Proposal Skripsi
Oleh :
DEWI RAHMAWATI
NIM.
Pembimbing:
1. DEWI HARTINAH,S.Kep.Ns.,M.Si.Med
2. UMI FARIDAH,S.kep.,Ners.MNS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
umum dan 33% pasca anestesi epidural. faktor risiko menggigil adalah jenis
kelamin pria dan jenis obat induksi anestesi yang digunakan (indsiden
diduga akibat otak dan medula spinalis tidak pulih secara bersamaan dari
sebagai aktivitas klonik. teori ini di dukung oleh fakta dahwa doxapra,
menjalani operasi besar (>60 menit). Hal ini sesuai dengan teori yang
pembedahan antara suhu darah dan kulit dengan suhu inti tubuh. Pembedahan
al., 2007)
Sebuah penelitian menjelaskan adanya hubungan lama durasi anestesi
dan operasi dengan timbulnya hipotermia. Makin lama durasi anestesi dan
2
operasi, maka suhu tubuh dapat semakin rendah sehingga dapat memicu
derajat resiko tinggi dan dapat dilakukan untuk berbagai alasan yaitu
dalam jumlahbesar mungkin dapat terjadi. Untuk bedah minor memiliki resiko
230 juta operasi utama dilakukan di seluruh dunia, satu untuk setiap 25
orang hidup (Haynes, et al. 2017). Penelitian di 56 negara dari 192 negara
(Muttaqin, 2014). Salah satu manifestasi klinik pada pasien post operasi
yang paling menonjol adalah nyeri. Nyeri akut adalah pengalaman sensori
padahari ke4. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sandika et al,
(2015) yang menyatakan bahwa 50% pasien post operasi mengalami nyeri
menjadi lebih lama, tingkat komplikasi yang tinggi dan membutuhkan lebih
pada nyeri yang dirasakan (Smeltzer &Bare, 2008). Selain itu juga nyeri
akan menimbulkan respon fisik dan psikis (IASP, 2012; Potter & Perry,
2006).
Menurut penelitian yang dilakukan Sommer et al (2016) prevalensi
sebanyak 41% pasien post operasi pada hari ke 0,30 % pasien pada ke 1,
pada hari ke 4. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sandika et
al, (2015) yang menyatakan bahwa 50% pasien post operasi mengalami
nyeri berat dan 10% pasien mengalami nyeri sedang sampai berat.Nyeri
2016).
Untuk mengurangi nyeri, diperlukan tindakan manajemen nyeri
Rumah Sakit Umum Kumala Siwi Kudus, didapatkan informasi bahwa pada
pemulihan, sehingga jika terdapat lebih dari satu pasien yang mengalami
Kejadian Shivering Pada Pasien Post Operasi Di RSU Kumala Siwi Kudus”.
B. Rumusan Masalah
Ruang Opersi Pada Kejadian Shivering Pada Pasien Post Operasi Di RSU
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
tentang hubungan suhu ruang opersi dengan kejadian shivering pada pasien
post operasi.
tentang hubungan suhu ruang opersi dengan kejadian shivering pada pasien
post operasi.
4. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
dengan kejadian shivering pada pasien post operasi.” belum pernah diteliti
dan dilakukan pada tanggal 2-24 Juni 2017. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observasi untuk mencatat lama tindakan operasi
yang terjadi pada pasien post operasi di IBS RSUD Kota Yogyakarta. Peneliti
dibantu oleh satu orang asisten peneliti yaitu perawat anestesi di IBS RSUD
Karakteristik F %
responden
Usia
26-35 tahun 10 25
36-45 tahun 8 20
56-55 tahun 22 25
jumlah 40 100
JENIS
KELAMIN 24 60
LAKI-LAKI 16 40
PEREMPUAN
Supinasi Dan Elevasi 300 Terhadap Keluhan Nyeri Pada Pasien Post