Modul 1 - Sistem Muskuloskeletal
Modul 1 - Sistem Muskuloskeletal
Monoarthritis
KELOMPOK 17
LOLA BRENA BR TARIGAN 2010113
FIQIH ILLAHI 2010130
MIRA DWIANTY 2010141
RADEN APRIAN SURYA PAMUNGKAS 2010190
INDAH EVRILLIANNY HIDAYAT 2010194
KEISHA YEHEZKIEL MANDAGI 2010206
FUJI ADITYA HERMAN 2010229
ARGADO RP. HUTAHAEAN 2010251
FARISA NOVIA ANINDYA 2010273
TERMINOLOGI
1. Arthritis = Peradangan pada sendi yang ditandai dengan nyeri, panas, kemerahan, dan
pembengkakan.
(Kamus Dorland ed 30)
2. RANGE OF MOTION (ROM) = Besarnya suatu gerakan yang terjadi pada suatu sendi.
https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-content/uploads/2016/12/PENGUKURAN-ROM.pdf
3. KGB = Kelenjar Getah Bening, salah satu dari kelenjar limfatik yg berfungsi melawan
kuman,virus,dan parasit penyebab infeksi
4. Efusi = Penumpukan cairan dalam rongga tubuh yang biasanya berada di antara 2 jaringan
yang berdekatan
(Kamus Dorland ed 30)
7.LED ( Laju Endap Darah ) = tes hematologi umum yang dapat menunjukkan dan memantau
peningkatan aktivitas inflamasi di dalam tubuh yang disebabkan oleh satu atau lebih kondisi
seperti penyakit autoimun, infeksi atau tumor.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557485/
8.Urinalisis = pemeriksaan yang paling umum dilakukan dalam praktek urologi yang terdiri dari
pemeriksaan fisik, mikroskopik dan kimia
(Dorland Medical Dictionary)
9. DEFORMITAS = Perubahan dari ukuran atau bentuk normal struktur anatomi karena gaya
mekanis yang mengubah struktur normal lainnya.
https://www.medicinenet.com/deformation/definition.htm
10. MURMUR = Bunyi karena getaran dari aliran darah melalui jantung atau pembuluh besar.
https://www.medicinenet.com/murmur/definition.htm
Terminologi
11. ERITEMA = Kondisi munculnya bercak kemerahan pada kulit yang disebabkan
pelebaran pembuluh darah.
13. RH ( ronchi/ roncus ) = Suara yang kering , rendah, mirip seperti dengkur dari dalam
dada.
(Dorland Medical Dictionary)
14. Wheezing = Suara pernapasan frekuensi tinggi yang nyaring terdengar di akhir
ekspirasi.
(http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/download/4034/3012/ )
15. Soepel = Berasal dari bahasa belanda, yang artinya lentur, lemas, dan luwes
Kamus Besar Bahasa Indonesia
16. Ibuprofen = Suatu analgetik non steroid anti inflamasi anti piretik turunan asam
propionat digunakan untuk menghilangkan nyeri, menurunkan demam, dan dalam
pengobatan osteoarthritis maupun rhematoidarthtritis
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19949916/
17. Lien = Organ limfatik yang berasal dari diferensiasi jaringan mesenkim mesogastrium
dorsale.
(
Anatomi Umum Persendian
Jenis-jenis sendi berdasarkan gerakan :
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
Klasifikasi sinarthrosis
- Sindesmosis
- Sinkondrosis
- Sinostosis
Secara struktural, sendi dibagi menjadi 3
macam :
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
● Syndesmosis ● Gomphosis
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
2. Sendi Tulang Rawan, persendian yang dihubungkan oleh cartilago
hyalin atau fibrokartilago.
● Synchondrosis ● Simphisis
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
3. Sendi Synovial terdapat suatu rongga di antara 2 ujung tulang (rongga synovia).
Pada rongga synovia terdapat cairan yang mengandung asam hialuronat yang
dihasilkan oleh membran synovia.
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
● Sendi Pelana ● Sendi Peluru
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
● Sendi Luncur ● Sendi Telur
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%2
02019.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/SENDI.pdf
Articulatio Genus
Facies Articularis
● Permukaan sendi tulang tulang yang
berkontribusi pada sendi genus ditutup oleh
tulang rawan hyalin
Articulatio Femoropatellaris
Semimembranosus Posterior
condylus
medialis
tibiae
1
Definisi
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/2cf12fb568dff97473695a20836334d4.pdf
Etiologi (Michael, Schlüter-brust, & Eysel, 2010)
1. Osteoarthritis Primer
2. Osteoarthritis Sekunder
- Pasca trauma
- Genetik
- Malposisi
- Pasca operasi
- Metabolik
- Gangguan endokrin
- Osteonekrosis aseptik
http://eprints.ums.ac.id/63203/4/BAB%20II.pdf
Etiologi (Heidari, 2011)
http://eprints.ums.ac.id/63203/4/BAB%20II.pdf
Epidemiologi
● The 2010 Global Burden of Disease Study
diperkirakan 10% sampai 15% dari seluruh orang dewasa berusia di atas 60
tahun memiliki OA, dengan prevalensi lebih tinggi wanita dibandingkan pria.
