Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAFIN ALGASIAH

NIM : 16110169

KELAS : KARYAWAN

KAMPUS : KARAWANG

1. Pihak pemilik barang yang menitipkan barang dagangannya disebut dengan konsinyer
(consignor), sedangkan konsinyasi merupakan salah satu sistem transaksi penjualan
dimana terdapat suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang berisi penyerahan
barang (produk) dari pihak pertama (pemilik barang) kepada pihak kedua (pemilik
toko) untuk menjualkan kembali kepada konsumen dengan harga dan syarat yang
sudah diatur di dalam perjanjian.

2. Karakteristik konsinyasi :
a. Kena hal milik atas barang masih berada pada pengamat, maka barang-barang
konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat. Barang konsinyasi
tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
b. Pihak pengamat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang
berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai
dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi
pihak yang bersangkutan.
c. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan,
baik bagi pengamat maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada
pihak ketiga.
d. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh karena
itu administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan terjualnya
barang konsinyasi kepada pihak ketiga.
Contoh konsinyasi : baju dengan merk supreme yang tidak dijual di Indonesia
3. Harga pokok produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan bahan
baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

Unsur-unsur HPP :
a. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk semua
bahan yang membentuk bagian integral atau bahan yang pemakaiannya cukup
signifikan dari barang jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang diberikan kepada tenaga kerja yang
secara langsung menangani proses produksi. Dalam artian lain, biaya tenaga kerja
ini merupakan nilai jasa dari Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) yang
diberikan dalam satuan uang.
c. Biaya Tidak Langsung / Overhead Manufaktur
Biaya overhead adalah semua biaya pabrik yang dikeluarkan selain untuk biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini seperti biaya tidak terduga
dan tidak bisa diidentifikasikan secara langsung dengan barang apa yang
dihasilkan oleh suatu industri manufaktur. Namun meskipun demikian, biaya ini
tetap harus diperhitungkan agar dampaknya tidak merugikan.

4. Anggaran adalah suatu perencanaan dalam perusahaan maupun organisasi yang


disusun secara terpadu dan dijelaskan dalam satuan unit moneter pada periode atau
jangka waktu yang sudah ditentukan. Anggaran juga biasa disebut dengan rencana
keuangan, karena anggaran yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter.

Karakteristik anggaran :
a. Anggaran Yang Penyusunannya Berdasarkan Program
Meskipun anggaran merupakan bentuk perencanaan, tetapi untuk penyusunannya
harus sesuai dengan rencana strategis perusahaan. Anggaran harus mengikuti apa
yang sudah menjadi tujuan perusahaan.
b. Anggaran Dibuat Berdasarkan Pusat Pertanggung Jawaban
Pusat pertanggung jawaban perusahaan dibagi menjadi 4 yakni pusat biaya,
investasi, laba dan pendapatan. Jika penyusunan anggaran perusahaan tidak sesuai
dengan karakter masing-masing pertanggung jawaban maka akan menghasilkan
tolak ukur kinerja yang tidak sesuai pada setiap karakter. Hal ini mengakibatkan
ketidakteraturan anggaran.
c. Anggaran Yang Dalam Realisasinya Mampu Sebagai Bentuk Pengendalian dan
Pengawasan
Anggaran ini dibentuk dengan tujuan untuk pengendalian dan pengawasan setiap
kegiatan yang membutuhkan keluar masuknya pendapatan perusahaan.
Perencanaan anggaran dibutuhkan agar suatu perusahaan dapat berjalan seimbang
antara jalannya keuangan dan jalannya kegiataan.
5.

Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran


Bulan Total Penjualan Penjualan Tunai (20%) Penjualan Kredit (80%)
November, 2018 Rp 1.500.000,00 Rp 300.000,00 Rp 1.200.000,00
Desember, 2018 Rp 2.000.000,00 Rp 400.000,00 Rp 1.600.000,00
Januari Rp 4.000.000,00 Rp 800.000,00 Rp 3.200.000,00
Februari Rp 1.250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 1.000.000,00
Maret Rp 3.500.000,00 Rp 700.000,00 Rp 2.800.000,00
April Rp 2.750.000,00 Rp 550.000,00 Rp 2.200.000,00
Mei Rp 2.000.000,00 Rp 400.000,00 Rp 1.600.000,00
Juni Rp 2.250.000,00 Rp 450.000,00 Rp 1.800.000,00

Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai


Bulan Total Penjualan Potongan (5%) Penjualan Tunai
November, 2018 Rp 300.000,00 Rp 15.000,00 Rp 285.000,00
Desember, 2018 Rp 400.000,00 Rp 20.000,00 Rp 380.000,00
Januari Rp 800.000,00 Rp 40.000,00 Rp 760.000,00
Februari Rp 250.000,00 Rp 12.500,00 Rp 237.500,00
Maret Rp 700.000,00 Rp 35.000,00 Rp 665.000,00
April Rp 550.000,00 Rp 27.500,00 Rp 522.500,00
Mei Rp 400.000,00 Rp 20.000,00 Rp 380.000,00
Juni Rp 450.000,00 Rp 22.500,00 Rp 427.500,00

Menghitung Piutang Netto


Bulan Piutang Kotor Bad Debts (0,5%) Piutang Netto
November, 2018 Rp 300.000,00 Rp 1.500,00 Rp 298.500,00
Desember, 2018 Rp 1.600.000,00 Rp 8.000,00 Rp 1.592.000,00
Januari Rp 3.200.000,00 Rp 16.000,00 Rp 3.184.000,00
Februari Rp 1.000.000,00 Rp 5.000,00 Rp 995.000,00
Maret Rp 2.800.000,00 Rp 14.000,00 Rp 2.786.000,00
April Rp 2.200.000,00 Rp 11.000,00 Rp 2.189.000,00
Mei Rp 1.600.000,00 Rp 8.000,00 Rp 1.592.000,00
Juni Rp 1.800.000,00 Rp 9.000,00 Rp 1.791.000,00

Untuk Bulan November 2018, karena prosedur pembayaran cicilan kredit 75%
dibayar 1 bulan setelah bulan penjualan dan 25 % 1 bulan berikutnya,
maka khusus November 2018 = 75% * Rp 1,200,000 = Rp 900,000
dibayar pada Desember 2018 (Tidak Dicatat)
25% * Rp 1,200,000 = Rp 300,000 dibayar pada Januari 2019
Skedul Penerimaan Kas Dari Penjualan Kredit
(Anggaran Piutang )
Bulan Penagihan
Bulan Sisa
Januari Februari Maret April Mei Juni
Nov, 2018 Rp 298.500,00
Des, 2018 Rp 1.194.000,00 Rp 398.000,00
Januari Rp 2.388.000,00 Rp 796.000,00
Februari Rp 746.250,00 Rp 248.750,00
Maret Rp 2.089.500,00 Rp 696.500,00
April Rp 1.641.750,00 Rp 547.250,00
Mei Rp 1.194.000,00 Rp 398.000,00
Juni Rp 1.791.000,00
Jumlah Rp 1.492.500,00 Rp 2.786.000,00 Rp 1.542.250,00 Rp 2.338.250,00 Rp 2.338.250,00 Rp 1.741.250,00 Rp 2.189.000,00
Skedul Penerimaan Kas Keseluruhan
Sumber Januari Februari Maret April Mei Juni
Penjualan Tunai Rp 760.000,00 Rp 237.500,00 Rp 665.000,00 Rp 522.500,00 Rp 380.000,00 Rp 427.500,00
Piutang Rp 1.492.500,00 Rp 2.786.000,00 Rp 1.542.250,00 Rp 2.338.250,00 Rp 2.338.250,00 Rp 1.741.250,00
Jumlah Rp 2.252.500,00 Rp 3.023.500,00 Rp 2.207.250,00 Rp 2.860.750,00 Rp 2.718.250,00 Rp 2.168.750,00

Anda mungkin juga menyukai