Anda di halaman 1dari 20

9/23/2020

Ventilasi Alamiah
Dalam Gedung

(Natural Ventilation
in Buildings)

Dr. Henry Feriadi


Fisika Bangunan 1 - 2020
Fakultas Arsitektur dan Desain
Universitas Kristen Duta Wacana

Ventilasi Alamiah Dalam Gedung


(Natural Ventilation in Buildings)
• Data iklim dari stasiun cuaca
(weather station)
Data yang tersedia diambil pada interval
pengamatan tahunan, bulanan, harian,
dan perjam. Informasi disajikan dalam
grafik (forecasting, bar chart) sesuai
keperluan. Data kecepatan rata-rata dan
arah angin disajikan dalam bentuk :
windrose diagram

1
9/23/2020

• Prakiraan cuaca (weather forecast)


3

2
9/23/2020

Percentage Frequency of Annual Wind Direction


( Paya Lebar meteorological Station)
North
60
50
January
North West 40
North East February

30 March
20 April
10 May
West 0 East June
July
August
September
South West South East October
November
December
South

Windrose Diagram – memperlihatkan:


Arah angin dan frekuensi terjadinya (%)

3
9/23/2020

Mean Wind Speed (m/s) and Direction


July - August
(Pay a Lebar Meteorological Station)

North
3.5
3
North West 2.5 North East
2
1.5
1
0.5
West 0 East

July
August
South West South East

South

• Windrose diagram menunjukkan arah dan rata-rata kecepatan angin.


• Konsekuensi pada desain: arah bukaan yang sesuai dengan arah
angin yang dominan sepanjang tahun.

Data cuaca diperlukan untuk:


• Keperluan pengamatan berkala tentang kondisi
cuaca saat ini / realtime (misalnya: untuk
keperluan penerbangan, pelayaran dsb)

• Memperkirakan keadaan iklim / forecasting


(seperti: ramalan cuaca, peringatan dini
terhadap badai dsb)

• Mengetahui pola dan karakteristik iklim


setempat / climate characteristics sebagai
faktor penting dalam perancangan bangunan
(contohnya: suhu udara harian, kelembaban,
radiasi panas dsb).

4
9/23/2020

Cara sederhana untuk


untuk menunjukkan arah
angin di airport, seaport
(bandara, pelabuhan)

10

5
9/23/2020

Peralatan untuk pengamatan cuaca


Keadaan cuaca harian yang
diukur adalah:
• Pengukur curah hujan
(rain gauge)
• Kelembaban udara
(higrometer)
• Kecepatan angin
(anemometer)
• Arah angin (wind vane)
• Radiasi matahari
(solarimeter)

11

• Peralatan ini dapat ditemui biasanya di setiap


airport, pelabuhan dan kantor pengamatan
meteorologi dan geofisika. Sensor pengamatan
dipasang pada ketinggian 10 meter dari permukaan
tanah (berumput), di area terbuka dan sebaiknya
tidak terhalangi oleh bangunan atau pepohonan.

12

6
9/23/2020

13

Memperkirakan kecepatan angin di


suatu tempat:
Rumus-rumus yang dapat dipakai untuk memperkirakan
kecepatan angin disuatu lokasi berdasarkan data
yang diperoleh dari stasiun cuaca terdekat.

1. Rumus AIVC: u  z 
Logarithmic law: u  * ln 
z k z 
 0
Dimana :
uz = rata-rata kecepatan angin pada ketinggian z diatas permukaan
tanah dengan panjang kekasaran z0
z = ketinggian diatas permukaan tanah (m)
z0 = panjang kekasaran
u* = kecepatan hambatan karena gesekan (m/s)
k = konstanta Karman (kira-kira 0.4)

14

7
9/23/2020

uz = rata-rata kecepatan angin pada ketinggian z di atas permukaan


tanah dengan panjang kekasaran z0
z = ketinggian diatas permukaan tanah (m)
z0 = panjang kekasaran
u* = kecepatan hambatan karena gesekan (m/s)
k = konstanta Karman (kira-kira 0.4)

15

2. Rumus British Standard Institution

Cara menghitung berdasarkan rumus dari


standard BSI [sumber: BS5925 1991]:
a
u / um = Kz
Dimana,
u = kecepatan angin pada ketinggian z (m/s)
z = Ketinggian tempat (m)
um = kecepatan angin diukur pada area yang luas dan
terbuka pada ketinggian 10 meter di stasiun
cuaca (m/s)
K dan a = konstanta yang nilainya tergantung pada jenis
kontur permukaan bumi (lihat Tabel dibawah ini).

16

8
9/23/2020

Table: Faktor yang menentukan kecepatan angin rata-rata


pada ketinggian dan jenis kontur permukaan bumi yang
berbeda [disarikan dari BS5925, 1991]

Jenis permukaan bumi K a

Tempat terbuka 0.68 0.17

Daerah pinggiran dengan sedikit 0.52 0.20


penghalang angin (pohon dll)
Perkotaan 0.35 0.25

Pusat kota yang rapat 0.21 0.33

17

Contoh Perhitungan
Sebagai seorang arsitek anda mendapatkan sebuah
proyek prestisius untuk merancang sebuah hotel berlantai
40 yang akan dibangun di Jakarta dengan kepadatan
bangunan bertingkat yang tinggi.

Anda ingin memperkirakan kecepatan angin di sebuah


open restauran yang terletak dibagian atap hotel tersebut.
Titik pengamatan (teras) yang akan dihitung kecepatan
anginnya terletak pada ketinggian 160 m dari muka tanah.
Data kecepatan angin rata-rata yang diperoleh dari Kantor
Meteorologi Jakarta adalah 3,6 m/detik, yang diukur pada
ketinggian 10 m (standar).

Tentukan estimasi kecepatan angin yang akan diperoleh


pada ketinggian titik tsb dengan memakai rumus BSI.

18

9
9/23/2020

Restaurant yang berada di Lantai Atap (Roof Top Restaurant)

19

Roof Top Garden pada Bangunan Tinggi

20

10
9/23/2020

Cara diatas hanyalah rumus perkiraan saja,


sehingga perlu diingat bahwa ada faktor lain
yang berpengaruh pada kecepatan angin
didalam bangunan seperti :

1. Arah, letak dan besar bukaan (pintu,


jendela) pada dinding bangunan.
2. Keadaan bangunan sekelilingnya (tinggi,
besar, porositas, perletakan halangan spt
pohon dsb)
3. Arah dan kecepatan angin lokal (pantai,
pegunungan, lapangan terbuka, tengah kota
dsb)

21

Faktor penggerak ventilasi alamiah


di dalam Gedung :
1. Wind driven (digerakkan angin)
Disebabkan dorongan (tekanan) angin dari
luar bangunan. Mengalir udara dari tekanan
udara yang positif (tinggi)  negatif (rendah).

2. Stack effect (efek cerobong)


Disebabkan oleh perbedaan suhu udara
biasanya pada arah vertikal. Mengalir dari
suhu udara yang rendah  suhu tinggi

22

11
9/23/2020

Air Change rate per Hour (ACH)


Pergantian Udara Perjam (PUP) yaitu satuan hitungan yang
menunjukkan banyaknya pertukaran udara yang terjadi
pada suatu ruangan dalam waktu satu jam.

Dapat dihitung dengan rumus sederhana:

A.V
PUP  x3600
Vol

Vol = Volume ruangan (m3)


A = Luas bukaan (m2)
V = Kecepatan angin (m/s)

23

Contoh perhitungan ACH:


• Sebuah ruang tidur berukuran 4 x 4 x 3 m3 (48
m3 ) mempunyai bukaan jendela seluas 1.2 m2.
Hitunglah PUP, jika diketahui kecepatan angin
pada bidang terbuka jendela adalah 0.2 m/detik.

 PUP = ((1.2 x 0.2) / 48) x 3600


= 18 (udara diruangan berganti perjam)

24

12
9/23/2020

Standar Ventilasi - SNI


Pertukaran Udara Perjam

25

Ventilation rate
Metoda perhitungan untuk membantu
perencanaan ventilasi alami :
1. Bukaan satu sisi (single sided
ventilation)
2. Bukaan dua sisi (cross ventilation)

Rumus perhitungan tingkat penghawaan


alami “Q” (ventilation rate)

26

13
9/23/2020

VENTILASI SATU SISI


(SINGLE SIDED VENTILATION)

1. Ventilasi karena angin saja

A
Q  0.025A.V V

27

Soal 1:
Hitunglah tingkat aliran penghawaan alami pada suatu
ruangan berukuran 4 x 6 x 3 m (LxPxT) jika diketahui
ukuran jendela pada satu sisinya adalah 0.7 x 2 m dan
kecepatan angin pada bukaan tsb = 0.5 m/s.

Jawab: Q = 0.025 x 1.4 x 0.5


Q = 0.0175 m3 /s

Hitunglah PUPnya?

Jawab: PUP = (Q / V) x 3600


PUP = (0.0175 / 72) x 3600 = 0.875

28

14
9/23/2020

2. Hitunglah tingkat aliran (“Q”) penghawaan alami


pada suatu kamar tidur berukuran 6 x 6 x 3 m2
(LxPxT) apabila jika diketahui ukuran jendela pada
satu sisinya adalah 1,8 x 1,8 m2 dan kecepatan
angin pada bukaan tsb = 0.7 m/s.
Berapakah PUP-nya ?

3. Hitunglah tingkat aliran (“Q”) penghawaan alami


pada suatu ruang makan berukuran 6 x 6 x 3 m2
(LxPxT) apabila jika diketahui ukuran jendela pada
satu sisinya adalah 1,8 x 3,6 m2 dan kecepatan
angin pada bukaan tsb = 0.7 m/s.
Berapakah PUP-nya ?

29

4. Suatu ruangan kelas berukuran 8 x 12 x 3 m2


(LxPxT) apabila diikehendaki bahwa PUP-nya
minimal adalah 8, maka hitunglah luas m2 ukuran
bukaan pintu/jendela (m2) pada satu sisi
ruangannya, jika diketahui rata-rata kecepatan
angin pada bukaan tsb = 1,2 m/s.

5. Suatu ruangan Dapur berukuran 8 x 12 x 3 m2


(LxPxT) apabila dkehendaki bahwa PUP-nya
minimal adalah 20, maka hitunglah luas m2
ukuran bukaan pintu/jendela (m2) pada satu sisi
ruangannya, jika diketahui rata-rata kecepatan
angin pada bukaan tsb = 1,2 m/s.

30

15
9/23/2020

2. Ventilasi karena perbedaan suhu


pada dua bukaan

Te
 
  2  Tg H1  A1
Q  Cd A  1  

 1    1   2 
2
 T  H1 T+Te

A2

ε = A1 / A2 , A = A1 + A2
Cd = Coefficient of discharge

31

Contoh Soal
Diketahui sebuah ruangan mempunyai dua buah
jendela berukuran 2 m2 (inlet) dan 3 m2 (outlet) yang
berjarak (beda ketinggian) 3 m. Hitunglah aliran
udara jika suhu diluar 320 C dan suhu didalam 280
C, serta koefisien pancarnya 0.6 (coefficient of
discharge).

