OLEH:
185140060
JAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan ke...Tanggal....
Adaptif Maladaptif
3. Sosial budaya
a. Usia 30-meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan
b. Jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan mempunyai kecenderungan
yangsama untuk mengalami ketidakberdayaan tergantung dari peran
yang dijalankandalam kehidupannya
c. Pendidikan rendah
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktivitas akibat proses penuaan
(misalnya:pensiun, defisit memori, defisit motorik, status finansial atau
orang terdekat yang berlangsung lebih dari 6 bulan)
e. Adanya norma individu atau masyarakat yang menghargai kontrol
(misalnya kontrol lokus internal)
f. Dalam kehidupan sosial, cenderung ketergantungan dengan orang lain,
tidak mampu berpartisipasi dalam sosial kemasyarakatan secara aktif,
enggan bergaul dan kadang menghindar dari orang lain
g. . Pengalaman sosial, kurang aktif dalam kegiatan di masyarakat
h. Kurang terlibat dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun secara
pasif
4. Faktor presipitasi
A. pengkajian
1. Karatersitik keputusasaan
Karatersitik keputusasaan menurut Carpenito-moyet (2009) terdiri dari karateristik
utama (mayor ) dan karateristik tambahan (minor)
a. Karateristik Utama (Mayor)
Karater-karakter dibawah ini harus hadir, satu atau lebih dari satu, yaitu
mengungkapkan sikap apatis yang mendalam, luar biasa, dan bertahan dalam
menanggapi situasi yang dianggap tidak mungkin, seoerti pernyataan “masa
deanku tampak gelap bagiku” (Yip & cahng dalam carpenito-moyet,2009).
1. Fisiologis
a) Menurunnya respons terhadap rangsangan
b) Kekurangan energi
c) Peningkatan jumlah tidur
2. Emosional
Klien dengan gangguan ketidakberdayaan dan keputusasaan merasa :
a) Mereka tidak memiliki kesempatam dan tidak ada alasan bagi mereka
untuk percaya hari depan
b) Ketidakmampuan mencari kemakmuran, keberuntungan, atau nikmat
Tuhan
c) Kurangnya makna atau tujuan dalam hidup
d) Perasaan kehilangan dan kekurangan
e) Kosong atau kehilangan vitalitas
f) Demoralisasi
g) Tidak berdaya
h) Tidak kompeten atau terjebak
3. Kognitif
a) Fokus pada masa lalu dan masa depan, bukan fokus pada saat ini dan
sekarang
b) Berkurangnya fleksibilitas dalam proses berpikir
c) Kekakuan (misalnnya pemikiran semua atau tidak sama sekali)
d) Kurangnya imajinasi dan kemampuan berharap
e) Ketidakmampuan untuk mengidentiifikasi atau mencapau tujuan dan
sasaran yang diinginkan
f) Ketidakmampuan untuk merencanakan, mengatur, membuat keputusan,
atau memecahkan masalah
g) Putus asa
h) Ketidakmampuan mengenali sumber harapan
i) Pikiran bunuh diri
b. Karateristik tambahan (Minor)
Karakter yang meliputi aspek fisiologis dan emosional ini dimungkinkan hadir
pada klien dengan keputusasaan
1) Fisiologis: Anoreksia, penurunan berat badan
2) Emosional :
Klien merasa :
a) Merasa ada benjolan ditenggororkan, tegang
b) Merasa kecewa
c) Dibanjiri oleh rasa ketidakmampuan (saya hanya “tidak bisa)
d) Dimerasa bahwa mereka berada “diujung tali”
e) Kehilangan kepuasan dari peran dan hubungan
f) Rentan atau mudah diserang
2. Karateristik ketidakberdayaan
Karateristik ketidak berdayaan menurut Carpenito-moyet (2009) terdiri dari
karateristik utama (mayor) dan karateristik tambahan (minor)
a. Karateritik Utama (mayor)
1) Ekspresi (kemarahan, apatis ) secara terbuka atau terselubung tentang
ketidakpuasan karena ketidakmampuan untuk mengdalikan situasi
(misalnya; kerja, penyakit, progniosis, perawatan, tingkat pemulihan) yang
secara negatif memepengaruhi pandangan, tujuan, dan gaya hidup.
2) Rasa berharga, terjebak dalam situasi hidup yang negatif, dan penderitaan
emosional
b. Karateristik tambahan (minor)
1) Kurangnya perilaku encari infromasi
2) Ketergantungan yang tidak memuaskan pada orang lain
3) Pengunduran diri
4) Kepasifan
5) Apatis
6) Ansietas
7) Perilaku mekanisme pertahanan dan pengendalian diri (acting out)
8) Depresi
9) Kemarahan
10) Perilaku kekerasan
11) Perilaku ketersiang
12) Perasaan rentan
Sementara itu, Nanda (2016) menyatakan beberapa batasan karatersitik
ketidakberdayaan pada klien, yaitu :
a. Keterasingan
b. Ketergantungan pada orang lain
c. Depresi
d. Fagu tentang penampilan peran
e. Frustasi tentang keidakmampuan untuk melakukan aktifitas
sebelumnya
f. Partisipasi yang tidak memadai dalam perawatan
g. kurangnya rasa kendali
h. malu
3. Faktor kognitif
Faktor kognitif keputusasaan pada klien adalah :
a. Berkurangnya kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang dterima
b. Hilangnya persepsi waktu (masa lalu, sekarang dan masa depan )
c. Berkurangnya daya ingeat dari masa lalu
d. Ketidakmamm[uan berkomunikasi secara afektif
e. Sikap menyimpang persepsi dan asosisai atau kebingungan
f. Pengakiman yang tidak masuk akal
4. Faktor yang berhubungan
a. Faktor terkait keputusasaan berdasarkan NANda (2016) adalah
1) Stress kronis (jangka panjang)
2) Kemrosotan kondisi fisiologis
3) Riwayat diabaikan
4) Hilangnya kepercayaan akan kekuatan spiritual
5) Hilangnya kepercayaan terhadap nilai penting
6) Pembatassan aktifitas jangka oanjang
7) Isolasi sosial
b. Faktor terkait ketidak berdayan berdasarkan (2016) adalah :
1) Pengobatan kompleks
2) Lingkungan instutusi yang disfusngional
3) Interaksu interpersonal yang tidak memadai
B. Diagnosis Keperawatan
Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
DIAGNOSIS PERENCANAAN
Ketidakberdayaan TUM Pasien menunjukan tanda- 1.1 Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari pasien
dan keputusasaan tanda percaya kepada dengan mengemukakan prinsip merupakan hal yang akan
Pasien menunjukkan komukasi terapeutik :
perawat melalui : memudah perawat dalam
kepercayaan kesehatan a. Mengucapkan salam melakukan perndekatan
dengan kriteria : merasa a. Ekpresi wajah cerah, terapuetik, sapa pasien keperawatan atau
memiliki harapan, tersenyum edngan ramah baik verbal intervensu selanjutnya
mampu melakukan b. Mau berkenalan atauoun noon verbal
c. Ada kontak mata terhadap pasien.
merasa dapat dan b. Berjabat tangan dengan
emngedalikan, dan d. Bersedia menceritakan pasien
merasakan kualitas perasaannya c. Perkenalkan diri sengan sopan
e. Bersedia mengungkapan d. Tanyakan nama lengkap
hidup yang positif
masalah pasien dan nama panggilan
yang disukai pasien
e. Jelaskan tujuan pertemuan
f. Membuat kontrak topik,
TUK 1 : waktu, dan temoat setiap kali
bertemu pasien
Pasien dapat membina g. Tunjukkan sikap empati dan
hubungan saling menerima pasein apa adanya.
percaya h. Beri perhatian kepada pasien
dan perhatian kebutuhan
dasar pasien
TUK 2: Kriteria evaluasi d. dengarkan pengungkapan Intervensi penuh harapan
perasaan oasien secara aktif, (hope full intervention)
Membantu pasien Pasien dapat mengindetifikasi perlakukan pasien sebagai individu
mengidentifikasi dan dan mengekspresikan dan terima perasaanya Ini memberikan izin
mengeungkapkan perasaan yang berhubungan e. sampaikan wmpatu atas kepada pasien untuk
tentang segala perasaan dengan perassaan pengakuan verbal pasien berbicara dan
ketidakberdayaan dan ketidakberdayan dan mengenai keraguan, ketakutan, mengeksplorasi hidupnya
keputusasaan keputusasaannya. dan kekhawatirannya. (kylmadalam Carpenito-
f. Validasi dan refleksikan kesan Moyet, 2009)
dengan orang tersebut, penting
untuk disadari bahwa pasien Keputusasaan dapat
dengan kanker misalnya Sering menuntun manusia pada
memiliki realitas mereka sendiri, penemuaan diri (self
yang mungkin berbeda dari discovery)
perawat.
g. Dorong pasien untuk
mengungkapkan bagaimanan
harapan tersebut tidak past dan
bagian di mana harapan tersebut
telah mengecewakan pasien
h. Membantu pasien dalam
mengenali bahwa keputusasaan
adalah bagian dari kehidupan
setiap orang dan menuntut
pangakuan. pasien bisa
menggunakannya sebagai sumber
energi, imajinasi dan kebebasan
untuk mempertimbangkan suatu
alternatif
i. Bantu pasien untuk memahami
pasien untuk memahami bahwa
dia dapat mengatasi aspek
Keputusasaaan dan
ketidakberdayaannya dengN
memisahkanya dari aspek penuh
harapan dan berdayanya .
a. bantu pasien untuk
mengudentifikasi dan
mengenali aspek
keputuusasaan dan
ketidakberdayaan
b. bantu pasien untuk
membedakan antara yang
mungkin dan tidak mungkin
2.7 perawat memobilisasi sumber
daya internal dan eksternal pasien
untuk mempromosikan harapan.
Bantu pasein untuk mengidentifikasi
alasan pribadi mereka untuk hidup
yang memberikan makna dan tujuan
hidup
TUK 3 Kriteria evaluasi pasien 3.1 bantu pasien untuk Faktor-faktor terbseut
menyebutkanaspek positif mengidentifikasi faktor-faktor dapat meng8ndetifikasi
maupuan situasi yang dapat
Menilai dan yang dimiliki pasien dan berpengaruh padaktidakberdyaaan hal-hal yang berdepotensi
memobilisasi sumber tindakan yang berada dalam (misalnya: pekerjaan, aktifitas dapat dikendalikan dan
daya internal pasien kendali pasien hiburan, tanggung jawab peran, dapat digunakan sebagai
atau mengidentifikasi hubungan antar pribadi). sumber kekuatan bbagi
tindakan yang berada 3.2 Menekankan kekuatan dan bukan pasien
dalam kendali pasien kelemahan pasien
3.3 Pujilah pasien pada upayannya Pentung untuk mengenali
yang sesuai kemumngkinan
3.4 Dorong pasiren untuk mengenalis konstruktif pada orang
alsana hidup untuk menumbuhkan dewasa yang hhidup
harapan dengan HIV/Aids untuk
3.5 Identifkasi bidang kesuksesan dan mempromosikan
kegunaan sepertidengan
kehidupan yang laya dan
menenkankan pretasi masa lalu
pasien yang mengenali
Gunakan infromasi ini untuk
adanya secercah harapan.
mencapai tujuan bersama dengan
Jika tidak seseorang
pasien
menjadi terjebak dan
3.6 bantu pasien untuk
mengidentifikasi hal-hal yang dia tenggeam ke dalam
sukai dan anggap sebagai humor. eksistensi yang sempit.
Aktifitas seperti itu dapat berfungsi Pusat pepprhatian
sebagai penggaunggu terhadap
padahal yang tidak
adanya ketidaknyamanan dan
meungkn dan kehilangan
memungkinkan asien untuk
mencapai kenyamanan kognitif perspektif masa depan
(hinds, Martin dan vogel dalam (Kylma dala Carpenito-
carpenito-moyet,2009) moyet, 2009)
3.7 bantu pasien untuk
mengidentifikasi sumber harapan
(misalnya hubungan, iman, hal-hal Kegembiraan, humor dan
yang harus dilakukan). kenangan menggairhakan
3.8 Bantu pasien daam menyesuaikan digunakan
dan mengembangkan tujuan untukmenumbbuhkan
jangka pendek dan jangka pendek harapan pada orang-
yang reliastis (berjalan dari yang orang yang sakit parah.
sederhana ke yang lebih kompleks.
3.9 Ajarkan pasein untuk memantau
tanda perkembanga ntertentu
yang digunakan sebagai penguatan
diri
3.10 Dorongan pemikiran “akhir yang
bermakna “means end ) secara
posutuf (yaitu : jika saya
melakukan hal ini, maka saya akan
dapat”)
3.11 Tingkatkan kegemboraan dan
berbagi kenangan yang
menggembirakan
TUK 4 Kriteria evaluasi : pasien dapat 4.1 bantu identifikasi situasi Mendorong pasien untuk
menyebutkan tindakan yang kehidupan yangtidak ia kendalikan mengungkapkan rasa
Mengidentifikasi 4.2 diskusikan dan ajarkan cara
berada diluar kendalinya. yang berhubungan
tindakan yang berada melakukan manipulasi untuk dengan ketidakmapuan
diluar kendali pasien mengendalikan keadaan yang sulit sebagai upaya mengatasi
dikendalikan masalah yang tidak dapat
terselesaikan
TUK 5 Kriteria evaluasi pasien dapat 5.1 menghormati pasien sebagai Jika seseorang dapat
menunujukkan inisiatf, pembuat keputusan yang mengenali dan
Membantu pasien keompeten; perlakukan keputusan
pengerahan diri sendiri, menangani
dengan pemecahan dan keinginnanya dengan hormat
otonomi dalam pengambilan
masalah (probelm 5.2 Dorong verbalisasi untuk
keputusan, serta strategi
solving) dan pembuatan menentukan persepsi pilihan
pemecahan masalah Keputusasaan secara
keputusan (decision pasien
imajinatif maka
making) 5.3 Memperjelas nilai-nilai pasien
untuk menentukan apa yang pergerakan,
penting darinya pertumbuhan, dan akal
5.4 Membantu pasien dalam bisa memunculkan suatu
mengidentifikasi masalah yang hasil. Kekakuan tidak
tidak dapat dia hingga, masalah akan pernah mengatasi
yang bida dia hadapi dengan keputusasaan.
katalain, membantu pasien untuk
menjauhkan nya dari pandangan Motivasi sangat
ketidakmungkinan dan pentinguntuk
keputusasaan dan mulai memulihkan pasien harus
menghadapi hhal-hal yang realistis menentukan tujuan,
dan penuh harapan. bahkan jika dia memiliki
5.5 Menilai persepsi pasein terhadap harapan rendah untuk
diri sendiri dan orang lain mencapainya
sehubungan dengan ukuran.
(orang dengan kepututsasaan dan Perawat adalah
ketidakberdayaan sering melihat katalisator yang
orang lain sebagai sosok yang mendorong pasien untuk
besar dan meilai diri sendiri mengambil langkah
sebagai sosok yang kecil) pertama untuk
5.6 Jika persepsi tidak realistis, bantu mengidentifikasi tujuan
pasien untuk menilai ulang mereka kemudian pasien harus
untuk megembalikannya ke dalam menciptakan tujuan lain.
skala yang tepat
5.7 Promosikan felksisbillitas dorong
pasien untuk mencoba suatu
alternatif dan mengambil risiko
TUK 6 Kriteria evaluasi : 6.1 bantu pasien dengan menetapkan Laporan pribadi
tujuan jangka pendek dan jangka mengenai kesejahteraan
Membantu pasien Pasien dapat mengatasi
panjang yang reslistis dan dapat mental 914 narapidanan
ketidakberdayaan dan
dicapai menngungkapkan bahwa
keputusasaanya dengan
penurunan rasa
koping yang adaptif 6.2 ajarkan pentingnya saling berbagi
keputusasaan berakibat
dalam berbagi keprihatinan
pada meningkatnya
6.3 ajari nilai-nilai untuk menghadapi latihan (Cashin potter,
masalah &butler dalam carpenito-
moyet, 2009)
Pertemuan ke .. Tgl..
1. Proses keperawatan
Kondisi klien
DO:
Mengisolasi diri
Pola tidur ternganggu
Penurunan nafsu makan
Kontak mata yang kurang
Motivasi menurun
DS:
Klien mengatakan merasa kecewa
Klien mengatakan bahwa dia tidak mampu dan tidak bisa apa-apa
Klien mengatakan mersasa putus asa
Diagnosa keperawatan
Ketidakberdayaan dan keputusasaan
Tujuan khusus
a. klien mampu membina hubungan saling percaya
b. klien mampumengidentifikasi dan mengungkapkan tentang perasaan ketidakberdayaan dan
keputusasaan
c. klien mampu menilai dan memobilisasi sumber daya internal klien atau mengidentifikasi
tindakan yang berada dalam kendali klien
d. klien mampu mengidentifikasi tindakan yang berada diluar kendali klien
e. klien mampu memecahkan masalah dan mampu membuat keputusan
f. klien mampu mempelajari kemampuan koping yang efektif
g. klien mampu menilai dan memobilisasi sumber daya eksternal klien
Tindakan keperwatan
a. membina hubungan saling percaya dengan klien
b. mendengarkan pengungkapan perasaan klien secara aktif, perlakuan sebagai individu dan
terima perasaanya
c. membantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor maupun situasi yang dapat berpengaruh
pada ketidakberdayaan (misalnya: pekerjaan, aktivitas hiburan, tanggung jawab peran,
hubungan pribadi)
d. membantu klien untuk dapat mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak dapat dia
kendalikan
e. membantu klien dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
dan dapat dicapai
f. melibatkan keluarga dan orang penting lainya dalam rencana perawatan
“Baik ibu, saya lihat ibu lebih sering menyendiri, tampak murung, sekarang coba ibu ceritakan
sama saya, ada masalah apa atau seberapa berat masalah yang ibu hadapi sampai membuat ibu
merasa tidak berdaya ataupun merasa putus asa? Oh..jadi ibu merasa putus asa karena penyakit
ibu yang tak kunjung sembuh ya bu, bisa ibu sebutkan sebelumnya kegiatan ibu apa aja sebelum
sakit, oh..jadi ibu tadinya seorang guru sekolah dasar, tapi setelah sakit lama ibu tidak mampu
lagi untuk mengajar ya bu...terus apa aja yang sudah ibu lakukan selama ini untuk mengatasi
rasa putus asa yang ibu alami? Bagaimana dengan keluarga ibu sendiri apakah mereka
memberikan dukungan untuk kesembuhan penyakit?” baiklah bu saya sangat senang karena ibu
sudah mau bercerita tentang apa yang ibu rasakan, nah....bagaimana kalau nanti siang kita coba
menuliskan hal-hal positif ataupun kemampuan positif yang masih bisa ibu lakukan..
Terminasi
a. Evaluais subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya? Apakah perasaan ibu
lebih enakan?”
Evaluasi objektif
“Saya senang melihat ibu sudah mau tersenyum, nah coba ibu ceritakan kembali tentang
perasaan yang membuat ibu tidak berdaya dan putus asa...wah...bagus sekali ibu.”
b. Tindak lanjut klien
“ibu...nanti coba ibu ingat ingat ya..kira-kira apa aja hal-hal positif yang yang masih ibu
miliki, dan coba tulis dikertas ya...
c. Kontrak yang akan datang
Topik
“baiklah..nanti siang sehabis makan kita ketemu lagi ya, kita akan berbincang-bincang
tentang hal-hal positif yang sudah ibu tuliskan dikertas.
Tempat
“tempatnya disini aja lagi ya bu!
Waktu
Waktunya sekitar 20 menit aja ya..sampai ketemu nanti siang ya bu.