KABUPATEN JAYAPURA
Disusun Oleh :
Kelompok I
TAHUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-Nya,
sehingga Laporan Kasus Komprehensif yang berjudul “LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN
baik. Laporan komunitas komprehensif ini disusun untuk memenuhi penugasan mata kuliah
praktik kebidanan klinik komunitas komprehensif program studi Diploma IV Kebidanan Politeknik
komprehensif ini, dengan rasa rendah hati disampaikan terima kasih yang tulus kepada :
4. drg.Adi Kurniawan selaku kepala Puskesmas Sentani yang telah memberikan ijin kepada
5. Suryati Romauli, S.S.T.,M.Kes selaku dosen pembimbing Institusi yang telah meluangkan
6. Dahlia Simanjuntak,S.Tr.Keb selaku pembimbing lahan yang telah meluangkan waktu untuk
7. Seluruh dosen dan staf D-IV Kebidanan Poltekes Kemenkes Jayapura terima kasih atas
9. Ketua RT/RW yang telah memberikan izin kepada kami untuk bisa melakukan penelitian di
10. Ibu-ibu kader Posyandu di Kampung Yahim yang telah meluangkan waktunya membantu
komunitas komprehensif Puskesmas Sentani atas doa serta dukungan dan bantuan yang
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, doa serta dukungan yang telah
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah
membantu. Disadari bahwa Laporan Komunitas Komprehensif ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan karya
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
I. Latar Belakang 1
II. Tujuan Penulisan 2
III. Manfaat Penulisan 3
IV. Waktu 4
V. Kegiatan 4
BAB II 6
TINJAUAN PUSTAKA 6
I. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas 6
A. Pengertian Konsep Dasar kebidanan Komunitas 6
B. Prinsip Pelayanan Asuhan Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Pelayanan Kebidanan
Komunitas 7
C. Ruang Lingkup Pelayanan di Kebidanan Komunitas 8
D. Sasaran Kebidanan Komunitas 10
E. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan di Komunitas 14
F. Tugas Tambahan Bidan di Komunitas 20
II. Konsep Dasar Kebidanan Kehamilan 21
A. Pengertian kehamilan 21
B. Tanda-tanda kehamilan 22
C. Perubahan fisik dan psikologis ibu hamil 26
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan 40
E. Kebutuhan dasar ibu hamil 46
F. Tanda bahaya dalam kehamilan 53
G. Penatalaksanaan dalam kehamilan 64
H. Sifilis dalam Kehamilan 67
III. Konsep Dasar Persalinan 83
A. Pengertian Persalinan 83
B. Tanda-tanda Persalinan 84
C. Perubahan Fisiologi dan Patologi Ibu Bersalin 86
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan 88
E. Kebutuhan dasar ibu bersalin 89
F. Penatalaksanaan dalam proses persalinan kala I-IV dan 2 jam post partum 93
IV. Konsep Dasar Nifas 96
A. Pengertian nifas 96
B. Tahapan masa nifas 96
C. Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologi dan psikologi ibu nifas 97
D. Kunjungan masa nifas 104
E. Tanda bahaya masa nifas 105
F. Kebutuhan dasar ibu nifas 108
G. Penatalaksanaan masa nifas 112
V. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 114
A. Pengertian bayi baru lahir 114
B. Perubahan fisiologi bayi baru lahir 115
C. Tanda-tanda bayi baru lahir normal 125
D. Kebutuhan dasar bayi baru lahir 125
E. Penatalaksanaan bayi baru lahir 126
VI. Konsep Dasar Balita 130
A. Pengertian balita 130
B. Karakteristik balita 131
C. Tumbuh Kembang Balita 132
D. Kebutuhan utama proses tumbuh kembang 135
VII. Konsep Dasar Keluarga Berencana 137
A. Pengertian keluarga berencana dan alat kontrasepsi 137
B. Jenis dan cara kerja alat kontrasepsi 138
C. Indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi 154
D. Efek samping dan penanganan alat kontrasepsi 163
VIII. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi 183
A. Pengertian kesehatan reproduksi 183
B. Ruang lingkup kesehatan reproduksi 185
C. Perubahan fisik yang mulai menandai kematangan reproduksi 185
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi 186
E. Organ reproduksi 187
E. Tujuan kesehatan reproduksi 192
IX. Konsep Dasar Pengetahuan 192
A. Pengertian Pengetahuan 192
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 194
C. Cara Memperoleh Pengetahuan 196
D. Kriteria Pengetahuan 198
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
rehabilitative yang menyeluruh dan terpadu di tujukan kepada individu, keluarga, kelompok
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu
mendapat prioritas utama. Sehingga pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak harus ditingkatkan
Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator penting dalam mengukur derajat
kesehatan suatu negara dimana status kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu di Indonesia pada
tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup dalam waktu 10 tahun terakhir turun
menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007), namun hasil SDKI 2012 meningkat
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.(Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Provinsi Papua pada tahun 2018, jumlah Wanita Usia Subur sebanyak 936,345
jiwa, jumlah ibu hamil sebanyak 78.420 jiwa, dan jumlah ibu bersalin/nifas sebanyak 74.856
jiwa.
Mengingat masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Papua, maka perlu
adanya pendekatan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat yaitu adanya
penempatan bidan pada daerah yang sulit di jangkau (daerah pedalaman) oleh petugas
kesehatan. Untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan tenaga kesehatan khususnya tenaga
1
2
bidan yang kompeten dan siap pakai. Tenaga bidan yang mampu memberikan pelayanan KIA
atau KB dan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di puskesmas, rumah sakit, maupun
di masyarakat yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative serta mampu
menggerakkan peran serta masyarakat sesuai dengan prinsip public (public health care).
Sehubung dengan hal itu salah satu pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi
Dari data primer yang penulis dapatkan di Kampung Yahim, terdapat 365 KK, 309 WUS,
19 ibu hamil, 10 ibu nifas, 39 bayi baru lahir, 45 bayi sehat, 95 balita sehat, 157 Ibu akseptor
KB, dan 35 orang remaja putra, 40 orang remaja putri, dan terdapat lansia usia 45-59
sebanyak 114 orang, usia 60-74 sebanyak 72 orang, usia 75-90 sebanyak 28 orang, >90
tidak ada, dari 19 ibu hamil terdapat ... ibu hamil yang sifilis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, setelah dilakukan pendataan terdapat ibu hamil
yang terinfeksi Sifilis maka penulis melakukan rencana asuhan kebidanan terhadap ibu hamil
A. Tujuan Umum
keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB dan kesehatan
B. Tujuan Khusus
A. Mahasiswa
perkuliahan
Yahim sehari-hari
B. Masyarakat
bersih
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan (Kepala Distrik, Kepala Dinas Kesehatan
C. Institusi Pendidikan
D. Puskesmas
2. Dapat menjadi acuan SOAP dalam penatalaksanaan ibu hamil dengan anemia.
IV. Waktu
V. Kegiatan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, remaja, lansia dan keluarga
kebidanan di masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarkat sekitar). Maka seorang
kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan strategi-strategi untuk mengatasi
3. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah yang
Tujuan kebidanan komunitas mencakup tujuan umum dan tujuan khusus berikut :
1. Tujuan umum
mandiri.
6
7
2. Tujuan Khusus
B. Prinsip Pelayanan Asuhan Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Pelayanan Kebidanan
Komunitas
sosial, psikologi, ilmu kebidanan, dan lain-lain yang mendukung peran bidan di
komunitas.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan martabat
kemanusiaan klien.
Keluarga (KK), jumlah laki-laki, jumlah neonatus, jumlah balita, jumlah lansia)
dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan. Contohnya adalah jumlah
perkantoran.
8
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi hasil
yang pelayanannya diberikan baik pada individu, keluarga, maupun masyarakat luas
Contoh: Ibu hamil dengan anemia, maka rencana yang paling tepat adalah
yang ditemukan dengan harapan klien dapat mengikuti anjuran dari bidan untuk
Setiap rencana yang akan dilakukan sebaiknya melibatkan klien agar klien
merasa apa yang diberikan merupakan kebutuhanya. Contoh: ibu hamil yang
anemia perlu penambah zat besi untuk kesehatan ibu dan janin.
2. Pencegahan (preventif)
Salah satu contoh tindakan preventif bidan yang dapat dilakukan adalah
mengalami keterlambatan.
contoh adalah bidan melakukan perawatan pasca operasi pada klien dengan
rumah tangga (KDRT), prostitusi, korban perkosaan, dan injecting drug user (IDU).
asuhan secara langsung terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks
komunitas. Selain itu juga diperlukan perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
Sasaran kebidanan komunitas adalah mulai dari individu, keluarga, kelompok dan
masayarakat.
1. Individu diutamakan pada individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat lain
kesehatan tertentu.
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil dll.
1. Mengorganisir masyarakat
atau tatap muka untuk menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan kegiatan asuhan
makan.
dokter, pekerja sosial, dll. Untuk itu bekerjasama dalam tim menjadi sangat
penting. Dengan demikian bidan sebagai pimpinan tim diharapkan mampu sebagai
melibatkan intitusi luar) misalnya melalui BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah),
Pemberdayaan pihak lain adalah pemanfaatan fasilitas dan potensi yang ada
desa, dan sumber daya manusia atau kader kesehatan. Contohnya adalah bila di
suatu desa ditemukan lahan industri maka pabrik atau instansi terkait terlibat untuk
memberikan fasilitas kesehatan yang sifatnya umum yaitu didirikan tempat Mandi
13
Cuci Kakus (MCK) bagi warga yang tidak memiliki sumber air bersih dan
berdasarkan data primer atau data seukunder. Hal ini bertujuan agar masyarakat
dan tokoh terkait mau tahu dan mampu mengatasi masalahnya sendiri secara
swadaya dan gotong royong. Contohnya adalah hasil pendataan tentang masih
dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menilai mana tradisi yang
baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan tidak, nilai-nilai
masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta norma yang ternyata
masih melanggar hak asasi manusia. Disamping itu, bidan harus mampu bertindak
tersendiri sehingga tidak tumpang tindih dengan profesi yang lain. Peran, fungsi,
pengobatan ringan, asuhan pada kondisi kronik, dan pendidikan kesehatan. Untuk
menangani hal tersebut maka bidan perlu melaksanakan kegiatan seseuai dengan
Bidan mempunyai peran, fungsi, tugas/ tanggung jawab yang besar dalam
1. Peran Bidan
kebidanan bila mana ada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Dengan
Dalam upaya pelayanan kebidanan yang berfokus pada kesehatan reproduksi ibu
dan anak, maka bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan
wanita dalam siklus kehidupannya yaitu asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, nifas, neoantus, bayi anak dan balita, remaja, masa antara, keluarga
1) Tugas Mandiri
yang diberikan.
normal.
melibatkan klien/keluarga.
2) Tugas Kolaborasi
3) Tugas ketergantungan
dan keluarga.
2. Fungsi Bidan
a. Fungsi Pelaksana
risiko tinggi.
4) Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
b. Fungsi Pengelola
unit kerjanya.
c. Fungsi Pendidik
dan di masyarakat.
keahliannya.
d. Fungsi Peneliti
mandiri. Peran bidan di sini sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit kesehatan ibu
dan anak, puskesmas, polindes, posyandu, klinik, dan praktik bidan perorangan. Bidan
masyarakat itu sendiri maupun ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Bidan harus tetap tanggap terhadap
perubahan tersebut.
21
A. Pengertian kehamilan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
Menurut Padila (2014), usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30
tahun. Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu ibu
hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat
menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Yuliana,
2015).
Maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan hasil dari konsepsi atau
penyatuan sperma dan ovum yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dan
lamanya hamil normal berkisar 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, yang terbagi menjadi 3
22
trimester yaitu timester pertama (0-14 minggu), trimester kedua (14-28 minggu), dan
B. Tanda-tanda kehamilan
tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita yang
terlambat haid dan diduga hamil, perlu ditanyakan hari pertama haid
yaitu : TTP : (hari pertama HT + 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1). (Kumalasari,
2015).
terutama pada pagi hari yang disebut dengan morning sickness. Akibat mual
Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi dengan cara ibu dapat
diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau menyengat
(Kumalasari, 2015).
c. Mengidam
disebut dengan mengidam, seringkali keinginan makan dan minum ini sangat
23
kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan. Namun hal ini akan berkurang
d. Syncope (pingsan)
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila
berada pada tempa-tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan
e. Perubahan Payudara
deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan
tegang, ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
bulan, karena janin besar secara otomatis rahim pun membesar dan
belum jadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan lain disebabkan oleh mioma,
dan makin bundar, terkadang tidak rata tetapi pada daerah nidasi lebih cepat
akan teraba keras seperti meraba ujung hidung, dan bibir rahim teraba lunak
kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup kuat menjelang akhir
kehamilan. Pada waktu pemeriksaan dalam, terlihat rahim yang lunak seakan
e. Adanya Ballotement
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal ini menyebabkan janin
dapat terjadi sekitasr usia 4-5 bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan
sebagai tanda pasti kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada
mempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama masa hamil,
dinding –dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis sehingga saat di
lakukan pemeriksaan dalam akan teraba lunak dan terjadi antara usia 6-8
25
2015).
g. Tanda Chadwick
vagina. Tanda ini tidak dipertimbangkan sebagai tanda pasti, karena pada
jantung janin dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12.
lain seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu. Untuk
jelas dipihak punggung janin dekat pada kepala. Pada presentasi biasa (letak
kepala), tempat ini di kiri atau kanan bawah pusat. Letak Punctum Maksimum
imaginer yang ditarik dari um` bilicus sampai pertengahan puncak rambut
b. Palpasi
Hal yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi lebih
jelas setelah minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas
sepanjang kehamilan. Berikut beberapa perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi
1. Trimester I
a. Perubahan Fisik
1) Pembesaran Payudara
kepala janin.
27
3) Konstipasi
ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
setiap saat.
5) Merasa lelah
6) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang
kepala.
28
7) Kram Perut
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
8) Meludah
sickness.
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
b. Perubahan Psikologis
sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan ambivalen. Ibu
hal itu serign kali terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan yang tidak
direncanakan.
Namun, berbeda dengan ibu hamil yang hamil dengan direncanakan dia
banyak ibu hamil merasa kebutuhan kasih sayang besar dan cinta tanpa
seks.
2. Trimester II
1) Perubahan Fisik
minggu.
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
c) Pelupa
cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi.
Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit
g) Pusing
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
i) Perubahan kulit
kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini
dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam folat. Strecth mark terjadi
karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
j) Payudara
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah
l) Sedikit Pembengkakan
akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
2) Perubahan Psikologi
yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini ibu hamil akan mengalami dua fase,
ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluasi kembali semua aspek
hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri. Di trimester kedua sebagian
ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam hubungan seksual. Hal itu
pada ibu hamil kini mulai mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan
3. Trimester III
1) Perubahan Fisik
a) Sistem Reproduksi
selama hamil.
cc.
berbentuk bujur telur. Pada rahim yang normal/ tidak hamil sebesar
telur ayam, umur dua bulan kehamilan sebesar telur bebek, dan
2015).
(3) Serviks
kehamilan.
(4) Ovarium
(5) Kulit
(6) Payudara
selama hamil.
cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari
wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal ini
rahim yang membesar. Selain itu kerja jantung dan paru juga bertambah
berat karena selama hamil, jantung memompa darah untuk dua orang
yaitu ibu dan janin, dan paru-paru menghisap zat asam (pertukaran
kemih.
meningkat dan sekresi kelenjar air liur (saliva) juga meningkat karena
terasa panas bahkan hingga dada atau sering disebut heartburn yaitu
2) Perubahan Psikologis
dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
trombositopeni, hipofibrinogenemia.
(g) Penyakit ginjal atau saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih,
shock, pendarahan.
b. Status Gizi
sangat penting. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai
dengan umur kehamilan. Berat badan normal akan menghasilkan anak yang
normal. Demikian juga sebaliknya kenaikan berat badan lebih dari normal,
badan ibu hamil kurang dari normal kemungkinan ibu beresiko keguguran,
anak lahir premature, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim
pada ibu hamil normal maupun beresiko. Minimal pemberian asam folat
Bila kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan
2) Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses
jaringan payudara dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan
keju.
43
6) Vitamin D, berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat kapur
maka pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna.
c. Gaya Hidup
baik masyarakat yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif yang
2. Faktor Psikologi
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat
sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan
dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi gaya
a. Faktor lingkungan
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan
media efektif.
b. Faktor sosial
akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil
dengan baik.
pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja, karena
jasmani.
kedekatan masyarakat pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali
lipat, ibu hamil tidak boleh makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es
membuat janin besar, ibu hamil tidak boleh makan daging kambing, minum
air kelapa, minum jamu-jamuan tradisional, minum air rebusan kacang hijau,
peringatan 4 bulanan, ibu hamil tidak boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh
d. Faktor ekonomi
makanan
Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses pertumbuhan
dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap, baik berupa vitamin,
mineral, kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses
kehamilan seorang ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang
sehat dan seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang
kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan janin ibu
sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar selama ibu hamil juga harus
diperhatikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun
satu dengan ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama (Kumalasari 2015).
a. Diet
rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Pasien
mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu
hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari),
Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu
yang tidak terlalu berat bagi ibu selama hamil, bergerak juga mendukung
sistem kerja tubuh ibu selama hamil sehingga ibu yang memiliki nafsu makan
yang tinggi dan berat badan yang lebih dapat terkontrol dan meminimalkan
bentuk olahraga tubuh juga bermanfaat melatih otot-otot dalam ibu menjadi
lebih fleksibel/ lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu saat
c. Hygiene
sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan
istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi
sempurna.
d. Koitus
karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang
dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah terbentuk. Pola
seksual pada trimester III saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat
49
posisi nyaman saat berhubungan intim. Pegal dipunggung dan pinggul, tubuh
bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin
mendesak dada dan lambung). Selain hal fisik, turunnya libido juga berkaitan
Sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak disertai
ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena
atau ada indikasi lain yang menandakan bahwa proses kelahiran akan mulai.
Akan tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido pada trimester ketiga ini, hal itu
normal saja. Ibu hamil berhak mengetahui pola seksual karena dapat terjadi
a. Pakaian
atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada
pinggang.
50
b. Pola Makan
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. saat hamil
Fe adalah kadang terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak
enak, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak
berbahaya. Waktu yang dianjurkan minum tablet Fe adalah pada pada malam
hari menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah
ibu meminumnya.
a. Nutrisi
Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya. Kenaikan berat
2015).
Menurut Proverawati (2011), jika tubuh tidak memiliki cukup zat besi,
tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang di butuhkan untuk
dan TM III.
51
b. Seksual
nyeri dan panas pada jalan lahir. Walaupun ada beberapa indikasi
tentang bahaya jika melakukan hubungan seksual pada trimester III bagi
ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan yaitu turunnya
c. Istirahat Cukup
janinya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8 jam/ hari
(Nita. 2016).
Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini dapat
mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain yang juga penting di
jaga yaitu persiapan laktasi, serta penggunaan bra yang longgar dan
tempat tersebut.
(a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
(b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
ada.
53
a. Hyperemesis Gravidarum
ibu terlihat lebih kurus, turgor kulit berkurang dan mata terlihat cekung. Jika
tidak ditangani segera masalah yang timbul seperti peningkatan asam lambung
Menurut Ningsih (2012), mual muntah yang timbul terjadi karena adanya
terhadap otot polos lambung. Sehingga semakin tinggi hormon hCG, semakin
fungsi sel liver hingga terjadi ikterus. Mual muntah yang berkelanjutan dapat
(Rahma, 2016).
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kelahiran Prematur, kecil usia kehamilan,
1) Tingkat I
2) Tingkat II
semua yang dimakan dan diminu, berat bada cepat menurun, dan ada
3) Tingkat III
(Rahma, 2016).
b. Perdarahan Pervaginam
minggu. Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang
Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin terjadi
pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan dalam proses ini dapat
keluar berwarna merah dengan jumlah yang banyak, serta perdarahan dengan
55
nyeri yang hebat. Perdarahan ini dapat disebabkan karena abortus, kehamilan
kehamilan < 20 minggu dengan berat janin < 500 gram atau sebelum plasenta
diantaranya:
1) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval
perdarahan kurang dari 20 minggu, dengan atau tanpa kram perut bagian
ekspulsi hasil konsepsi belum terjadi tetapi telah ada dilatasi serviks.
Kondisi ini ditandai pada wanita hamil dengan perdarahan banyak, disertai
adalah kondisi dimana embrio atau janin nonviable tetapi tidak dikeluarkan
c. Mola hidatidosa
1) Terdapat mual dan muntah yang menetap, terkadang sering kali menjadi
parah.
2) Terdapat perdarahan uterus pada minggu ke-12 disertai bercak darah dan
aktivitas janin.
d. Kehamilan Ektopik
terdapat di ovarium, rongga peritoneum dan didalam serviks. Jika terjadi ruptur
pasif dan nyeri abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik terganggu (RI,
Kemenkes, 2013).
e. Anemia
WHO menetapkan standar hemoglobin (Hb 11%) pada ibu hamil, jika
Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah yaitu 8 gr% hingga kurang
dari 11 gr%. Anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang dari 8 gr%
(Nurhidayati, 2013).
58
meliputi :
1) Anemia defisiensi zat besi. Anemia yang ditandai dengan keluhan lemas,
pucat dan mudah pingsan, karena kekurangan zat besi dalam darah dan
4) Anemia hemolitik. Anemia yang terjadi karena kerusakan sel darah merah
f. Hipertensi Gravidarum
tekanan sistolik dan distolik sampai atau melebihi 140/ 90 mmHg. Ibu hamil
oleh faktor perubahan curah jantung, sistem saraf simpatis, autoregulasi, dan
darahnya mencapai 140/ 90 mmHg atau lebih untuk pertama kali selama
a. Perdarahan Pervaginam
disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa,
b. Plasenta Previa
sebelumnya. Gejala umum yang terjadi pada kasus plasenta previa seperti
terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri secara tiba-tiba dan kapan saja, uterus
tidak berkontraksi dan bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul.
60
1) Plsenta previa totalis yaitu posisi plasenta menutupi ostium internal secara
keseluruhan
ostium interna
c. Solusio Plasenta
Pada persalinan normal, plasenta akan lepas setelah bayi lahir, namun
karena keadaan abnormal plasenta dapat lepas sebelum waktunya atau yang
yang menetap, hilangnya denyut jantung janin (gawat janin), uterus terus
menegang dan kanin naik, perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan
beratnya syok.
d. Ruptur Uteri
uteri yaitu :
61
Ruptur uteri pada waktu kehamilan (ruptur uteri gravidarum) yang terjadi
karena dinding uterus lemah yang disebabkan oleh adanya bekas sectio
caesaria, bekas mioma uteri, bekas kuratase/ plasenta manual. Sepsis post
e. Sakit kepala
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Terkadang karena sakit
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre eklampsi. Perubahan visual (penglihataan) secara tiba-
2014). Nyeri kepala hebat pada masa kehamilan dapat menjadi tanda gejala
pemeriksaan lengkap baik oedem pada tangan/ kaki, tekanan darah, dan
f. Penglihatan Kabur
pandangan menjadi kabur dan berbayang disertai rasa sakit kepala yang hebat,
pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang
lahir. Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre
pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan
dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika janin tidur,
gerakannya akan melemah. janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin akan lebih mudah
peningkatan tekanan uteri yang juga dapat disebabkan adanya infeksi yang
dapat berasal dari vagina dan serviks yang dapat dinilai dari cairan ketuban di
k. Demam Tinggi
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini
memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan cairan ibu dan kompres
hangat guna menurunkan suhu ibu. komplikasi yag ditimbulkan jika ibu
mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung kencing) serta infeksi
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Dengan demikian,
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, pemberian ASI, dan kembalinya kesehatan
untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantuan
kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu serta
bayi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
65
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar, ibu hamil
hendaknya sedikitnya melakukan empat kali kunjungan selama periode antenatal, yaitu:
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-36 dan sesudah
minggu ke-36)
4. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila janin
Bandingkan berat badan sebelum hamil, catat jumlah kg berat badan beberapa
minggu sejak kunjungan terakhir, catat pola perkembangan berat badan. Pada
pemeriksaan kehamilan pertama, perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan
tinggi badan ibu dan usia kehamilan. Berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg
perminggu atau 6,5 kg sampai 16,5 kg selama kehamilan teori ini menurut Manuaba
(2010 : 95). Bila peningkatan berat badan kurang dari 0,5 kg perminggu, perhatikan
plasenta, kemungkinan kelahiran prematur. Bila peningkatan berat badan lebih dari
66
2. Tekanan darah
Mengukur tekanan darah dilakukan pada saat pertama kali mencatat riwayat
klien, sebagai data dasar. Pada saat setiap pemeriksaan antenatal. Selama
persalinan. Pada kondisi klinis yang telah ditetapkan, misalnya syok dan perdarahan,
serta gejala-gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur dan proteinuria. Hipertensi
akibat kehamilan. Bayi preterm atau bayi sakit. Transfusi darah. Selama dan setelah
mual hilang. Setiap ibu hamil minimal mendapat 90 tablet selama kehamilannya.
Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,5
mg (Kusmiyati, 2009).
pertama.
Menurut teori Prawirohardjo (2010), kadar hb normal menurut WHO 11 gr% dan
sifilis.
bidan kepada ibu hamil yang bertujuan untuk memberikan pelayanan antenatal
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang ditandai dengan adanya lesi primer
kemudian diikuti dengan erupsi sekunder pada area kulit, selaput lendir dan juga organ
tubuh. Penyakit sifilis disebabkan oleh T. pallidum. T. pallidum merupakan salah satu
bakteri spirochaeta. Bakteri ini berbentuk spiral (Andriana et al, 2012). Terdapat empat
endemik (juga disebut bejel) (LaFond & Lukehart, 2006). Klasifikasi bakteri penyebab
biasanya melalui hubungan seksual (membran mukosa vagina dan uretra), kontak
langsung dengan lesi/luka yang terinfeksi atau dari ibu yang menderita sifilis ke janinnya
melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan (Prince SA & Wilson LM, 2006). Bakteri T.
pallidum masuk dengan cepat melalui membran mukosa yang utuh dan kulit yang lecet
lalu masuk ke dalam kelenjar getah bening dan aliran darah, kemudian menyebar ke
seluruh organ tubuh. Bergerak masuk ke ruang intersisial jaringan dengan cara gerakan
cork-screw (seperti membuka tutup botol). Beberapa jam setelah terpapar terjadi infeksi
sistemik meskipun gejala klinis dan serologi belum kelihatan pada saat itu (Elvinawaty,
2014). Darah dari pasien yang baru terkena sifilis ataupun yang masih dalam masa
inkubasi bersifat infeksius. Waktu berkembang biak T. pallidum selama masa aktif
penyakit secara invivo 30-33 jam (LaFond & Lukehart, 2006). Lesi primer muncul di
tempat kuman pertama kali masuk, biasanya bertahan selama 4- 6 minggu dan kemudian
sembuh secara spontan. Pada tempat masuknya, kuman mengadakan multifikasi dan
tubuh akan bereaksi dengan timbulnya infiltrat yang terdiri atas limfosit, makrofag dan sel
plasma yang secara klinis dapat dilihat sebagai papul. Reaksi radang tersebut tidak hanya
terbatas di tempat masuknya kuman tetapi juga di daerah perivaskuler (T. pallidum berada
diantara endotel kapiler dan sekitar jaringan), hal ini mengakibatkan hipertrofi endotel
vaskular ini mengakibatkan aliran darah pada daerah papula tersebut berkurang sehingga
terjadi erosi atau ulkus dan keadaan ini disebut chancre (Elvinawaty, 2014). Bakteri T.
pallidum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk spiral yang ramping dengan lebar
69
kira-kira 0,2 μm dan panjang 6-15 μm. Lengkung spiralnya/gelombang secara teratur
terpisah satu dengan lainnya dengan jarak 1 μm, dan rata-rata setiap kuman terdiri dari 8-
14 gelombang. Organisme ini aktif bergerak, berotasi hingga 90º dengan cepat di sekitar
endoflagelnya bahkan setelah menempel pada sel melalui ujungnya yang lancip. Aksis
panjang spiral biasanya lurus tetapi kadang-kadang melingkar, yang membuat organisme
tersebut dapat membuat lingkaran penuh dan kemudian akan kembali lurus ke posisi
semula. Spiralnya sangat tipis sehingga tidak dapat dilihat secara langsung kecuali
elektron (LaFond & Lukehart, 2006). Struktur T. pallidum terdiri dari membran sel bagian
dalam, dinding selnya dilapisi oleh peptidoglikan yang tipis, dan membran sel bagian luar.
periplasmik, antara dua membran. Organel ini yang menyebabkan gerakan tersendiri bagi
T. pallidum seperti alat pembuka tutup botol (Corkscrew) (LaFond & Lukehart, 2006).
Filamen flagel memiliki sarung/selubung dan struktur inti yang terdiri dari sedikitnya empat
polipeptida utama. Genus Treponema juga memiliki filamen sitoplasmik, disebut juga
dengan fibril sitoplasmik. Filamen bentuknya seperti pita, lebarnya 7-7,5 nm. Partikel
protein intramembran membran bagian luar T. pallidum sedikit. Konsentrasi protein yang
rendah ini diduga menyebabkan T. pallidum dapat menghindar dari respons imun pejamu
(Elvinawaty, 2014).
Penyebab sifilis ialah Treponema pallidum, yaitu anaerobic spirochete (Copstead, 1995).
T.pallidum berbentuk spiral, dengan panjang 6 sampai 20 µm dan dengan diameter 0,10
sampai 0,18 µm (Holmes, 1999). T. Pallidum ini ditemukan oleh Schaudinn dan Hoffman
pada tahun 1905 (Djuanda, 2010). Sifilis di dapat saat Treponema Pallidum masuk
melalui intact mucous membrane atau kulit yang mengelupas selama melakukan kontak
70
Sifilis pada kehamilan biasanya diperoleh melalui kontak seksual, dimana pada sifilis
kongenital, bayi mendapatkan infeksi sifilis dari transmisi transplasental dari Treponema
lembab atau lesi kulit pada sifilis primer atau sekunder. Pasien dengan penyakit sifilis
yang tidak diobati tampaknya dapat pulih, namun dapat mengalami kekambuhan dalam
periode sampai dengan dua tahun. Oleh karena itu, seseorang dapat lebih berisiko
menularkan sifilis pada tahun pertama dan kedua dari periode terinfeksi sifilis yang tidak
diobati.
71
3. Gejala Sifilis
1) Sifilis Primer
Pada tahap awal, gejala sifilis yang akan muncul adalah lesi atau luka pada organ
reproduksi, yaitu di sekitar mulut atau di dalam alat kelamin. Luka yang muncul
mungkin akan terlihat seperti bekas gigitan serangga, tetapi tidak menimbulkan rasa
sakit.
2) Sifilis Sekunder
Memasuki tahap ini, pengidap sifilis akan mulai menunjukkan gejala berupa ruam
merah kecil yang biasa muncul pada telapak kaki dan telapak tangan. Selain ruam,
biasanya ada gejala lain yang juga akan menyertai. Mulai dari demam, nafsu makan
3) Sifilis Laten
Luka akibat infeksi mungkin akan terlihat sembuh dan tidak meninggalkan bekas,
padahal itu malah menjadi tanda bahwa sifilis sudah memasuki tahap yang lebih
4) Tahap akhir
Tahap akhir adalah masa yang paling menular dari rangkaian perkembangan penyakit
sipilis.Jika tidak segera diobati, tahap akhir ini mungkin akan muncul dalam waktu dini
Bahkan, gejala yang ditimbulkan pada tahap akhir penyakit sifilis (sipilis) ini dapat
terlihat setiap saat.Tahap ini akan menyebabkan masalah pembuluh darah dan
jantung yang serius, gangguan mental, kebutaan, masalah sistem saraf, hingga
Tanpa perawatan, sifilis dapat menyebar ke organ mana pun dalam tubuh Anda,
termasuk otak (disebut neurosifilis) dan mata (disebut ocular syphilis atau sifilis
mata).Sifilis jenis ini dapat terjadi pada tahap mana pun, entah tahap primer,
sekunder, laten, maupun akhir.Gejala yang ditimbulkan dari sipilis yang menyerang
4) Mata rasa.
5) Demensia.
Sementara itu, sifilis pada mata akan menunjukkan gejala berupa perubahan dalam
Bayi yang lahir dari wanita pengidap sifilis dapat terinfeksi bakteri penyebab sifilis
melalui plasenta saat proses persalinan.Kebanyakan bayi dengan kondisi ini tidak
memunculkan kondisi apapun.Namun, ada juga bayi yang mengalami ciri sifilis atau
2) Tuli.
5) Bayi yang lahir dengan sifilis kemungkinan juga lahir terlalu cepat
proses persalinan.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala sifilis di atas. Bahkan,
jika perlu, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan rutin untuk melihat kondisi
4. Pengobatan Sifilis
Menurut Wresti, jika ibu hamil ternyata terdeteksikena penyakit sifilis di beri pengobatan,
intramuscular (pantat) sebanyak 3 kali suntikan tersebut untuk mengobati janin juga kata
Wresti.
pengobatan sifilis harus di segerakan untuk ibu hamil. Bila sudah sudah melahirkan, bayi
langsung di beri pengobatan dan di beri dosis yang sesuai.Setelah, ibu hamil muda sama
seperti pengidap sifilisnya, perlu screning selama 24 bulan hingga hasil tesnya negatif.
Untuk itu Antohny menyarankan pasangan muda, wanita sebelum hamil memeriksa atau
Secara umum, pengobatan utama sifilis atau raja singgah adalah dengan suntukan
Untuk mengatasi sifilis yang masih di tahap awal, penyuntikan penisilin cukup satu
kali( dosis tunggal). Sedangakn pada sifilis tahap lanjut, di perlukan dosis tambahan
Sifilis (sipilis) Termasuk penyakit yang dapat di sembuhkan, terutama jika cepat terdeteksi
dan di tangani. Bila sifilis baru di obati saat sudah terjadi kerusakan organ, pengobatan
Antibiotik penisilin juga di berikan kepada ibu hamil yang mengalami sifilis dan bayi yang
melahirkan dari ibu yang menderita sifilis. Bagi penderita sifilis atau raja singa yang alergi
Setelah di suntuk antibiotik penisilin, beberapa penderita sifilis bisa merasakan reaksi
jarisch-herxheimer. Reaksi ini dapat menimbulkan gejala berupa demam,sait kepala, dan
nyeri otot atau nyeri sendi. Reaksi ini bukan kondisi yang seriusdan biasanya hanya
mencegah penularan, beritahu pasangan tentang kondisi yang di alami agar pasangan
Setelah pengobatan penderita tetap di minta untuk menjalani tes darah secara berkala
guna memastikan bahwa infeksi telah sembuh total. Penderita juga harus tetap waspada
karena masih bisa terinfeksi suflis kembali, meski sudah diobati dan di nyatakan sembuh.
5. Penatalaksanaan Sifilis
Penatalaksanaan yang dapat diberikan berupa terapi. Terapi yang dapat digunakan yaitu
Setelah diketahui penyebabnya yaitu T.pallidum, obat yang dapat diberikan yaitu Benzatin
- benzilpenisilin dan Penisilin - prokain dimana pada stadium dini dosis tunggal dan
a. Perdarahan Pervaginam
seperti keluarnya darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan
75
kadang banyak kadang tidak terus menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri,
b. Plasenta Previa
terjadinya plasenta previa diantaranya kehamilan ibu sudah usia lanjut (> 22
umum yang terjadi pada kasus plasenta previa seperti terjadi perdarahan tanpa rasa
nyeri secara tiba-tiba dan kapan saja, uterus tidak berkontraksi dan bagian terendah
janin tidak masuk pintu atas panggul. Jenis-jenis plasenta previa diantaranya :
76
1) Plasenta previa totalis yaitu posisi plasenta menutupi ostium internal secara
keseluruhan.
2) Plasenta previa parsialis yaitu posisi plasenta yang menutupi ostium interna
sebagian saja.
3) Plasenta previa marginalis yaitu posisi plasenta yang berada di tepi ostium
interna.
c. Solusio Plasenta
Pada persalinan normal, plasenta akan lepas setelah bayi lahir, namun karena
keadaan abnormal plasenta dapat lepas sebelum waktunya atau yang disebut
hidramnion, serta defisiensi zat besi. Tanda gejala yang ditimbulkan seperti
terjadinya perdarahan dengan nyeri yang menetap, hilangnya denyut jantung janin
(gawat janin), uterus terus menegang dan kanin naik, perdarahan yang keluar tidak
d. Ruptur Uteri
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan/ persalinan,
pada saat umur kehamilan lebihdari 28 minggu. Klasifikasi ruptur uteri yaitu:
lemah yang disebabkan oleh adanya bekas sectio caesaria, bekas mioma
uteri, bekas kuratase/ plasenta manual. Sepsis post partum, atau terjadi
e. Sakit Kepala
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Terkadang karena sakit kepala
yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur
atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre
Nyeri kepala hebat pada masa kehamilan dapat menjadi tanda gejala
preeklamsi, dan jika tidak diatasi dapat mnyebabkan komplikasi kejang maternal,
baik oedem pada tangan/ kaki, tekanan darah, dan protein urin ibu sejak dini.
f. Penglihatan Kabur
kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah perubahan yang normal. Jika masalah
kabur dan berbayang disertai rasa sakit kepala yang hebat, ini sudah menandakan
hebat, sehingga terjadi oedem pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
78
mempengaruhi sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan selebral, dan
gangguan penglihatan.
jiwa adalah nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat,
terkadang dapat disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti
solutio placenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain
(Kusumawati, 2014).
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat
atau dengan meninggikan kaki lebih tinggi daripada kepala. Bengkak yang menjadi
3) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya. Hal ini merupakan pertanda dari
anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia. Gejala
darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18
minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20
minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika janin tidur, gerakannya akan
melemah. janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan
dalam 12 jam). Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
perlu diwaspadai terjadinya gawat janin atau kematian janin dalam uterus.
tekanan uteri yang juga dapat disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan serviks yang dapat dinilai dari cairan ketuban di vagina. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan 37 minggu preterm maupun kehamilan
aterm.
e. Demam Tinggi
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini menandakan ibu
dalam masalah. Demam pada kehamilan merupakan manifestasi tanda gejala infeksi
kebutuhan cairan ibu dan kompres hangat guna menurunkan suhu ibu. komplikasi
yang ditimbulkan jika ibu mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung
Tablet zat besi bagi ibu hamil adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk
membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot). Zat besi juga berfungsi
dalam sistim pertahanan tubuh. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata 800-
1000 mg. kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta,
serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin. Kurang lebih 200
mg lebih akan diekskresikan lewat usus, urin dan kulit. (Tarwoto & Wasnidar, 2007)
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini diperlukan
dalam pembentukan darah dalam sintesa haemoglobin (Hb). Seorang ibu saat hamil
menderita kekurangan zat besi yang disebabkan cadangan zat besi didalam tubuh dalam
jumlah yang tidak cukup, hal ini akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, dapat
Penyebab anemia defisiensi zat besi secara umum ada tiga yaitu kehilangan darah
kronis (pendarahan), asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat
peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk kebutuhan ibu dan janin. (Arisman, 2010)
Fungsi zat besi bagi ibu hamil adalah untuk membentuk sel darah merah, sementara
sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan keseluruh tubuh
serta membantu proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi, jika asupan zat
besi ke dalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah juga akan berkurang,
tubuh pun akan kekurangan oksigen akibatnya timbul gejala-gejala anemia. (Hermawan,
2009).
81
Kebutuhan/dosis zat besi selama kehamilan diberikan pada ibu hamil sebanyak satu
tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. Tablet tambah
darah (TTD) mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 miligram besi elemental
dan 0,25 mg asam folat. Tablet tersebut wajib dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak tiga
puluh tablet setiap bulannya untuk mengurangi gejala-gejala anemia saat masa
Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh
kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg; bila tersedia untuk ekspansi
massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit.
Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita.
Apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama
kehamilan normal yang disebutkan di atas dikompensasi oleh penyerapan besi dari
a. Pada trimester I : zat besi yang dibutuhkan lebih kurang 1 mg/hari ditambah dengan
b. Pada trimester II : zat besi yang dibutuhkan lebih kurang 5 mg/hari ditambah
c. Pada trimester III : zat besi yang dibutuhkan lebih kurang 5 mg/hari ditambah
Berdasarkan uraian di atas, kebutuhan zat besi pada trimester II dan III akan jauh
lebih besar dari trimester I, namun bila ibu hamil trimester II dan III tidak memiliki
simpanan zat besi yang cukup dari berbagai makanan dan suplemen zat besi. Janin juga
sangat membutuhkan zat besi untuk perkembangan dan pertumbuhannya dan ibu
memerlukan untuk persiapan persalinan, maka zat besi yang kurang di dalam tubuh ibu
82
hamil akan berdampak buruk pada ibu dan janinnya. Waktu dan cara minum tablet besi
bagi ibu hamil tidak harus dikonsumsi di awal kehamilan. Pada masa awal kehamilan,
tubuh masih memiliki simpanan zat besi yang cukup yang dapat digunakan untuk
pembentukan sel darah merah. Masuk ke trimester ke-II sampai di trimester ke-III,
cadangan zat besi tubuh akan mulai menurun. Penyerapan besi dapat maksimal apabila
saat minum tablet atau sirup zat besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak/ air
putih. Selain itu, tablet besi sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum
tidur untuk mengurangi efek mual. Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan
vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi ini. (Eka, 2013)
Mengonsumsi zat besi harus dilakukan dengan interval sedikitnya 6-8 jam, dan
kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika timbul efek samping. Muntah
dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini toksitasi zat besi,
keduanya ini menunjukan perlu mengubah (menurunkan) dosis zat besi dengan segera.
Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan dapat mengurangi
gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat besi yang
Penyebab anemia gizi besi dikarenakan kurang masuknya unsur besi dalam
besi keluar misalnya perdarahan. Sementara itu kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat
untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 200- 300%. Perkiraan jumlah
zat besi yang diperlukan selama hamil 1040 mg. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin
dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah
sel darah merah, dan 200 mg hilang ketika melahirkan. Kebutuhan Fe selama kehamilan
trimester I relatif sedikit yaitu 0,8 mg sehari yang kemudian meningkat tajam selama
83
trimester III yaitu 6,3 mg sehari. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya
A. Pengertian Persalinan
Proses persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang kuat teratur dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun bila tidak
dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Setiap individu berhak untuk
dilahirkan secara sehat, oleh karena itu, setiap wanita usia subur (WUS), ibu hamil
(bumil), ibu bersalin (bulin), dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang
Indonesia dimana angka kematian Ibu bersalin yang masih cukup tinggi. Keadaan ini
disertai dengan komplikasi yang mungkin saja timbul selama persalinan, sehingga
memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam bidang kesehatan, dalam
B. Tanda-tanda Persalinan
a. Lightening atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul,
yang disebabkan :
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks, kontraksi ini
2. Tanda-tanda inpartu
Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih kecil dan
membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak
Jika ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka
saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan yang
merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan lagi, tetapi
tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda ketuban pecah dini,
d. Pembukaan Serviks
3) Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin
lebih lebar daripada bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu, 96%
86
bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Passanger terdiri dari
4) Psikis Ibu
5) Penolong
Beberapa perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama proses persalinan yaitu :
1. Tekanan Darah
rata-rata 15 (10 – 20 ) mmHg dan diastolic rata-rata (5 – 10) mmHg pada waktu-
seperti perdarahan otak. Terdapat beberapa faktor yang dapat merubah tekanan
a. Aliran darah yang menurun pada arteri uterus akibat kontraksi, kemudian
nadi melambat.
c. Rasa sakit, takut dan cemas dapat meningkatkan tekanan darah ibu
87
2. Metabolisme jantung
(kondisi emosional seperti cemas, takut / khawatir) dan aktifitas otot rangka.
Peningkatan aktivitas metabolik terlihat dari peningkatan suhu tubuh, denyut nadi,
3. Suhu
Frekuensi denyut nadi diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama
periode persalinan. Pada setiap kontraksi 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan
masuk kedalam sistem vaskuler ibu. hal ini akan meningkatkan curah jantung
sekitar 10% hingga 15% pada tahap pertama persalinan dan sekitar 30% hingga
peningkatan aliran plasma ginjal. Hal lain yang menyebabkan sulit berkemihnya
wanita yaitu: edema pada jaringan akibat tekanan bagian presentasi, rasa tidak
nyaman, sedasi, rasa malu, serta posisi ibu saat bersalin terlentang.
88
jauh berkurang, hal ini juga diperburuk oleh penurunan lebih lanjut sekresi asam
lamu selama persalinan, sehingga saluran cerna bekerja dengan lambat menjadi
lebih lama.
7. Perubahan Hematologi
dan akan kembali pada tingkat sebelum persalinan sehari setelah pasca salin
3. Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin lebih
lebar daripada bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu, 96% bayi
dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Passanger terdiri dari janin,
4. Psikis Ibu
5. Penolong
pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta
dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia
harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan membantu wanita
Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal
ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi Adapun asuhan yang dapat
diberikan diantaranya :
dan menjaga tetap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan
larutan untuk pemeriksaan vagina dan juga veces dapat membuat ibu
ibu tersebut dapat menjadi marasa sehat tetapi bila fasilitasnya tidak
b. Berendam
abad yang lalu. Ketertarikan dari air dalam persalinan dan kelahiran bayi kini
hanya untuk berendam pada kala satu dan beberapa wanita memilih untuk
perlu cukup dalam agar air dapat menutup abdomennya.hal ini memberikan
c. Perawatan mulut
napas yang bau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama
jika dia dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa
perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak
d. Pengipasan
itu gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap
epidural
diantaranya :
1) Mengusap keringat
3) Memberikan minum
servik dan distensi perineum. Rasa nyeri yang terjadi saat persalinan dapat
’s Midwifery :
2) Pengaturan posisi
6) Asuhan tubuh
7) Sentuhan
Beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada pula
yang berusaha untuk diam ada juga yang menangis.Itu semua merupakan
tingkah laku yang pada saat itu hanya dapat dilakukannya.Sebagai seorang
rasa takut
93
F. Penatalaksanaan dalam proses persalinan kala I-IV dan 2 jam post partum
1. Kala I (Pembukaan)
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10
a. Fase Laten
jam.
b. Fase Aktif
Fase aktif adalah frekuensi dan lama kontraksi uterus akan menigkat
secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/ memadai jika terjadi tiga kali
atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih,
kecepatan rata-rata 1 cm/ jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1
bagian terendah janin tidak boleh berlangsung lebih dari 6 jam. Fase aktif
1) Fase Akselerasi
3) Fase Deselerasi
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala pengeluaran janin his terkoordinasi,
kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun
masuk keruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul
yang secara reflektoris atau otomatis menimbulkan rasa mengejan. Ibu merasa
seperti ingin buang air besar karena tekanan pada rektum dengan tanda anus
terbuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
merenggang. Dengan his mengejan yang terpimpin maka akan lahirlah kepala,
diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primigravida berlangsung 1 ½ - 2 jam,
3. Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Proses ini
berlangsung setelah kala II yang tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti
sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan proses retraksi uterus, maka plasenta
lepas dari lapisan Nitabusch atau jaringan ikat longgar yang melapisinya.
95
d. Terjadinya perdarahan
plasenta yang belum lepas) pada fundus uterus (Damayanti, Ika Putri, dkk.
2014).
4. Kala IV (Observasi)
Kala IV persalinan adalah dimulai dari lahirnya plasenta sampai dua jam
pertama postpartum (Kumalasari, Intan. 2015). Beberapa hal penting yang harus
darah
f. Resume/ observasi keadaan umum ibu dan bayi (Damayanti, Ika Putri, dkk.
2014).
96
A. Pengertian nifas
reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil membutuhkan waktu sekitar 6 minggu
(Farrer. 2001 dalam Kirana, 2015: 26). Nurul Jannah (2011) mengemukakan masa
hamil yang lamanya 6 minggu atau 40 hari pasca persalinan (dalam Aprilianti, 2016).
Periode post partum adalah periode yang dimulai segera setelah kelahiran anak
dan berlanjut selama sekitar 6-8 minggu setelah melahirkan dimana ibu kembali
Tahapan masa nifas menurut Heryani (2010) terbagi menjadi tiga tahapan yaitu :
1. Puerperium Dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperium Intermedial
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi.
97
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas diantaranya yaitu :
a. Involusi uterus
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini
dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
(Kumalasari, 2015).
1) Pada saat bayi lahir,fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000
gram.
4) Pada 2 minggu post partum, TFU teraba diatas simpisis dengan berat
350 gram.
5) Pada 6 minggu post partum, fundus uteri mengecil (tak teraba) dengan
atrofi.
98
perdarahan.
b. Lokhea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
uterus. Lokhea mempunyai reaksi bas atau alkalis yang dapat membuat
organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada
vagina normal. Lokhea berbau amis atau anyir dengan volume yang
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa post
a) Lokhea sanguinolenta
b) Lokhea serosa
partum(Kumalasari, 2015).
Setelah 2 jam, hanya dapat memasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post
b) Perinium
buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi serat,
peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini tidak berhasil,
dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksanansia. Selain konstipasi ibu juga
buang air kecil dalam 24 jam pertama. Urine dalam jumlah besar akan
putusnya serat-serat elastik kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat
besarnya uterus pada waktu hamil, dinding abdomen masih agak lunak dan
1) Hormon plasenta
sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai
a) Hormon pituitary
progesteron.
c) Kadar estrogen
1) Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikt
2) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali per
Setiap denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit adalah abnormal
3) Tekanan darah
darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan. Tekanan darah tinggi
post partum.
4) Pernapasan
denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal maka pernapasan juga
aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh
normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi
(Padila, 2014).
104
Kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit empat kali kunjungan
pada nifas dalam rangka menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi
infeksi
dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal
e) Memberikan konseling pada ibu, mengenal asuhan pada bayi, tali pusat,
tanda bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi (Kumalasari, 2015).
Setelah ibu melahirkan, selanjutnya ibu memasuki tahap masa nifas atau lazim
disebut puerperium. Masa nifas dimulai 1 jam setelah plasenta lahir hingga 6 minggu
(42 hari) setelahnya. Menurut Saifuddin, asuhan masa nifas sangat diperlukan karena
masa nifas merupakan masa kritis yang memungkinkan untuk terjadinya masalah-
masalah yang berakibat fatal karena dapat menyebabkan kematian ibu. oleh karena
itu perhatian penuh dari bidan sangat diperlukan salah satunya dengan memberikan
Dampak yang terjadi jika cakupan pelayanan yang diberikan rendah, dapat
menyebabkan permasalahan pada ibu nifas seperti perdarahan post partum, infeksi
saat masa nifas, dan masalah obstetri lainya pada masa nifas (Wahyuni, Sri, 2014).
Tanda bahaya masa nifas yang perlu diwaspadai oleh ibu diantaranya.:
1. Perdarahan Pascasalin
panas dan terasa sakit. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat dan anemia
Selain kurang menjaga kebersihan dan perawatan masa nifas yang kurang
tepat, faktor lain yang memicu seperti adanya luka bekas pelepasan plasenta,
teratur
c. Ibu terlihat lemah, gelisah, sakit kepala dan kondisi terburuknya ibu tidak
sadar/ koma
Pada masa nifas ini ibu cenderung mengalami peningkatan suhu badan dan
nyeri saat berkemih. Nyeri ini disebabkan oleh luka bekas episiotomi, atau
Selepas persalinan ibu akan mengalami kelelahan yang amat berat, karena
tenaga ibu bayak terkuras saat menjalani proses persalinannya. Karena kelahan
ini akhirnya berdampak pada nafsu makan ibu yang menurun. Pada masa ini
dukungan keluarga sangat diperlukan dalam membantu ibu untuk tetap makan
Jika ASI ibu tidak disusukan pada bayinya maka dapat menyebabkan terjadi
bendungan ASI, payudara memerah, panas, dan terasa sakit yang berlanjut pada
Selama masa nifas, diet sehat sangat dianjurkan pada ibu setelah
produksi ASI. Diet yang dilakukan tentunya harus bermutu dengan nutrisi yang
cukup, gizi seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat serta banyak
mengandung cairan dan serat untk mencegah konstipasi. Beberapa asupan yang
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari (3-4 porsi setiap hari)
b. Ibu dianjurkan minum sedikitnya 3 liter per hari, untuk mencukupi kebutuhan
persalinan
nikotin
e. Minum kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali yaitu satu kali
2. Ambulasi
bidan membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing
ibu untuk berjalan. Early ambulation tidak diperbolehkan pada ibu postpartum
Pada ibu dengan postpartum normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-
12 jam postpartum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio caesarea ambulasi
dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam postpartum setelah ibu sebelumnya
beristirahat/ tidur. Tahapan ambulasi ini dimulai dengan miring kiri/kanan terlebih
dahulu, kemudian duduk. Lalu apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu
bayinya
3. Eliminasi
BAK secara spontan. Miksi normal terjadi setiap 3-4 jam postpartum.
Namun apabila dalam waktu 8 jam ibu belum dapat berkemih sama sekali,
maka katerisasi dapat dilakukan apabila kandung kemih penuh dan ibu sulit
tertekan oleh kepala janin dan kejang otot (spasmus) oleh iritasi muskulo
spingter ani selama persalinan, atau adanya edema kandung kemih selama
persalinan.
Ibu postpartum diharapkan sudah dapat buang air besar setelah hari
ke-2 postpartum. Jika pada hari ke-3 ibu belum bisa BAB, maka
dapat diaplikasikan melalui per oral atau per rektal. Kesulitan BAB
(konstipasi) pada ibu antara lain disebabkan selain perineum yang sakit
juga takut luka jahitan perineum terbuka, adanya hemoroid atau obat-
obatan analgesik selama proses persalinan. Kesulitan BAB ini dapat diatasi
1) Pastikan kebersihan tubuh ibu tetap terjaga dengan cara mandi lebih
sering (2 kali/ hari) dan menjaga kulit tetap kering untuk mencegah
2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, yaitu dari arah
kali sehari. Menganjurkan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air
seperti payudara tidak terasa tertekan dan kering. Serta pada daerah
psikologis ibu pada masa nifas kebutuhan istirahat ibu harus tercukupi.
Ibu dapat beristirahat dengan tidur siang selagi bayi tidur, atau
lahan. Jika ibu kurang istirahat maka dampak yang terjadi seperti
bayinya.
ibu kapan saja, selama ibu sudah siap, secara fisik aman dan tidak
merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan
dilakukan saat ibu merasa benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi
atau penyulit selama masa nifas. Selain memulihkan kondisi tubuh ibu
waktu persalinan.
asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai
dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati
sebelum hamil (Aprilianti, 2016). Asuhan masa nifas sangat diperlukan pada periode
ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Sehingga diperkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan yang yang terjadi setelah persalinan dan
50% kematian masa nifas yang terjadi dalam 24 jam pertama (Kumalasari, 2015).
Asuhan pelayanan masa nifas yang berkualitas mengacu pada pelayanan sesuai
standart kebidanan, sehingga permasalahan yang terjadi pada masa ibu nifas dapat
diminimalkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Asuhan masa nifas memiliki
Kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit empat kali kunjungan
pada nifas dalam rangka menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi
infeksi
dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal
e. Memberikan konseling pada ibu, mengenal asuhan pada bayi, tali pusat,
tanda bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi (Kumalasari, 2015).
Saifuddin mendefinisikan bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu
jam pertama kelahiran (Dwiendra, 2014). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan 2500-
Definisi bayi baru lahir menurut Marmi (2012), adalah bayi yang baru mengalami
proses kelahiran dan berusia 0-28 hari. Masa neonatal adalah masa sejak lahir
sampai dengan 4 minggu (28 hari), sesudah kelahiran dimana ada tiga masa yaitu
neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah
lahir, Neonatus dini adalah usia -7 hari dan Neonatus lanjut adalah usia 7-28 hari
Beberapa adaptasi fisiologis yang terjadi setelah bayi lahir menurut Buda S,
a. Sistem Pernafasan
Ketika tali pusat dipotong maka akan terjadi pengurangan O2 dan akumulasi
CO2 dalam darah bayi, sehingga akan merangsang pusat pernafasan untuk
untuk pertama kali sehingga merangsang udara masuk. Ketika bernafas, udara
memenuhi paruparu dan sisa surfaktan diserap oleh pembuluh darah dan linfe
sehingga semua alveoli terisi oleh udara pada saat ini maka terjadi peningkatan
janin menjadi sirkulasi luar rahim. Pernafasan bayi baru lahir tidak teratur
kedalaman, kecepatan dan iramanya serta bervariasi 30-60 kali per menit,
lahir. Foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri
umbilikus dan vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen. Nafas
pertama yang dilakukan oleh bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang
kembali meningkat ke jantung dan masuk ke kanan bagian kiri sehingga tekanan
dalam atirum kiri meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen ovale
mengakibatkan sianosis ringan. Frekuensi jantung bayi rata-rata 140x per menit
saat lahir, dengan variasi berkisar antara 120-140x per menit. Frekuensi saat
bayi tidur berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada saat usia satu minggu
frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 128x per menit dan 163x per menit saat
bangun. Aritmia sinus (denyut jantung yang tidak teratur pada usia ini dapat
jantung yang baik). Ketika dilahirkan bayi memiliki kadar haemoglobin yang tinggi
sekitar 17 gr/dl dan sebagian besar terdiri dari haemoglobin fetal type (HbF).
117
teroksigenasi dari plasenta bercampur dengan darah dari bagian bawah janin.
Keadaan ini tidak berlangsung lama, ketika bayi lahir banyak sel darah merah
tidak diperlukan sehingga terjadi hemolisis sel darah merah. Hal ini
menyebabkan ikterus fisiologi pada bayi baru lahir dalam 2-3 hari pertama
kelahiran.
c. Sistem Pencernaan
Warnanya hijau kehitam-hitaman dan lembut, terdiri dari mucus, sel epitel, cairan
amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen empedu. Mekonium dikeluarkan
seluruhnya sekitar 2-3 hari setelah bayi lahir. Mekonium pertama dikeluarkan
dalam waktu 24 jam setelah bayi lahir. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan
hari faeces akan menjadi kuning. Bayi yang diberi ASI, faecesnya lembut, kuning
Sedangkan bayi yang diberi susu formula berwarna pucat dan agak berbau.
Bayi yang diberi ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari, ASI
demikian setelah 3-4 minggu, bayi hanya BAB 1 kali setiap 2 hari. Sedangkan
118
bayi yang diberi susu formula lebih sering BAB tetapi lebih cenderung mengalami
kontipasi. Kapasitas lambung bayi baru lahir sekitar 15-30 ml dan meningkat
bayi baru lahir sekitar 2,5 – 3 jam. Imaturitas hati yang fisiologis menghasilkan
produksi glukoronil transferase yang rendah untuk konjugasi bilirubin dan juga
ikterus fisiologis yang dapat terlihat pada hari ketiga atau kelima. Simpanan
Tubuh Bayi baru lahir memiliki pengaturan suhu tubuh yang belum efisien
dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh bayi
Proses kehilangan panas dari kulit bayi dapat melalui proses konveksi,
evaporasi, konduksi dan radiasi. Hal ini dapat dihindari jika bayi dilahirkan dalam
dibungkus dengan hangat. Bayi baru lahir tidak akan mengalami kedinginan dan
dapat meningkatkan produksi panas dengan cara ini. Simpanan lemak coklat
sudah tersedia pada bayi saat dilahirkan, tetapi suhu tubuh bayi menurun lebih
banyak energi yang digunakan untuk memproduksi panas ketika diperlukan saja.
ginjal dan kelenjar supra renal. Intake makanan yang adekuat juga penting untuk
memproduksi. Jika suhu tubuh bayi menurun lebih banyak energi digunakan
119
Bayi baru lahir yang kedinginan akan terlihat tidak aktif dan dia akan
begitu juga hipoksia dan hyperbilirubinemia. Suhu yang tidak stabil juga
harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir. Suhu tubuh
e. Sistem Ginjal
Walaupun ginjal pada bayi sudah berfungsi, tapi belum sempurna untuk
dalam jumlah yang banyak diperlukan untuk mengeluarkan zat padat. Jika bayi
mengalami dehidrasi ekskresi zat padat seperti urea dan sodium klorida akan
terganggu. Bayi baru lahir harus BAK dalam waktu 24 jam setelah lahir. Awalnya
urine yang keluar sekitar 20-30 ml/ hari dan meningkat menjadi 100-200 ml/ hari
yang masih utuh dan barier plasenta, walaupun demikian ada mikroorganisme
tertentu yang dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin. Bayi baru lahir
sangat rentang terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa yang
120
beberapa imunoglobulin seperti IgG, IgA dan IgM. Selama trimester akhir
kehamilan terjadi transfer transparental imonuglobulin IgG dari ibu ke janin. Hal
infeksi yang didapatkan dari antibody itu. Antibody yang terbentuk memberikan
kekebalan pasif pada bayi sekitar 6 bulan, sedangkan IgM dan IgA tidak mampu
untuk melewati barier plasenta tetapi dapat dihasilkan oleh janin beberapa hari
setelah lahir. Tingkat imunoglobulin IgG bayi sama atau kadang lebih tinggi dari
ibunya, hal ini disebabkan karena adanya kekebalan pasif selama bulan pertama
kehidupan. Sedangkan IgM dan IgA rata-rata 20% dari orang dewasa yang
dibutuhkan selama 2 tahun untuk sama dengan orang dewasa. Tingkat IgM dan
IgA yang relative rendah dapat memudahkan terjadinya atau masuknya infeksi.
patogen. Oleh karena itu setiap tindakan pada bayi harus berprinsip untuk
g. Sistem Reproduksi
pubertas, tetapi pada bayi perempuan sudah terbentuk folikel primodial yang
mengandung ovum pada saat lahir. Pada kedua jenis kelamin ini pengambilan
secret pada hari keempat atau kelima. Hal ini tidak membutuhkan perawatan
karena akan hilang dengan sendirinya. Pada bayi perempuan kadang terjadi
Pada laki-laki testis sudah turun kedalam skrotum pada akhir 36 minggu
kehamilan.
tidak mengalami pengerasan. Hal ini penting untuk pertumbuhan otak dan
fontanel.
i. Sistem Syaraf
matang secara anatomi dan fisiologi. Hal ini mengakibatkan kontrol yang minim
oleh kortex serebri terhadap sebagian besar batang otak dan aktivitas refleks
tulang belakang pada bulan pertama kehidupan walaupun sudah terjadi interaksi
sosial. Adanya beberapa aktivitas refleks yang terdapat pada bayi baru lahir
1) Reflek Morro
permukaan yang rata yang ada didekatnya dimana dia terbaring dengan
secara sistematis. Jari-jari akan meregang dengan ibu jari dan telunjuk
dan kembali pada posisi rileks. Kaki juga dapat mengikuti gerakan serupa.
Reflek Morro biasanya ada pada saat lahir dan hilang setelah usia 3-4
bulan.
2) Reflek Rooting
Reflek ini timbul karena adanya stimulasi taktil pada pipi dan daerah
mulut, bayi akan memutar kepala seakan – akan mencari puting susu.
Reflek Rooting ini berkaitan erat dengan reflek menghisap dan dapat dilihat
jika pipi atau sudut mulut dengan pelan disentuh bayi, akan menengok
3) Reflek Sucking
5) Reflek Graps
Refleks yang timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi
maka bayi akan menutup telapak tangannya. Respon yang sama dapat
diperoleh ketika telapak kaki digores dekat ujung jari kaki, menyebabkan jari
kaki menekuk. Ketika jari-jari kaki diletakkan pada telapak tangan bayi, bayi
berlangsung sampai usia 3-4 bulan. Jari kaki akan menekuk kebawah,
reflek ini menurun pada usia 8 bulan, tapi masih dapat dilihat sampai usia 1
tahun.
Reflek ini timbul bila bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan
berjalan. Reflek ini kadang-kadang sulit diperoleh sebab tidak semua bayi
Reflek jika bayi mengangkat leher dan menoleh kekanan atau kekiri
jika diposisikan tengkurap. Reflek ini tidak dapat dilihat pada bayi yang
berusia 1 hari, meskipun sekali reflek ini kelihatan, reflek ini dapat diamati
8) Reflek Babinsky
Reflek bila ada rangsangan pada telapak kaki akan bergerak keatas
dan jari – jari lain membuka. Reflek ini biasanya hilang setelah berusia 1
tahun.
124
Reflek ini terlihat pada bayi aterm dengan posisi tengkurap, pemeriksa
j. Intergumentary Sistem
Kulit bayi sangat sensitive terhadap infeksi oleh karena itu penting untuk
Oleh karena itu Ig A tidak ada pada saat lahir dan baru terbentuk sekitar 2
minggu setelah lahir, maka imunitas kulit dan usus berkurang. Kelenjar keringat
sudah ada pada saat lahir tapi kadang-kadang belum berfungsi secara efisien.
Verniks kaseosa yang melindungi kulit bayi dan diproduksi oleh kelenjar sebasea
sedangkan bintik-bintik putih kecil yang dinamakan milia sudah ada pada waktu
lahir. Pengelupasan kulit hanya dimulai beberapa hari setelah lahir, sedangkan
jika kulit bayi sudah mengelupas pada saat lahir hal ini mengidentifikasi bahwa
sudah terjadi serotinus, IUGR atau infeksi intra uterin seperti sifilis.
125
11. Genetalia
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
2. Menilai APGAR pada menit ke 1,5 dan 10. Normal APGAR 7-10, asfiksia ringan 4-6
3. Nutrisi 12 jam belum perlu, ini untuk memungkinkan bayi istirahat dan mengeluarkan
5. Identifikasi
6. Kebersihan
9. Antopometri
12. Posisi dan lingkungan : miring dengan kepala sedikit rendah,lingkungan hangat dan
tenang.
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir
dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi (dalam satu jam pertama kehhidupan).
Dengan memegang prinsip asuhan segera, aman, dan bersih untuk bayi baru lahir
(Kumalasari, Intan, 2015). Asuhan segera yang dilakukan dengan memperhatikan aspek-
aspek berikut :
2. Usahakan kontak kulit ibu dengan bayi (skin to skin), segera setelah melahirkan badan :
a. Secepat mungkin menilai pernafasan, serta bayi diletakkan diatas perut ibu
b. Dengan kain bersih dan kering membersihkan muka bayi dari lendir dan darah
c. Bayi sudah harus menangis/ bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik
setelah lahir, jika bayi belum menangis bernafas dalam waktu 30 detik, segera cari
3. Jaga bayi tetap hangat (kontak skin to skin antara ibu dan bayi)
a. Mengganti handuk/ kain yang basah dengan handuk kering, lalu segera bungkus
b. Memastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi tiap 15 menit :
1) Bila keadaan tubuh bayi dingin segera periksa suhu axilla bayi
c. Menilai pernafasan
2) Bila bayi mengalami sianosis/ sukar bernafas (frekuensi nafas < 30 atau > 60
4. Perawatan Mata
penyakit mata kerena klamidia (penyakit menular seksual yang dapat menginfeksi mata
Tanda 0 1 2
Appeatance Pucat/biru seluruh Tubuh merah, Seluruh tubuh
(warna kulit) tubuh ekstermitas biru kemerahan
Pulse Tidak ada <100 >100
(Denyut jantung)
Grimace Tidak ada Ekstermitas sedikit fleksi Gerakan
(Tonus otot) kuat/melawan
Activity Tidak ada Sedikit gerak Gerakan
(Aktifitas) aktif/langsung
menangis
Respiration Tidak ada Lemah/tidak teratur Menangis
(Respirasi)
Sumber : (Dwiendra R, Octa, 2014: 6).
Keterangan :
6. Pemeriksaan fisik
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan
bertindak lembut
c. Melakukan inspeksi (lihat), auskultasi (dengar) dan palpasi (raba/ rasakan tiap –
tiap) daerah dari kepala sampai dengan kaki, bila ada masalah segera cari bantuan
7. Beri vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi Vitamin K pada
bayi baru lahir. Bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan Vitamin K per oral
1 mg/ hari selama 3 hari. Bayi risiko tinggi diberi vitamin K parenteral dosis 0,5 – 1 mg
IM.
129
8. Perawatan lain
a. Perawatan tali pusat, dengan memastikan tali pusat dalam keadaan kering. Tali
Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum ke
luar dari rumah sakit atau dalam waktu dua puluh empat jam hingga empat puluh
delapan jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi
(umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam satu
minggu setelah lahir dan luka akan sembuh dalam 15 hari (Meiliya & Karyuni,
2008).
b. Dalam waktu 24 jam bila ibu dan bayi belum pulang, beri imunisasi BCG, Polio dan
Hepatitis B.
6) Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah
persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi
dengan topi.
130
d. Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu :
2) Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat
penggunaan obat)
3) Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
A. Pengertian balita
Balita merupakan anak yang berusia diatas satu tahun atau biasa juga disebut
dengan bayi di bawah lima tahun (Muaris, 2006). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia (2014) seorang anak dikatakan balita apabila anak berusia 12
bulan sampai dengan 59 bulan. Price dan Gwin (2014) mengatakan bahwa seorang
anak dari usia 1 sampai 3 tahun disebut batita atau toddler dan anak usia 3 sampai 5
tahun disebut dengan usia pra sekolah atau preschool child. Usia balita merupakan
sebuah periode penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak
(Febry, 2008).
131
usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Proses
dalam lingkungan, sosial ekonomi, iklim atau cuaca, nutrisi dan lain-lain (Aziz, 2006
B. Karakteristik balita
Anak usia 1 sampai 3 tahun akan mengalami pertumbuhan fisik yang relatif
Anak mulai mengeksplorasi lingkungan secara intensif seperti anak akan mulai
mencoba mencari tahu bagaimana suatu hal dapat bekerja atau terjadi, mengenal arti
kata “tidak”, peningkatan pada amarahnya, sikap yang negatif dan keras kepala
(Hockenberry, 2016).
umum dibagi menjadi 4 yaitu negativism, ritualism, temper tantrum, dan egocentric.
mengatakan kata “tidak”. Ritualism adalah anak akan membuat tugas yang sederhana
untuk melindungi diri dan meningkatkan rasa aman. Balita akan melakukan hal secara
leluasa jika ada seseorang seperti anggota keluarga berada disampingnya karena
dimana anak memiliki emosi yang cepat sekali berubah. Anak akan menjadi cepat
marah jika dia tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan. Erikson
anak. Ego anak akan menjadi bertambah pada masa balita. Berkembangnya ego ini
akan membuat anak menjadi lebih percaya diri, dapat membedakan dirinya dengan
orang lain, mulai mengembangkan kemauan dan mencapai dengan cara yang
tersendiri serta anak juga menyadari kegagalan dalam mencapai sesuatu (Price dan
Perkembangan selanjutnya pada anak usia 3 tahun adalah anak mulai bisa
menggunakan sepeda beroda tiga, berdiri dengan satu kaki dalam beberapa detik,
sampai 10 kubus, melepaskan pakaian dan mengenakan baju sendiri. Usia 4 tahun,
anak dapat melompat dengan satu kaki, dapat menyalin gambar persegi, mengetahui
lagu yang mudah, eksplorasi seksual dan rasa ingin tahu yang ditunjukkan dengan
bermain seperti menjadi dokter atau perawat. Anak usia 5 tahun dapat melempar dan
menangkap bola dengan baik, menyebutkan empat atau lebih warna, bicara mudah.
1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal).
Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha
lain. Pertumbuhan pada bayi dan balita merupakan gejala kuantitatif. Pada konteks
133
ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada
tubuh anak. Dengan kata lain, berlangsung proses multiplikasi organ tubuh anak,
sebagainya
berlangsung perlahan, bertahap, dan terpola secara proporsional pada tiap bulannya.
berlangsung baik. Sebaliknya jika yang terlihat gejala penurunan ukuran, itu sinyal
Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan
mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi badan yang terdapat pada Kartu
Menuju Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula
berat dan tinggi badannya. Cara lainnya yaitu dengan pemantauan status gizi.
Pemantauan status gizi pada bayi dan balita telah dibuatkan standarisasinya oleh
Perkembangan pada masa balita merupakan gejala kualitatif, artinya pada diri
penginderaan dan sistem organ tubuh lain yang dimilikinya. Kemampuan fungsi
penginderaan meliputi :
dan lain-lain
d. Peraba, misalnya reaksi saat menyentuh atau disentuh, meraba benda, dan
lain-lain.
kemampuan personal yang makin meningkat. Dari situ lalu dihadapkan dengan
dengan lingkungan itu. Sebagai contoh pada anak yang telah berusia satu tahun
dan mampu berjalan, dia akan senang jika diajak bermain dengan anak-anak
ligkungan yang lebih luas sedang dipupuk, dengan berusaha mengenal teman-
temanya itu.
Kebutuhan Utama Proses Tumbuh Kembang Dalam proses tumbuh kembang, anak
memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi, kebutuhan tersebut yakni ; a. Kebutuhan akan
gizi (asuh); b. Kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih); dan c. Kebutuhan stimulasi dini
Usia balita adalah periode penting dalam proses tubuh kembang anak yang
merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia ini, perkembangan kemampuan
sangat cepat. Pemenuhan kebutuhan gizi dalam rangka menopang tumbuh kembang
fisik dan biologis balita perlu diberikan secara tepat dan berimbang. Tepat berarti
proses tumbuh kembang sesuai usianya. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi secara
akan berkembang sebagai dampak perkembangan bagian otak yang mengatur sistem
sensorik dan motoriknya. Pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis yang baik, akan
berdampak pada sistem imunitas tubuhnya sehingga daya tahan tubuhnya akan
Kebutuhan ini meliputi upaya orang tua mengekspresikan perhatian dan kasih
sayang, serta perlindungan yang aman dan nyaman kepada si anak. Orang tua perlu
menghargai segala keunikan dan potensi yang ada pada anak. Pemenuhan yang tepat
atas kebutuhan emosi atau kasih sayang akan menjadikan anak tumbuh cerdas
dengan orang lain. Orang tua harus menempatkan diri sebagai teladan yang baik bagi
positif, jauhi kebiasaan memberi hukuman pada anak sepanjang hal tersebut dapat
pada anak sedini mungkin. Bahkan hal ini dianjurkan ketika anak masih dalam
kandungan dengan tujuan agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.
warna, mengenal huruf dan angka. Selain itu, stimulasi dini dapat mendorong
Pemenuhan kebutuhan stimulasi dini secara baik dan benar dapat merangsang
WHO mendefinisikan KB sebagai pola hidup/ cara berfikir yang ditetapkan secara
sukarela, berdasarkan pengetahuan, sikap dan keputusan serta tanggung jawab dari
kelompok dan dengan demikian berkontribusi secara aktif terhadap masalah sosial
kondom, diafragma, pantang berkala, dan coitus interuptus. Metode kontrasepsi efektif
hormonal seperti : pil, susuk, dan suntikan. Metode kontrasepsi mekanis seperti:
AKDR/IUD. Serta metode kontrasepsi mantap seperti Metode Operasi Wanita (MOW)
dan Metode Operasi Pria (MOP), hal ini sesuai dengan kebutuhan dan indikasi pasien
Kontrasepsi metode hormonal telah tersedia dalam sejumlah bentuk yaitu: pil
(kombinasi dan hanya berisi progestin), kontrasepsi darurat, suntikan, implan, cincin
dalam vagina, kontrasepsi transdermal dan IUD hormonal (Winarsih, 2015). Keluarga
Berencana dianggap sebagai salah satu faktor penting untuk menyelesaikan masalah
strategi merawat anak” yang tentunya sangat bergantung pada ketersediaan dan
138
aksebilitas metode kontrasepsi modern seperti pil, kondom, injeksi IUD, sterilisasi dan
1) Pengertian
resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 6 bulan setelah
persalinan.
2) Cara kerja
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
terganggu.
3) Keuntungan
b. Metode kalender
1) Pengertian
salah satu cara atau metode kontrasepsi alami dan sederhana yang
dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak
2) Mekanisme kerja
yang akan datang, sperma dapat hidup dan membuahi selama 48 jam
setelah ejakulasi dan ovum hidup 24 jam setelah ovulasi. Jadi jika
ovulasi.
4) Keuntungan
kontrasepasi.
a. Kondom
1) Pengertian
dapat terbuat dari bahan seperti: lateks (karet), plastik (vinil), atau
bahan alami (produk hewani) yang dapat di pasang pada penis saat
berhubungan seksual.
2) Cara kerja
3) Keuntungan
2) Mekanisme Kerja
berakhir.
b) Sekunder
falopi.
hamil
143
hubungan seksual
4) Kelebihan Kontrasepsi
darah
sampai perimenopause
ektopik
b. Pil Kombinasi
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
a) Menghambat ovulasi
93%.
3) Keuntungan
1) Pengertian
progesteron dalam dosis rendah. Pil mini atau pil progestin disebut
tablet (Lusa, 2010). Beberapa jenis pil mini yang disarankan yaitu:
gram desogestrel.
2) Cara Kerja
3) Kelebihan
kelebihan diantaranya:
tidak terganggu
pembekuan darah.
dan depresi.
4) Kekurangan
harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama. Angka
dan HIV/AIDS.
e) Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium bagi
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
optimal yaitu :
bayinya
pascapersalinan)
148
3) Keuntungan
4) Kekurangan
dan gelisah.
pemakaiannya.
149
1) Pengertian
(2010), AKDR/ IUD atau spiral merupakan benda kecil yang terbuat
2) Mekanisme kerja
3) Keuntungan
hubungan seksual
4) Kekurangan
setelah pemasangan
anemia
benar)
151
terjadi infertilisasi.
pemasangannya
Intan, 2015).
a. Tubektomi (MOW)
1) Pengertian
bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba fallopi
adalah berikut :
pelayanan kontrasepsi
tertulis.
152
2) Cara kerja
hari
operasi dilakukan.
3) Waktu penggunaan
Caesar
4) Kelebihan
99,5 %
153
b. Vasektomi (MOP)
1) Pengertian
vas deferen sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani
pasien tak perlu dirawat. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan
2) Mekanisme kerja
(ejakulasi).
3) Keuntungan
99,5 %
1) Indikasi
malam.
155
2) Kontraindikasi
a. Kondom
1) Indikasi pemakaian
reveisible.
2) Kontraindikasi
1) Indikasi
tubektomi
Endang, 2010).
2) Kontraindikasi
penyebabnya
kanker payudara
b. Pil Kombinasi
1) Indikasi
tinggi
f) Wanita pasca keguguran/abortus
2) Kontraindikasi
dalam:
a) Kontraindikasi absolut
tidak diketahui penyebabnya
(10) Karsinoma
(13) Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau
b) Kontraindikasi relative
(3) Hipertensi
(4) Depresi
(5) Varises
(9) Asma
1) Indikasi
mempunyai anak
pembekuan darah
2) Kontraindikasi
penyebabnya
mata)
h) Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas
1) Indikasi
kontrasepsi pil.
2) Kontraindikasi
menstruasinya
1) Indikasi
panjang
2) Kontraindikasi
TBC.
a. Tubektomi (MOW)
1) Indikasi
a) Menunda kehamilan
b) Mengakhiri kesuburan
usia subur yang telah memiliki jumlah anak cukup dan tidak ingin
2) Kontraindikasi
d) Riwayat perkawinan
Ambarawati (2012).
b. Vasektomi
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
scrotum
2010).
1) Efek samping
MAL
hisapannya.
d) Susui bayi juga pada malam hari karena menyusui waktu malam
i) Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur
yang sesuai.
a. Kondom
1) Efek samping
kondom.
After Pill.
tidak ada gejala IMS, berikan kondom alami (produk hewani : lamb
1) Efek samping
c) Acne (jerawat)
lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan tiap
90 hari.
b. Pil Kombinasi
1) Efek samping
a) Sering terjadi
(1) Mual
(metrorrhagia)
b) Jarang terjadi
(8) Stroke
kemungkinan hamil.
akan berhenti.
kontrasepsi lain.
168
1) Efek samping
tidak teratur)
c) Payudara tegang
d) Mual
e) Pusing
f) Perubahan mood
a) Amenorea
obat-obatan hormonal).
1) Efek samping
berikut :
a) Amenorrhea
penggunaan. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak
pil kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa,
daerah insersi.
e) Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada
berbeda.
171
f) Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul
sesuai untuk 7 hari. Implant jangan dilepas dan minta klien control
1 minggu lagi. Bila tidak membaik, cabut implant dan pasang yang
baru dilengan yang lain atau ganti cara. Bila ada abses, bersihkan
1) Efek samping
HIV/AIDS.
pemasangan AKDR.
PERDARAHAN
(3) Perdarahan
menghancurkan fibrin
(2) Penanganan
(a) KIE
c) Tindakan medis
d) Penggantian AKDR
kontrasepsi lainnya.
e) Catatan
INFEKSI
a) Bentuk gejala/keluhan :
(3) Demam
b) Penyebab gejala/keluhan
(1) KIE
pengobatan.
2. Apabila telah melakukan pengobatan 5-7 hari
KEPUTIHAN
b. Penyebab gejala/keluhan
(1) KIE
kepada dokter.
(c) Di lihat apakah ada erosi portio jika ada obati dengan
albotil
(sulistyawati,ari.2014)
176
EKPULASI AKDR
besar
terjadinya ekpulasi
ekpulasi.(slistyawati,ari.2014)
PERFORASI
1% penguna AKDR
177
salah
(1) KIE
lebih lanjut
(sulistyawati,ari.2014)
(1) Psikologi
besar)
178
kandungan
(1) KIE
(1) KIE
infeksi.(Sulistyawati Ari.2014)
179
(1) Psikologis
(1) KIE
(2) Jika berat, dilihat apakah AKDR masih ada di dalam rahim
terjadi kehamilan.
kegagalan ini.
(b) Penanggulangan
(1) KIE
yang dilahirkan.
181
dengan plasenta.
cukup bulan.
(Sulistyawati Ari.2014).
a. Tubektomi (MOW)
1) Efek samping
tidak sengaja
perut.
yang ditemukan.
ditemukan.
b. Vasektomi (MOP)
1) Efek samping
klien.
d) Hernia inguinalis
e) Filariasis
f) Undesensus testikularis
183
g) Massa intraskrotalis
di garuk.
ejakulasi.
Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelemahan. Hal ini diharapkan agar adanya keseimbangan yang serasi dalam interaksi
antara individu dengan masyarakat dan makhluk hidup lain serta lingkungannya
(Mubarak, 2009).
184
reproduksi, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan namun dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Individu
yang sehat secara reproduksi memiliki cara pendekatan yang positif dan penuh rasa
hormat terhadap seksualitas dan hubungan seksual, mereka juga berpotensi untuk
merasakan kesenangan dan pengalaman seksual yang aman, bebas dari paksaan,
sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja (Lestari, 2013).
memadahi kepada anak sehingga diharapkan mampu menjalani masa remaja serta
Menurut Lubis (2013), secara luas ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam
2. Keluarga berencana
reproduksi yaitu ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-
laki.
Pada remaja putri yaitu pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina,
payudara membesar, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar kemaluan atau pubis.
Pada remaja laki-laki yaitu terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan
186
buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar,
badan berotot, tumbuhnya kumis, cabang dan rambut disekitar kemaluan dan
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua dan remaja, depresi karena
ketidak seimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita terhadap pria yang
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual).
187
E. Organ reproduksi
Kata “reproduksi” tersusun dari dua kata yakni kata “re” bermakna kembali dan
kata “produksi” bermakana perangkat / alat yang digunakan untuk membuat generasi /
1)Mons pubis
2)Klitoris
dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayor terdiri dari kulit
seksual.
188
Labia ini analog dengan kulit skrotum pada laki-laki. Berfungsi untuk
5)Vestibulum
Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia kanan kiri dan
mirtiformis.
189
1) Vagina
dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat
2) Rahim (uterus)
(uterus) yaitu servik uteri, korpus uteri, fundus uteri. Secara histologis
uterus yang paling dalam yang tiap bulan lepas sebagai darah
dari otot polos, dan perimetrium merupakan lapisan luar yang terdiri
3) Tuba fallopi
wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan
1) Testis
penampungan sperma.
2) Penis
penis ada saluran uretra. Jika ada rangsangan seksual, maka darah di
kualitas hidup.
2. Tujuan khusus
reproduksinya.
c. Meningktnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari
A. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2014).
1. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkatan
2. Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atas materi dapat
3. Aplikasi (aplication)
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
4. Analisis (analysis)
194
5. Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan menyusun formulasi
6. Evaluasi (evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
1. Faktor Internal
a. Umur
lebih matang dalam berpikir dan bekerja dari segi kepercayaan masyarakat
yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang belum cukup
195
(Nursalam, 2011).
b. Pengalaman
(Notoadmodjo, 2010).
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Jenis Kelamin
196
Istilah jenis kelamin merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum
kultural.
2. Faktor eksternal
a. Informasi
b. Lingkungan
non fisik)
c. Sosial budaya
sebelum ditemukannya metode ilmiah, atau metode penemuan statistik dan logis. Cara-
masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak bisa dicoba kemungkinan yang
lain.
b. Pengalaman pribadi
pengetahuan.
198
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini biasanya
2. Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis,
dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut
a. Metode induktif
b. Metode deduktif
D. Kriteria Pengetahuan