Anda di halaman 1dari 8

PENUGASAN ANALISIS KASUS

TRIAGE

Kelompok 1:
Devinta Bardianty H1A014016
Emilia Sartika Dewi H1A014021
Fika Anugerah Zulfathon H1A014024
Indri Oktaviani H1A014033

Pembimbing: dr Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp. EM

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KEPULAUAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2019

1
Analisa Kasus Triase:
1. Korban perempuan, dapat berjalan, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
− Respiratory Rate : sulit dihitung, kesan adekuat
− Nadi : 100 x/ menit
− CRT : 2 detik
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P3 (prioritas minor/triase warna hijau), karena didapatkan
korban masih dapat berjalan dan tanda vital dalam batas normal. Selain itu
didapatkan kesadaran dalam batas normal, dapat menjawab ketika ditanya.
Korban dapat mobilisasi mandiri ke tempat yang aman, dan merupakan
prioritas untuk pertolongan terakhir.

2. Korban laki-laki, masih dapat berjalan, dengan hasil pemeriksaan sebagai


berikut:
− Respiratory Rate : tidak teratur, 22x/ menit
− Nadi : 80x/ menit (radialis)
− CRT : 2 detik

2
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P3 (prioritas minor/triase warna hijau), karena didapatkan
korban masih dapat berjalan tanda vital dalam batas normal. Korban dapat
mobilisasi mandiri ke tempat yang aman, dan merupakan prioritas untuk
pertolongan terakhir.

3. Korban laki-laki dengan hasil pemeriksaan:


− Respiratory Rate : apnea
− Nadi : tidak teraba nadi radialis maupun karotis
− CRT : > 5 detik
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam triase warna hitam dimana korban sudah meninggal, karena

3
didapatkan korban tidak sadar, sudah tidak bernapas, nadi tidak teraba baik
nadi radialis maupun karotis, dan CRT kembali lambat (>2 detik).

4. Korban laki-laki, tidak dapat berjalan, berespon baik ketika ditanya, dengan
hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 22x/ menit
− Nadi : 100x/ menit (radialis)
− CRT : 1,5 detik
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P2 (prioritas delayed/triase warna kuning), karena didapatkan
korban tidak dapat berjalan, namun tanda vital korban dalam batas normal
dan kesadaran compos mentis, berespon baik ketika ditanya. Pasien dalam
prioritas delayed, ditolong setelah menolong prioritas immediate (triase warna
merah).

5. Korban laki-laki dengan luka di lengan kanan dan lecet pada wajah, korban
dalam keadaan tak sadarkan diri, dengan hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 12x/ menit
− Nadi : nadi radialis tidak teraba, nadi carotis 140x/mnt
− CRT : 4 detik

4
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P1 (prioritas immediate/triase warna merah), karena korban
masih bernapas spontan namun didapatkan pulsasi nadi radialis tidak teraba,
frekuensi pulsasi nadi karotis meningkat dan CRT lebih dari normal (>2
detik). Korban harus segera ditolong dengan pertolongan sederhana dan
dimobilisasi ke sarana kesehatan.

6. Korban laki-laki, tidak dapat berjalan, dengan trauma maxillofacial sinistra,


dengan hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 34x/ menit
− Nadi : 136x/ menit (radialis)
− CRT : 4 detik
Analisis Triase:

5
Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban
termasuk dalam P1 (prioritas immediate/triase warna merah), karena korban
tidak bias berjalan dan didapatkan pernapasan >30 kali/menit. Selain itu
didapatkan korban takikardi (>120x/menit) dan CRT lambat (>2 detik).
Korban harus segera ditolong dengan pertolongan sederhana dan dimobilisasi
ke sarana kesehatan.

7. Korban laki-laki, tidak bias berjalan, tidak berespon ketika ditanya, dengan
trauma maxilla dan fraktur terbuka pada region antebrachii dextra disertai
perdarahan aktif, dengan hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 28x/ menit
− Nadi : nadi radialis tidak teraba, nadi karotis 140x/ menit
− CRT : 5 detik
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P1 (prioritas immediate/triase warna merah), karena korban
masih bernapas spontan namun didapatkan pulsasi nadi radialis tidak teraba,
frekuensi pulsasi nadi karotis meningkat dan CRT lebih dari normal (>2
detik). Korban harus segera ditolong dengan pertolongan sederhana dan
dimobilisasi ke sarana kesehatan.

6
8. Korban laki-laki dengan kedua kaki terjepit benda berat (besi), berespon baik
ketika ditanya, dengan hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 20x/mnt
− Nadi : 88x/mnt
− CRT : 1,5 detik
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P2 (prioritas delayed/triase warna kuning), karena didapatkan
korban tidak dapat berjalan, namun tanda vital korban dalam batas normal
dan kesadaran compos mentis, berespon baik ketika ditanya. Pasien dalam
prioritas delayed, ditolong setelah menolong prioritas immediate (triase warna
merah).

9. Korban perempuan mengeluh nyeri dada, tidak bias berjalan, dalam keadaan
sadar dan dapat berbicara, dengan hasil pemeriksaan:
− Respiratory Rate : 20x/ menit
− Nadi : 100x/ menit (radialis)
− CRT : 1,5 detik

7
Analisis Triase:

Dalam penilaian START (Simple Triage and Rapid Treatment) korban


termasuk dalam P2 (prioritas delayed/triase warna kuning), karena didapatkan
korban tidak dapat berjalan, namun tanda vital korban dalam batas normal
dan kesadaran compos mentis, berespon baik ketika ditanya. Pasien dalam
prioritas delayed, ditolong setelah menolong prioritas immediate (triase warna
merah).

Anda mungkin juga menyukai