Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika

TINJAUAN PUSTAKA e-ISSN: 2615-3874 | p-ISSN: 2615-3882

Penyakit Jantung Hipertensi dan Gagal Jantung

Haris Munirwan, Onna Januaresty


Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala/RSUD Zainoel
Abidin, Banda Aceh

ABSTRAK
Penyakit jantung hipertensi menggambarkan spektrum kondisi yang berkaitan
Kata Kunci: dengan hipertensi yang berkembang dari perubahan struktur miokard subklinis,
Penyakit jantung mekanik, seluler, dan ekstraseluler hingga gejala klinis gagal jantung. Dalam
hipertensi, paradigma ini, beban hemodinamik yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi
respon hipertrofik, meningkatkan tekanan dinding ventrikel kiri yang mengarah ke penebalan
gagal jantung kompensasi dinding dan peningkatan massa ventrikel kiri. Faktor-faktor seperti
ras, jenis kelamin, neurohormon, sitokin, dan faktor pertumbuhan memodulasi
respon hipertrofik ini, menghasilkan fibrosis, kekakuan miokard, disfungsi
mekanik, dan akhirnya gagal jantung.

Korespondensi: munirwanharis@unsyiah.ac.id (Haris Munirwan)

ABSTRACT
Hypertensive heart disease describes a spectrum of conditions associated
Keywords: with hypertension that develop from subclinical, mechanical, cellular, and
Hypertensive heart extracellular myocardial structure changes to clinical symptoms of heart
disease, failure. In this paradigm, the hemodynamic load induced by high blood pressure
hypertrophic response, increases left ventricular wall pressure leading to compensatory thickening of
heart failure the left ventricle wall and an increase in left ventricle mass. Factors such as
race, gender, neurohormones, cytokines, and growth factors modulate this
hypertrophic response, resulting in fibrosis, myocardial stiffness, mechanical
dysfunction, and ultimately heart failure.

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 9


PENDAHULUAN stres meningkatkan kerapatan mikrotubulus yang

P
menyebabkan kelainan pada arsitektur mikro sel
enyakit jantung hipertensi menggambarkan
yang mengganggu fungsi kontraktil miosit. 4,5
spektrum kondisi yang berkaitan dengan
Tubulus transversal (t), struktur sel yang
hipertensi yang berkembang dari perubahan
mengatur siklus kalsium untuk kontraksi miosit
struktur miokard subklinis, mekanik, seluler, dan
normal, juga dikaitkan dengan penyakit jantung
ekstraseluler hingga gejala klinis gagal jantung.
hipertensi. Dalam satu penelitian, Wei et al
Dalam paradigma ini, beban hemodinamik yang
menunjukkan bahwa ikatan yang sengaja dibuat pada
disebabkan oleh tekanan darah tinggi meningkatkan
aorta troakalis menyebabkan remodeling t-tubular
tekanan dinding ventrikel kiri (VKi) yang mengarah
pada awal perkembangan hipertrofi. Perubahan ini
ke penebalan kompensasi dinding dan peningkatan
terlihat lebih awal sebelum adanya perubahan pada
massa VKi. Faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin,
aspek ekokardiografi. Temuan ini juga dikonfirmasi
neurohormon, sitokin, dan growth factor memodulasi
oleh Shah et al pada uji terhadap pada tikus dengan
respons hipertrofik ini, menghasilkan fibrosis,
hipertensi. Akibat paparan kronis terhadap tekanan
kekakuan miokard, disfungsi mekanik sehingga
darah tinggi, t-tubulus menjadi tidak teratur, yang
terjadi Hipertrofi dan remodeling VKi dan berujung
mengarah ke penurunan siklus kalsium intraseluler
pada gagal jantung. 1,2
dan strain miokardium yang abnormal sebelum
Meskipun tahap-tahap penyakit jantung
bukti nyata adanya disfungsi ventrikel kiri pada
hipertensi menunjukkan perkembangan searah,
ekokardiogram. 5,6
penelian pada Losartan Intervention For Endpoint
Studi-studi ini memberikan dasar biologis
Reduction in Hypertension (LIFE) telah menunjukkan
perubahan seluler ultrastruktural yang mengarah ke
bahwa agen antihipertensi dapat mengurangi massa
perubahan abnormal mekanis dari miokardium yang
VKi, sebuah temuan yang juga terkait dengan hasil
mendahului gagal jantung klinis. Perubahan matriks
yang lebih baik dalam analisis post hoc. Dalam
ekstraseluler juga telah terbukti memainkan peran
meta-analisis 80 uji coba yang membandingkan
penting dalam perkembangan dari penyakit jantung
efektivitas berbagai kelas obat antihipertensi untuk
hipertensi menjadi gagal jantung. 6.7
memperbaiki hipertrofi VKi pada pasien hipertensi.
Abnormalitas pada level metalloproteinases
Klingbiel dkk mengidentifikasi bahwa indeks massa
matriks (MMP) dan inhibitor jaringan MMP (TIMP)
VKi menurun 13% dengan Angiotensin Receptor
juga telah terlibat dalam perkembangan penyakit
Blocker (ARB), 11% dengan Calcium Channel Blocker
jantung hipertensi. Dalam sebuah penelitian yang
(CCB), dan 10% dengan ACE inhibitor.2,3
membandingkan pasien dengan hipertrofi VKi
dengan kontrol, mereka dengan hipertensi dan
DISFUNGSI SISTOLIK DAN DIASTOLIK struktur VKi normal memiliki kadar MMP normal,
sedangkan mereka yang hipertensi dan hipertrofi VKi
Disfungsi diastolik, merujuk pada kelainan
memiliki profil MMP / TIMP yang lebih tinggi. Biopsi
pada relaksasi dan pengisian VKi, yang merupakan
Endomyocardial telah mengkonfirmasi hubungan
ciri khas penyakit jantung hipertensi. Karena VKi
antara tingkat MMP / TIMP yang merugikan dan
mengalami remodelling sebagai respon terhadap
fibrosis jantung dan dilatasi VKi. 6,7,8
hipertensi, hipertrofi miosit jantung, dan perubahan
Genetik juga memeiliki peranan pada variasi
fibrotik terjadi yang meningkatkan kekakuan VKi dan
respon ras / etnis pada penyakit jantung hipertensi.
mengubah sifat mekanik jantung. 3,4
Studi yang berkembang dalam mengidentifikasi
Selain perubahan struktural dan mekanik dari
faktor-faktor penentu genetik hipertrofi VKi yaitu
hipertensi, beberapa penelitian telah mengungkapkan
Genetik (HyperGEN) dan Dallas Heart Studyn
perubahan seluler pada hipertrofi VKi. Dalam
menunjukkan orang dewasa Afrika-Amerika dengan
hewan model miokardium hipertrofi konsentrik,

10 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |


dan tanpa hipertensi memiliki kemungkinan hipertrofi VKi patologis (berbeda dengan hipertrofi fisiologis
VKi dua kali lipat hingga tiga kali lipat lebih besar, pelatihan olahraga, yang melibatkan lebih sedikit
bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risiko fibrosis). 2,3,6
kardiovaskular dan massa tubuh. 2,4,5 Gangguan coronary flow reserves juga terjadi
pada jantung hipertrofi dimana aliran darah koroner
PATOGENESIS PENYAKIT JANTUNG pada fase istirahat masih pada level yang normal,
HIPERTENSI tetapi cadangan aliran menjadi terganggu ketika
massa miosit melebihi suplai darah.. 2,4 Gangguan
Hipertensi adalah faktor risiko utama tidak coronary flow reserves juga menyebabkab iskemia
hanya untuk pernyakti jantung koroner (PJK) tetapi subendokardial pada kondisi dengan peningkatan
juga untuk hipertrofi VKi dan gagal jantung. 2,3 Pada kebutuhan oksigen miokard. Kombinasi iskemia
pasien hipertensi, hipertrofi VKi secara kuat dan subendokardial dan fibrosis jantung merusak
independen menentukan morbiditas dan mortalitas, relaksasi diastolik, menyebabkan dispnea saat
predisposisi terhadap gagal jantung, ventrikel aktivitas dan gagal jantung dengan fungsi sistolik
takiaritmia, stroke iskemik, fibrilasi atrium, dan stroke yang dipertahankan. 2,4
emboli. Penelitian yang berkembang meningkatkan
pemahaman kita tentang jalur transduksi sinyal
GAGAL JANTUNG HIPERTENSI
molekuler yang mendasari tekanan berlebihan
hipertrofi kardiomiosit. Selain itu, kelainan struktural Perkembangan dari hipertensi menjadi
pada jantung hipertensi melebihi hipertrofi tingkat hipertrofi VK konsentris merupakan langkah penting
miosit; terapi juga termasuk hipertrofi medial dari pada jalur menuju gagal jantung. Perubahan patologis
arteri koroner intramyocardial dan deposisi kolagen, pada hipertrofi VKi akibat hipertensi termasuk
yang menyebabkan fibrosis jantung.2,3,5Perubahan peningkatan ukuran kardiomiosit, perubahan dalam
ini terjadi akibat tekanan yang berlebihan dan matriks ekstraseluler dengan akumulasi fibrosis, dan
aktivasi neurohormonal yang berkontribusi terhadap kelainan pembuluh darah koroner intramyocardial,
hipertensi. Dalam model hewan, aldosteron, termasuk hipertrofi medial dan fibrosis perivaskular.
norepinefrin, dan prorenin mempercepat tekanan Mekanisme yang bertanggung jawab terjadinya
yang berlebihan hipertrofi kardiomiosit dan hipertrofi tidak hanya respon terhadap tekanan
mempromosikan fibrosis jantung, ciri khas hipertrofi mekanik dari tekanan darah tinggi tetapi juga

Gambar 1. Progresifitas Penyakit jantung hipertensi menjadi gagal jantung3


| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 11
pengaruh neurohormon, faktor pertumbuhan, dan massa VKi tidak meningkat. Studi ekokardiografi
sitokin. Namun demikian, penelitan menunjukkan telah menunjukkan bahwa pasien hipertensi dapat
bahwa kontrol yang lebih ketat dari tekanan darah memiliki salah satu dari pola geometri VKi ini.2,6
sistolik (target 130 mm Hg versus 140 mm Hg) Secara umum, hipertensi berkembang menjadi
dikaitkan dengan pengurangan perkembangan hipertrofi VKi konsentris (berdinding tebal) (jalur 1).
hipertrofi VKi. 2,6 Jalur langsung dari hipertensi menjadi gagal jantung
(peningkatan volume LV dengan penurunan LVEF)
VARIABILITAS DALAM PENGEMBANGAN DAN dapat terjadi tanpa (jalur 2) atau dengan (jalur 3)
POLA HIPERTENSI VENTRIKEL KIRI infark miokard (MI). Hipertrofi konsentris yang paling
umum berkembang menjadi gagal jantung yaitu
Geometri Ventrikel Kiri melalui interval infark miokard (jalur 4).
Massa VKi dapat meningkat baik pada penebalan Data peneltian menunjukkan bahwa tidak
dinding atau dilatasi bilik. Penebalan dinding terjadi banyak ditemukan hipertrofi konsentris berkembang
lebih sering sebagai respons terhadap tekanan menjadi gagal jantung tanpa infark miokard interval
berlebih, dan dilatasi bilik terjadi lebih sering sebagai (jalur 5). Pasien dengan hipertrofi VK konsentris dapat
respon terhadap volume berlebih dan dilatasi bilik berkembang menjadi gagal jantung simptomatik
terjadi lebih sering sebagai respon terhadap volume dengan normal fraksi ejeksi VK (jalur 6), dan pasien
berlebih. dengan gagal jantung dilatasi dapat mengalami
Dalam upaya untuk mengkategorikan 2 pola gagal jantung simptomatik dengan fraksi ejeksi VK
respon ini, rasio ketebalan dinding VKi dengan yang berkurang (jalur 7). Panah yang lebih tebal
diameter diastolik (“ketebalan dinding relatif”) menggambarkan jalur yang lebih umum dibandingkan
diukur dengan ekokardiografi. Ketika ketebalan dengan panah yang lebih tipis.
2,6,7

