Anda di halaman 1dari 6

CONTOH TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

1. Lampu Seumur Hidup

Sumber: REUTERS/Pichi Chuang


Indonesia memiliki sekelompok mahasiswa cemerlang yang berhasil mengubah bakteri menjadi lampu hemat energi.
Mereka adalah mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Lampu hemat energi ini
bisa mengatasi persoalan krisis energi.Seiring dengan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan energi pun semakin
bertambah sedangkan pasokan energi berbasis energi fosil kian menipis. Dilansir dari Tempo.co, sekelompok
mahasiswa tersebut memanfaatkan bakteri bioluminescence, bakteri unik dalam tubuh cumi-cumi yang mampu
mengeluarkan cahaya berwarna biru. Lampu semakin terang jika jumlah kandungan bakteri ditambah. Lampu ini
memiliki keuntungan, yaitu ramah lingkungan dan ekonomis. Bahkan lampu ini dapat dipakai seumur hidup karena
bakteri yang mati akan menghasilkan indukan baru.

2. Mobil Listrik

Sumber: SeputarTeknologi.com
Inovasi lainnya yang ramah lingkungan yaitu mobil listrik, karena tidak menggunakan bahan bakar fosil dan tidak
menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Perawatan mobil listrik pun juga lebih mudah dan murah dibandingkan mobil
lain pada umumnya.
3. Peti Mati yang Mudah Terurai

Sumber: DW.com
Peti mati ini dinamakan Ecoffin yang
diciptakan oleh perusahaan dari Colorado,
Amerika Serikat, dengan menggunakan
pelepah pisang, bambu, pandan, kayu pinus,
dan bahan lainnya. Inovasi ini ramah
lingkungan dibandingkan kremasi dengan kayu
bakar biasa karena proses kremasi
membutuhkan energi dengan intensitas tinggi
dan bisa menghasilkan emisi ke atmosfer.
2. EcoATM

Sumber: Inovasi
EcoATM merupakan sebuah kios yang berfungsi secara otomatis untuk membeli kembali ponsel bekas dan MP3 player
dari pengguna. Jika kita kehabisan uang di tengah bulan, ATM ini bisa menjadi penyelamat. Mesin akan menganalisis
kondisi barang dan mencari harga tertinggi di pasaran. Jika setuju, kita bisa mengambil uangnya. Kemudian, ecoATM
menjualnya kembali ke pemakai lainnya atau didaur ulang.
Sayangnya teknologi ini belum diterapkan di Indonesia. Jika kejadian, bisa dipastikan akan menjadi teknologi yang
digemari banyak orang. Dengan menggunakan mesin ini, kita bisa mencegah bocornya senyawa berbahaya ke tanah
sehingga tidak hanya bisa membantu mengatasi finansial, tetapi juga turut berpartisipasi menjaga alam.
3. Kulkas Tanpa Listrik

Sumber: Tribun Manado


Kulkas tanpa listrik ini dibuat oleh Arya Nardhana dan Sanika Putra dari SD Al Azhar 14 Semarang. Bahan yang
mereka pakai sederhana yaitu styrofoam, pasir, dan air dingin. Lemari kotak dari styrofoam itu diutak atik sehingga bisa
menjadi lemari es dan bisa membuat sayuran bertahan hingga 7 hari.
Dilansir dari Detik.com, mereka kemudian mengembangkan ide tersebut dan membuat lemari es tanpa listrik. Ia
menjelaskan bahwa cara membuatnya cukup mudah yaitu menyiapkan kotak yang terbuat dari styrofoam. Dalam kotak
tersebut diletakkan kaleng biskuit untuk tempat menyimpan buah atau sayur, kemudian di sekelilingnya diberi pasir dan
air dingin.
6. Taman di Atap Rumah

Sumber: Edupaint.com
Jika Anda pernah ke Selandia Baru atau ke Islandia pasti Anda akan menemukan rumah dengan atap berupa tanaman.
Taman di atap ini tidak hanya cantik tapi juga bisa menyerap panas dan mengurangi CO2.
7. Lantai Penghasil Listrik
Sumber: Tribunnews
Jepang menjadi salah satu negara dengan inovasi temaju yang sejak tahun 2008 telah mengembangkan stasiun ramah
lingkungan. Area stasiun ini menggunakan lempengan keramik yang memiliki fungsi untuk mengubah tekanan menjadi
tegangan listrik. Jadi, semakin banyak orang berlalu lalang, semakin banyak energi yang dihasilkan.
8. Panel Surya

Sumber: Kompas.com
Panel yang terdiri dari sel surya ini telah lama dikenal akan kemampuannya mengubah cahaya menjadi listrik karena
sumber terkuatnya berasal dari cahaya matahari. Panel surya juga sering disebut dengan sel photovoltaic yang memiliki
arti ‘cahaya listrik.’ Sel ini bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari sehingga membuat arus
mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Panel surya bukanlah sebuah penemuan baru, apalagi di
negara maju. Namun potensi penghematan energi yang besar membuat penggunaan panel surya ini semakin meluas ke
penjuru dunia termasuk Indonesia. Untuk sekali pemasangan instalasi saja, kita sudah bisa mendapat sumber daya
energi dalam jangka panjang tanpa meninggalkan limbah maupun polusi.
9. Kincir Angin
Sumber: Pixabay
Angin bisa menjadi sumber energi alternatif yang baik untuk menggantikan bahan bakar fosil. Baling-baling dari kincir
akan berputar dan bergerak ketika ada energi angin yang mendorongnya. Selain untuk pengganti bahan bakar fosil,
kincir angin juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dan membantu penyaluran air dalam imigrasi. Dalam hal
pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena tidak
menimbulkan polusi udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar lainnya yang dapat menyebabkan munculnya
polusi udara yang berbahaya bagi lapisan atmosfer bumi.
10. Biogas

Sumber: igwsrl.com
Kotoran hewan dikenal bisa menghasilkan energi biogas yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Biogas
ini merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas fermentasi dari bahan-bahan organik yang tidak hanya berupa kotoran
hewan, tetapi juga kotoran manusia dan limbah domestik. Karbon dioksida dan metana merupakan kandungan utama
biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Biogas ini mampu
menghasilkan bahan bakar sekaligus bisa mengurangi limbah buangan.
8.Panel yang terdiri dari sel surya ini telah lama dikenal akan kemampuannya mengubah cahaya menjadi listrik karena
sumber terkuatnya berasal dari cahaya matahari. Panel surya juga sering disebut dengan sel photovoltaic yang memiliki
arti ‘cahaya listrik.’ Sel ini bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari sehingga membuat arus
mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Panel surya bukanlah sebuah penemuan baru, apalagi di
negara maju. Namun potensi penghematan energi yang besar membuat penggunaan panel surya ini semakin meluas ke
penjuru

5. Sumber: DW.com
Peti mati ini dinamakan Ecoffin yang diciptakan oleh perusahaan dari Colorado, Amerika Serikat, dengan
menggunakan pelepah pisang, bambu, pandan, kayu pinus, dan bahan lainnya. Inovasi ini ramah lingkungan
dibandingkan kremasi dengan kayu bakar biasa karena proses kremasi membutuhkan energi dengan intensitas tinggi
dan bisa menghasilkan emisi ke atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai