Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DESAIN STRUKTUR ORGANISASI

DISUSUN OLEH:
Nama : Leonardi Setiawan
NIM : 190403161
Kelas : Teknik Industri E

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, kasih dan karunia Nya Saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Meskipun Penulis telah bersusah payah dengan semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan makalah ini, tetapi penulis yakin bahwa makalah ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Tak ada gading yang tak retak, tiada bunga yang mekar tanpa tetesan air, penulis
mohon kritik dan saran perbaikan atas isi makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan penulis memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar berkenan menerima amalan penulis yang tidak seberapa ini dan memberikan
berkah kepada penulis dan para pembaca, akhir kata Penulis mengucapkan selamat
membaca.
Harapan saya semoga makalah yang dipaparkan dapat bermanfaat dan
diterima oleh semua kalangan pembaca.

Medan, 06 Januari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
1.1 Topik ............................................................................................ 3
1.1.1 Struktur Organisasi ............................................................ 3
1.1.2 Penugasan, Hubungan Pelaporan dan Pengelompokkan
dalam Organisasi ............................................................... 3
1.1.3 Hubungan Vertikal dan Horizontal Dalam Struktur
Organisasi ........................................................................ 4
1.1.4 Al at Unt uk M el a ku kan Hu bun g an Vert i ka l d an
Horizontal Dalam Struktur Organisasi ..................... 5
1.1.5 Jenis Struktur Organisasi ................................................... 6
1.1.6 Pembagian Organisasi dan Struktur Organisasi Menurut
Para Ahli ............................................................................ 7
1.2 Latar Belakang ............................................................................. 9
1.3 Masalah ....................................................................................... 11
1.4 Tujuan ......................................................................................... 12
1.5 Kerangka Penyelesaian ............................................................... 12
1.6 Lampiran Paper Masalah ............................................................ 13
BAB II PENUTUP ............................................................................................ 14
2.1 Kesimpulan .................................................................................. 14
2.2 Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Topik
1.1.1 Struktur Organisasi
Tujuan dari adanya struktur organisasi yaitu:
a. Memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggungjawab
kepada individu maupun bagian-bagian dalam suatu organisasi.
b. Memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang ditetapkan
secara resmi dalam suatu organisasi, ternasuk tingkatan hirarki dan
besarnya rentang kendali dari semua tingkatan di organisasi
c. Menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan
tercapainya komunikasi, koordinasi, dan pengintegrasian segenap
kegiatan organisasi, baik vertical maupun horizontal
d. Menetapkan pengelompokkan individu menjadi bagian organnisasi dan
pengelompokkan bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi
yang utuh

1.1.2 Penugasan, Hubungan Pelaporan dan Pengelompokkan dalam


Organisasi
Skema organisasi memberikan keterangan mengenai posisi yang
ditempati oleh seorang individu dalam organisasi lainnya, tugas dan
tanggungjawab individu serta hubungan pelaporan. Contoh skema organisasi
sebagai berikut.

3
Penjelasan dari struktur organisasi diatas yaitu:
a. Hubungan pelaporan
Garis vertikal ini menunjukkan kepada siapa suatu jabatan atau seorang
individu harus melapor (dari bawah ke atas) dan juga menggambarkan
lingkup tanggungjawab setiap pejabat dalam organisasi.
b. Alokasi tugas dan tanggung jawab
Alokasi tugas dan tanggungjawab dapat dibuat secara rinci dengan
menggunakan deskripsi jabatan. Garis otoritas dan pelaporan berada
pada garis yang sama tetapi berlawanan arah.
c. Pengelompokan menurut fungsi
Pegawai dengan pekerjaan yang sama dikelompokkan pada satu bagian
dari organisasi dan dipimpin oleh seorang atasan yang sama

1.1.3 Hubungan Vertikal dan Horizontal Dalam Struktur Organisasi


Berikut ini adalah penjelasan hubungan horizontal dan vertikal
a. Hubungan horizontal
Koordinasi kegiatan individu atau bagian organisasi yang berada pada
tingkatan hirarki yang sama
b. Hubungan vertikal
Ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1. Ukuran organisasi
Semakin besar dan kompleks suatu organisasi semakin banyak
tingkatan hirarkinya dan semakin banyak bagian-bagian organisasi
yang harus dihubungkan satu sama lain
2. Tingkat ketidakpastian
Menunjukkan kecepatan dan kepastian perubahan pada lingkungan
dan teknologi organisasi.

4
1.1.4 Alat Untuk Melakukan Hubungan Vertikal dan Horizontal
Dalam Struktur Organisasi
Terdapat beberapa alat untuk melakukan hubungan verikal yaitu:
a. Hirarki
Hubungan vertikal dilakukan melalui saluran perintah, mulai hirarki
yang paling tinggi hingga yang paling bawah.
b. Peraturan dan Prosedur
Peraturan dan prosedur digunakan agar tugas-tugas bersifat baku
(standard) sehingga mengurangi kebutuhan informasi disepanjang
hirarki.
c. Rencana dan Jadwal
Adanya rencana serta jadwal yang rinci membuat tingkatan hirarki yang
rendah dapat dibiarkan melaksanakan kegiatan tanpa pengawasan atau
konsultasi yang ketat oleh atasan.
d. Penambahan Tingkat/ Posisi pada Hirarki
Jika organisasi semakin besar diperlukan tambahan posisi maupun
tingkatan pada hirarki sehingga mengurangi besar rentang kendali.
e. Sistem Informasi Vertikal
Agar pengolahan data dan informasi disepanjang hirarki menjadi
efisien dan dapat mengurangi penambahan posisi yang baru.

Alat untuk melakukan hubungan horizontal berbeda-beda menurut


jenis organisasi, tergantung kondisi lingkungan dan ketidakpastian. Alat
untuk melakukan hubungan horizontal yaitu:
a. Dokumen Tertulis
Dokumen tertulis digunakan untuk memberi informasi tentang kegiatan
atau pengambilan keputusan yang relevan dengan bagian lain.
b. Kontak Langsung
Bisa mengurangi kesalahan persepsi atas suatu masalah.
Kelemahannya, jika kontak langsung dilakukan oleh pimpinan bagian
biasanya ia tidak mengetahui masalah secara terinci dan sebaliknya.

5
c. Penghubung
Seseorang yang berada dalam suatu bagian organisasi yang bertugas
untuk melaksanakan komunikasi atau koordinasi dengan bagian lain
mengenai kegiatan yang menyangkut kedua bagian.
d. Satuan Tugas
Digunakan jika diperlukan alat hubungan horizontal yang kompleks
untuk menghubungkan lebih dari dua bagian sekaligus. Satgas bertugas
menyelesaikan permasahan melalui koordinasi horizontal sehingga
mengurangi beban koordinasi vertikal.
e. Tim
Digunakan jika diperlukan satgas yang bersifat permanen dan terus
menerus. Tim juga diperlukan jika ada kegiatan khusus (proyek) yang
cukup rumit.
f. Integrator Permanen
Merupakan alat hubungan horizontal yang paling kuat, dapat berupa
suatu jabatan ataupun bagian yang secara khusus mengkoordinasikan
kegiatan beberapa bagian organisasi (misalnya Menko Ekuin).

1.1.5 Jenis Struktur Organisasi


a. Struktur Organisasi Fungsional

b. Struktur Organisasi Produk

6
c. Struktur Organisasi Hibrid

d. Struktur Organisasi Matriks

1.1.6 Pembagian Organisasi dan Struktur Organisasi Menurut Para


Ahli
Berikut ini merupakan pembagian organisasi dan struktur organisasi
menurut para ahli.

7
Terdapat beberapa pendekatan dalam merancang struktur organisasi
yaitu:
a. Pendekatan I: Manajemen Klasik
Pilihan struktur
1. Struktur Sederhana
2. Struktur Fungsional
3. Struktur Divisional
4. Struktur Matrix
b. Pendekatan II: Human Relation
Pilihan Struktur
1. Team Based
2. Net Work
3. Virtual
c. Pendekatan III: Contingency
1. Strategi Bisnis
2. Lingkungan Bisnis
3. Teknologi

8
1.2 Latar Belakang
Dalam mendesain organisasi ada empat keputusan dasar yang perlu diambil.
Keputusan itu mencakup pembagian pekerjaan (division of labor), pendelegasian
wewenang (authority delegation), pengelompokan tugas (departmentalization), dan
yang terkait dengan span of control. Setelah pekerjaan dibagi-bagi perlu
dipertimbangkan bagaimana melakukan koordinasi. Mekanisme koordinasi ini
dapat dilakukan dengan lima cara yaitu
(1) mutual adjustment
(2) direct supervision
(3) work process standardization
(4) standardization of output
(5) standardization of skills (input).
Struktur organisasi dapat dibagi menjadi lima bagian menurut tugas dan
fungsinya, yaitu
(1) strategic apex yang berfungsi sebagai koordinator keseluruhan aktivitas
organisasi,
(2) operating core yang bertugas untuk melakukan pekerjaan pokok dari organisasi,
(3) middle line yang menjembatani strategic apex dan operating core,
(4) technostructure yang berfungsi sebagai analis dan penyusun standard, serta
(5) support staff yang berfungsi sebagai pendukung kehidupan organisasi.
Sebagai konsekuensi dari authority delegation akan diperoleh kondisi
sentralisasi atau desentralisasi. Seberapa besar tingkat de-sentralisasi yang akan
terjadi dapat dilihat dari seberapa banyak kewenangan pengambilan keputusan
didistribusikan ke bawah (vertical decentralization) atau ke samping (horizontal
decentralization).
Proses pengambilan keputusan memiliki lima tahapan yaitu
(1) mengum-pulkan informasi,
(2) memproses informasi untuk memberi rekomen-dasi,
(3) memilih alternatif tindakan yang bisa diambil,
(4) memberi otorisasi untuk melaksanakan tindakan yang dipilih, dan

9
(5) melaksanakan tindakan. Dengan mempertimbangkan semua aspek tersebut akan
dapat disusun lima model struktur organisasi, yaitu
(1) simple structure,
(2) machine bureaucracy,
(3) professional bureaucracy,
(4) divisionalized form, dan
(5) adhocracy.
Tiap model memiliki karakteristik, kondisi lingkungan yang cocok dan
permasalahannya. Desain organisasi sebagai hasil keputusan pihak manajemen
yang akan berujung pada pembentukan struktur, dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sekali jadi atau model berkembang. Model sekali jadi artinya struktur yang
dibentuk sudah dipertimbangkan masak-masak dengan memperhitungkan segala
kemungkinan, kemudian diputuskan dan tidak diubah lagi. Model berkembang akan
lebih cepat diputuskan tetapi keputusan tersebut tidaklah bersifat tetap. Dengan
mempertimbangkan perubahan situasi dan kondisi lingkungan serta perubahan
kebutuhan, struktur yang sudah dibentuk dapat diubah sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan. Namun demikian, isi dari keputusan itu kurang lebih akan sama,
walaupun prosesnya bisa berbeda-beda (Gibson, 1993).
Ada empat macam keputusan yang harus diambil ketika manajemen akan
melakukan desain organisasi. Keempat keputusan tersebut pada akhirnya akan
membentuk suatu struktur organisasi. Dua keputusan yang pertama akan mencakup
pekerjaan individual yang berkisar pada aktivitas dan kewenangan, sedangkan dua
keputusan berikutnya akan mencakup kelompok pekerjaan atau departemen.
Pertama, manajemen perlu memutuskan bagaimana membagi pekerjaan yang
kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih simpel atau lebih kecil. Aktivitas
total dari suatu organisasi yang kompleks perlu dipecahpecah ke dalam aktivitas-
aktivitas kecil yang saling terkait. Hasil dari keputusan ini akan berupa pekerjaan
dan tanggung jawab yang khusus, atau sering disebut spesialisasi. Dari sekian
banyak karakteristik pekerjaan, salah satu yang penting adalah tingkat
spesialisasinya. Dalam istilah populer hal ini disebut sebagai Division of Labor

10
1.3 Masalah
Tantangan dunia Pendidikan Tinggi di Indonesia pada era industri 4.0
mengacu pada harapan untuk memiliki perguruan tinggi kelas dunia dan dapat
bertahan serta berkembang dari dampak perubahan yang muncul dikarenakan
inovasi dalam sains dan teknologi yang terjadi dalam setiap komponen masyarakat.
sistem pendidikan tinggi di Indonesia sedang menghadapi perubahan yang
perlahan, contohnya sistem yang berlaku masa lalu mengalami perubahan sehingga
memunculkan sistem pendidikan baru yang pada akhirnya akan mengubah
keseluruhan sistem pendidikan di Indonesia, karena upaya perubahan tersebut
menjawab kebutuhan serta menyempurnakan sistem pendidikan tinggi untuk
menjawab tantangan zaman (Harto, 2018, pp. 3-4). Pengamat pendidikan dari
Komnas Pendidikan Andreas Tambah mengatakan untuk merubah pendidikan ada
tiga hal yang diperlu diperhatikan yaitu ; sumber daya manusia (SDM), manajemen,
dan kurikulum. Andreas menerangkan bahwa selama ini salah satu masalah
pendidikan ada di SDM. Kedua, masalah manajemen dan visi pendidikan. Untuk
ini pemerintah harus memikirkan cara untuk membuat sistem yang berkelanjutan
yang tidak akan diubah di periode pemerintahan selanjutnya. Ketiga, kurikulum
yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan anak di Indonesia. Satu di
antaranya, ada kurikulum yang mengubah pola pikir peserta didik. Dengan pola
yang baru diharapkan bisa menciptakan pengusaha muda dan siap bersaing di
kancah internasional Menurut H.A.R. Tilaar yang dikutip oleh Hujair A. H. Sanaky
(Sanaky, 2008, p. 84) bahwa permasalahan pendidikan di Indonesia secara umum,
diidentifikasi dalam empat krisis pokok, yaitu menyangkut masalah kualitas,
relevansi, elitisme, dan manajemen. Berbagai indikator kuantitatif dikemukakan
berkenaan dengan keempat masalah di atas, antara lain analisis komparatif yang
membandingkan situasi pendidikan antara negara di kawasan Asia. Keempat
masalah tersebut merupakan masalah besar, mendasar, dan multi dimensional,
sehingga sulit dicari ujung pangkal pemecahannya. Seperti hal yang ungkapan oleh
Andeas Tambah bahwa hal utama yang mempengaruhi kemajuan dan
perkembangan pendidikan adalah sumber daya manusia (SDM), kesiapan SDM
juga dipengaruhi dengan manajemen seperti hal yang sama diungkapan oleh H.A.R.

