Anda di halaman 1dari 24

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA JENJANG

PENDIDIKAN TINGGI
Mini Paper
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi)

Dosen Pengampu:
Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd.
Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh:
Ahmad Fauzi Mulyana 2002168
Mega Cahya Pratiwi 1907051

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Istilah kompetensi (competence) merujuk pada karakteristik kepribadian yang dapat
ditunjukkan oleh seorang individu yang mengarah pada kinerja terbaik dalam suatu
pekerjaan. Karakteristik kepribadian tersebut meliputi sekumpulan pengetahuan,
keterampilan, sifat, motif, dan konsep diri. Kompetensi (competence) secara luas
didefinisikan sebagai kualifikasi yang dibutuhkan dalam suatu tugas/pekerjaan tertentu.
Sedangkan secara spesifik, kompetensi adalah kapasitas seorang individu (atau kelompok)
untuk menunjang keberhasilan dalam menghadapi situasi atau menyelesaikan tugas tertentu.
kapasitas tersebut meliputi keterampilan motorik (ketangkasan), kognitif (pengetahuan dan
keterampilan intelektual), dan afektif (sikap, nilai, motivasi), kepribadian (percaya diri), dan
keterampilan sosial (komunikasi dan kooperatif).
Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang standar nasional pendidikan tinggi
mendefinisikan pendidikan tinggi sebagai jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, mencakup program diploma, sarjana, magister,
doktor, profesi, serta spesialis. Pendidikan tinggi dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1) Pendidikan akademik lebih mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Program pendidikannya mencakup
sarjana, magister, dan doktor.
2) Pendidikan vokasi lebih mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu.
program pendidikannya mencakup diploma I, diploma II, diploma III, diploma IV
atau sarjana terapan, magister terapan, dan doktor terapan.
3) Pendidikan profesi diperuntukkan bagi peserta didik yang telah selesai menempuh
pendidikan sarjana atau sederajat dan berencana untuk mengembangkan bakat serta
kemampuannya ke tingkat lebih lanjut untuk memperoleh kecakapan yang diperlukan
dalam dunia kerja.
4) Program spesialis merupakan diperuntukkan bagi lulusan program profesi yang telah
berpengalaman sebagai profesional untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya
menjadi spesialis.
Penggunaan istilah kompetensi dalam tingkat pendidikan tinggi tercantum pada
Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang SN-Dikti pasal 5 ayat 1, yaitu pada istilah Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
1
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Istilah lain dari SKL adalah
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang diturunkan dari ketetapan profil lulusan suatu
Program Studi. Dalam Pasal 29 UU Pendidikan Tinggi dinyatakan acuan pokok dalam
penetapan kompetensi lulusan Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan
Profesi adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI telah diatur melalui
Peraturan Presiden No. Tahun 2012. Adanya SKL yang merujuk pada KKNI di Pendidikan
Tinggi menunjukkan bahwa kurikulum PT di Indonesia menggunakan kurikulum berbasis
kompetensi dimana kurikulum lebih fokus pada penguasaan kompetensi-kompetensi tertentu.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan diatas, didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pengembangan kurikulum di tingkat Pendidikan Tinggi?
2) Bagaimana penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Institut Teknologi Bandung?
3) Bagaimana penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Surya University?

2
BAB 2
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengembangan Kurikulum di Tingkat Pendidikan Tinggi


Seperti halnya tingkat pendidikan lain, Pendidikan Tinggi pun memerlukan kurikulum
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikannya. Penyusunan dokumen kurikulum di
pendidikan tinggi dapat dilihat sebagai siklus yang terdiri dari beberapa tahapan, meliputi
analisis, perancangan, pengembangan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut perbaikan.
Tahap analisis dimulai dari menetapkan visi, misi, landasan kurikulum, hingga tujuan
pendidikan. Kemudian dilakukan analisis kebutuhan yang mencakup kebutuhan sosial,
professional, industri, standar nasional pendidikan tinggi ataupun standar lainnya, serta
scientific vision atau pandangan yang diperoleh dari hasil kajian ilmiah tentang apa yang
diprediksi akan muncul di masa depan. Dari hasil analisis tersebut kemudian ditetapkanlah
profil lulusan yang ditargetkan akan dicetak oleh suatu perguruan tinggi.
Tahap kedua adalah perancangan, yaitu memilih dan menata komponen-komponen
kurikulum, mulai dari menentukan capaian pembelajaran lulusan prodi (CPL Prodi).
Kemudian menentukan bahan kajian (subject matter) berdasarkan disiplin ilmu atau body of
knowledge yang harus dipelajari untuk memperoleh CPL prodi tadi. Lalu ditentukan juga
bagaimana gambaran umum pengalaman belajar yang perlu diberikan kepada peserta didik.
Terakhir, menentukan bagaimana sistem penilaiannya.
Berikutnya adalah tahap pengembangan yaitu menjabarkan CPL prodi pada tingkat
mata kuliah menjadi capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), sub CPMK, hingga
bagaimana tahapan-tahapan belajarnya. Kemudian dibentuklah berbagai mata kuliah yang
perlu dikuasai peserta didik selama menempuh pendidikan di suatu program studi serta
ditentukan juga bobot SKS tiap mata kuliahnya. Berbagai mata kuliah tersebut
diorganisasikan dalam suatu matriks kurikulum. Selanjutnya tim dosen dari tiap mata kuliah
melakukan perancangan pembelajaran yang disusun dalam dokumen RPS atau rancangan
pembelajaran satu semester. Lalu disusunlah instrumen penilaian dan evaluasinya, baik yang
bersifat formatif maupun sumatif. Terakhir, dikembangkan bahan ajar dan perangkat lain
yang menunjang proses pengajaran dan pembelajaran.

3
Gambar 1. Siklus Kurikulum Pendidikan Tinggi

Tahap keempat adalah pelaksanaan, yaitu dimulai dari mengidentifikasi kemungkinan


yang akan menghambat implementasi kurikulum; melakukan sosialisasi, workshop, dan
bimbingan teknis kepada peserta didik, dosen, pimpinan, dan tenaga kependidikan;
mengimplementasikan kurikulum dan melakukan monitoring. Kemudian tahap evaluasi,
dimana dilakukan evaluasi formatif dan sumatif terhadap program-program pembelajaran
yang dilaksanakan sebagai upaya implementasi kurikulum. Terakhir adalah tahap tindak
lanjut perbaikan, yaitu menentukan kebijakan atau keputusan terkait langkah apa yang perlu
diambil untuk memperbaiki atau mengembangkan kurikulum, baik itu di tahap analisis,
perancangan, pengembangan, maupun pelaksanaannya.
Secara garis besar, siklus ini dijalankan oleh tiga pihak yaitu pemerintah, perguruan
tinggi, dan program studi. Pemerintah bertugas dalam menetapkan atau memperbaharui
kebijakan nasional, melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan. Misalnya seperti
diluncurkannya program merdeka belajar – kampus merdeka yang dilatarbelakangi untuk
menyiapkan peserta didik dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan
kemajuan teknologi yang pesat sehingga kompetensi mereka dapat lebih sesuai dengan
kebutuhan zaman. Kemudian untuk mendukung program tersebut, kemendikbud mencabut
permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi dan
menyusun hasil revisinya dalam permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang standar nasional
pendidikan tinggi. Untuk memberikan gambaran teknis terkait kebijakan tersebut,

4
kemendikbud pun menerbitkan buku panduan merdeka belajar – kampus merdeka, dan buku
panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi MBKM pada pertengahan tahun 2020 lalu.
Perguruan tinggi bertugas menetapkan atau memperbaharui serta
mengimplementasikan kebijakan pendidikan dalam ruang lingkup kampus. Misalnya,
membuat program-program inovasi pendidikan yang mendukung implementasi MBKM di
lingkungan perguruan tinggi. Contoh kasusnya yaitu di ITB, sebagai tanggapan atas
perkembangan zaman serta kebijakan pemerintah terkait MBKM, rektor mengambil beberapa
kebijakan seperti: (1) membentuk tim ad hoc atau tim khusus untuk melakukan kajian
mengenai bagaimana mengharmonisasi kurikulum yang sudah diterapkan sebelumnya dengan
prediksi kebutuhan di masa mendatang. Beberapa isu yang diangkat adalah pendidikan
STEM, praktik pembelajaran yang berbasis student centered learning, serta peningkatan
softskill peserta didik. (2) mendelegasikan Direktorat Pengembangan Pendidikan untuk
membantu para dosen dalam menjalankan Program Pemutakhiran Bahan Kuliah. Dalam
program ini para dosen membuat bahan kuliah daring untuk satu semester, yang nantinya
akan digunakan untuk pembelajaran reguler di lingkungan internal ITB maupun untuk
diambil oleh peserta didik dari perguruan tinggi lain dalam program MBKM.
Program studi bertugas membuat perencanaan kurikulum yang lebih rinci. Tim
kurikulum di prodi merumuskan CPMK dan sub-CPMK, melakukan pemetaan mata kuliah,
merancang bagaimana gambaran umum pengalaman pembelajaran dan penilaiannya,
mendorong para dosen di tiap mata kuliah untuk mengembangkan RPS serta
mengimplementasikannya, kemudian melakukan evaluasi.

2.2. Penerapan KBK di Institut Teknologi Bandung


Institut Teknologi Bandung adalah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia,
berdiri tahun 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH). Setelah sempat
bernaung di bawah nama Universitas Indonesia, pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik
serta Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi ditetapkan oleh pemerintah Indonesia
sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). ITB hadir dengan visi menjadi Perguruan Tinggi
yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Adapun misinya yaitu
menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan
serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia
lebih baik.

5
Hingga saat ini ITB memiliki 12 Fakultas yang menaungi sekitar 130 Program Studi
(Prodi). Prodi tersebut terdiri dari 50 prodi sarjana, 52 prodi magister, 26 prodi doktor, dan 2
program profesi. Prodi Sarjana Teknik Elektro menjadi salah satu prodi dengan prospek karir
yang menjanjikan, karena permintaan insinyur teknik elektro adalah salah satu yang tertinggi
di bidang teknik. Keunggulan lain dari Prodi ini adalah kualitasnya yang sudah terakreditasi
secara internasional, yaitu oleh ABET. ABET (Accreditation Board for Engineering and
Technology) merupakan badan akreditasi non-profit dan non pemerintah yang berpusat di
Amerika yang mengakreditasi program perguruan tinggi dan universitas di disiplin ilmu
terapan, komputasi, engineering dan engineering technology untuk tingkat asosiasi, sarjana,
dan gelar master. Dengan akreditasi ABET ini, peserta didik, pengusaha, dan masyarakat
dapat yakin bahwa program memenuhi standar kualitas yang menghasilkan lulusan siap
memasuki dunia kerja global di bidang teknik.
Lulusan Prodi Sarjana Teknik Elektro dapat memiliki kualifikasi atau kompetensi
yang berguna dalam segala lini industri. Listrik dan sistem peralatan elektronik merupakan
kebutuhan dasar setiap orang sehingga memerlukan seorang ahli yang mahir dalam
membangun, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja peralatan tersebut. Ahli teknik elektro
bekerja di berbagai sektor industri penting, seperti: Telekomunikasi, Energi dan Tenaga
Listrik, Komputer, Semikonduktor, Aerospace (ruang angkasa), Bio Engineering,
Manufaktur, Pelayanan, Pendidikan dan Riset, Transportasi, dan Otomotif. Adapun beberapa
contoh posisi jenjang karir lulusan sarjana Teknik Elektro meliputi: (1) ahli riset yang
melakukan tes dan penemuan di laboratorium, (2) desainer teknik yang memvisualisasikan
bagaimana produk kelistrikan dan elektronik di masa depan serta membuat skenario
pengaplikasian teknologi tersebut, (3) insinyur proyek yang mengawasi pekerjaan para
teknisi, dan (4) insinyur uji yang merancang program untuk mengecek fungsi dari perangkat
elektronik serta memecahkan masalah yang muncul ketika terjadi kesalahan.
Pengembangan kurikulum di ITB, khususnya prodi sarjana teknik elektro,
berlandaskan Outcome-Based Education (OBE). OBE dapat dinyatakan sebagai pemikiran
yang berorientasi pada hasil, karena itu yang dibutuhkan adalah standar minimum baku yang
diharapkan dapat peserta didik capai dalam kurun waktu tertentu. OBE merupakan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan kurikulum berbasis KKNI
dengan pendekatan sistem pendidikan dan metode pembelajaran dimana luaran menjadi fokus
dan hasilnya dapat dilihat dari proses belajar. OBE memberi tekanan pada apa yang bisa
dicapai peserta didik setelah lulus mata kuliah, student centered learning. Profil lulusan
diharapkan oleh prodi sarjana teknik elektro yaitu lulusan yang memiliki:
6
1) Karir yang sukses pada profesi keinsinyuran.
2) Kemampuan untuk diterima dan menyelesaikan pendidikan pascasarjana
3) Kepemimpinan dan peran aktif dalam industri, pemerintahan atau sektor edukasi di
kawasan Asia Pasifik.
Istilah yang digunakan di ITB untuk menunjukkan profil lulusan ini yaitu Program
Educational Objectives (PEO), istilah ini juga mewakili tujuan pendidikan di tingkat prodi
yang diharapkan dapat diperoleh setelah dua sampai tiga tahun kelulusan peserta didik.
Profil lulusan atau PEO tadi kemudian diturunkan lagi ke dalam bentuk Capaian
Pembelajaran Lulusan Prodi (CPL-Prodi). Istilah yang digunakan di ITB adalah Student
Outcomes (SO), yaitu pernyataan-pernyataan mengenai hal-hal penting yang harus dipahami
dan dapat dilakukan oleh peserta didik dalam rangka memenuhi tujuan pendidikan di tingkat
prodi. Outcomes menggambarkan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, atau sikap yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik pada akhir proses pembelajaran. CPL-Prodi atau
SO pada prodi sarjana teknik elektro terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1) 11 capaian
peserta didik sesuai kriteria ketiga dalam akreditasi internasional ABET (Accreditation Board
for Engineering and Technology), dan (2) 7 capaian peserta didik yang spesifik untuk lulusan
Teknik Elektro ITB.
Tabel 1. CPL-Prodi Sarjana Teknik Elektro

ABET Spesifik untuk Lulusan Teknik Elektro

a) Memiliki kemampuan untuk l) Memiliki pengetahuan yang luas


mengaplikasikan ilmu matematika, sains terhadap seluruh area di bidang teknik
dan teknologi elektro elektromagnetik, tenaga listrik,
elektronika, sinyal dan sistem, dan teknik
b) Memiliki kemampuan untuk komputer.
merancang dan menjalankan percobaan,
serta menganalisis dan menginterpretasi m) Memiliki kedalaman pengetahuan
data pada minimal satu area di bidang teknik
elektro.
c) Memiliki kemampuan untuk
merancang sistem, komponen, maupun n) Memiliki pengetahuan mengenai
proses untuk memenuhi hasil yang peluang dan statistika, termasuk
diinginkan dengan dibatasi oleh aspek aplikasinya terhadap sistem komputer dan
ekonomi, lingkungan sosial, politik, etika, kelistrikan.
kesehatan dan keselamatan,
manufakturabilitas, dan keberlanjutan o) Memiliki pengetahuan mengenai
energi. matematika melalui kalkulus integral dan
kalkulus diferensial
d) Memiliki kemampuan untuk bekerja
dalam tim pada keilmuan multidisiplin p) Memiliki pengetahuan mengenai

7
e) Memiliki kemampuan untuk sains dasar, sains komputer, dan sains
mengidentifikasi, merumuskan, dan teknologi untuk menganalisis dan
menyelesaikan permasalahan dalam bidang merancang alat-alat listrik dan elektronika
teknologi. yang kompleks, perangkat lunak, serta
sistem-sistem yang memiliki komponen
f) Memiliki kemampuan untuk perangkat keras dan perangkat lunak.
memahami konsep tanggung jawab secara
profesional dan etis. q) Memiliki pengetahuan mengenai
matematika lanjutan, algebra linear,
g) Memiliki kemampuan untuk variabel kompleks, dan matematika diskrit.
berkomunikasi secara efektif

h) Mengikuti jenjang pendidikan yang


dibutuhkan untuk memahami pengaruh
teknologi dalam konteks global, ekonomi,
lingkungan dan sosial.

i) Memiliki kemampuan untuk


mengenali dan mengimplementasikan
pentingnya pembelajaran seumur hidup.

j) Memiliki ilmu pengetahuan


mengenai isu-isu kontemporer.

k) Memiliki kemampuan untuk


menggunakan teknik, keterampilan, dan
perangkat teknologi modern yang
dibutuhkan untuk praktik-praktik rekayasa.

SO disusun untuk mengukur sejauh mana ketercapaian PEO dalam suatu program
pembelajaran di sebuah program studi. Tabel berikut memperlihatkan kaitan antara PEO dan
SO dalam prodi Teknik Elektro ITB.

Tabel 2. Kaitan antara PEO dan SO dalam prodi Teknik Elektro ITB

Program Educational Objectives Student Outcomes

Karir yang sukses pada profesi keinsinyuran. a, b, c, e, g, h, i, j, k, l, m, n,


o, p, q

Kemampuan untuk diterima dan menyelesaikan c, d, f, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q


pendidikan pascasarjana

Kepemimpinan dan peran aktif dalam industri, c, d, e, f, h, i, j, k, l, m, n, o,


pemerintahan atau sektor edukasi di kawasan Asia p, q
Pasifik.

8
Gelar sarjana dalam teknik elektro dirancang untuk mempersiapkan lulusan yang
bertanggung jawab serta memiliki kemampuan mengenai teknik dalam desain,
pengembangan, aplikasi, dan operasi di bidang komunikasi, sistem kontrol, pemrosesan
sinyal digital, elektromagnetik, digital dan analog, sirkuit elektronik, biomedis, komputer dan
sistem daya. Kurikulum dibangun pada pondasi yang kuat dengan marwah inti dasar
matematika, fisika dan sains teknik. Agar dapat memenuhi seluruh poin CPL-Prodi di atas,
peserta didik perlu menyelesaikan berbagai mata kuliah yang dikelompokkan menjadi 5 jenis
mata kuliah berdasarkan kontennya:
1) Basic science and mathematics courses, yaitu seluruh mata kuliah yang berkaitan
dengan IPA dan matematika yang menjadi dasar bagi peserta didik sebelum
menempuh mata kuliah lain dengan tingkat lanjutan.
2) Electrical Engineering Core Courses, yaitu mata kuliah yang menjadi inti dari bidang
keilmuan teknik elektro.
3) Electrical Engineering Breadth Courses, yaitu mata kuliah lanjutan yang membahas
secara lebih luas bidang keilmuan teknik elektro.
4) General Education Courses, yaitu mata kuliah umum yang harus diambil oleh seluruh
peserta didik di ITB, tidak hanya di teknik elektro saja.
5) Electrical Engineering Depth Courses, yaitu mata kuliah yang memberikan
pendalaman lebih lanjut bidang keilmuan teknik elektro.

Sedangkan berdasarkan sifatnya, konten kurikulum dikelompokkan menjadi: (1) mata


kuliah wajib ITB, (2) mata kuliah pilihan manajemen, (3) mata kuliah pilihan lingkungan, (4)
mata kuliah pilihan prodi teknik elektro, (5) mata kuliah pilihan luar prodi.
Tabel 3. Mata kuliah wajib ITB

9
Tabel 4. Mata kuliah pilihan manajemen

Tabel 5. Mata kuliah pilihan lingkungan

Tabel 6. Mata kuliah pilihan prodi Teknik elektro

10
Tabel 7. Mata kuliah pilihan luar prodi yang dianjurkan

Tabel 8. Mata kuliah layanan dari prodi lain

Untuk dapat mengikuti Program Sarjana Teknik Elektro dengan baik, peserta didik
perlu memiliki latar belakang kemampuan setara lulusan SMA IPA. Peserta didik dengan
latar belakang pendidikan kejuruan Teknik Elektro dengan prestasi baik juga dapat diterima.
Peserta didik yang lolos seleksi PTN ke prodi Teknik Elektro selanjutnya melaksanakan studi
dalam dua tahapan sebagai upaya untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar
akademik Sarjana Teknik (ST), yaitu tahap persiapan bersama (TPB) dan tahap sarjana.
Tahap Persiapan Bersama (TPB) merupakan tahap persiapan sebelum peserta didik
mulai menentukan jurusan atau program studi mana yang akan dipilih. Sehingga tidak seperti
halnya masuk ke perguruan tinggi lainnya, peserta didik yang mendaftar ke ITB tidak bisa
langsung memilih jurusan atau prodi yang diinginkan, melainkan hanya menentukan
fakultasnya saja. Setelah menyelesaikan berbagai matakuliah di TPB selanjutnya peserta
didik mengikuti Program Major dan Program Minor. Program Major berisi matakuliah yang
wajib diikuti oleh peserta didik di prodi masing-masing, sedangkan Program Minor adalah

11
matakuliah yang disediakan untuk peserta didik diluar prodi. Matakuliah disini terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mata kuliah wajib dan kelompok mata kuliah pilihan
bebas.
Tabel 9. Tahapan proses pembelajaran dan bobot SKS Program Sarjana di ITB
TAHAP PERSIAPAN BERSAMA (TPB) 2 semester, 36 SKS
6 semester, 108 SKS
Wajib: 88 SKS
TAHAP SARJANA
Pilihan bebas: 20 SKS (5 SKS dari
luar, 15 SKS dari dalam)
8 semester, 144 SKS
Wajib: 124 SKS
TOTAL
Pilihan bebas: 20 SKS (5 SKS dari
luar, 15 SKS dari dalam)

Tabel 10. Aturan Kelulusan

LAMA
*IP
SKS LULUSAN STUDI
PROGRAM TAHAP MINIMAL
MAKSUMUM
Wajib Pilihan TOTAL
TPB 36 0 36 **2,00 2 Tahun
Sarjana
Sarjana 88 20 108 ***2,00 6 Tahun
Catatan: *IP dihitung secara komulatif.
**Nilai minimal TPB adalah D.
***Nilai minimal Sarjana adalah C.
Tabel 11. Struktur Matakuliah TPB
SEMESTER I SEMESTER II
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
1 MA1101 Matematika IA 4 1 MA1201 Matematika IIA 4
2 FI1101 Fisika Dasar IA 4 2 FI1201 Fisika Dasar IIA 4
3 KI1102 Kimia Dasar IB 2 3 KI1202 Kimia Dasar IIB 2
Pengantar Pengantar
4 KU1101 Rekayasa & 2 4 KU1201 Rekayasa & 2
Desain I Desain II
Pengenalan
Tata Tulis Karya
5 KU1072 Teknologi 2 5 KU1011 2
Ilmiah
Informasi B
Pengantar
6 KU102X Bahasa Inggris 2 6 EL1200 Analisis 2
Rangkaian
Dasar
7 KU1001 Olah Raga 2 7 IF1210 2
Pemrogaman

12
SEMESTER I SEMESTER II
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
Jumlah 18 Jumlah 18

Tabel 12. Struktur matakuliah tahap sarjana


SEMESTER III SEMESTER IV
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
Rangkaian
1 EL2001 3 1 EL2005 Elektronika 3
Elektrik
Praktikum
Praktikum
2 EL2101 Rangkaian 1 2 EL2005 1
Elektronika
Elektrik
Medan
3 EL2002 Sistem Digital 3 3 EL2006 3
Elektromagnetik
Praktikum Sistem
4 EL2102 1 4 EL2007 Sinyal & Sistem 3
Digital
Pemecahan
5 EL2003 Struktur Diskrit 3 5 EL2008 Masalah Dengan 3
C
Praktikum
Probabilitas & Pemecahan
6 EL2004 3 6 EL2208 1
Statistika Masalah
Dengan C
Matematika
7 MA2072 3 7 MA2074 Matematika II 3
Teknik I
Jumlah 19 Jumlah 17
SEMESTER V SEMESTER VI
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
Sistem
1 EL3009 Eloktronika II 4 1 EL3013 3
Instrumentasi
Praktikum Sistem
2 EL3109 1 2 EL3014 3
Elekronika II Mikroprosesor
Praktikum
Pengolahan
3 EL3010 4 3 EL3214 Sistem 1
Sinyal Digital
Mikroposesor
Praktikum
4 EL3110 Pengolahan 1 4 EL3015 Sistem Kendali 3
Sinyal Digital
Arsitektur Sistem Praktikum
5 EL3011 3 5 EL3215 1
Komputer Sistem Kendali
Praktikum
Sistem
6 EL3111 Arsitektur Sistem 1 6 EL3016 3
Komunikasi
Komputer
7 EL3012 Material Teknik 3 7 EL3216 Praktikum 1
Elektro Sistem

13
Komunikasi
Sistem Tenaga
8 EL3017 3
Elektrik
MK Pilihan Luar
8 XXxxxx 3 Praktikum
Prodi (Bebas)
9 EL3217 Sistem Tenaga 1
Elektrik
Jumlah 18 Jumlah 19
SEMESTER VII SEMESTER VIII
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
Tugas Akhir II
1 KU206X Agama dan Etika 2 1 EL4091 (Capstone 3
Design)
Etika Profesi & Pancasila dan
2 EL4018 2 2 KU2071 2
Rekayasa Kewarganegaraan
Tugas Akhir I TLxxxx/ Pilihan
3 EL4090 (Capstone 3 3 BIxxxx/ Matakuliah 2
Design) ILxxxx Lingkungan
MK Pilihan Prodi
4 EL4xxx 9 4 EL4092 Kerja Praktek 2
T.Elektro
TIxxxx/ Pilihan
MK Pilihan Luar 5 MRxxxx/ Matakulian 2
5 XXxxxx Prodi (Sains 2 MBxxxx Manajemen
Dasar) MK pilihan Prodi
6 EL4xxx 6
T. Elektro
Jumlah 18 Jumlah 17
Jumlah SKS Matakuliah Major (Wajib Program Studi): 80 SKS

Tabel 13. Matakuliah Wajib ITB


N
KODE NAMA MATAKULIAH SKS
O
1 KU206X Agama dan Etika 2
2 KU2071 Pancasila dan Kewarganegaraan 2
3 TIxxxx/MRxxxx/MBxxxx Pilihan Matakuliah Manajemen 2
4 TLxxxx/BIxxxx/ILxxxx Pilihan Matakuliah Lingkungan 2
Jumlah 8
Jumlah SKS Matakuliah Wajib ITB: 8 SKS

Tabel 14. Daftar Matakuliah Pilihan Manajemen


N
KODE NAMA MATAKULIAH SKS
O
1 TI4004 Manajemen Industri B 2
2 MR4004 Manajemen Rekayasa Industri 2
3 TI3005 Organisasi & Manajemen Perusahaan Industri 2
4 MR2101 Pengantar Manajemen Rekayasa 2

14
5 TI4109 Manajemen Keuangan 3
6 TI4203 Manajemen Pemasaran 3
7 TI4204 Manajemen Sumber Daya Manusia 3
8 MR3002 Manajemen Teknologi 3
9 MR3005 Manajemen Proyek 3
10 MR4107 Manajemen Kontrak 3
11 MB4045 Manajemen Investasi 3
12 MB4052 Manajemen Perubahan Strategis 3
13 MB4054 Manajemen Kualitas 3
14 MB4055 Manajemen Proyek 3

Tabel 15. Daftar Matakuliah Pilihan Lingkungan


N
KODE NAMA MATAKULIAH SKS
O
1 BI2001 Pengetahuan Lingkungan 2
2 IL2205 Kesehatan Lingkungan 2
3 TL2105 Kesehatan Lingkungan 3
4 TL4002 Rekayasa Lingkungan 3
5 TL4201 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 3

Tabel 16. Daftar Matakuliah Pilihan Prodi Teknik Elektro


SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
Jaringan Dasar Sistem &
1 EL4120 3 1 EL4233 3
Komputer Kendali Cerdas
Perancangan Sistem Kendali
2 EL4121 3 2 El4234 3
Sistem Embedded Multivariabel
Praktikum
Arsitektur Sistem
3 EL4122 Perancangan 1 3 EL4235 3
Komputer II
Sistem Embedded
Perancangan
Sestem Kendali
4 EL4123 3 4 EL4236 Perangkat Lunak 3
Digital
Jaringan
Praktikum Sistem
5 EL4124 1 5 EL4237 Teknologi IC 3
Kendali Gital
Pengolahan Citra Perancangan
6 EL4125 3 6 EL4138 3
Digital Sistem VLSI
Fenomena
7 EL4126 Robotika 3 7 EL4239 Transpor Di 3
Biomedika
Arsitektur &
Pengukuran
8 EL4127 Komputasi 3 8 EL4240 3
Biosinyal
Paralel
Mikroelektronika
Perancangan
9 EL4128 3 9 EL4241 RF &Mixed 3
Sistem Operasi
Signal

15
Pengembangan
Devais
10 EL4129 3 10 EL4093 Keprofesian & 3
Semikonduktor
Komunitas
Analisis &
Praktikum Sistem
11 EL4230 Perancangan IC 3 11 EL4113 1
Instrumentasi
Digital
Anatomi dan Sistem Penggerak
12 EL4131 3 12 EL4019 3
Fisiologi Elektrik
Teknik Magang Di
13 EL4132 3 13 EL4094 9
Biomedika Industri

Tabel 17. Daftar Matakuliah Pilihan Luar Prodi


KULIAH PILIHAN SAINS DASAR KULIAH PILIHAN BEBAS
Nama Nama
No Kode SKS No Kode SKS
Matakuliah Matakuliah
MK
Wajib/Pilihan/La
1 FI2151 Biofisika 2 1 XXxxxx 3
yanan dari Prodi
Lain di ITB
Termodinamika
2 TK2081 2 2 TI3004 Ekonomi Teknik 3
Dasar B
Rekayasa Termal
3 MS2041 & Mekanika 3
Fluida
Operasi
4 TK2203 Perpindahan 3
Kalor
Termodinamika
5 MS2130 3
Teknik I
Makanika Fluida
6 MS2231 3
I
Makanika Fluida
7 SI2131 3
Dan Hidraulika
8 FI2204 Fisika Modern 3
Pengantar Teori
9 FI2112 3
Relativitas

Tabel 18. Mata Kuliah Layanan Luar Prodi


No Kode Kuliah Nama Matakuliah SKS Prodi/Fakultas
EL2142 Sistem digital & Teknik Tenaga
mikroprpsesor Elektrik/STEI
1 4
Sistem & Teknologi
Informasi/STEI
EL2043 Elektronika Industri Teknik
2 3
Metalurgi/FTTM
EL2244 Sistem & arsitektur Sistem & Teknologi
3 3
komputer Informasi/STEI

16
Peserta didik pada tahun ke-2, pada dasarnya, baru mengalami atmosfer akademik di
program studi Teknik Elektro. Oleh karena itu, mereka dimaksudkan untuk mengambil
matakuliah tidak lebih dari yang ditetapkan di kurikulum per semesternya. Peran dosen wali
sangat penting untuk memastikannya. Kurikulum program studi Teknik Elektro mengandung
sejumlah matakuliah yang pelaksanaannya mengacu kepada paradigma learned centered
learning, yaitu pada semua matakuliah praktikum, kerja, praktek, dan tugas akhir (capstone
design). Selain itu, sebagai bagian dari pelaksanaan kuliah, matakuliah lain didorong agar
mengandung komponen penilaian dari tugas atau projek dengan tingkat kesulitan yang sesuai,
terutama matakuliah bermuatan perancangan sistem.
Semua matakuliah dengan praktikum harus diambil bersamaan, kecuali bagi peserta
didik non Teknik Elektro yang hendak mengambil minor Teknik Elektro atau jika sumger
daya praktikum semester yang sama, akan memiliki penjadwalan praktikum yang ketat dan
tidak diperkenankan bentrok dengan jadwal semua matakuliah (dalam maupun luar prodi) di
semester tersebut. Oleh karena itu, penting menjaga pola pagi-praktikum dan sore-kuliah
(atau sebaliknya) yang berselang unntuk setiap tahun atau tingkat kurikulum prodi. Semua
matakuliah dengan kelas paralel dimaksudkan pelaksanaannya pada jadwal yang sama dan
dikordinasikan oleh seorang dosen koordinator untuk menjaga kebakuan dan sinkronisasi
pada pengajaran materi kuliah maupun pembuatan bahan ujian.
Selain tutorial yang terjadwal waktu dan ruangnya pada sejumlah matakuliah wajib
tertentu, sangat diperlukan adanya ruang-bersama (selain perpustakaan) yang cukup besar
bagi para peserta didik Teknik Elektro untuk dapat saling berinteraksi untuk menunjang
kegiatan akademik dalam kampus. Untuk efisiensi penggunaan sumber daya dosen pada
kegiatan perkuliahan program studi secara keseluruhan, sebuah matakuliah pilihan dalam
program studi hanya ditawarkan pada salah satu semester saja untuk jumlah peserta minimum
tertentu.
Peserta didik hendaknya memiliki kebiasaan membaca terlebih dahulu materi
perkuliahan sebelum menghadiri kuliah tatap muka dan membaca kembali materi tersebut
setelahnya. Tugas atau pekerjaan rumah adalah sarana latihan bagi peserta didik untuk lebih
memahami materi matakuliah. Matakuliah tanpa praktikum dapat menyertakan tugas atau
pekerjaan rumah secara per kelompok yang bersifat praktek atau aplikasi nyata.

17
2.3. Penerapan KBK di Surya University
Surya University merupakan sebuah universitas yang didirikan pada tahun 2013 oleh
tokoh pendidikan dan fisikawan Yohanes Surya. Surya University didesain sebagai research
based university, maka universitas ini memiliki beberapa pusat penelitian. Para peneliti di
pusat penelitian ini akan membawa hasil penelitiannya ke ruang kelas, sehingga para peserta
didik akan mampu belajar langsung dari para peneliti-peneliti tersebut. Surya University saat
ini berlokasi di Grand Western Mall Serpong, Blok F8 & F9, Jalan MH. Thamrin,
Panunggangan Utara, Pinang, Tangerang, Banten.
Adapun visi dari Surya University adalah menjadi universitas berbasis riset terdepan
kebanggaan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Jaya. Sedangkan misi yang diembannya
yaitu:
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis riset terdepan menggunakan teknologi
pembelajaran terunggul.
2) Mengembangkan riset-riset dasar maupun terapan yang mengarah kepada penciptaan dan
penemuan teknologi dan ilmu pengetahuan terdepan.
3) Memanfaatkan dan memberdayakan potensi lokal dengan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkesinambungan.
Pada tahun 2013, Surya University bekerjasama dengan beberapa intitusi untuk
mengadakan penelitian unggulan, beberapa hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan
bersama, diantaranya dengan Pemerintah Daerah Papua mengadakan penelitian tentang
manfaat Buah Merah (digunakan sebagai minuman kesehatan, shampo dan sabun).  Pada 2
Juni 2014, Surya University menandatangani MoU kerjasama dengan PT Martina
Berto dalam pengembangan produk buah merah dan tanaman herbal. Selain itu Surya
University juga bekerjasama dengan TNI-AD dalam pemanfaatan teknologi dalam
pertahanan negara, seperti Superdrone, alat konversi BBM ke BBG, Laser Gun, dan lain-lain.
Tabel 8. Kelompok program studi berdasarkan fakultas
Fakultas Program Studi
Faculty of Green Economy & Digital 1) Agribisnis
Communication (Fakultas Sosial dan 2) Technopreneurship
Ekonomi) 3) Actuarial Science
4) Green Economy (Ekonomi Pembangunan)
5) Digital Communication
Faculty of Clean Energy & Climate 1) Physics-Energy Engineering
Change (Fakultas Teknik) 2) Chemical & Green Process Engineering
3) Environmental Engineering
Faculty of Life Science (Fakultas Ilmu 1) Biotechnology & Neuroscience

18
Hayati) 2) Human Computer Interaction
3) Nutrition & Food Technology
4) Marine Science
5) Physics Science

Salah satu program studi yang menarik adalah prodi Green Economy atau Ekonomi
Pembangunan. Visi dari prodi ini adalah menciptakan pelaku-pelaku bisnis/ekonomi global
yang memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability). Harapan ke depannya
adalah agar lebih banyak pemimpin, peneliti dan pelaku bisnis dalam bidang green
economy dan global trading yang memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian
Indonesia. Adapun misinya adalah mendidik dan menciptakan lulusan yang handal dalam
bidang Green Economy dan Global Trading yang mampu melakukan penelitian.
Mempromosikan Green Economy dan Global Trading dalam kebijakan ekonomi nasional
dalam rangka ikut membangunan perekonomian nasional yang berkelanjutan.
Lulusan dari prodi ini diharapkan dapat menguasai beberapa kompetensi yang
dikelompokkan menjadi kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya.
Kompetensi utama yaitu mampu menguasai konsep konsep ekonomi dan alat kuantitatif
pendukungnya serta mampu menggunakannya untuk menganalisa persoalan ekonomi dan
menjabarkan alternatif pemecahannya. Dijabarkan sebagai berikut.
• Menguasai dan memahami konsep teori ekonomi dan hubungannya dengan ilmu sosial
yang lain.
• Mengerti dan memahami metode analisis ekonomi baik kualitatif maupun kuantitatif dan
memahami keterbatasannya.
• Mampu menganalisis fenomena ekonomi terkini dan akan datang
• Memahami masalah sumberdaya alam dan lingkungan serta kebijakan yang terkait,
masalah energi nasional dan kebijakan yang terkait dan mencari pemecahan masalah
sehingga tercipta keberlanjutan lingkungan
• Memahami konsep perdagangan internasional serta mekanismenya, serta kebijakan yang
terkait, dan ikut serta berperan aktif dalam memberikan rekomendasi perdagangan
• Memiliki kemampuan untuk menjabarkan pemecahan persoalan secara konsepsional-
ilmiah ke dalam langkah-langkah operasional. 
Sedangkan kompetensi pendukungnya yaitu peserta didik memiliki kemampuan soft
skills, seperti kepemimpinan, komunikasi, manajerial, serta memiliki ketrampilan dan
kemampuan praktis. Lulusan Program Studi Ekonomi Pembangunan Surya University juga

