Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Patofisiologi dan Tata Laksana


Remodeling Kardiak
Darmadi
RSUD ZA Pagar Alam, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia

ABSTRAK
Remodeling kardiak merupakan kondisi fisiologis maupun patologis akibat infark miokard, tekanan berlebihan, volume berlebihan, atau
kardiomiopati dilatasi idiopatik, yang melibatkan perubahan genetik, molekuler, dan seluler pada kardiomiosit dan interstisial. Mekanisme yang
mendasari adalah regangan miokard, aktivasi neurohormonal dan peranan sitokin. ACE-inhibitor, beta blocker, Ca channel blocker, angiotensin
receptor blocker, dan antagonis aldosteron terbukti efektif dalam memodulasi proses remodeling. Artikel ini membahas patofisiologi dan tata
laksana remodeling kardiak.

Kata kunci: remodeling kardiak, fibrosis kardiak, hipertrofi kardiomiosit, gagal jantung

ABSTRACT
Cardiac remodeling is commonly defined as a physiological or pathological state that may occur after myocardial infarction, pressure overload,
volume overload, or idiopathic dilated cardiomyopathy, which involves genetic, molecular and cellular changes in cardiomyocytes and
the interstitium. Underlying mechanisms include myocardial stretch, neurohormonal, and cytokine activation. ACE inhibitor, beta blocker,
calcium channel blocker, angiotensin receptor blocker, and aldosterone antagonism have proven to be effective in modulating the process of
remodeling. This review examines the pathophysiology and treatment of cardiac remodeling. Darmadi. Pathophysiology and Management
of Cadiac Remodeling.

Key words: cardiac remodeling, cardiac fibrosis, cardiomyocyte hypertrophy, heart failure

PENDAHULUAN membahas remodeling kardiak. Artikel ini terkait dengan peningkatan tekanan sistolik
Remodeling kardiak adalah ekspresi gen yang membahas patofisiologi dan tatalaksana dan diastolik. Jantung atlet ini merespon
menghasilkan perubahan molekuler, seluler, remodeling kardiak. tekanan berlebihan yang tiba-tiba dengan
dan interstitial serta secara klinis bermanifestasi hipertrofi konsentrik dan terkadang
sebagai perubahan ukuran, bentuk dan fungsi PEMBAHASAN disertai peningkatan diameter ventrikel kiri.
jantung. Remodeling dapat bersifat fisiologis Remodeling Fisiologis Hipertrofi konsentrik ditandai peningkatan
maupun patologis. Remodeling fisiologis Remodeling fisiologis sering disebut sebagai lebar kardiomiosit yang lebih dominan
adalah perubahan kompensasi dari dimensi athlete’s heart. Jantung atlet merupakan kondisi dibandingkan panjangnya. Remodeling
dan fungsi jantung dalam merespon proses fisiologis akibat peningkatan cardiac output kardiak pada atlet strength training maupun
fisiologis seperti olahraga dan kehamilan. dan stroke volume. Adaptasi kardiovaskuler endurance training tidak mutlak seperti yang
Remodeling patologis dapat muncul pada atlet bisa akibat aktivitas fisik dinamik, sudah dijelaskan; dinding ventrikel kiri lebih
karena tekanan berlebihan (stenosis aorta, isometrik, maupun kombinasi keduanya.3 tebal pada strength training, sementara
hipertensi), volume berlebihan (regurgitasi dilatasi ventrikel kiri lebih dominan pada
katup), maupun pasca infark miokard dan Pada jantung atlet endurance training endurance training. Atlet kombinasi kedua
miokarditis.1 (seperti pelari dan perenang) terjadi adaptasi latihan tersebut menunjukkan derajat dilatasi
struktural dan morfologik. Akibat peningkatan ventrikel kiri dan hipertrofi ventrikel yang
Proses remodeling berkaitan dengan prognosis beban dinamik, jantung berespon dengan lebih berat.3,4
yang lebih buruk pada pasien gagal jantung. hipertrofi eksentrik (ditandai peningkatan
Beberapa obat yang terbukti memiliki efek panjang kardiomiosit yang lebih dominan Remodeling Adaptif dan Maladaptif
reverse remodeling dan mengurangi dilatasi dibandingkan lebarnya). Terjadi perubahan Pertumbuhan dan remodeling miokard adalah
ventrikel antara lain angiotensin-converting miokard seperti dilatasi ventrikel kiri, respons struktural yang sesuai terhadap
enzyme (ACE)-inhibitor, beta-blocker, calcium peningkatan massa ventrikel kiri. Sedangkan tekanan dan volume berlebihan yang
channel blocker, angiotensin receptor blockers, pada atlet dengan strength training (seperti membebani jantung. Dinding miokard yang
dan antagonis aldosteron.2 Banyak penelitian atlet angkat beban dan pegulat) perubahan menebal diperlukan untuk menormalisasi stres

Alamat korespondensi email: t1c1l@yahoo.com

CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013 651


TINJAUAN PUSTAKA

Pathophysiologic stimulus Proses remodeling kardiak sangat


dipengaruhi oleh beban hemodinamik,
aktivasi neurohormonal, faktor endotelin,
sitokin, nitric oxide, dan stres oksidatif. Proses
Hemodynamic Hormonal Increased ventricular yang dapat terjadi dalam remodeling antara
alterations Imbalance wall tension
lain pemanjangan kardiomiosit, dinding
ventrikel menipis, ekspansi daerah infark,
inflamasi dan reabsorpsi jaringan nekrosis,
Cardiac hypertrophy
Cardiac hypertrophy
Cardiac dilatation
pembentukan jaringan parut, hipertrofi
and dilatation miosit, kehilangan miosit berkelanjutan,
dan akumulasi kolagen pada interstisial
Cardiac remodeling
kardiak.1
(Alterations in shape and
size of the myocardium)
Pada infark miokard, remodeling ventrikel
kiri mulai dengan cepat, biasanya dalam
Heart failure beberapa jam pertama setelah infark dan
terus berlanjut. Perjalanannya dipengaruhi
Gambar 1 Konsep remodeling kardiak terkait disfungi jantung pada kasus gagal jantung7 oleh tingkat keparahan penyakit dasar,
kejadian sekunder seperti infark miokard
berulang, faktor lain seperti iskemi atau
aktivasi neuroendokrin, genotip, dan
Pathological heart remodelling penatalaksanaan yang dilakukan. Saat
miosit meregang, aktivitas norepinefrin
lokal, pelepasan angiotensin dan endotelin
meningkat. Perubahan ini menstimulasi
gangguan ekspresi protein dan hipertrofi
miosit. Hasil akhirnya adalah penurunan
lebih jauh performa jantung disertai
peningkatan aktivasi neurohormonal. Selain
itu, peningkatan aktivasi aldosteron dan
sitokin juga akan menstimulasi sintesis
kolagen, yang mengarah pada fibrosis dan
Normal heart condition Eccentric hypertrophy Concentric hypertrophy remodeling matriks ekstraseluler.7

Gambar 2 Hipertrofi Eksentrik dan Hipertrofi Konsentrik3 Fase awal remodeling adalah untuk
memperbaiki area nekrosis dan
dinding yang diinduksi tekanan berlebihan massa dan berat tanpa dipengaruhi geometri pembentukan jaringan parut, sampai
dan melalui proses ini pemendekan serat ventrikel. Remodeling lebih diartikan sebagai titik tertentu dianggap menguntungkan.
dapat tetap dipertahankan walaupun beban perubahan geometri tanpa perubahan Besarnya remodeling terkait dengan ukuran
kerja lebih tinggi. Proses ini dipandang adaptif berat. Ventrikel yang ukurannya membesar infark. Segera setelah infark miokard, area
atau sebagai kompensasi, memampukan namun mempunyai dinding tipis akan cedera meluas diikuti dilatasi regional dan
jantung untuk mempertahankan fungsi mempunyai berat jantung yang sama (tanpa penipisan zona infark. Saat remodeling,
saat tekanan atau volume berlebihan pada hipertrofi) namun mengalami remodeling. dimensi geometrik menjadi kurang elips
fase akut kerusakan jantung. Pada kondisi Istilah remodeling merujuk pada perubahan dan lebih bulat, juga terdapat perubahan
tertentu seperti infark miokard, miokarditis geometris dengan atau tanpa perubahan massa ventrikel, komposisi dan volume
non iskemik, dan kardiomiopati, perubahan berat. Faktanya, pada hampir semua kasus yang semuanya mempengaruhi fungsi
struktural yang diamati sebagian besar adalah remodeling, biasanya tetap ada peningkatan jantung. Perubahan seluler dan molekuler
maladaptif sejak awal. Perubahan struktural otot dan berat jantung secara keseluruhan. 5 dalam remodeling berupa hipertrofi miosit,
tidak diperlukan untuk mempertahankan nekrosis, apoptosis, fibrosis, dan proliferasi
volume kontraksi yang adekuat. Remodeling Patofisiologi fibroblas. Akibat volume berlebihan, radius
yang progresif selalu diartikan mempunyai Miosit adalah sel jantung utama yang terlibat interna ventrikel meningkat menyebabkan
efek merusak dan dikaitkan dengan prognosis dalam proses remodeling. Komponen lain yang hipertrofi eksentrik. Sebaliknya tekanan
buruk.5 terlibat adalah interstitium, fibroblas, kolagen berlebihan menyebabkan tebal dinding
dan pembuluh darah koroner dan proses lain ventrikel kiri meningkat tanpa atau dengan
Hipertrofi dan Remodeling yang terkait berupa iskemik, nekrosis sel dan sedikit peningkatan ukuran rongga jantung,
Hipertrofi mempunyai arti peningkatan apoptosis.6 disebut hipertrofi konsentrik.8

652 CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013


TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Utama Remodeling Kardiak yang berkontribusi pada peningkatan Di samping mengubah Angiotensin I menjadi
1. Kardiomiosit dimensi ruangan sebagai respons terhadap Angiotensin II, ACE juga mengkatalisis
Miosit dan sel jantung lain dipercaya terlibat peningkatan tekanan. Hal ini diduga menjadi degradasi bradikinin menjadi metabolit inaktif.
dalam proses remodeling. Miosit menjadi penyebab kelainan miosit.3,5,7 Bradikinin mungkin mempunyai peranan lebih
fokus utama karena aktivitas kontraksi dan menonjol dalam mekanisme kerja ACE inhibitor
memberikan kontribusi terbesar pada 4. Peran apoptosis karena ditemukan jalur alternatif pembentuk
massa jantung. Pada saat rusak, jumlah Ada hipotesis bahwa disfungsi ventrikel kiri Angiotensin II yaitu serine protease chymase
miosit berkurang dan miosit yang tersisa progresif terjadi akibat kematian miosit yang jantung yang ditemukan di berbagai organ
menjadi panjang atau hipertrofi sebagai berlangsung. Apoptosis mungkin menjadi semua mamalia; serine protease chymase ini
bagian dari proses kompensasi awal untuk mekanisme pengaturan penting dalam respons mengkatalisis konversi hidrolitik Angiotensin I
mempertahankan volume kontraksi setelah adaptif terhadap tekanan yang berlebihan di menjadi Angiotensin II yang secara substansial
kehilangan jaringan kontraktil. Ketebalan mana apoptosis awal terkait dengan hipertofi lebih tinggi dibandingkan dengan ACE dan
dinding ventrikel juga akan meningkat. Kondisi jantung. Pencetus apoptosis lainnya adalah enzim pembentuk Angiotensin II lain. Lebih
pengisian yang terganggu meregangkan sitokin (terutama TNF-α dan interleukin), stres dari 90% Angiotensin II manusia dan anjing
membran sel dan berperan menginduksi oksidatif, dan kerusakan mitokondria.3,5,7 dibentuk oleh chymase, sedangkan lebih dari
ekpresi gen terkait hipertrofi; pada miosit 80% Angiotensin II tikus dan kelinci dihasilkan
jantung akan menyebabkan sintesis protein TATA LAKSANA oleh ACE. Chymase pada jantung manusia dan
kontraktil yang baru dan penggabungan Angiotensin-converting enzyme (ACE)- pembuluh darahnya terutama dihasilkan oleh
sarkomer baru. Ada hipotesis yang menyatakan inhibitor sel mast dan terdapat di interstisial jantung.12
bahwa pola yang terjadi akan menentukan Sejumlah penelitian mengkonfirmasi bahwa
apakah miosit jantung akan memanjang atau ACE inhibitor mengurangi progresifitas Beta Blocker
justru menambah diameternya.3,5,7 remodeling ventrikel kiri pada binatang Beta blocker secara konsisten memperbaiki
pecobaan dengan gagal jantung. Pfeffer et fungsi ventrikel kiri. Bersama ACE inhibitor
2. Peran proliferasi fibroblas al mengembangkan penelitian pada tikus terbukti memperbaiki fraksi ejeksi pasien
Fibroblas dan sel endotel diaktivasi sebagai dengan infark miokard untuk mempelajari pasca infark miokard maupun gagal jantung.
respons terhadap serangan iskemik. Stimulasi remodeling ventrikel dan menemukan bahwa Data ekokardiografi mendapatkan bahwa
fibroblas meningkatkan sintesis kolagen kaptopril dapat mengurangi hipertrofi carvedilol secara signifikan menurunkan
dan menyebabkan fibrosis ventrikel. Hal ventrikel. 10 volume akhir diastolik ventrikel kiri dan
ini menyebabkan apoptosis dan nekrosis volume akhir sistolik, meningkatkan fraksi
kardiomiosit, digantikan oleh fibroblas dan Studi lain mendapatkan bahwa ACE inhibitor ejeksi ventrikel kiri, serta perbaikan remodeling
kolagen ekstraseluler.6 mengurangi peningkatan massa ventrikel kardiak. Studi lain membuktikan karvedilol dan
kiri dan deposit kolagen interstisial. Linz metoprolol dapat memengaruhi geometri
Fibrosis menyebabkan kekakuan miokard dkk. melakukan penelitian dengan ramipril dan massa ventrikel kiri. Walaupun bisoprolol
yang mengganggu pengisian jantung. dosis rendah (10 μg/kgBB/hari) yang tidak dan metoprolol terbukti menurunkan
Kehilangan miosit merupakan mekanisme mempunyai efek pada tekanan darah dan mortalitas pasien gagal jantung, namun
penting terjadinya gagal jantung. Apoptosis dosis tinggi (1 mg/kgBB/hari) yang dapat efek reverse remodeling-nya lebih lemah
kardiomiosit akan menurunkan kontraktilitas menurunkan mean arterial pressure (MAP); dibandingkan carvedilol. Diperkirakan yang
dan menyebabkan berkurangnya ketebalan didapatkan penurunan hipertrofi ventrikel kiri berkontribusi dalam reverse remodeling
dinding miokard. Hal inilah yang menyebab- dan fibrosis miokardial yang sama pada kedua adalah efek antioksidan. Sebuah studi yang
kan terjadinya kardiomiopati dilatasi. Ketika dosis. Hal ini mendukung pendapat bahwa membandingkan carvedilol dan metoprolol
jantung terpapar tekanan berlebihan dan efek anti remodeling ramipril adalah karena menunjukkan bahwa keduanya memiliki efek
hipertrofi gagal, akan menyebabkan dilatasi efek hemodinamiknya. antioksidan yang signifikan dan memperbaiki
ventrikel. Peningkatan kekakuan miokard fraksi ejeksi setelah penggunaan lebih dari 6
dan penurunan kontraktilitas merupakan Kaptopril terbukti menurunkan secara bulan.1
konsekuensi remodeling yang patologis dan signifikan volume akhir sistolik ventrikel kiri
menjadi prediktor kuat terjadinya gagal serta meningkatkan stroke volume dan fraksi Penurunan mortalitas pasien gagal jantung
jantung.6,9 ejeksi. Mekanisme perbaikan dengan ACE dengan beta blocker terkait dengan modifikasi
inhibitor terkait dengan vasodilatasi perifer, proses remodeling. Beta blocker terbukti secara
3. Peran degradasi kolagen ventricular unloading, dan perubahan dilatasi aktual berperan sebagai reverse remodeling
Miosit miokard ditopang oleh jaringan ventrikel, serta efek tambahan pada sirkulasi dengan menurunkan volume ventrikel kiri
penyambung yang terdiri dari mayoritas koroner dan intrinsic plasminogen activating dan memperbaiki fungsi sistolik.13 Carvedilol
kolagen fibrilar, kolagen ini disintesis dan system. ACE inhibitor memiliki efek langsung monoterapi maupun kombinasi carvedilol
didegradasi oleh fibroblas interstitial. Miokard ke jaringan miokard dan mencegah hipertrofi dan enalapril memiliki efek reverse remodeling,
kolagenase merupakan proenzim penting dan pertumbuhan tidak tepat yang distimulasi sementara enalapril monoterapi tidak
dalam kondisi inaktif di ventrikel. Aktivasi oleh angiotensin II dan faktor pertumbuhan memiliki efek tersebut.14 Sementara itu, reverse
terjadi setelah adanya kerusakan miokard lainnya.11 remodeling terjadi pada pasien yang mendapat

CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013 653


TINJAUAN PUSTAKA

metoprolol dan bisoprolol karena terjadi plasma, fibrosis kardiak, dan ukuran memperbaiki struktur miokard dan fungsi dari
penurunan volume dan diameter ventrikel kiri kardiomiosit. Telmisartan dapat mencegah pasien gagal jantung.24
akhir diastolik dan akhir sistolik.15,16 remodeling kardiak melalui reduksi hipertrofi
kardiak dan fibrosis. Efek antiinflamasi dan Sebuah studi mendapatkan kombinasi
Patofisiologi peranan beta blocker terhadap aktivasi PPAR-γ diduga turut berkontribusi spironolakton dan kandesartan berfungsi
reverse remodeling diduga pada tingkat seluler. dalam mensupresi aktivitas angiotensin II.21 reverse remodeling pada pasien gagal jantung.
Aktivasi reseptor beta pada miokard terbukti Blokade oleh dua agen menghasilkan reduksi
memicu disfungsi dan kematian kardiomiosit. Studi ekokardiografi VALIANT, meliputi 610 ukuran ventrikel kiri secara signifikan, perbaikan
Efek ini dimediasi oleh peningkatan cAMP, me- pasien menunjukkan bahwa kaptopril, fungsi sistolik, dan mengurangi hipertrofi
nyebabkan peningkatan kalsium intraseluler valsartan, dan kombinasi keduanya mampu ventrikel kiri. Mekanisme kardioprotektif
yang dapat menyebabkan overload kalsium memperbaiki ukuran dan fungsi ventrikel. melalui reduksi fibrosis miokard dan reverse
dan nekrosis sel. Katekolamin sendiri dapat Valsartan memiliki efek yang sama dengan remodeling. Kombinasi terapi spironolakton
berperan sebagai growth factors pada kaptopril dalam memodulasi remodeling dan candesartan pada penelitian binatang juga
kardiomiosit dan hipertrofi miosit akibat stres kardiak. Studi ekokardiografi ELITE menilai dapat menurunkan volume ventrikel kiri dan
oksidatif memicu terjadinya apoptosis. Beta volume ventrikel pada pasien lansia dengan fibrosis miokard. Selain itu, kombinasi terapi
blocker dapat menghambat proses ini.17 gagal jantung dan/atau disfungsi ventrikel kiri ini memberikan inhibisi komplit terhadap
(fraksi ejeksi <40%) menemukan bahwa ARB sistem renin angiotensin aldosteron (RAAS).
Calcium Channel Blocker mampu mencegah remodeling kardiak. Baik Terjadi supresi RAAS dengan terapi jangka
Amlodipine dan benidipine terbukti me- losartan maupun kaptopril dapat mencegah panjang beta blocker, ACE inhibitor, atau ARB
ngurangi hipertrofi miokard.18 Dihidropiridin dilatasi ventrikel kiri dengan menurunkan namun tidak berlangsung lama. Penggunaan
(CCB kerja panjang) efektif dalam menurunkan volume akhir diastolik ventrikel kiri, namun kombinasi antagonis aldosteron ketika ARB
tekanan darah, inhibisi remodeling kardiak, efek dari kaptopril lebih superior dibandingkan digunakan sebagai monoterapi terhadap
dan menurunkan risiko kardiovaskular. Studi losartan.22 Studi ekokardiografi OPTIMAAL pasien gagal jantung untuk mendapatkan
lain menunjukkan benidipine (CCB kerja (the Optimal Trial in Myocardial Infarction with efek reverse remodeling yang optimal.25
panjang) dapat meningkatkan aliran koroner Angiotensin II Antagonist Losartan), meliputi
dan menurunkan iskemia miokard dengan 225 pasien menunjukkan losartan dan Monoterapi antagonis aldosteron mampu
memicu pelepasan NO. NO diketahui dapat kaptopril dapat memperbaiki fungsi ventrikel, menurunkan dimensi akhir diastolik ventrikel
mengurangi keparahan hipertrofi dan namun efek kaptopril lebih superior.23 kiri dan volume akhir diastolik ventrikel kiri,
gagal jantung. Lebih lanjut benidipine juga sementara terapi kombinasi memberikan
dapat menghambat fibrosis miokard pada Antagonis Aldosteron efek yang lebih signifikan dan memperbaiki
model tikus dengan DM. Benidipine dapat Aldosteron terkait dalam respons vaskular fungsi ventrikel kiri. Peningkatan ekspresi
menghambat remodeling kardiak melalui jalur terhadap radikal bebas, TNF-alfa, dan produksi gen tipe I dan III kolagen dapat dihambat
sinyal nitric oxide.19 sitokin lainnya, sementara antagonis reseptor oleh keduanya. Antagonis aldosteron terbukti
aldosteron mampu menghambat efek memperbaiki remodeling ventrikel. Kombinasi
Fibrosis miokard memegang peranan penting tersebut. Ada peningkatan prokolagen pro dengan candesartan meningkatkan efek
dalam proses remodeling kardiak. Benidipine peptida tipe 1 pada sampel darah dari sinus pencegahan fibrosis ventirikel, hipertrofi, dan
secara signifikan menghambat fibrosis miokard. koroner, yang merupakan fibrosis marker perubahan molekuler.26
Kolagen tipe I dan III diproduksi oleh fibroblas pada penyakit jantung hipertensif. Duprez
kardiak dan merupakan komponen utama dari et al menemukan korelasi antara indeks SIMPULAN
matriks kolagen miokard, sementara kolagen ketebalan ventrikel kiri dengan level serum Remodeling kardiak merupakan perubahan eks-
tipe IV juga diekspresikan oleh miosit kardiak aldosteron. Setelah infark miokard akut, awal presi genom, molekuler, seluler, dan interstisial
dan fibroblas, dan merupakan komponen proses remodeling dapat dihambat dengan yang bermanifestasi dengan perubahan ukuran,
utama membran basalis. Angiotensin II penggunaan antagonis reseptor aldosteron bentuk, dan fungsi jantung. Proses remodeling
menginduksi peningkatan fibronektin mRNA sedini mungkin. Antagonis aldosteron dipengaruhi oleh beban hemodinamik, aktivasi
di miokard disertai peningkatan kolagen merupakan agen dengan efek antifibrotik neurohormonal, dan lain-lain, kardiomiosit
tipe I dan tipe IV. Up regulation prokolagen kuat, namun efek antihipertensinya lebih merupakan sel utama dalam proses remodeling.
IV alfa menunjukkan kemungkinan gen yang lemah, mampu memperbaiki fungsi miokard Patokan untuk memeriksa remodeling kardiak
berperan dalam remodeling kardiak. Down pada pasien dengan disfungsi diastolik. 24 adalah ukuran, bentuk dan massa jantung, fraksi
regulation gen ini oleh benidipine merupakan ejeksi, volume akhir diastolik dan akhir sistolik,
kontribusi penting dalam menghambat Pasien gagal jantung yang diterapi dengan ACE dan kekuatan kontraksi. Adanya remodeling
remodeling kardiak.20 inhibitor/antagonis aldosteron, dan beta blocker, menunjukkan prognosis lebih buruk. Penting
memiliki efek antihipertensi serta terjadi reduksi untuk memberikan terapi yang memiliki efek
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) signifikan ketebalan septum interventrikel. memperlambat maupun reverse remodeling
Penelitian terhadap model binatang tikus Pasien yang diterapi dengan spironolakton seperti ACE-inhibitor, beta blocker, Ca channel
dengan infark miokard menunjukkan menunjukkan efek blokade renin angiotensin blocker, angiotensin reseptor blocker, atau
penurunan kadar brain natriuretic peptide aldosteron yang paling signifikan sehingga antagonis aldosteron.

654 CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013


TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1. Cohn JN, Ferrari R, Sharpe N. Cardiac remodelling–concepts and clinical implications: a consensus paper from an international forum on cardiac remodelling. On behalf of an International
Forum on Cardiac Remodelling. J Am Coll Cardiol. 2000;35(3):569-82.
2. Miller LW, Lietz K. Cardiac Remodeling and Recovery: Lessons from Mechanical Ventricular Assist Devices. Cardiology rounds. 2004;8(8):1-6.
3. Mihl C, Dassen WR, Kuipers H. Cardiac remodelling: concentric versus eccentric hypertrophy in strength and endurance athletes. Neth Heart J. 2008;16(4):129-33.
4. Ellison GM, Waring CD, Vicinanza C, Torella D. Physiological cardiac remodelling in response to endurance exercise training: cellular and molecular mechanisms. Heart. 2012;98(1):5-10.
5. Greenberg B. Cardiac Remodeling: Mechanisms and Treatment. New York: Taylor and Francis Group; 2006.
6. Wakatsuki T, Schlessinger J, Elson EL. The biochemical response of the heart to hypertension and exercise. Trends Biochem Sci. 2004;29(11):609-17.
7. Libby P, Bonow RO, Mann DL, Zipes DP. Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.
8. Kehat I, Molkentin JD. Molecular Pathways Underlying Cardiac Remodeling During Pathophysiological Stimulation. Circulation. 2010;122(25):2727-35.
9. Lips DJ, de Windt LJ, van Kraaij DJ, Doevendans PA. Molecular determinants of myocardial hypertrophy and failure: alternative pathways for beneficial and maladaptive hypertrophy. Eur
Heart J. 2003;24(10):883-96.
10. Tanaka Y, Nagai M, Date T, Okada T, Abe Y, Seki S, et al. Effects of Bradykinin on Cardiovascular Remodeling in Renovascular Hypertensive Rats. Hypertens Res. 2004; 27(11): 865–75.
11. Grobe JL, Mecca AP, Lingis M, Shenoy V, Bolton TA, Machado JM, et al. Prevention of angiotensin II-induced cardiac remodeling by angiotensin (1-7). Am J Physiol Heart Circ Physiol.
2007;292(2):736-42.
12. Levick SP, Melendez GC, Plante E, McLarty JL, Brower GL, Janicki JS. Cardiac mast cells: the centrepiece in adverse myocardial remodelling. Cardiovasc Res. 2011; 89(1):12–9.
13. Udelson JE. Ventricular remodeling in heart failure and the effect of beta-blockade. Am J Cardiol. 2004;93(9A):43B–8B.
14. Remme WJ, Riegger G, Hildebrandt P, Komajda M, Jaarsma W, Bobbio M, et al. The benefits of early combination treatment of carvedilol and an ACE-inhibitor in mild heart failure and left
ventricular systolic dysfunction. The carvedilol and ACE-inhibitor remodelling mild heart failure evaluation trial (CARMEN). Cardiovasc Drugs Ther. 2004;18(1):57–66.
15. Waagstein F, Stromblad O, Andersson B, Bohm M, Darius M, Delius W, et al. Increased exercise ejection fraction and reversed remodeling after long-term treatment with metoprolol in
congestive heart failure: a randomized, stratified, double-blind, placebo-controlled trial in mild to moderate heart failure due to ischemic or idiopathic dilated cardiomyopathy. Eur J Heart
Fail. 2003;5(5):679–91.
16. de Groote P, Delour P, Lamblin N, Dagorn J, Verkindere C, Tison E, et al. Effects of bisoprolol in patients with stable congestive heart failure. Ann Cardiol Angeiol. 2004;53(4):167–70.
17. Silke B. Beta-blockade in CHF: pathophysiological considerations. Eur Heart J. 2006;8(Suplemen):13-8.
18. Sanada S, Node K, Minamino T, Takashima S, Ogai A, Asanuma H, et al. Long-Acting Ca2-Blockers Prevent Myocardial Remodeling Induced by Chronic NO Inhibition in Rats. Hypertension.
2003;41(4):963-7.
19. Jesmin S, Sakuma I, Hattori Y, Fujii S, Kitabatake A. Long-acting calcium channel blocker benidipine suppresses expression of angiogenic growth factors and prevents cardiac remodelling
in a type II diabetic rat model. Diabetologia. 2002;45(3):402–15.
20. Liao Y, Asakura M, Takashima S, Ogai A, Asano O, Asanuma H, et al. Benidipine, a long-acting calcium channel blocker, inhibits cardiac remodeling in pressure-overloaded mice. Cardiovasc
Res. 2005;65(4):879-88.
21. Maejima Y, Okada H, Haraguchi G, Onai Y, Kosuge H, Suzuki J, et al. Telmisartan, a unique ARB, improves left ventricular remodeling of infarcted heart by activating PPAR gamma. Lab Invest.
2011;91(6):932-44.
22. Solomon SD, Skali HS, Anavekar NS. Changes in ventricular size and function in patients treated with valsartan, captopril, or both following myocardial infarction. Munich: European
Society of Cardiology Congress; 2004.
23. Moller JE, Dahlstrom U, Gotzsche O, Lahiri A, Skagen K, Andersen GS, et al. Effects of losartan and captopril on left ventricular systolic and diastolic function after acute myocardial
infarction: results of the Optimal Trial in Myocardial Infarction with Angiotensin II Antagonist Losartan (OPTIMAAL). Am Heart J. 2004;147(3):494-501.
24. Tejeda AO, Ramirez EC, Martinez LC, Lafuente EA, Leon DC, Toledo RG, et al. Aldosterone receptor antagonists induce favorable cardiac remodeling. Rev Invest Clin. 2007;59(2):103-7.
25. Chan AK, Sanderson JE, Wang T, Lam W, Yip G, Wang M, et al. Aldosterone Receptor Antagonism Induces Reverse Remodeling When Added to Angiotensin Receptor Blockade in Chronic
Heart Failure. J Am Coll Cardiol. 2007;50(7):591-6.
26. Yoshiyama M, Omura T, Yoshikawa J. Additive improvement of left ventricular remodeling by aldosterone receptor blockade with eplerenone and angiotensin II type 1 receptor antagonist
in rats with myocardial infarction. Nihon Yakurigaku Zasshi. 2004;124(2):83-9.

CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013 655

Anda mungkin juga menyukai