BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU
Roni Mustofa, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH
Annisa Putri 20755037
Dahlia Fatiyana Putri 20755042
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Jenis - Jenis Paragraf” . Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
A. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN SIFAT ................................................2
B. SARAN...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paragraf menjadi bagian yang terpenting dari suatu bacaan. Tujuan paragraf
yaitu untuk mengekspresikan suatu gagasan secara tertulis. Dari banyak jenis
paragraf tersebut masing-masing mempunyai tujuan. Kadangkala, orang
menganggap semua paragraf itu sama. Padahal setiap paragraf mempunyai jenis,
karakteristik, dan tujuan masing-masing. Oleh sebab itu, penulis membuat
makalah ini dengan tujuan memberikan pemahaman kepada orang-orang
mengenai jenis-jenis, karakteristik, dan tujuan masing-masing jenis paragraf.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun. dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan. Untuk menyusun paragraf kita harus mengetahui jenis jenis
paragraf, dengan demikian makalah ini dibuat dengan bahasan jenis – jenis
paragraf
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2. Apa saja jenis-jenis paragraf?
2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini letaknya di antara pembuka dan penutup pada sebuah
karangan. Paragraf ini memuat isi dari sebuah karangan. Paragraf penghubung
menguraikan isi dan inti sebuah tulisan. Sifat dari paragraf penghubung sesuai
dengan tipe tulisannya seperti narasi, deskripsi, eksposisi, dan lain-lain.
Contoh paragraf penghubung :
Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan internet terdapat
aturan yang sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui aturan bermainnya,
berteman dengan internet dapat merugikan. Tentunya kita pernah mendengar
dari TV atau koran terdapat penculikan anak, kemudian orang tuanya diminta
memberikan sejumlah tebusan berupa uang jika ingin anaknya dikembalikan.
Ternyata setelah diselidiki, kasus penculikan tersebut bermula dari kegemaran
anak terhadap internet seperti chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan
identitas atau data - data pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting
padahal orang tersebut merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi
anak-anak. Hal tersebut sangat mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat
teman yang di ajak berbincang secara nyata alias maya.
Supaya kejadian tersebut tidak terulang, apalagi menimpa diri kita, maka
sebaiknya kita mengikuti aturan berikut:
a) Jangan memberi data pribadi ke seseorang yang tidak kita kenal
b) Jangan pergi sendirian ketika ingin bertemu dengan teman chatting
c) Tidak malu untuk bertanya kepada orang tua/kakak
d) Jangan mengakses sembarang situs
e) Jangan lupa log out atau signout akun ketika selesai
f) Hati-hati terhadap virus di software tertentu
g) Buatlah kesepakatan dalam penggunaan internet
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang letaknya di akhir sebuah sebuah
karangan. Paragraf berfungsi sebagai penutup pada sebuah karangan. Paragraf
ini menunjukkan tulisan telah berakhir, bentuknya kesimpulan, pengulangan
secara ringkas, penekanan atau komentar akhir. Bentuknya disesuai dengan
kebutuhan maupun jenis tulisan.
Contoh paragraf penutup:
Hal — hal di atas tidak susah untuk dilakukan hanya perlu kesadaran,
kedisiplinan serta tanggung jawab diri kita sendiri. Ketika itu dilakukan,
internet akan sangat berguna bagi kehidupan, khususnya diri kita.
2. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini berisi pendapat penulis yang disertai dengan bukti dan
alasannya. Paragraf argumentatif sendiri ditujukan untuk mengemukakan
gagasan berdasarkan fakta dan alasan kuat, sehingga pembaca pun yakin dan
setuju atas gagasan tersebut. Paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
• Berisi pendapat atau pandangan penulis terkait suatu peristiwa.
• Adanya fakta-fakta, data, dan contoh aktual yang mendukung pendapat sang
penulis.
• Pendapat atau pandangan dikemukakan secara analitis atau secara analogis
(menggunakan perumpamaan).
• Diakhiri dengan kesimpulan dari penulis.
Berikut adalah contoh dari paragraf argumentasi:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan Oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur
15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah Oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau
mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di
TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf yang berisi tentang uraian sebuah gagasan yang memiliki tujuan
untuk menjelaskan sesuatu. Uraian tersebut tentü didukung sejumlah fakta agar
para pembaca bisa mempercayainya. Jenis paragraf ini mempunyai sejumlah
cirit yaitu:
Berisi petunjuk atau kiat-kiat dalam melakukan atau meraih sesuatu.
Isi paragrafnya berisi fakta-fakta, kenyataan, atau hal-hal lain yang dapat
dibuktikan kebenarannya, sehingga pembaca pun bertambah wawasannya.
Berisi uraian tentang suatu peristiwa.
Tidak bersifat membujuk atau memaksa pembacanya.
4. Paragraf Narasi
Isi dari paragraf ini adalah kisah tentang suatu peristiwa atau kejadian
yang didasari oleh data dan fakta yang ada. Adapun ciri-ciri paragraf ini adalah
sebagai berikut:
Adanya tokoh atau pelaku
Adanya latar tempat, waktu, atau suasana.
Adanya alur atau jalan cerita.
Paragraf ditulis secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.
5. Paragraf Deskripsi
Merupakan paragraf yang berisi penggambaran sebuah objek secara detail,
sehingga pembaca pun seolah dapat melihat atau merasakan objek tersebut.
Paragraf deskripsi mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
Berisi penggambaran objek atau benda.
Banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat dl dalamnya
Contoh paragraf deskripsi:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning tampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.