● Hasil data prevalensi OA tangan, pinggul dan lutut di Amerika Serikat yang
menunjukkan peningkatan dari jumlah penderita OA sebanyak 21 juta orang
dewasa berusia 25 tahun atau lebih pada tahun 1995 menjadi 27 juta orang
dewasa dalam kurun waktu hanya 10 tahun.
http://eprints.ums.ac.id/37962/3/BAB%202.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7a6bf247810cf2b5a8888489746e9079.pdf
Patogenesis
Patofisiologi
https://emedicine.medscape.com/article/329958-overview
Gejala klinis
➢ Nyeri
➢ Kekakuan sendi
➢ Krepitasi
➢ Pembengkakan pada tulang
➢ Deformitas sendi
➢ Tanda inflamasi
Predileksi khas OA
➢ Herberden’s Nodes
➢ Bouchard’s Nodes
http://eprints.ums.ac.id/37962/3/BAB%202.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7a6bf247810cf2b5a8888489746e9079.pdf
Diagnosis OA (ACR, EULAR)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiologi
http://eprints.ums.ac.id/37962/3/BAB%202.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7a6bf247810cf2b5a8888489746e9079.pdf
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalah:
http://eprints.ums.ac.id/37962/3/BAB%202.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7a6bf247810cf2b5a8888489746e9079.pdf
Terapi non Terapi Farmakologi
Farmakologi
1. Analgesik / anti-inflammatory agents / anti nyeri
Paracetamol : 3 x 1000 mg
● Edukasi Ibuprofen : untuk efek antiinflamasi dibutuhkan dosi
● Menurunkan berat badan 1200-2400mg sehari.
● Terapi fisik dan Rehabilitasi Naproksen : dosis untuk terapi penyakit sendi
medik/fisioterapi (memakai adalah 2x250- 375mg sehari. Bila perlu diberikan
tongkat/brace) 2x500mg sehari.
2. Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
● Kompres air panas
Acetaminophen 500mg maksimal 4gram perhari.
Pemberian obat ini harus hati-hati pada pasien usia
lanjut karena dapat menimbulkan reaksi pada liver d
ginjal.
3. Kondroitin sulfat
Glucosamine sulfat : memperlambat degradasi kolagen
http://eprints.ums.ac.id/37962/3/BAB%202.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7a6bf247810cf2b5a8888489746e9079.pdf
Pencegahan
OsteoArthritis dapat dicegah dengan :
- Menghindari pekerjaan berat yang bisa
menyebabkan keletihan pada otot
- Menjaga pola makan, pola hidup
- Menjaga berat badan, tidak obese
- Mengkonsumsi glukosamin/sebagai sumplemen
tulang rawan sejak dini (tidak dianjurkan karena
harganya yang mahal)
3 x 1 (BB < 55 kg)
3 x 2 (BB > 55 kg) Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI 2018 (Joew
Harry Isbagio, Handono Kalim, Rawan Broto, Ri
Pramudiyo)
Komplikasi
- Infeksi sendi(jarang terjadi)
- Khondrolisis (kerusakaan/kematian pada tulang
rawan)
- Nyeri yang hebat
- Fraktur
- Ketidakmampuan untuk berjalan dan berdiri
- Kerusakan sendi yg lebih berat ada deformintas genuvagum
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24937735/
Prognosis
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29157670/
Gout Arthritis 2
DEFINISI
Artritis akut disertai dengan peradangan yang berulang,
disebabkan oleh kristal monosodium urat monohidrat.
(Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29)
ETIOLOGI
- Deposisi Kristal MSU di persendian.
- Supersaturasi asam urat dalam ECF
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/)
Epidemiologi
- Prevalensi gout arthritis di dunia sebanyak 34,2% (WHO, 2017)
- Pada tahun 2013, kasus GA di Indonesia sebesar 11,9% (Kemenkes RI, 2013)
- Pria > Wanita berapa persentasenya? (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/)
- > 7 juta kasus gout arthritis di Amerika Serikat (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/)
Faktor Risiko
1. Inherited abnormalities
2. Alkoholisme
3. Hipertensi
4. Fungsi ginjal abnormal
5. Gangguan metabolisme
6. Obat-obatan tertentu
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/)
KLASIFIKASI 2. Berdasarkan ACR. Eular 2015
1. Berdasarkan Penyebab
- Gout Primer
- Gout Sekunder
Patogenesis Gout Arthritis
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/4182/45
46/10856
Gejala Klinis
- Kristal asam urat dapat menumpuk dalam
bursa sendi dan menyebabkan inflamasi
(bursitis).
- Pada gout kronis, tophi (massa noduler dan
kristal urat) dapat terjadi pada jari, bahu,
telinga, dan ibu jari kaki
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/4182/454
6/10856
Pemeriksaan Penunjang
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI 2018 (Joewono Soeroso, Harry Isbagio,
Handono Kalim, Rawan Broto, Riardi Pramudiyo)
PENCEGAHAN
•Tofus
•Batu ginjal
•Nefropathy
•Gagal ginjal
•Artropati destruktif
Prognosis
3
Definisi
Peradangan sendi akibat penyebab infeksi, biasanya bakteri, tetapi
kadang-kadang jamur, mikobakteri, virus, atau patogen lain yang
tidak umum. Artritis septik biasanya monoartikular yang
melibatkan satu sendi besar seperti pinggul atau lutut; namun,
artritis septik poliartikular yang melibatkan beberapa sendi atau
lebih kecil juga dapat terjadi.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
Etiologi
PADA ANAK - ANAK PADA DEWASA
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
Epidemiologi
● Insiden septic arthritis adalah antara 2 sampai 6 kasus per 100.000 orang tetapi
bervariasi berdasarkan adanya faktor risiko.
● Lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
● Insiden septic arthritis mencapai puncaknya antara usia 2 dan 3 tahun dan
didominasi laki-laki (2:1).
● Subkelompok anak-anak berisiko tinggi termasuk neonatus, penderita hemofilia
dengan hemartrosis, gangguan kekebalan (misalnya, anemia sel sabit, infeksi virus
human immunodeficiency), dan mereka yang diobati dengan kemoterapi.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
Faktor Risiko
● Infeksi yang ditularkan melalui darah sistemik
● Penggunaan obat IV
● Osteoartritis
● Riwayat artritis septik sebelumnya
● Radang sendi
● Alkoholisme
● Diabetes
● HIV
● Gangguan paru-paru atau hati
● Usia tua
● Sistem kekebalan yang tertekan
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/arthritis/septic-arthritis
Patogenesis Septic Arthritis
PATOFISIOLOGI SEPTIC ARTHRITIS
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan darah tepi
● Pemeriksaan cairan sendi
● Pemeriksaan Polymerase
chain reaction (PCR) Modul IPD Unud
● Pemeriksaan Radiologi I wayan Darya / Tjokorda Raka Putra
Terapi Non-farmakologi
● Pada fase akut, pasien disarankan untuk mengistirahatkan
sendi yang terkena. ( Rehabilitas )
● Pada fase akut, fase supuratif, pasien disarankan
pemasangan bidai
● Pada fase akut pun, disarankan untuk melakukan latihan
atrofi
● Drainase cairan sendi
Terapi Farmakologi
● Pengambilan sampel untuk pemeriksaan serta pemberian
terapi antibiotika yang sesuai
Riwayat kebiasaan :
- Tidak merokok
- Kadang minum 1 atau 2 gelas bir → faktor risiko Gout
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital :
- Pulmo
- Cor
Darah Rutin :
Ht : 42%
Hb : 14 g/dL
Leukosit : 11.500/mm3 → jumlah leukosit meningkat; leukositosis
Trombosit : 280.000/mm3
LED : 40mm/jam → meningkat
● Diagnosis Kerja
- Gout Atrhtritis a/r genu dextra + hipertensi stage 2
● Dasar Diagnosis
- Nyeri pada sendi (timbul secara mendadak)
- Kebiasaan minum alkohol
- Adanya riwayat penyakit dahulu
- Demam 38,0C , inspeksi : bengkak , eritema
- Terjadi pada satu sendi
- Efusi sendi pasien pada art. Genus dextra
- ROM terbatas ke segala arah
- Terjadi peningkatan LED dan leukosit https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/4182/
● Tatalaksana non-farmakologis
- Edukasi mengenai pola hidup yang baik
- Hindari alkohol
- Penurunan berat badan pada pasien obesitas (menghindari makan jeroan, makanan manis, alkohol)
- Diet sehat / rendah purin (daging merah, emping, melinjo, alkohol, seafood)
- Mengistirahatkan sendi yang terkena dengan teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
- Hindari dan ganti obat yang menyebabkan hiperurisemia (diuretik, salisilat, siklosporin, niasin, erambuthol, pyraz
- Foto Rontgen
● Tatalaksana farmakologis
- NSAIDs (salah satu contoh : indometasin) 150-200 mg/ hari selama 2 hari dan dilanjutkan 75-100 mg/hari sampai
berikutnya atau sampai nyeri/peradangan berkurang.
- Colchicine --- 2,0-3,0 mg/hari (dg IV)
- Amlodipine sebagai obat hipertensi
● Prognosis