Anda di halaman 1dari 2

 Contoh Kasus

Misalnya Husnan (sekutu pasif), Sapri (sekutu aktif) dan Sugita (pihak ketiga). Husnan ini
melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan perseroan tersebut.

Analisis Penyelesaian

Husnan sebagai sekutu pasif ini tidak dapat melakukan hubungan eksernal dengan Sugita yang
sebagai pihak ketiga karena menurut KUHD pasal 20 itu dilarang meskipun atas kuasa dari Sapri
sebagai aktif. Apabila Husnan tetap melanggarnya maka, Husnan kehilangan hak istimewanya
yang berupa kekuasaan terbatas dan dianggap sebagai sekutu aktif, sehingga apabila terjadi
kerugian maka Husnan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerugian tersebut.

 contoh kasus

suatu CV ditutup oleh pemiliknya dan karyawannya berharap agar dapat pesangon siapakah yang
menjadi/sebagai pihak dari CV tersebut yang bertanggung jawab?

Analisis penyelesaian

Commanditaire vennootschap atau Persekutuan Komanditer atau CV merupakan persekutuan


yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana salah satu pihak bertindak sebagai sekutu
komanditer atau sekutu pelepas uang dan sekutu lainnya bertindak untuk melakukan pengurusan
terhadap CV

maka perlu dilihat dalam anggaran dasar CV, siapa yang berkedudukan sebagai sekutu pelepas
uang dan siapa yang melakukan pengurusan CV. 

Perbedaan antara sekutu pelepas uang dengan sekutu pengurus adalah : 

Sekutu pelepas uang sebagai sekutu pasif yang hanya berkewajiban untuk memberikan pinjaman
uang atau modal kepada CV, tidak boleh melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam CV
meskipun ia diberi kuasa untuk melakukan itu, dan tanggung jawabnya hanya sebatas pada
jumlah yang telah ia masukkan pada CV (pasal 19 jo. pasal 20 KUHD). Namun, apabila ternyata
sekutu pelepas uang tersebut melakukan pengurusan CV, maka akibat hukumnya adalah bahwa
ia akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk semua hutang dan perikatan CV.
 

Sekutu pengurus merupakan sekutu aktif, yang mempunyai kewajiban untuk melakukan
pengurusan CV dan bertanggung jawab secara tanggung renteng, serta berwenang melakukan
perikatan dengan pihak ketiga (pasal 19 KUHD).

Jadi berdasarkan penjelasan di atas, pihak CV yang bertanggungjawab yaitu pihak yang
melakukan pengurusan CV yang bersangkutan. Untuk mengetahui siapa sekutu pengurus, maka
dapat dilihat dari anggaran dasar CV yang bersangkutan.

 Contoh kasus

CV A mem-PHK karyawan mereka karena alasan efisiensi. Karyawan yang di PHK diberikan
pesangon yang tidak sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

Analisis penyelesaian

perusahaan berbentuk CV atau persekutuan komanditer sebagai salah satu bentuk badan usaha
juga tunduk pada UU Ketenagakerjaan, termasuk ketentuan soal pembayaran pesangon bagi
pekerja yang mengalami PHK. CV harus membayar tunai uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja, uang penggantian hak dan upah Penggugat sesuai UU Ketenagakerjaan. Pada
prinsipnya dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
diterima.[2]

Anda mungkin juga menyukai