OLEH:
NAMA: FUAD MIFTAHUDIN
NIM : 2006090076
MATA KULIAH: MATERIAL ARSITEKTUR
DOSEN: DEBRI A. AMABI,ST.,MT
1. Graphene atau Grafena
Graphene atau Grafena merupakan inovasi material bangunan di 2018 berupa beton baru yang diciptakan
oleh sekelompok ilmuan dari University of Exeter. Dalam proses pembuatannya para ilmuan menggunakan
teknologi nano sehingga graphene memiliki kekuatan dua kali lebih kuat daripada beton biasa, serta empat
kali lebih tahan terhadap air.
Beton jenis baru yang efisien dalam mengalirkan panas dan listrik ini juga merupakan material semi logam
terkuat yang pernah diuji coba. Graphene memiliki berbagai keunggulan dibanding beton biasa, yaitu lebih
kuat, lebih ramah lingkungan, serta lebih tahan lama.
Batu bata yang ramah lingkungan ini merupakan penemuan dari para peneliti asal Binghamton University,
New York, Amerika Serikat. Cara pembuatan batu bata ini dimulai dengan mencampurkan pasir dengan
bakteri yang menghasilkan enzim urase, yaitu enzim yang berguna memecah urea dalam urin.
Pada saat pemecahan urea dan urin tersebut terbentuk pula kalsium karbonat, sehingga campuran pasir
dengan bakteri tersebut menghasilkan batu bata yang sama dengan batu kapur pada umumnya.
Perbedaan batu bata dari urin manusia dengan batu bata biasa terletak pada kekuatannya. Semakin lama
bakteri dalam batu bata dibiarkan tumbuh, maka semakin kuat batu bata tersebut.
Inovasi material bangunan di 2018 ini dinilai sangat ramah lingkungan karena bisa mengurangi limbah
puntung rokok yang tiap tahunnya bisa mencapai angka 6 triliun buah. Keunggulan batu bata ini dari batu
bata biasa adalah lebih ringan, lebih efisien, serta memerlukan lebih sedikit energi dalam proses
pembuatannya.
Siap-siap terkesima melihatnya. Bahan material yang satu ini selain dinilai inovatif juga memiliki cita rasa
seni yang tinggi. Material yang dibuat oleh Dr. José Carlos Rubio Ávalos dari UMSNH of Morelia ini
dibuat melalui proses polikondensasi dari bahan material seperti pasir sungai, limbah industri, silika, air,
dan alkali.
Hasilnya, semen ini dapat memancarkan cahaya berwarna hijau dan biru serta mampu memancarkan
cahaya selama 12 jam pada malam hari. Semen ini juga termasuk semen yang tahan lama di mana semen
ini dapat bertahan selama 100 tahun.
Selain dapat meningkatkan kekuatan beton, keunggulan lain dari semen jenis ini adalah dapat mengurangi
konsumsi energi dan karbondioksida yang dikeluarkan. Anda tertarik dengan inovasi material bangunan di
2018 ini?
Siapa sangka ada satu jenis kayu yang bisa tembus pandang? Kayu jenis ini adalah inovasi dari peneliti
asal Stockholm’s Royal Institute of Technology (KTH). Kualitas transparansi dari kayu ini juga dinilai
cukup tinggi, di mana kayu ini memiliki tingkat transparansi sebesar 85%.
Pengembangan kayu transparan ini didasarkan pada proses ekstraksi lignin dari sel dinding yang ditanam.
Dengan beberapa metode, peneliti berhasil menghasilkan struktur yang sangat mirip dengan kayu, di mana
keunikan dari struktur tersebut adalah kayu yang dihasilkan dapat tembus pandang.
Dibanding balok bangunan biasa, balok bangunan ini memiliki keunggulan yaitu lebih ringan. Karena ide
yang sangat inovatif tersebut, balok bangunan ini telah diproduksi secara massal oleh sebuah pabrik
rumahan di Gaza.