Di RTH itu sendiri nanti juga akan di tambahkan fasilitas publik seperti kursi taman
(Gambar 4), tempat sampah (Gambar 3) di beberapa titik, taman bermain mini dan
juga lampu – lampu taman (Gambar 5).
Dari sistem penataan lingkungan di sana, dari KSM yang ada di kelurahan Besusu
Tengah tersebut ingin menambahkan adanya jalur air untuk Damkar/Pemadam
guna untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran di sekitar kawasan Ruang
Terbuka Hijau yang ada di kelurahan Besusu Tengah.
Hasil dari konsep yang sudah di diskusikan, selanjutnya akan di buatkan
desainnya yang sesuai untuk tampilan dari pada Ruang Terbuka Hijau tersebut.
Dalam pembuatan desain tersebut, adanya segmen diskusi antara tim fasilitator dan
juga tim dari kantor OSP (Gambar 6)
Desain yang di munculkan kali ini memiliki konsep berbentuk taman dengan
banyaknya penghijauan di dalam kawasan tersebut dan elevasi permukaan dari
RTH tersebut di tinggikan sekitar 20 cm dari permukaan jalan (gambar 7).
Saat penyelesaian konsep, desain, gambar kerja telah rampung dengan baik maka
tahap pembangunan Ruang Terbuka Hijau langsung di realisasikan di kelurahan
Besusu Tengah. Untuk pembangunan RTH nya sendiri di mulai pada awal bulan
Oktober. Melihat dari progres pembangunan, ada salah satu segmen yang di ubah
di lapangan dari desain yang sudah ada di gambar kerja yaitu di area pemasangan
batu sikat. Di area tersebut di ubah menjadi sebuah kolam kecil yang berbentuk
bundar mengikuti pola batu bundar batu sikat sebelumnya dan di atasnya di beri
akses jembatan kecil sebagai penyeberangan (Gambar 20). Untuk tempat jalur air
bagi damkar, di buat pada bagian belakang rumah adat Bantaya dengan
menggunakan tempat penampungan air/tandon (Gambar 23).
Gambar 20. Tampak 1 Hasil Desain dan Progres Pengerjaan