Jurnal ini disusun sebagai tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Apresiasi Prosa yang diampu
oleh Siswanto, M.Pd, M.A.
Disusun Oleh :
rismafaizah200@gmail.com, agungbudisantoso1404@gmail.com,
alliviahildarahmi7@gmail.com, qurrotunnabila88921@gmail.com
UNIVERSITAS JEMBER
2021
analitis dijelaskan satu persatu unsur
intrinsik yang membangun dan menciptakan
ANALISIS PENDEKATAN ANALITIS citra dalam cerpen “Kita Gendong
DALAM CERPEN “KITA GENDONG Bergantian”. Kemudian dalam pembahasan
BERGANTIAN” KARYA HARI di sertai dengan contoh secara lengkap.
BUDIONO
Kata kunci : Cerpen “Kita Gendong
(Kajian Apresiasi Prosa) Bergantian” Karya Hari Budiono, Analisis
Oleh Pendekatn Analitis.
Kutipan:
atau melakukan peristiwa yang dimunculkan Peket adalah “Mari kita antarkan Pak Peket
oleh penulis (Febriana, 2018). ke rumahnya.”
membuktikan bahwa Misbahul adalah tambahan adalah tokoh yang bukan menjadi
sorang anak yang baik dan tetap membantuk pusat kedudukan dalam cerita, tetapi
kehadirannya di cerita sangat diperlukan
untuk membentuk cerita an mendukung Guru Siti, tapi entah mengapa, Bu Guru Siti
tokoh utama. Hal ini merupakan ciri dari berhasil merebut tongkat Peket.”
tokoh sampingan karena hanya sedikit c. Umar
kemunculannya pada cerita atau terdapat Umar merupakan tokoh sampingan
kaitannya dengan tokoh utama baik secara protagonis. Umar adalah teman Misbahul
langsung dan tidak langsung. yang baik hati. Hal tersebut dapat dibuktikan
berdasarkan kalimat yag tertera “Misbahul
a. Darsini
agak ragu-ragu, tapi Umar, pemilik kuda,
Darsini merupakan tokoh sampingan
mengikhlaskan.”
protagonis. Darsini adalah anak yang
d. Ibu Misbahul
pendiam dan penakut meski mendapatkan
Ibu Misbahul merupakan tokoh
perlakuan yang buruk dari Peket. Hal
sampingan. Ibu Misbahul adalah seorang ibu
tersebut dibuktikan berdasarkan kalimat
yang menyayangi anaknya, Misbahul. Hal
yang telah tertera “Peket berdam-deham
tersebut terbukti berdasarkan kalimat
agak lama, memancing dahak kental, lalu
“Misbahul ditarik oleh ibunya, lalu
membuka mulut Darsini, dan memuntahkan
melompat ke parit. Barang siapa berani
dahak kental ke mulut Darsini.”
berada di jalan pada waktu ada sirene,
b. Bu guru Siti
pasti celaka.”
Tokoh Bu. Siti merupakan tokoh
e. Ayah Misbahul
sampingan protagonis. Seorang guru yang
Ayah Misbahul merupakan tokoh
pemberani dan jujur. Hal ini dapat
sampingan yang hanya diceritakan oleh
dibuktikan pada kalimat “”Umar. Sakit.
Misbahul. Ayah Misbahul merupakan tokoh
Sudah memberi tahu lewat temannya,
yang lemah dan tidak dapat berbuat banyak
Misbahul,” kata Bu Guru Siti.” dan kalimat
saat disiksa oleh serdadu Jepang. Hal
yang menunjukkan bahwa dia merupakan
tersebut dapat dibuktikan dengan kalimat
guru yang pemberani adalah “Bu Guru Siti
“Dia lari, dan melihat tetangga-
hilang, setelah melawan Peket ketika Peket
tetangganya memukuli ayahnya. Dekat
membentak-bentaknya karena Bu Guru Siti
ayahnya ada orang berkelejatan, sekarat.
tidak berhasil mengumpulkan lima ratus
Ayahnya tumbang. Serdadu Jepang
nyamuk mati selama dua hari. Peket
memerintahkan tetangga-tetangganya untuk
menggamparkan tongkatnya ke kepala Bu
menginjak-injak tubuh ayah Misbahul.”
laki-laki, menyandang pedang dan golok
f. Tetangga Misbahul menghadang.“Jangan ke sana. Bahaya.
Tetangga Misbahul merupakan tokoh Boleh saya pakai kudanya? Saya siap
sampingan, karena hanya muncul sesekali mati.””
dalam cerita. Tetangga Misbahul memiliki
sikap yang penakut. Hal tersebut terbukti
6. Latar/Setting
pada kalimat “Serdadu Jepang
memerintahkan tetangga-tetangganya untuk Latar (setting) merupakan latar
terjadinya suatu hal di dalam sebuah cerita.
menginjak-injak tubuh ayah Misbahul. Latar di dalam cerita itu sendiri terdiri dari
Tidak ada yang mau……. Sebuah tembakan beberapa macam, yaitu:
menghantam salah seorang tetangga, a) Latar Tempat
langsung menggelepar. Terpaksalah
Latar tempat menjelaskan lokasi terjadinya
tetangga-tetangganya menginjak-injak ayah
kejadian tersebut di dalam sebuah cerita.
Misbahul.” Lokasi tersebut bisa berupa tempat yang luas
g. Serdadu Jepang maupun sempit, misal negara ataupun hanya
sebuah desa. Bisa di luar ataupun di dalam,
Serdadu Jepang merupakan tokoh
seperti di kamar atau di lapangan. Mungkin
sampingan karena muncul sesekali dalam saja sebuah nama tempat pada sebuah
cerita. Serdadu Jepang merupakan penjajah daerah tertentu dan masih banyak lagi.
yang kejam dan jahat. Hal tersebut terbukti Dan pada cerpen “Kita Gendong
pada kalimat “Serdadu Jepang Bergantian” ini latar tempatnya terdiri dari:
memerintahkan tetangga-tetangganya untuk Surabaya, Kampung Kedung Buntu,
menginjak-injak tubuh ayah Misbahul. SD Kedondong.
Tidak ada yang mau……. Sebuah tembakan Kutipan: Misbahul, anak Surabaya
menghantam salah seorang tetangga, dari kampung Kedung Buntu,
langsung menggelepar.” berjalan menuju ke sekolahnya, SD
Kedondong.
h. Seorang laki-laki
Seorang laki-laki merupakan tokoh Pinggir jalan
sampingan, karena hanya muncul sesekali Kutipan: Karena itu, ketika melihat
dalam cerita. Seorang laki-laki memiliki dua mayat tergeletak di pinggir
jalan, dia tidak heran.
sikap yang baik hati. Hal tersebut dapat
dibuktikan berdasarkan kalimat “Seorang Sekolah
Kutipan: Di sekolah dia melihat Kutipan: Satu, disiksa di Gedung
peristiwa yang sering terjadi Kenpetai, di alun-alun.
semenjak Peket diangkat oleh Jepang
menjadi kepala sekolah. Alun-alun
Gedung Kenpetai
Kutipan: Misbahul ditarik oleh Kutipan: Dan kudis telah menyerang
ibunya, lalu melompat ke parit. semua penduduk semenjak dua
bulan setelah Jepang datang.
b) Latar Waktu
Beberapa saat sebelum lonceng
Sedangkan latar waktu menejalskan waktu berbunyi
terjadinya kejadian tersebut. Waktu itu bisa
disampaikan secara langsung dan tidak Kutipan: Beberapa saat sebelum
langsung. Pada penyampaian waktu secara lonceng berbunyi, semua orang harus
langsung ini, misalnya 12 Januari 1999, berdiri rapi…
pukul 09.00 WIB. Sedangkan untuk yang
tidak langsung, seperti sore itu, pada zaman Setelah usai
dahulu. Kutipan: Setelah usai, semua orang
Begitupula yang ada di dalam cerpen ini. harus membongkok-bongkok…
Terdapat latar waktu yang disebutkan di Saat Peket berpidato
dalam cerpen tersebut yaitu:
Kutipan: Tibalah saatnya Peket
Sejak Jepang datang tujuh bulan berpidato.
yang lalu
Hari itu
Kutipan: Sejak Jepang datang tujuh
bulan yang lalu, udara selalu Kutipan: Hari itu, Peket menutup
dipenuhi oleh… pidatonya dengan perintah…
https://lakonhidup.com/2020/11/29/kita- https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-latar-
gendong-bergantian/ (diakses pada dalam-cerita (diakses pada 15
13 Januari 2021) Januari 2021)
http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_ https://www.academia.edu/8275472/Pendek
pencarian/114774 (diakses pada 13 atan_analitis (diakses pada tanggal 5
Januari 2021) Januari 2021)