Anda di halaman 1dari 14

Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional

Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja


Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

HUBUNGAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN


PROFESIONAL (MAKP) TIM DENGAN TINGKAT KEPUASAN
KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA
(RKZ) MALANG

Rupisa1), Sri Mudayatiningsih2), Yanti Rosdiana3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : visarupisa@gmail.com

ABSTRAK

Kepuasan kerja perawat pada praktik keperawatan tercapai apabila perawat merasa telah
memberikan kontribusi, dianggap penting, mendapat dukungan dari sumber-sumber yang
ada dan outcome keperawatan banyak tercapai. Metode tim merupakan suatu metode
pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaburatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) tim terhadap tingkat kepuasan
perawat di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang. Desain penelitian ini dilakukan
dengan metode korelasi yang bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua perawat di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang yaitu sebanyak 372.Sampel
penelitian menggunakan teknik simple random sampling yaitu 79 orang.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan pearson
product moment. Hasil penelitian menunjukkan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) tim di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang hampir seluruh 69 responden
(87,3%) dikategorikan baik, kepuasan perawat di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang, hampir seluruh 64 responden (81,0%) dikategorikan sangat puas, dan hasil
analisis data terdapat hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) tim
terhadap tingkat kepuasan perawat di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang dengan
nilai signifikan sebesar 0,001 (p ≤ 0,05), sehingga dapat dismpulkan ada hubungan model

287
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

asuhan keperawatan profesional (MAKP) tim dengan tingkat kepuasan kerja perawat di
Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang.

Kata Kunci : Kepuasan Perawat, Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim

THE RELATIONSHIP OF PROFESSIONAL NURSING CARE MODEL (MAKP)


TEAM WITH THE LEVEL OF JOB SATISFACTION OF NURSES IN HOSPITAL
PANTI WALUYA (RKZ)MALANG

ABSTRACT

Job satisfaction of nurses in nursing practice is achieved when the nurse felt have
contributed, is considered important, gained support from existing sources and many
nursing outcomes achieved. The team's method is a method of administering nursing care
where a professional nurse led a group of nursing personnel in providing nursing care of
client groups through cooperative efforts and kolaburatif. The purpose of this research is
to know the relation of Professional Nursing Care Model (MAKP) team against the level of
satisfaction of nurses in Nursing Waluya Hospital (RKZ) Malang. The design of this
research is carried out by methods which are cross sectional correlation. The population
in this research is all the nurses in the Hospital (RKZ) Waluya The Unfortunate IE as
much as 372. Sample research using simple random sampling technique that is 79 people.
Data collection techniques used are questionnaire. Data analysis using pearson product
moment. The results showed the Model of Professional Nursing Care (MAKP) team in the
hospital Nursing Waluya (RKZ) Poor most of the 69 respondents (87.3%) are categorized
well, satisfaction of nurses in hospital Nursing Waluya (RKZ) unfortunate, almost the
entire 64 respondents (81.0%) categorized very satisfied, and the results of data analysis,
there is a relationship of Professional Nursing Care Model (MAKP) team against the level
of satisfaction of nurses in hospital Nursing Waluya (RKZ) Malang with significant value
of 0.001 (p ≤ 0.05), so can dismpulkan there is a relationship of professional nursing care
model (MAKP) team with the level of job satisfaction of nurses in hospital Nursing Waluya
(RKZ) Malang.

Keywords : Nurse Satisfaction, Professional Nursing Care Methods (MAKP) Team

288
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

PENDAHULUAN perubahan lingkungan, dan demokrasi di


segala bidang (Nursalam, 2013).
Dinamisasi peradaban membuat Perawat merupakan kelompok
permasalahan mengenai kesehatan yang pelayanan kesehatan dengan
dihadapi oleh masyarakat akan semakin jumlahterbesar di rumah sakit yang
kompleks. Meningkatnya jumlah mencapai 40-60% (Huber, 2006),
penduduk dan tingginya prevalensi mengerjakan hampir 90% pelayanan
penyakit, akan meningkatkan pula kesehatan rumah sakit dengan asuhan
permintaan masyarakat terhadap keperawatannya dan sangat berpengaruh
pelayanan kesehatan yang dapat pada outcomes pasien (Thompson&
mengakibatkan kompetensi dan Stanowski, 2009).Kontribusi perawat
profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam menjaga dan meningkatkan mutu
dalam organisasi pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan sangat berhubungan
(Mangkunegara, 2007). Indonesia telah dengan tingkat kepuasan kerja
memasuki era baru, yaitu era reformasi perawat.Kepuasan perawat merupakan
yang ditandai dengan perubahan- fokus utama perhatian manajemen agar
perubahan yang cepat di segala bidang, mereka bekerja efektif dalam organisasi
menuju keadaan yang lebih baik. Di (Sigit, 2009).Perawat sebagai tenaga
bidang kesehatan, tuntutan reformasi total terbesar dan komponen utama di rumah
muncul karena masih adanya sakit, tenaga terdepan dan yang paling
ketimpangan hasil pembangunan sering kontak langsung dengan pasien,
kesehatan antar daerah dan tingkat kepuasan kerjanya sangat
antargolongan, kurangnya pemandirian mempengaruhi kesusksesan pencapaian
dalam pembangunan bangsa, dan derajat tujuan rumah sakit (Sigit, 2009).Perawat
kesehatan masyarakat yang masih perlu dijaga, dibina dan ditingkatkan
tertinggal dibandingkan dengan negara sikap positifnya terhadap pekerjaannya.
tetangga. Reformasi di bidang kesehatan Sikap-sikap positif perawat terhadap
juga diperlukan karena adanya lima pekerjaannya akan tercapai apaila
fenomena utama yang mempunyai kepuasan kerjanya diupayakan terpenuhi
pengaruh besar terhadap keberhasilan (Sigit, 2009).
pembangunan kesehatan, yaitu perubahan Kepuasan kerja perawat pada
pada dinamika kependudukan, temuan praktik keperawatan tercapai apabila
substansial ilmu pengetahuan dan perawat merasa telah memberikan
teknologi di bidang kontribusi, dianggap penting, mendapat
kesehatan/kedokteran, tantangan global, dukungan dari sumber-sumber yang ada

289
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

dan outcome keperawatan banyak pengambilan keputusan yang independen,


tercapai (Huber, 2006).Pencapaian maka tujuan pelayanan kesehatan
kepuasan kerja perawat bisa melalui (keperawatan) dalam memenuhi
adanya pekerjaan yang menantang, kepuasan pasien tidak akan dapat
tanggung jawab, potensi pengembangan terwujud (Nursalam, 2015).
diri, otonomi, wewenang, lingkungan Metode tim merupakan suatu
kerja yang menyenangkan, jam kerja metode pemberian asuhan keperawatan
yang disepakati (Sigit, 2009). Kepuasan dimana seorang perawat profesional
kerja perawat didapatkan karena adanya memimpin sekelompok tenaga
keanekaragaman pekerjaan, pengawasan, keperawatan dalam memberikan asuhan
relevansi tugas, umpan balik hasil dan keperawatan kelompok klien melalui
pertumbuhan pribadi. Kepuasan bisa upaya kooperatif dan kolaburatif
ditingkatkan dengan berbagai macam (Hidayah, 2014). Model tim didasarkan
cara seperti menciptakan kondisi kerja, pada keyakinan bahwa setiap anggota
sistem supervisi yang baik, pemberian kelompok mempunyai kontribusi dalam
wewenang atau otonomi, umpan balik, merencanakan dan memberikan asuhan
dan kesempatan berkembang. Cara-cara keperawatan sehingga timbul motivasi
ini dapat diberikan melalui sistem dan rasa tanggung jawab perawat yang
pemberian pelayanan keperawatan tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan
professional (Sigit, 2009). keperawatan meningkat (Hidayah, 2014).
Penataan sistem Model Asuhan Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Keperawatan Professional (MAKP) Malang merupakan salah rumah sakit
perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi yang sudah cukup usia, dimana sudah
tersebut yang dimulai dari ketenagaan berdiri sejak tahun 1929 tentu sudah
atau pasien dan penetapan sistem tersebut cukup memiliki pengalaman dalam
(Nursalam, 2002). Sistem MAKP adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada
suatu kerangka kerja yang pasien. Rumah sakit Panti Waluya
mengidentifikasi empat unsur yakni Malang selalu ikut dalam perkembangan
standar, proses keperawatan, pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
keperawatan, dan praktik keperawatan. kesehatan yang sejalan dengan
Definisi tersebut berdasarkan prinsip- perkembangan zaman.Bahkan tidak
prinsip nilai yang diyakini dan akan hanya IPTEK yang berkembang, tetapi
membantu kualitas produksi atau jasa sumber daya manusia (SDM) dalam
layanan keperawatan, jika perawat tidak segala bidang, termasuk bidang
memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu pelayanan kesehatan di Rumah sakit

290
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

Panti Waluya Sawahan Malang juga (MAKP) merupakan salah satu faktor
berkembang pesat.Tenaga ahli tersedia yang berpengaruh terhadap kepuasan
yang siap melayani pasien dan pasien di rumah sakit. Penelitian lain
keluarganya dengan profesional, cepat, yang dilakukan oleh Andriani (2012)
tepat dan ramah. Perkembangan tersebut dalam jurnal aplikasi manajemen yang
tentu tidak terlepas dari model asuhan berjudul “Kepuasan kerja perawat pada
keperawatan profesional (MAKP) tim aplikasi tim primer dalam pelaksanaan
yang diterapkan mengingat Rumah sakit tindakan asuhan keperawatan (studi
Panti Waluya Malang cukup besar dan kuantitatif di rumah sakit Dr. Saiful
terdiri dari berbagai ruang perawatan. Anwar Malang)” hasil penelitian
Studi pendahuluan yang disimpulkan bahwa kondisi kerja sangat
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27 mempengaruhi kepuasan kerja. Tujuan
Mei 2016, dimana peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
wawancara terhadap 10 orang perawat di hubungan Model Asuhan Keperawatan
Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Profesional (MAKP) tim terhadap tingkat
Malang, ditemukan 2 orang perawat kepuasan perawat di Rumah Sakit Panti
(20%) merasa puas dengan profesi Waluya (RKZ) Malang.
pekerjaan sebagai perawat karena
pekerjaan yangdilakukan secara tim
(bersama) memudahkan perawat dalam METODE PENELITIAN
bekerja di Rumah Sakit, dan 8 orang
perawat (80%) menyatakan bahwa Desain penelitian ini dilakukan
kurang puas dengan sistem karena dalam dengan metode korelasi yang bersifat
prakteknya ada perawat lain yang merasa cross sectional. Populasi dalam penelitian
senior sehingga sehingga telihat yang ini adalah semua perawat di Rumah Sakit
junior yang lebih banyak bekerja Panti Waluya (RKZ) Malang yaitu
melayani pasien. sebanyak 372. Sampel penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh menggunakan teknik simple random
Hidayah (2014) dalam jurnal kesehatan sampling yaitu 79 orang.Teknik
yang berjudul “Manajemen Model pengumpulan data yang digunakan
Asuhan Keperawatan Profesional adalah kuesioner. Variabel independen
(MAKP) tim dalam meningkatkan dalam penelitian ini adalah MAKP dan
kepuasan pasien di rumah sakit” variabel dependen dalam penelitian ini
menemukan hasil bahwa manajemen adalah kepuasan kerja perawat.Kriteria
Model Asuhan Keperawatan Profesional inklusi dalam penelitian ini yaitu perawat

291
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

yang bekerja di rumah sakit Panti Waluya Berdasarkan Tabel 1


(RKZ) Malang dan perawat yang menunjukkan bahwa Model Asuhan
bersedia menjadi responden. Analisa data Keperawatan Profesional (MAKP) tim di
menggunakan uji korelasi personproduct Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
moment dengan menggunakan program Malang hampir seluruh 69 responden
SPSS. (87,3%) dikategorikan baik.

Tabel 2. Kategori Kepuasan Perawat di


HASIL DAN PEMBAHASAN Rumah Sakit Panti Waluya
(RKZ) Malang
Tabel 1. Kategori Model Asuhan Kategori Kepuasan f (%)
Keperawatan Profesional Perawat
(MAKP) Tim pada Perawat Sangat Puas 64 81
di Rumah Sakit Panti Puas 15 19
Tidak Puas 0 0
Waluya (RKZ) Malang
Sangat Tidak Puas 0 0
Kategori MAKP Tim f (%) Total 79 100
Baik 69 87,3
Cukup 10 12,7
Berdasarkan Tabel 2
Kurang 0 0
Sangat Kurang 0 0 menunjukkan bahwa kepuasan perawat di
Total 79 100 Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang, hampir seluruh 64 responden
(81,0%) dikategorikan sangat puas.

Tabel 3.Tabulasi Silang Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim dan tingkat
kepuasan perawat di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang
Kepuasan Perawat
Variabel Sangat Sangat Tidak Total
Puas Tidak Puas
Puas Puas
59 10
Baik - - 69 (87,3%)
(74,7%) (12,7%)
MAKP Cukup 5 (6,3%) 5 (6,3%) - - 10 (12,7%)
Tim Kurang - - - - -
Sangat
- - - - -
Kurang
64 15
Total - - 79 (100%)
(81,0%) (19,0%)

292
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

Berdasarkan Tabel 3, Berdasarkan Tabel 4 menunjukan


menunjukkan bahwa Model Asuhan hasil analisa pearson product mement
Keperawatan Profesional (MAKP) tim, juga menemukan nilai koefisien korelasi
hampir seluruh 69 responden (87,%) (pearson correlation) 0,367 yang berarti
yang dikategorikan baik, terdapat bahwa semakin baik Model Asuhan
sebagian besar 59 responden (74,7%) Keperawatan Profesional (MAKP) tim,
yang dikategorikan sangat puas. maka akan semakin tinggi pula kepuasan
Sedangkan untuk MAKP tim dengan perawat. Nilai pearson correlation juga
kategori cukup yang sebagian kecil 10 menunjukkan bahwa kontribusi hubungan
orang (12,7%) terdapat kepuasan kerja Model Asuhan Keperawatan Profesional
perawat dengankategori sangat puas dan (MAKP) tim dengan tingkat kepuasan
puas, yaitu masing-masing sebanyak 5 perawat di Rumah Sakit Panti Waluya
orang (6,3%). (RKZ) Malang sebesar 36,7%.

Tabel 4.Uji Pearson Product Moment Model Asuhan Keperawatan


Koefisien Profesional (MAKP) Tim
Variabel N Sign.
Korelasi Berdasarkan Tabel 1 diketahui
MAKP bahwa Model Asuhan Keperawatan
Tim Profesional (MAKP) tim di Rumah Sakit
79 0,001 0,367
Kepuasan
Panti Waluya (RKZ) Malang sebagian
Perawat
besar responden dikategorikan baik yaitu
Berdasarkan Tabel 4, sebanyak 69 orang (87,3%). MAKP tim
menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang dikategorikan baik jika dilihat dari
pearson product moment hubungan hasil instrumen tentang MAKP timyang
Model Asuhan Keperawatan Profesional disebarkan didapatkan bahwa dari semua
(MAKP) tim dengan tingkat hkepuasan item pernyataan hasil presentase hampir
perawat di Rumah Sakit Panti Waluya mencapai 100%. Adapun pernyatan-
(RKZ) Malang didapatkan nilai pernyataan yang dimaksud dalam
Signifikan (Sig.) = 0,001 (p value ≤ 0,05) instrumen penelitian ini tentang MAKP
yang berarti data dinyatakan sangat tim yaitu: 1.) Kemampuan ketua tim
signifikan, artinya ada hubungan Model dalam menggunakan berbagai teknik
Asuhan Keperawatan Profesional dalam kepemimpinan; 2.) Kemampuan
(MAKP) tim dengan tingkat kepuasan ketua tim dalam membuat jadwal,
perawat di Rumah Sakit Panti Waluya perencanaan, penugasan, supervisi, dan
(RKZ) Malang. evaluasi dengan baik; 3.) Ketua tim

293
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

mengembangkan kemampuan anggota terciptanya MAKP yang baik dapat


dengan mengikutsertakan anggota dalam dipengaruhi oleh peran manejer dalam
berbagai situasi pekerjaan; 4.) memanfaatkan sumber-sumber yang ada
Komunikasi antar anggota tim berjalan di bawahannya dalam mencapai tujuan
baik; 5.) Komunikasi anggota dan ketua yang diharapkannya.
tim dalam menjalankan pekerjaan Metode tim ini menggunakan tim
berjalan baik; 6.) Komunikasi antar tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-
baik adanya; 7.) Anggota tim beda dalam memberikan asuhan
mengghargai ketua tim; 8.) Anggota tim keperawatan terhadap sekelompok
mendapat perlakuan adil dari ketua tim; pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi
9.) Keberadaan kepala ruang sangat 2-3 tim/grup yang terdiri dari tenaga
membantu dalam melakukan profesional, tehnikal dan pembantu dalam
perencanaan; 10.) Pekerjaan anggota tim satu grup kecil yang saling
berjalan lancar berkat pengorganisasian, membantu.Dalam penerapannya ada
pengarahan dan pengawasan dari kepala kelebihan dan kelemahannya.
ruang.Hasil penelitian dan temuan Kelebihannya yakni memungkinkan
tersebut di atas menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan yang
MAKP tim yang dikategorikan baik dapat menyeluruh, mendukung pelaksanakaan
dipengaruhi oleh proses manajerial yang proses keperawatan, memungkinkan
melibatkan berbagai fungsi di RKZ komunikasi antar tim sehingga konflik
Malang yang sudah sesuai dengan standar mudah diatasi dan memberi kepuasan
manajemen keperawatan. Hal ini kepada anggota tim. Sedangkan
didukung dengan pendapat Suarli & Kelemahannya yakni komunikasi antar
Yanyan (2010) yang mengungkapkan anggota tim terbentuk terutama dalam
bahwa para manejer keperawatan bentuk konferensi tim, yang biasanya
(terutama manejer tingkat bawah) terlibat membutuhkan waktu dimana sulit untuk
dalam proses manejerial yang melibatkan melaksanakan pada waktu-waktu sibuk
berbagai fungsi manajemen, dalam (Nursalam, 2002).
rangka memenuhi dan menggerakkan Sesuai dengan tujuan tersebut
bawahan. Hal itu dilakukan agar mampu maka tugas dan tanggung jawab
memberikan asuhankeperawatan yang keperawatan harus benar benar di
memadai, dengan kode etik dan standar arahkan dan di rencanakan secara matang
praktik keperawatan.Berdasarkan hasil untuk keberhasilan asuhan
penelitian dan teori tersebut di atas, maka keperawatan.sebagaimana di ketahui
dapat disimpulkan sederhana bahwa bahwa satu tim keperawatan terdiri dari

294
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

dua orang perawat atau lebih yang puas yaitu sebanyak 64 orang (81,0%).
bekerja sama dalam pemberian asuhan Kepuasan perawat yang hampir
keperawatan. ketua tim seharusnya seluruhnya dikategorikan sangat puas jika
perawat profesional yang sudah dilihat dari hasil penyebaran instrumen
berpenngalaman dalam tentang kepuasan perawat didapatkan
memberikanasuhan keperawatan dan di bahwa dari semua item pernyataan hasil
tunjuk oleh perawat kepala ruang (nurse presentase hampir mencapai 100%.
unit manager). selanjutnya, ketua tim Adapun pernyatan-pernyataan yang
akan melaksanakan tugas yang di dimaksud dalam instrumen penelitian ini
delegasikan oleh perawat kepala ruang tentang kepuasan perawat terdiri
bersama sama denga anggota tim. tugas dari:pekerjaan, rekan kerja, gaji dan
dan tanggung jawab ketua tim menjadi insentif, kesempatan promosi dan
hal yang harus di perhatikan secara supervise.
cermat. tugas dan tanggung jawab Kepuasan perawat yang hampir
tersebut diarahkan untuk melakukan seluruhnya dikategorikan sangat puas
pengkajian dan penyusunan rencana dapat dipengaruhi oleh
keperawatan untuk setiap pasien yang dukungan/motivasi yang diperoleh dari
berada di bawah tanggung jawabnya, manejer baik secara langsung maupun
membagi tugas kepada semua anggota tidak langsung, faktor lingkungan seperti
tim dengan mempertimbangkan lingkungan yang ramah, upah/gaji yang
kemampuan yang di miliki anggota tim sesuai dengan pendidikan dan jabatan.Hal
dan kebutuhan pasien yang harus ini didukung dengan pendapat Nursalam
dipenuhi, mengontrol dan memberikan (2009)yang menyebutkan bahwa faktor
bimbingan kepada anggota tim dalam yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu
melaksanakan tugasnya apabila motivasi, lingkungan, dan peran manejer.
diperlukan, melakukan evaluasi terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan teori
hasil kerja anggota tim, menerima tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
laporan tentang perkembangan kondisi secara sederhana bahwa peran motivasi
pasien dan anggota tim (Nursalam, 2002). manejer bawah yang baik terhadap
perawat baik secara langsung maupun
Kepuasan Perawat tidak langsung kepada, lingkungan rumah
Berdasarkan Tabel 2 diketahui sakit yang ramah, gaji perawat yang
bahwa kepuasan perawat di Rumah Sakit sesuai dengan pekerjaan dapat
Panti Waluya (RKZ) Malang, hampir memberikan persepsi kepuasan bagi
seluruh responden dikategorikan sangat perawat.Hasil penelitian diketahui bahwa

295
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

untuk jenis kelamin perawat sebagian pengaruh yang cukup besar terhadap
besar 57 responden (72,2%) berjenis produktivitas organisasi baik secara
kelamin perempuan, usia perawat bahwa langsung maupun tidak langsung.
sebagian besar 45 responden (57,0%) Ketidakpuasan merupakan titik awal dari
berusia antara 26-35 tahun (kategori usia masalah-masalah yang muncul dalam
dewasa awal), lama kerja perawat bahwa organisasi seperti kemangkiran, konflik
sebagian besar 56 responden (70,9%) manajer-pekerja dan perputaran
sudah bekerja selama 11-20 tahun, karyawan (Davis, 2002).
pendidikan perawat bahwa sebaian besar Pendapat lain menurut Robbins
49 responden (62,0%) berpendidikan D3. (2009) menyatakan, kepuasan kerja (job
Menurut Mangkunegara (2002), faktor satisfaction) adalah suatu perasaan positif
pegawai yang dapat mempengaruhi tentang pekerjaan karyawan yang
kepuasan kerja yaitu kecerdasan, merupakan hasil dari sebuah evaluasi
kecakapan, jenis kelamin, kondisi fisik, karakteristiknya.Individu dengan tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, masa kepuasan kerja yang tinggi memiliki
kerja dan, sikap kerja.Berdasarkan hasil perasaan-perasaan positif tentang
penelitian dan teori tersebut maka dapat pekerjaan tersebut, sementara karyawan
disimpulkan bahwa karakteristik yang tidak puas memiliki perasaan-
seseorang ikut berperan dalam perasaaan negatif tentang pekerjaan
memberikan persepsi tersebut. Menurut Munandar (2001)
kepuasan.Karakteristik tersebut meliputi karyawan yang puas dengan
kecerdasan, kecakapan, jenis kelamin, pekerjaannya merasa senang dengan
kondisi fisik, pendidikan, pengalaman pekerjaannya, sedangkan menurut
kerja, masa kerja dan, sikap kerja. Robbins (2001), keyakinan bahwa
Kepuasan kerja berkontribusi karyawan yang terpuaskan akan lebih
terhadap prestasi kerja, ketika individu produktif daripada karyawan yang tak
merasakan puas terhadap pekerjaannya, terpuaskan, merupakan suatu ajaran dasar
maka dia akan berupaya semaksimal diantara para manajer selama bertahun-
mungkin dengan segenap kemampuan tahun.
yang dimiliki untuk menyelesaikan
tugasnya, yang akhirnya akan
menghasilkan kinerja dan pencapaian
yang baik bagi perusahaan/organisasi
(Davis, 2002). Sehingga dapat dikatakan
bahwa kepuasan kerja juga mempunyai

296
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

Hubungan Model Asuhan correlation juga menunjukkan bahwa


Keperawatan Profesional (MAKP) kontribusi hubungan Model Asuhan
Tim dengan Tingkat Kepuasan Keperawatan Profesional (MAKP) tim
Perawat di Rumah Sakit Panti Waluya dengan tingkat kepuasan perawat di
(RKZ) Malang Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Berdasarkan Tabel 4 hasil analisis Malang sebesar 36,7% dan sisanya
korelasi pearson product moment (100% - 36,7%) sebesar 63,3%
hubungan Model Asuhan Keperawatan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Profesional (MAKP) tim dengan tingkat diteliti.
kepuasan perawat di Rumah Sakit Panti Penelitian ini sejalan dengan
Waluya (RKZ) Malang didapatkan nilai penelitian sebelumnya yang dilakukan
Signifikan (Sig.) = 0,001 (p value ≤ 0,05) oleh Hidayah (2014) yang membuktikan
yang berarti data dinyatakan sangat bahwa manajemen Model Asuhan
signifikan dan H1 diterima, artinya ada Keperawatan Profesional (MAKP) tim
Model Asuhan Keperawatan Profesional merupakan salah satu faktor yang
(MAKP) tim dengan tingkat kepuasan berpengaruh dengan kepuasan pasien di
perawat di Rumah Sakit Panti Waluya rumah sakit.. Penelitian lain yang
(RKZ) Malang. dilakukan oleh Andriani (2012)yang
Berdasarkan tabel 3 menunjukan membuktikan bahwa ada perbedaan yang
hasil tabulasi silang antara Metode signifikan kepuasan kerja perawat
Asuhan Keperawatan Profesional sebelum dan sesudah penerapan MPKP di
(MAKP) tim dan kepuasan perawat ruang Kemuning. RS Dr Saiful Anwar
menunjukan bahwa sebagian besar Model Malang.
Asuhan Keperawatan Profesional Penataan sistem Model Asuhan
(MAKP) tim yang dikategorikan baik Keperawatan Professional (MAKP)
yaitu sebanyak 69 orang (87,%), terdapat perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi
sebagian besar kepuasan perawat yang tersebut yang dimulai dari ketenagaan
dikategorikan sangat puas yaitu sebanyak atau pasien dan penetapan sistem tersebut
59 orang (74,7%).Hasil analisa pearson (Nursalam, 2002). Sistem MAKP adalah
productmoment juga menemukan nilai suatu kerangka kerja yang
koefisien korelasi (pearson correlation) mengidentifikasi empat unsur yakni
0,367 yang berarti bahwa semakin baik standar, proses keperawatan, pendidikan
Model Asuhan Keperawatan Profesional keperawatan, dan praktik keperawatan.
(MAKP)tim, maka akan semakin tinggi Definisi tersebut berdasarkan prinsip-
pula kepuasan perawat. Nilai pearson prinsip nilai yang diyakini dan akan

297
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

membantu kualitas produksi atau jasa disepakati (Sigit, 2009). Kepuasan kerja
layanan keperawatan, jika perawat tidak perawat didapatkan karena adanya
memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu keanekaragaman pekerjaan, pengawasan,
pengambilan keputusan yang independen, relevansi tugas, umpan balik hasil dan
maka tujuan pelayanan kesehatan pertumbuhan pribadi.Kepuasan bisa
(keperawatan) dalam memenuhi ditingkatkan dengan berbagai macam
kepuasan pasientidak akan dapat cara seperti menciptakan kondisi kerja,
terwujud (Nursalam, 2015). sistem supervisi yang baik, pemberian
Metode tim merupakan suatu wewenang atau otonomi, umpan balik,
metode pemberian asuhan keperawatan dan kesempatan berkembang. Cara-cara
dimana seorang perawat profesional ini dapat diberikan melalui sistem
memimpin sekelompok tenaga pemberian pelayanan keperawatan
keperawatan dalam memberikan asuhan professional (Sigit, 2009).
keperawatankelompok klien melalui
upaya kooperatif dan kolaburatif
(Hidayah, 2014). Model tim didasarkan KESIMPULAN
pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam 1) Model Asuhan Keperawatan
merencanakan dan memberikan asuhan Profesional (MAKP) tim di Rumah
keperawatan sehingga timbul motivasi Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang
dan rasa tanggung jawab perawat yang hampir seluruh responden
tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan dikategorikan baik.
keperawatan meningkat (Hidayah, 2014). 2) Kepuasan perawat di Rumah Sakit
Kepuasan kerja perawat pada Panti Waluya (RKZ) Malang, hampir
prakti keperawatan tercapai apabila seluruh responden dikategorikan
perawat merasa telah memberikan sangat puas.
kontribusi, dianggap penting, mendapat 3) Terdapat hubungan Model Asuhan
dukungan dari sumber-sumber yang ada Keperawatan Profesional (MAKP)
dan outcome keperawatan banyak tim terhadap tingkat kepuasan
tercapai (Huber, 2006). Pencapaian perawat di Rumah Sakit Panti
kepuasan kerja perawat bisa melalui Waluya (RKZ) Malang, yang
adanya pekerjaan yang menantang, dibuktikan dengan nilai signifikan.
tanggung jawab, potensi pengembangan
diri, otonomi, wewnang, lingkungan kerja
yang menyenangkan, jam kerja yang

298
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

SARAN VII NO.2.http://journal.uin-


alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/
Peneliti selanjutnya yang article/view/60. Diakses pada
tanggal 20 April 2017
mengambil judul untuk melakukan
Huber, D. 2006. Leadership and Nursing
pengumpulan data dengan melakukan Management Care.Phyladelphia:
observasi terhadap variabel sehingga Sounders Elsevier.
dapat mengetahui apakah sudah sesuai Mangkunegara, P. A. 2002. Manajemen
dengan kuesioner yang diisi atau tidak. Sumber Daya Manusia. Bandung:
Slain itu peneliti dapat melakukan PT.Remaja Rosda Karya.
penelitian di lokasi lain dengan Mangkunegara.P. A. 2007. Evaluasi
Kinerja SDM. Bandung: Refika
lingkungan yang lebih luas (misalnya
Aditama
Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar) Munandar, A. S. 2001. Budgeting,
sehingga sebaran data cenderung Perencanaan Kerja
bervariasi. Pengkoordinasia Kerja
Pengawasan Kerja. Edisi Pertama.
Yogyakarta : PT. Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Nursalam.2002. Manajemen
Keperawatanm Aplikasi dalam
Praktek Keperawatan
Andriani, L. 2012. Kepuasan Kerja Profesional.Jakarta: Salemba
Perawat Pada Aplikasi Tim Primer Medika.
Dalam Pelaksanaan Tindakan Nursalam. 2009. Manajemen
Asuhan Keperawatan (Studi Keperawatan : Aplikasi dan Praktik
Kuantitatif Di Rumah Sakit Dr. KeperawatanProfesional, Edisi
Saiful Anwar Malang.Jurnal Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Aplikasi Manajemen, Volume 10, Nursalam. 2013. Manajemen
Nomor Keperawatan, Aplikasi dalam
2.http://jurnaljam.ub.ac.id/index.ph Praktek Keperawatan Profesional
p/jam/article/view/433. Diakses (Edisi 4). Jakarta : Salemba
pada tanggal 6 September 2016 Medika.
Davis, K. 2002. Perilaku dalam Nursalam. 2015. Manajemen
Organisasi. Alih Bahasa: Agus Keperawatan: Aplikasi dalam
Dharma. Jilid Satu. Jakarta: Keperawatan Profesional, Edisi 5.
Erlangga. 2015. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayah, N. 2014.Manajemen Model Robbins, S. P. 2001. Perilaku
Asuhan Keperawatan Profesional Organisasi: Konsep, Kontroversi,
(MAKP) Tim dalam Meningkatkan Aplikasi. Alih Bahasa Pujaatmaka,
Kepuasan Pasien Di Rumah H. Jakarta : PT Prenhalindo
Sakit.Jurnal Kesehatan, Volume

299
Nursing News Hubungan Model Asuhan Keperawatan Profesional
Volume 3, Nomor 1, 2018 (MAKP) Tim dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ)
Malang

Robbins, S. P. 2009. Organizational Suarli, S. & Yanyan, B. 2010.


Behavior.(13th Edition). New Managemen Keperawatan. Jakarta :
Jersey : Prentice-Hall International EGC
Inc. Thompshon, P., & Stanowski, A. 2009.
Sigit, A. 2009.Pengaruh Fungsi Maximizing Nursing Productivity
Pengarahan Kepala Ruang dan the Benefi ts of Impoved
Ketua Tim terhadap Kepuasan Collaboration Between Nursing and
Kerja Perawat Pelaksana di RSUD Services. Journal of the Healthcare
Blambangan Banyuwangi.Tesis. Financial Management
FIK UI. Depok.http://http://www.e- Association, 63, 76-80, 82,
jurnal.com/2013/10/pengaruh- 85.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/p
fungsi-pengarahan-kepala- ubmed/19161034. Diakses pada
ruang.html. Diakses pada tanggal tanggal 12 Februari 2017.
10 Maret 2017

300

Anda mungkin juga menyukai