Anda di halaman 1dari 89

PENGARUH PRENATAL GENTLE YOGA TERHADAP

KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III DI


WILAYAH PRAKTIK MANDIRI HIDAYAH NUR DI
AEK LOBA

OLEH :

HIDAYAH NUR
NIM:20152011027

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AS SYIFA
KISARAN TAHUN 2020
PENGARUH PRENTAL GENTLE YOGA TERHADAP KUALAITAS
TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM BIDAN HIDAYAH NUR

ABSTRAK
Latar belakang : Kehamilan memasuki trimester III terjadi perubahan fisik dan
psikologi. Kondisi tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami keluhan
yang kopleks seperti ketidaknyamanan ketika tidur. Salah satu solusi untuk
mengatasi ketidaknyamanan tersebut adalah prenatal gentle yoga.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kualitas
tidur ibu hamil trimester III
Metode : Metode yang digunakan adalah metode Pre-Eksperimen dengan
rancangan the one group pretest-postest design.
Sampel penelitian berjumlah 23 ibu hamil di PMB HIDAYAH NUR Aek
Loba.
Variable independen pada penelitian ini adalah prenatal gentle yoga. Variable
dependen yang diukuradalah kualitas tidur ibu hamil trimester III. Analisis
statistik menggunakan uji MC-NEMAR .
Hasil : Berdasarkan hasil uji MC-NEMAR pada penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh signifikan pada kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum dan
sesudah dilakukan prenatal gentle yoga pada kelompok intervensi dan kontrol (p
value=0,001)
Saran : Ibu hamil prenatal gentle yoga dapat digunakan sebagai salah satu
intervensi non farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur ibu hamil
trimester
III
Kesimpulan : Adanya pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kualitas tidur ibu
hamil trimester III.

Kata Kunci : Kualitas tidur ibu hamil trimester III, prenatal gentle yoga
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester

III”. Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan di

Program Studi S1 Kebidanan As Syifa Kisaran .

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya proposal ini. Ucapan terimakasih juga peneliti berikan kepada :

1. Ibu Yayasan dr. Maifa Ridzky Fajrina Siregar sebagai Ketua Yayasan Akademi

Kebidanan As Syifa Kisaran

2. Ustifina Hsanah Hsb, SST, M.Kes sebagai Ketua STIKes As-Syifa Kisaran sekaligus

dosen pembimbing yang atas bimbingannya dan arahannya dan juga literatur yang

dibutuhkan.

3. Ibu Maidina Putri, SST, M.kes, Selaku Pembimbing

4. Seluruh staf Dosen dan Staf Pendidikan di As-Syifa Kisaran

5. Kepala Uptd Puskesmas Aek Loba Kecamatan Aek kuasan Kabupaten Asahan untuk

melakukan penelitian.

6. Suami tercinta dan anak –anak yang telah banyak memberi bantuan berupa moril dan

materi sehingga berhasil menyelesaikan pendidikan

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta serta adik tersayang dan teman-teman sejawat yang

telah banyak memberi bantuan berupa moril dan materi sehingga berhasil
ii

menyelesaikan pendidikan.
Walaupun peneliti telah banyak menerima banyak bantuan, namun segala kesalahan

dalam proposal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti. Oleh karna itu peneliti

mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan proposal ini.

Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Kisaran, Nopember 2020

Peneliti,

Hidayah Nur
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan

Ilmu Kebidanan.

Aek Loba, Mei 2019

Hidayah Nur

1
0
DAFTAR ISI

Judul Hlm
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK i
ABSTRAC ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI iv
LEMBAR PENGESAHAN v
LEMBAR RIWAYAT HIDUP vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI vii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitia 4
D. Manfaat Penelitian 5
E. Keaslian Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori 8
1. Kehamilan 8
2. Kehamilan Trimester III 9
a. Pengertian Kehamilan Trimester III 9
b. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Ibu
Hamil Trimester III 9
c. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III 11
d. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester III 13
3. Prenatal Gentle Yoga 14
a. Pengertian Prenatal Gentle Yoga 14
b. Manfaat Prenatal Gentle Yoga 15
c. Persiapan Prenatal Gentle Yoga 16
d. Kontra Indikasi Prenatal Gentle Yoga 17
e. Sekuen Prenatal Gentle Yoga 17

11
4.Kualitas Tidur 28
a. Pengertian Kualitas Tidur 28
b. Kebutuhan Tidur Ibu Hamil 29
c. Factor- factor yang mempengaruh tidur ibu hamil 31
d. Kualitas Tidur ...................................................................... 32
e. Dampak Kualitas Tidur Buruk Ibu Hamil 32
B. Kerangka Konsep 34
C. Definisi Operasional 35
D. Hipotesis 36

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 38
C. Populasi dan Sampel 38
D. Teknik Sampling 40
E. Jenis Data 41
F. Teknik Pengumpulan Data 41
G. Intrumen Penelitian 41
H. Etika Penelitian 42
I. Metode Pengolahan dan Analisis Data 43
J. Analisis Data 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 47
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 47
B. Hasil Penelitian 48
1. Analisa Univariat 48
2. Analisa Bivariat 50
C. Pembahasan 51
1. Analisis univariat 51
2. Analisi Bivariat 57
D. Keterbatasan Penelitian 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 62
B. Saran 63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 keaslian Penelitian…………………………………………………. 6


Table 2.1 Definisi Operasional……………………………………………….. 35
Table 3.1 Frekuensi Untuk Menguji Signifikan Perubahan………………….. 46
Table 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan responden………………………. 48
Table 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kualitas Tidur Sebelum…………
49

Table 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kualitas Tidur Sesudah………… 50


Table 4.4 Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Kualitas Tidur ………51
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik I Pernapasan Diafragma……………………………. 19

Gambar 2.2 Teknik II Pernapasan Diafragma……………………………. 20


Gambar 2.3 Teksnik Pernapasan Berdengung……………………………. 21
Gambar 2.4 Latihan Pernapasan…………………………………………… 22
Gambar 2.5 Postur Bilikasana I…………………………………………… 24
Gambar 2.6 Postur Bilikasana II…………………………………………… 25
Gambar 2.7 Postur Tadasana……………………………………………… 26

Gambar 3.1 The One Group Pretest-posttest design……………………… 37

141
4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Infomed Consent dan Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Manster Tabel Input Data

Lampiran 4.Hasil Output Uji Statistik

Lampiran 5. Sikuen Prenatal Gentle yoga

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 7. Sertifikat Prenatal Gentle

Yoga

Lampiran 8. Lembar Konsultasi Pembimbing


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah sebangai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi.

Bila dihitung saat pertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional (Wikjosastro, 2009).Selama masa kehamilan ibu

hamil mengalami perubahan fisik dan psiologis yang dapat menimbulkan

ketidaknyamanan terutama trimester II dan III seperti dispenea, insomnia,

gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan

pada perenium, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi

Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting) dan

perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak, Lowdermilk dan

Jansen, 2010; Perry, etal,2010).

Menurut WHO (2010), secara global prevalensi insomnia yang

merupakan salah satu gangguan tidur pada ibu hamil di seluruh dunia

adalah sebesar 41,8%. Prevalensi insomnia pada ibu hamil diperkirakan

sebesar

48,2%,afrika 57,1%, Amerika 78%, dan Eropa 25,1%. Di Indonesia

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aldiani pada tahun 2010, dari

15 partisipan ibu hamil dengan metode kualitatif terdapat 10 (66,6%)

Poltekkes Kemenkes Aek Loba


2

diantaranya mengalami gangguan tidur dikarenakan

peningkatan kecemasan.

Penelitian yang sama dilakukan oleh Yoane Astria pada tahun 2010,

dengan metode kuantitatif pada 158 responden ibu hamil, didapatkan

sebanyak 75% mengalami penurunan kualitas tidur. Upaya untuk

mengatasi keluhan gangguan tidur pada ibu hamil yaitu biasanya dengan

terapi nonfarmakologi yang dapat diberikan untuk mengatasi kesulitan

tidur pada ibu hamil antara lain dengan teknik relaksasi seperti yoga,

relaksasi otot progresif, pijat, terafi music, meditasi, berenang,teknik

nafas dalam dan jalan kaki (Yuliarti,2010). Menurut Endeh (2015) Yoga

berasal dari bahasa sansekerta yang berarti penyatuan fisik, mental,

spiritual dengan alam dan sang pencipta. Yoga merupakan salah satu

ajaran falsafah hindu di india yang dipraktekkan sejak 5000 tahun yang

lalu dengan memfokuskan pada aktifitas meditasi dari individu dengan

memusatkan fikiran untuk mengotrol panca indra dan tubuh secara

keseluruhan. Aktivitas meditasi ini dilakukan selain pada agama Hindu

jugaa Budha dan ajaran Jainisme.

Praktisi yoga mempergunakan wujud kasar tubuh untuk membantu

menjernihkan fikiran. Lewat serangkaian fisik yang cermat serta penuh

konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan untuk “membangunkan “

seluruh bagian dari tubuh maupun jiwanya. Secara ilmiah, ritual oleh fisik

yoga terbukti memperbaiki, memperkuat, dan merawat struktur tulang dan

otot. Dari sisi psiologis berbagai gerakan dn latihan perbafasan yoga

berefek positif bagi peredaran darah, memudahkan penyerapan

gizi, dan
membersihkan racun dari berbagai bagiab tubuh. Sementara dari sisi

psikologis, yoga meningkatkan konsetrasi, focus, serta meningkatkan

keseimbangan jiwa, juga rasa kepuasan.(Erikar Lebang,2015).

Prenatal yoga (yoga selama kehamilan) merupakan salah satu jenis

modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu

hamil. Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik,

mental, dan spiritual untuk proses persalinan. Dengan persiapan matang

sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh keyakinan menjalani

persalinan dengan lancar dan nyaman (Pratignyo,2014) .

Penelitian kualitas tidur ibu hamil dilakukan oleh Sri Delima Harap

2018 Berdasarkan hasil pada kelompok eksperimen didapatkan ada

perbedaan skor kuaitas tidur sebelum dan sesudah diberikan yoga

sedangkan pada kelompok control didapatkan tidak ada perbedaan skor

kualitas tidur sebelum dan tanpa diberikan yoga.

Data register yang didapatkan dari Praktik Mandiri Bidan (tempat

penelitian) yang terletak di Wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai Kota

AEK LOBAterdapat ibu hamil trimester III diantaranya mengeluh kram

kaki 10 orang, nyeri perut bawah 10 orang,gangguan tidur 18 orang dan

nyeri punggung 10 orang. Hal tersebut menandakan bahwa dari sebagian

keluhan ibu hamil trimester III yang paling banyak dialami adalah

gangguan tidur . apabila keluhan gangguan tidur pada ibu tidak di tangani

dengan baik maka dapat menyebabkan kondisi ibu hamil memburuk, tidak

dapat beraktifitas dengan nyaman, cemas bahkan depresi.


Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil

Trimester III”. Yang akan dilakukan di wilayah Praktik Mandiri

HIDAYAH NUR Kota Aek Loba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian

adalah ”apakah ada pengaruh pemberian prenatal gentle yoga terhadap

kulitas tidur ibu hamil trimester III”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai

pengaruh pemberian prenatal gentle yoga terhadap kualitas tidur

ibu hamil trimester III di wilayah Praktik Mandiri HIDAYAH NUR di

Aek Loba.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan Usia

b. Mengetahui gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan

pendidikan.

c. Mengetahui gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan

pekerjaan.

d. Mengetahui gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan paritas.


5

e. Mengetahui gambaran kualitas tidur ibu hamil trimester III

sebelum dan sesudah dilakukan prenatal gentle yoga.

f. Menganalisis perbedaan kualitas tidur ibu hamil trimester III

sebelum dan sesudah prenatal gentel yoga.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Manfaat peneliti ini bagi peneliti untuk menambah wawasan

peneliti terkait pengaruh pemberian prenatal gentle yoga terhadap

kualitas tidur ibu hamil trimester III.Selain itu, dapat dijadikan sebagai

dasar pengembangan ilmu kebidanandan sebagai informasi bagi bidan

dengan meningkatkan penyuluhan dan konseling kepada ibu betapa

pentingnya prenatal gentle yoga untuk mengurangi kualitas tidur

dan ketidaknyamanan ibu hamil trimester III.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat bagi peneliti ini bagi institusi pendidikan adalah sebagai

bahan reperensi dalam pengembangan keilmuan khususnya di Stikes As

Syifa Kisaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Manfaat peneliti ini bagi peneliti selanjutnya adalah dapat

dimanfaatkan sebagi referensi untuk melakukan penelitiaan selanjutnya

yang berkaitan dengan masalah pengaruh pemberian prenatal gentle

yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III


4. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi pada ibu

hamil mengenai pentingnya Prenatal Gentle Yoga gunanya untuk

meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester III.

E. Keaslian Penelitian

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat beberapa penelitian yang

hampir serupa dengan penelitian ini.


Table 1.1 Keaslian Penelitian

Peneliti Desain
Judul Variabel Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian

Pengaruh Risky Amalia Quasi 1.Variable Pada penelitian ini peneliti


pemberian senam Purba 2018 eksperimen bebas : senam menggunakan uji statistic
hamil terhadap hamil shapiro-wilk untuk
kualitas tidur ibu menguji normalitas data.
hamil trimester III 2.Variable Hasil data berdistribusi
di mommies clinic terikat normal (p>0,05) maka uji
Surakarta :kualitas statistic parametric yang
tidur digunakan adalah uji
ibuhamil paired T-Test. Uji beda
trimester pengaruh menggunakan
III uji independent sampel T-
Tes untuk mengetahui
adanya perbedaan
pengaruh antara kelompok
perlakuan dan kelompok
control.
Efektivitas Sri D elima Quasi 1. Variabel Berdasarkan hasil uji
terhadap kualitas harahap 1, sri eksperimen bebas statistic pada kelompok
tidur ibu hamil utami 2,nurul :yoga eksperimen didapatkan ada
huda 3, 2018 perbedaan skorkuaitas
2. Variabel tidur sebelum dan sesudah
terikat : diberikan yoga sedangkan
kualitas pada kelompok control
tidur ibu didapatkan tidak ada
hamil perbedaan skor kualitas
tidur sebelum dan tanpa
diberikan yoga. Pada
penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa yoga
efektif terhadap kualitas
tidur ibu hamil dengan p
value 0,000 (p<0,05)
Pengaruh senam Resy Quasi 1. Variable Hasil penelitian ρ = 0,011
hamil terhadap Ayulestari, Experiment bebas : (ρ <α = 0,05), sehingga
peningkatan 2015 pre-test post- Senam secara statistic dapat
kualitas dan test with Hamil disimpulkan bahwa ada
kuantitas tidur control grup pengaruh senam hamil
pada ibu hamil 2. Variable terhadap peningkatan
trimester III Di terikat : kualitas dan kuantitas ibu
wilayah kerja kualitas hamil trimester III.
pukesmas dan
bangkuang kuantitas
kecamatan Karau tidur ibu
kuala Kabupaten hamil
Barito Selatan trimester
III

Dari Tabel 1.1 diatas, diketahui bahwa ada perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya yaitu:

Perbedaan penelitian ini dengan penetilitian sebelum yaitu dalam

penelitian ini variable independen adalah prenatal gentle yoga dan variable

dependen adalah kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian menggunakan desain penelitian pre eksperimen. Cara

pengambilan pada penelitian ini menggunakan porpusive sampling, sampel

pada penelitian ini berjumlah 23.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kehamilan

Menurut Federasi Obsetri Ginekologi internasional dalam

(Prawiroharjo, 2010; h. 213) kehamilan adalah suatu proses penyatuan

dari spermatozoa dan ovum yang selanjutnya akan terjadi nidasi.

Menurut Mochtar, R (2012; h. 35) kehamilan normal berlangsung dalam

waktu 40 minggu (10 bulan) dihuntung dari saat hari pertama haid

terakhir sampai lahirnya bayi. Dapat disimpulkan bahwa kehamilan

adalan suatu proses penyatuan sel telur dan sperma yang berlangsung 40

minggu dihitung dari saat pertama haid terakhir sampai persalinan.

Kehamilan merupakan saat yang sangat menakjubkan dalam

kehidupan seorang wanita. Hal itu juga merupakan saat yang

menegangkan ketika sebuah kehidupan baru yang misterius bertumbuh

dan berkembang di dalam rahim. Sekali kehamilan terjadi, berbagai

macam efek terjadi dalam tubuh wanita, baik efek karena perubahan

hormone, bentuk tubuh, maupun kondisi emisional wanita yang

mengalami kehamilan.

Seiring pertumbahan janin dalam rahim, muncul berbagai

tanta yang menunjukkan terjadinya kehamilan. Pada kehamilan,

terjadi

perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia


8
9

eksterna dan interna, serta pada payudara (mammae). Hal ini disebabkan

karena peran hormone samatomamotropin, esterogen, dan progesterone

dalam kehamilan.

Selain perubahan fisik, wanita hamil juga mengalami

perubahan psikologis, yang juga dipengaruhi oleh perubahan-perubahan

hormon.

2. Kehamilan Trimester III

a. Pengertian Kehamilan Trimester III

Trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu, mulai dari

minggu ke-28 sampao minggu ke- 40.Pada trimester ketiga, organ

tubuh janin sudah terbentuk.Himgga pada minggu ke- 40

pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai (Manuaba,

2010).

b. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil Trimester III

1) Uterus

Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram

(normal 20 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5

cm,pada kehamilan 28 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3

jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus

xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak ½

pusat dengan prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 36 minggu

fundus uterus berada kira-kira 1 jari di bawah prosesus

xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi

fundus
uterus 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm,

pada 36 minggu adalah 30 cm.

2) Vagina dan Vulva

Akibat hormone esterogen mengalami perubahan adanya

hipervaskularasasi yang mengakibatkan vagina dan

vulvatampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick),

cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

3) Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI laktasi, perkembangan payudara

tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan,

yaitu esterogen dan progesterone.

4) Sirkulasi Darah

Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat

kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan

pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami

distensi vena tungkai berpengaruh pada kelamin lanjut karena

terjadi obstruksi aliran balik vena, akibat tingginya tekanan

darah yang kembali dari uterus, keadaan ini menyebabkan

varises pada vena tungkai.

5) Sistem Respirasi

Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus,

diafragma naik 4 cm. Kondisi ini menyebabkan ibu

bernafas pendek dan saat terjadi pada 60% wanita hamil.


6) Sistem Pencernaan

Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung

meningkat hal ini yang menyebabkan pengeluaran air liur

berlebihan (hipersaliva), daerah lambung terasa panas dan mual

muntah. Pengaruh esterogenmenimbulkan gerakan usus makain

berkurang dapat menyebabkan sembelit.

7) System Perkemihan

Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih

karena kepala janin turun ke pintu atas panggul, desakan ini

menyebabkan kandung kemih terus terasa penuh. Akibat

terjadinya hemodiaksi menyebabkan metabolism air makin

lancer sehingga pembentika urin pun bertambah .

c. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III

1) Perdarahan Pervaginam

Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal

adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai

rasa nyeri, kemungkinan plasenta previa atau solusio plasenta.

2) Keluarnya air ketuban sebelum waktunya

KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan

berlangsumg yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan

membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh

kedua factor juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari

vagina dan serviks.


3) Demam Tinggi

Ibu menderita demam tinggi dengan suhu >38°C dalam

kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan adanya infeksi suatu kehamilan.

4) Nyeri Abdomen Yang Hebat

Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri

hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat, hal ini bias

berarti apendriksitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis,

persalian preterm, iritasi uterus, solusio plasenta, dan infeksi

saluran kemih.

5) Sakit Kepala Yang Hebat

Sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur dapat

menyebabkan gejala kehamilan ini disertai pre-eklamsi.

6) Gerakan Janin Tidak Ada atau Kurang

Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau

ke-6,beberapa ibu dapat merasakan ini lebih awal, bayi harus

bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu

berbaring atau beristirahat.

7) Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

keadaan HB dibawah 11 gr/dl pada trimesterI dan III, anemia ini

disebabkan oleh difisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak

jarak keduanya saling berkaitan.


d. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester III

1) Sesak Nafas

 Penyebabnya : Diafragma terdorong.

 Penanganannya : Posisi bantal bila tidur menggunakan

ekrtra bantal.

2) Insomnia

 Penyebab : Gerakan janin, kram otot, sering BAK.

 Penanganan : Sering berkomunikasi dengan keluarga

atau suami.

3) Rasa Khawatir dan Cemas

 Penyebab : Gangguan hormonal, kwatir jika ibu

setelah melahirkan.

 Penanganan : Masase perut, minum susu hangat, tidur

dengan ganjal dibagian bahu.

4) Rasa Tidak Nyaman dan Tekanan pada Perineum

 Penyebab : Pembesaran uterus terutama waktu berdiri

dan jalan.

 Penanganan : Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh, periksa

ke petugas kesehatan.

5) Kontraksi Palsu (Braxton hicks).

 Penyebab : Kontraksi uterus mempersiapkan

persalianan.

 Penanganan : Istirahat dan periksa ke petugas kesehatan.


6) Kram betis

 Penyebab : Karena penenkanan pada syaraf yang

terkait dengan uterus yang membesar dan

perubahan kadar kalsium fospor.

 Penanganan : Massase dan kompres hangat pada otot

yang kram.

7) Odema Pada Kaki Sampai Tungkai

 Penyebab : Karena berdiri atau berduduk lama, baju

ketat dan cuaca panas.

 Penanganan : Asupan cairan dibatasi sehingga berkemih

secukupnya saja, dan istirahat dengan

posisi kaki lebih tinggi dari kepala.

3. Prenatal Gentle Yoga

a. Pengertian Prenatal Gentle Yoga

Yoga adalah sebuah ilmuan yang menjelaskan kaitan antara

fisik mental, dan spiritual manuasia untuk mencapai kesehatan yang

menyeluruh. Yoga dari bahasa sansekreta yang berarti union

(penyatuan) ini terbentuk dari kebudayaan india kuno sejak 5000

tahun yang lalu dan bertujuan menyatukan atma (diri) dengan

braham (sang pencipta).

Penyatuan diri akan membawa seseorang mengenal diri dan

sang penciptanya. Prenatal yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan

modifikasi dari yoga klasik yang telah disesuaikan dengan

kondisi
fisik wanita hamil yang dilakukan dengan intensitas yang

lebih lembut dan perlahan.

Selain mengatasi gangguan tidur, berlatih yoga pada massa

kehamilan trimester III juga merupakan salah satu solusi yang

bermanfaat sebagai media slef help yang akan mengurangi

ketidaknyamanan selama hamil, membantu proses persalinan,

dan bahkan mempersiapkan mental untuk masa-masa awal setelah

melahirkan saat membesarkan anak (2009).

b. Manfaat Prenatal Gentle Yoga

1) Meningkatkan kekuatan dan stamina tubuh ibu hamil.

2) Melancarkan sirkulasi darah dan asupan oksigen ke janin.

3) Mengatasi sakit punggung dan

pinggang,skiatika,konstipasi, pegal-pegal,susah tidur dan

bengkak pada sendi.

4) Melatih otot perenium (otot dasar panggul) yang berfungsi

sebagai otot kelahiran, membuat otot lebih kuat dan elastic

sehingga mempermundah proses kelahiran.

5) Mengurangi kecemasan dan mempersiapkan mental sang ibu

untuk menghadapi persalinan.

6) Meningkatkan kualitas tidur dan mempermudah proses

kelahiran.

Yoga mengajarkan teknik-teknik penguasaan tubuh dan

menekan bahwa otot yang tegang akan berpengaruh saat tidur dan
proses persalinan. Saat tubuh tegang, pikiran akan tegang dan ibu

cenderung menahan napas.

Berlatih yoga secara teratur, ibu akan mampu mengenali

munculnya setiap ketegangan tersebut dan menjaga agar sauna

fikiran tetap rileks, menjaga napas tetap dalam, danakhirnya

membuat otot tubuh tetap menjadi rileks.

a) Menjalani komunikasi antara ibu dan anak masih di dalam

kandungan.

b) Mempercepat pemulihan fisik dan mengatasi defresi pasca

melahirkan.

c. Persiapan Prenatal Gentle Yoga

1) Kenaikan pakaian yang pas (tidak terlalu longgar dan

tidak terlalu ketat), berbahan ringan dan menyerap keringat.

2) Pakailah bra khusus untuk ibu hamil yang bias menyangga

payudara dengan baik.

3) Berlatih tanpa alas kaki (kaos kaki atau sepatu) diatas

matras yoga yang anti slip untuk mencegah resiko

terpeleset dan terkilir.

4) Gunakan beberapa alat bantu yang mudah ditemukan

dirumah seperti bantal tidur, kursi pendek, kursi kayu, bean

bag, dan ikat pinggang.

5) Berlatihlah dalam ruangan yang sama dan dengan waktu yang

sama setiap harinya untuk menciptakan suasana

dan
memudahkan pikiran ibu langsung meyatu dengan suasana

yoga. Ibu dapat pula menyetel music yang lembut saat berlatih

untuk menciptakan suasana pikiran yang tenang.

6) Kosongkan perut sebelum berlatih, 2 jam setelah makan

berat dan 1 jam setelah makan ringan.

7) Minum sesering mungkin ssebelum,setelah, dan saat berlatih.

Ibu hamil sangat mudah terkena dehidrasi yang membahayakan

ibu dan janin.

d. Kontra indikasi prenatal Gentle yoga

1) Rasa pusing, mual dan muntah yang berkelanjutan.

2) Ganguan penglihatan.

3) Kram pada perut bagian bawah.

4) Kontrasi.

5) Perdarahan atau pecah air ketuban

6) Pembengkakkan pada tangan dan kaki, tremor (kaki dan tangan

gemetar).

7) Berkurangnya produksi urin dan serangan penyakit tiba-tiba

(seizure).

8) Detak jantung yang terlalu cepat dan gerakan janin yang

melemah.

e. Sekuen Prenatal Gentle Yoga Pada Ibu Hamil Trimester II

1) Pranayama (pernapasan)

a) Teknik pernapasan diafragma


Teknik pernapasn ini merupakan teknik pernafasan

dasar dari semua teknik pernapasan yoga (pranayama).

Teknik ini bermanfaat untuk mengaktifkan otot

diafragma dan paru-paru bagian bawah, memijat organ

perut bagian dalam, melancarkan pencernaan/mengatasi

sembelit, melatih kesadaran pada otot-otot dasar panggual,

serta meningkatkan ketenangan teknik ini juga digunakan

saat bermeditasi. Adapun teknik pernapasan diafragma

adalah sebagai berikut : (1) Tehnik I

(a) Letakkan satu tangan pada perut bagaian atas, dan

tangan lainnya pada perut bagian bawah.

(b) Tarik napas melalui hidung, rasakan perut

mengembang, dan jarak diantara kedua tangan

semakin merenggang.

(c) Buang napas, rasakan perut kembali melembut

mengempis, dan jarak antara kedua tangan kembali

semula.

(d) Lakukan selama beberapa putaran dan lakukan

sambil memejamkan mata.


Gambar 2.1 Teknik I pernapasan diafragma

(2) Teknik pernapasan berdengung (brahmari)

Brahmari disebut juga dengan teknik pernapasan

lebah (bee breath) karena saat menghembuskan napas

akan keluar suara berdengung panjang, teknik

pernapasan ini bermanfaat untuk mengusir kecemasan,

menenangkan pikiran, dan mengatasi insomnia atau

meningkatkan kualitas tidur ibu hamil. Teknik

pernapasan berdengung (brahmari) yaitu:

(a) Posisi duduk bersila diatas bantal tipis dengan

panggul lebih tinggi dari lutut dan pungggung

ditegakkan.

(b) Jari-jari menyumbat ditelinga dan menutup mata.

(c) Tarik napas dalam dari hidung, dan sempitkan pita

suara diujung tarik napas.


(d) Buang napas perlahan dan panjang. Istirahatkan

pikiran dengan mendengarkan suara panjang yang

dihasilkan saat melakukan posisi ini.

(e) Lakukan selama beberapa putaran hingga ibu merasa

nyaman.

Gambar 2.2 Teknik II pernapasan diafragma

(3) Latihan pernapasan

Latihan pernapasan merupakan hal yang wajib

dilakukan sebelum ibu beryoga. Latihan pernapasan

bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan

kelenturan otot dan sendi dan mempermudahnya untuk

melakukan postur yoga, serta menghindarkan cidera

pada otot dan ligament (jaringan ikat sendi).

Lakukan pemansan ringan seperti:

(a) Melakukan latihan untuk leher, dengan

merentangkannya kebelakang dan


kedepan,menengok kekanan dan kiri, dan memutar

leher.

(b) Memutar sendi bahu, siku, dan pergelangan tangan.

(c) Merentangkan tubuh ke samping.

(d) Memutar ringan tulang punggung.

(e) Meregangkan panggul.

(f) Memutar pergelangan kaki.

(g) Merentangkan jari-jari

kaki.

Gambar 2.3 Teknik pernapasan berdengung

(brahmari)

2) Asana (postur yoga)

a) Mudhasan (postur anak)

Mudhasana merupakan postur yoga restorative yang

ideal untukmengistirahatkan tubuh dan pikiran, membuat

ibu kembali ke bumi. Postur ini bermanfaat untuk

mengistirahatkan otot punggung dan organ perut dalam,

meringankan mual dan sakit punggung, meredakan


ketegangan dan mengembalikan rasa nyaman. Adapun teknik

mudhasana ialah :

(1) Duduk diatas tumit dan gerakkan kedua lutut sehingga

sejajar panggul.

(2) Buang napas, condongkan tubuh kedepan dan

istirahatkan kening pada alas. Letakkan kedua lengan

disamping tubuh dengan kedua telapak tangan sejajar

dengan telapak kaki dan menghadap keatas. Pejamkan

mata dandalamkan napas. Lakukan posisi ini selama

yang ibu inginkan.

(3) Tarik napas perlahan kembali susuk diatas tumit.

Gambar 2.4 Latihan pemanasan

3) Balikasana 1 (postur peregangan kucing)

Postur ini bermanfaat untuk menguatkan dan

melenturkan otot punggung, menguatkan dan terbebas dari

tekanan akibat pertumbahan janin, mengatasi sakit pu nggung

(back pain), melatih otat dan sendi panggul serta melancarkan


aliran darah ke janin. Adapun postur bilikasan 1 ialah sebgai

beriku:

a) Dalam posisi meja/ merangkak. Letakkan kedua telapak

tangandialas dan sejajar dengan bahu, lutut dialas sejajar

panggul. Telapak tangan menempel flat pada alas dan

regangkan jari-jari tangan.

b) Perlahan buang napas dan tarik tulang ekor k dalam

bungkukkan tulang punggung mulai dari pinggang hingga

ke leher,dan tarik dagu ke dada.Mata menatap pusar dan

bernapas perlahan.

c) Tarik napas, arahkan tulang ekor ke luar, panjangkan

tulang punggung, dorong dada ke depan, dan tarik dagu ke

atas. Mata menetap pada satu titik diatas dan bernapas

perlaha. Lakukan 5-10 putaran secara perlahan seiring

napas.
Gambar 2.5 Postur bilikasana 1

4) Balikasana 2 (postur peregangan kucing vasriasi 2)

a) Dalam posisi meja atau merangkak. Letakkan kedua

telapak tangan dialas dan sejajar bahu, lutut di alas dan

sejajar panggul. Telapak tangan menempel flat pada alas

dan renggangkan jari-jari.

b) Tarik napas, rentangkan tangan kiri ke depan sejajar bahu,

dan rentangkan kaki kanan ke belakang sejajar panggul.

Mata menatap ke depan. Bernapas sambil menahan

posisi ini selama 15 detik.

c) Buang napas, tekuk lutut dan siku dan pertemuakan

dibawah tubuh. Lengkungkan tubuh.bernapas perlahan.

d) Tarik napas,, kembali rentangkan lengan dan kaki.

e) Buang napas, turunkan tangan dan kaki, kembali dalam

meja.

f) Lakukan dengan sisi lain.


Gambar 2.6 Postur bilikasana 2

5) Tadasana

Ini merupakan postur berdiri dasar yoga. Tadasana

bermanfaat untuk melatih postur tubuh yang tegak, menguatkan

otot kaki, dan berguna untuk proses persalianan ibu kelak.

Posisi tadasana ialah:

a) Berdiri dengan kedua kaki dirapatkan. Rasakan telapak dari

jari kaki mencengram alas. Apabila tidak nyaman dengan

kaki dirapatkan, silahkan renggangkan kedua kaki sejajar

panggul.

b) Kencangakan otot paha bagian depan dan otot bokong.

Tarik tulang ekor masuk dan pastikan tulang

punggung dalam posisi lurus.

c) Dororng dada ke depan, tarik bahu ke belakang, dan tarik

belikat kearah bawah. Biarakan kedua lengan bergantung

disamping tubuh dengan telapak tangan menghadap tubuh.


d) Jaga agar dagu tetap sejajar alas. Bernapas dalam posisi

menggunakan pernapasan diafragma.

Gambar 2.7 Postur tadasana (postur berdiri


gunung)

6) Meditasi metta (menjalani komunikasi dengan buah hati)

Meditasi ini bertujuan untuk membangkitkan dan

menguatkan rasa kasih saying den cinta kasih yang akan

menjain keterikatan antara kita dan makhluk hidup lainnya.

Meditasi ini dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-

kalimat pengharapan yang baik didalam hati. Saat

melakukannya akan muncul perasaan kasih saying dan cinta

yang menghubungkan ibu secara batin dengan seseorang yang

menjadi objek meditasinya, terutama sang bayi. Adapun teknik

meditasi metta ialah:

a) Duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman. Atur

beberapa tarikan napas dalam dan hembusan napas

perlahan.

AS SYIFA KISARAN
b) Saat mengatur napas, atur pola pikiran untuk semakin

melambat dan melambat.

c) Arahkan perhatian pada tubuh, rasakan sensasi dan posi

tangan, kaki, torso dan kepala. Sadari bagian tubuh tersebut

dan biarkan bagian tubuh yang mengalami ketegangan

untuk relaks. Jaga turbuh agar senyaman mungkin.

d) Saat tubuh terasa lebih nyaman, arahkan perhatian pada

pusat rongga dada. Dalamkan napas, hadirkan perasaan kasi

saying meliputi pusat rongga dada. Ibu dapat mengingat

memori di masa lalu yang dapat menghangatkan perasaan.

Biarkan rasa tersebut meliputi rongga dada sambil tetap

menjaga kesadaran napas.Ucapkan didalam hati dengan

penuh perasaan “semoga saya sehat, semoga saya bahagia,

semoga saya terlepas dari kesulitan, dan lain-lain”.

Pusatkan perhatian pada sensasi perasaan yang muncul.

Lakukan selama beberapa kali, dan ketika konsentrasi

berkurang, kembali dalamkan napas dan ucapkan kalimat-

kalimat pengharapan.

e) Sesekali pindahkan perhatian ibu pada rongga perut,

rasakan kehadiran saat ini, alirkan pengharapan baik

bersama napas ke janin, ibu dapat mengelus lembut perut

untuk membantu pikiran agar lebih mudah merasakan

respon janin. Lakukan meditasi ini selama mungkin.

Bahwa

AS SYIFA KISARAN
kembali perhatian pada sensasi tubuh dan mulai gerakkan

tubuh secara lembut dan perlahan. Kembali dalamkan napas

dan perlahn buka mata, jangn terburu-buru untuk

menyudahinya, nikmati kebersamaan ibu dengan janin

beberapa saat.

4. Kualitas Tidur

a. Pengertian Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan gambaran yang menjelaskan tentang

kemampuan untuk mempertahankan waktu tidur secara subjektif.

Kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan kuesioner standar

dan pengukuran secara objektif dengan berdasarkan observasi

(King,2008).

Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijalani seorang

individu untuk menghasilkan kesegaran dan kebugaran ketika

terbangun. Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif seperti durasi

tidur, latensi tidur, serta aspek subjektif seperti tidur dalam

dan istirahat. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni

psikologis, fisiologi dan lingkungan yang dapat mengubah kualitas

tidur. Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan

individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan

kebutuhannya (Siregar, 2011).

AS SYIFA KISARAN
Kualitas tidur seseorang dikatakan baika pabila tidak

menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami

masalah dalam tidurnya. Tanda-tanda kekurangan tidur dapat

dibedakan menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Tanda-tanda

fisik akibat kekurangan tidur antara lain ekspresi wajah (area

gelap disekitar mata,bengkak dikelopak mata, konjungtiva

kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk yang berlebihan,

tidak mampu berkonsentrasi dan keletihan. Sedangkan tanda- tanda

psikologs antaralain menarik diri, apatis, merasa tidak enak dan,

malas, daya ingat menurun, bingung, halusinasi, ilusi penglihatan

dan kemampuan mengambil keputusan menurut (Oktora, 2013).

b. Kebutuhan Tidur Ibu Hamil

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, tak terkecuali saat

hamil. Bahkan kualitas tidur yang baik sangat ibu butuhkan saat

hamil. Kualitas tidur yang baik bahkan dapat mendukung

pertumbuhan dan perkembangan janin.

Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan

mungkin membuat ibu lebih sulit tertidur atau sering

mengalami gangguan saat tidur. Namun, ibu hamil tetap

membutuhkan waktu tidur lebih banyak dan perlu untuk tidur

lebih awal dimalam hari. Hal ini bermanfaat bagi kesehatan ibu

maupun janin dalam kandungan. Seorang profesor keperawatan

dari Universityof

AS SYIFA KISARAN
California, Kathy Lee, merekomendasikan agar ibu hamil

tidur selama 8 jam setiap malam.

Namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur

yangburuk,sepertiibukesulitanbernapassaattidur,pola tidur yang

buruk, dan isnsomnia, membawa dampak negatif pada kehamilan.

Gangguan tidur pada ibu hamil berhubungan dengan hipertensi,

diabetes gestasional, dan hambatan pertumbuhan janin, dimana

semua hal ini merupakan factor resiko dari bayi lahir Janin yang

berkembang di rahim ibu membutuhkan asupan nutrisi dan oksigen,

namun aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ini dapat

mengalami gangguan ketika ibu mempunyai masalah saat tidur.

Karena nutrisi dan oksigen yang diterima janin tidak mencukupi

kebutuhannya, maka kemudian hal ini dapat menyebabkan

terlambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin.

Kurangnya waktu tidur yang kurang nyenyak juga dapat

mengurangi jumlah horman pertumbahan yang dilepaskan.

Sehingga hal ini juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan

dan perkembangan bayi dalam kandungan. Perlu diketahui bahwa

aliran darah dari ibu ke janin mengalami puncaknya saat ibu tidur.

Ketika terjadi gangguan saat tidur, seperti sleep apnea yang

menyebabkan pasokan oksigen ke tubuh ibu berhenti sejenak saat

tidur, maka janin akan bereaksi dengan menurunkan ritme jantung

dan asidosis. Tertentu, hal ini yang dapat membahayakan janin.

AS SYIFA KISARAN
Hal ini berkaitan episode tidur REM cenderung memendek.

Terdapat penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM 3 dan

4, beberapa ibu hamil tidak memiliki tahap 4 atau yang tidur dalam

(Potter danPerry, 2006). Rafknowledge (2004) menegaskan bahwa

kebutuhan waktu tidurtergantung pada aktivitas pekerjaan, usai,

kondisi kesehatan, dan sebagainya. Kebutuhan tidur pada ibu

hamil

7- jam. Hal ini untuk mencegah adanya penurunan kesehatan

kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang

sesuai.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur Ibu Hamil

1) Stress Psikologis

Kondisi psikologi dapat terjadi pada seseorang akibat

ketegangan jiwa.Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang

memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan sehingga

sulit untuk tidur.

2) Latihan dan Kelelahan

Keletihan akibat aktivitas fisisk yang tinggi dapat

memerlukan lebih banyak tidur menjaga keseimbangan energy

yang telah dilakukan.Hal tersebut terlihat pada sesorang yang

telah melakukan aktivitas dan pencapaian kelelahan. Maka,

oramg tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap

tidur gelombang lambatnya diperpendek

AS SYIFA KISARAN
3) Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi

seseorang dapat mempercepat terjadinya proses tidur.

d. Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah skor yang diperoleh dari responden

yang telah menjawab pertanya-pertanyaan pada Pittsburgh Sleep

Qualitity Index (PSQI), yang terdiri dari 7 komponen, yaitu kualitas

tidur subjektif,letensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur sehari-hari,

gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi aktivitas siang

hari. Masing-masing komponen memiliki kisaran nilai 0-3 dengan 0

menunjukkan tidak adanya kesulitan tidur dan 3 menunjukkan

kesulitan tidur yang berat.Skor dari ketujuh komponen tersebut

dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor global dengan nilai kisaran nilai

0-21.Jumlah skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian

yang dikelompokkan sebagai berikut. Kualitas tidur baik : ≤ 5,

kualitas tidur buruk > 5.

e. Dampak Kualitas Tidur Buruk Bagi Ibu Hamil

Peneliti yang diterbitkan oleh Amarican Journal Of

Obstetrics And Gynecology menunjukkan bahwa ibu hamil yang

tidur kurang dari 6 jam dimalam hari memiliki kemungkinan 4,5

kali lebih besar untuk melahirkan dengan cara operasi ceasar dan

mereka membutuhkan waktu rata-rata selama 10 jam atau lebih

untuk melahirkan, dibandingkan dengan ibu hamil yang tidur

7 jam.

AS SYIFA KISARAN
Peneliti lain menunjukkan peneliti lain juga menunjukkan

bahwa kurang tidur dapat meningkatkan resiko bayi mengalami

kelahiran premature.

Ibu hamil dengan preeklamsia mempunyai kualitas tidur

yang buruk dan biasanya mendengkur selama tidur. Hal ini dapat

menyebabkan pembengkakkan di sepanjang saluran napas sehingga

dapat memepersempit jalan yang dilalui oleh udara.Sleep apnea atau

berhenti bernapas sesaat mungkin berhubungan dengan tekanan

darah. Lonjokan tekanan darah dapat menyebabkan perubahan pada

pembuluh darah dan meningkatnya tekanan darah. Hal ini

mengurangi volume darah yang dipompa oleh jantung, sehingga

aliran darah ke janin melalui plasenta dapat menurun.

Penurunan aliran darah ke janin kemudian dapat mengurangi

nutrisi dan oksigen yang diterima janin akibatnya pertumbuhan dan

perkembangan jani dapat terganggu. Tidur yang buruk juga dapat

meningkatkan resiko obesitas dan diabetes. Ibu hamil yang kurang

tidur dapat mengalami perubahan pada pengaturan glukosa dan

control nafsu makan (Zahra,2014).

AS SYIFA KISARAN
B. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Prenatal gentle yoga Kualitas tidur

Variabel Confounding

1. Umur pendidikan,
2. Pekerjaan paritas

Keterangan:
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang mempengaruhi

AS SYIFA KISARAN
C. Defenisi Operasional
Defenisi Alat
NO Variabel Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
1 Independen
Prenanatal Prenatal Gentle Format 1. Sebelum Nominal
Gentle Yoga yoga diberikan 2 x isian 2. Sesudah
dalam seminggu
dengan durasi waktu
90 menit dalam satu
kali pertemuan.

2 Dependen
Kualitas tidur Berapa lama tidur Kuesioner 0. Baik: jika Ordinal
ibu hamil trimester skor total
III selama di berikan <5
prenatal gentle 1. Buruk: jika
yoga. 8 jam minimal skor total ≥
tidur ibu selah 5
dilakukan prenatal
gentle yoga
3 Karakteristik
Umur Usia sejak lahir Format 1. 20 Tahun Ordinal
hingga saat isian 2. 20-35Tahun
penelitian 3. >35 Tahun
4 Pendidikan Jenjang pendidikan Format 1. SD Ordinal
yang formal terakhir isian 2. SMP
yang dicapai oleh 3. SMA
seseorang 4. Perguruan
Tinggi
5 Pekerjaan Kegiatan utama Format 1. Tidak Nominal
yang dilakukan isian bekerja
responden dan 2. Bekerja
mendapat
penghasilan atas
kegiatan tersebut
serta masih
dilakukan pada saat
diwawancara.

6 Paritas Banyaknya hitungan Format 1. Primipara Ordinal


anak yang dimiliki isian 2. Multipara
 Jika < 2 anak 3. Grandemulti
(Primipara) para
 Jika ≥ 2 anak
(Multipara)
 Jika > 5 anak
(Grandemultipara)

AS SYIFA KISARAN
D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan (sastroasmoro, 2014). Berdasarkan kerangka konsep,

maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh pemberian prenatal gentle yoga terhadap

kualitas tidur ibu hamil trimester III di Praktik Mandiri Bidan S.

Poltekkes Kemenkes Aek Loba


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian Pre-

Eksperimen.Penelitian pre-eksperimen adalah desain penelitian dimana

penelitian melakukan intervensi/ perlakuan pada subjek (sulistyaningsih,

2011).

Berikut model Tes awal-tes akhir kelompok tunggal (The one group

pretestposttest design) menurut Syamsuddin dan Damayanti (2011:157).

O1 X O2

Gambar 3.1 The one group pretest-posttest design

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi

perlakuan) X = Perlakuan (Treatment)

O2 = Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)

Paradigma desain penelitian ini terdapat pretest sebelum diberi

perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Poltekkes Kemenkes Aek Loba


37

Poltekkes Kemenkes Aek Loba


38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Praktik Mandiri HIDAYAH NUR di


Kota

AEK LOBApada bulan Febuari sampai bulan Maret 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III

usia kehamilan 28 minggu dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III

di Praktik Mandiri HIDAYAH NUR di Kota Aek Loba.

2. Sample

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan sampel dengan cara sampel

bertujuan (purposive sampling). Menurut Sugiyono (2010:118)

jumlah sampel dalam penelitian ini rata-rata berpasangan dengan rumus

besar sampel :

ߪ ଶ ቂ‫ݖ‬ ೌ

೥ ቃഁ
݊
=
(ߤଵ − ߤଶ )2 2
ଵି ା ିభ
Keterangan :

ߪଶ = varians dari beda 2 rata-rata pasangan


݊ = besar sampel minimal per kelompok

‫ݖ‬ଵି ೌ

= nilai Ζ berdasarkan derajat kepercayaan 90%= 1,64

‫ݖ‬ଵ−ఉ = nilai Ζ berdasarkan kekuatan uji 95%= 1,64

ߤଵ = perkiraan rata-rata sebelum intervensi


ߤଶ = perkiraan rata-rata sesudah intervensi


[(݊ଵ − 1)‫ݏ‬ଵ + (݊ଶ − 1)‫ݏ‬ଶ ]²
ߪ =
(݊ଵ − 1) + (݊ଶ − 1)


[(ଵ଴ିଵ)ଷ,ଶ଼ଵ ା(ଵ଴ିଵ) ଶ,଻ସଵ] (ଵ଴ିଵ)ା(ଵ଴ିଵ)
=
ଽ ௫ ଵ଴,଻଺ ାଽ ௫ ଻,ହଵ ଵ଼
=
ଽ଺,଼ସା଺଻,ହଽ ଵ଼
=
ଵ଺ସ,ସଷ ଵ଼
=
= 9,135


ା௭భିఉቃ²
ቂ௭భ ି

n = ߪଶ మ

(ఓభ ିఓమ )²
= ଽ,ଵଷହ [ଵ,଺ସ
ାଵ,଺ସ]²
(ଽ,ଽ଴ି଻,଼଴)²

ଽ,ଵଷହ [ଷ,ଶ଼]²
=
ଶ,ଵ


ଽ,ଵଷହ ୶ ଵ଴,଼ଽ
= ସ.ସଵ
ଽଽ , ହ
= ସ,ସଵ = 22,5 = 23 sampel

Besar kecilnya jumlah sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan

penelitian ini. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 23 responden.

Selanjutnya, untuk menghargai kemungkinan terjadinya drop out saat

penelitian, maka peneliti menambahkan jumlah sampel sebanyak

10% dari total sampel. Berdasarkan perhitungan tersebut, setelah

dilakukan
penambahan 10% untuk menghindari sampel drop outsaat penelitian

diperoleh besar sampel minimal akhir sebanyak 23 sampel.

a. Kriteria insklusi, meliputi

1. Ibu yang bisa baca tulis.

2. Ibu bersedia menjadi responden.

3. Ibu hamil trimester III usia kehamilan 28 minggu .

b. Kriteria eksklusi, memiliki:

1. Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan antara lain :

perdarahan, infeksi, KPD, dan penyakit jantung.

2. Ibu hamil yang tidak berdomisili di Kota Aek Loba.

3. Ibu hamil yang sebelumnya mempunyai riwayat SC.

4. Ibu yang menderita gangguan mental.

D. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling yaitu

metode pengambilan sampel dengan cara memilih sampel dengan tujuan

tertentu berdasarkan pada pertimbangan subjektif dan praktis, sehingga

tidak memberikan peluang yang sama terhadap setiap populasi

(Hidayat,

2014).
E. Jenis data

Jenis data berdasarkan sumber yang digunakan pada penelitian ini

berupa data primer:

Data primer adalah data informasi yang diperoleh tangan pertama

yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya dan tidak mengalami

perlakuan statistik apapun melalui hasil pemeriksaan atau wawancara

langsung terhadap responden (Riadi, 2016).Data primer diperoleh dengan

membagi kuesioner dan melakukan prenatal gentle yoga.

F. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara penelitian untuk

mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian. Metode

pengumpulan data terdiri atas kuisioner/ angket (Hidayat, 2014). Dalam

mpenelitian ini, metode yang digunakan adalah kuisioner/angket.

Kuisioner atau angket merupakan cara pengumpulan data

menggunakan beberapa daftar pertanyaan dan atau checklist. Alat ukur ini

digunakan bila responden jumlahnya besar dan data yang akan diperoleh

bersifat rahasia (Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini data yang didapat

menggunakan metode kuisioner yang telah dilakukan uji validitas dan

reabilitas.

G. Instrumen penelitian

1. Kuesioner untuk mengetahui kualitas tidur ibu hamil trimester III.

2. Lembar persetujuan

3. Matras, strip, balok, handuk.


H. Etika Penelitian

Penelitian mengambil pengaruh pemberian prenatal gentle

yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di Praktik Mandiri

HIDAYAH NUR di Kota AEK LOBAsebagai sampel penelitian. Sebelum

penelitian melakukan pengambilan sampel, peneliti mendapatkan surat

rekomendasi dari Ka Prodi D IV Kebidanan Poltekkes AEK LOBAuntuk

mengajukan permohonan penelitian untuk mengajukan permohonan

penelitian ke Praktik Mandiri HIDAYAH NUR. Setelah mendapat izin,

barulah peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika

yang meliputi :

1. Informed consent

Lembaran persetujuan yang diberikan sebelum penelitian kepada

responden yangberisikan mengenai pemberian prenatal gentle yoga

pada ibu hamil trimester III yang meliputi nama, jenis kelamin,

umur dan tujuan dari terapi tersebut yaitu meningkatkan kualitas tidur

ibu hamil trimester III.


2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti peneliti tidak

mencantumkan nama ataupun identitas yang lain dari responden pada

lembar observasi penelii menggunakan inisial nama.

3. Kerahasiaan

Data atau hasil penelitian dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap-

tahap berikut:

a. Codding

Pemberian kode variable pada hasil penelitian untuk

kemudahan analisis dengan computer.Sebelum perlakuan dengan

prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III diberi kode 0,

setelah perlakuan diberikan kode 1.

b. Editing

Dilakukan dengan cara meneliti setiap daftar lembar observasi

tentang kualitas tidur ibu hamil trimester III yang telah terisi.

Editing data dilakukan sebelum dilakukan proses pemasukan data,

agar data yang salah atau meragukan bias diperbaiki.


c. Tabulating

Tabulasi data merupakan kelanjutan dari pengkodean proses

pengolahan data tersebut dikode kemudian ditabulasi agar lebih

mempermudah penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi.

d. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam master table atau database computer,

kemudian membuat distribusi frekuensisederhana.Penelitian

menggunakan spss (statistical program for social seience).

e. Cleaning

Cleaning data adalah memastikan bahwa data yang telah

dimasukkan sesuai yang sebenarnya. Apabila semua data dari setiap

sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek

kembali utnuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan- kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya

,kemudian pembetulan.

J. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisi univariat dilakukan untuk mendeskripsikan setiap variable

yang diteliti dalam penelitian, yaitu dengan melihat semua distribusi

data dalam penelitian. Karena datanya kategorik maka data akan

disajikan dalam distribusi frekuensi dan persentase masing-masing

kategorik. Data
univariat dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pekerjaaan,

dan paritas.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariate merupakan analisis untuk mengetahui hubungan

dua variable, baik berupa komparatif,asocial,maupun korelasi. Analisis

data dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh

prenatal gentle yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III

merupakan data kategorik berpasangan uji statistic yang digunakan

adalah Uji Mc- Nemar digunakan untuk menguji hipotesis komparatif

dua sampel yang berkolerasi bila data berbentuk nominal /diskrit

(Sugiyini, 2006, p230) atau digunakan untuk mengukuran sebelum-

sesudah pada subjek yang sama (Cooper dan Emori,1998, p3).

Rancangan penelitian biasanya berbentuk “befor after”.Jadi

hipotesis penelitian merupakan bandingan antar sebelum dan sesudah

ada perlakuan/treatment (membuktikan ada tidaknya perubahan).

Signifikasi suatu perubahan diuji dengan membuat table frekuensi untuk

menyajikan respon pertama dan kedua :


Table 3.1
Tabel Frekuensi untuk Menguji Signifikansi Perubahan
Sesudah
Sebelum
- +
+ A B
- C D
Sumber: Sugiono (2006,p230)

Karena A+D adalah jumlah orang yang berubah responnya (B+C

orang yang tidak berubah responnya), maka pengharapan di bawah

hipotesis nol ½ (A+D) untuk yang berubah, dan proporsi yang sama

untuk yang lain (P(A) = P(D), artinya tidak ada perubahan

yang

signifikasi). Uji McNemar menggunakan trasformasi uji ‫ ݔ‬ଶ atau chi


square, dimana rumusnya adalah sebagai berikut :

‫ݔ‬ଶ =( (஺ି஽) ) dengan df=1 (cooper dan Emory,2006,p83)
│ିି│ିଵ
Pengurangan 1 dalam rumus diatas merupakan koreksi kontinuan
karena ‫ ݔ‬ଶ adalah distribusi yang kontinu dan obsevasi yang berbentu

frekuensi merupakan distribusi normal.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu Praktik Mandiri Bidan

Kota AEK LOBAyang berkolaborasi di jalan Kereng Bangkirai Km 9 RT

RW Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau. Praktik Mandiri

Bidan tersebut berdiri sejak Juli 2016 dan dikelola oleh HIDAYAH NUR

SST yang sekaligus pemilik praktik Mandiri Bidan serta memiliki 1 orang

pegawai pembantu pelayanan (asisten bidan). Terdapat 4 ruang pelayanan

yaitu 1 ruang pemeriksaan, 1 kamar bersalin 2 kamar nifas. Jenis pelayanan

yang terdapat pada Praktik Mandiri Bidan tersebut menyangkup pelayanan

ibu ( pemeriksaan ANC, ibu bersalin,ibu nifas dan KB) dan anak

(imunisasi).

Praktik Mandiri Bidan tersebut berada di Kereng Bangkirai KM 10

sehingga kebanyakan pasien adalah warga kereng bangkirai. Rata-rata

pasien yang bersalin sebanyak 9 orang setiap bulannya. Karakteristik

pasien yang memeriksakan diri disini kebanyakan adalah ibu rumah tangga,

namun

ada pula sebagian yang berprofesi sebagai pegawai negeri maupun swasta.
47
48

B. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

Analisis univariat merupakan analisis untuk mengetahui masing-

masing variable. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil

di PMB HIDAYAH NUR Aek Loba.

Karakteristik kuakitas tidur sebelum, kualitas tidur sesudah ,

umur, pendidikan, pekerjaan, paritas.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden

No Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Umur
20 0 0%
1 20-35 23 100,0%
>35 0 0%
Jumlah 23 100,0%
Pendidikkan
SD 1 4,3%
2
SMP 6 26,6%
SMA 16 69,6%
Jumlah 23 100,0%
Pekerjaan
3 Bekerja 4 17,4%
Tidak Bekerja 19 82,6%
Jumlah 23 100,0%
Paritas
4 Primipara 7 30,4%
Multipara 13 56,5%
Grandemult ipara 3 13,0%
Jumlah 23 100,0%

Tabel 4.1 diketahui 23 responden didapatkan usia yang paling

banyak adalah 21 tahun sebanyak 1 responden (3,8%), usia 23 tahun

sebanyak 1 responden (3,8,%), usia 25 tahun 5 responden (19,2%), usia


26 tahun sebanyak 2 responden (7,7%), usia 27 tahun sebanyak 2

responden (7,7%), usia 28 tahun sebanyak 4 responden (15,4%), usia 29

tahun sebanyak 4 responden (15,4%), usia 30 tahun sebanyak 2

responden (7,7%), usia 32 tahun sebanyak 1 responden (3,8%), usia 35

tahun sebanyak 1 responden (3,8%).

Tabel diatas menunjukkan pendidikan ibu sebagian besar adalah

SMA sebanyak 16 responden (69,6%), SMP sebanyak 6 responden

(26,6%), SD sebanyak 1 responden (4,3%). Berdasarkan pekerjaan dapat

diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil tidak bekerja sebanyak 19 ibu

hamil (82,6%), sedangkan bekerja sebanyak 4 responden (17,4%).

Berdasarkan paritas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil

primipara sebanyak 7 ibu hamil (30,4%), Multipara sebanyak 13

responden (56,5%), sedangkan Grandemultipara sebanyak 3 responden

(13,0%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Ibu Hamil Sebelum


Dilakukan Prenatal Gentle Yoga dari 23 responden

Variabel Frekuensi (n) Precentase (%)


Kualitas tidur sebelum
Baik 7 30,4%
Buruk 16 69,6%
Jumlah 23 100,0%

Tabel 4.2 diatas menunjukkan distribusi frekuensi dari 23

reponden dilakukan penelitian, sebagian besar ibu ibu hamil dengan

kualitas tidur
sebelum dilakukan prenatal gentle yoga mempunyai kualitas tidur

yang buruk yaitu sebanyak 16 responden (69,9%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Ibu Hamil Sesudah


Dilakukan Prenatal Gentle Yoga
Variabel Frekuensi (n) Precentase (%)
Kualitas tidur sesudah
Baik 18 78,3%
Buruk 5 21,7%
Jumlah 23 100,0%

Tabel 4.3 diatas menunjukkan distribusi frekuensi dari 23

responden dilakukan penelitian, sebagian besar ibu hamil dengan

kualitas tidur sesudah di lakukan prenatal gentle yoga mempunyai

kualitas tidur yang baik yaitu sebanyak 18 responden (78,3%).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah prenatal gentle yoga. Variabel dependennya

kualitas tidur. Uji statistik yang digunakan dengan tingkat kemaknaan

p<0,05.
Tabel 4.6 Pengaruh Karakteristik Responden terhadap Kualitas
Tidur

Variabel Baik Buruk Total p-value

Kualitas tidur sebelum prenatal 7 16


gent le yoga 0,001
23
Kualitas tidur sesudah prenatal gentle 18 5
yoga

Berdasarkan tabel 4.2 kualitas tidur ibu hamil trimester III

sebelum diberikan prenatal gentle yoga sebagian 7 orang menunjukkan

kualitas tidur ibu hamil trimester III baik, dan 16 orang kualitas tidur

buruk. Sedangkan setelah diberikan prenatal gentle yoga terdapat

peningkatan jumlah ibu hamil trimester III yang kualitas tidurnya baik

sejumlah 18 orang dan 5 orang kualitas tidur ibu hamil trimester III

buruk.

Hasil uji MC-Nemar pada penelitian ini, angka significancy

menunjukkan angka 0,001. Karena nilai p<0,005, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa terdapat perubahan kualitas tidur antara sebelum dan

sesudah dilakukan prenatal gentle yoga .

C. Pembahasan

a. Analisis Univariat

1. Usia Ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

data bahwa usia ibu terbanyak yang mengikuti prenatal gentle yoga

pada tingkat usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 23 responden (88,5). Hal
ini berarti usia ibu hamil yang menjadi responden berada pada usia

yang aman untuk hamil. Wikjosastro dalam Priharianti

Wulandari (2018) menyatakan bahwa usia 20-35 tahun usia

reproduksi yang sehat dan kuat untuk mengikuti kegiatan

dibandingkan usia ibu yang terlalu tua atau lebih dari 35 tahun yang

beresiko dan tidak kuat lagi untuk mengikuti kegiatan saat

kehamilan. Menurut sulistiyani CN dalam friyandini, Lestari,

Utama (2013) usia dibawah 20 tahun fungsi reproduksi seorang

wanita belum berkembang sempurna sehingga belum siap untuk

hamil dan melahirkan, sedangkan pada usia diatas

35 tahun terjadi kemunduran yang progresif dari endometrium yang

mempengaruhi kekuatan kontraksi pada saat persalinan dan setelah

persalinan. Menurut Wiknjosastro (2009) menyatakan pada masa ini

adalah kurun waktu optimal bagi seorang wanita untuk hamil karena

organ reproduksi wanita saat ini sudah siap dan matang, demikian

juga psikologis ibu.

2. Pendidikan ibu

Pendidikan ibu yang mengikuti prenatal gentle yoga di PMB

yang paling banyak dengan pendidikan SMA sebanyak 16 responden

(61,5%). Menurut Ignatia P, Trining W, Rani R dalam Fritandini

Lestari, dan Utama (2013) pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut

menerima dan menjaga kesehatan janinnya dengan cara

mengikuti senam yoga . Semakin banyak informasi yang diterima

maka semakin
banyak pengetahuan yang didapat. Seseorang dengan pendidikan

rendah tidak berrarti ia berpengetahuan rendah pula. Menurut

(Astria,

2009), distribusi ibu hamil berdasarkan pendidikan terakhir dengan

presentase tertinggi yaitu sebanyak 8 orang (57,1%). Dengan

pendidikan yang tinggi, responden dianggap telah memiliki

pengetahuan yang cukup tentang kehamilan sehingga dapat

mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi persalinan

terutama psikologinya sehingga dapat meminimalkan kualitas

tidur ibu hamil.Peningkatan pengetahuan tidak mutlak didapatkan

dari pendidikan nonformal , tetapi juaga dapat diperoleh pada

pendidikan nonformal, serta pendidikan dari orang tua, pengalaman,

lingkungan, budaya dan tradisi mereka.berdasarkan penelitian

Budiman, Kunde Jill (2017) menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mempunyai pendidikan terakhir SMA dengan jumlah 22

responden (44%) dan sebagian kecil responden mempunyai

pendidikan terakhir SD dengan jumlah 1 responden (2%).

3. Pekerjaan ibu

Distribusi pekerjaan pada seluruh responden tidak bekerja

sejumlah 16 responden (73,1%). Menurut Efendi dalam Retnaningsih

(2018) pada ibu yang tidak bekerja akan memiliki waktu yang

sempurna untuk mengikuti yoga sedangkan ibu yang bekerja sibuk

dengan pekerjaan dan tidak bisa membagi waktu untuk mengikuti

yoga. Menurut Effendi (2009) pekerjaan ibu dapat

mempengaruhi
kualitas tidur karena adanya tekanan dan berbagai stressor ditempat

pekerjaan. Beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang

terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang ibu hamil yang bekerja

mengalami gangguan atau penyakit akibat kerja, seperti kondisi

lingkungan. Pada ibu yang tidak bekerja akan memiliki waktu dan

kesempatan untuk mempersiapkan diri mengikuti kelas prenatal,

mencari dan mempelajari tentang persiapan menghadapi persalinan

serta menjadi ibu dalam menjalani peran barunya lebuh banyak

dibandingkan dengan ibu yang masih aktif bekerja (Dias et all.,

2011). Berdasarkan penelitian budiman, kundre jill (2017)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pekerjaan

IRT dengan jumlah 38 responden (76%), dan sebagian kecil

responden mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dengan jumlah 1

responden (2%).

4. Paritas

Sebagian besar responden berada pada kehamilan multipara

berjumlah 13 responden (50,0%). Hal ini didukung oleh pendapat

saifudin (2010) Kebanyakan ibu hamil merasakan perasaan yang lebih

nyaman dikehamilan kedua dikarenakan pengalaman yang

menyenangkan sebelumnya, sehingga penting bagi ibu hamil agar

dapat menjaga fisik dan psikis untuk mengurangi masalah kesehatan

dan menjadi pengalaman yang menyenangkan mengikuti prenatal

gentle yoga. Sesuai dengan teori Pieter (2010) kehamilan

multipara
sedang mengalami sesuatu yang sudah pernah dialaminya dan

pengalaman tersebut membuat ibu merasa tidak nyaman. Secara

teoritis kualitas tidur akan turun juka individu mengalami relaksasi

pada tubuhnya (Spielberger, 2010). Latihan prenatal gentle yoga

adalah sebuah treatment fisik yang ternyata juga dapat memberi efek

psikologis karena memberikan efek relaksasi pada tubuh

seseorang dan mempengaruhi beberapa aspek psikologis pada

seseorang yang melakukannya dikatakan dapat membantu

menurunkan kualitas tidur menurut (Aprilia, 2014) Berdasarkan

penelitian Sri Delima (2017) sebagian responden besar responden

berada pada kehamilan multipara berjumlah 21 responden (61,8%).

5. Kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum dilakukan prental

gentle yoga

Berdasarkan hasil yang dilakukan pada 23 responden

menunjukkan hampir seluruh responden mempunyai kualitas tidur

yang buruk yaitu sejumlah 16 ibu hamil (69,9%).

Menurut penelitian (Wijaksori 2011), sebagian besar responden

sering mengantuk disiang hari dan mengalami kesulitan tidur karena

ibu hamil memasuki trimester III akan mudah terbangun dimalam

hari seperti meningkatnya frekuensi BAK,kepanasan pada malam hari

dan posisi tidur yang tidak nyaman seiring membesarnya perut ibu.

Jadi, pengalihan waktu tidur pada ibu hamil dengan seringnya

mengantuk ketika aktivitas disiang hari dan hasil pengamatan

sepintas oleh
penelitian terdapat kondisi responden ketika pre test didapati

sebagian besar responden terlihat lesu, kehitaman daerah sekitar mata,

dan tidak dapat nerkonsentrasi penuh. Pada responden yang

mengalami kualitas tidur baiktidak terlihat pada daerah sekitar mata

dan tanpak segar.

Hal ini sesuai dengan pendapat uliyah dalam ( Irma Safriani

2017) pada umumnya mengatuk disiang hari (daytime dysfuctions)

terjadi karena kelelahan disiang hari karena aktivitas ataupun kondisi

fisik seseorang. Kehamilan menimbulkan perubahan dalam tubuh

wanita khususny perubahan hormonal yang menyebabkan kelelahan

sepanjang hari. Ibu hamil akan mengalami gangguan pola tidur akibat

respon tubuh terhadap kehamilan seperti kurangnya waktu tidur yang

dibutuhkan, tidur yang tidak nyenyak, damn tidak nyaman

selama tidur yang menyebabkan ibu hamil merasangantik disiang/sore

hari.

6. Kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum dilakukan prental

gentle yoga

Peningkatan kualitas tidur yang didapatkan sesudah

pelaksanaan prenatal gentle yoga selama 2x dalam 7 hari hal ini

dibuktikan dengan perubahan peningkatan kualitas tidur 18 responden

(69,2)

Menurut penelitian (Irma ningsih 2018), meningkatnya kualitas

tidur ibu hamil dari ibu hamil mempunyai kulaitas tidur buruk ke ibu

hamil yang mempunyai kualitas tidur yang baik dikarenakan

gerakan- gerakan prenatal gentle yoga yang membawa energy


positif untuk penyatuan setiap gerakannya, sehingga tubuh terasa

lebih rilex, segar


dan merasakan ketenangan dalam jiwanya. Bagian rileksasi dari

gerakan prenatal gentle yoga sama halnya dengan meditasi dimana

keheningan yang masuk dialam bawah sadar dan saat itulah stimulasi

dari music dan suara pemandu membuat ketenangan, menghilangkan

ketegangan dan afrimasi fositif terbentuk dalam jiwa ibu hamil

sehingga ibu hamil tidak merasakan kegelisahan, sulit tidur

ketegangan fikiran ibu melakukan prenatal gentle yoga, maka dari itu

gerakan setiap peregangan yang rilex dan kombinasi rileksasi dan

afrimasi positif membuat ibu mengalami peningkatan dalam kualitas

tidurnya.

Hal ini sesuai dengan relaksasi nafas dalam dilakukan dengan

menarik nafas dari hidung kemudian dikeluarkan melalui mulut untuk

membuat lebih nyaman. Relaksasi otot progesif adalah relaksasi yang

dilakukan dengan cara peregangan otot dan mengistirahatkannya

kembali secara bertahap dan teratur sehingga memberi keseimbangan

emosi dan ketegangan pikiran atau biasa disebut prenatal gentle yoga

Oktara dalam Irma Safriani (2017).

b. Analisis Bivariat

1. Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Kualitas Tidur

Pada penelitian ini, sebelum dilakukan prenatal gentle yoga

sebanyak 16 responden memiliki kualitas tidur buruk, dan 7

responden memiliki kualitas tidur yang baik. Namun setelah

diberikan prenatal gentle yoga terdapat peningkatan sebanyak 18

responden memiliki
kualitas tidur baik dan 5 responden memiliki kualitas kualitas tidur

yang buruk.

Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan,

mempunyai dampak yang bersifat patologis bagi wanita

hamil. Perubahan fisiologis ibu hamil ini dimulai pada saat terjadi

proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon sebagaibenda

asing. Pada trimester ketiga, keluhan yang diakibatkan oleh

pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan

menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamul (Venkata

& venskateshiah, dalam Eprints 2011).

Keluhan – keluhan tersebut diantaranya adalah nyeri punggung,

kram kaki, perut tidak nyaman, sering buang air kecil, gangguan

pernafasan, dan gangguan tidur yang sering dialami wanita hamil

walaupun kehamilannya normal (saharma & franci dalam

Eprints

2011). Gangguan tidur sering dikatakan dengan munculnya defresi

pada ibu hamil, defresi diakaibatkan karena terjadi peningkatan

hermon (field et al dalam eprints 2011). Hormone serotonin yang

mengakibatkan sres pada ibu hamil insomnia pada ibu hamil ( Field,

Hernandez & Diego dalam Efrints 2011).

Gangguan tidur pada wanita hamil bias berupa penurunan

presentase gelombang tidur yang lambat dan tidur REM yang

mungkin meningkatkan pada stadium satau gangguan tidur pada ibu

hamil lebih banyak dikelukan pada trimester ketiga. Pada

trimester
ketiga jumlah gangguan tidur ini lebih tinggi, karena adanya

ketidaknyamanan sepertinyeri pnggang banyak bauang air kecil, dan

spontan bangun dari tidur. Gerakan janin, nyeri uluh hati(hurbum),

kram pada tungkai, kelelahan dan kesulitan memulai tidur (Grace

dalam Efrint 2011).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma

Safriani (2017) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas

tidur sebelum dan sesudah dilakukan senam yoga.

Irma Safriani (2017) menjelaskan bahwa meningkatnya kualitas

tidur ibu hamil dari ibu hamil yang mempunyai tidur buruk ke ibu

hamil yang mempunyai kualitas tidur baik dikarenakan gerakan-

gerakan senam yoga yang membawa energy positif untuk penyatuan

setiap gerakannya, sehingga tubuh terasa lebih rilex, segar dan merasa

ketenangan dalam jiwanya. Bagian rileksasi dari gerakan senam yoga

sama halnya dengan meditasi dimana keheningan yang masuk dialam

bawah sadar dan saat itulah stimulasi dari musik dan suara pemadu

membuat ketenangan, menghilangkan ketegangan dan afrimasi positif

terbentuk dalam jiwa ibu hamil sehingga ibu hamil tidak merasakan

kegelisahan, sulit tidur dan ketegangan fikiran ibu hamil yang

melakukan senam yoga, makan dari itu gerakan setiap

peregangan yang rilex dan kombinasi relaksasi dengan afirmasi

posisi membuat ibu hamil mengalami peningkatan dalam kualitas

tidurnya.
Gerakan menenangkan tubuh dan memfokuskan pikiran serta

melepaskan stress dan ketegangan dari tubuh, sehingga tubuh dan

pikiran menjadi rileks dan yang terakhir praktik konsentrasi pikiran,

sehingga tubuh diajak untuk focus pada rasa tenang, ketika terjadi

konsetrasi dan focus antara fikiran, nafas dan gerakan sensoris, maka

akan terwujud ketenangan dan maksimal sehingga energy positif

terkumpil dalam tubuh dan tercapainya keseimbangan diantara lima

element yoga. Keadaan ini dinamakan harmonisasi prana melalui

chakra ( Husin dalam Irma safriani 2017).

Senam yoga menjadi cara yang baik untuk mempersiapkan

persalinan yang dilakukan di kelas prenatal karena dalam kelas ini

latihan disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dengan berbagai

pendekatan latihan peregangan, konsetrasi dan pengaturan pernapasan

yang memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil dan janinnya seperti

mengurangi stress dan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur,

meningkatkan kekuatan, fleksibilitas dan daya tahan yang diperlukan

untuk persalinan, penurunan akibat sakit punggung bagian

bawah,mual, sakit kepala dan sesak nafas serta penurunan resiko

persalian premature, hipertensi pada kehamilan dan gangguan

pertumbuhan janin (Wiadnyana dalam Fathia Nurul Rahma,2014).


D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah sulitnya mengumpulkan ibu

hamil, menjemput ibu hamil dari rumah, banyak alasan karena dilarang

suaminya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PMB HIDAYAH


NUR di Aek Loba, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan usia 20-35 tahun sebanyak

23 responden (100,0%)

2. Gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan pendidikan SMA sebanyak

16 responden (69,6%).

3. Gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan pekerjaan, tidak bekerja

sebanyak 19 responden (82,6%).

4. Gambaran ibu hamil trimester III berdasarkan paritas Multipara sebanyak

13 responden (56,5%).

5. Kualitas tidur sebelum dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu

hamil yaitu ada terdapat 16 responden (61,5%) yang mendapatkan

kualitas tidur yang buruk dan baik sebanyak 7 responden (30,4%).

6. Kualitas tidur sesudah dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu

hamil yaitu terdapat 18 responden (69,2%) yang mendapatkan

kualitas tidur yang baik dan buruk sebanyak 5 responden (21,7%).

7. Ada pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil

trimester III didapatkan nilai p-value sebesar 0,001.

62
63

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar dapat

mengembangkan kembali hasil penelitian prenatal gentle yoga yang

dapat meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester III dengan desain

dan variabel lain serta jumlah sampel yang berbeda.

2. Bagi ibu hamil

Ibu hamil diharapkan untuk memperhatikan kondisi fisik dan

psikis selama menjalani proses kehamilan dengan menjaga kesehatan

dan kebugaran selama masa kehamilan, salah satunya dengan melakukan

prenatal gentle yoga. Supaya proses persalinan lacar dan normal.

3. Tempat Peneliti

Diharapkan bagi Praktik Mandiri Bidan dapat membuka kelas

yoga untuk ibu hamil agar dapat mengatasi keluhan-keluhan saat hamil

dan lancar saat persalinan.


65

DAFTAR
PUSTAKA

ApriliaYesie,dkk. 2017 .Modul Pelatihan Prenatal Gentle Yoga , Bali, Gramedia


PustakaUtama.

ApriliaYesi. 2017 .Hamil Dan Melahirkan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Dahlan Sopiyudin Muhamat. 2011. Statistic untuk kedokteran dan kesehatanedisi


5. Jakarta. Salembe Medika

Dewi & Sunarsih.(2011). Asuhan kebidanan untuk kehamilan. Yogyakarta: Muha


Medika

Efrints. 2011. Keluhan pada ibu hamil trimester III. Jakarta : Kencana

Fauziah, S &Sutejo.2012. Keperawatan Maternitas kehamilan. Jakarta: kencana

Fauziah,Lestari. (2016). Efektivitas latihan yoga prenatal dalam


menurunkan kecemasan pada ibu primigravida trimester III. Bandung :
Universitas Padjajaran

Friyandini,utami. (2016). Efektivitas yoga dalam menurunkan kualitastidur ibu


hamil. Yogyakarta : puswara

Hani Ummi,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis, Jakarta,


Salemba Medika .

Huliana, Mellyana. 2010. Panduan menjalani kehamilan sehat. Jakarta:


puspaswara
(Jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/viewFile/234/209)

Hariyanto, Miftah. (2015). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tingkat


Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Praktik Bidan Mandiri Kabupaten
Boyolali. Surakarta: Universitas Muhamadiyah

IcesmiSukarni K, Wahyu P. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas.


Yogyakarta: Nuha Medik

Jannah, Nurul. 2012 .Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : ANDI

Lestari,resty ayu. 2015. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Peningkatan Kualitas


Dan Kuantitas Tidur Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas

6
4
66

Bangkuang. Diakses tanggal 07-November-2018 (https://www.scribd.co m/


doc/290500596/skripsi-senam-hamil-terhadap-kualitas-dan-kuant itas-

tidur) Mandriwati. 2008. Asuhan kebidanan ibu hamil. Jakarta : EGC

Nursalim. 2011. Konsep dan penerapan metologi penelitian ilmu keperawatan.


Edisi 2. Jakarta: salemba medika
Priharianti Wulandari. 2018. Pengaru prenatal yoga terhadap kualitas tidur ibu
hamil III. Diakses tanggal 1 Mei 2019
Risky Amalia Purba. 2018. pengaruh pemberian senam hamil terhadap kualitas
tidur ibu hamil trimester III di mommies clinik surakarta. Diakses tanggal 25
oktober 2017

Rismawati&Yulianti. 2008. Hubungan senam hamil pada ibu hamil trimester


ketiga dengan rasa nyaman saat tidur dirumah sakit pelni petamburan. Jarak
Barat. Depok : Universitas Indonesia

Rahma, F. (2014) .hubungan senam yoga terhadap kualitas peningkatan tidur ibu
hamil trimester III. Surakarta. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
28/11/2018 (http://eprints.ums.ac.id/NASKAH_PUBLIKASI.PDF)

Robin gede. 2015. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu
Hamil Trimester III Di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur. Diakses tanggal
05- November-2018
(https://www.slideshare.net/gederobin/hubungan- tingkat-kecemasan-
dengan-kualitas-tidur-ibu-hamil-primigravida-trimester-
iii-51313032)

Rahma, Fatiah Nurul. 2014. Hubungan Senam Yoga Terhadap Peningkatan


Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III. Diakses tanggal 18-oktober-
2018 (https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=jur
nal+hubungan+senam+yoga+terhadap+peningkatan+kualitas+tidur+pada+ib
u
+hamil+trimester+ii&btnG=)

Rahma, F. N. (2014). Hubungan Senam Yoga Terhadap Kualitas Pening katan


Tidur pada Ibu Hamil Trimester III. Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rusmita TEli. (2011). Pengaruh Senam Hamil Yoga Selama Kehamilan


Terhadap Kesiapan Fisik Terhadap Kesiapan Fisik Dan Psikologis Dalam
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rsia Limijati
Bandung. Depok: Universitas Indonesia
Delima Harapan, dkk. 2018. Efektivitas yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil
2018. Diakses tanggal 17 oktober 2018

Safriani Irma.2017. Pengaruh Senam Yoga Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester III. Diakses tanggal 25 - oktober - 2017
(http://digilib.stikesicmejbg.ac.id/akasia/index.php?p=show_detail&id=4479
&keywords=)

Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika

Sulistyawati. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Vivian NaniLia Dewi, dkk. 2011 .Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan, Jakarta,
Salemba Medika.

Wujokson. 2009. Asuhan Kehamilan Kebidanan, Jakarta, Salemba Medika.

Wahyuni & Ni’mah. (2013). Manfaat senam hamil untuk meningkatkan durasi
tidur ibu hamil. Jurnal kesehatan Masyarakat 11-11-2018

Wulandari Priharyanti. 2018. The Effect of Prenatal Yoga on


Primigravida Trimester II and III in Studio Qita Yoga District South
Semarang Indonesia. Diakses tanggal 21 –
november - 2018
(https://media.neliti.com/media/publications/255800-the-effect-of-prenatal-
yoga-on-primigrav-8a89275a.pdf)
LAMPIRAN
1. Usia

Kategori_Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20-35 tahun 23 100.0 100.0 100.0

2. Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 1 4.3 4.3 4.3

SMP 6 26.1 26.1 30.4


Valid
SMA 16 69.6 69.6 100.0
Total 23 100.0 100.0

3. Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak bekerja 19 82.6 82.6 82.6
Valid Bekerja 4 17.4 17.4 100.0
Total 23 100.0 100.0

4. Paritas
Paritas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Primipara 7 30.4 30.4 30.4
Multipara 13 56.5 56.5 87.0
Valid
Grandemultipara 3 13.0 13.0 100.0
Total 23 100.0 100.0
5. Kualitas tidur sebelum prenatal gentle
yoga
Kualitas Tidur Sebelum Prenatal Gentle Yoga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 7 30.4 30.4 30.4
Valid Buruk 16 69.6 69.6 100.0
Total 23 100.0 100.0

6. Kualitas tidur sesudah prenatal gentle yoga

Kualitas Tidur Sesudah Prenatal Gentle Yoga


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 18 78.3 78.3 78.3
Valid Buruk 5 21.7 21.7 100.0
Total 23 100.0 100.0

7. Uji MC-Nemar

Kualitas Tidur Sebelum Prenatal Gentle Yoga * Kualitas Tidur Sesudah Prenatal
Gentle Yoga Crosstabulation
fCount

Kualitas Tidur Sesudah Prenatal Total


Gentle Yoga
Baik Buruk

Kualitas Tidur Sebelum Baik 7 0 7


Prenatal Gentle Yoga Buruk 11 5 16
Total 18 5 23
Chi-Square Tests
Value Exact Sig. (2-
sided)
a
McNemar Test .001
N of Valid Cases 23

a. Binomial distribution used.

A. Validitas dan Reliabilitas


1. Kualitas Tidur

Reliability statistics
Cronbasch’s
Alpha N of items
867 13
Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach’s
Mean if Variance item total Alpha Item
Item Item if Total correlation Deleted
Deleled Correlation
B5a tidak dapat 7.57 26.254 .733 .844
tertidur dalam
waktu 30 menit 7.67 29.195 .612 .855
B5b terbangun
tengah malam atau
pagi-pagi sekali 7.73 28.616 .703 .850
B5c Terbangun
karena ingin ke 7.67 32.299 .097 .877
toilet
B5d tidak dapat 7.57 25.771 .752 .843
bernafas dengan
leluasa 7.57 26..116 .751 .843
B5e Batuk dan
mendengkur 7.67 26.368 .793 .841
B5f Merasa
kedinginan di 7.70 28.700 .692 .851
malam hari 7.53 29.292 .511 .859
B5g Merasa 7.80 32.234 .019 .894
kepanasan di
malam hari
B5h mimpi buruk
B5i merasa nyeri
B6 selama 1 tahun 7.63 25.620 .801 .839
terakhir, seberapa
sering anda
mengonsumsi obat
tidur 7.70 28.700 .692 .851
B7 selama 1 bulan
terakhir,seberapa
sering anda
mengantuk saat 7.40 33.076 .025 .883
beraktivitas
B8 selama 1 bulan
terakhir, seberapa
besar anda
mengatasi masalah
B9 bagaimana
kualitas tidur anda
selama sebulan
lalu
Referensi Skripsi Eka Ari Nuryanti 2016

Anda mungkin juga menyukai