Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dika Junior Doloksaribu

Kelas : X IPS 5
Tugas Kognitif dan Psikkomotor Pengolahan - PKWU

Tugas Konitif (Halaman 56)


1. Tuliskanlah yang Anda ketahui tentang metode penetapan harga produk ?
 Metode penetapan harga produk terbagi atas 4 metode yaitu, metode penetapan harga
berbasispermintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan.
i. Berbasis Permintaan
 Suatu metode yang menekankan pada berbagai faktor yang
memengaruhi selera dan kesukaan pelanggan.
ii. Berbasis biaya
 Faktor penetapan yang dipengaruhi aspek penawaran atau biaya dan
bukan aspek permintaan.
iii. Berbasis Laba
 Penetapan yang didasarkan pada keseimbangan biaya dan
pendapatan.
iv. Berbasis persaingan
 Penetapan yang dilakukan dengan mengikuti apa yang dilakukan
pesaing.
2. Terangkan tentang beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan dari produk
makanan awetan nabati ?
 Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan dari produk makanan
awetan nabati seperti ;
i. Sesuai Target Pasar
 Melakukan penjualan sesuai dengan target pasar yang dibidik
ii. Penawaran Langsung
 Melakukan penawaran langsung dengan perlakuan khusus
iii. Promosi Secara tidak Langsung
 Melakukan promosi secara tidak langsung melalui media sosial
(medsos) yang ada
iv. Paham Keunggulan Produk
 Meyakinkan konsumen mengenai keunggulan produk
v. Inovasi Produk
 Selalu melakukan inovasi terhadap produk agar konsumen tidak
bosan dengan produk yang itu itu saja
3. Jelaskan dengan singkat cara meyakinkan konsumen mengenai keunggulan produk !
 Tambahkan Keunggulan Dibanding Penjual Lain
i. Produk dengan jenis sama serta harga yang mirip dari pedagang lain akan
lebih sulit ditawarkan kepada konsumen, apalagi jika pedagang yang
menawarkannya banyak ditemukan dimana-mana. Untuk meyakinkan
konsumen kita perlu menambahkan keunggulan pada produk agar lebih dapat
menarik hati. Misalnya saja dengan menawarkan garansi yang lebih lama,
pengiriman secara gratis dan lain sebagainya.
 Pastikan Menawarkan Produk Kepada Konsumen yang Tepat
i. Agar mempermudah, produk yang kita tawarkan seharusnya ditujukan
kepada konsumen yang memang benar-benar membutuhkan produk tersebut,
atau istilahnya konsumen yang tertarget. Jika sudah sesuai dengan target
tentunya pekerjaan kita selanjutnya bakal bisa dilakukan dengan lebih
mudah.

4. Uraikan yang Anda ketahui tentang pendekatan biaya (Cost Oriented Approach)!
 Pendekatan Biaya ( Cost Oriented Approach ) Menentukan harga dengan cara
menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang
diinginkan, baik dengan markup pricing dan break even analysis .
5. Jabarkan tentang pendekatan permintaan dan penawaran (Supply Demand Approach)
 Pendekatan permintaan dan penawaran, setiap produk pasti akan mengalami
permintaan dan penawaran dan hal tersebut akan mempengaruhi harga dari suatu
produk tersebut. Semisal kita menjual kue lebaran dengan varian yang berbeda dan
produk kita diminati oleh banyak orang, namun produksi kita terbatas. Maka harga
produk kita bisa kita jual dengan harga tinggi karena produk kita terbatas namun
permintaan dan penawaran untuk produk kita tinggi.
Tugas Kognitif ( Halaman 55)
1. Sebutkan jenis jenis biaya overhead !
 Biaya bahan penolong
 Biaya tenaga kerja tak langsung
 Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik.
 Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik.
 Biaya asuransi.
 Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain.
 Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu.
2. Sebutkan pengertian biaya bahan baku !
 Biaya bahan baku (raw material cost) sendiri adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan bahan baku hingga siap digunakan, termasuk untuk biaya angkut,
penyimpanan, dan operasional.
3. Uraikan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan perhitungan biaya produksi makanan
awetan dari bahan nabati !
 Perhitungan biaya produksi makanan awetan berbahan dasar nabati pada dasarnya
sama saja dengan cara biaya produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah
biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat atau gedung, dan lain-lain),
serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku
adalah biaya yang dikeluarkan dalam membeli bahan baku. Bahan baku dapat berupa
bahan baku utama dan bahan baku tambahan, serta bahan kemasan. Biaya produksi
termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai keterampilan yang
dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dan pemilik usaha atau
kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk.
Dalam menentukan harga jual juga harus memperhatikan modal dan biaya yang
sudah dikeluarkan untuk produksi. Pengolahan produk kesehatan membutuhkan
peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja dihitung sebagai modal
kerja. Biaya modal kerja akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil
penjualan.
4. Bagaimana cara menetapkan jasa tenaga kerja ?
 Cara menentukan upah tenaga kerja tidak berarti Anda harus membayar karyawan
Anda lebih sedikit. Bahkan, ada cara yang lebih baik untuk mengurangi salah satu
pengeluaran terbesar yang berhubungan dengan bisnis Anda. Menghitung biaya
tenaga kerja bisa menjadi tugas yang melelahkan. Ada begitu banyak bagian yang
dapat berubah, seperti uang lembur dan tunjangan lain. Hal ini akan membuat Anda
tersesat dalam semua angka dan menjadi kewalahan. Namun ada beberapa hal yang
bisa Anda perhatikan agar tidak kewalahan menghadapi perhitungan gaji
karyawan. Beberapa teori telah dirancang untuk mempermudah Anda dalam
menentukan upah. Hal ini akan menjamin keuntungan Anda dalam tahap yang aman
dan dapat memberikan upah sesuai yang sudah ditetapkan di Indonesia. Tiga hal
penting ini dapat Anda jadikan pedoman sebelum menentukan upah tenaga kerja.
i. Melihat Kondisi Pasar
ii. Mempertimbangkan Standar Hidup
iii. Kesanggupan untuk Membayar Upah
5. Jelaskan yang dimaksud BEP !
 BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Tugas Psikomotorik ( Halaman 55)
Carilah Informasi harga produksi dari sebuah produk awetan dari bahan nabati. Setelah itu
diskusikanlah dengan teman sebangkumu ! Hasil diskusi dijadikan bahan presentasi didepan kelas dan
mintalah tanggapan dari guru pembimbing !
Perhitungan Biaya Makanan Awetan Dari Bahan Nabati pada dasarnya sama dengan cara biaya
produksi lainnya. Biaya yang harus dihitung adalah biaya investasi, biaya tetap (listrik, air,
penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Bahan
baku dapat terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku tambahan, serta bahan kemasan
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi
termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai keterampilan yang dimiliki pekerja
dan sesuai kesepakatan antara pekerja dan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok
kerja. Perhitungan Biaya Makanan Awetan Dari Bahan Nabati menentukan harga jual produk.
Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk
produksi. Pengolahan produk kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian
alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba
yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang
telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat
menghitung keuntungan penjualan.
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari
biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi
adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi
adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead
dibedakan atas biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun
jumlah produksinya berubah dan biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya
berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke
dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk
membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam
biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Pada bahasan kali ini, akan dipaparkan contoh perhitungan harga untuk minuman lidah
buaya. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok lidah buaya,
masing-masing berisi 240 gram lidah buaya (buah dan kuah).
Perhitungan Biaya Makanan Awetan Dari Bahan Nabati meliputi biaya investasi, biaya tetap dan
tidak tetap (variabel) untuk lidah buaya disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan
pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausaah jenis produk lainnya.
1. Investasi Alat dan Mesin
Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan
untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi,
dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi lidah
buaya, alat dan mesin yang dibutuhkan.
2. Biaya Tidak tetap (Variabel)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi. Jadi, sifatnya tidak
tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan
baku, bahan pembantu dan bahan kemasan.
3. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah
produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya.
4. Total Biaya
Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi lidah
buaya, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp
1.039.750 + Rp 369.200 = Rp 1.408.950
5. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk. Jika dijual dengan harga
tersebut, produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan harga
jual. Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah
buaya ini, HPP-nya adalah Total Biaya / Jumlah produksi Rp 1. 408.950,- / 500 = Rp. 2.818,-
6. Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga
jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi
harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah karena saluran distribusi
(agen, toko, counter, dll) tentu juga harus mendapatkan keuntungan.
Pada produk lidah buaya dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP-nya yaitu Rp2.818,- dan produk
pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp5.000,- sampai Rp7.000,-, ditetapkan
harga jual untuk minuman lidah buaya dari pabrik adalah Rp 4.000,- (pada Tabel 4), dengan harapan
di tingkat konsumen, harganya adalah Rp 4.500,- sampai Rp 6.000,
7. Penerimaan Kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum
dipotong total biaya.
8. Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong
total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan bersih adalah: Pendapatan Bersih =
Penerimaan kotor – Total biaya = Rp2.000.000 – Rp1.408.950 = Rp591.050 Jadi perkiraan
pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok lidah buaya, akan mendapatkan
laba/keuntungan sebesar Rp 591.050,- (lima ratus Sembilan puluh satu ribu lima puluh rupiah).

Anda mungkin juga menyukai