11
Tilaar di atas bahwa permasalahan pendidikan salah satunya bermasalah dalam tata
kelola manajemen. Dalam hubungannya, manajemen terkait erat dengan desain
organisasi.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah membahas p desain organisasi dalam
pengembangan struktur organisasi lembaga pendidikan terutama pendidikan
perguruan tinggi dalam menghadapi persaingan di era industri 4.0

1.5 Kerangka Penyelesaian


Struktur organisasi adalah cara yang mana tugas pekerjaan secara formal
dibagikan, dikelompokkan dan dikoordinasikan (Robbins & Judge, 2015, p. 331).
Dan struktur menurut Van de Ven telah mencakup penugasan tugas kepada individu
atau sub unit, pembagian sumber daya ke unit-unit ini, penunjukan pelanggan dan
pasar ke unit, dan umumnya pemecahan masalah yang lebih besar untuk unit yang
lebih kecil. Koordinasi menyatukan unitunit melalui komunikasi, TI,
kepemimpinan, budaya, insentif, rutinitas dan prosedur, dan umumnya apa yang
kita sebut manajemen.
Menurut Stephen P. Robbins desain organisasi mengakui adanya kebutuhan
untuk mengkoondinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal
sedangkan struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi
yang akan diikuti. (Robbins S. P., 1994, p. 6). Klasifikasi model struktur organisasi
telah dibahas dalam karya-karya Henry Mintzberg (Mintzberg, 1979). Klasifikasi
model struktur organisasi sepenuhnya mendominasi dalam literatur yang terkait
dengan penataan organisasi. Klasifikasi komprehensif ini didasarkan pada sembilan
parameter struktural dan lima bagian organisasi, dan membedakan lima model dasar
organisasi, atau konfigurasi, struktur organisasi: model sederhana, model birokrasi,
model profesional, model adhokrasi, dan model divisi. Setiap model dicirikan oleh
konfigurasi spesifik dimensi struktural, dari mana karakteristik khusus, kelebihan,
dan kelemahannya diturunkan.

12
Dengan mempelajari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
organisasi sebagai wadah, alat, tempat dari kesatuan (entity) sosial yang didirikan
atau dibentuk secara sadar untuk mencapai tujuan bersama, dalam
pengorganisasiannya mempunyai terkaitan erat dengan pembentukan struktur
organisasi yang mempunyai fungsi pembagian tugas baik secara operasional dan
manajerial menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa,
dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti,
sedangkan untuk desain organisasi mengkoondinasikan pola interaksi para anggota.
Organisasi merupakan wadah dari manajemen, setiap rangkaian struktur, desain
organisasi mempuyai terkaitan erat dalam menentukan mutu organisasi .

1.6 Lampiran Paper Masalah


file:///C:/Users/user/Downloads/6293-15336-1-PB.pdf
https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/7486/5820

13
BAB II
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penjelasan masalah diatas maka dapat diambil kesimpulan
antara lain:
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program
doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa IndonesiaStruktur Organisasi
yang ada pada
2. Pendidikan sebagai garda terdepan yang mempunyai tanggungjawab dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang siap bersaing dalam era industri
4.0 sudah semestinya mulai mempersiapkan tahapan-tahapan perubahan
organisasi secara menyeluruh dalam menghadapi persaingan industri 4.0.
Pendidikan sebagai salah satu alat yang yang paling efektif untuk mengubah
manusia
3. Organisasi sebagai wadah, alat, tempat dari kesatuan (entity) sosial yang
didirikan atau dibentuk secara sadar untuk mencapai tujuan bersama,
pengorganisasiannya mempunyai terkaitan erat dengan pembentukan struktur
organisasi yang mempunyai fungsi pembagian tugas baik secara operasional dan
manajerial menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada
siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan
diikuti, sedangkan untuk desain organisasi mengkoondinasikan pola interaksi
para anggota.

2.2 Saran
Saran dari penulis adalah agar pembaca dapat lebih mengerti Desain struktur
organisasi dan dapat menerapkannya kedalam kehidupan bermasyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

Riyono Bagus. 2006. Konsep Dasar dalam Mendesain Organisasi. Buletin


Psikologi. Vol. 14 , No.1.
Tarmizi. 2019. Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur
Organisasi Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0. Jurnal tahdzibi. Vol. 4 , No.1.

15

Anda mungkin juga menyukai