkaran dan secara langsung luas segi n
pun hampir mendekati luas lingkaran.
Contoh soal:
Diketahui jari-jari suatu lingkaran 7 cm dan didalam
lingkaran tersebut terdapat segi 12 beraturan yang jari-
jarinya sama perhatikan luas kedua bangun tersebut!
Apakah luasnya saling mendekati?

155 155
Jawab:
Luas lingkaran= ���2
22
= 7
× 72
= 154 cm2
1 360 °
Luas segi 12 =nx r2 x sin ( )
2 �
1 360 °
= 12 x 2
72 x sin ( 12
)
=147 cm2
Dapat kita liah bahwa luas segi 12 tersebut hampir
mendekati luas lingkaran selisih keduanya hanya 7 cm2.
Langkah-langkah dalam mencari nilai pendekatan untuk
perbandingan keliling terhadap diameter lingkaran sebagai
berikut:
a. Siapkan selembar kertas karton.
b. Buat pola lingkaran dengan diameter 14 cm.
c. Buat pola segi enam beraturan dengan panjang sisi 7
cm.
d. Guntinglah pola segi enam beraturan dan lingkaran
tersebut.
e. Tempelkan segi enam beraturan tersebut pada pola
lingkaran yang telah di buat ( lingkaran ada di bagian
bawah).

156 156
f. Akan terlihat seperti pada gambar A.
g. Ulangi langkah b, c dan d tetapi dengan mengganti
ukuran sisi segi enam menjadi 8 cm.
h. Tempelkan lingkaran pada pola segi enam (lingkaran
berada di bagian atas segi enam).
i. Akan terlihat seperti gambar B.
j. Lakukan langkah yang sama seperti atas, akan tetapi
dengan mengubah segi enam menjadi segi 12 (Gambar
C dan D).
k. Lakukan langkah yang sama seperti atas, akan tetapi
dengan mengubah segi enam menjadi segi 1 (Gambar E
dan F).
Dari percobaan diatas kita ketahui bahwa semakin
banyak jumlah sisi pada segi n beraturan maka luas segi n
tersebut akan mendekati luas lingkarannya, dan dari gambar
diatas dapat dilihat semakin banyak jumlah sisi dari segi-n,
maka luasnya mendekati luas lingkaran dan sisinya
menutupi busur lingkaran.
7. Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Alat Peraga Segi n.
a. Keuntungan Penggunaan Alat Peraga
1) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran
menjadi lebih menarik.

157 157
2) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih
mudah memahaminya.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa
tidak akan mudah bosan.
4) Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
sebagainya.
5) Benda-benda pada alat peraga dapat dipindah-pindahkan
atau dimanipulasikan, seperti di pegang, dipindahkan
diutak-atik, dicopot,dan lain-lain.
6) Dapat menyajikan konsep segi-n dalam bentuk yang
konkret.
b. Kelemahan Penggunaan Alat Peraga
1) Mengajar dengan menggunakan alat peraga lebih banyak
menuntut guru.
2) Banyak waktu yang diperlukan untuk menyiapkan alat
peraga tersebut.
3) Membutuhkan biaya yang lebih banyak.
4) Alat peraga dengan menggunakan bahan kertas karton
tidak tahan lama.

158 158
B. LAYANG-LAYANG
1. Sejarah dan Asal Usul Layang-Layang
Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-
layang adalah dokumen dari China sekitar 2500 SM.
Diperkirakan dari China, layang-layang mulai disebarluaskan
ke negara Asia lain seperti Korea, Jepang, Indonesia dan India.
Bahkan, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga
kemudian populer di Eropa
Di Asia, layang-layang kerap kali berkaitan dengan upacara
keagamaan atau kepentingan agama. Banyak layang-layang
dari RRC dibuat berwujud naga dari cerita rakyat. Bentuk
tradisional lainnya seperti burung, kupu-kupu, bahkan
kelabang. Di Malaysia, menerbangkan layang-layang di atas
rumah pada malam hari dipercaya dapat menjauhkan roh jahat.
Di Korea, nama bayi yang baru lahir sering dituliskan pada
layang-layang, lalu diterbangkan dan dibiarkan terlepas sendiri.
Sementara di Jepang menerbangkan layang-layang merupakan
kegiatan sosial. Para penduduk desa bersama-sama membangun
sebuah layang-layang yang sangat besar. Layang-layang ini
berukuran 120 yard persegi, dan dapat diterbangkan hanya pada
acara festival saja karena dibutuhkan seluruh penduduk
kampung tersebut untuk menaikkannya.

159 159
Di Eropa, layang-layang menjadi permainan anak-
anak, namun hal ini tidak menarik perhatian yang serius sampai
abad ke XVIII. Pada tahun 1749 seorang ilmuwan Scotlandia
bernama Alexander Wilson menggunakan beberapa rangkaian
layang-layang untuk mengukur temperatur udara pada
ketinggian yang berbeda. Tiga tahun kemudian, dalam tahun
1752, Benjamin Franklin melakukan percobaannya yang
terkenal untuk membuktikan bahwa petir itu adalah listrik.
Layang-layang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan
kite, nama 'kite' sendiri dalam bahasa Inggris diambil dari nama
burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak
sayapnya saat terbang.
Sementara di sejumlah daerah di Indonesia, fungsi layang-
layang berbeda-beda. Di beberapa daerah, layang-layang
dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait
dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling
sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari
bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam
ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga pula, beberapa
bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-
layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.

160 160
Selain itu, beberapa daerah di Bali, sama seperti Jepang, juga
menerbangkan layang-layang sebagai kegiatan sosial. Para
penduduk desa bersama-sama membangun sebuah layang-
layang yang sangat besar dan menerbangkannya beramai-ramai.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia
ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu
memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun
sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di
Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang
dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi
Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang
bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai
tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan Nusantara.
Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi
di China dan di Nusantara karena di Nusantara banyak
ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat
dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan
pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu
(Sulalatus Salatin) (abad ke-17) yang menceritakan suatu
festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar
kerajaan.

161 161
Di Indonesia sendiri telah berdiri Museum Layang-layang
Indonesia yang dibuka sejak 21 Maret 2003 lalu. Ada sekitar
350 layang-layang koleksi dari sejumlah negara di dunia,
termasuk layang-layang khas daerah Indonesia. Adalah, Endang
W Puspoyo yang memprakarsai hadirnya museum ini.
Ia yang juga dikenal sebagai ahli kecantikan ini
menghibahkan sebidang tanahnya untuk para pencinta layang-
layang.
Beragam layang-layang dalam aneka ragam dan bentuk
disusun dengan rapi di museum yangterletak di di Jalan H
Kamang No 38, Pondok Labu, Jakarta ini. Bentuk dari masing-
masing layang-layang ini unik. Karena ada layang-layang yang
terbuat dari daun, ada berbentuk capung, delman berikut
kudanya, naga, ikan. Bahkan terdapat juga layang-layang
berbentuk Harry Potter. Beberapa layang-layang ukurannya
sedemikian besar sehingga untuk menaikkannya harus
dilakukan oleh beberapa orang. Ada juga layang-layang yang
amat kecil, terbuat dari kain sutera buatan RRC.

162 162
2. Pengertian layang-layang
Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang
dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing
pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut.
Layang-layang dengan keempat rusuk yang sama panjang
disebut belah ketupat

Unsur-unsur layang-layang adalah:


1. Sepasang sisi sama panjang yaitu AB = AD dan BC =
DC
2. Diagoanal-diagoanal AC dan BD
3. Sudut-sudut <A,<B, <C, <D
4. Dua sudut yang berhadapan dan sama besar adalah <B
dan <D

163 163
3. Sifat-sifat layang-layang
Sifat 1 : Pada layang-layang ABCD, sepasang sisi yang
berdekatan sama panjang
Sifat 2 : Pada layang-layang ABCD, mempunyai satu simetris
lipat dan satu simetris putar
Sifat 3 : Pada layang-layang ABCD, diagonal-diagonalnya
saling berpotongan tegak lurus.
Sifat 4 : Pada layang-layang ABCD, sudut yang berhadapan
sama besar
4. Pembuktian rumus layang-layang
Kami telah merancang layang-layang yang akan diikutkan
dalam suatu perlombaan. Dia merencanakan akan
menggunakan kertas berwarna hijau untuk menyampul layang-
layang tersebut dan bambu sebagai diagonal-diagonalnya. Dia
juga akan menghubungkan ujung-ujung diagonal tersebut
dengan benang dan melipat kertas sampul sepanjang benang
kemudian mengelemnya. Apabila rancangan layang-layang
Andi seperti terlihat pada gambar berikut, dapatkah kamu
membantu Andi untuk menentukan luas kertas layang-layang
minimal untuk menyampul/menutupi layang-layang tersebut?

164 164
Untuk membantu Andi dalam menentukan luas minimal
kertas yang diperlukan, kita memerlukan konsep luas salah satu
bangun datar, yaitu layang-layang (kite). Mari kita temukan rumus
untuk menentukan luas dari layang-layang dengan melakukan
penyelidikan berikut.
5. Investigasi: Menemukan Rumus Luas Layang-layang
Untuk melakukan investigasi ini, kamu akan memerlukan
kertas, pensil, penggaris, dan gunting. Setelah semua perlengkapan
tersebut siap, lakukan langkah-langkah berikut.
1. Buatlah layang-layang pada kertas yang telah disediakan.
Perhatikan bahwa layang-layang merupakan bangun datar

165 165
segi empat yang memiliki tepat dua pasang sisi berurutan
yang kongruen. Layang-layang memiliki sifat bahwa titik
potong kedua diagonalnya membagi salah satu diagonalnya
menjadi dua bagian yang sama panjang. Sehingga dalam
melukis layang-layang, kita buat dahulu diagonal-
diagonalnya kemudian kita hubungkan ujung-ujung
diagonal tersebut dengan ruas garis
2. Lipatlah layang-layang yang terbentuk menurut diagonal-
diagonalnya. Kemudian guntinglah layang-layang menurut
sisi-sisinya dan bekas lipatan yang terbentuk.

166 166
3. Secara coba-coba, susun kembali potongan-potongan
layang-layang tersebut. Apakah dari percobaan tersebut

kamu menemukan bangun datar persegi panjang?


Dari kegiatan di atas dapat diperoleh bahwa luas layang-
layang yang memiliki panjang diagonal d1 dan d2 sama dengan
luas persegi panjang yang memiliki panjang d1 dan 1/2 d2.
Sehingga luas layang-layang sama dengan setengah dari
perkalian panjang diagonal-diagonalnya.
Jika d1, d2, dan L secara berturut-turut adalah panjang diagonal
pertama, panjang diagonal kedua, dan luas dari suatu layang-
layang, maka L = 1/2 ∙ d1 ∙ d2.
6. Macam-macam Layang-Layang serta manfaatnya
Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan dan yang
paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi
disebut Koang) dan layang-layang aduan (laga).

167 167
Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang
dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin.
1. Sebagai Ritual
Layang-layang laga biasanya dimainan oleh
anak-anak pada masa pancaroba karena biasanya angin
berhembus kuat pada masa itu. Di beberapa daerah di
Nusantara, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari
ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya
pertanian.
Layang-layang paling sederhana terbuat dari
helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat
dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih
dapat dijumpai di Sulawesi.
Di duga pula, beberapa bentuk layang-layang
tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun
karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
2. Sebagai Alat Bantu Memancing
Di Jawa Barat, Lampung dan beberapa tempat di
Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai
alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari
anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan
dengan mata kail.

