Anda di halaman 1dari 2

Herman William Daendels menjabat sebagai gubernur jendral di Indonesia pada

tahun 1808-1811.

Pada tahun 1808, Louis Napoleon dari Perancis menunjuk Daendels ke Batavia untuk
menjadi gubernur jendral di Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, tugas
utama Daendels sebagai gubernur jendral adalah memperkuat pertahanan Jawa
sebagai basis militer Perancis untuk melawan pasukan Inggris di kawasan Samudra
Hindia.

Deandels memerintah Indonesia dengan sistem kediktatoran dan modernitas.


Berikut merupakan kebijakan Daendels di berbagai bidang kehidupan masyarakat
Indonesia.

Baca artikel lebih nyaman dan mudah melalui aplikasi Kompas.com

DAPATKAN

Home

Skola

Skola

Kebijakan Daendels di Indonesia


Jumat, 25 Desember 2020 | 19:48 WIB

Komentar

Raden Saleh

Potret Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memegang De Grote Postweg (Great Post Road) dengan
tulisan Rigting van Weg Megamendong 1818 (arah jalan Megamendung). Latar belakang lukisan di Puncak Pass
dan Gunung Pangrango.
Penulis: Gama Prabowo

Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Herman William Daendels menjabat sebagai gubernur jendral di


Indonesia pada tahun 1808-1811.

Pada tahun 1808, Louis Napoleon dari Perancis menunjuk Daendels ke Batavia untuk
menjadi gubernur jendral di Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, tugas
utama Daendels sebagai gubernur jendral adalah memperkuat pertahanan Jawa
sebagai basis militer Perancis untuk melawan pasukan Inggris di kawasan Samudra
Hindia.

Deandels memerintah Indonesia dengan sistem kediktatoran dan modernitas.


Berikut merupakan kebijakan Daendels di berbagai bidang kehidupan masyarakat
Indonesia.

Baca juga: Indonesia di Bawah Penjajahan Perancis

Kebijakan Politik dan Pemerintahan


Daendels melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh pada sistem politik
dan pemerintahan Indonesia.

Pada awal pemerintahan, Daendels melakukan reorganisasi sistem pemerintahan


dan birokrasi di Jawa. Daendels menerapkan sistem pemerintahan sentralisasi
kekuasaan dan menjadikan Batavia sebagai pusat kekuasaan.

Berikut merupakan kebijakan Daendels dalam bidang politik dan pemerintahan :

 Membatasi pengaruh kekuasaan kerajaan-kerajaan tradisional Indonesia


terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat

 Menmbagi pulau Jawa menjadi 23 karisidenan

 Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional daerah diubah menjadi


pegawai dibawah pemerintah kolonial

 Membagai wilayah Jawa bagian timur menjadi 5 prefektur (setingkat


provinsi) yaitu Surabaya, Sumenep, Rembang, Pasuruan, Gresik

Anda mungkin juga menyukai