dinding relatif meningkat (misalnya, 0,42, meskipun


mungkin diperlukan cutoff variabel-variabel), Hipertrofi Konsentrik dan Hipertrofi Eksentrik
hipertrofi VKi diklasifikasikan sebagai konsentris; Masih belum pasti mengapa beberapa pasien
ketika ketebalan dinding relatif tidak meningkat, hipertensi mengembangkan hipertrofi konsentris
hipertrofi VKi diklasifikasikan sebagai eksentrik. Pola dan yang lainnya hipertrofi eksentrik. Pengaruh
ketiga, yang disebut konsentris remodeling, terjadi gabungan dari volume yang berlebihan, tekanan yang
ketika ketebalan dinding relative meningkat, tetapi berlebihan, dan disfungsi kontraktil yang memiliki

Gambar 2. Tujuh jalur dalam perkembangan dari hipertensi menjadi gagal jantung.4

12 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |


Gambar 3. Klasifikasi geometri VK berdasarkan massa VK dan ketebalan dinding relatif (rasio ketebalan dinding
VK dengan dimensi diastolik). Secara skematis digambarkan adalah penampang VK. Area bergaris mewakili
ketebalan dinding VK, dan area lingkaran dalam mewakili volum VK.3

peran penting. Variabilitas dari respon hipertrofik dari tekanan darah. Pada hipertensi sistolik terisolasi,
di antara pasien hipertensi akan disebabkan oleh wanita lebih mungkin mengembangkan hipertrofi
perbedaan dalam beban tekanan itu sendiri, termasuk VKi konsentris, dan pria lebih mungkin untuk
tingkat keparahan, durasi, atau tingkat peningkatan mengalami hipertrofi VKi eksentrik. Bertambahnya
tekanan darah. Subjek dengan hipertrofi konsentris usia juga telah dikaitkan dengan konsentris yang
versus eksentrik memiliki terbukti memiliki tekanan bertentangan dengan respon hipertrofik eksentrik
2,9
darah sistolik yang lebih tinggi dan resistensi perifer dalam hipertensi.
2,8
total. Kondisi medis lainnya yang umum pada subjek
Faktor-faktor demografis juga dapat memodulasi hipertensi, seperti diabetes mellitus, obesitas, dan
cara di mana ventrikel kiri merespons peningkatan penyakit arteri koroner, juga dapat memengaruhi
tekanan darah. Orang kulit hitam dibandingkan pola respons hipertrofik. Penyakit arteri koroner
dengan orang kulit putih memiliki kecenderungan berhubungan dengan peningkatan dimensi diastolik
terhadap respons hipertrofik konsentris, meskipun VKi dan prevalensi eksentrik yang lebih tinggi.
tidak pasti apakah ini merupakan efek independen Diabetes mellitus didapatkan berhubungan dengan

Gambar 4. Interaksi mosaik antara lesi mikroskopis yang ditemukan dalam miokardium hipertensi, yang menga-
kibatkan perubahan fungsi ventrikel kiri, permintaan iskemia, dan aritmia4
| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 13
respons hipertrofik konsentris, sebagaimana diukur dan metabolik yang menyebabkan aktivasi Sistem
dengan peningkatan ketebalan dinding relatif, simpatis dan Renin angiotension Aldosteron System
sedangkan obesitas, yang ditandai sebagai keadaan (RAAS) dan penekanan parasimpatis. Faktor-faktor ini
volume berlebihan, dan berhubungan dengan menciptakan lingkungan pro-inflamasi dan profibrotik
2,9
hipertrofi eksentrik. sebagaimana dibuktikan oleh Perubahan biomarker
Pasien dengan hipertrofi eksentrik telah plasma tipikal. Sebalknya, pada Gambar 5, bagian
terbukti memiliki aktivitas renin plasma yang rendah. B: Efek pensinyalan Proinflamasi dan profibrotik
Neurohormon lain, termasuk angiotensin II dan perekrutan sel-sel progenitor hematopoietik yang
aldosteron, juga telah dikaitkan dengan geometri beredar, mengubah fungsi endotel, dan meningkatkan
VKi dalam studi cross-sectional kecil. Perubahan spesies oksigen reaktif, yang semuanya mengubah
dalam matriks ekstraseluler diduga sebagai mediator matriks ekstraseluler (ECM) yang mendukung fibrosis
2,9
penting dalam pengembangan dilatasi ruang VKi. dan mekanisme kardiomiosit termasuk regulasi
Pada gambar 5, bagian A: Penyakit anteseden kalsium dan energi, regulasi struktur miofilamen dan
dan komorbid menciptakan beban hemodinamik fungsi, dan pensinyalan. Secara agregat perubahan-

Gambar 5. Mekanisme patofisiologis yang mendasari pengembangan HfpEF


14 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |
perubahan ini dalam ECM dan hasil kardiomiosit disfungsi diastolik ringan tanpa gejala sampai gagal
dalam fungsi diastolik abnormal dan mempromosikan jantung dengan fraksi ejeksi yang diawetkan (HFpEF)
pengembangan HFpEF. 4 atau berkurang (HFrEF). Hipertensi paling mungkin
menyebabkan LVH dan HF pada pasien kulit hitam
KLASIFIKASI REMODELING LV dan pasien dengan CKD. Klasifikasi Penyakit Jantung
Hipertensi adalah sebagai berikut:
Secara tradisional, Remodelling VKi telah
diklasifikasikan ke dalam empat pola yang saling • Kelas I: Disfungsi diastolik subklinis dengan
eksklusif menurut geometri VKi yang dinilai oleh RWT ekokardiografi tanpa hipertrofi ventrikel
dan ada atau tidaknya hipertrofi VKi yang ditentukan kiri (pasien asimptomatik dengan kekakuan
oleh indeks LVM> 115 g / m2 untuk pria atau> 95 g / relaksasi ventrikel kiri abnormal oleh
m2 untuk wanita. Klasifikasi tradisional ini, yang telah ekokardiografi Droppler, penemuan umum
diadopsi oleh ASE dan Asosiasi Eropa Pencitraan individu hipertensi> 65 tahun
Kardiovaskular, memiliki kelemahan terkait dengan • Kelas II: Hipertrofi ventrikel kiri
penggunaan pengukuran linier untuk mencerminkan - IIA: dengan kapasitas fungsi normal (NYHA
struktur VKi tiga dimensi. kelas I)
- IIB: dengan kapasitas fungsional abnormal
KKLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG (NYHA Class> II)
HIPERTENSI • Kelas III: Gagal Jantung dengan fraksi Ejeksi yang
diawetkan (HFpEF)
Penyakit jantung hipertensi diklasifikasikan • Kelas IV: Gagal Jantung dengan fraksi ejeksi
oleh tingkat keparahan komplikasi. Ini berkisar dari berkurang (HFrEF)3,11,12

Gambar 6 . Klasifikasi pola Remodelling LV4


| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 15
KESIMPULAN 2000;85:251-5.

Penyakit jantung hipertensi merupakan suatu 9. Turnbull F, Neal B, Ninomiya T, Algert C, Arima
keadaan yang menyebabakan gangguan diastolik H, Barzi F, et al; Blood Pressure Lowering
dan atau sistolik jantung yang disebabkan oleh Treatment Trialists’ Collaboration. Effects of
hipertensi. Mekanisme terjadinya meliputi gangguan different regimens to lower blood pressure on
selular dan hormonal yang mempengaruhi relaksasi major cardiovascular events in older and younger
serta pompa jantung. Faktor-faktor komorbid diduga adults: meta-analysis of randomised trials. BMJ
mempercepat terjadinya kerusakan ini seperti 2008;336:1121-3.
genetik dan diabetes melitus 10.  Mensah GA, Croft JB, Giles WH. The heart, kidney,
and brain as target organs in hypertension.
Cardiol Clin 2002;20:225-47.
DAFTAR PUSTAKA
11. Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, Cifkova
1. George L. Bakris, Matthew J. Sorrentino. 2018.
R, Fagard R, Germano G, et al. 2007 Guidelines
Hypertension: A Companion To Braunwald’s
for the Management of Arterial Hypertension:
Heart Disease, Third Edition.
The Task Force for the Management of Arterial
2. Mark H. Drazner, MD, MSc. The Progression Hypertension of the European Society of
of Hypertensive Heart Disease. DOI: 10.1161/ Hypertension (ESH) and of the European Society
CIRCULATIONAHA.108.845792. Mark of Cardiology (ESC). Eur Heart J 2007;28:1462-
Drazner,2011. The Progression of Hypertensive 536.
Heart Disease. Circulation: 123: 327-334 12. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman
3. Mann, Zipes, Libby, Bonow. Braunwald’s Heart WC, Green LA, Izzo JL, et al; Joint National
Disease a Texybook of Cardiovascular Medicine. Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
11 edition, Elsevier and  Treatment of High Blood Pressure. National
Heart, Lung, and Blood Institute; National High
4. Menhel Kinno, Alfonso, Julius Gardin. 2016.
Blood Pressure Education Program Coordinating
Approaches to Echocardiographic Assessment
Committee. Seventh Report of the Joint National
of Left Ventricular Mass: What Does
Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
Echocardiography Add?American College of
and Treatment of High Blood Pressure.
Cardiology.
Hypertension 2003;42:1206-52.
5. Hypertensive heart disease: a new clinical
13. Alegría E, González-Juanatey JR, González-
classication (VIA) www.escardio.org
Maqueda I. Hypertensive heart disease:
6. 1. Wolf-Maier K, Cooper RS, Banegas JR, Giampaoli A proposed clinical classification.
S, Hense HW, Joffres M, et al. Hypertension Rev Esp Cardiol 2006;59:398-9.
prevalence and blood pressure levels in 6 9. Tin LL, Beevers DG, Lip GY. Hypertension, left
European countries, Canada, and the United ventricular hypertrophy, and sudden death. Curr
States. JAMA 2003;289:2363-9. Cardiol Rep 2002;4:449-57.
7.  Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Muntner P, 14. Struijker Boudier HA, Cohuet GM, Baumann
Whelton PK, He J. Global burden of hypertension: M, Safar ME. The heart, macrocirculation and
analysis of worldwide data. Lancet 2005;365:217- microcirculation in hypertension: a unifying
23. hypothesis. J Hypertens Suppl 2003;21(Suppl
3):S19-23.
8. Kannel WB. Elevated systolic blood pressure
as a cardiovascular risk factor. Am J Cardiol 15. Bhatt DL, Steg PG, Ohman EM, Hirsch AT, Ikeda

16 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |


Y, Mas JL, et al; the REACH Registry Investigators. outpatients with atherothrombosis. JAMA
International prevalence, recognition, and 2006;295:180-9.
treatment of cardiovascular risk factors in

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 17

Anda mungkin juga menyukai