Anda di halaman 1dari 18

Teori Belajar dan Pembelajaran Perbedaan

individual
Dalam
pembelajaran
Ahmad Fauzi Mulyana (2002168)

Handrianita A.M. (2002078)


pembahasan

01. 02. 03. 04.


Prinsip Faktor-faktor Implikasi dalam Program
perbedaan yang pembelajaran/pe pembelajaran
individual dalam mempengaruhi ngajaran individual
embelajaran perbedaan
individual
INTRODUCTION
Demi terwujudnya tujuan belajar dengan hasil yang
optimal, maka guru perlu mengenal karakteristik
masing-masing siswa.

Kita akan menjumpai bahwa variasi individual


biasanya merupakan hasil interaksi antara pengaruh
keturunan dan pengaruh lingkungan secara
bersamaan, yang akhirnya menghasilkan manusia
yang unik.

Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya


mampu memahami karakteristik maupun sifat-sifat
dari masing-masing individu atau siswanya.
01.
Prinsip perbedaan individual
“perbedaan” dalam “perbedaan individu” menurut landgren (1980)
menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun
psikologis.

Suharsimi dalam arikunto (1986) melihat kepribadian anak didik itu


mencakup aspek jasmani, agama, intelektual, social,etika, dan
estetika.
Perbedaan individu
Garry (1963) dalam dalam Sunarto dan Hartono (2008:10)
mengkatagorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang sebagai
berikut: 1) Perbedaan fisik (biologis): usia, tingkat dan berat badan, jenis
kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak; 2)
Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan
suku; 3) Perbedaan kepribadian (psikologis) termasuk watak, motif, minat,
dan sikap; 4) Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar; dan 5)
Perbedaan kecakapan dan bakat atau kepandaian di sekolah.
Perbedaan kemampuan
Diartikan secara sederhana sebagai kecerdasan.
Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi
komparatif individu dalam berbagai tugas, termasuk
memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas, juga
meliputi prestasi individu dalam sebagian besar tugas-
tugas belajar.

Perbedaan kecerdasan dapat dilihat dari


perbedaan skor IQ (very superior, superior, diatas rata-rata,
rata-rata, di bawah rata-rata, dan seterusnya)
Perbedaan kepribadian
Merupakan pola perilaku dan cara berpikir yang khas,
yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap
lingkungan

Orang cenderung bertindak dan berpikir dengan cara


tertentu dalam berbagai situasi

Karakteristik yang membedakan satu individu dengan


individu yang lain
02.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan
individual
Menurut Oemar Hamalik (2011:181)
factor yang memperngaruhi
Kecerdasan perbedaan individu Penyesuaian
(Inteligence); Sosial dan
Emosional
(Social And
Emotional
Bakat Adjusment)
(Aptitude);

Latar Belakang
Keadaan
Keluarga
Jasmaniah
(Family
(Physical
Background).
Fitness)
Faktor bawaan Faktor
Lingkungan
Factor lingkungan yang menyebabkan
terjadinya perbedaan individual
Merupakan faktor-faktor biologis yang
diantaranya status social ekonomi,
diturunkan melalui pewarisan genetik
 pola Asuh orang tua, budaya, dan
Dimulai pada saat terjadinya pembuahan
 urutan kelahiran.
Masing-masing sel produksi (spermatozoon
dan ovum) terdiri dari 23 pasang kromosom
 Status Sosial Ekonomi orang tua:
Kromosom adalah partikel seperti benang
– Tingkat pendidikan orangtua
yang didalamnya terdapat untaian partikel – Pekerjaan orangtua
yang sangat kecil yang disebut gen – Penghasilan orangtua

1 gen = 1 sifat Pola asuh orangtua


1 kromosom = ratusan benang untaian DNA Ø Otoriter
1 manusia = 23 pasang kromosom = 46 menekankan pengawasan orangtua kepada
1 manusia = ….. ? Gen anak untuk mendapatkan ketaatan dan
1 manusia =……. ? Sifat kepatuhan
Ø Permisif
orangtua memberi kebebasan sebanyak
= jutaan.. mungkin pada anak
Ø Otoritatif
hak dan kewajiban anak dan orangtua
sama, saling melengkapi, dilatih tanggung
jawab
03.
Implikasi dalam
pembelajaran/pengajaran
Penciptaan kondisi lingkungan kondusif oleh guru menyangkut keamanan
dan kebebasan psikologis peserta didik,
strategi yang dapat digunakan guru untuk mengakomodasi perbedaan.
Conny Semiawan( 1984) dalam Asrori
(2009)
unconditional Mengetahui Tahap
perkembangan kognitif PD
positive
positif.
regard
Menerima PD secara Pendidik dapat mengambil
keputusan tindakan
edukatif yang tepat.

Penilaian tidak menekan


PD.
Model
pembelajaran
Guru menciptakanaktif
lingkungan belajar
sedemikian rupa sehingga
Pendidik harus bisa dapat memberi
berempati. kemungkinan maksimal
pada peserta didik untuk
berinteraksi edukatif.
Eggen & kauchak (1997) dalam Khadijah
(2014)
Strategi
Rencana
Pola keberhasilan & Pengelompokk
interaksi
Guru perlu PD
mempelajari budaya
kesuksesan
a. Menggunakan PD an atau
menempatkan
Mengelompokkan
representasi isi
siswa, untuk peserta didik
pelajaran
memahami cara sesuai dengan
berkualitas tinggi.
berinteraksi PD, Tingkat
dengan teman sebaya kemampuan yang
b. Menggunakan
& orang dewasa. sama.
pertanyaan terbuka
untuk memancing
keterlibatan siswa.
Pengaturan & Pengaturan &
pelayanan di pelayanan di
sekolah
meliputi penyediaan perpustakaan,
program khusus dan alat pengajaran
dalamRemedial
Program kelas
yang memadai.

1. Perpustakaan yang memadai untuk Program Pengayaan


studi individual/ program
pengayaan.
2. Penyediaan alat pengajaran dan Program Percepatan
program pelayanan yang memberi
fasilitas Individualized Instruction:
Laboratorium, workshop, pengaturan
jadwal, program belajar mandiri, Achievement grouping
penyuluhan dan bimbingan, team-
teaching.
Belajar mandiri

Program pembelajaran
individu
Wahidah (2019)
04.
Program pembelajaran
individual
Program pembelajaran
Nasution (2005)
individual
Compter Assisted
CAI Instruction
(computer assisted
Pengajaran Instruction)
CBL (computer based
terprogram
1. Program Linear
(Skinner) learning)
2. Program becabang CBT (Computer based
(Crowder) Training)

Sistem Keller Plan


Kontrak
menandatangani suatu kontrak
tentang tugas-tugas yang akan
Pengajaran Individual pada
tingkat perguruan tinggi,
diselesaikan dalam waktu tertentu,. pengembangan sistem
Skinner.
RESOURCES
● Asrori, Mohammad. (2009). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
● Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
● Khodijah, Nyanyu. (2014). Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
● Nasution, M. N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Management,. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia.
● Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
● Saefudin Udin Sa’ud. Inovasi Pendidikan. Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2008.
● Subini, Nini, dkk. (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
● Sunarto, & Hartono, Agung. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
● Turhusna, D., & Solatun, S. (2020). Perbedaan individu dalam proses pembelajaran. As-Sabiqun : Jurnal
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Volume 2, Nomor 1, Maret 2020; 28-42, diakses dari
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/assabiqun
● Wahidah. (2019). Memahami perbedaan individu pebelajar dalam proses belajar mengajar. At-Tarbawi: Jurnal
Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan Volume 11 Nomor 2, hal. 86-96.
Terima kasih
Mari berdiskusi

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai