Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JENIS - JENIS PARAGRAF

BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU
Roni Mustofa, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH
Annisa Putri 20755037
Dahlia Fatiyana Putri 20755042

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Jenis - Jenis Paragraf” . Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 10 November 2020

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1

C. MAKSUD DAN TUJUAN...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
A. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN SIFAT ................................................2

B. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN ISI.........................................................4

C. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN POLA PENGEMBANGAN................7

D. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK GAGASAN UTAMA..........11

BAB III PENUTUP...............................................................................15


A. KESIMPULAN .................................................................................................15

B. SARAN...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Paragraf menjadi bagian yang terpenting dari suatu bacaan. Tujuan paragraf
yaitu untuk mengekspresikan suatu gagasan secara tertulis. Dari banyak jenis
paragraf tersebut masing-masing mempunyai tujuan. Kadangkala, orang
menganggap semua paragraf itu sama. Padahal setiap paragraf mempunyai jenis,
karakteristik, dan tujuan masing-masing. Oleh sebab itu, penulis membuat
makalah ini dengan tujuan memberikan pemahaman kepada orang-orang
mengenai jenis-jenis, karakteristik, dan tujuan masing-masing jenis paragraf.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun. dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan. Untuk menyusun paragraf kita harus mengetahui jenis jenis
paragraf, dengan demikian makalah ini dibuat dengan bahasan jenis – jenis
paragraf

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2. Apa saja jenis-jenis paragraf?

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian paragraf.
2. Untuk menjelaskan apa saja jenis-jenis paragraf
BAB II
PEMBAHASAN

A. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN SIFAT


Jenis jenis paragraf sebenarnya ada banyak, yang pertama kita bahas
berdasarkan sifat dan tujuan (Keraf (1980:63-66)) yaitu
1. Paragraf Pembuka
Paragraf ini letaknya di awal sebuah wacana. Paragraf ini berfungsi
sebagai pembuka atau pengantar isi sebuah karangan kepada pembaca.
Sebelum memasuki isi dan inti karangan, paragraf ini mengantarkan dan
mempersiapkan pikiran pembaca agar lebih fokus, serta isinya mempengaruhi
pembaca supaya tertarik melanjutkan isi bacaan.
Contoh paragraf pembuka :
"Besok internet mendatangi desa kita. Internet membuat kita menyaksikan
dunia. Internet juga dapat menyampaikan surat ke sahabat kita di pulau
seberang, bahkan hingga ke negara tetangga." Itulah bunyi iklan layanan
masyarakat yang dapat disaksikan lewat televisi. Bayangkan, melalui internet
kita dapat mengakses kabar terkini dari seluruh penjuru dunia. Kita pun bisa
mengetahui keadaan roket yang tengah diuji di angkasa luar. Dengan suatu
blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan karya kita.
Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang berada
di Australia melalui web camera. Dengan hanya duduk di depan komputer, kita
dapat menggunakan fasilitas chatting, browsing, gaming, atau surfing.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini letaknya di antara pembuka dan penutup pada sebuah
karangan. Paragraf ini memuat isi dari sebuah karangan. Paragraf penghubung
menguraikan isi dan inti sebuah tulisan. Sifat dari paragraf penghubung sesuai
dengan tipe tulisannya seperti narasi, deskripsi, eksposisi, dan lain-lain.
Contoh paragraf penghubung :
Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan internet terdapat
aturan yang sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui aturan bermainnya,
berteman dengan internet dapat merugikan. Tentunya kita pernah mendengar
dari TV atau koran terdapat penculikan anak, kemudian orang tuanya diminta
memberikan sejumlah tebusan berupa uang jika ingin anaknya dikembalikan.
Ternyata setelah diselidiki, kasus penculikan tersebut bermula dari kegemaran
anak terhadap internet seperti chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan
identitas atau data - data pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting
padahal orang tersebut merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi
anak-anak. Hal tersebut sangat mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat
teman yang di ajak berbincang secara nyata alias maya.
Supaya kejadian tersebut tidak terulang, apalagi menimpa diri kita, maka
sebaiknya kita mengikuti aturan berikut:
a) Jangan memberi data pribadi ke seseorang yang tidak kita kenal
b) Jangan pergi sendirian ketika ingin bertemu dengan teman chatting
c) Tidak malu untuk bertanya kepada orang tua/kakak
d) Jangan mengakses sembarang situs
e) Jangan lupa log out atau signout akun ketika selesai
f) Hati-hati terhadap virus di software tertentu
g) Buatlah kesepakatan dalam penggunaan internet
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang letaknya di akhir sebuah sebuah
karangan. Paragraf berfungsi sebagai penutup pada sebuah karangan. Paragraf
ini menunjukkan tulisan telah berakhir, bentuknya kesimpulan, pengulangan
secara ringkas, penekanan atau komentar akhir. Bentuknya disesuai dengan
kebutuhan maupun jenis tulisan.
Contoh paragraf penutup:
Hal — hal di atas tidak susah untuk dilakukan hanya perlu kesadaran,
kedisiplinan serta tanggung jawab diri kita sendiri. Ketika itu dilakukan,
internet akan sangat berguna bagi kehidupan, khususnya diri kita.

B. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN ISI


1. Paragraf Persuasi
Paragraf ini merupakan berisi bujukan untuk para pembaca agar menerima
gagasan ataupun ide yang disampaikan oleh penulis. Supaya pembaca dapat
menerima gagasan penulis, pembaca harus menyediakan sejumlah data dan
bukti yang sesuai dengan fakta atau kenyataan. Dengan begitu, pembaca bisa
mengiyakan gagasan dari penulis tanpa adanya penolakan.
Selain itu, paragraf persuasi juga menggunakan sejumlah unsur untuk
menjadikan pembaca tertarik membaca paragraf ini, yaitu:
 Adanya penggunaan bahasa yang menarik.
 Adanya kata-kata ajakan seperti ayo, mari, dan sebagainya.
 Adanya partikel -Iah yang terdapat pada kata-kata tertentu.

Paragraf ini juga mempunyai sejumlah jenis, yaitu :


a) Persuasi propaganda
Paragraf ini digunakan di media-media massa seperti koran, artikel
internet, dan sebagainya. Paragraf persuasi ini berisi informasi yang
meyakinkan serta imbauan yang kuat, sehingga pembaca pun peraya dan
mau mengikuti himbauan atau bujukan tersebut.
b) Persuasi pendidikan
Paragraf ini berisi pesan, ajakan, imbauan, dan sebagainya yang bersifat
edukatif dan disampaikan oleh pihak-pihak yang berkecimpung di dunia
pendidikan.
c) Persuasi advertensi atau persuasi iklan
Paragraf ini dipakai oleh pihak komersil untuk memasarkan,
mempromosikan, bahkan membujuk pembaca untuk membeli barang
atau jasa yang ditawarkan pihak komersil tersebut.
d) Persuasi politik
Digunakan untuk tujuan-tujuan politis, seperti kampanye, ajakan untuk
bergabung ke dalam partai, serta ajakan-ajakan iain yang bersifat politik.
Contoh paragraf persuasi:
Mari kita kembali jaga lingkungan kita dari berkembang biaknya nyamuk
demam berdarah. Dengan selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan
melakukan 3P yaitu, pembuangan, pengurasan dan penyemprotan, kita akan
senantiasa terjaga dari penyakit tersebut.

2. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini berisi pendapat penulis yang disertai dengan bukti dan
alasannya. Paragraf argumentatif sendiri ditujukan untuk mengemukakan
gagasan berdasarkan fakta dan alasan kuat, sehingga pembaca pun yakin dan
setuju atas gagasan tersebut. Paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
• Berisi pendapat atau pandangan penulis terkait suatu peristiwa.
• Adanya fakta-fakta, data, dan contoh aktual yang mendukung pendapat sang
penulis.
• Pendapat atau pandangan dikemukakan secara analitis atau secara analogis
(menggunakan perumpamaan).
• Diakhiri dengan kesimpulan dari penulis.
Berikut adalah contoh dari paragraf argumentasi:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan Oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur
15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah Oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau
mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di
TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf yang berisi tentang uraian sebuah gagasan yang memiliki tujuan
untuk menjelaskan sesuatu. Uraian tersebut tentü didukung sejumlah fakta agar
para pembaca bisa mempercayainya. Jenis paragraf ini mempunyai sejumlah
cirit yaitu:
 Berisi petunjuk atau kiat-kiat dalam melakukan atau meraih sesuatu.
 Isi paragrafnya berisi fakta-fakta, kenyataan, atau hal-hal lain yang dapat
dibuktikan kebenarannya, sehingga pembaca pun bertambah wawasannya.
 Berisi uraian tentang suatu peristiwa.
 Tidak bersifat membujuk atau memaksa pembacanya.

Contoh dari paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:


Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah
kosong dan tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim
penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30 hingga 50 cm,
batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bułat dan berwarna
kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan
menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

4. Paragraf Narasi
Isi dari paragraf ini adalah kisah tentang suatu peristiwa atau kejadian
yang didasari oleh data dan fakta yang ada. Adapun ciri-ciri paragraf ini adalah
sebagai berikut:
 Adanya tokoh atau pelaku
 Adanya latar tempat, waktu, atau suasana.
 Adanya alur atau jalan cerita.
 Paragraf ditulis secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.

Berikut ini contoh paragraf narasi:


Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit
perpustakaan, mengernyitkan dan kembali menulis. Asyik sekali seakan di
ruang perpustakaan hanya ada dia.

5. Paragraf Deskripsi
Merupakan paragraf yang berisi penggambaran sebuah objek secara detail,
sehingga pembaca pun seolah dapat melihat atau merasakan objek tersebut.
Paragraf deskripsi mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
 Berisi penggambaran objek atau benda.
 Banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat dl dalamnya
Contoh paragraf deskripsi:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning tampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.

C. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN POLA PENGEMBANGAN


1. Pola Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau
rendah menuju gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya.
Kebalikannya adalah antiklimaks.
Contoh:
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman kezaman sesuai
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap
sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya
kira-kira menyerupai mesin giling yang digerakkan dengan tenaga uap. Tak
lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun
berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil produksi perusahaan
Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam pembuatan traktor ini.
Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama padi traktor,
yang bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

2. Pola Sudut Pandang


Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan
tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.
Contoh:
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas
jalan. Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada
bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang Iain. Oleh isyarat yang
lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.

3. Pola Perbandingan dan Pertentangan Perbandingan

Pola Perbandingan dan Pertentangan Perbandingan adalah upaya mengamati


persamaan yang dimiliki Oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan
lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
Contoh:
Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap
orang dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya.
Berbeda halnya dengan petromaks. Meskipun samasama membutuhkan bahan
bakar, tetapi energi yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa,
sedangkan listrik terdapat di kota-kota.

4. Pola Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan
objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh:
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan
kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan
apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah
sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi
mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah
bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang
berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk
mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

5. Pola Contoh
Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh
atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau
deskripsi yang kuat.
Contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum
merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa
Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.
Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan
nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan
bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang
merata.

6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut
biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama,
sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
a) Contoh Pola Sebab — Akibat
b) Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta
juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuatorang
ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan
gelombang cinta.
c) Contoh Pola Akibat-Sebab
Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took.
Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada
yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan
Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu
sangat murah.

7. Pola Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara
umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang
dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
a) Contoh Pola Umum -Khusus
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih,
bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat Kesedihan,
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat
kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu,
dan dapat merusak suasana
b) Contoh Pola Khusus - Umum
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam
pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula,
manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan
pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya
dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia.

8. Pola Klasiflkasi
Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha
mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam
satu kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal itu menjadi
jelas.
Contoh:
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan
buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah
diperbanyak.

9. Pola Definisi Luas


Paragraf seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang abstrak
atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang Iain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana
antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama Iain yang melintasi batas
Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang
sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

D. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK GAGASAN UTAMANYA


1. Paragraf Deduktif
Paragraf ini letaknya selalu diawal dari suatu paragraf dan berfungsi
untuk menuntun atau pengantaran. Intinya diawal paragraf mengandung
pernyataan bersifat umum kemudian kalimat selanjutnya mengandung
pernyataan khusus atau rincian, Penjelasan, atau bisa contoh-contoh. Jadi

Paragraf deduktif merupakan pernyataan dari umum ke khusus. Ciri-ciri


paragraf deduktif sebagai berikut :
a. Letak kalimat utamanya ada di awal paragraf.
b. Kalimat-kalimat setelahnya merupakan kalimat penjelas.
c. Mempunyai pola paragraf umum ke khusus.
d. Kalimat utama pada paragraf ini berisi pernyataan umum suatu pembahasan.

Contoh :
Lahan pertanian di pulau Jawa semakin menygmplt. Hal ini dikarenakan
jumlah penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Populasi penduduk
yang bertambah mengakibatkan pembangunan semakin banyak. Pembangunan
rumah tinggal maupun tempat usaha menggusur lahan pertanian. Sekarang
banyak ditemui, sawah- sawah yang bukan ditanami padi, melainkan ditanami
tembok-tembok beton perumahan.

2. Paragraf Ineratif
Inilah paragraf yang unik dan berbeda dengan deduktif maupun induktif,
yang mana posisi gagasan utamanya berada di tengah suatu paragraf. Untuk
polanya adalah di awal paragraf terdapat kalimat bersifat khusus, kemudian
ditengah paragraf dilanjutkan dengan kalimat umum dan yang paling akhir dari
paragraf tersebut kembali ke pernyataan khusus lagi yang memuat rincian dan
contoh. Ciri-ciri paragraf ineratif: adalah sebagai berikut
a. Letak kalimat utamanya ada di tengah paragraf.
b. Kalimat utamanya diapit Oleh kalimatkalimat penjelas
c. Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum lalu ke khusus kembali.

Contoh:
Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau bisa menyebabkan tubuh lesu
karena kekurangan vitamin. Daya tahan tubuh pun berkurangan karena hal
tersebut. Jika demikian, penyakit bisa dengan mudah masuk menyerang tubuh.
Kurang mengonsumsi sayuan hljau bisa berisiko negatif bagi tubuh. Serat

dalam sayuran hijau dapat memperlancar metabolisme tubuh. Tidak


sedikit orang sembelit karena kurang mengonsumsi sayuran hijau.

3. Paragraf Induktif
Paragraf ini perlawanan dari paragraf deduktif berarti dia berada di akhir
paragraf. Paragraf induktif berarti penalaran dari pertanyaan khusus ke
pertanyaan umum. Lebih mudahnya Perincian dan penjelasan khusus
didahulukan kemudian disimpulkan dalam pernyataan umum. Ciri-ciri dari
paragraf induktif adalah sebagai berikut:

a. Letak kalimat utamanya ada di akhir paragraf.


b. Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalimat penjelas.
c. Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum.
d. Pada pengembangannya, pola paragraf induktif bisa dikembangkan menjadi
pola analogi, generalisasi, dan sebab-akibat.
e. Kalimat utama pada paragraf ini berisi kesimpulan suatu pembahasan.
Contoh:
Siswa sering tidak konsentrasi saat belajar di dalam kelas. Kondisi ruangan
yang tidak nyaman turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas
Kemampuan guru menyampaikan materi yang kurang profesional pun
menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya kesadaran
belajar mandiri pada siswa juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan
pembelajaran. Itulah bener apa penyebab nilai Siswa turun di sekolah ini.

4. Paragraf Campuran (DeduktifInduktif)


Paragraf deduktif dan induktif bisa kita campur apabila ada suatu
paragraf yang mengharuskan adanya kalimat utama di awal paragraf dan akhir
paragraf. Paragraf campuran polanya adalah kalimat yang bersifat umum
berada di awal paragraf dan akhir paragraf dan kalimat yang berada di tengah
memuat pernyataan khusus bisa berupa contoh atau rincian. Ciri-ciri
paragraf campuran adalah sebagai berikut:
a. Letak kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf.
b. Kalimat-kalimat yang ada di tengah paragraf ini merupakan kalimat
penjelas.
c. Pola kalimatnya umum-khusus-umum.
d. Kalimat utama yang ada di awal paragraf merupakan pembuka sekaligus
penyampai pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada
paragraf ini.

e. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari
pembahasan yang disampaikan paragraf ini.
f. Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci
yang sama.
Contoh :
Siswa mesti rajin membaca buku. Dengan rajin membaca buku,
pengetahuan siswa akan semakin banyak. Semakin banyak informasi yang
diserap siswa, maka dia akan lebih mudah dalam menerima pembelajaran.
Dengan banyak membaca, siswa juga kaya kosa kata bahasa. Jadi, sudah
seharusnygsekarang siswa rajin membacakan buku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan paragraf yaitu untuk mengekspresikan suatu gagasan secara tertulis.
Dari banyak jenis paragraf tersebut masing-masing mempunyai tujuan karena
Setiap paragraf mempunyai jenis, karakteristik, dan tujuannya masing-masing.
Jenis paragraf berdasarkan sifatnya adalah paragraf pembuka, paragraf
penghubung, dan paragraf penutup. Jenis paragraf berdasarkan letak
kalimat/gagasan utamanya adalah paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf
ineratif, dan paragraf campuran (deduktif-induktif). Jenis paragraf berdasarkan
isinya adalah paragraf persuasi, paragraf argumentasi, paragraf eksposisi, paragraf
narasi, dan paragraf deskripsi. Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangan
adalah pola klimaks-antiklimaks, pola sudut pandang, pola perbandingan dan
pertentangan, pola analogi, pola contoh, pola klausalitas, pola generalisasi, pola
klasifıkasi, dan pola definisi luas.
B. SARAN
Melalui makalah ini semoga kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf
dengan baik terutama bisa memahami jenis-jenis paragraf dan dapat membedakan
nya, sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas. Penulis menyadari dengan
segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
lebih baik ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://indonesia-harmoni.blogspot.com/2018/07/jenis-paragraf-berdasarkan-
sifatnya.html?m=1#:~:text=Paragraf%20pembuka%20berfungsi%20sebagai
%20pengantar%20dan%20pengenalan%20isi%20kepada%20pembaca.&text=Paragraf
%20ini%20berfungsi%20untuk%20menyambungkan,dan%20isi%20dari%20suatu
%20wacana. (diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-paragraf/
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf-berdasarkan-isinya (diakses pada tanggal
14 November Pukul 17:34 WIB)
https://www.dapurimajinasi.com/2020/03/jenis-paragraf-berdasarkan-isinya.html?m=1
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf-berdasarkan-pola-pengembangannya
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
http://ignasiuswilhelmushamzah.blogspot.com/2015/06/jenis-paragraf-berdasarkan-
pola.html?m=1 (diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)
http://ekawigati12.blogspot.com/2016/04/makalah-jenis-jenis-paragraf.html?m=1
(diakses pada tanggal 14 November Pukul 17:34 WIB)

Anda mungkin juga menyukai