02 triase Penuntun
Lapangan START
(Simple Triage And
Rapid Transportation)
METODE METTAG
Sistim METTAG atau sistim tagging dengan kode warna
yang sejenis bisa digunakan sebagai bagian dari
Penuntun Lapangan START. Resusitasi di ambulans
atau di Area Tindakan Utama sesuai keadaan.
Ketua Tim Medik mengatur Sub Tim Triase dari Tim
Tanggap Pertama (First Responders) untuk secara
cepat menilai dan men tag korban. Setelah pemilahan
selesai, Tim Tanggap Pertama melakukan tindakan
sesuai kode pada tag. Umumnya tim tidak mempunyai
tugas hanya sebagai petugas triase, namun juga
melakukan tindakan pasca triase dan setelah triase
selesai.
Pendekatan yang dianjurkan untuk memprioritisasikan tindakan atas
korban adalah yang dijumpai pada sistim METTAG. Prioritas tindakan
dijelaskan sebagai berikut :
a. Prioritas Nol (Hitam) : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan
tidak mungkin diresusitasi.
b. Prioritas Pertama (Merah) : Pasien cedera berat yang memerlukan
tindakan dan transport segera (gagal nafas, cedera torako-abdominal,
cedera kepala atau maksilo-fasial berat, shok atau perdarahan berat, luka
bakar berat).
c. Prioritas Kedua (Kuning) : Pasien dengan cedera yang dipastikan
tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat (cedera abdomen
tanpa shok, cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa
shok, cedera kepala atau tulang belakang leher, serta luka bakar ringan).
d. Prioritas Ketiga (Hijau) : Pasien degan cedera minor yang tidak
membutuhkan stabilisasi segera (cedera jaringan lunak, fraktura dan
dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas
serta gawat darurat psikologis).
METODE START
Penuntun Lapangan START berupa penilaian pasien 60
detik yang mengamati ventilasi, perfusi, dan status
mental untuk memastikan kelompok korban seperti
yang memerlukan transport segera atau tidak, atau
yang tidak mungkin diselamatkan, atau mati. Ini
memungkinkan penolong secara cepat
mengidentifikasikan korban yang dengan risiko besar
akan kematian segera atau apakah tidak memerlukan
transport segera. Sistim METTAG atau pengkodean
dengan warna tagging system yang sejenis bisa
digunakan sebagai bagian dari Penuntun Lapangan
START.
Dalam Triase Medis metode START (Simple Triage and Rapid Treatment) yaitu
memilih korban berdasarkan pengkajian awal terhadap penderita degan menilai
Respirasi, Perfusi, dan Status Mental.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan penolong saat terjadi bencana :
1. Penolong pertama melakukan penilaian cepat tanpa menggunakan alat atau
melakuakan tindakan medis.
2. Panggil penderita yang dapat berjalan dan kumpulkan diarea pengumpulan
3. Nilai penderita yang tidak dapat berjalan, mulai dari posisi terdekat dengan
penolong.
4. Inti Penilaian Triage Medis (TRIASE dalam bencana memiliki 4 warna Hitam
(penderita sudah tidak dapat ditolong lagi/meninggal), Merah (penderita
mengalami kondisi kritis sehingga memerlukan penanganan yang lebih
kompleks), Kuning (kondisi penderita tidak kritis), Hijau (penanganan
pendirita yang memiliki kemungkinan hidup lebih besar. Penderita tidak
memiliki cedera serius sehingga dapat dibebaskan dari TKP agar tidak
menambah korban yang lebih banyak. Penderita yang memiliki hidup lebih
banyak harus diselamatkan terlebih dahulu).
Sistem klasifikasi Triase menggunakan nomor, huruf atau tanda. Adapun klasifikasinya
sebagai berikut :
a) Prioritas 1 atau Emergensi
· Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera
· Pasien dibawa ke ruang resusitasi
· Waktu tunggu 0 (Nol)
b) Prioritas 2 atau Urgent
· Pasien dengan penyakit yang akut
· Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki
· Waktu tunggu 30 menit
· Area Critical care
c) Prioritas 3 atau Non Urgent
· Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal
· Luka lama
· Kondisi yang timbul sudah lama
· Area ambulatory / ruang P3
d) Prioritas 0 atau 4 Kasus kematian
· Tidak ada respon pada segala rangsangan
· Tidak ada respirasi spontan
· Tidak ada bukti aktivitas jantung
· Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
Klasifikasi Triage Dalam Gambaran Kasus
a) Prioritas 1 – Kasus Berat
· Perdarahan berat
· Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla
· Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat
· Fraktur terbuka dan fraktur compound
· Luka bakar > 30 % / Extensive Burn
· Shock tipe apapun
b) Prioritas 2 – Kasus Sedang
· Trauma thorax non asfiksia
· Fraktur tertutup pada tulang panjang
· Luka bakar terbatas
· Cedera pada bagian / jaringan lunak
c) Prioritas 3 – Kasus Ringan
· Minor injuries
· Seluruh kasus-kasus ambulant / jalan
d) Prioritas 0 – Kasus Meninggal
· Tidak ada respon pada semua rangsangan
· Tidak ada respirasi spontan
· Tidak ada bukti aktivitas jantung
· Tidak ada respon pupil terhadap cahaya
Keberhasilan Penanganan Korban Massal
Dgn.Triage System Tergantung Dari :
1. Konseptualisasi.
2. Rasional dan beralasan.
3. Reflektif
4. Bagian dari suatu sikap.
5. Kemandirian berpikir.
6. Berpikir adil dan terbuka.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan.
GAMBARAN BERFIKIR
gambaran berpikir diklasifikasikan menjadi 5 model disebut T.H.I.N.K. yaitu:
Total Recall, Habits, Inquiry, New Ideas and Creativity, Knowing How You Think.
1. Total Recall (T), berarti mengingat fakta atau mengingat dimana dan
bagaimana untuk mendapatkan fakta/data ketika diperlukan.
2. Habit/Kebiasaan (H), merupakan pendekatan berpikir ditinjau dari tindakan
yang diulang berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang alami.
3. Inquiry/Penyelidikan/menanyakan keterangan (I), merupakan latihan
mempelajari suatu masalah secara mendalam dan mengajukan pertanyaan
yang mendekati kenyataan.
4. New Ideas and Creativity (N), Ide baru dan kreativitas terdiri dari model
berpikir unik dan bervariasi yang khusus bagi individu.
5. Knowing How You Think / Mengetahui apa yang kamu fikirkan (K),
merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari
model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir tentang apa yang kita pikirkan.
Metode Critical Thinking
Freely mengidentifikasi 7 metode critical thinking :
1. Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu, dan
merupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok
dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi.
2. Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya sendiri
dalam proses mengambil keputusan.
3. Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan suatu
masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya.
4. Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi
perbuatan, keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai
alas an, argument, atau bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk
persuasi.
5. Propaganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang
sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar.
6. Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam
berkomunikasi untuk memaksakan suatu kehendak.
7. Kombinasi beberapa metode.
Elemen Berpikir Kritis
Elemen berpikir kritis antara lain:
a. Menentukan tujuan
b. Menyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah
c. Menujukan bukti
d. Menganalisis konsep
e. Asumsi
Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek :