Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN MIKRO

A. Pendahuluan

Tugas pokok guru adalah mengajar. Umar Hamalik (dalam Asril, 2013: 41)
mengatakan bahwa, guru adalah suatu profesi, artinya suatu jabatan tersendiri yang
menentukan keahlian sebagai guru, dapat dilaksanakan oleh setiap orang, namun tidak berarti
semua orang memiliki profesi keguruan. Guru dapat dikatakan sebagai suatu profesi,
memiliki sepuluh persyaratan, yaitu 1) memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang
studinya melalui pendidikan yang lama, 2) mempunyai pengalaman yang banyak, 3) profesi
dihargai dan diakui keberadaanya oleh kelompok dan profesi lainnya, 4) memperoleh nafkah
untuk pekerjaanya, 5) berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugasnya, 6) selalu berusaha
mengembangkan ilmu, 7) loyalitas terhadap teman se-profesi, 8) memiliki kode etik, dan 10)
memiliki organisasi profesi.

Ketercapaian profesi guru perlu dilatih untuk mengajar yang disebut dengan micro
teaching. Micro teaching merupakan syarat mutlak bagi calon guru untuk mendapatkan
syarat mutlak bagi calon guru untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berdiri di depan
kelas dan melatih kemampuan bertindak sebagai administator pendidikan, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.

Pembelajaran (teaching skills training) bagi calon guru pada umumnya


dilakukanmelalui dua tahap, yaitu peerteaching (di hadapan teman sendiri) dan tahap praktik
mengajar (di hadapan siswa sesungguhnya).

B. Pengertian Pembelajaran Micro

Pembelajran micro dapat diartikan sebagai cara latihan keterampilan keguruan atau
praktik mengajar dalam lingkup kecil/terbatas. Mc. Knight (dalam Asril, 2013:43)
mengemukakan bahwa Micro teaching has been described as scaled down teaching
encounter desingned to develop new skills and refime old ones

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran micro merupakan


sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. Jumlah
pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanannya
berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok
bahasannya disederhanakan.

C. Landasan Pemikiran, Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Pembelajaran Micro

T. Gilarso dalam bukunya Program Pengalaman lapangan mengutip pendapat


Flandes dan Brown mengemukakan bahwa prinsip dasar yang melandasi program micro
teaching sebagai berikut.

1. Direncanakan, di dalamnya mengenai materi, metode, tujuan, kegiatan belajar mengajar,


alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, dan penampilan.
2. Nyata, terjadi di kelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan proses mengajar secara
kongkret.
3. Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat suatu gambaran
mengenai tingkah lakunya sendiri. Mencermati dari pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa perlu tiga langkah meningkatkan keterampilan profesional guru, yaitu planing
(persiapan yang baik), performance (pelaksanaan latihan mengajar), dan perception
(balikan, keterbukaan mau belajar dari pengalaman).

Tujuan diselenggrakan pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan


pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan dasar
keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam membuat desain
pembelajaran, mendapatkan profesi keguruan, menumbuhkan rasa percaya diri.

Dwight Allen, mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru adalah (1)
memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar
mengajar, (2) calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka
terjun ke lapangan, (3) memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan
bermacam-macam keterampilan dasar mengajar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran micro teaching


adalah melatih calon guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses
pembelajaran.
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam pembelajaran micro teaching adalah
terbinanaya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran, dan terampil
dalam proses pembelajaran, serta meiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai seorang guru.

Fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana latihan dalam mempraktikan
keterampilan mengajar, dan juga salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan megikuti
Praktik mengajar di Lapangan (PPL II)

D. Prosedur Pebelajaran Mikro

Pelaksanaan pembelajaran micro bertujuan membekali calon guru sejumlah


keterampilan dasar mengajar dan akan dipraktikan di depan kelas. Siklus Pembelajaran micro
dapat dilihat pada bagan berikut.

Siklus Pembelajaran Micro

mempelajari teori
dan hasil penelitian

Menggunakan Melihat dan dalam praktik


keterampilan mengajar mendiskusikan model

Pemahaman masukan
Latihan mengajar micro tentang latihan
ulang jika perlu diterapkanndalam bidang
studi

Menggunakan Implementasi dalam


keterampilan mengajar pengajaran micro
Keterangan:

1. Memahami teori atau hasil penelitian keterampilan mengajar.


2. Mendiskusikan prinsip dan keterampilan yang harus dikerjakan.
3. Dipraktikan dengan teman-teman selama 10-15 menit.
4. Direkam dengan video dan diputar ulang sebagai bahan masukan terhadap keterampilan
yang sudah dilatihkan.
5. Jika perlu dilatihkan pada kelompok yang berbeda untuk melihat kelemahan-kelemahan
terdahulu.
6. Pengajaran micro ada kaitannya dengan praktik di lapangan dalam situasi yang
sesungguhnya.

Persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran micro ada beberapa ketentuan
perlu dipertanyakan dan dicarikan jawabannya.

1. Apa keinginan yang harus dipelajari peserta didik


2. Apa tujuan pembelajaran yang kan dicapai.
3. Bagaimana mendesain tugas yang akan diberikan.
4. Metode apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran.
5. bagaimana cara mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Prosedur pelaksanaan pembelajaran micro terdiri atas


a. Mahasiswa atau calon guru harus menyususn Satuan pembelajaran (SP) atau Rencana
Pembelajaran (RP) atau skenario, lama penyajian anatar 10 sampai 15 menit, ditulis rapi
dan diserahkan kepada dosen pembimbing sebelum tampil untuk mencocokkan apa yang
ditulis sesuai dengan yang dipraktikkan.
b. Bagi mahasiswa yang tidak tampil bertugas sebagai supervisor, observer tertulis, observer
lisan, sekaligus sebagai peserta didik di kelas.

1. Tahapan-tahapan pembelajaran
2. Pembagian kelompok mikro

Mahasiswa smt IV

Kelompok Paralel A Kelompok Paralel B Kelompok Paralel C

Kelompok 1 Kelompok 1 Kelompok 1

Kelompok 2 Kelompok 2 Kelompok 2

Kelompok 3 Kelompok 3 Kelompok 3

Kelompok 4 Kelompok 4 Kelompok 4

Kelompok 5 Kelompok 5 Kelompok 5

Bagan 1. Pembagian kelompok micro

3. Giliran Pembagian Tugas untuk Satu Komponen Keterampilan


No. Peran /Tugas Session I Session II Session III Session IV Session V
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5
1 Guru 1 5 4 3 2
2 Suvervisor 2 1 5 4 3
3 Observer 3 2 1 5 4
Tertulis
4 Observer Lisan 4 3 2 1 5
5 Siswa 5 4 3 2 1

Bagan 2. Giliran Pembagian Tugas untuk Satu Komponen Keterampilan

Keterangan:

Jika session pertama, kelompok I (ada 5 orang mahasiswa) masing-masing bertugas sebagai
guru, kelompok 2 sebagai suvervisor, kelompok 3 sebagai observer tertulis, kelompok 4 sebagai
observer lisan, dan kelompok 5 sebagai peserta didik. Maka pada session 2 menjadi observer tertulis,
kelompok 3 menjadi observer lisan, kelompok 4 menjadi peserta didik dan kelompok 5 bertugas
menjadi guru, demikianlah seterusnya sampai lima session untuk setiap komponen keterampilan.

Kegiatan dalam pembelajaran mikro:

1. Selama kegiatan berlangsung dicatat, dan direkam, pada suatu saat dapat diulang lagi.
2. Penilaian pembelajaran mikro antara lain:
a. Perencanaan tertulis mendesain (RPP)
b. Keterangan membuka pelajaran
c. Keterangan bertanya dan menjawab
d. Ketrangan menguasai dan menjelaskan materi
e. Keterangan penggunaan media pembelajaran
f. Keterangan memakai metode /pendekatan dan strategi pembelajaran
g. Penampilan ( gaya, pakaian)
h. Ketrangan mengelola kelas
i. Keterangan penggunaan bahasa
j. Volume suara
k. Menyimpulkan dan melakukan evaluasi
l. Kemampuan mengakhiri dan melakukan evaluasi
3. Mahasiswa yang tidak hadir lebih dari session, dinyatakan gugur atau tidak lulus.
4. Tata ruang proses pembelajaran micro teaching.
5. Masing-masing kelompok secara bergilir mendapat tugas berperan sebagai guru, suvervisor,
obsever tertulis, observer lisan dan peserta didik.

E. Manfaat Pembelajaran Micro

Dengan bekal micro teaching terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain:

1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar.


2. Keterampilan mengejar control dan dapat dilatih.
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dan dapat segera dicermati.
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara objektif.
6. Mempertinggi efisiensi dan efektivitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar
yang relatif singkat.

F. Langkah-langkah Prosedur Pembelajaran Micro

Ada lima langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pembelajaran micro:


1. Pengenalan ( pemahaman konsep pembelajaran mikro)
2. Penyajia model dan diskusi
3. Perencanaan atau persiapan mengajar
4. Praktik mengajar
5. Diskusi Feed back/umpan balik

G. Hubungan Pembelajaran Micro Program Pengalaman Lapangan

Pembelajaran micro bukan pengganti praktik lapangan, melainkan bagian dari


Program Pengalaman Lapangan yang berusaha untuk menimbulkan, mengembangkan serta
membina keterampilan-keterampilan tertentu dari calon-calon guru dalam menghadapi kelas.
Sehubung dengan hal tersebut di atas berikut ini dikemukakan beberapa alternative yang
dapat menggambarkan kedudukan program pengajaran micro dalam ruang lingkup program
pengalaman lapangan, sebagai ternyata pada:

Pembelajaran Micro dan PPL (Alternatif I)

Observasi
kegiatan/proses belajar Melaksanakan
mengajar dalam kelas micro teaching
dan diskusi

Praktik mengajar
real class room
teaching
Pembelajaran Micro dan PPL (Alternatif II)

Class room
teaching

Melaksanakan
Observasi
micro teaching
proses
pembelajaran
dalam kelas

Praktik mengajar
(real class room
teaching)

Pemilihan dua alternative di atas dapat dilakukan antara lain berdasarkan latar
belakang pendidikan/pengalaman dari peserta didik/mahasiswa. Umpamanya bagi mahasiswa
yang berasal dari SMA diharuskan memilih alternative I, sedangkan dari SPG memilih
alternative II. Alternatif yang manapun dipilih, haruslah tetap mengikuti prinsip yang sama
yakni latihan-latihan keterampilan terbatas yang dilakukan secara terisolasi dalam pengajaran
micro haruslah dilatihkan kembali secara interaksi dalam real class room teaching.

Agar pengelolaan pengajaran micro tersebut dapat terlaksana dengan baik, diperlukan
staf yang mempunyai keahlian yang berbeda-beda antara lain;

1. Pemimpin, yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan serta kerja dari unit
pengajaran micro, serta bertanggung jawab dalam mengadakan hubungan demi
kelancaran pelaksanaan micro dikenal dengan UPT-PPL.
2. Staf teknisi, menangani dan bertanggung jawab terhadap alat-alat yang diperlukan
dalam pengajaran micro.
3. Staf peneliti atau ahli, mengadakan penelitian guna mengembangkan program
pengajaran micro.
4. Staf dosen pembimbing (supervisor atau dosen pembimbing lapangan), membimbing
calon guru yang sedang melaksanakan pengajaran micro.
Pembelajaran Micro dan Pengelolaan PPL

Lembaga Pengelolaan Program


Pengalaman Lapangan

Unit Unit Unit


Media Pengajaran Sekolah

Supervisor Dosen
Staf Peneliti
Pembimbing Guru
Staf Teknik
Pamong

Mahasiswa

H. Peran Supervisor ( Dosen Pembimbing) dalam Pembelajaran Micro

Peran dosen pembimbing atau supervisor, merupakan salah satu unsure terpenting
dalam pembelajaran micro. Fungsinya sebagai pengelola proses belajar mengajar dan
memberikan bimbingan terhadap calon guru. Di samping membantu calon guru memilih
model pembelajaran yang tepat, membantu mendesain pembelajaran yang tepat, dan
memberikan umpan balik.

Peran khusus dosen pembimbing dalam pembelajaran micro memahami strategi Tell, Listen
and Tell, dan Listen (non-directive counseling) Maien, 1958, dikutip dari Brown, 1975).
1. Strategi Tell merupakan strategi agak otoritatif, karena peran dosen pembimbing
memberitahu kepada calon guru tentang hal-hal yang menurut pendapatnya telah baik
dan/atau masih terdapat kelemahan.
2. Listen and Tell merupakan strategi direktif non otoritatif, karena dosen pembimbing
mendorong calon guru untuk menganalisis dirinya melalui pertanyaan yang menuntun
mempertajam analisis bagian-bagian yang masih kuran dan mencarikan solusinya.
3. Listen artinya, strategi non directive dosen pembimbing lebih banyak menjadi
pendengar tanpa mencoba memengaruhi calon guru.

SISTEM PENGELOLAAN DAN PENGOPERASIAN

LABORATORIUM MICRO TEACHING

A. Pengelolaan

Sistem pengelolaan pembelajaran mikro dilaksanakan oleh UPT PPL di bawah koordinasi
Dekan selaku penanggung jawab dan dosen pengasuh mata kuliah sebagai pelaksana di lapangan,
mata kuliah ini memiliki bobot 2 sks, dilaksanakan pada semester VI atau VII untuk Strata (S.1), dan
semseter 1 bagi program Akta IV.

Mahasiswa yang mengambil mata kuliah micro PPL 1 harus sudah lulus mata kuliah Dasar-
dasar Kependidikan, Psikologi Pendidikan Psikologi Belajar, Perencanaan Pengajaran atau
Perencanaan Sistem PAI, atau Desain Pembelajaran, Metodologi Pembelajaran, Profesi dan Etika
Keguruan, serta Evaluasi Pembelajaran.

B. Sistem Pengoperasian Peralatan

Teknisi atau operator memperkenalkan fungsi dan jenis-jenis peralatan yang tersedia
dan digunakan di laboratorium micro teaching. Adapun alat-alat yang tersedia dalam
laboratorium micro teaching antarai lain

1. Kamera Video Digital


2. Standar Kamera
3. kaset Video kamera digital kosong
4. Video Kaset Player
5. TV monitor
6. DVD
7. Titel Maker Vidionic
8. Kamera Video handcam
9. Laptop
10. Proyektor
11. Tape Rekorder
12. OHP (Operhead Projector)
13. AC (air conditioner)

Ruangan yang digunakan dalam kuliah pembelajaran micro teaching idealnya terdiri
atas lima ruangan, penggunaanya antara lain sebagai berikut.

1. Ruangan pertama, untuk ruang sekretariat pelaksana, untuk kepala UPT PPL, Sekretaris
UPT PPL, Staf Ahli (dosen yang memiliki stratifikasi keahlian kependidikan), staf tata
usaha PPL, serta Ketua Jurusan, pembantu Dekan 1, sebagai tempat koordinasi.
2. Ruangan kedua, untuk ruang praktik, calon guru dapat melakukan aktivitas mengajar
yang dapat direkam secara langsung dengan alat yang sudah disediakan.
3. Ruangan ketiga dan keempat, ruangan pengamat yang posisinya sebelah kiri dan kanan
ruang aktivitas proses pembelajaran, yang diberi batas dengan kaca gelap (kaca yang dari
dalam tidak terlihat orang di luar). Ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat pengamat
seperti dosen dan mahasiswa, yang dilengkapi dengan TV monitor.
4. Ruangan kelima, digunakan untuk aktivitas teknis atau operator. Semua alat-alat yang
digunakan dalam ruangan micro dikendalikan dari ruangan teknisi atau operator.

C. Tugas Pembimbing dan Mahasiswa

1. Tugas koordinator Pembimbing


a. Memantau pelaksanaan kuliah micro teaching dalam kelas
b. Mengoordinasi pelaksanaan kuliah antardosen pembimbing terutama dalam rolling
pembimbing
c. Mengevaluasikan pelaksanaan tugas dosen pembimbing

2. Tugas dosen Pembimbing


a. Memberikan penjelasan dalam orientasi mahasiswa
b. Membimbing pembuatan program satuan pembelajaran
c. Memberikan penjelasan dalam pelaksanaan latihan keterampilan khusus
d. Mengevaluasikan hasil latihan mahasiswa
e. Mengatur tata laksana kuliah micro teaching di dalam kelas.

3. Tugas Mahasiswa
a. Mempelajari buku pedoman
b. Mengikuti orientasi
c. Membuat program RPP
d. Menyiapkan alat peraga
e. Peer teaching berfungsi sebagai siswa
f. Mengikuti seluruh kegiatan kuliah micro teaching sesuai jadwal
g. Berpakaian dan bertindak sebagai guru yang ideal
h. Mahasiswa yang tidak hadir tiga kali dianggap gagal.

PEMBELAJARAN MIKRO
RESUME
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pembelajaran Mikro
yang dibina oleh Dra. Emidar, M. Pd.

OLEH

1. Adidah (1200860)
2. Liza Halimatul Humairah (1205147)
3. Mhm. Nur Ifel Jalinus (1205173)
4. Satria Agung Muhammad (1205199)
5. Irena Andina Putri Nst. (1205213)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2015

Anda mungkin juga menyukai