Jawab:
Hal yang diketahui
A1 = 3 m2, A2 = 2 m2, H1 = 3 m
Te = 320 C, Ti = 280 C, T = 40 C, Cd = 0.6
 = 1,5 A = 5 m2

32

16
9/23/2020

 
Q  C d A 
 2  TgH 1 
1  
T
 
 1    1   2 2 
 

 1. 5 2  4 x 10 x 3 
Q  0. 6 x 5 0. 5   
 1  1 . 5 1  2. 25    30 
 2. 121 
Q  3 4
 4 . 507 
Q  5. 648 m 3 /s

33

Ventilasi akibat Perbedaan Suhu pada satu sisi bukaaan

SOAL A:
Diketahui sebuah ruangan mempunyai dua buah
jendela berukuran 3 m2 (inlet) dan 2 m2 (outlet) yang
berjarak (beda ketinggian) 3 m. Hitunglah aliran udara
jika suhu diluar 320 C dan suhu didalam 280 C, serta
koefisien pancarnya 0.6 (cd).

SOAL B:
Diketahui sebuah ruangan mempunyai dua buah
jendela berukuran 3,5 m2 (inlet) dan 2,5 m2 (outlet)
yang berbeda ketinggian 6 m. Hitunglah aliran udara
jika suhu diluar 320 C dan suhu didalam 280 C, serta
koefisien pancarnya 0.6 (cd).

34

17
9/23/2020

3. Ventilasi karena perbedaan suhu


pada satu bukaan

A ΔTgH2
Q  Cd A
3 T H2

g = gravitasi (10 m/det2)


Cd = Coefficient of discharge

35

Contoh Soal :

Diketahui sebuah ruangan mempunyai sebuah jendela


berukuran lebar 1 m dan tinggi 3 m . Hitunglah aliran udara
jika diketahui suhu diluar 320 C dan suhu didalam 280 C,
serta koefisien pancarnya 0.6 (coefficient of discharge).

Jawab:
A TgH 2
Q Cd
3 T
4 x 10 x 3
Q  0. 6 x 1
30
Q  1. 2 m 3 /s
36

18
9/23/2020

SOAL A:
Sebuah ruangan Museum dirancang mempunyai sebuah
jendela setinggi 3 m . Hitunglah lebar jendela yang
diperlukan jika dikehendaki tingkat aliran udara minimum
karena perbedaan suhu = 0.8 m3/s . Diketahui suhu
diluar 320 C dan suhu didalam 280 C, serta koefisien
pancarnya 0.6 (coefficient of discharge).

SOAL B:
Sebuah ruangan ballroom dirancang mempunyai sebuah
jendela setinggi 2,4 m . Hitunglah lebar jendela yang
diperlukan jika dikehendaki tingkat aliran udara minimum
karena perbedaan suhu = 1.2 m3/s . Diketahui suhu
diluar 320 C dan suhu didalam 280 C, serta koefisien
pancarnya 0.6 (coefficient of discharge).

37

Ventilasi Silang (Cross Ventilation)


1. Ventilasi disebabkan angin pada dua
bukaan

V A1
Q w  Cd A w V ΔCp A3

1 1 1
  Cp1 T+Te Cp2
Aw
2
A1  A 2 2 A 3  A 4 2
A2 A4
Cd = Coefficient of discharge
Cp = Coefficient of pressure

38

19
9/23/2020

2. Ventilasi pada dua bukaan karena


perbedaan suhu / temperatur saja
(bouyancy)

 2  TgH 1 
0 .5 A1
Q b  C d Ab   A3
 T 
1 1 1
2  2 
H1 Te Ti
Ab A1  A 3  A 2  A 4 2
Te  Ti
T 
2 A2 A4
Cd = Coefficient of discharge
g = gravitasi
Cross section view

39

3. Ventilasi karena angin dan perbedaan


suhu (buoyancy)

V Te
V A H
Q Qb for  0.26 b 1 A1
T Aw Cp A3

V A H Cp1 Ti Cp2
Q  Qw for  0.26 b 1
T Aw Cp
T  Ti Te A2 A4

40

20

Anda mungkin juga menyukai