19
diharapkan memiliki intra- dan inter-personal skills sebagai kompetensi yang mendukung,
seperti:
• Memiliki kemampuan komunikasi interpersonal
• Memiliki pemikiran intelektual
• Memiliki ketrampilan dan kemampuan praktis
• Memiliki kemampuan dan ketrampilan manajerial
• Memiliki jiwa kepemimpinan
• Kemampuan mengembangkan diri dan memberdayakan masyarakat lingkungannya   
Kemudian kompetensi lain yang diharapkan dapat peserta didik kuasai yaitu memiliki
integritas yang tinggi, kepribadian yang mantap, serta mempunyai rasa tanggung jawab
kebangsaan dan kemasyarakatan. Sebagai kompetensi lain, lulusan program studi ekonomi
pembangunan diharapkan memiliki kemampuan untuk menjunjung tinggi nilia-nilai
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Peluang Profesi:
• Analis masalah ekonomi: menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisa masalah
ekonomi di industry, perbankan, maupun perusahaan.
• Konsultan: Konsultan bidang ekonomi diperusahaan konsultan lokal maupun
internasional.  Dengan berbekal analisa kuantitatif yang cukup, bisa membuat analisa
peramalan dan risk analisis.
• Ekonom (Early entry): di lembaga-lembaga internasional seperti the World Bank, Asian
Development Bank, United Nations, FAO.
• Energy Economist (Early entry): menganalisa masalah energi ekonomi di perusahaan-
perusahaan energi seperti Pertamina, Medco, ataupun perusahaan asing seperti Chevron.
• Pegawai negeri: Bekerja di lembaga pemerintahan sebagai analis untuk masalah ekonomi
secara umum, ekonomi energi, dan perdagangan internasional.
• Peneliti: Menjadi peneliti di lembaga-lembaga penelitian seperti di perguruan tinggi
maupun lembaga penelitian

Program Studi Ekonomi Pembangunan di Surya University mengajarkan ekonomi


lingkungan dan persiapan menghadapi perdagangan global masa depan. Program Studi ini
memiliki basic ilmu Ekonomi Pembangunan Plus. Artinya Program Ekonomi Pembangunan
disertai plus dua program pengayaan atau konsentrasi, yaitu Green Economy dan Global
Trading. Disini peserta didik diajak berpikir serta bertindak berdasarkan
20
konsep “green”, misalnya, bagaimana cara mengelolah sumber daya alam yang terbatas
dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan seperti waste management, land
management, clean management, green building dan sebagainya. Bagaimana menganalisa
investasi dibidang renewable energy, apakah investasi di renewable energy dapat dievaluasi
dengan evaluasi proyek yang standard, atau apakah diperlukan perlakuan tertentu? Kemudian
di dalam kegiatan akuntansi perusahaan atau pemerintah, berapa biaya lingkungan akibat
adanya limbah atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dalam kegiatan produksi. Dan
peserta didik juga diajarkan untuk membuat strategi pemasaran produk-produk yang
bersifat green atau membuat strategi branding yang bersifat green, dan sebagainya.
Konten dalam kurikulum yang ditawarkan oleh prodi ekonomi pembangunan terdiri
dari: (1) ekonomi energi, (2) manajemen energi dan audit, (3) investasi renewable energi, (4)
akuntansi lingkungan, (5) green production and consumption, dan (6) green business.
Disamping itu, peserta didik juga mengikuti program global trading yang dimana mereka
diberikan pemahaman tentang:
1) bagaimana perdagangan global terjadi, apa saja faktor-faktor pendorong dan kendala-
kendalanya,
2) bagaimana blok-blok ekonomi mempengaruhi perdagangan global,
3) bagaimana proteksi-proteksi mempengaruhi perdagangan global,
4) bagaimana perubahan politik mempengaruhi perdagangan global, dan
5) bagaimana perkembangan ekonomi dalam konteks perdagangan global.
Dalam program ini, pesertai didik diajarkan tentang kebijakan perdagangan internasional,
sistem ekspor-impor, manajemen transportasi internasional, lalu lintas pembayaran luar
negeri, pemasaran internasional, dan sistem kepabean.

21
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Meskipun otonomi pengembangan kurikulum dipegang oleh masing-masing
perguruan tinggi, profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan prodi perlu mengikuti
KKNI. Jenjang Pendidikan Tinggi menawarkan program pendidikan yang sudah lebih fokus
pada suatu keahlian tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi
sangat kental diterapkan pada kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia dimana kurikulum
lebih fokus pada penguasaan kompetensi-kompetensi tertentu, dalam kasus ini peserta didik
harus menguasai kemampuan yang terangkum dalam KKNI sesuai dengan tingkat
pendidikannya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ellström, P., & Kock, H. 2008. Competence Development in the Workplace: Concepts,
Strategies and Effects. Asia Pacific Education Review. 9(1), 5-20. doi:
10.4324/9780203523032.
Institut Teknologi Bandung. 2013. Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi: Teknik
Elektro. Bandung: Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Bandung.
Junaidi, A., dkk. 2020. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri
4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jakarta: Direktorat
Pembelajaran dan Kepeserta didikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salman, M., Ganie, S. A., & Saleem, I. 2020. The concept of competence: a thematic review
and discussion. European Journal of Training and Development. 44 (6/7), 717-742.
doi:10.1108/ejtd-10-2019-0171
-. 2020. Profil Surya University. [Online]. Tersedia: http://www.surya.ac.id/ di akses pada
[November 2020]
-. 2020. Kurikulum Surya University. [Online]. Tersedia: http://www.surya.ac.id/ di akses
pada [November 2020]
-. 2020. Daftar Fakultas dan Jurusan Surya University. [Online]. Tersedia:
https://www.daftarjurusan.id/2017/07/fakultas-program-studi-su-surya-university-
tangerang.html di akses pada [November 2020]

23

Anda mungkin juga menyukai