Anda di halaman 1dari 8

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kusuma Husada Surakarta


Tahun 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN RS Dr MOEWARDI
SURAKARTA

Ismi Farah Mutianingsih1, Noor Fitriyani2

Mahasiswa1, Dosen2, Program Studi D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,


Universitas Kusuma Husada Surakarta
Email : ismifarah00@gmail.com 1 pipitnitzam87@gmail.com 2

ABSTRAK

Hernia Nucleus Pulposus merupakan turunnya kandungan annulus fibrosus dari


diskus intervertebralis lumbal pada spinal canal atau rupture annulus fibrosus dengan
tekanan dari nucleus pulposus yang menyebabkan kompresi pada element saraf dan
menimbulkan rasa nyeri pada pasien. Manajemen nyeri merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk membantu pasien dalam menurunkan rasa nyeri. Salah
satu penatalaksanaan pada pasien hernia nucleus pulposus yang mengalami nyeri
dengan pemberian kompres hangat. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk
mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien Hernia Nukleus Pulposus
dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman. Jenis Penelitian ini adalah diskriptif
dengan meenggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini
satu orang pasien hernia nucleus pulposus dengan diagnosa keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisik. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa
pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien hernia nucleus pulposus dalam
pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dapat dilakukan Tindakan keperawatan
dengan memberikan kompres air hangat selama 3 hari berturut-turut dan dalam
sehari dilakukan 1 kali Tindakan didapatkan hasil terjadi penurunan tingkat nyeri
sedang dengan skala 6 menjadi nyeri ringan dengan skala 3. Rekomendasi Tindakan
kompres hangat pada pasien hernia nucleus pulposus untuk menurunkan nyeri.

Kata kunci: Hernia Nukleus Pulposus, Kompres Hangat, Nyeri


PENDAHULUAN

Hernia Nucleus Pulposus bertambahnya usia akan memicu terjadinya

merupakan turunnya kandungan annulus HNP, selain itu kelebihan berat badan dan

fibrosus dari diskus intervertebralis merokok dapat menyebabkan kerusakan

lumbal pada spinal canal atau rupture pada tulang belakang, yang mengakibatkan

annulus fibrosus dengan tekanan dari terjadinya HNP (De Decker & Fenn, 2018).

nucleus pulposus yang menyebabkan Menurut WHO (2018),Nyeri

kompresi pada element saraf dan Punggung bawah adalah penyebab tunggal

menimbulkan rasa nyeri. Penyakit ini terbesar selama bertahun-tahun di seluruh

menyerang terutama orang dewasa dunia, dan merupakan tantangan utama bagi

dalam usia 30-50 tahun dan mencapai sistem kesehatan internasional 62% pasien

puncak pada usia 40-45 tahun mengeluh nyeri di daerah punggung

(Ikhsanawati et al., 2015). bawah. Di amerika serikat nyeri punggung

Pada Hernia Nukleus Pulposus bawah sering dijumpai dalam praktik

nyeri merupakan keluhan utama yang sehari-hari, terutama di negara-negara

paling dikeluhkan baik nyeri akut industri. Diperkirakan bahwa 3-4% dari

maupun kronis yang disebabkan oleh populasi dewasa 9,6 juta hingga 11,5 juta

berbagai hal, dalam hal fisik atau orang dari 318,6 juta mengalami banyak

pekerjaan diakibatkan oleh mengangkat, kasus nyeri punggungbawah kronis.

membawa beban atau membungkuk Prevalensi Nyeri punggung bawah di

dapat mengakibatkan HNP. Selain itu, Indonesia sebesar 18%dan semakin

faktor psikologis dan faktor lingkungan meningkat sesuai dengan bertambahnya

juga dapat mempengaruhi HNP, serta usia paling sering terjadi pada usia dekade

faktor individu dan gaya hidup yang tengah dan awal dekade empat. Penyebab

berkaitan dengan usia, sehingga semakin Nyeri punggung bawah sebagian besar 85%
adalah nonspesifik, akibat kelainan pada Juni sampai 25 Juni 2019. Pengumpulan

jaringan lunak, berupa cedera otot, ligamen, data yang dilakukan adalah wawancara

spasme atau keletihan otot.Rikesdas(2018) dengan menggunakan numeric rating scale

Tujuan penulisan adalah untuk untuk mengukur intensitas nyeri pada

mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan hernia nucleus pulposus.

keperawatan pasien hernia nukleus


HASIL DAN PEMBAHASAN
pulposus dalam pemenuhan kebutuhan
Berdasarkan Hasil pengkajian pada
aman dan nyaman.
tanggal 13 februari 2020 pukul 07.00 WIB,
Berdasarkan latar belakang tersebut
dengan keluhan nyeri pada leher bagian
maka penulis tertarik untuk mengambil
belakang. Dilakukan pemeriksaan MRI
kasus dengan judul: “Asuhan Keperawatan
pada tanggal 07 Februari 2020 dan hasil
Pada Pasien Hernia Nukleus Pulposus di
keluar pada tanggal 10 Februari 2020 dan
Ruang Flamboyan 10 RSUD Dr. Moewardi
hasilnya ditemukan hernia nucleus pulposus
Surakarta”
cervical regio central diskus C3-C4.

