Anda di halaman 1dari 1

Kejadian 12:1-9.

Ia akan mencukupkan segala kebutuhan (ingat sesudah mereka tiba di Kanaan tantangan
pertama yang mereka hadapi yaitu kelaparan, tetapi Tuhan menolong mereka melewati semua
itu,
Mungkin kita dapat belajar dari pengalaman berumah tangga dari Sara dan Abraham. walaupun ada teguran terhadap penipuan Abraham kepada Firaun bahwa istrinya Sarai yang
Ternyata bukan saja Sarai yang meninggalkan orang tuanya, kampung halamannya, tetapi juga cantik itu adalah saudari perempuannya), tetapi Allah tetap setia dan memberi teguran,
suaminya Abraham. Mereka meninggalkan Haran - Ur Kasdim menuju negeri perjanjian Kanaan. sehingga rumah tangga mereka tidak hancur.

Mereka akan ke suatu tempat yang tidak mereka ketahui. Tentu sebagai manusia, Abraham Kedua: Abaraham dan Sara tidak lupa Tuhan. Dua kali dalam perjalanan mereka, mereka
juga kuatir, apalagi Sara. Tetapi yang menarik di sini, Iman Abraham dan Sarai lebih kuat dari berhenti dan menyembah Tuhan.
kekuatiran mereka. Banyak pasangan sebelum nikah tiap minggu ke gereja, namun setelah nikah orang menjadi
Tidak dicatat, Abraham maupun Sara istrinya bertanya, bagaimana keadaan di sana? Tidak ada malas. Dan terkadang mereka menunggu sampai anak baptis baru datang lagi. Atau Natal baru
tawar-menawar apalagi protes. Yang ada hanyalah ketaatan, kepatuhan dan iman. datang.

Iman mereka sebagai suami dan istri mengalahkan segala kekuatiran, keraguan, termasuk Rumah tangga yang diberkati Tuhan adalah rumah tangga yang selalu beribadah dan
ancaman-ancaman dan bahaya-bahaya yang akan mereka hadapi. menyembah Tuhan. Yang selalu berhenti dari semua kesibukan, memiliki waktu khusus dan
berjumpa dengan Tuhan.
Ketaatan pasangan suami dan istri ini terlihat lagi, ketika mereka sampai di dekat Syikhem,
yakni pohon di More, Abraham berhenti, ia dan istrinya mendirikan mezbah dan menyembah Di situ cinta pasangan suami istri ditambahkan, dikokohkan, karena di luar rumah tangga kita
Tuhan. ada banyak bahaya yang bisa saja mengancam.

Sesudah itu ketika mereka sampai di Betel, mereka mendirikan lagi mezbah dan menyembah Ketiga: Abraham diutus Tuhan ke Kanaan untuk menjadi berkat bagi orang lain juga. Kita harus
Allah. punya tekad untuk menjadi berkat bagi keluarga, berkat bagi tetangga, menjadi berkat bagi
rekan kerja dst.
Beberapa hal yang menarik dari teks ini perlu digali dan direnungkan lebih jauh.
Karena kita sudah diberkati untuk menjadi berkat. Jangan sebaliknya jadi pengacau, pemicu
Pertama, belajarlah dari Abraham dan Sara, yang beriman sungguh-sungguh kepada Allah. masalah, dan akhirnya kehadiran kita tidak pernah menjadi berkat bagi orang lain.

Mereka mengandalkan Tuhan dan karena itu segala keragu-raguan dan kekhawatiran tidak Untuk menjadi berkat, mesti membuka tangan untuk membantu, menjaga kata-kata, menjaga
mengalahkan iman mereka. sikap, dan menunjukkan sikap hidup beriman, sehingga kehadiran kita dimana-manan saja
menjadi berkat dan bukan membawa sial. Semoga. (*)
Sara tentu akan menyesuaikan diri dengan keluarga barunya. Bagaimana ia mampu
menyesuaikan diri dengan keluarga barunya.

Namun yang pasti mereka yakin bahwa Allah akan menyertai kehidupan mereka, juga yang
akan memimpin kehidupan dan rumah tangga mereka.

Anda mungkin juga menyukai