168 168
3. Sebagai Penghemat Bahan Bakar
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang
telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan
bahan bakar kapal pengangkut.
Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan
membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang
akan menarik kapal, sehingga menghemat pengguanan
bahan bakar.
4. Untuk Menangkap Kelelawar
Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-
layang dipasangi jerat untuk menangkat kalong atau
kelelawar.
5. Alat Bantu Penelitian
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu
penelitian cuaca telah dikenal sejak abad 18. Contoh yang
paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin
menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci
untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.

169 169
C. PRISMA
1. Pengertian Prisma
Prisma adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh dua
bidang yang sejajar dan beberapa bidang lain yang saling
memotong menurut garis yang sejajar. Dalam geometri, prisma
adalah bangun ruang 3 dimensi yang dibatasi oleh dua bidang
berhadapan yang sama dan sebangun atau kongruen (memiliki
bentuk dan ukuran yang sama) dan sejajar, serta bidang bidang
lain yang berpotongan menurut rusuk-rusuk yang sejajar.
Sedangkan penamaan jenis prisma tergantung pada bentuk
alas dan atapnya. Prisma segitiga adalah prisma yang bentuk
alas dan atapnya berbentuk segitiga, prisma segi empat (balok)
adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya berbentuk segi
empat, demikian seterusnya prisma segi-n adalah prisma yang
bentuk alas dan atapnya berbentuk segi-n, seperti pada gambar
A di bawah ini.

170 170
Prisma Segitiga Prisma Segi empat (balok)

Prisma Segi Lima Prisma Segi Enam

171 171
2. Unsur-Unsur Prisma Segi Tiga

Gambar B

Dari gambar di atas, unsur-unsur prisma segitiga adalah


sebagai berikut:
a. Prisma Segitiga ABC.DEF mempunyai 6 titik sudut, yaitu :
Titik A, B, C, D, E, dan F.
b. Mempunyai 9 rusuk , yaitu : Rusuk alas AB, BC, dan AC;
Rusuk atas DE, EF, dan DF; Rusuk tegak AD, BE, dan CF.
c. Mempunyai 5 bidang sisi, yaitu : Sisi alas ABC ; sisi atas

172 172
DEF dan Sisi tegak ABDE, BCEF dan ACDF.

173 173
3. Sifat-Sifat Prisma Segitiga

Perhatikan prisma ABC.DEF pada gambar C di atas.


Secara umum, sifat sifat prisma adalah sebagai berikut :
a. Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen
Pada gambar terlihat bahwa segitiga ABC dan DEF memiliki
ukuran dan bentuk yang sama.
b. Setiap sisi bagian samping prisma berbentuk persegi panjang
Prisma segitiga pada gambar C diatas dibatasi oleh tiga
persegipanjang di setiap sisi sampingnya, yaitu ABED,
BCFE, dan ACFD.
c. Prisma memiliki rusuk tegak
Perhatikan prisma segitiga pada gambar C, prisma tersebut
memiliki tiga buah rusuk tegak, yaitu AD, BE, dan CF
d. Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran
yang sama

174 174
Prisma segitiga ABC.DEF pada gambar diagonal bidang pada
sisi ABED memiliki ukuran yang sama panjang. Perhatikan
bahwa AE = BD, BF = CE, dan AF = CD.

4. Aplikasi Prisma Segitiga Menggunakan Alat Peraga


Spesifikasi alat peraga/ media yang dihubungkan dengan
pembahasan materi prisma segitiga.
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Gunting/ karter
Fungsinya untuk memotong kertas sesuai ukuran dan
bentuk yang kita inginkan.
b. Lem/ perekat
Fungsinya untuk merkatkan kertas karton dengan kertas
manggis/ kertas warna.
c. Kertas karon warna putih/ polos
Fungsinya yaitu sebagai bahan utama dalam pembuatan
media kerena kertas ini memiliki ketebalan yang cukup
untuk dijadian karangka media (prisma segitiga).
d. Kertas manggis
Fungsinya yaitu untuk melapisi kertas karton agar menjadi
lebih menarik, serta akan membantu dalam proses
penyampai materi.

175 175
2. Bentuk media yang akan kita buat adalah prisma segitiga
sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
3. Langkah-Langkah pembuatan alat peraga prisma tegak
segitiga sebagai berikut:
a. Membuat dua buah segitiga yang ukuran dan warna yang
sama. Itu artinya bentuk alas = bentuk atap artinya alas
dan atap kongruen sesuai dengan sifat dari prisma segitiga.
A D

C F

B E

b. Kemudian mebuat 2 buah persegi panjang dengan ukuran


dan warna yang sama dan satu persegi panjang yang
berbeda ukuran.

D E E F F D

176 176
c. Gabungkan bangun segitiga dan persegi panjang yang
telah di buat, sehingga akan terlihat seperti gambar
dibawah ini:

5. Luas Permukaan Prisma Segitiga


Luas permukaan prisma tegak segitiga merupakan jumlah
keseluruan dari luas sisi-sisi penyusun permukaannya.
Langkah-langkah mencari luas permukaan prisma adalah:
1. Iris prisma pada gambar (a) sedemikian seperti gambar (b)
maka seluruh permukaan prisma tersebut akan tampak seperti
gambar (c) dibawah ini atau yang sering disebut dengan
jaring-jaring prisma.

177 177
2. Pisahkan jarring-jaring tersebut satu sama lain maka kita
akan mendapatkan lima bangun datar sekaligus seperti
gambar dibawah ini.

3 5
1 2 4

178 178
3. Untuk mencari luas permukaan prisma tersebut maka kita
harus menghitung luas setiap bangun yang telah kita
dapatkan tersebut.
1
L. segitiga (1) dan (2) = 2 x x luas alas x tinggi
2

L. Persegi panjang (3) dan (4) = 2 (panjang x lebar)


L. Persegi panjang (5) = panjang x lebar
4. Setelah luas alas, atap, dan bidang tegaknya didapat,
kemudian dijumlahkan maka kita akan mendapatkan luas
permukaan prisma secara keseluruhan (luas permukaan
prisma).
Jadi luas permukaan prima tegak segitiga adalah:
L = (2 x L. segitiga) + (2 x L. persegi panjang besar)
+ luas persegi panjang kecil
Jadi untuk setiap prisma berlaku rumusan berikut :
Luas Permukaan Prisma = (2 x luas alas) + (luas bidang-
bidang tegak)
Atau
Luas Permukaan Prisma = luas alas + luas bidang-bidang
sisi + luas tutup

179 179
6. Mencari Volume Prisma Segitiga
Volume prisma segitiga dapat dicari dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Buatlah sebuah balok menggunakan kertas yang telah
disediakan, seperti gambar dibawah ini.

2. Potonglah balok tersebut secara melintang menjadi dua


bagian yang sama besar seperti gambar (a) dibawah ini.

180 180
Gambar diatas memperlihatkan sebuah balok ABCD.EFGH
yang dibagi dua secara melintang.
3. Ternyata, hasil belahan balok tersebut membentuk prisma
segitiga, seperti pada Gambar (b).
4. Perhatikan prisma segitiga BCD.FGH pada Gambar (c).
5. Dengan demikian, volume prisma segitiga adalah setengah
kali volume balok.
1
Volume prisma BCD.FGH = x volume balok ABCD.EFGH
2
1
= x (AB x BC x CG)
2
1
= ( x AB x BC) x CG
2

Misal : AB = tinggi segitiga pada alas prisma

181 181
BC = alas segitiga
CG = tinggi prisma
1
maka Volume prisma BCD.FGH = (alas∆. tinggi∆) x
2

tinggi prisma
= L∆ x tinggi prisma
= luas alas x tinggi
Jadi untuk setiap prisma berlaku rumusan berikut :

Volume prisma segitiga = Luas alas x tinggi

7. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Alat Peraga


Prisma Segitiga
Setiap Alat Peraga pasti memiliki keuntungan dan
kelemahan masing-masing, keuntungan dan kelemahan
menggunakan alat peraga prisma segitiga sebagai berikut:
a. Keuntungan Penggunaan Alat Peraga Prisma Segitiga
1) Menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar materi
bangun ruang prisma segitiga karena pelajaran menjadi
lebih menarik.
2) Memperjelas makna prisma segitiga sehingga siswa lebih
mudah memahaminya.

182 182
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa
tidak akan mudah bosan dalam belajar konsep prisma
segitiga.
4) Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar
seperti membuat alat pearga prisma segitiga sendiri.
5) Benda-benda pada alat peraga prisma segitiga dapat
dipindah-pindahkan, dapat diukur secara langsung,
sehingga siswa tidak hanya belajar teori.
6) Dapat menyajikan konsep prisma segitiga dalam bentuk
yang konkret.

b. Kelemahan Penggunaan Alat Peraga Prisma Segitiga


1) Mengajar dengan menggunakan alat peraga prisma
segitiga lebih merepotkan bagi guru, karena harus
membuat alat peraganya terlebih dahulu sebelum pelajaran
dimulai.
2) Memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk membuat
prisma segitiga.
3) Membutuhkan biaya untuk membeli bahan-bahan yang
akan digunakan pada pembuatan prisma segitiga.
4) Memerlukan energi dan ketelitian dalam membuatnya.

183 183
5) Alat peraga prisma segitiga yang terbuat dari kertas tidak
tahan lama

D. LOGIKA MATEMATIKA
1. Pengertian Logika Matematika
Logika berasal dari bahasa Yunani “Logos” yang berarti
kata, ucapan atau alasan. Logika adalah metode dan teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan dan penalaran serta
mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan
kesimpulan yang abash.
Ilmu ini pertama kali dikembangkan sekitar 300 SM oleh
Aristoteles, dan dikenal sebagai logika tradisional atau logika
klasik. Dua ribu tahun kemudian dikembangkan logika modern
oleh GEORGE BOOLE dan DE MORGAN yang disebut
dengan logika simbolik karena menggunakan simbol-simbol
logika secara intensif.
Logika Matematika (logika simbolik) adalah ilmu tentang
penyimpulan yang sah (absah), khususnya yang dikembangkan
melalui penggunaan metode-metode matematika dan simbol-
simbol matematika dengan tujuan menghindari makna ganda
dari bahasa sehari-hari. Keuntungan atau kekuatan bahasa

184 184
simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.

Dalam logika matematika kita mengenal adanya beberapa


pernyataan kebenaran. Dua diantaranya adalah pernyataan
majemuk konjungsi dan pernyataan majemuk disjungsi. Logika
mempunyai banyak penerapan praktis. Salah satu aplikasinya
yaitu dalam jaringan listrik yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Penghubung Kalimat dalam Logika Matematika
Dalam logika matematika kita mengenal beberapa
penghubung kalimat, yaitu ingkaran, disjungsi, konjungsi,
implikasi dan biimplikasi. Tetapi dalam makalah ini akan
dijelaskan untuk logika matematika dalam bentuk ingkaran,
konjungsi dan disjungsi.
Dalam logika matematika, terdapat suatu pernyataan
majemuk. Pernyataan majemuk adalah suatu pernyataan baru
yang di peroleh dari penggabungan beberapa pernyataan tunggal
dengan kata hubung tertentu, yaitu dan (konjungsi), atau
(dijungsi), jika...maka...(implikasi), jika dan hanya jika
(bimplikasi).

185 185
a. Ingkaran atau Negasi
Ingkaran di gunakan untuk menyangkal suatu
pernyataan. Ingkaran bisa juga di sebut sebagai invers(
kebalikan), ingkaran suatu pernyataan adalah suatu
pernyataan baru yang di bentuk dari suatu pernyataan awal
sehingga nilai kebenarannnya berubah.
Nilai kebenaran ingkaran dapat ditentukan dengan
menggunakan definisi “ingkaran pernyataan p atau negrasi p
dinyatakan dengan "~p" jika p benar maka "~p" salah dan
sebaliknya”. Berdasarkan definisi tersebut, tabel kebenaran
ingkaran dapat ditunjukkan seperti pada Tabel B-1 berikut.
Tabel B-1 Tabel Kebenaran Ingkaran
P ~p
B S
S B

Untuk menentukan ingkaran atau nagrasi yang efektif dari


pernyataan yang bervariasi, dapat menggunakan tebel berikut
.

186 186
Pernyataan Ingkaran atau Negasi
Semua… Ada/beberapa…..tidak….
Sama dengan (=) Tidak sama dengan (≠)
Lebih dari (>) Lebih kecil sama dengan (≤)
Lebih kecil (<) Lebih dari sama dengan (≥)

b. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua
pernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata
hubung dan.
“p dan q” dilambangkan “p ˄ q”

Nilai kebenaran konjungsi p ˄ q dapat ditentukan


dengan menggunakan definisi “Jika p dan q merupakan dua
buah pernyataan, maka p dan q bernilai benar jika p dan q
keduanya bernilai benar, sebaliknya p dan q bernilai salah
jika salah satu dari p atau q bernilai salah atau keduanya
salah”. Berdasarkan definisi tersebut, tabel kebenaran
konjungsi p ˄ q dapat ditunjukkan seperti pada Tabel B-2
berikut.

187 187
Tabel B-2 Tabel Kebenaran Konjungsi p ˄ q
P Q p˄q
B B B
B S S
S B S
S S S

c. Disjungsi
Disjungsi merupakan operasi biner yang di lambangkan
dengan tanda “˅” . Operasi ini menggabungkan dua
pernyataan menjadi satu dengan kata hubungan “atau”.
Dalam definisi lain, Konjungsi adalah pernyataan yang
dibentuk dari dua pernyataan p dan q yang dirangkai dengan
menggunakan kata hubung atau.

“P atau q” dilambangkan “p ˅ q”
Nilai kebenaran disjungsi p ˅ q dapat ditentukan
dengan menggunakan definisi “Jika p dan q merupakan dua
buah pernyataan maka p atau q bernilai benar jika p dan q
keduanya bernilai benar atau salah satu dari p atau q bernilai
benar, sebaliknya p atau q bernilai salah jika keduanya

188 188
bernilai salah”. Berdasarkan definisi tersebut, tabel kebenaran
disjungsi
p ˅ q dapat ditunjukkan seperti pada Tabel B-3 berikut.

Tabel B-3 Tabel Kebenaran Disjungsi p ˅ q


P Q p˅q
B B B
B S B
S B B
S S S

3. Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan komponen
elektronika yang saling dihubungkan atau dirangkai dengan
sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi
dan kegunaan tertentu. Rangkaian Listrik hanya terdapat arus
listrik yang dapat mengalir jika listrik tersebut berada dalam
keadaan terbuka. Terdapat beberapa rangkaian listrik yaitu
rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian campuran.

189 189
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang terdiri dari
dua buah lampu atau lebih yang disusun secara berderet atau
berurutan. Demikian pula dengan sumber tegangan juga
dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila
salah satu lampu dihubungkan (hidup) maka lampu yang lain
juga akan hidup. Begitu juga sebaliknya, apabila salah satu
lampu diputuskan (mati) maka lampu yang lain juga juga
akan mati. Hal ini merupakan salah satu kerugian jika kita
menggunakan rangkaian seri.
Operasi konjungsi sering juga ditunjukkan dengan
hubungan seri pada rangkaian listrik seperti gambar di
bawah.

Rangkaian Seri

190 190
Rangkaian Seri

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu
atau lebih dihubungkan secara berjajar. Kutub lampu sejenis
dihubungkan ke kutub baterai yang sama. Pada rangkaian
paralel jika salah satu lampu diputuskan (mati), lampu yang
lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain
masih terhubung dengan sumber arus listrik.
Operasi disjungsi sering juga ditunjukkan dengan
hubungan paralel pada rangkaian listrik seperti gambar di
bawah.

191 191
Rangkaian Paralel

Perhatikan gambar di bawah, jika saklar 1 (s1)


dimatikan maka yang mati hanya lampu 4 dan 5 sedangkan
lampu 1, 2, dan 3 tetap menyala. Jika saklar 2 (s2) dimatikan
yang mati hanya lampu 1, 2, dan 3 sedangkan lapu 4 dan 5
tetap meyala.

Rangkaian Paralel

192 192
193 193
3. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Perhatikan gamabar di
bawah pada rangkaian listrik dengan garis merah
menunjukkan rangkaian seri, jika saklar 3 dimatikan maka
lampu 4 dan lampu 5 akan mati. Sedangkan rangkaian listrik
dengan garis biru menunjukan rangkaian paralel. Jika saklar 1
dimatikan lampu yang mati hanya lampu 1 saja, demikian
juga jika saklar 2 dimatikan lampu yang mati hanya lampu 2
saja.

Rangkaian Campuran

194 194
4. Aplikasi Konjungsi dan Disjungsi dalam Logika
Matematika dengan Alat Peraga Rangkaian Listrik
Spesifikasi alat peraga/media yang dihubungkan dengan
pembahasan materi logika matematika.
a. Alat dan Bahan
1) Alat
a) Pisau,
b) lem,
c) palu,
d) gunting,
e) solder,
f) timah.
2) Bahan
a) Lampu,
b) kabel secukupnya,
c) baterai,
d) stok kontak,
e) teriplek secukupnya,
f) karton secukupnya,
g) paku klem secukupnya,
h) double tip secukupnya,
i) kertas kado secukupnya,

195 195
191

196 196
j) polifon secukupnya.

b. Langkah-Langkah Pembuatan Rangkaian Listrik


1) Rangkaian Listrik Seri (Konjungsi)
1) Lapisi triplek dengan polifon sebagai dasar atau tempat
rangkaian, kemudian sambunglah kabel pada 2 buah
saklar secara seri, seperti gambar dibawah ini.

2) Hubungkan ujung kabel dari saklar pada baterai/sumber


daya pada kutub negatif baterai. Kutub positif
disambung dengan kabel menuju lampu, seperti gambar
di bawah ini.

197 197
3) Hubungkan salah satu kabel pada saklar yang belum
dihubungkan dengan lampu, sehingga rangkaian tidak
ada yang terbuka, seperti gambar di bawah ini.

2) Rangkaian Listrik Paralel (Disjungsi)


a) Lapisi triplek dengan polifon sebagai dasar atau tempat
rangkaian kemudian sambungkan kabel pada kutub-
kutub baterai, seperti gambar dibawah ini.

b) Ujung kabel pada kutub positif baterai disambungkan


ke kutub positif pada lampu.

198 198
193

199 199
c) Ujung kabel di kutub negatif pada baterai, diberi 2
cabang untuk merangkai 2 saklar secara paralel, seperti
gambar dibawah ini.

d) Satu ujung kabel pada saklar yang belum dihubungkan,


maka di hubungkan pada lampu. Sehingga rangkaian
tidak ada yang terbuka, seperti gambar dibawah ini.

200 200
e) Untuk merapihkan rangkaian, maka kami memakai
paku klem agar rangkaian kabel tertata rapi, seperti
gambar dibawah ini.

c. Cara Penggunaan Alat Peraga Rangkaian Listrik


1) Rangkaian Seri (Konjungsi)
Pada rangkaian ini kita menggunakan saklar sebagai
simbol pernyataan saklar 1 diberi symbol p dan saklar 2
diberi symbol q. Saklar terbuka (off ) sebagai pernyataan
benar, dan saklar tertutup (on) sebagai pernyataan salah.
Bola lampu yang dipasang pada rangkain sebagai
kebenaran dari pernyataan tersebut.
1) Jika saklar p dan q tertutup (On) ternyata lampu
menyala maka pernyataan bernilai benar.
2) Jika salah satu saklar p atau q terbuka (Off) ternyata
lampu tidak menyala maka pernyataan bernilai salah.
3) Jika kedua saklar p dan q terbuka (Off) tenyata lampu

201 201
tidak menyala maka bernilai salah.

195

202 202
2) Rangkaian Paralel (Disjungsi)
Pada rangkaian ini kita menggunakan saklar sebagai
simbol pernyataan saklar 1 diberi symbol p dan saklar 2
diberi symbol q. Saklar terbuka (Off) sebagai pernyataan
benar dan saklar tertutup (On) sebagai pernyataan salah.
Bola lampu yang di pasang pada rangakaian sebagai
kebenaran dari pernyataan tersebut.
a) Jika saklar p dan q tertutup (On) ternyata lampu
menyala maka pernyataan bernilai benar.
b) Jika salah satu saklar p tertutup (On) dan q terbuka
(Off), atau jika salah satu saklar p terbuka (Off) dan q
tertutup (On) ternyata lampu menyala maka pernyataan
bernilai benar.
c) Jika kedua saklar p dan q terbuka (Off) ternyata lampu
juga tidak menyala maka pernyataan bernilai salah.

203 203
5. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Rangkaian Listrik
pada Rangkaian Seri (Konjungsi) dan Rangkaian Paralel
(Disjungsi)
Setiap alat peraga yang kita gunakan pasti terdapat suatu
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti di bawah
ini.
a. Kelebihan Alat Peraga Rangkaian Listrik pada
Rangkaian Seri (Konjungsi) dan Rangkaian Paralel
(Disjungsi)
1) Mempermudah dalam menyampaikan materi disjungsi dan
konjungsi.
2) Memacu pendidik agar lebih berpikir kreatif, inovatif dan
edukatif dalam mengajar, khususnya pada materi
konjungsi dan disjungsi.
3) Mempermudah peserta didik dalam mencerna materi
Logika Matematika khususnya pada konjungsi dan
disjungsi.
4) Menuntun Peserta didik dapat berpikir kreatif dan kritis
dalam memecahkan soal konjungsi dan disjungsi.
5) Peserta didik dapat mengembangkan pemikirannya
melalui media pembelajaran ini tentang materi logika
matematika.

204 204
197

205 205
6) Peserta didik dapat bereksperimen sesuai dengan
kemampuannya dalam memecahkan masalah konjungsi
dan disjungsi.
7) Membantu peserta didik agar tidak jenuh selama
mempelajari logika matematika.
b. Kelemahan Alat Peraga Rangkaian Listrik pada
Rangkaian Seri (Konjungsi) dan Rangkaian Paralel
(Disjungsi)
1) Biaya yang dikeluarkan lebih besar, karena harus membeli
dan menyediakan bahan-bahan untuk membuat alat peraga
ini.
2) Tidak praktis dan ekonomis, karena kita terlebih dahulu
merancang/membuat alat peraga rangkaian listrik ini.
3) Bagi anak yang mempunyai kelemahan dalam menyerap
materi pelajaran maka akan lebih menjadi rumit dengan
adanya alat peraga ini.
4) Rumit dalam merangkai rangkaian listrik ini.

206 206
E. KERUCUT
1. Pengertian Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi
alas berbentuk lingkaran dan sebuah sisi lengkung. Kerucut juga
merupakan sebuah limas istimewa yang beralas lingkaran. Kerucut
memiliki 2 sisi dan 1 rusuk. Sisi tegak kerucut tidak berupa segitiga
tapi berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut.
2. Unsur-unsur Kerucut

a. Bidang alas, yaitu sisi yang berbentuk lingkarang (daerah


yang di beri warna hijau).
b. Diameter bidang alas yaitu 2kali r.
c. Jari jari bidang alas, yaitu garis r.
d. Tinggi kerucut yaitu garis t.
e. Selimut kerucut,yaitu daerah yang tidak di beri warna.

207 207
f. Garis pelukis, yaitu garis pada selimut kerucut yang di beri
huruf s.

208 208
3. Aplikasi Kerucut Menggunakan Alat Peraga
a. Rumus Volume Kerucut dengan Alat Peraga Beras
Pembelajaran matematika harus dibuat lebih menarik dan
mudah dipahami karena matematika lebih membutuhkan
pemahaman daripada penghafalan berbagai rumus yang begitu
banyak. Maka dari itu, penulis menggunakan peraga untuk
pembuktian volume kerucut.
Alat dan Bahan : beras, tabung dan kerucut (tabung dan
kerucut yang digunakan memiliki jari-jari yang sama)
Cara Kerja :
1) Isi kerucut dengan beras sehingga memenuhi permukaan
kerucut seperti gambar a di bawah ini.
2) Tuangkan beras dari kerucut tersebut ke dalam tabung seperti
gambar b di bawah ini.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tabung menjadi penuh.

Gambar a gambar b

209 209
Dapat dilihat bahwa tabung akan penuh setelah tiga kali
penakaran sehingga, terdapat hubungan antara volume
kerucut dengan volume tabung.
Dari cara kerja di atas, ternyata untuk memenuhi tabung
dilakukan sebanyak tiga kali penuangan isi kerucut penuh
beras kedalam sebuah tabung. Sehingga diperoleh hubungan
volume kerucut dengan tabung, yaitu :
3 x volume kerucut = volume tabung
���
���𝑒 �����𝑔
volume kerucut =
3
1
= 3 volume tabung
1
= x luas alas x t
3
1
= x π r2 x t
3
1
= x π r2 t
3
1
Jadi, volume kerucut adalah volume tabung, yaitu :
3

𝟏
V = x π r2t
𝟑

201 201
201
Dengan V = volume kerucut
r = jari-jari kerucut

202 202
202
22
t = tinggi kerucut 𝜋 = 3,14 atau 𝜋 =
7
b. Luas Selimut Kerucut Dengan Alat Peraga Karton
Langkah-Langkah:
1) Buat sebuah bangun kerucut dengan menggunakan kertas
karton seperti gambar a di bawah ini.
2) Potong kerucut itu sepanjang TB dan seputar lingkaran
alasnya, diperoleh jaring-jaring kerucut seperti tampak
pada gambar b. Pada gambar b tersebut daerah yang
diarsir merupakan alas kerucut (berbentuk lingkaran),
sedangkan daerah yang tidak diarsir merupakan selimut
kerucut yang berbentuk juring lingkaran.

Busur B1B2 = Keliling alas kerucut = 2��r.

203 203
203
Keliling lingkaran yang berjari-jari s adalah 2��s.

204 204
204
Luas lingkaran yang berjari-jari s adalah ���2 .
Karena,
��
� ���
� ��𝑔 �B 1B 2
=
��
�����𝑔� �
�� �

���� � 𝑔 � ����� B 1B 2

�������𝑔 ���
𝑔��
�� �
��
����
���
𝑔 �B 1B 2 2𝜋 r
=
𝜋 �2 2𝜋 s
2𝜋 r
Maka luas juring T B1B2 = x ���2
2𝜋 s
= ��rs
Jadi, luas selimut kerucut adalah :

L = ��rs

Maka dapat disimpulkan bahwa luas selimut kerucut


sama dengan luas juring kerucut. Setelah luas selimut kerucut
didapatkan, maka kita dapat mencari luas permukaan kerucut.

c. Luas Permukaan Kerucut


Langkah-langkah:
1) Siapkan sebuah kertas karton.

205 205
205
2) Buatlah sebuah jaring-jaring kerucut seperti gambar
dibawah ini

Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa


kerucut terdiri dari sebuah selimut dan alas berbentuk
lingkaran.
Luas permukaan kerucut adalah jumlah dari luas alas dan luas
selimut kerucut. Sehingga untuk mencari luas permukaan
kerucut kita harus mengetahui rumus dari luas selimut dan
luas alas kerucut.
L = luas alas kerucut + luas selimut kerucut
L = πr2 + πrs
L = π r (r + s)
Jadi, rumus luas permukaan kerucut adalah :

L = π r (r + s)

206 206
206
Dengan L = luas permukaan kerucut
r = jari-jari kerucut
s = garis pelukis kerucut
22
𝜋 = 3,14 atau 𝜋 =
7

4. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Alat Peraga


Kerucut
Setiap Alat Peraga pasti memiliki keuntungan dan kelemahan
masing-masing, keuntungan dan kelemahan menggunakan alat
peraga kerucut sebagai berikut:
a. Keuntungan Penggunaan Alat Peraga Kerucut
1) Dapat memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat
abstrak menjadi lebih konkret sehingga pengalaman
belajar tentang kerucut lebih berarti bagi siswa.
2) Proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif
sehingga kualitas belajar siswa dalam materi kerucut dapat
meningkat.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa
tidak akan mudah bosan dalam belajar konsep kerucut.

207 207
207
4) Benda-benda pada alat peraga kerucut dapat dipindah-
pindahkan, dapat diukur secara langsung, sehingga siswa
tidak hanya belajar teori.

208 208
208
b. Kelemahan Penggunaan Alat Peraga Kerucut
1) Mengajar dengan menggunakan alat peraga kerucut lebih
merepotkan bagi guru, karena harus membuat alat
peraganya terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
2) Memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk membuat
kerucut.
3) Membutuhkan biaya untuk membeli bahan-bahan yang
akan digunakan pada pembuatan kerucut.
4) Memerlukan energi dan ketelitian dalam membuatan alat
peraga kerucut.
5) Alat peraga kerucut yang terbuat dari kertas tidak tahan
lama.

209 209
209
BAB VII
APLIKASI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

A. BANGUN DATAR SEGITIGA


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP N 01 Way Tuba
Kelas/Semester : VII / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Segitiga
Alokasi Waktu : 15 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

210 210
210
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Indikator
No. Kompetensi Dasar

1. 1.1 menganalisis berbagai 1.1.1 mengenal dan memahami


bangun datar segitiga bangun datar segitiga.
berdasarkan sisi, sudut, 1.1.2 memahami jenis dan sifat
dan hubungan antar sisi segitiga
dan antar sudut 1.3.1 menjelaskan jenis-jenis
segitiga berdasarkan sisi
dan sudutnya.

2. 2.1 menurunkan rumus 2.1.1 memahami keliling dan


untuk menentukan
luas segitiga
keliling dan luas
segitiga

211 211
211
3. 3.1 menyelesaikan masalah 3.1.1 menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan dalam kehidupan sehari hari
bangun datar segitiga dengan menggunakan sifat-
sifat segitiga

4.1 menyelesaikan masalah 4.1.1 menerapkan konsep keliling


kontekstual yang dan luas segitiga untuk
berkaitan menyelesaikan masalah.
dengan bangun datar
segitiga

C. Tujuan Pembelajaran
KI1 dan KI2
Peserta didik :
1.1.1 Dapat menganalisis berbagai bangun datar segitiga
berdasarkan sisi, sudut, dan hubungan antar bangun.
1.1.2 mengenal dan memahami bangun datar segitiga
1.1.3 memahami jenis dan sifat segitiga
1.1.4 menjelaskan jenis-jenissegitiga berdasarkan sisi dan
sudutnya.
2.1.1 menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas
segitiga
2.1.2 memahami keliling dan luas segitiga

212 212
212
KI3 dan KI4
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik
:
3.1.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar
segitiga
3.1.2 menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari dengan
menggunakan sifat-sifat segitiga
4.1.1 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
bangun datar segitiga
4.1.2 menerapkan konsep keliling dan luas segitiga untuk
menyelesaikan masalah

D. Materi Pembelajaran

SEGITIGA
Segitiga merupakan sebuah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi
dan memiliki tiga titik sudut.

AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN


SEGITIGA

QS Adz-Dzariyat ayat 49:

‫او‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا ا‬

213 213
213
Artinya: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan
supaya kamu mengingat kebesaran Allah.

QS Adz-Dzariyat ayat 49 yang menyatakan bahwa segala yang


berpasangan adalah sarana untuk mengingat kekuasaan Allah SWT.
Bahkan dalam suatu hadits disebutkan bahwa “berpikirlah tentang
ciptaan Allah SWT, jangan berpikir tentang dzat Allah SWT”.
Artinya, bahwa untuk mengenal Allah SWT sarananya adalah
dengan mengenal dan mempelajari ciptaan-Nya, yaitu dengan
mengenal dan mempelajari alam semesta. Lalu mengapa segitiga
sama sisi, bukan yang lain? Pertama perlu diingat kembali stempel
kenabian Muhammad SAW yang memuat bangun segitiga sama
sisi. Kedua, segitiga sama sisi menunjukkan keseimbangan dalam
ukuran. Segala ciptaan Allah SWT adalah seimbang, teratur, dan
disusun serapi-rapinya. Perhatikan QS Al-Mulk ayat 3:

‫ا اي مساعبساق بطاتا ق اا ا فاى ا ااق مح ا‬


‫ا اى فا اا‬ ‫ا‬ ‫فاات ا ااع ب‬ ‫ا‬
Artinya: Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah

214 214
214
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?

Demikianlah salah satu penafsiran Al-Qur’an menggunakan


pendekatan matematis geometris, yang tidak bertentangan dengan
tafsir-tafsir yang telah ada baik di dalam tafsir Jalalain, Ibnu Katsir,
maupun Al-Qurthubi.

Dalam segitiga kita akan menemukan beberapa unsur didalamnya.


Sebagai berikut:

1. Tinggi Segitiga

garis tinggi adalah garis yang ditarik dari salah satu titik sudut dan
tegak lurus dengan sisi didepannya. Karena segitiga memiliki tiga
titik sudut maka setipa segitiga memiliki tiga buah garis tinggi.
2. Alas segitiga

Setiap segitiga dapat dipandang sebagai alas sebuah segitiga.


Perhatikan gambar berikut:

215 215
215
Sisi AB disebut juga dengan sisi c, karena letaknya didepan sudut
C. Demikian juga dengan sisi BC dan AC disebut dengan sisi a dan
sisi b. Garis tinggi yang dibuat dari titik sudut C disebut t c, karena
tegak lurus atau dengan alas atau sisi c atau AB . demikian juga
dengan garis tinggi yang dibuat dari titik sudut B dan A disebut t b
dan ta.
A. Keliling segitiga

Keliling sebuah bidang datar adalah jumlah panjang sisi-sisi yang


membatasi bidang datar tersebut. Jadi jumlah keliling segitiga
adalah jumlah panjang ketiga sisinya. Jika K menyatakan keliling
segitiga, maka:

216 216
216
� = �+ �+ �

217 217
217
B. Luas segitiga

Luas segitiga adalah setengah hasil kali panjang alas dan tingginya.
Jika L menyatakan luas segitiga, maka:
1
�= × �× ��
2
Keterangan:
a = alas ; ta = tinggi segitiga
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (Scientific)
Model Pembelajaran : Problem Solving
Metode Pembelajaran : Penemuan Terbimbing,
Pemecahan Masalah, Tanya
Jawab, dan tugas.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Alat atau Media pembelajaran: melipat kertas untuk menemukan
luas segitiga

2. Alat dan bahan

218 218
218
a. Spidol, lem, gunting
b. Alat peraga: kertas, karton, double tape
3. Sumber Belajar
Adinawa, M.C. dan Sugijono. 2008. Seribu Pena Matematika
Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Erlangga.

219 219
219
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam. 15 detik


2. Guru meminta salah seorang 30 detik
peserta didik untuk memimpin doa.
3. Mengingatkan peserta didik untuk 15 detik
melihat kondisi kebersihan sekitar
tempat duduk.
4. Menanyakan kabar dan mengecek 10 detik
kehadiran peserta didik dan
dibiasakan mensyukuri atas nikmat
yang diberikan dari Allah SWT.
5. Apersepsi : 30 detik
Dengan tanya jawab, guru
menanyakan kepada peserta didik
tentang materi yang disampaikan
pada pertemuan sebelumnya
6. Peserta didik diminta untuk 10 detik
menyimak materi yang
disampaikan oleh guru tentang
segitiga

216
Inti 1. Fase 1 : Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran:
1.1 Dapat menganalisis berbagai
bangun datar segitiga
berdasarkan sisi, sudut, dan
hubungan antar bangun.
1.2 mengenal dan memahami
bangun datar segitiga
1.3 memahami jenis dan sifat
segitiga
1.4 menjelaskan jenis-jenis segitiga
berdasarkan sisi dan sudutnya.
1.5 menurunkan rumus untuk
menentukan keliling dan luas
segitiga
2. Fase 2 : guru mengenalkan kepada
siswa bentuk segitiga serta
menjelaskan definisi segitiga dan
unsur-unsur yang terdapat pada
bangun datar segitiga:

SEGITIGA
Segitiga merupakan sebuah bangun
datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi

217 217
30 detik

2 menit

218 218
dan memiliki tiga titik sudut. Dalam
segitiga kita akan menemukan beberapa
unsur didalamnya. Sebagai berikut:
1. Tinggi Segitiga

garis tinggi adalah garis yang ditarik


dari salah satu titik sudut dan tegak lurus
dengan sisi didepannya. Karena segitiga
memiliki tiga titik sudut maka setipa
segitiga memiliki tiga buah garis tinggi.
2. Alas segitiga

Setiap segitiga dapat dipandang sebagai


alas sebuah segitiga. Perhatikan gambar
berikut:

Sisi AB disebut juga dengan sisi c,


karena letaknya didepan sudut C.
Demikian juga dengan sisi BC dan AC
disebut dengan sisi a dan sisi b. Garis

219 219
tinggi yang dibuat dari titik sudut C 3 detik

220 220
disebut tc, karena tegak lurus atau
dengan alas atau sisi c atau AB . 10 detik
demikian juga dengan garis tinggi yang 30 detik
dibuat dari titik sudut B dan A disebut tb
dan ta.
3. Fase 3: Setelah guru menyampaikan
materi, guru menyampaikan rencana
kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik yaitu bekerja secara
berkelompok.
4. Fase 4: Guru membagi peserta didik
menjadi 3 kelompok
5. Fase 5 : Guru menyajikan alat
peraga yang akan digunakan dalam 2 menit 30
pembelajaran. Yaitu aktifitas melipat detik
kertas.

221 221
6. Fase 6: Guru menjelaskan kepada
peserta didik bagaimana cara
menggunakan alat peraga yang
akan digunakan dalam
pembelajaran. (terlampir 1)
6.1 Langkah pertama:
Lipat salah satu titik sudutnya
2 menit
secara tegak lurus ke salah
satu sisinya sehingga titik
sudut tersebut jatuh tepat di
sisi segitiga dan garis tinggi
segitiga terbagi menjadi dua
sama panjang.

222 222
10 detik

1 menit

t
1 meni
2 menit
6.2 Lipat daerah berwarna
kuningdi bagian kiri dan
1 menit 18
kanan ke tengah, sehingga
detik
ketiga titik sudut segitiga
10 detik
berhimpit pada satu titik.

223 223
6.3 selesai!

6.4 guru menjelaskan hasil dari


kegiatan melipat kertas

224 224
Luas segitiga ABC dua kali luas persegi
panjang DEFG. Hal ini jelas, karena:
Luas segitiga GFC = Luas segitiga GFT,
Luas segitiga ADG = Luas segitiga
TDG, dan
Luas segitiga EBF = Luas segitiga ETF.
Luas ∆ ��� = 2 × ����
= 2 × �� × ��
1 1
= 2 × ��× ��

225 225
2 2

226 226
1
= 2�
�. �

7. Fase 7 :guru membagikan potongan


kertas berbentuk segitiga, yaitu
segitiga sama sisi, sama kaki, dan
segitiga siku-siku kepada masing-
masing kelompok

8. Fase 8: guru membagikan lks


kepada siswa (Terlampir 2)
9. Fase 9: Guru mengamati dari
masing-masing kelompok pada saat
mendiskusikan permasalahan yang
diberikan.

227 227
10. Fase 10: Guru mengevaluasi hasil
dari permasalahn yang diberikan

228 228
kepada peserta didik.
11. Fase 11: Guru membagikan soal
kepada masing-masing kelompok
untuk didiskusikan (terlampir 3)
12. Peserta didik diminta
mempresentasikan hasil diskusi.
13. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berhasil
menyelesaikan permasalahan yang
telah diberikan.

229 229
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan dari 1 menit
hasil diskusi yang didapat. 10 detik
2. Guru memberikan tugas PR 15 detik
(terlampir 3)
3. Salah seorang peserta didik
memimpin doa untuk menutup
pelajaran.

H. Penilaian
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Waktu
Teknik
No. Aspek yang Dinilai Penilaian
Penilaian

230 230
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
pembelajaran. dan saat
b. Bekerjasama dalam diskusi
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap

231 231
kegiatan proses
pemecahan masalah
yang berbeda dan
kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian
a. Menemukan rumus dan tes tugas individu
keliling segitiga dan kelompok
b. menemukan rumus
luas segitiga
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian
a. Menyelesaikan tugas (baik
masalah individu
yang berkaitan maupun
dengan kelompok) dan
menghitung saat diskusi
keliling dan luas
bangun segitiga.

3. Instrumen Penilaian
Tes Tertulis

Soal Jawaban Skor

1. Hitunglah keliling Mencari keliling segitiga 3


segitiga dengan dapat dilakukan dengan

232 232
panjang sisi-sisinya menjumlahkan seluruh sisi
sebagai berikut. dari segitiga tersebut, maka
4,5 cm; 7,5 cm; dan 4,5 cm + 7,5 cm + 5,5 cm =
5,5 cm 17,5 cm

2. Diketahui luas L.Δ = ½ x alas x tinggi 3


sebuah segitiga 165 cm2 = ½ x 22 cm x
adalah 165 cm2 dan tinggi
panjang alasnya 22 165 cm2 = 11 cm x tinggi
cm. Hitunglah tinggi Tinggi = 165 cm2/11 cm
segitiga. Tinggi = 15 cm

3. Diketahui segitiga a. Karena ∠BAC = 90° salah 5


ABC dengan garis satu kaki sudutnya bisa
tinggi AD seperti dijadikan tinggi atau alas,
gambar berikut. maka
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x AB x AC
L.ΔABC = ½ x 4 cm x 3 cm
L.ΔABC = 6 cm2
b. panjang AD dapat dicari
dengan konsep luas segitiga

228
yaitu
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x BC x AD
6 cm2 = ½ x 5 cm x AD
AD = 6 cm2/2,5 cm
Jika ∠BAC = 90°, AD = 2,4 cm
AB = 4 cm, AC = 3
cm, dan BC = 5 cm,
tentukan:
a. luas segitiga ABC;
b. panjang AD.

4. Sebidang tanah Mencari keliling segitiga 5


berbentuk segitiga dapat dilakukan dengan
dengan panjang tiap menjumlahkan seluruh sisi
sisi tanah berturut- dari segitiga tersebut, maka
turut 4 m, 5 m, dan 7 kllΔ = 4 m + 5 m + 7 m
m. Di sekeliling kllΔ = 16 m
tanah tersebut akan karena biaya yang diperlukan
dipasang pagar Rp 85.000,00/m, maka
dengan biaya Rp Biaya = 16 m x Rp
85.000,00 per meter. 85.000,00/m
Berapakah biaya Biaya = Rp 1.360.000,00

229
yang diperlukan Jadi biaya yang diperlukan
untuk pemasangan untuk pemasangan pagar
pagar tersebut? tersebut adalah Rp
1.360.000,00
5. Sebuah taman Luas bangun segitiga dapat 5
berbentuk segitiga dicari dengan persamaan:
sama kaki dengan L.Δ= ½ x alas x tinggi
panjang sisi yang L.Δ = ½ x 12 m x 7 m
sama 15 m, panjang L.Δ = 42 m2
sisi lainnya 12 m, karena biaya yang diperukan
dan tinggi 7 m. Jika adalah Rp. 60.000/m2 maka
taman tersebut akan biaya totalnya adalah
ditanami rumput Biaya total = L.Δ x biaya/m2
dengan biaya Rp. Biaya total = 42 m2 x Rp.
60.000/m2, hitunglah 60.000/m2
keseluruhan biaya Biaya total = Rp.2.520.000,00
yang diperlukan. Jadi keseluruhan biaya yang
diperlukan adalah
Rp.2.520.000,00

Total skor maksimal 21

230
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
𝑃�����𝑒 ℎ �� ����
Nilai Akhir = ��
���� ���� �������
𝑥 100
Kriteria Ketuntasan Minimal : 67.
Diketahui : Dibuat :
Kepala Sekolah Guru Matematika

Muhidin S.Pd Anggun Lailatun Nikmah

231 231
LAMPIRAN I
LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
AKTIFITAS MELIPAT KERTAS UNTUK MENEMUKAN
RUMUS KELILING DAN LUAS SEGITIGA

Lakukan langkah-langkah berikut ini.


1. Lipatlah kertas berbentuk bangun datar segitiga sesuai dengan
langkah-langkah berikut ini:

2. Lipat salah satu titik sudutnya secara tegak lurus ke salah satu
sisinya sehingga titik sudut tersebut jatuh tepat di sisi segitiga
dan garis tinggi segitiga terbagi menjadi dua sama panjang.
Hasilnya seperti di bawah ini:

232 232
3. Lipat daerah berwarna kuning di bagian kiri dan kanan ke tengah,
sehingga ketiga titik sudut segitiga berhimpit pada satu titik.

233 233
4. Selesai

Penjelasan:

Proses pelipatannya dapat diilustrasikan sebagai berikut:

234 234
Luas segitiga ABC dua kali luas persegi panjang DEFG. Hal ini
jelas, karena:
Luas segitiga GFC = Luas segitiga GFT,
Luas segitiga ADG = Luas segitiga TDG, dan
Luas segitiga EBF = Luas segitiga ETF.
Luas ∆ ��� = 2 × ����
= 2 × �� × ��
1 1
= 2 × 2 ��× 2 ��
1
= 2�
�. ��

235 235
LAMPIRAN II
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

AKTIFITAS MELIPAT KERTAS UNTUK MENEMUKAN


RUMUS KELILING DAN LUAS SEGITIGA

Lakukan langkah-langkah berikut ini.


 Lipatlah kertas berbentuk bangun datar segitiga sesuai dengan
langkah-langkah berikut ini:

a. Lipat salah satu titik sudutnya secara tegak lurus ke salah


satu sisinya sehingga titik sudut tersebut jatuh tepat di sisi
segitiga dan garis tinggi segitiga terbagi menjadi dua sama
panjang. Hasilnya seperti di bawah ini:

236 236
b. Lipat daerah berwarna kuning di bagian kiri dan kanan ke
tengah, sehingga ketiga titik sudut segitiga berhimpit pada
satu titik.

c. Selesai

 Tuliskan persamaan dari ketiga bangun diatas

237 237
LAMPIRAN III
LATIHAN SOAL
Kerjakanlah Soal-Soal berikut ini!
1. Hitunglah keliling segitiga dengan panjang sisi-sisinya sebagai
berikut:
4,5 cm; 7,5 cm; dan 5,5 cm
2. Diketahui luas sebuah segitiga adalah 165 cm2 dan panjang
alasnya 22 cm. Hitunglah tinggi segitiga!
3. Diketahui segitiga ABC dengan garis tinggi AD seperti gambar
berikut:

Jika ∠BAC = 90°, AB = 4 cm, AC = 3 cm, dan BC


= 5 cm, tentukan:
a. luas segitiga ABC;
b. panjang AD.
4. Sebidang tanah berbentuk segitiga dengan panjang tiap sisi tanah
berturut-turut 4 m, 5 m, dan 7 m. Di sekeliling tanah tersebut
akan dipasang pagar dengan biaya Rp 85.000,00 per meter.

238 238
Berapakah biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar
tersebut?
5. Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi
yang sama 15 m, panjang sisi lainnya 12 m, dan tinggi 7 m. Jika
taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp.
60.000/m2, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan.

KUNCI JAWABAN
1. Mencari keliling segitiga dapat dilakukan dengan menjumlahkan
seluruh sisi dari segitiga tersebut, maka 4,5 cm + 7,5 cm + 5,5 cm
= 17,5 cm
2. L.Δ = ½ x alas x tinggi

165 cm2 = ½ x 22 cm x tinggi


165 cm2 = 11 cm x tinggi
Tinggi = 165 cm2/11 cm
Tinggi = 15 cm
3. a. Karena ∠BAC = 90° salah satu kaki sudutnya bisa dijadikan
tinggi atau alas, maka

L.ΔABC = ½ x alas x tinggi


L.ΔABC = ½ x AB x AC
L.ΔABC = ½ x 4 cm x 3 cm
L.ΔABC = 6 cm2

239 239
b. panjang AD dapat dicari dengan konsep luas segitiga yaitu

240 240
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x BC x AD
6 cm2 = ½ x 5 cm x AD
AD = 6 cm2/2,5 cm
AD = 2,4 cm
4. Mencari keliling segitiga dapat dilakukan dengan menjumlahkan
seluruh sisi dari segitiga tersebut, maka

kllΔ = 4 m + 5 m + 7 m
kllΔ = 16 m
karena biaya yang diperlukan Rp 85.000,00/m, maka
Biaya = 16 m x Rp 85.000,00/m
Biaya = Rp 1.360.000,00
5. Luas bangun segitiga dapat dicari dengan persamaan:

L.Δ= ½ x alas x tinggi


L.Δ = ½ x 12 m x 7 m
L.Δ = 42 m2
karena biaya yang diperukan adalah Rp. 60.000/m2 maka biaya
totalnya adalah
Biaya total = L.Δ x biaya/m2
Biaya total = 42 m2 x Rp. 60.000/m2
Biaya total = Rp.2.520.000,00
Jadi keseluruhan biaya yang diperlukan adalah Rp.2.520.000,00

241 241
LAMPIRAN IV
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan : Saat Pembelajaran Berlangsung
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran pola bilangan
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama
dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.

242 242
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi
masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap
toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Sikap
No. Nama Siswa
Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

Keterangan:

KB : Kurang baik B : Baik SB : Sangat baik

LAMPIRAN V

243 243
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan :Saat Pembelajaran Berlangsung
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Barisan
Aritmatika.

1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan


konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan bangun datar segitiga
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk
menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan bangun datar segitiga.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk
menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan bangun datar segitiga.

244 244
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Keterampilan

No. Nama Siswa Menerapkan konsep/prinsip dan


strategi pemecahan masalah

KT T ST

Keterangan:

KT : Kurang terampil

T : Terampil

ST : Sangat terampil

245 245
CONTOH PENERAPAN SEGITIGA

(1) Ket. Mencari luas segitiga sembarang dengan media


pembelajaran

246 246
(2) Ket. Menjelaskan macam-macam bentuk segitiga

(3) Ket. menerangkan ada persegi didalam segitiga sembarang

247 247
(4) Ket. Melipat salah satu segitiga
( segitiga siku- siku ) dibagian atas persegi kedalam pesegi
panjang

248 248
249 249
(5) Ket. Melipat salah satu segitiga
( segitiga siku- siku ) dibagian kanan persegi kedalam pesegi
panjang

(6) Ket. Melipat salah satu segitiga


( segitiga siku- siku ) dibagian kiri persegi kedalam pesegi
panjang

Maka ketika segitiga dilipat kedalam persegi terbentuklah suatu


bangun datar yang baru persegi panjang.

250 250
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Mts N 1 Batanghari
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Pola Bilangan
AlokasiWaktu : 15 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

251 251
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator

1. 1.1 Menghargai dan menghayati 1.1.1 Bersemangat dalam


ajaran agama yang dianutnya. mengikuti pembelajaran
metematika.
1.1.2 Serius dalam mengikuti
pembelajaran atematika.

2. 2.1 Memiliki rasa ingin tahu, 2.1.1 Suka bertanya selama


percaya diri, dan ketertarikan proses
pada matematika serta memiliki pembelajaran.
rasa percaya pada daya dan 2.1.2 Suka mengamati sesuatu
kegunaan matematika yang yang berhubungan
terbentuk melalui pengalaman dengan pola
belajar. bilangan.
2.1.3 Tidak
menggantungkan diri
pada orang lain dalam
menyelesaikan masalah
yang berhubungan
dengan pola
bilangan.

2.1.4 Berani presentasi di

250
depan kelas.

3. 3.1 Memprediksi pola bilangan 3.1.1 Memberi contoh pola


atau barisan lainnya melalui bilangan
pengamatan dan memberikan 3.1.2 Menentukan pola
alasannya. bilangan Asli, genap, dan
ganjil.
3.1.3 Menentukan pola
bilangan
Persegi, segitiga, persegi
panjang dan segitiga
pascal.

4. 4.1 Menyajikan hasil penemuan 4.1.1 Menyelesaikan


pola bilangan dalam masalah dalam
penyelesaian masalah. menentukan pola
bilangan.
4.1.2 Menyelesaikan masalah
dengan menentukan
pola bilangan
asli, genap dan ganjil.
4.1.3 Menyelesaikan masalah
dengan menentukan pola
bilangan

251
persegi, segitiga, persegi
panjang, dan segitiga
pascal.

C. Tujuan Pembelajaran
KI1 DAN KI2
Peserta didik :
1.1.1.1 Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran metematika.
1.1.2.1 Serius dalam mengikutipembelajaran matematika.
2.1.1.1 Suka bertanya dalam proses pembelajaran.
2.1.2.1 Suka mengamati sesuatu yangberhubungan dengan
barisan dan deret.
2.1.3.1 Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam
menyelesaikan masalah yangberhubungan dengan
barisandan deret.
2.1.4.1 Berani presentasi di depankelas.

KI3 dan KI4


Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta
didik:
3.1.1.1 Dapat memberikan contoh pola bilangan.
3.1.2.1 Dapat menentukan pola bilangan asli, genap dan ganjil.

252 252
3.1.3.1 Dapat menentukan pola bilangan persegi, segitiga,
persegi panjang dan segitiga pascal.
4.1.1.1 Dapat menyelesaikan masalah dalam menentukan pola
bilangan.
4.1.2.1 Dapat menyelesaikan masalah dengan menentukan pola
bilangan asli, genap dan ganjil.
4.1.3.1 Dapat menyelesaikan masalah dengan menentukan pola
bilangan persegi, segitiga, persegi panjang dan segitiga
pascal.

D. Materi Pembelajaran
Pola Bilangan
Pola bilangan matematika adalah susunan dari beberapa angka yang dapat
membentuk pola tertentu.

Jenis-Jenis Pola Bilangan Matematika


1. Pola Bilangan Asli
1, 2, 3, 4, 5, ......
Pola bilangan : n, n bilanagn asli
2. Pola Bilangan Genap
Bilangan 2, 4, 6, 8, 10, ... dapat membentuk suatu pola bilangan
yang disebut sebagai pola bilangan genap. Pola bilangan ini
dimulai dari angka 2. Bilangan selanjutnya didapat dengan

253 253
menambahkan 2 ke dalam bilangan sebelumnya denagn pola
bilangan 2n.

3. Pola Bilangan Ganjil


Bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, ... dapat membentuk suatu pola
bilangan yang dinamakan pola bilangan ganjil yang dimulai
dengan angka 1. Lalu bilangan selanjutnya ditentukan dengan
cara menambahkan 2 ke dalam bilangan sebelumnya dengan
pola bilangan 2n-1.

4. Pola Bilangan Segitiga


Pola bilangan segitiga terdiri dari angka-angka 1, 3, 6, 10, 15, ...
Bilangan-bilangan itu dihasilkan dari penjumlahan bilangan
cacah berurutan dengan pola bilangan ½ n ( n + 1 ), dimulai dari:

0+1=1
0 + 1 + 2 =3
0+1+2+3=6
0 + 1 + 2 + 3 + 4 = 10, dan seterusnya.

Sehingga apabila digambarkan akan membentuk segitiga


seperti di bawah ini:

254 254
5. Pola Bilangan Persegi
Pola bilangan persegi terdiri dari angka-angka 1, 4, 9, 16, 25, ...
Bilangan-bilangan tersebuut diperoleh dari kuadrat bilangan asli
denagn pola bilangan n2, dimulai dari:

12 = 1
22 = 4
32 = 9
42 = 16
52 = 25, dan seterusnya.

Sehingga apabila digambarkan akan tampak membentuk persegi


seperti di bawah ini:

255 255
6. Pola Bilangan Persegi Panjang
Bilangan-bilangan 2, 6, 12, 20, 30 ... Akan membentuk sebuah
pola yang bernama pola bilangan persegi panjang karena apabila
digambarkan hasilnya akan membentuk persegi panjang dengan
pola bilangan n (n + 1). Bilangan-bilangan tersebut dihasilkan
dengan cara berikut ini:

1x2=2
2x3=6
3 x 4 = 12
4 x 5 = 20
5 x 6 = 30, dan seterusnya.

7. Pola Bilangan Segitiga Pascal


Barisan Bilangan segitiga pascal sedikit berbeda dengan
bilangan sebelumnya karena bilangan ini terbentuk berdasarkan
pola dari segitiga pascal. Segitiga pascal berbentuk seperti
gambar di bawah ini.

256 256
Bilangan yang berwarna merah disebut sebagai barisan bilangan pascal
yaitu: 1, 2, 4, 8, 16, dst. Jadi pola barisan bilangan segitiga pascal
berbentuk 2n-1.

Ayat Al-Quran yang berhubungan dengan pola bilangan


Matematika merupakan ilmui pengetahuan dasar yang dibutuhkan
oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari baik secara langsung
maupun tidak langsung. Matematika juga merupakan ilmu yang
tidak terlepas dari agama. Pandangan ini dengan jelas dapat
diketahui kebenarannya dari ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan
dengan Matematika, diantaranya adalah ayat-ayat yang berbicara
mengenai bilangan dan adanya perhitungan. Hal ini terdapat dalam
al-Qur’an surat ke-19 dalam Surat Maryam ayat 93-94.
Allah swt berfirman :

257 257
‫ا‬

‫‪258‬‬ ‫‪258‬‬
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan
datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang
hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka
dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.”
Dan Allah berfirman dalam surat Al-Muddatstir ayat 30-31 :

‫ا‬

“Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga). Dan


tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu
melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya
orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-
orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak
ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang

259 259
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu
perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-
orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui
tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada
lain hanyalah peringatan bagi manusia.”
Tidak seperti bilangan yang lain, bilangan sembilan belas (19) hanya
disebut sekali dalam al-Qur’an dan tidak jelaskan tafsirannya secara
langsung, sehingga memunculkan teka-teki. Teka-teki ini kemudian
mengundang para peneliti untuk mengkajinya, sehingga akhirnya
ditemukan keunikan atau keajaiban dalam bilangan sembilan belas 19.
keajaiban bilangan ini pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana Mesir
yang bernama Rasyad Khalifa dengan bantuan komputer.

Diantara yang berkaitan dengan keunikan bilangan sembilan belas (19)


tersebut adalah basmalah, yang merupakan permulaan dari tiap-tiap surat
dalam al-Qur’an (kecuali surat ke 9, yaitu surat at-Taubah).

Kenapa ayat-ayat diatas dikatakan berkaitan dengan pola bilangan karena


dalam ayat-ayat Al-Quran terdapat bilangan sembilan belas dan ternyata
bilangan sembilan belas tersebut dapat dikaji dan dihubungkan dengan
pola bilangan yaitu dengan mengkaji dari keunikan bilangan sembilan
belas pada ayat Al-Quran yang terdapat berbagai macam pola bilangan
dan keteraturan pola bilangan sembilan belas dalam basmalah.

260 260
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (Scientific)
Model Pembelajaran :Problem Posing
Metode Pembelajaran : Penemuan Terbimbing,
Pemecahan Masalah, Tanya
Jawab, dan tugas

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Alat atau Media pembelajaran
a. Laptop
b. Alat peraga menara hanoi

261 261
2. Sumber Belajar
Kementerian Guruan dan Kebudayaan. 2014. Matematika SMP
Kelas 7. Jakarta: Kementerian Guruan dan Kebudayaan.

262 262
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam. 15 detik


2. Guru meminta salah seorang peserta 30 detik
didik untuk memimpin doa.
3. Menanyakan kabar dan mengecek 15 detik
kehadiran peserta didik dan
dibiasakan mensyukuri atas nikmat
yang diberikan dari Allah SWT.
4. Apersepsi : 10 detik
Dengan tanya jawab, guru
menanyakan kepada peserta didik
tentang materi apa yang akan
disampaikan. 30 detik
5. Guru menyampaikan tujuan 20 detik
pembelajaran.
6. Peserta didik diminta untuk
menyimak materi yang disampaikan
oleh guru.

262
Inti 1. Guru menyampaikan materi pelajaran 2 menit 30
Pola Bilangan detik
Pola bilangan matematika adalah
susunan dari beberapa angka yang
dapat membentuk pola tertentu.
a. Pola Bilangan Asli
1, 2, 3, 4, 5, ......
Pola bilangan : n, n bilanagn asli
b. Pola Bilangan Genap
Bilangan 2, 4, 6, 8, 10, ...
Pola bilangan : 2n
c. Pola Bilangan Ganjil
Bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, ...
Pola bilangan : 2n-1
d. Pola Bilangan Segitiga
Pola bilangan segitiga terdiri dari
angka-angka 1, 3, 6, 10, 15, ...
Pola bilangan : ½ n ( n + 1 )

e. Pola Bilangan Persegi


Pola bilangan persegi terdiri dari

263 263
angka-angka 1, 4, 9, 16, 25, ...
Pola bilangan : n2

f. Pola Bilangan Persegi Panjang


Bilangan-bilangan 2, 6, 12, 20, 30
... Pola bilangan : n (n + 1)

g. Pola Bilangan Segitiga Pascal


Bilangan terbentuk berdasarkan
pola dari segitiga pascalyaitu: 1,
2, 4, 8, 16, dst.
Pola barisan : 2n-1.

10 detik
2. Setelah menyampaikan materi, guru
menyampaikan rencana kegiatan

264 264
yang akan dilakukan peserta didik
yaitu bekerja secara berkelompok. 20 detik
3. Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang perkelompok.

Kegiatan 20 detik
4. Fase 1 : Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
“Setelah materi yang ibu sampaikan
ibu mempunyai alat peraga menara
hanoi yang bertujuan untuk
menentukn susunan dari beberapa
angka yang dapat membentuk pola 10 detik
tertentu”
5. Fase 2 : Guru menyajikan alat peraga
yang akan digunakan dalam
pembelajaran.

265 265
“ini dia alat peraga menara hanoi,
alat peraga ini umtuk mempermudah
pemahaman kalian”
6. Fase 3 : Guru menjelaskan kepada
peserta didik bagaimana cara
menggunakan alat peraga yang akan
digunakan dalam pembelajaran.

1. Kegiatan : memindahkan susunan


keping satu per satu dari tiang A
ke tiang B atau C sehingga
susunan keping sama dengan
semula.
2. Aturan permainan :
a. Setiap perpindahan dari tiang
satu ke tiang lainnya
diperhitungkan sebagai 1
langkah perpindahan.

266 266
nya boleh dilakukan satu 30 detik
keping

267 267
saja.
c. Setiap keping yang lebih besar
tidak boleh diletakkan di
bawah keping yang lebih
kecil.
d. Banyaknya perpindahan
adalah banyaknya 6 menit
perpindahan minimal.
3. Susunan keping dapat dimulai dari
1 buah keping, 2 buah keping, dan
seterusnya. 30 detik
“Apakah masih ada yang tidak
paham dengan peraturan
permainannya?”
“Paham bu”
7. Fase 4 : Guru mengamati dari
masing-masing kelompok pada saat
mendiskusikan permasalahn yang
diberikan.
8. Fase 5 : Guru mengevaluasi hasil dari
permasalahn yang diberikan kepada
peserta didik.
Dari hasil yang didapat dari 40 detik

268 268
permainan menara hanoi pola

269 269
bilangan yang didapat 2n.
Banyak Banyak langkah
keping perpindahan

2 4

3 8

4 16

9. Fase 6 : Guru memberikan


penghargaan kepada kelompok yang
berhasil menyelesaikan permasalahan
yang diberikan lebih dahulu.

Penutup 4. Siswa diminta menyimpulkan dari 1 menit


hasil diskusi yang didapat.
5. Guru memberikan tugas PR. 30 detik
6. Salah seorang peserta didik 30 detik
memimpin doa untuk menutup
pelajaran.

268
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:

Teknik Waktu
No. Aspek yang Dinilai Penilaian
Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama


d. Terlibat aktif dalam pembelajaran
pembelajaran. dan saat
e. Bekerjasama dalam diskusi
kegiatan kelompok.
f. Toleran terhadap
kegiatan proses
pemecahan
masalah yang
berbeda dan
kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian
a. Menentukan pola dan tes tugas individu
bilangan dan kelompok
b. Menyajikan hasil
menemukan pola
bilangan.
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian

269
b. Terampil tugas (baik
menerapkan individu
konsep/prinsip dan maupun
strategi pemecahan kelompok) dan
masalah yang saat diskusi
relevan dengan
konsep pola
bilangan.

3. Instrumen Penilaian
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan
penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
nontes.

Tes Tertulis

Soal Jawaban Skor

1. Sepotong tali yang Cara I:


panjangnya 1 meter 1,2,4,8,16,32,64,128
terkena proses Banyaknya potongan 5

pemotongan tali adalah 256


menjadi dua, hasil

270
potongan diproses
dipotong kembali
menjadi dua, begitu
seterusnya.
Banyaknya
potongan tali
setelah 8 kali proses
pemotongan?

271
2. Dengan Berdasar gambar pola
menggunakan pola barisan bilangan
seperti pada segitiga adalah :
gambar berikut,
tentukan suku ke �× �+ 1
25,26,27 pada 2
1
barisan bilangan
Suku ke 25 adalah:
segitiga 2
25 × 25 + 1
= 325
2

Suku ke 26 adalah: 2
26 × 26 + 1
= 351
2

2
Suku ke 25 adalah:
27 × 27 + 1
= 378
2

3. Diberikan 3 9 = 1 + 3+ 5
bilangan dari pola 36 = 1+3+5+7+9+11
bilangan persegi 9, 81 =
36, 81. Nyatakan 1+3+5+7+9+11+13+1 3

ketiga bilangan 5+17


tersebut ke dalam
jumlahan bilangan

272
yang terpola.

4. Tentukan 5 5 bilangan pada


bilangan pada barisan barisan
bilangan persegipanjang persegipanjang: 5

dimana bilangan awal 72, 90, 110, 132, 156


adalah 72
5. Dengan Pola bilangan yang ada
menggunakan pada segitiga pascal:
segitiga pascal a. 1,2,3,4,5,6,7,...
b. 1,3,6,10,15, 21, ...
c. tama dari barisan
Fibonacci adalah :
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 2
4,
3 55, 89

Temukan 3 pola
bilangan lainnya
pada segitiga
pascal tersebut

273
Total skor maksimal 21

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :


𝑃�����𝑒 ℎ ������
Nilai Akhir = 𝑥

��
��
100
��
� ����
� ����

KriteriaKetuntasanMinimal : 67.

Diketahui : Dibuat :
Kepala Sekolah Guru
Matematika

Drs. Aunur Rofiq, M.Si Cahya Kurnia


Dewi

274 274
274
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS )
Satuan Pendidikan : Mts N 1 Batanghari

Kelas/Semester :VII/1

Mata Pelajaran :Matematika

MateriPokok :Pola Bilangan

Waktu : 8 menit

Petunjuk :

Diskusikan dengan teman dalam kelompokmu !

Memprediksi Pola Bilangan

275 275
275
Cara kerja :

1. Kegiatan : memindahkan susunan keping satu per satu dari tiang


A ke tiang B atau C sehingga susunan keping sama dengan
semula.
2. Aturan permainan :
a. Setiap perpindahan dari tiang satu ke tiang lainnya
diperhitungkan sebagai 1 langkah perpindahan.
b. Setiap perpindahan hanya boleh dilakukan satu keping saja.
c. Setiap keping yang lebih besar tidak boleh diletakkan di
bawah keping yang lebih kecil.
d. Banyaknya perpindahan adalah banyaknya perpindahan
minimal.
3. Susunan keping dapat dimulai dari 1 buah keping, 2 buah keping,
dan seterusnya.
4. Hasilnya dicatat dalam tabel berikut :
Banyak keping Banyak langkah perpindahan

2 .....

3 .....

4 .....

276 276
276
Lampiran 2
CARA MEMBUAT ALAT PERAGA
Alat dan bahan :
1. Sterofom
2. Kardus
3. Gunting
4. Pisau
5. Lem
6. Penggaris

Langkah-langkah :
1. Siapkan alat dan bahan

2. Potong sterofom dan kardus sebagai alas dengan ukuran sama

277 277
277
3. Rekatkan sterofom dengan kardus

4. Setelah itu buat tiang untuk menara dengan mengulung kardus


secukupnya

278 278
278
279 279
279
5. Lubangi alas menara agar tiang menara dapat berdiri tegak

6. Membuat bentuk kotak dengan ukuran yang berbeda-beda untuk


membedakan urutannya gunakan sterofom yang berbeda-beda
warna.

280 280
280
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan : Saat Pembelajaran Berlangsung
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran pola bilangan
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


A. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok.
B. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

281 281
281
C. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama
dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang


berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi
masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap
toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Nama Sikap
No.
Siswa Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

282 282
282
3

283 283
283
Keterangan:

KB : Kurang baik

B : Baik

SB : Sangat baik

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan :Saat Pembelajaran Berlangsung
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Barisan
Aritmatika.

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan


konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan Barisan Aritmatika
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk
menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan Barisan Aritmatika.

284 284
284
3. Sangat terampill jika menunjukkan adanya usaha untuk
menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan Baisan Aritmatika.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Keterampilan

No. Nama Siswa Menerapkan konsep/prinsip dan


strategi pemecahan masalah

KT T ST

Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

285 285
285
Lampiran 5
Soal No. 1
Perhatikan pola berikut

Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke 6!

Pembahasan
Jika diterjemahkan dalam bilangan, pola di atas sebagai berikut:
3, 6, 10, 15,....

Kelihatan polanya:

Sehingga berturut-turut hingga pola ke-6:


3, 6, 10, 15, 21, 28

Jadi pola ke-6 ada 28 lingkaran.

286 286
286
Soal No. 2
Perhatikan pola bilangan berikut!
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85,....., .....,

Tentukan bilangan ke-9 dan ke-10 dari pola di atas!

Pembahasan
Jika diperhatikan, sebenarnya terdapat dua buah pola bilangan yang
diselang-seling.

2, 4, 7, 11, ....
+2, +3, + 4, +5 dst

100, 95, 90, 85,....


-5, -5, -5, -5, dst

Jadi
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, 16, 80

Soal No. 3
Perhatikan gambar pola berikut

287 287
287
288 288
288
Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke-50!

Pembahasan
Pola bilangan persegipanjang. Perhatikan pola bilangannya:

Sehingga untuk pola ke-50:


arah ke kanan : 50 + 3 = 53
arah ke atas : 50 + 1 = 51
Jadi banyaknya lingkaran pada pola ke-50 adalah = 53 × 51 = 2703
lingkaran.

Soal No. 4
Perhatikan gambar pola berikut!

Banyak lingkaran pada pola ke-10 adalah….

289 289
289
A. 90 buah
B. 110 buah
C. 120 buah
D. 132 buah
(Un mtk smp 08)

Pembahasan
Senada dengan soal nomor 3, diperoleh untuk pola ke-10:
ke atas = 10 + 0
ke kanan = 10 + 1

Sehingga banyak lingkaran = 10 × 11 = 110 lingkaran

Soal No. 5
Sekelompok burung terbang di udara dengan formasi membentuk deret
aritmetika sebagai berikut.
Barisan pertama terdiri satu ekor burung.
Barisan kedua terdiri tiga ekor burung
Barisan ketiga terdiri lima ekor burung
Barisan keempat terdiri tujuh ekor burung.

290 290
290
291 291
291
Jika jumlah barisan dalam formasi tersebut ada 10 tentukan:
a) Jumlah burung pada barisan terakhir
b) Jumlah semua burung yang ada dalam kelompok tersebut

Pembahasan
Barisan yang terbentuk adalah: 1, 3, 5, 7, ...
Suku pertama a = 1
Beda b = 3 − 1 = 2

a) Jumlah burung pada barisan terakhir


Barisan terakhir berarti n = 10 menentukan suku ke -10 atau U10:
Un = a + (n − 1)b
U10 = 1 + (10 − 1)2
U10 = 1 + 9 × 2 = 1 + 18 = 19 burung

b) Jumlah semua burung yang ikut ada dalam kelompok tersebut


Jumlah 10 suku pertama, n = 10, mencari S10
Sn = n/2 [2a + (n − 1)b]
S10 = 10/2 [2×1 + (10 − 1)2]
S10 = 5 [2 + 18] = 5× 20 = 100 burung

Soal No. 6
Diberikan sebuah barisan:
4, 12, 20, 28,...

288 288
Tentukan suku ke-40 dari barisan di atas!

289 289
Pembahasan
a=1
b = 12 − 4 = 8
n = 40
Un = a + (n − 1)b
U40 = 4 + (40 − 1)8
U40 = 4 + 312 = 316

Soal No. 7
Diberikan sebuah deret:
−10 + (−6) + (−2) + 2 + 6 + ....

Tentukan suku ke-17


Pembahasan
a = − 10
b = −6 −(−10) = 4
n = 17

Un = a + (n−1)b
U17 = −10 + (17 − 1)4 = −10 + 64 = 54

Soal No. 8
Suku ke-22 dari barisan 99, 93, 87, 81,...adalah....
A. –27

290 290
B. –21
C. –15
D. –9
(UN Matematika SMP 2008)
Pembahasan
99, 93, 87, 81,...
a = 99
b = 93 − 99 = −6

Un = a + (n −1)b
Un = 99 + (22 − 1)(−6)
Un = 99 + (21)( −6) = 99 − 126 = − 27

Soal No. 9
Rumus suku ke-n barisan adalah Un = 2n (n − 1) . Hasil dari U9 – U7
adalah....
A. 80
B. 70
C. 60
D. 50
(UN Matematika SMP 2009)

Pembahasan
U9 = 2n (n − 1) = 2(9) (9 − 1) = 18 (8) = 144

290 290
U7 = 2n (n − 1) = 2(7) (7 − 1) = 14 (6) = = 64
U9 − U7 = 144 − 64 = 80

Soal No. 10
Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 50, 45, 39, 32, … adalah....

A. 24, 15
B. 24, 16
C. 25, 17
D. 25, 18
(UN Matematika SMP 2010)

Pembahasan
Perhatikan polanya adalah sebagai berikut:

50, 45, 39, 32, ....., ......

−5 −6 −7 −8 −9

Sehingga suku berikutnya adalah 32 − 8 = 24 dan 24 − 9 = 15

291 291
Media Pembelajaran Matematika

CONTOH PENERAPAN POLA BILANGAN

(1) Aturan permainan :


 Sebelah kanan tiang 1
 Tengah tiang 2
 Sebelah kiri tiang 3
e. Setiap perpindahan dari tiang satu ke tiang lainnya diperhitungkan
sebagai 1 langkah perpindahan.
f. Setiap perpindahan hanya boleh dilakukan satu keping saja.
g. Setiap keping yang lebih besar tidak boleh diletakkan di bawah
keping yang lebih kecil.
h. Banyaknya perpindahan adalah banyaknya perpindahan minimal.
i. Susunan keping dapat dimulai dari 1 buah keping, 2 buah keping,
dan seterusnya.

292 292
Media Pembelajaran Matematika

(2) Pindahkan balok di tiang 2 ke tiang 1dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(3) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 2 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

293 293
Media Pembelajaran Matematika

(4) Pindahkan balok di tiang 1 ke tiang 3 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(5) Pindahkan balok di tiang 1 ke tiang 2 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

294 294
Media Pembelajaran Matematika

(6) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 1 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

295 295
(7) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 1 dengan aturan balok yang
berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

296 296
Media Pembelajaran Matematika

(8) Pindahkan balok di tiang 2 ke tiang 3 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(9) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 1 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

297 297
Media Pembelajaran Matematika

(10) Pindahkan balok di tiang 2 ke tiang 3 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(11) Pindahkan balok di tiang 1 ke tiang 3 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

298 298
Media Pembelajaran Matematika

(12) Pindahkan balok di tiang 2 ke tiang 1 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(13) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 2 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

299 299
Media Pembelajaran Matematika

(14) Pindahkan balok di tiang 3 ke tiang 1dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

(15) Pindahkan balok di tiang 2 ke tiang 1 dengan aturan balok yang


berwarna sama tidak boleh bertumpuk dan yang lebih kecil harus
selalu diatas.

300 300
DAFTAR PUSTAKA

Adinawan , Cholik , Matematika SMP , Jakarta:Erlangga, 2004.

Azhar Arsad, Media Pembelajaran Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2002.

Evan M. Maletsky, Max A. Sobel. Mengajar Matematika


Bandung.2004.

Djamarah Syaiful Bahri , dkk, Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT


Rineka Cipta.2006.

Herman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar,


Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Karim, Muctar A,. Pendidikan Matematika II. Jakarta: Universitas


Terbuka. 2000.

Khotima Khusnul, Tim Bina Matematika, Bogor : Yudistita, 2006.

Kurniawan, Fokus Matematika SMP?MTs, Jakarta:Erlangga, 2006.

Karso, Materi Pokok Pendidikan matematika. Jakarta: Universitas


Terbuka.

http://belajarpsikologi. Com/pengertian-media-pembelajaran
Latuheru, Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini, Jakarta: Dekdikbut, 1988.

Rasyad Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur:


Uhamka Press, 2003.
Sadiman dkk, Media Pendidikan. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada,
2006

301 301
Shadiq, , Geometri Datar dan Ruang, Yogyakarta: PPPG

M.Sobry Sutkno. Belajar dan Pembelajaran” Upaya Kreatif dalam


Mewujudkan Pembelajaran yang berhasil” Bandung:
Prospect,2009.

Netriwati, Matematika Dasar, IAIN Raden Intan: Fakultas Tarbiyah


Fess, 2012.

Sudjana Nana , dkk, Teknologoi Pengajaran. Bandung: Sinar baru


Algensindo, 2007.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-
bersuara/(11;57, senin 30-03-2011).

http://keloempat.woedpress.com/2010/12/20/tabung-kerucut/

http://matematikamartina.blogspot.com/2012/06/kerucut..html

302 302

Anda mungkin juga menyukai