Dosen Pembimbing:
Ns. Putu Oka Yuli Nurhesti, S.Kep., MM., M.Kep.,
Anggota Kelompok:
I Gede Angga Ariesta Widayana (2102621002)
Kadek Febri Dwi Upayanti (2102621003)
Ni Komang Devi Andini (2102621019)
Kadek Riska Kristyani Sari Dewi (2102621023)
Ni Komang Apriani (2102621047)
Sang Ayu Amelia Pradnya Paramita (2102621051)
Ni Made Sri Dharmayanti (2102621056)
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Pasien
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki - laki
Umur : 56 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Suku : Bali
Alamat : Jl. By Pass Ngurah Rai No 775 Pemogan
Denpasar Selatan
Tanggal masuk : 15 Desember 2021
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2021
Sumber informasi : Pasien dan keluarga.
Diagnosa masuk : Bust Fr Patologis Spinal Canal Stenosis L1
Penanggung Jawab
Nama : Ny. J
Hubungan dengan pasien : Istri
2. Riwayat keluarga
Genogram
Keterangan genogram
: Perempuan = garis perkawinan
: Laki = garis keturunan
: Laki – laki meninggal = tinggal serumah
: Pasien
3. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
a) Saat MRS
Keluhan utama masuk rumah sakit yaitu pasien mengeluh nyeri pada
pinggang.
b) Keluhan saat ini
Pasien saat dilakukan pengkajian mengeluh tidak bisa menggerakan
kedua kakinya dan merasakan nyeri pada bagian pinggang menjalar
ke kedua kaki skala nyeri 3, terasa seperti tertusuk – tusuk dan
memberat ketika digerakkan.
Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan telah mengalami nyeri di bagian pinggang sejak
5 bulan yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan pada pinggang sebelah
kiri semakin lama semakin memberat. Pasien kemudian mengalami
sulit kencing sejak tanggal 09 Desember 2021 dan dilakukan
perawatan berupa pemberian obat yaitu paracetamol 1000 mg/6 jam,
fentalyn bolus 45 mcg dan pemasangan kateter pada tanggal 13
Desember 2021 karena pasien tidak bisa kencing di RS Surya
Husada. Selanjutnya pasien kemudian di rujuk ke RSUP Sanglah
pada tanggal 15 Desember 2021. Perawatan yang telah dilakukan di
RSUP Sanglah adalah pelaksanaan tindakan operasi yiatu
laminektomi dekompresi L1 + Biopsi + Stabilisasi Fusi T10 – L4
pada tanggal 23 Desember 2021
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Pasien dan keluarga mencari pelayanan kesehatan ke rumah sakit
terdekat untuk mengatasi keluhan yang dialami oleh pasien.
b. Status kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan pernah mengalami hernia pada tahun 2007
Pernah dirawat :
Pasien mengatakan pernah di rawat di rumah sakit selama 3 hari
karena hernia yang dialami pada tahun 2007.
Riwayat alergi : Ya Tidak Jelaskan : -
Riwayat transfusi : Ya Tidak
Kebiasaan
Merokok : Ya Tidak Sejak :- Jumlah :-
Minum kopi : Ya Tidak
Pasien mengatakan sebelumnya mengonsumsi kopi 1 sampai 2
gelas sehari namun sudah berhenti ± 2 tahun
Penggunaan alkohol : Ya Tidak Sejak :- Jumlah :-
4. Riwayat penyakit keluarga :
Berdasarkan hasil pengkajjian pasien mengatakan istrinya memiliki
riwayat kanker payudara dan telah dilakukan operasi pengangkatan
payudara dan mertua dari pasien memiliki penyakit diabetes melitus dan
hipertensi
5. Diagnosa medis dan terapi :
a) Diagnosa medis (28-31 Desember 2021)
Bust Fr Patologis Spinal Canal Stenosis L1
b) Terapi yang diberikan (28/12/2021)
- Paracetamol 500 mg PO tiap 8 jam
- Omeprazole 40 mg tiap 12jam
- Ceftriaxone 2 mg tiap 24jam
- Oxynorm 20 mg kecepatan 0,6 ml/jam
- Asam tranexamat 1 gr tiap 8jam
6. Pola fungsi kesehatan
a. Pemeliharan dan persepsi terhadap kesehatan
Saat ini keluarga membantu memenuhi kebutuhan harian pasien di
rumah sakit. Menurut pasien dan keluarga saat ini pasien telah
dilaksanakan operasi yang bertujuan untuk mengatasi masalah nyeri
pinggang yang sering dialaminya. Pasien mengatakan harus istirahat
dan tidak melakukan banyak gerakan karena kondisinya.
b. Nutrisi/metabolik
Berdasarkan hasil pengkajian pasien mengonsumsi makanan yang
didapat dari rumah sakit yaitu bubur sebanyak 3 kali sehari dan makan
buah setiap setelah makan. Pasien juga minum sekitar 2000 ml/hari
dan juga terpasang infus NaCl 20 tpm. Pada saat pengkajian, pasien
makan dengan baik dan makanannya habis.
Pengkajian Gizi tanggal 28 Desember 2021
Antropometri
Berat badan saat ini : 60 kg
Tinggi badan (cm) : 170 cm
BMI (kg/m2) : 20,7 (Normal)
Biokimia
Kreatinin : 0,80 mg/dL
BUN :14,60 mg/dL
SGOT : 24,1 u/L
SGPT : 9,90 u/L
Kalium : 4,91 mmol/L
Natrium : 133 mmol/L
Clinis (Klinik)
Pasien merasa mual tetapi tidak muntah, tidak ada diare, tidak
kesulitan mengunyah, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada sesak.
Pasien hanya lemas, pusing, dan mengalami nyeri pada punggung
Diet
a. Pola makan :
Pasien makan 2-3 kali sehari, pasien mengonsumsi makanan
sumber protein/produk susu ≤ 1 porsi/hari, mengonsumsi kacang-
kacangan ≥ 2 porsi dalam seminggu, mengonsumsi daging, ikan,
atau unggas setiap hari, mengonsumsi lebih dari 2 porsi sayur dan
buah setiap hari, daan minum kurang lebih 2000 ml/hari
c. Pantangan dan alergi makanan
Berdasarkan hasil pengkajian, pasien tidak memiliki alergi terhadap
makanan maupun obat – obatan tertentu.
d. Pola eleminasi
Pasien mengatakan biasanya BAB 1 kali sehari, namun sebelumnya
pasien sempat mengalami kesulitan BAB yang mana selama 3 hari
belum BAB saat awal dirawat di rumah sakit. Namun saat ini pasien
sudah dapat BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek dan sedikit.
Pasien terpasang kateter dan luaran urin saat dilakukan pengkajian
kurang lebih 100 ml. Kateter tampak bersih tempat penampungan urine
telah tergantung dan tidak menyentuh lantai.
e. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Ket: 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total.
Pasien terlihat hanya dapat berbaring di tempat tidur, kedua kaki di
topang menggunakan bantal, pasien mengatakan untuk aktivitas seperti
makan, minum, mandi, berpakaian, mobilisasi dibantu oleh
keluarganya.
f. Pola tidur dan istirahat
Keluarga pasien mengatakan pasien terkadang terbangun saat tidur
karena nyeri yang dirasakan dan badan terasa kesemutan. Pasien tidur
malam dari pukul 21.00 sampai 06.00 Wita namun tidur pasien
terkadang tidak nyenyak dan terbangun karena nyeri yang
dirasakannya.
g. Pola kognitif-perseptual
Pasien saat dilakukan pengakajian mengeluh merasakan nyeri pada
bagian pinggang menjalar ke kedua kaki, skala nyeri 3, terasa seperti
tertusuk – tusuk dan memberat ketika digerakkan. Pasien terlihat
meringis menahan sakit ketika badan dan kakinya digerakkan.
h. Pola persepsi diri/konsep diri
Pasien mengatakan merasa sedih dengan kondisinya, namun pasien
masih bersyukur mendapatkan perawatan dan keluarga yang selalu
menjaga dan mendukung pengobatan pasien. Pasien mengatakan
bahwa kondisinya merupakan suatu cobaan yang harus di hadapi.
Pasien berharap semoga bisa segera sembuh.
i. Pola seksual dan reproduksi
Pasien telah memiliki 4 orang anak, tidak ada keluhan pada genitalia
pasien. Saat ini pasien terpasang kateter.
j. Pola peran-hubungan
Pasien semenjak sakit tidak melakukan pekerjaannya. Istri pasien
menjaga pasien di rumah sakit selama menjalani pengobatan, sehingga
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dirumahnya dibantu oleh keluarga
lainnya dan anaknya yang paling tua yang mengurus kebutuhan yang
lainya. Anak-anak pasien juga terkadang mengunjungi pasien di rumah
sakit atau menghubungi pasien melalui telepon.
k. Pola manajemen koping stres
Keluarga pasien mengatakan apabila jenuh dan ada permasalahan akan
bercerita dengan keluarga lainnya. Pasien sempat merasa mengeluh
dan menyesal dengan kondisinya, namun saat ini sudah mampu
menerima dengan kondisi yang sudah terjadi. Pasien juga mengatakan
berdoa kepada Tuhan untuk menenangkan pikirannya
l. Pola keyakinan-nilai
Sebelum sakit pasien rutin melakukan doa ke gereja, namun ketika
pasien sakit pasien tetap berdoa dari tempat tidur untuk memenuhi
aktivitas spiritualnya. Keluarga pasien rajin berdoa untuk mendoakan
kesembuhan pasien.
Pucat
Akral Hangat Panas Dingin kering Dingin
Turgor: elastis
Oedem Ya Tidak Lokasi:
Warna kuku: Pink Sianosis lain-lain
Lain-lain: Tidak ada
b. Kepala dan Leher
Kepala Simetris Asimetris, Lesi: ya Tidak
Deviasi trakea Ya Tidak
Pembesaran kelenjar tiroid Ya Tidak
Lain-lain: Tidak ada
c. Mata dan Telinga
Gangguan pengelihatan Ya Tidak
Menggunakan kacamata Ya Tidak Visus:
Pupil Isokor Anisokor Ukuran:
Sklera/ konjungtiva Anemis Ikterus
Gangguan pendengaran Ya Tidak
Menggunakan alat bantu dengar Ya Tidak
Tes weber: Tes Rinne: Tes Swabach:
Lain-lain: Tidak ada
d. Sistem Pernafasan:
Batuk: Ya Tidak
Sesak: Ya Tidak
Inspeksi
Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan
Palpasi
Nyeri tekan tidak ada
Perkusi
Suara sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
Suara napas vaskuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Lain – lain:
Tidak ada sumbatan jalan napas dan pasien bernapas spontan
e. Sistem Kardiovaskular :
Nyeri dada Ya Tidak
Palpitasi Ya Tidak
CRT < 3 dtk > 3 dtk
Inspeksi
Bentuk dada simetris, tidak terlihat ada lesi atau massa, tidak ada
pembesaran vena jugularis
Palpasi
Nyeri tekan tidak ada
Perkusi
Batas jantung normal, batas atas ICS II, batas bawah ICS 4, batas
kanan ICS 2 dan kiri ICS 2.
Auskultasi
Tidak terdapat suara jantung tambahan (murmur (-) dan galop (-)),
irama jantung teratur
Lain – lain:
f. Payudara Wanita dan Pria:
Payudara terlihat simetris, tidak terdapat masa maupun benjolan dan
pasien mengatakan tidak terdapat keluhan terkait payudaranya
g. Sistem Gastrointestinal:
Mulut Bersih Kotor Berbau
Mukosa Lembab Kering Stomatitis
Pembesaran hepar Ya Tidak
Abdomen Meteorismus Asites Nyeri tekan
Peristaltik: 18 x/mnt
Lain-lain : Tidak ada
h. Sistem Urinarius :
Penggunaan alat bantu/ kateter Ya Tidak
Kandung kencing, nyeri tekan Ya Tidak
Gangguan Anuria Oliguria Retensi
Inkontinensia Nokturia
Lain-lain: Tidak ada
i. Sistem Reproduksi Wanita/Pria :
Pasien sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak. Pasien tidak
mengalami keluhan di area reproduksi, namun pasien saat ini terpasang
kateter urine
j. Sistem Saraf:
GCS: 15 Eye:4 Verbal: 5 Motorik: 6
Rangsangan meningeal Kaku kuduk Kernig
Brudzinski I Brudzinski II
Refleks fisiologis Patela Trisep
Bisep Achiles
Refleks patologis Babinski Chaddock Oppenheim
Rossolimo Gordon Schaefer
Stransky Gonda
Gerakan involunter : tidak ada
k. Sistem Muskuloskeletal:
Kemampuan pergerakan sendi Bebas Terbatas
Deformitas Ya Tidak
Lokasi:
Fraktur Ya Tidak
Lokasi:
Kekakuan Ya Tidak
Nyeri sendi/otot Ya Tidak
Kekuatan otot : 5555 5555
xxxx xxxx
Lainnya : kekuatan otot ekstremitas pasien tidak terkaji karena pasien
merasa nyeri ketika kakinya digerakkan.
l. Sistem Imun:
Perdarahan Gusi Ya Tidak
Perdarahan lama Ya Tidak
Pembengkakan KGB Ya Tidak Lokasi:
Keletihan/kelemahan Ya Tidak
Lainnya : Tidak ada
m.Sistem Endokrin:
Hiperglikemia Ya Tidak
Hipoglikemia Ya Tidak
Luka gangrene Ya Tidak
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data Laboratorium yang berhubungan
b. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 23 Desember 2021
Nama Nilai
Parameter Hasil Satuan Keterangan
Pemeriksaan Rujukan
Darah WBC 3,90 103 /μL 4,1-11,0 Rendah
Lengkap NE% 89,60 % 47-80 Tinggi
(DL) LY% 8,50 % 13-40 Rendah
MO% 1,30 % 2,0-11,0 Rendah
EO% 0,30 % 0,0-5,0
BA% 0,30 % 0,0-2,0
MCV 68,00 fL 80-100 Rendah
MCH 22,20 pg 26,0 - 34 Rendah
MCHC 32,60 g/dL 31-36
RDW 25.20 % 11,6 – 14,8 Tinggi
PLT 200,00 103 /μL 150 - 440
MPV 9,80 fL 6,80 – 10,0
NLR 10,54 ≤ 3,31 Tinggi
3
NE# 3,50 10 /μL 2,50-7,50
LY# 0,33 103 /μL 1,00-4,00 Rendah
MO# 0,05 103 /μL 0,10-1,20 Rendah
EO# 0,01 103 /μL 0,00-0,50
BA# 0,01 103 /μL 0,0-0,1
RBC 3,97 106/μL 4,5 – 5,9 Rendah
HGB 8,80 g/dL 13,5 – 17,5 Rendah
HCT 27,00 % 41,0 – 53,0 Rendah
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 27 Desember 2021
Nama Nilai
Parameter Hasil Satuan Keterangan
Pemeriksaan Rujukan
Darah WBC 12,19 103 /μL 4,1-11,0 Tinggi
Lengkap NE% 86,30 % 47-80 Tinggi
(DL) LY% 4,60 % 13-40 Rendah
MO% 8,80 % 2,0-11,0
EO% 0,20 % 0,0-5,0
BA% 0,10 % 0,0-2,0
MCV 69,40 fL 80-100 Rendah
MCH 22,50 pg 26,0 - 34 Rendah
MCHC 32,50 g/dL 31-36
RDW 25.30 % 11,6 – 14,8 Tinggi
PLT 209,00 103 /μL 150 - 440
MPV 10,20 fL 6,80 – 10,0 Tinggi
NLR 18,76 ≤ 3,31 Tinggi
NE# 10,53 103 /μL 2,50-7,50 Tinggi
LY# 0,56 103 /μL 1,00-4,00 Rendah
MO# 1,07 103 /μL 0,10-1,20
EO# 0,02 103 /μL 0,00-0,50
BA# 0,01 103 /μL 0,0-0,1
RBC 3,82 106/μL 4,5 – 5,9 Rendah
HGB 8,60 g/dL 13,5 – 17,5 Rendah
HCT 26,50 % 41,0 – 53,0 Rendah
c. Data radiologi
d.
e. Hasil Konsultasi
Tanggal Jam Catatan Perkembangan Instruksi
-
PK Anemia
2. Selasa DS: Spinal kanal stenosis Nyeri Akut
28/12/ 1. Pasien mengeluh mengalami
2021 nyeri pada pinggang menjalar Laminektomi
ke kedua kaki dengan skala
nyeri 3, nyeri seperti tertusuk Luka insisi
– tusuk, nyeri dirasakan terus
menerus memberat ketika Merangsang reseptor
digerakkan. nyeri
DO:
1. Pasien tampak meringis Nyeri Akut
kesakitan ketika badannya
dan kakinya digerakkan
2. Pasien mendapatkan terapi
oxynorm 20 mg dengan
kecepatan 0,6 ml/jam
3. TD: 110/70 mmHg, N:
86x/menit, RR: 16x/menit
3. Selasa DS: Spinal kanal stenosis Hambatan mobilitas
28/12/ 1. Pasien mengatakan tidak bisa fisik
2021 bergerak terlalu banyak karena Kanal spinal
nyeri yang dialaminya menyempit
DO:
1. Pasien tampak meringis Gangguan
kesakitan ketika badan dan neuromuskular
kakinya digerakkan
2. Pasien terlihat hanya berbaring Penurunan motorik
di tempat tidur ekstremitas bawah
3. Kekuatan otot ekstremitas
pasien tidak terkaji karena Hambatan Mobilitas
nyeri yang dirasakan pasien Fisik
4. Semua aktivitas mandi,
berpakaian, makan dan minum
dibantu oleh keluarganya
3. Selasa DS: Penyempitan saraf Risiko infeksi
28/12/ DO: spinal
2021 1. Hasil pemeriksaan
laboratorium 27 Desember Peningkatan tekanan
2021 (WBC 12,19 (Tinggi), pada saraf spinal
NE% 86,30 (tinggi), LY%
4,60 (rendah), NE# 10,53 Terapi operatif
(tinggi), LY# 0,56 (rendah) (laminektomi)
2. Pasien terlihat lemas dan
berbaring di tempat tidur Diskuntinuitas jaringan
3. TD: 110/70 mmHg, N:
86x/menit Port the entry bakteri
Risiko infeksi
C. Pelaksanaan (Implementasi)
Hari/Tanggal Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
No Dx
Selasa/28 2 08.00 1) Melakukan bed making S : Pasien mengatakan posisinya sudah nyaman Kelompok
Januari 2022 WITA 2) Melakukan pengukuran TTV O: 5
- Tempat tidur pasien tampak rapi dan tidak kusut
- Linen pasien telah diganti
Suhu: 36.8oC
TD : 110/70mmHg
N: 85x/menit
RR:16x/menit
1 09.00 1) Memberikan obat cefriaxone 10cc S : Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama Perawat
WITA IV dan paracetamol 500mg (PO) pemberian obat Yuli
O : Obat telah diberikan
11.00 1) Mengganti cairan infus pasien S : Kelompok
WITA NaCl 0,9% 500mL 20 tpm O : Aliran infus tampak lancar 5
1,2 13.00 1) Melakukan pengkajian nyeri S : Kelompok
WITA secara komprehensif dengan - Pasien mengatakan nyeri masih terasa pada 5
PQRST pinggang menjalar ke kedua kaki denga skala
2) Melakukan pengukuran TTV nyeri 2
3) Mengajarkan ke pasien dan - Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus
keluarga mengenai teknik menerus dan memberat ketika digerakan.
relaksasi nafas dalam untuk - Keluarga mengatakan paham terkait informasi
mengurangi nyeri yang diberikan
4) Melakukan miring kiri dan kanan - Keluarga mengatakan akan melakukan miring
kanan dan kiri setiap 2 jam
O:
- Pasien tampak meringis ketika badan digerakan
- Pasien tampak melakukan terapi relaksasi nafas
dalam
Suhu: 36.5oC
TD : 120/70mmHg
N: 75x/menit
RR:20x/menit
1, 13.40 1) Memberikan transfusi darah PRC S : Perawat
WITA 1 kolf/hari 239mL - Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama Witari
2) Memberikan obat paracetamol transfusi
500mg (PO) - Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama
pemberian obat
O:
- Tidak tampak tanda-tanda alergi
- Obat telah diberikan
Suhu: 36.7oC
TD : 110/70mmHg
N: 88x/menit
RR:16x/menit
17.00 1) Mengganti cairan infus pasien S : Kelompok
WITA NaCl 0,9% 500mL 20 tpm 5
O : Aliran infus tampak lancar
1 17.40 1) Melakukan pengkajian nyeri S : Kelompok
WITA secara komprehensif dengan - Pasien mengatakan nyeri masih terasa pada 5
PQRST pinggang menjalar ke kedua kaki denga skala
2) Melakukan pengukuran TTV nyeri 2
- Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus
menerus dan memberat ketika digerakan
O:
- Pasien tampak meringis ketika badan digerakan
Suhu: 36.5oC
TD : 120/70mmHg
N: 75x/menit
RR:20x/menit
Rabu/29 2 08.00 1) Melakukan bed making S : Pasien mengatakan posisinya sudah nyaman Kelompok
Desember WITA 2) Melakukan pengukuran TTV O: 5
2021 - Tempat tidur pasien tampak rapi dan tidak kusut
- Linen pasien telah diganti
Suhu: 36.4oC
TD : 110/70mmHg
N: 82x/menit
RR:18x/menit
1, 08.00 1) Memberikan obat cefriaxone S : Perawat
WITA 10cc IV dan paracetamol 500mg - Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama Yuli
(PO) transfusi
2) Memberikan transfusi darah PRC - Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama
1 kolf/hari 239mL pemberian obat
O:
- Tidak tampak tanda-tanda alergi
- Obat telah diberikan
Suhu: 36.4oC
TD : 110/70mmHg
N: 82x/menit
RR:18x/menit
2 11.00 1) Melakukan dan mengajarkan S : Fisioterapi
WITA terapi latihan - Pasien mengatakan paham dan melakukan
terkait terapi latihan yang diberikan
O:
- Pasien tampak melakukan terapi latihan sesuai
intruksi
- Pasien tampak meringis selama dilakukan latihan
11.00 1) Melepas transfusi darah S: Kelompok
WITA 2) Mengganti cairan infus pasien - Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama 5
NaCl 0,9% 500mL 20 tpm transfusi
O:
- Aliran infus tampak lancar
1,2, 13.00 1) Melakukan pengkajian nyeri S : Kelompok
WITA secara komprehensif dengan - Pasien mengatakan nyeri masih terasa pada 5
PQRST pinggang menjalar ke kedua kaki denga skala
2) Mengajarkan ke pasien dan nyeri 2
keluarga mengenai teknik - Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus
relaksasi nafas dalam untuk menerus dan memberat ketika digerakan.
mengurangi nyeri - Keluarga mengatakan paham terkait informasi
3) Mengajarkan miring kanan dan yang diberikan
kiri - Keluarga mengatakan akan melakukan miring
4) Menginstruksikan cara menjaga kanan dan kiri setiap 2 jam
kebersihan pada area luka post O :
operasi - Pasien tampak meringis ketika badan digerakan
5) Mengajarkan keluarga pasien - Pasien tampak melakukan terapi relaksasi nafas
untuk selalu mencuci tangan dalam
6) Mengajarkan keluarga dan pasien Suhu: 36.4oC
untuk segera melaporkan ke TD : 110/70mmHg
perawat yang bertugas jika N: 80x/menit
balutan luka kotor RR:18x/menit
1, 16.00 1) Melakukan pengambilan produk S : Perawat
WITA darah untuk dilakukan Suteja
Tidak tampak keluhan saat pemberian obat
pemeriksaan darah lengkap
O:
2) Memberikan obat cefriaxone 10cc
Pasien tampak meringis ketika pengambilan darah
IV dan paracetamol 500mg (PO)
18.00 1) Mengganti cairan infus pasien S : Kelompok
WITA NaCl 0,9% 500mL 20 tpm 5
O : Aliran infus tampak lancar
1 20.00 1) Memberikan obat cefriaxone 10cc S : Perawat
WITA IV dan paracetamol 500mg (PO) Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama Suteja
pemberian obat
O:
Obat telah diberikan
Kamis/30 2 08.00 1) Melakukan bed making S : Pasien mengatakan posisinya sudah nyaman Kelompok
Desember WITA 2) Melakukan pengukuran TTV O: 5
2021 - Tempat tidur pasien tampak rapi dan tidak kusut
- Linen pasien telah diganti
Suhu: 36.4oC
TD : 110/70mmHg
N: 80x/menit
RR:10x/menit
1 09.00 1) Memberikan obat cefriaxone 10cc S : Perawat
WITA IV dan paracetamol 500mg (PO) Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama Yuli
pemberian obat
O:
Obat telah diberikan
1,2, 11.00 1) Membantu perawatan diri berupa S : Kelompok
WITA penggantian pampers - Pasien mengatakan nyeri masih terasa pada 5
2) Melakukan pengkajian PQRST pinggang menjalar ke kedua kaki dengan skala
3) Melakukan pengukuran TTV nyeri 2
4) Mengajarkan ke pasien dan keluarga - Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus
mengenai teknik relaksasi nafas menerus dan memberat ketika digerakan.
dalam untuk mengurangi nyeri - Keluarga mengatakan paham terkait informasi
5) Memberikan edukasi tentang yang diberikan
miring kiri dan kanan untuk - Keluarga mengatakan sudah melakukan miring
mencegah dekubitus kanan dan kiri setiap 2 jam
6) Memberikan edukasi terkait - Pasien akan melakukan ROM aktif dan pasif di
tanda-tanda infeksi rumah
7) Melakukan dan memberikan O :
edukasi terakit ROM aktif dan - Pasien tampak melakukan terapi relaksasi nafas
pasif kepada keluarga dan dalam
pasien - Pasien tampak kooperatif
- Balutan tidak tampak kotor
- Tidak tampak tanda-tanda infeksi
Suhu: 36.2oC
TD : 120/70mmHg
N: 82x/menit
RR:20x/menit
D. Evaluasi (Catatan Perkembangan)
Kelompok 5
RINGKASAN JURNAL