METODE Diagnosa Keperawatan yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan metode adalah nyeri akut berhubungan dengan agen

deskriptif dengan desain studi kasus. pencedera fisik. hasil pengukuran tingkat

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. nyeri didapatkan nyeri sedang dengan skala

Moewardi Surakarta. Adapun subjek 6. Tindakan keperawatan dilaksanakan

penelitian ini adalah pasien Hernia Nukleus untuk mengatasi masalah keperawatan

Pulposus dalam pemenuhan kebutuhan berdasarkan rencana tindakan tersebut maka

aman dan nyaman. dilakukan tindakan keperawatan.

Studi ini telah dilakuakan di RSUD Implementasi yang dilakukan hari pertama,

Dr. Moewardi Surakarta dengan waktu senin tanggal 17 februari 2020 pada pukul

pengambilan kasus dimulai pada tanggal 10 15.30 WIB : mengidentifikasi lokasi


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dalam hal ini sebagai penanggung jawab

intensitas nyeri, subyektif : P : pasien Tn.P.S yakni istri pasien, dan catatan

mengatakan memiliki kebiasaan tidur yang perawatan.

salah selama 6 bulan dengan posisi 1. Pengkajian

menunduk sehingga menyebabkan HNP Pengkajian yang dilakukan pada

cervical, Q : Nyeri semakin bertambah saat pasien hernia nucleus pulposus

melakukan aktivitas, pasien mengatakan servikal,pada tanggal 10 Februari 2020

nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Pasien jam 10.00 WIB, keluhan utama pasien

mengatakan nyeri dileher bagian mengatakan nyeri pada leher bagian

belakang, S : skala nyeri 6 , T: Pasien belakang, pasien mengatakan sering

mengatakan nyerinya menetap dan nyeri kesemutann, pasien mengatakan

dipagi hari menjalar keseluruh tubuh dan memiliki kebiasaan tidur yang salah

semakin lama semakin nyeri, obyektif: selama 6 bulan dengan posisi

pasien tampak gelisah, pasien tampak menunduk, nyeri dirasakan semakin

meringis menahan nyeri berat saat melakukan aktivitas, nyeri

Studi kasus dilakukan di RSUD Dr. seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan

Moewardi Surakarta di ruang Flamboyan dibagian leher belakang, skala nyeri 6,

10. Pasien yang dirawat berinisial Tn. I nyeri paling terasa dipagi hari bersifat

berusia 57 tahun, jenis kelamin laki-laki, menetap dan menjalar keseluruh tubuh

agama islam, pekerjaan wiraswasta, alamat semakin lama semakin nyeri.

palur, Nomor register 513xxx, masuk 2. Diagnosis keperawatan

rumah sakit pada tanggal 07-02-2020 Diagnosis keperawatan ditegakan

dengan diagnosa medis hernia nucleus berdasarkan data-data yang dikaji

pulposus, tanggal pengkajian 10-02- 2020, dimulai dengan menetapkan masalah,

sumber informasi dari pasien, keluarga penyebab dan data pendukung. Masalah
keperawatan yang ditemukan pada Tn. I Sari & Susilowati,(2016) yang

adalah nyeri akut berhubungan dengan menyebutkan bahwa kompres hangat

agen pencedera fisik ditandai dengan dapat menurunkan nyeri pada skala

pasien tampak meringis menahan nyeri, ringan hingga sedang. Pelaksanaanya

tapak gelisah, tekanan darah meningkat dilakukan pemberian kompres hangat

dan cedera traumatis pada pasien nyeri tulang belakang

3. Intervensi menggunakan buli-buli berisi air

Intervensi yang dibuat pada diagnosis hangat dengan suhu 460C dilakakukan
pertama hambatan nyeri akut berhubungan
selama 15 menit dengan 1 kali
manajemen nyeri (I.08238) : identifikasi
pemberian dan pengukuran intensitas
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri dilakukan segera setelah tindakan
kualitas, intensitas nyeri, berikan teknik
kompres dilakukan dan didapatkan
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
hasil tindakan kompres hangat dapat
nyeri dengan pemberian kompres
menurunkan respon nyeri dari nyeri
hangat, jelaskan penyebab dan pemicu
sedang menjadi nyeri
nyeri, kolaborasi pemberian analgesic.
ringan.berdasarkan fakta teknik
4. Implemenasi
kompres hangat mampu mengurangi
Implementasi keperawatan yang sudah
skala nyeri pasien dari skala 6 menjadi
penulis berikan kepada pasien yaitu
skala 3, tentu hal ini sangat berkaitan
mengidentifikasi terjadinya perubahan
denga teori.
tingkat kecemasan untuk mengetahui
5. Evaluasi
perubanhan tingkat nyeri pasien yaitu
Tahap terakhir dari proses keperawatan
sebelum diberikan terapi kompres air
adalah evaluasi. Evakuasi yang sudah
hangat dan sesudah diberikan terapi
didapatkan selama 3 hari terdapat
relaksasi kompres air hangat pada 3 x
perubahan tingkat nyeri Perubahan
24 jam dengan frekuensi 1 kali sehari.
tingkat nyeri diketahui dari hasil 1 kali sehari selama 3 hari. Dalam setiap

pengkajian nyeri Numeric Rating tindakan diperlukan waktu selama 15

Scale (NRS). Hasil yang didapatkan menit selama 3 hari didapatkan hasil

pada evaluasi hari pertama yaitu penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6

dengan skala nyeri 5, pada evaluasi (nyeri sedang) menjadi skala 3 (nyeri

hari kedua didapatkan hasil skala ringan)

nyeri 4 dan apda evaluasi hari ketiga 2. Saran

didapatkan hasil skala nyeri 3. Nilai Bagi Perawat dapat memberikan

skala nyeri yang didapat selama tiga intervensi kompres air hangat

hari evaluasi menunjukkan penurunan menggunakkan buli-buli panas sebagai

yang berarti pasien mengalami salah satu manajemen nyei non

penurunan tingkat nyeri dari mulai farmakologi pada pasien hernia nucleus

pengkajian pasien mengalami tingkat pulposus

skala nyeri sedang dan pada akhir

evaluasi pasien dinyatakan tingkat nyeri DAFTAR PUSTAKA

ringan. Adika, (2016). Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta : Salemba


KESIMPULAN DAN SARAN
Medika.
1. Kesimpulan
Dermawan, (2012) Buku Ajar Asuhan
Pengelolaan asuhan keperawatan pada
keperawatan Neurologi, Jakarta :
pasien hernia nucleus pulposus dalam
Salemba Medika
pemenuhan kebutuhan aman dan nyaan
Foster, Mark R. (2017), Herniated
dengam masalah keperawatan nyeri akut
nucleus pulposus. Medscape.
dan tindakan yang dilakukan ialah
(https;//emedicine.medscape.com/a
pemberian kompres air hangat

menggunakan buli-buli panas sebanyak


rticle/126391-overview, diakses (fundamental of nursing;

pada 19 desmber 2019 concept,process, and practice). Edisi

Ikhsanawati, A., Tiksnadi, B., 4, Vol 2. Jakarta : EGC.

Soenggono A & Hidajat , N.N. Price, S,A., dan Wilson, L.M. (2013).

(2015). Herniated nucleus Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

pulposus in Dr. Hasan Sadikin proses penyakit. Edisi VI. Jakarta :

General Hospital Bandung EGC.

Indonesia. Althea Medical Jornal. Rinawati S.B., dan Munir.B, (2012). Buku

2 (2); 179-185 Ajar Neurologi. Malang : Sagung

Muttaqin & Sari, (2014). Seto.

Buku Saku Gangguan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). 2018.

Muskuloskeletal : Aplikasi pada Badan Penelitian dan

Praktek Klinin Keperawatan Jakarta : Pengembangan Kesehatan RI. Data

EGC penyakit nyeri punggung bawah

Nursalam, (2013). Proses Dokumentasi Rusdian, (2014) Kompres hangat atasi

Keperwatan: Konsep dan Praktik. nyeri pada tulang belakang ibu

Jakarta : Salemba Medika. hamil wilayah puskesmas Gabiran.

Mubarak, W.I., Indrawati, L., Susanto,J. Vol. XIV No.3 pp. 104-116.

(2015). Buku Ajar Ilmu Setyanegara, dkk, 2014. Ilmu Bedah

Keperawatan Dasar: Buku 2 Saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka

Jakarta: Salemba Medika. Utama.

Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Sari, & Susilowati, T., (2016) Kompres

Fundamental Keperawatan Konsep, hangat atasi nyeri pada petani nyeri

proses dan praktik punggung bawah dikelurahan candi

kecamatan ampel kabupaten


boyolali GASTER vol. XIV No. 1

pp. 30-39.

Setyanegara, dkk, 2014. Ilmu Bedah

Saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Sari, & Susilowati, T., (2016) Kompres

hangat atasi nyeri pada petani nyeri

punggung bawah dikelurahan candi

kecamatan ampel kabupaten

boyolali GASTER vol. XIV No. 1

pp. 30-39.

World Healt Organication (WHO), 2018.

Data penyakit Low Back Pain di

Dunia.

Yuspina. A, Mulyani. N, Silalahi, U.K.,

(2018) Pengaruh kompres hangat

dan air dingin terhadap nyeri tulang

belakang ibu hamil trimester III di

wilayah kerja puskesmas Rajapolah.

Vol XII No.2 pp. 103-112

Anda mungkin juga menyukai