Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Pelatihan Mindfulness Terhadap Peningkatan Kontrol Diri Siswa SMA

Nur Aziz Afandi


Prodi. Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Trunojoyo Madura

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan meditasi mindfulness terhadap tingkat
kontrol diri. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pelatihan
meditasi mindfulness terhadap tingkat kontrol diri diri pada mahasiswa. Kabat-Zinn mendefinisikan
mindfulness sebagai usaha memberikan perhatian melalui beberapa cara yaitu dengan tujuan, kekinian
dan tidak ada penilian terhadapnya (Cayoun, tt).Goldfield dan Merbaum (Indraprasti & Rachmawati,
2008) mendefinisikan kemampuan mengontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang membawa individu ke arah
konsekuensi positif.Subjek penelitian ini adalah 38 subjek dari siswa-siswi kelas IPA SMA 1 Kamal
Bangkalan yang terbagai menjadi 2 kelompok yaitu 18 subjek kelompok eksperimen dan 18 subjek
kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan pelatihan meditasi mindfulness kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan (waiting list).Kontrol diri subyek
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kontrol diri hasil modifikasi dari aspek-aspek kontrol
diri yang dijelaskan oleh Indraprasti & Rachmawati (2008). Berdasarkan analisis data menggunakan
teknik Paired-Samples T Test diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,369 dengan p = 0,132 (p > 0,05)
yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara kemampuan kontrol diri kelompok eksperimen sebelum
diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan. Dengan demikian maka, pelatihan meditasi
mindfulness tidak berpengaruh dalam meningkatkan kontrol diri siswa.

Kata-kata kunci: mindfulness meditation, self-control.

Abstract

This experimental research attempted to describe the effects of mindfulness meditation training on self
control at Students High School. The hypothesis is whether mindfulness meditation is effective in
improving student’s self control. Kabat-Zinn in has defined mindfulness as the act of “paying attention
in a particular way: on purpose, in the present moment, and nonjudgementally” (Cayoun, tt).
Goldfield and Merbaum (Indraprasti & Rachmawati, 2008) defined self control as an ability to
organize, guide, organize and direct forms of behavior that lead individuals toward positive
consequences. In order to validate the hypothesis, 36 students were selected as the subjects. They were
than divided into two groups; an experimental group consists of 18 students whom mindfulness
meditation training have been offered to them and a control group consists of 18 students whom no
treatment were presented to them. The research data were gathered through self control scale. Using
Paired-Samples T Test the research found correlation coefficient r = 0.369 with p = 0.132 (p> 0.05)
which means that there is no correlation between self-control of experimental group before treatment
and after treatment.

Key words: mindfulness meditation, self-control.

Kenakalan remaja sudah menjadi kenakalan remaja ini mengalami peningkatan,


masalah di semua negara. Setiap tahun tingkat sehingga mengakibatkan terjadinya problema

1
Korespondensi : Nur Azis Afandi, Staf Pengajar FISIB Program Studi Psikologi, Universitas Trunojoyo, Raya Telang Po
BOX 2 Kamal, Madura, 69162. Telp: 031 3011146.
20 Pamator, Volume 5, Nomor 1, April 2012

sosial. Lingkungan sangat berpengaruh besar mengarahkan bentuk perilaku yang membawa
dalam pembentukan jiwa remaja. Kenakalan individu kearah konsekuensi positif. Kemampuan
remaja yang terjadi pada saat ini makin beragam mengontrol diri berkaitan dengan bagaimana
bentuknya dan identik dengan perbuatan yang seseorang mengendalikan emosi serta dorongan-
merugikan entah itu untuk diri sendiri maupun dorongan dalam dirinya. Mengendalikan emosi
orang lain. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh berarti mendekati situasi dengan menggunakan
dunia luar atau yang lebih sering kita sebut sikap yang rasional untuk merespon situasi
pergaulan bebas. Dari tahap perkenalan, remaja tersebut dan mencegah reaksi yang berlebihan.
mengarah kepada kenakalan remaja yang Dari hasil penelitian yang dilakukan
melawan norma agama, adat istiadat dan hukum- Booth et.al. (dalam Suryaningsih, 2010) tentang
hukum yang berlaku yang disebabkan oleh perbedaan kenakalan yang dilakukan anak laki-
belum adanya rasa kedewasaan. laki dan perempuan membuktikan bahwa anak
Di antara bentuk kenakalan remaja perempuan memiliki kontrol diri yang lebih kuat
adalah fenomena seks bebas. Menurut data dari dari pada anak laki-laki. Penelitian memperlihatkan
BKKBN sekitar 30% remaja Indonesia laki-laki lebih signifikan melakukan kenakalan
melakukan hubungan seks di luar nikah ini. setelah self dan sosial kontrolnya diteliti. Itulah
Banyak dampak yang diakibatkan dari perilaku yang menyebabkan anak laki-laki lebih nakal
remaja yang melakukan seks di luar nikah ini. daripada anak perempuan jika dilihat dari sudut
Salah satu dampaknya adalah kehamilan yang pandang kontrol diri.
tidak diinginkan oleh pasangan remaja. Berdasarkan hasil penelitian Kabat Zinn
Kehamilan di luar nikah ini membuat pasangan dkk (dalam Cayoun, tt) bahwa kontrol diri dapat
remaja mencari jalan keluarnya, dan salah satu dilakukan dengan meningkatkan kemampuan
cara yang biasa mereka lakukan adalah menikah dalam mengontrol perhatian terhadap berbagai
meskipun tanpa persiapan apapun demi menutupi tingkat kognitif, emosi, perilaku, tubuh dan
aib keluarga (Syifak, 2008). pengalaman interpersonal melalui pendekatan
Selain itu, bentuk kenakalan remaja yang mindfulness. Shapiro menjelaskan bahwa
lain adalah tawuran. Korban tawuran remaja tidak mindfulness dapat digunakan untuk meningkatkan
sedikit yang akhirnya meninggal dunia, seperti salah regulasi diri, relaksasi, dan kontrol terhadap rasa
seorang pelajar di salah satu sekolah di Jakarta yang sakit atau untuk eksplorasi diri dan terapi diri.
tewas karena peristiwa tawuran antar pelajar, (Pos Secara tradisional meditasi juga digunakan untuk
Kota, 2011 ). mencapai transendensi diri (Afandi, 2007).
Menurut Kartono (dalam Indraprasti & Menurut Brown dkk. bahwa orang
Rachmawati, 2008), remaja yang melakukan seseorang yang lebih memiliki mindful (kesadaran)
kenakalan disebabkan karena kurang memiliki adalah lebih mampu dalam melakukan kontrol diri
kontrol diri. Remaja tidak sadar dan belum bisa dan regulasi diri. Mindfulness menjadikan seseorang
memperhitungkan akibat jangka pendek atau memiliki kemampuan dalam penyesuaian dengan
jangka panjang dari perilakunya. Untuk mengatasi kebutuhan, perasaan, nilai-nilai yang sesuai dengan
keadaan tersebut, remaja membutuhkan suatu situasi tertentu (Ciarrochi dkk., 2010).
mekanisme yang dapat membantu mereka dalam Peningkatan kontrol diri dengan
mengatur dan mengarahkan perilakunya. mindfullnes dilakukan dengan tidak melawan
Mekanisme yang dimaksud adalah kontrol diri atau menekan keinginan yang biasa muncul
(Indraprasti & Rachmawati, 2008). dalam diri, akan tetapi dilakukan dengan cara
Goldfield dan Merbaum (Indraprasti & merelaksasikan atau mengendorkan perasaan dan
Rachmawati, 2008) mendefinisikan kemampuan melepaskan perasaan secara hati-hati kemudian
mengontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk kembali memusatkan perhatian (Nick, 2011).
menyusun, membimbing, mengatur dan Mindfulness dapat berfungsi untuk meningkatkan
Nur Aziz Afandi, Pengaruh Pelatihan Mindfulness 21

kehendak seseorang untuk mengalami peristiwa implus-implus atau tingkah laku impulsif
saat ini. Selain dapat menjadikan seseorang (Chaplin, 1999 ).
melakukan kontrol diri yang baik (Alberts, tt). Kontrol diri dipengaruhi pula oleh
Sebuah studi University of California beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor
menemukan bahwa pasien yang melakukan eksternal. Faktor eksternal meliputi lingkungan
program meditasi mindfulness dalam 8 minggu keluarga. Dalam lingkungan keluarga terutama
mengalami penurunan depresi dan gejala orang tua akan menentukan bagaimana
kecemasan, memiliki kontrol diri lebih baik dan kemampuan kontrol diri seseorang. Faktor
kesejahteraan yang lebih tinggi (Locklear, 2011). internal yang mempengaruhi kontrol diri
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Cayoun, seseorang adalah factor usia dan kematangan.
(tt) yang mengatakan bahwa mindfulness Semakin bertambahnya usia seseorang maka
merupakan jalur untuk mempermudah seseorang akan semakin baik kontrol dirinya, individu yang
melakukan kontrol diri dalam menghadapi matang secara psikologis akan mampu
masalah seperti kecemasan, depresi dan gejala mengontrol perilakunya karena telah mampu
traumatik. mempertimbangkan mana hal yang baik dan
Kemampuan melakukan kontrol diri yang tidak baik bagi dirinya (Hurlock, dalam
bagi remaja sangat diperlukan, karena remaja Mufidah, 2008 ).
yang kurang mampu melakukan kontrol diri Menurut Block and Block (dalam
memiliki kecenderungan untuk minum-minuman Mufidah, 2008), terdapat tiga jenis kontrol diri
keras terutama pada remaja laki-laki yang antara lain: a) over control adalah bentuk
sebagaimana yang pernah diteliti oleh dari kontrol yang berlebihan. Hal ini dapat
Indraprasti & Rachmawati (2008). Penelitian ini menyebabkan seseorang banyak mengontrol dan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan menahan diri untuk bereaksi terhadap suatu
meditasi mindfulness terhadap tingkat kontrol stimulus; b) under control, adalah bentuk dari
diri siswa SMA 1 Kamal Bangkan. kontrol diri yang rendah. seseorang yang
memiliki under control akan memiliki
Kontrol Diri kecenderungan untuk melepaskan implus yang
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan bebas tanpa perhitungan yang masak; c)
individu dalam membaca situasi diri dan appropriate control, adalah bentuk control diri
lingkungannya serta kemampuan untuk yang adaptif, orang dengan control diri seperti
mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku ini akan memungkinkannya mengendalikan
sesuai dengan situasi dan kondisi (Dyah, 2009). implusnya secara tepat.
Menurut Calhoun dan Acocella (Mufidah, 2008),
kontrol diri ialah pengaturan proses-proses fisik Meditasi Mindfulness
dan psikologis dari perilaku seseorang, dengan kata Meditasi mindfulness dapat didefinisikan
lain kontrol diri merupakan serangkaian proses sebagai pengaturan diri yang dengan
yang membentuk dirinya sendiri. kesengajaan dari waktu ke waktu (Goleman &
Goldfield dan Merbaum (Indraprasti & Schwartz, dalam Kabat-Zinn, 1982). Kabat-Zinn
Rachmawati, 2008) mendefinisikan kemampuan mendefinisikan mindfulness sebagai usaha
mengontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk memberikan perhatian melalui beberapa cara
menyusun, membimbing, mengatur dan yaitu dengan tujuan, kekinian dan tidak ada
mengarahkan bentuk perilaku yang membawa penilian terhadapnya (Cayoun, tt).Hal tersebut
individu ke arah konsekuensi positif. Kontrol diperkuat dengan pendapat Brown (dalam
diri juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan Goodman, 2007) yang mengatakan bahwa
untuk membimbing tingkah laku sendiri, mindfulness dikenal sebagai latihan yang
kemampuan untuk menekan atau merintangi menjadikan seseorang memiliki kesadaran yang
22 Pamator, Volume 5, Nomor 1, April 2012

penuh terhadap pengalamannya yang terjadi dari mengganggu (Albeniz & Holmes, dalam Afandi,
waktu-ke waktu. 2009).
Menurut Salmon dkk. (2004), mindfulness Dalam latihan meditasi mindfulness
adalah pembelajaran untuk memfokuskan seseorang juga dilatih untuk mampu mengamati
perhatian terhadap pengalaman kekinian dengan perubahan yang terjadi pada sensasi tubuh,
tidak melakukan kritik terhadapnya. Perhatian pikiran, emosi dan menjelaskan aktifitas-aktifitas
terhadap peristiwa kekinian merupakan dan keadaan-keadaan mental secara lebih detail
alternative menurunkan atau mengatasi (Kabat Zinn dalam Afandi, 2009) dan dilatih
kekhawatiran terhadap peristiwa yang sudah untuk meningkatkan ingatan pada peristiwa
terjadi dan peritiwa yang akan datang. kekinian dan menjauhi analisa kognitif
Terdapat tiga hal yang sangat berperan terhadapnya (Albeniz & Holmes, dalam Afandi,
bagaimana mindfulness dapat berperan dalam 2009)
mengatasi gejala-gejala fisik dan psikis yang
antara lain (1) intention, yaitu berkaitan dengan Hipotesis
pentingnya penetapan tujuan dari melakukan Berdasarkan kajian pustaka dan landasan
meditasi, menurut Kabat Zinn bahwa suatu teori yang telah dikemukakan maka hipotesis
penentuan intention (tujuan) menjadikan sesuatu penelitian ini adalah : setelah mendapatkan
mungkin untuk dicapai, dan tujuan akan perlakuan pelatihan meditasi mindfulness,
mengingatkan seseorang akan maksudnya dalam kelompok eksperimen memiliki kontrol diri yang
melakukan mindfulness. Dalam peneltian lebih tinggi dari pada kelompok control yang
Shapiro bahwa hasil yang dicapai dari tidak mendapatkan perlakuan.
melakukan meditasi berhubungan dengan
tujuannya dalam melakukan meditasi. Jika Metodologi
seseorang mampunyai tujuan untuk mampu Penelitian ini adalah penelitian
mengelola diri, maka di akan mampu untuk eksperimen dengan desain True Experimental
mengelola dirinya. (2) attention yaitu berkaitan yang melibatkan dua kelompok penelitian yaitu
dengan pengamatan terhadap peristiwa kekinian, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pengalaman internal dan eksternal, dalam yang ditentukan secara random serta
wilayah psikologi hal tersebut menjadi hal yang menerapkan pretest-postest design (Pratiwi,
penting dalam proses penyembuhan. (3) attitude 2008). Dengan demikian rancangan penelitian
yaitu berkaitan dengan cara dalam melakukan ini menggunakan pengukuran ulang pada subjek
mindfulness, yaitu tanpa banyak melakukan yang sama, dalam penelitian ini subjek diukur
evaluasi atau penilaian, penuh penerimaan, sebanyak dua kali yaitu satu kali sebelum
kebaikan, keterbukaan meskipun apa yang pemberian perlakuan (pre test) dan satu kali
terjadi adalah di luar keinginan seseorang sesudah perlakuan (post test).
(Shapiro, dalam Afandi, 2009). Kelompok eksperimen diberi treatment
Latihan meditasi mindfulness dilakukan berupa pelatihan meditasi mindfulness sebanyak
dengan cara duduk yang nyaman tenang, dan empat sesi. Metode yang digunakan adalah
memfokuskan perhatian pada objek kesadaran ceramah, latihan meditasi mindfulness (latihan
mental atau proses (baik proses pernafasan, pendeteksian tubuh meditasi mindfulness) dan
suara, mantra atau penyataan-pernyataan, tanya jawab. Kelompok kontrol tidak diberi
visualisasi atau penghayatan) dan kemudian pelatihan meditasi mindfulness.
secara sadar meneliti pikiran secara terbuka, Pemilihan subyek penelitian dilakukan
mengganti secara bebas dari satu persepsi pada semua siswa dan siswi jurusan IPA SMA
dengan persepsi lain yang lebih lanjut. Tidak ada Negeri 1 Kamal dari 4 kelas yaitu kelas XI IPA
pikiran, bayangan atau sensasi yang diharapkan 1, 2, 3 dan 4 dengan melakukan maching. Dari
Nur Aziz Afandi, Pengaruh Pelatihan Mindfulness 23

tiap 2 kelas diambil 20 siswa dan dimasukkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
dalam satu kelompok sehingga menjadi 2 Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
kelompok yang masing-masing terdiri atas 20 perbedaan kemampuan kontrol diri antara
siswa-siswi. Matching dilakukan dengan cara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
menyamakan mean skor kontrol diri antara saat post test dilakukan.
kedua kelompok tersebut. Kemudian kedua
kelompok yang telah di match kan dirandom Tabel Perbandingan Post Test Antara Kelompok
untuk menentukan kelompok eksperimen dan Eksperimen dan Kelompok Kontrol
kelompok kontrol.
Kontrol diri subyek penelitian ini diukur Paired Differences
95% Confidence
dengan menggunakan skala kontrol diri hasil Interval of the
Sig. (2-
modifikasi dari aspek-aspek kontrol diri yang Difference t df
tailed)
dijelaskan oleh Indraprasti & Rachmawati Std.
Std.
Mean Error Lower Upper
(2008). Deviation
Mean
Hasil try out skala kontrol diri yang pretest.eksperimen
Pair 1 .000 5.076 1.196 -2.524 2.524 .000 17 1.000
- pretest.kontrol
dilakukan pada 119 siswa-siswi kelas XI IPA
posttest.eksperimen
SMA 1 Kamal Bangkalan Madura didapati 39 Pair 2 -1.944 6.494 1.531 -5.174 1.285 -1.270 17 .221
-posttest.kontrol
butir yang gugur, sehingga butir skala menjadi
19. Sedangkan hasil uji reliabilitas ddapatkan
Hasil tersebut diperkuat oleh hasil
angka reliabilitas 0,829. Dan dari uji validitas
perhitungan perbandingan gain skor antara
skala diperoleh nilai 0,320 sampai 0,491.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
sebagai sebagaimana dijelaskan dalam tabel
menggunakan teknik Paired-Samples T Test.
berikut:
Paired Sample T Test merupakan uji beda dua
sampel berpasangan. Sampel berpasangan
Tabel Perbandingan Gain Skor
merupakan subjek yang sama namun mengalami
Kelompok Antara Kelompok Eksperimen
perlakuan yang berbeda (). Perhitungan
dengan Kelompok Kontrol
dilakukan melalui program SPSS for Windows
release 17.0. Paired Differences
Jumlah subjek penelitian dari kelompok 95% Confidence
eksperimen adalah 18 orang. Dengan rata-rata Std. Std. Interval of the Sig.
Difference
kemampuan sebelum diberi perlakuan 47,83 dan Deviatio Error (2-
Mean n Mean Lower Upper t df tailed)
setelah diberi perlakuan menjadi 49,50.
Pair gain.kel.eksperi -1.944 7.734 1.823 -5.791 1.902 -1.067 17 .301
1 men -
Tabel Perbedaan Rata-Rata Kontrol Diri Kelompok Eksperimen Pada gain.kel.kontrol
Saat Pretest dan Postest

Std. Error Adapun tabel diatas menunjukkan


Mean N Std. Deviation Mean perolehan nilai t = -1,067 dengan p = 0,301 (p >
Pair Pretest.Kel.Kontrol 47.83 18 5.216 1.229 0,05) yang berarti tidak signifikan. Artinya tidak
1 Posttest.Kel.Kontrol 51.44 18 4.997 1.178 ada perbedaan gain score antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol yang
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
Pembahasan kemampuan kontrol diri antara kelompok
Hasil t-test pada post test dihasilnya nilai eksperimen dengan kelompok kontrol setelah
t = -1,270 dengan p 0,221 (p > 0,05) yang berarti perlakuan diberikan.
tidak ada perbedaan hasil post test antara
24 Pamator, Volume 5, Nomor 1, April 2012

Dengan demikian maka penelitian ini Selain itu, penelitian ini juga tidak
tidak menguatkan hasil penelitian Kabat Zinn mendukung studi University of California yang
dkk (dalam Cayoun, tt) bahwa kontrol diri dapat menemukan bahwa pasien yang melakukan
dilakukan dengan meningkatkan kemampuan program meditasi mindfulness dalam 8 minggu
dalam mengontrol perhatian terhadap berbagai mengalami penurunan depresi dan gejala
tingkat kognitif, emosi, perilaku, tubuh dan kecemasan, memiliki kontrol diri lebih baik dan
pengalaman interpersonal melalui pendekatan kesejahteraan yang lebih tinggi (Locklear, 2011).
mindfulness. Indraprasti & Rachmawati (2008)
Hasil penelitian ini juga tidak menguatkan menjelaskan bawah beberapa indicator orang
penjelasan Shapiro bahwa mindfulness dapat yang memiliki kontrol diri adalah adanya
digunakan untuk meningkatkan regulasi diri, kemampuan mengontrol perilaku, kemampuan
relaksasi, dan kontrol terhadap rasa sakit atau mengontrol stimulus, kemampuan mengantisipasi
untuk eksplorasi diri dan terapi diri (Afandi, kejadian, kemampuan menafsirkan kejadian dan
2007). kemampuan mengambil keputusan.
Penelitian yang dilakukan Brown dkk Beberapa karakteristik atau indikator
(dalam Cayoun, tt) menunjukkan bahwa tersebut di atas cenderung tidak dimiliki oleh
seseorang yang melakukan meditasi mindfulness kelompok eksperimen dalam penelitian ini
dapat memiliki kemampuan kontrol diri yang meskipun telah mendapatkan pelatihan. Karena
lebih baik dan perasaan sejahtera. Sedangkan kelompok eksperimen dalam penelitian ini
pendapat Ciarrochi dkk. (2010) menjelaskan belum mendapatkan salah satu manfaat dari
bahwa mindfulness menjadikan seseorang melakukan meditasi mindfulness yaitu
memiliki kemampuan dalam penyesuaian meningkatkan kemampuan kontrol diri
dengan kebutuhan, perasaan, nilai-nilai yang sebagaimana yang dijelaskan Nick (2011) bahwa
sesuai dengan situasi tertentu juga tidak peningkatan kontrol diri dapat dicapai dengan
dikuatkan oleh penelitian ini. mindfullnes. Hal itu karena mereka belum
Penelitian ini juga tidak menguatkan mampu melakukan meditasi mindfulness
pendapat Cayoun, (tt) yang mengatakan bahwa sebagaimana hasil wawancara peneliti terhadap
mindfulness merupakan jalur untuk beberapa subjek penelitian menunjukkan bahwa
mempermudah seseorang dalam kontrol diri diantara mereka tidak mampu mengontrol
dalam menghadapi masalah seperti kecemasan, stimulus karena teganggu oleh suara bising
depresi dan gejala traumatik. sekitar rumah dan oleh bau masakan yang
Penelitian ini juga tidak mendukung mereka cium saat mereka melakukan meditasi
pendapat Nick (2011) bahwa peningkatan mindfulness.
kontrol diri dapat dicapai dengan mindfullnes, Proses pemberian perlakukan atau
tidak melawan atau menekan keinginan yang pelatihan meditasi mindfulness hanya
biasa muncul dalam diri, akan tetapi dicapai berlangsung selama 6 jam yang terdiri dari 4 sesi
dengan cara merelaksasikan atau mengendorkan yaitu sesi pengenalan meditasi mindfulness, sesi
perasaan dan melepaskan perasaan secara hati- pengenalan scanning (pendeteksian) tubuh dan
hati kemudian kembali memusatkan perhatian. meditasi mindfulness serta prakteknya, sesi
Penelitian ini juga tidak mendukung pengenalan kontrol diri dan praktek scanning
pendapat bahwa mindfulness dapat berfungsi (pendeteksian) tubuh serta meditasi mindfulness,
untuk meningkatkan kehendak seseorang untuk dan sesi memahami hasrat yang menyebabkan
mengalami peristiwa saat ini. Selain dapat rendahnya kontrol diri, mempraktekkan
menjadikan seseorang melakukan kontrol diri scanning (pendeteksian) tubuh serta meditasi
yang baik (Alberts, tt). mindfulness. Pendeknya waktu yang digunakan
dalam pelatihan tersebut tidak menjadikan
Nur Aziz Afandi, Pengaruh Pelatihan Mindfulness 25

kelompok eksperimen memahami betul hakekat pelatihan yang menjadikan kelompok


meditasi mindfulness apalagi sampai pada eksperimen tidak benar-benar memahami
tingkatan praktek yang sempurna tidak dapat meditasi mindfulness dan mampu
dicapai oleh kelompok eksperimen. mempraktekkannya dengan sempurna yang
Menurut CL Psychiatry, St Vincent’s meliputi meditasi formal dan informal. Selain
Hospital Sydney untuk mendapatkan hasil itu, faktor lingkungan yang kurang mendukung
terbaik dari praktek meditasi mindfulness adalah para subjek kelompok eksperimen untuk
melakukan meditasi mindfulness dua kali dalam mempraktekkan meditasi mindfulness seperti
satu hari selama 10-45 menit dan pendeteksian suara berisik dan bising, sedapnya masakan yang
tubuh (body scan) selama 30-45 menit dalam mereka cium karena mereka sedang berpuasa
sehari (Afandi, 2009). Dari pengakuan para ramadhan.
peserta kelompok eksperimen, mereka tidak
mempraktekkan meditasi mindfulness selama di Simpulan
rumah dengan alasan masih bingung dengan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian
praktek meditasi mindfulness. pembahasan yang telah dikemukakan, maka
Selain melakukan meditasi formal yang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1)
terdiri dari meditasi mindfulness sendiri dan Tidak ada perbedaan kontrol diri yang signifikan
body scan, untuk mendapatkan manfaat antara subjek kelompok eksperimen yang
maksimal dari meditasi mindfulness seseorang dikenai pelatihan meditasi mindfulness dengan
seharusnya melakukan meditasi informal yang subjek kelompok kontrol; 2) Tidak ada
terdiri dari latihan berjalan dan makan pelan- perbedaan tingkat antara kelompok eksperimen
pelan dengan merasakan dan menyadari setiap yang mendapatkan perlakuan dengan kelompok
gerakan saat berjalan dan makan (Germer dalam kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
Afandi, 2009). Dalam pelatihan meditasi Setelah mendapatkan perlakuan tingkat kontrol
mindfulness di penelitian ini, materi meditasi diri kelompok eksperimen tidak lebih tinggi
informal (latihan berjalan dan makan pelan- dibanding dengan tingkat kontrol diri kelompok
pelan dengan merasakan dan menyadari setiap kontrol; 3) Pelatihan meditasi mindfulness tidak
gerakan saat berjalan dan makan) belum berpengaruh terhadap peningkatan kontrol diri
tersampaikan sehingga kelompok eksperimen subjek kelompok eksperimen.
belum mempraktekkan meditasi tersebut yang
merupakan bagian penting dari praktek meditasi Saran
mindfulness. Demikianlah beberapa hal yang Kepada peneliti tentang meditasi
tidak tercapai oleh pelatihan meditasi mindfulness, disarankan untuk melakukan
mindfulness dalam penelitian ini, sehingga penelitian dalam rentang waktu yang lebih lama
latihan meditasi mindfulness dalam penelitian ini secara bertahap sehingga dapat mengontrol
tidak meningkatkan kontrol diri kelompok perkembangan subjek penelitian. Disarankan
eksperimen. juga pada peneliti berikutnya untuk memberikan
Keterbatasan yang menyebabkan latihan perlakuan pada subjek kelompok eksperimen
meditasi mindfulness dalam penelitian ini tidak dalam keadaannya terpisah dengan subjek
meningkatkan kontrol diri kelompok eksperimen kelompok kontrol agar tidak terjadi bias pada
adalah proses pemberian perlakukan atau hasil akhir pelatihan. Selain itu, disarankan pula
pelatihan meditasi mindfulness yang hanya pada peneliti berikutnya untuk menjelaskan
berlangsung selama 6 jam yang terdiri dari 4. lebih mendalam hakekat meditasi mindfulness
Pendeknya waktu yang digunakan dalam agar tidak terjadi suatu penolakan terhadap
pelatihan tersebut menyebabkan kurang meditasi mindfulness oleh kelompok tertentu
maksimalnya dalam penyampaian materi yang menjadi subjek penelitian.
26 Pamator, Volume 5, Nomor 1, April 2012

Control. Cleveland; Bachelor Of


Daftar Pustaka Science In Psychology, Bachelor Of
Arts In Religious Studies. Cleveland
Afandi, N., A., (2007). Pelatihan Meditasi State University
Mindfulness Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Survivor Gempa Indraprasti, D. & Rachmawati, M. A. (2008)
Bumi Bantul. Tesis. Fakultas Psikologi. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Perilaku Minum-Minuman Keras Pada
Yogyakarta. Remaja Laki-Laki. Naskah Publikasi.
Tidak Diterbitkan. Yogyakarta;
Afandi, N., A., (2009) Pengaruh Meditasi Program Studi Psikologi Fakultas
Mindfulness Terhadap Tingkat Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya
Penerimaan Diri Mahasiswa. Pamator Universitas Islam Indonesia
Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi Dan
Humaniora. Volume 2, Nomor 2, Juli Kabat-Zinn, J. (1982) An Outpatient Program In
2009. Behavioral Medicine For Chronic Pain
Patient Based On Practice
Alberts, H., (tt) The Psychology of Eating. Mindfulness Meditation: Theoretical
Diakses di Considerations And Preliminary
http://www.eetonderzoek.nl/ Results. Massachusetts; Departement
onderzoekers/ hugo_en.htm. pada Of Medicine University Of
tanggal 25 Mei 2011 Massachusetts Medical Scholl
Worcester
Cayoun (tt) Current Contributions Of
Psychological Research To General Locklear, M., (2011) How Mindful Meditation
Health: The Case Of Mindfulness Can Reverse Depression. Diakses Pada
Training. University Of Tasmania 25-05-2011 Di
Http://Www.Associatedcontent.Com
Chaplin, J.P. (1999) Kamus Lengkap Psikologi. /Article/7838844/How_ Mindful_
Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Meditation_Can_Reverse_Pg2.
Html?Cat=5
Ciarrochi, Dkk. (2010). Psychological Flexibility
As A Mechanism Of Change In Mufidah, L., (2008) Hubungan Antara Kontrol
Acceptance And Commitment Therapy. Diri Dengan Perilaku Seks Pra-Nikah
School Of Psychology, University Of Siswa Smkn 2 Di Kota Malang. Skripsi
Wollongong. Tidak Diterbitkan. Malang; Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri
Dyah D.W (2009). Hubungan Antara Kontrol Malang
Diri Dengan Kecanduan Internet Pada
Siswa Sekolah Menengah Pertama Nick (2011) Meditation And Self-Control Part 2-
(Smp). Skripsi. Tidak Diterbitkan. . Diakses Tanggal 25-05-2011 Di
Surakarta; Fakultas Psikologi Headspace.
Universitas Muhammadiyah Surakarta Http://Www.Getsomeheadspace.Com/
Pratiwi, S.T., (2008) Metodologi Penelitian.
Goodman, R. J. (2007) The Impact Of A Mindful Universitas Mercu Buana. Jakarta.
State On Ego-Salience And Self-
Nur Aziz Afandi, Pengaruh Pelatihan Mindfulness 27

Pos Kota (2011) Pelajar Tewas Akibat Tawuran. Remaja Pelaku Tato. Skripsi. Tidak
Diakses Diakses pada 25-05-2011 Di Diterbitkan. Surakarta; Fakultas
Http://Www.Poskota.Co.Id/Berita- Psikologi Universitas Muhammadiyah
Terkini/2011/05/06/Pelajar-Tewas- Surakarta
Akibat-Tawuran
Syifak, N. A., (2008) Konflik Remaja Yang
Salmon (2004) Mindfulness Meditation In Menikahkarena Hamil Di Luar Nikah.
Clinical Practice. Cognitive And Diakses Tanggal 25-05-2011 Di
Behavioral Practice 11,434-446, 2004. Http://Eprints.Umm.Ac.Id/6766/1/
Association For Advancement Of Konflik Remaja_Yang_
Behavior Therapy. Menikahkarena_Hamil_Di_Luar_Nika
h.Pdf
Suryaningsih, B., (2010) Hubungan Antara
Konsep Diri Dengan Kenakalan
28 Pamator, Volume 5, Nomor 1, April 2012

Anda mungkin juga menyukai