4. Pola Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan
objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh:
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan
kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan
apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah
sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi
mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah
bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang
berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk
mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
5. Pola Contoh
Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh
atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau
deskripsi yang kuat.
Contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum
merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa
Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.
Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan
nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan
bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang
merata.
6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut
biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama,
sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
a) Contoh Pola Sebab — Akibat
b) Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta
juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuatorang
ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan
gelombang cinta.
c) Contoh Pola Akibat-Sebab
Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took.
Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada
yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan
Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu
sangat murah.
7. Pola Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara
umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang
dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
a) Contoh Pola Umum -Khusus
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih,
bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat Kesedihan,
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat
kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu,
dan dapat merusak suasana
b) Contoh Pola Khusus - Umum
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam
pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula,
manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan
pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya
dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia.
8. Pola Klasiflkasi
Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha
mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam
satu kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal itu menjadi
jelas.
Contoh:
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan
buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah
diperbanyak.
Contoh :
Lahan pertanian di pulau Jawa semakin menygmplt. Hal ini dikarenakan
jumlah penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Populasi penduduk
yang bertambah mengakibatkan pembangunan semakin banyak. Pembangunan
rumah tinggal maupun tempat usaha menggusur lahan pertanian. Sekarang
banyak ditemui, sawah- sawah yang bukan ditanami padi, melainkan ditanami
tembok-tembok beton perumahan.
2. Paragraf Ineratif
Inilah paragraf yang unik dan berbeda dengan deduktif maupun induktif,
yang mana posisi gagasan utamanya berada di tengah suatu paragraf. Untuk
polanya adalah di awal paragraf terdapat kalimat bersifat khusus, kemudian
ditengah paragraf dilanjutkan dengan kalimat umum dan yang paling akhir dari
paragraf tersebut kembali ke pernyataan khusus lagi yang memuat rincian dan
contoh. Ciri-ciri paragraf ineratif: adalah sebagai berikut
a. Letak kalimat utamanya ada di tengah paragraf.
b. Kalimat utamanya diapit Oleh kalimatkalimat penjelas
c. Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum lalu ke khusus kembali.
Contoh:
Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau bisa menyebabkan tubuh lesu
karena kekurangan vitamin. Daya tahan tubuh pun berkurangan karena hal
tersebut. Jika demikian, penyakit bisa dengan mudah masuk menyerang tubuh.
Kurang mengonsumsi sayuan hljau bisa berisiko negatif bagi tubuh. Serat
3. Paragraf Induktif
Paragraf ini perlawanan dari paragraf deduktif berarti dia berada di akhir
paragraf. Paragraf induktif berarti penalaran dari pertanyaan khusus ke
pertanyaan umum. Lebih mudahnya Perincian dan penjelasan khusus
didahulukan kemudian disimpulkan dalam pernyataan umum. Ciri-ciri dari
paragraf induktif adalah sebagai berikut:
e. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari
pembahasan yang disampaikan paragraf ini.
f. Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci
yang sama.
Contoh :
Siswa mesti rajin membaca buku. Dengan rajin membaca buku,
pengetahuan siswa akan semakin banyak. Semakin banyak informasi yang
diserap siswa, maka dia akan lebih mudah dalam menerima pembelajaran.
Dengan banyak membaca, siswa juga kaya kosa kata bahasa. Jadi, sudah
seharusnygsekarang siswa rajin membacakan buku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan paragraf yaitu untuk mengekspresikan suatu gagasan secara tertulis.
Dari banyak jenis paragraf tersebut masing-masing mempunyai tujuan karena
Setiap paragraf mempunyai jenis, karakteristik, dan tujuannya masing-masing.
Jenis paragraf berdasarkan sifatnya adalah paragraf pembuka, paragraf
penghubung, dan paragraf penutup. Jenis paragraf berdasarkan letak
kalimat/gagasan utamanya adalah paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf
ineratif, dan paragraf campuran (deduktif-induktif). Jenis paragraf berdasarkan
isinya adalah paragraf persuasi, paragraf argumentasi, paragraf eksposisi, paragraf
narasi, dan paragraf deskripsi. Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangan
adalah pola klimaks-antiklimaks, pola sudut pandang, pola perbandingan dan
pertentangan, pola analogi, pola contoh, pola klausalitas, pola generalisasi, pola
klasifıkasi, dan pola definisi luas.
B. SARAN
Melalui makalah ini semoga kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf
dengan baik terutama bisa memahami jenis-jenis paragraf dan dapat membedakan
nya, sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas. Penulis menyadari dengan
segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
lebih baik ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia-harmoni.blogspot.com/2018/07/jenis-paragraf-berdasarkan-
sifatnya.html?m=1#:~:text=Paragraf%20pembuka%20berfungsi%20sebagai
%20pengantar%20dan%20pengenalan%20isi%20kepada%20pembaca.&text=Paragraf
%20ini%20berfungsi%20untuk%20menyambungkan,dan%20isi%20dari%20suatu
%20wacana. (diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-paragraf/
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf-berdasarkan-isinya (diakses pada tanggal
14 November Pukul 17:34 WIB)
https://www.dapurimajinasi.com/2020/03/jenis-paragraf-berdasarkan-isinya.html?m=1
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf-berdasarkan-pola-pengembangannya
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
http://ignasiuswilhelmushamzah.blogspot.com/2015/06/jenis-paragraf-berdasarkan-
pola.html?m=1 (diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
http://ekawigati12.blogspot.com/2016/04/makalah-jenis-jenis-paragraf.html?m=1
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)