Anda di halaman 1dari 24

Prinsip dan Acuan

Penilaian

Lismi A. Chisbiyah
Nunung Nurjanah
Suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi
Belajar individu dengan lingkungan dan pengalaman

Proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat


Pembelajaran melakukan kegiatan belajar di dalam dan diluar kelas
(instruction) Child-centered,melibatkan aspek intelektual,
emosional dan sosial

Sifat formal dari pembelajaran, karena hanya ada dalam


Pengajaran konteks guru dengan peserta didik dikelas/sekolah
(teaching) Teacher-centered, cenderung pada kegiatan mengajar
yang dilakukan guru didalam kelas
Implikasi pengertian pembelajaran
bagi guru.

Sistematik => keteraturan dalam


perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
Sistemik => adanya hubungan dan
ketergantungan berbagai komponen
Terencana => disusun melalui proses
pemikiran yang matang karena akan
diterapkan dalam situasi nyata
Peran guru dan peserta didik
dalam pembelajaran

Mengatur seluruh Bertindak belajar:


rangkaian kegiatan mengalami proses belajar,
pembelajaran, bertindak mencapai hasil belajar,
mengajar/membelajarkan, menggunakan hasil belajar
melakukan evaluasi sebagai dampak pengiring
Prestasi vs Hasil belajar
Prestasi belajar = achievement, pada
umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan/ tingkat penguasaan terhadap
pelajaran

Hasil belajar = learning outcome, meliputi


aspek pembentukan watak peserta didik
Fungsi Prestasi Belajar
Indikator
Indikator
Indikator Bahan interen
eksteren daya serap
kualitas dan informasi
produktivitas/ dan
kuantitas dalam
pengetahuan
tingkat kecerdasan
inovasi kesuksesan
siswa peserta
pendidikan sekolah dan
peserta didik didik
Prinsip-prinsip Umum
Penilaian

1. Kontinuitas
2. Komprehensif
3. Adil dan objektif
4. Kooperatif
5. Praktis
Kontinuitas
. Evaluasi tidak boleh dilakukan secara
insidental, karena pembelajaran itu sendiri
adalah suatu proses yang kontinu
. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu
waktu harus senantiasa dihubungkan dengan
hasil-hasil pada waktu sebelumnya,
. Perkembangan belajar peserta didik tidak
dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi
juga dimensi proses bahkan dari dimensi
input.
Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu
objek, harus mengambil seluruh objek itu
sebagai bahan evaluasi.
Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif,
afektif maupun psikomotor.
Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan semua peserta didik
harus diperlakukan sama tanpa pandang
bulu. hendaknya bertindak secara objektif,
apa adanya sesuai dengan kemampuan
peserta didik.
Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan
prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan.
Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data
dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil
manipulasi atau rekayasa.
Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi, hendaknya


bekerjasama dengan semua pihak, seperti
orang tua peserta didik, sesama guru,
kepala sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar
semua pihak merasa puas dengan hasil
evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa
dihargai
Praktis

Praktis mengandung arti mudah digunakan,


baik bagi guru yang menyusun alat evaluasi
maupun orang lain yang akan
menggunakan alat tersebut. Untuk itu,
harus memperhatikan bahasa dan
petunjuk mengerjakan soal
Prinsip-prinsip Dasar Penilaian
1. Memiliki tujuan yang jelas
2. Menunjukkan hubungan yang erat antara
substansi yang dinilai dengan prestasi/hasil
belajar
3. Memiliki keandalan setinggi mungkin
4. Dapat diinterpretasikan dengan cermat
5. Memiliki validitas yang memadai
6. Mencakup tugas-tugas dalam pembelajaran
secara representatif
Pendekatan Evaluasi Pembelajaran
Pendekatan Tradisional

Pendekatan ini berorientasi kepada praktik


evaluasi yang telah berjalan selama ini di sekolah
yang ditujukan kepada perkembangan aspek
intelektual peserta didik.
Aspek-aspek keterampilan dan pengembangan
sikap kurang mendapat perhatian yang serius.
Peserta didik hanya dituntut untuk menguasai
mata pelajaran. Kegiatan-kegiatan evaluasi juga
lebih difokuskan kepada komponen produk saja,
sementara komponen proses cenderung
diabaikan.
Pendekatan Sistem

Sistem adalah totalitas dari berbagai


komponen yang saling berhubungan dan
ketergantungan.
Jika pendekatan sistem dikaitkan dengan
evaluasi, maka pembahasan lebih
difokuskan kepada komponen evaluasi,
yang meliputi : komponen kebutuhan dan
feasibility, komponen input, komponen
proses, dan komponen produk
ACUAN
PENILAIAN

PAP: Penilaian
PAN: Penilaian
Acuan
Acuan Norma
Patokan
Dalam literatur modern tentang evaluasi, terdapat
dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu
penilaian acuan patokan (criterion-referenced
evaluation) dan penilaian acuan norma (norm-
referenced evaluation).

Secara umum, istilah acuan norma dan acuan


patokan mengacu pada metode untuk
menginterpretasi hasil tes atau pengukuran.

Kedua jenis acuan, dapat digunakan pada instrumen


penilaian yang sama
Penilaian Acuan Norma
(norm-referenced evaluation )
Bertujuan menilai kompetensi individu secara
umum dan hasilnya berupa informasi tingkat
pencapaian pada suatu bidang studi.
Hal yang diutamakan adalah PERBEDAAN
INDIVIDU sehingga penyusunan butir soal
dirancang untuk mampu mengungkap variabilitas
yang tinggi
Dapat digunakan untuk memberikan informasi
tentang peringkat relatif dari peserta didik
Penilaian Acuan Patokan
((criterion-referenced evaluation )
Pendekatan ini sering juga disebut penilaian
norma absolut
Ciri utama yang menandai penggunaan PAP
adalah penafsiran skor dari alat pengukuran
yang dapat menghasilkan deskripsi tentang
kemampuan peserta didik.
Hal yang dipentingka adalah adanya kriteria
penguasaan, yaitu menguasai atau tidak
menguasai
Umumnya untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan yang spesifik
Contoh
Berikan contoh konkrit penggunaan PAN
dan PAP
Cermati uraian yang diberikan..

Ingat!!! Bukan contoh pada kasus jalan


pintas seperti yang dibahas pada
pertemuan sebelumnya.
Penilaian Otentik
adalah pendekatan, prosedur, dan
instrumen penilaian proses dan capaian
pembelajaran peserta didik dalam
penerapan sikap spiritual dan sikap
sosial , penguasaan pengetahuan,
dan penguasaan keterampilan yang
diperolehnya dalam bentuk pelaksanaan
tugas perilaku nyata atau perilaku tingkat
kemiripan dengan dunia nyata, atau
kemandirian belajar
menekankan pada penilaian proses dan hasil
belajar secara berimbang
Laporan Pencapaian Kompetensi
Laporan Pencapaian Kompetensi Sikap
Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir
semester didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual
dan sosial yang sering terjadi dari hasil observasi guru
selama satu semester. Minimal Baik (B)
Laporan Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada
akhir semester merupakan rerata dari capaian
kompetensi minimal (2,67).
Laporan Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Laporan pencapaian kompetensi ketrampilan pada akhir
semester merupakan capaian paling optimum (nilai
tertinggi) kompetensi dari batas minimal 2,67.
Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar
untuk setiap ranah kompetensi

Silakan mencari informasi tentang konversi skor dan


predikat hasil belajar yang diberlakukan dalam penilaian
pembelajaran dengan Kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai