Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PASAR PADA BIMBEL NAWASENA

Nama : Agung Permana Putra No. Telp. 085364525270


Email. agungpermanaputra359@gmail.com

PENDAHULUAN
Berbagai lembaga bimbingan belajar banyak bermunculan sehingga terjadi
persaingan yang sangat ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Inovasi teknologi
dan persaingan bisnis yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan
seperti bimbingan belajar untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya.
Maka diperlukan strategi pemasaran yangbaik untuk mendorong ketertarikan
siswa mengikuti bimbingan belajardan menghadapi persaingan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan strategi pemasaran dan
bentuk-bentuk strategi pemasaran di Lembaga Bimbingan Belajar Nawasena.
Secara bisnis pada salah satu sektor publik yang cukup menguntungkan
adalah pendidikan. Persaingan lembaga pendidikan ditandai dengan munculnya
lembaga-lembaga baru serta kemajuan teknologi menjadikan persaingan usaha
semakin ketat. Lembagayang tidak memiliki keunggulan kompetitif tidak akan
bisa bertahan didalam persaingan dunia bisnis yang semakin ketat. Untuk
memiliki keunggulan bersaing lembagaharus mampu mencari terobosan baru.
Keberlangsungan hidup dari lembagabergantung pada seberapa cepat dan tanggap
lembagatersebut menghadapi kedinamisan yang ada. Lembaga dituntut untuk
selalu menghasilkan produk-produk yang lebih baik dari pesaing mereka. Kunci
memenangkan persaingan tersebut adalah melalui inovasi dan teknologi sehingga
sebuah lembaga tersebutdapatmenghadapi persaingan global.
Teknologi dengan sangat pesat ini tentu tidak boleh dianggap sebagai
suatu ancaman yang harus dihindari bahkan dijadikan momok yang menakutkan.
Teknologi harus digunakan sebagai alat untuk melakukan inovasi.Organisasi
bisnis harus melakukan inovasi karena salah satu cara organisasi bisnis
menanggapi situasi eksternal yang kompleks dan tidak stabil adalah melakukan
inovasi. Organisasi bisnis yang terlena karena berada pada zona nyaman lambat
laun akan ditinggalkan pasar yang terus bergerak cepat.
Dari sudut pandang pasar, maka Bimbingan Belajar Nawasena termasuk
pasar persaingan tidak sempurna. Dimana situasi tersebut terdapat beberapa
lembaga bimbel serupa yang berada di wilayah Kota Padang.
PEMBAHASAN

Definisi strategi bagi dunia usaha yang terkenal adalah dari


Chandler(dalam Sistianto, 2003) yakni strategi adalah penentuan tujuan dan
sasaranjangka panjang suatu enterprise dan adopsi tindakan-tindakan dan alokasi
sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Diperjelas
lagioleh Sidik (dalam Sistianto, 2003)bahwa strategi adalah konsep multidimensi
yang mencakup semua kegiatan kritikal suatu perusahaan yangdiperlukan yang
dipacu oleh lingkungan perusahaan. Strategi pemasaran adalah ilmu yang
mempelajaripemasaran dan strategimelalui analisis, pilihan dan implementasi
strategi yang diterapkan dalam bisnisatau industri. Strategi merupakan pola umum
rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan
pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-hal
yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.
Sedangkan untuk mencapai tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu.

Strategi tingkat bisnis yaitu strategi yang dirumuskan dan dijalankan untuk
mencapai tujuan bisnis yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Tujuan bisnis
perusahaan pada umumnya adalah untuk dapat berperan secara domain dalam
posisi persaingan perusahaan di pasar. Strategi tingkat bisnis merupakan
keputusan unuk mengarahkan agar bisnis perusahaan dapat dipertahankan dan
ditingkatkan posisi bersaingnya. Upaya ini dilakukan dengan terus melaksanakan
perbaikan efesiensi dan mengembangkan teknologi yang digunakandalam operasi
agar dapat mencapai biaya rendah dan harga murah. Unit bisnis bersaing dengan
industri merupakan fokus dari strategi tingkat bisnis. Masalah utama dalam suatu
strategi tingat bisnis adalah menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka suatu unit bisnis haruslah
mempunyai kompetensi yang sangat gemilag atau terbaik.

Ciri Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Secara umum, kondisi pasar dengan persaingan tidak sempurna dapat


memicu konflik karena jumlahnya yang tak seimbang antara penjual dan pembeli.
Ciri-ciri dari pasar tidak sempurna antara lain: 

1. Ketidakseimbangan Antara Penjual dan Pembeli

Penjual dan pembeli mempengaruhi kondisi pasar. Dalam kondisi pasar


yang tidak sempurna, pasar hanya terdiri dari satu atau beberapa penjual yang
lebih sedikit dari pembeli. Ketidakseimbangan ini menyebabkan penjual lebih
berkuasa di pasar. 

2. Penjual Menentukan Harga

Karena penjual lebih berkuasa dibandingkan pembeli dan hanya sedikit


pihak yang mempengaruhi pasar, penjual bebas dan mendominasi dalam
penentuan harga. Kebebasan dan dominasi memungkinkan perusahaan
memperoleh profit yang jauh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh persaingan yang
minim dalam penjualan barang di pasar.

3. Sulit untuk Masuk ke Dalam Pasar

Industri dalam pasar tidak sempurna hanya mampu dijalankan pihak


tertentu. Karena hanya mampu dijalankan oleh pihak tertentu, maka sulit bagi
penjual lain untuk masuk dan memulai bisnis dalam pasar. Ini berbanding terbalik
dengan pasar persaingan sempurna dimana penjual bebas keluar masuk pasar.  

4. Tidak ada barang pengganti

Tidak adanya kebebasan untuk memasuki pasar menjadikan ketersediaan


atas pengganti produk dengan fungsi dan manfaat yang sama menjadi lebih sedikit
atau bahkan sulit dicari.  Jadi, untuk mendapatkan produk atau barang yang
bersangkutan, penjual harus membeli dari penjual yang hanya menjual produk
tersebut.

Kelebihan Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Walau berpotensi terjadi konflik, ada beberapa kelebihan dari pasar tidak
sempurna. Kelebihannya dapat diuraikan sebagai berikut: 

1. Produk yang Dijual Berkualitas Unggul

Barang yang susah dicari dan hanya terdapat beberapa penjual yang
menjualnya biasanya bersifat unggul dan mempunyai banyak manfaat. Hal ini
sangat berbeda jika dibandingkan dengan barang atau produk yang mudah dicari.  

2. Keuntungan yang Lebih Besar

Penjual akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Ini


dikarenakan pembeli tidak punya opsi pilihan lain atas produk pengganti dan
harga yang ditetapkan penjual bersifat bebas tergantung keinginan penjual.

3. Bebas Biaya Produksi

Sebelum memasuki pasar, penjual sudah melakukan riset terlebih dahulu


apakah mampu atau tidak memasuki industri pasar tidak sempurna. Riset akan
menunjukkan bahwa produk yang dijual dalam pasar sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, seperti bahan bakar dan listrik. Tanpa promosi dan iklan sekalipun,
pembeli sudah mengenal  baik produk yang dijual perusahaan.

4. Mendorong Inovasi Produk

Inovasi produk dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan


menguntungkan penjual kedepannya. Ini dapat didorong dengan hak paten atau
lisensi yang dipegang oleh penjual terhadap produk sehingga penjual lebih leluasa
melakukan eksplorasi demi kepentingan inovasi.

Kekurangan Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Saat pasar mengalami persaingan yang tidak sempurna akan mengalami


sebuah fluktuasi ekonomi.  Keuntungan pun hanya dapat dirasakan pihak tertentu.
Ada beberapa kerugian karena pasar didominasi satu orang, yaitu: 

1. Permainan Harga

Karena pasar hanya didominasi oleh pihak tertentu dan jumlah penjualnya
sedikit, besar kemungkinan terjadi permainan harga. Permainan harga makin lama
dapat merugikan konsumen. Ketidakmampuan konsumen dalam memahami
kisaran harga yang seharusnya diterapkan karena minim pembanding juga
menjadi faktor terjadinya permainan harga.  

2. Sedikit Alternatif

Konsumen dihadapi oleh ketidakberadaan alternatif produk pengganti


dengan manfaat dan fungsi yang sama. Tidak ada pilihan lain selain membeli
produk dari penjual yang menguasai pasar.

3. Diskriminasi Harga

Tidak hanya permainan harga, penjual juga dapat melakukan diskriminasi


harga. Penjual dapat mematok harga yang jauh lebih mahal untuk kelompok
pembeli yang berbeda atas produk yang sama.  

4. Eksploitasi Konsumen

Jumlah penjual yang mendominasi pasar dibandingkan pembeli membuat


pasar riskan terjadi eksploitasi konsumen. Imbas dari eksploitasi konsumen yang
tidak bisa bertindak mengambil alih untuk menyeimbangkan pasar.

Penyampaian materi pembelajaran merupakan inti dari suatu proses


pelaksanaan pembelajaran. Dalam penyampaian materi guru menyampaikan
materi berurutan dari materi yang paling mudah terlebih dahulu,untuk
memaksimalakan penerimaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru maka
guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi dan
menggunakan media sebagai alat bantu penyampaian materi pembelajaran.Tujuan
penyampaian materipembelajaran, yaitu; (1) membantu siswa memahami dengan
jelas semua permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, (2) membantu siswa
untuk memahami suatu konsep atau dalil, (3) melibatkan siswa untuk berpikir,
dan (4) memahami tingkat pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran.

Promosi Bimbingan Belajar Nawasena yaitu dengan cara konvensional,


teknologi, dan kerjasama. Promosi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
a.Promosi konvensional Promosi konvensional yaitu kegiatan promosi yang
dilakukan seperti promosi yang sudah dilakukan banyak orang. Kegiatan promosi
tersebut seperti pembuatan brosur, pamflet, leaflet dan spanduk. Brosur yang
dibuat kemudian ditempel sepanjang jalan sekitar lokasi lembaga kursus dan
sekolah-sekolah terdekat. Karena dengan brosur calon konsumen dapat
mempertimbangkan dan membawanya terlebih dahulu kerumah. Kemudian
dengan brosur lebih mudah dilihat dan dibaca apa yang ada di lembaga bimbingan
belajar Nawasena. Promosi konvensional yang lainnya yaitu dilakukan melalui
tanyajawab di lokasi. Jadi proses pemberian informasi dilakukan face to face antar
calon peserta dengan staf Nawasena. Keunggulan-keunggulan produk yang ada di
Nawasena diinformasikan pada saat promosi face to face. Keuntungan metode ini
yaitu memudahkan proses penyampaian segala bentuk promosi dan dapat melihat
seberapa besar umpan balik yang diberikan oleh calon siswa Nawasena. Jadi jika
ada informasi yang kurang dipahami dapat langsung dijelaskan sehingga
mengurangi resiko miss communication.
b.Promosi Teknologi Promosi melalui internet dilakukan dengan cara memasang
iklan di berbagai sosial media khususnya Instagram, Website dan penggunaan
Sms Blasting. Pemasaran dengan memanfaatkan sosial media merupakan salah
satu metode pemasaran yang belakangan sangat populer. Pemasaran dengan
berbasis sosial media khsusunya instagram memberi ruang bagi tim pemasaran
memberikan layanan secara lebih personal dengan adanya sistem massaging,
dimana konsumen bisa menyampaikan keluhan mereka secara langsung dan
mendapat tanggapan secara personal. Promosi dengan sosial media khususnya
instagram berisi kegiatan, fasilitas, layanan dan promo-promo dari Nawasena.
Kemudian web Nawasena yang dapat diakses Melalui situs tersebut dapat
diperoleh bermacam-macam informasi tentang lembaga. Manfaat adanya situs
tersebut karena akan memudahkan calon peserta untuk mencari tahu informasi
tentang Nawasena. Situs yang dibuat sangat lengkap informasinya. Beragam
informasi yang dapat dilihat di situs tersebut antara lain mengenai profil lembaga,
berbagai macam program kursus, keunggulan, para alumni Nawasena yang dapat
memotivasi calon peserta dan karir yang berisi informasi lowongan tentor.
Promosi melalui surat penawaran dilakukan dengan cara mengirimkan
surat penawaran kepada instansi yang dituju. Isi surat penawaran yaitu tentang
penawaran pengadaan pelatihan atau sekedar promosi saja. Selanjutnya,
penggunaan Sms Blasting dan WA grup yaitu adalah promosi dengan sms yang
menyasar seluruh data baik itu alumni maupun non alumni yang kita miliki
dengan cara mengirimkan sms promo tentang bimbingan belajar Nawasena yang
nantinya promo tersebut dapat diinformasikan kembali kepada kerabat atau teman
alumni maupun non alumni tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Bentuk-bentuk strategi Nawasena yaitu dengan inovasi program


pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi yang diterapkan,sepertipembelajaran
berbasisInformation And Communication Technology (ICT) dan evaluasi berbasis
Computer Based Test (CBT). Bentuk persiapan pembelajaran ICT yaitu sebelum
mengajar guru mempelajari materi yang akan disampaikan atau disajikan, serta
mencari referensi sebagai pendukung dari materi yang akan disampaikan.
Pelaksanaan pembelajaran ICT di Nawasena meliputi tiga tahap yaitu pembukaan,
kegiatan inti dan penutup. Beberapa perangkat yang digunakan dalam ICT antara
lain LCD Proyeksi, jaringan internet, laptop atau perangkat keras (hardware)
lainnya. Mengenai materi pembelajaran dapat disampaikan melalui internet, CD
atau perangkat lunak (software) lainnya.Penutup, tentor melakukan dan mengulas
kembali secara singkat materi yang baru disampaikan, melakukan tanya jawab
untuk menguatkan daya ingat dan pemahaman siswa. Kemudian bentuk persiapan
Computer Based Test (CBT) evaluasi yaitu, menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan ujian yaitu, soal-soal dari tentor dan kesiapan
media yang akan digunakankebutuhan seperti komputer/laptop, kebutuhan listrik
serta jaringan internet disetiap ruangan yang digunakan untuk ujian CBT.
Pelaksanaan evaluasi CBT di Nawasena adalah menentukan tujuan dari
pelaksanaan evaluasi, membuat desain, menyusun instrumen evaluasi dan
menyajikan tes. Hasil dari evaluasi peserta didik akan segera diketahui setelah
peserta didik menyelesaikan ujian, yaitu jumlah jawaban benar dan salah dari
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.. Proses scoring berjalan dengan otomatis
dalam program CBT.
2. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, peneliti memberikan saran, yaitu
sebagai berikut:
1) Lembaga perlu mengoptimalkan kegiatan promosi ke sekolah-sekolah dengan
melakukan sosialisasi pengenalan program dan metode-metode pembelajaran
berbasis teknologi di Nawasena. Kemudian pemasaran Lembaga Bimbingan
Belajar Nawasena hendaknya dikelola oleh SDM yang memang khusus mengelola
bagian pemasaran. Sehingga pemasaran dapat terkelola dengan baik dan terfokus.
2) Inovasi berbasis teknologi diharapkan dapat mengupayakan pembelajaran
online,dimana pembelajaran tersebut dapat menjangkau jarak yang jauh, sehingga
siswa Nawasena dapat belajar dimanapun dan kapanpun. Hal tersebut harus
diupayakan agar menghindari kebocoran soal yang akan diujikan.Selain itu
diharapkan dengan adanya inovasi berbasis teknologi tersebut, Nawasena dapat
bersaing dengan lembaga lain dengan mempunyai keunggulan pada bidang
teknologi yang mengikuti perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

Mira Kusumaji Putri, 2019. Strategi Pemasaran di Lembaga

https://lib.unnes.ac.id/33446/1/1102414111_Optimized.pdf Diakses tanggal : 9


Januari 2021

Linovhr. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

https://www.linovhr.com/pasar-persaingan-tidak-sempurna/ Diakses tanggal : 9


Januari 2021

Paper.id. Market Type Segmentation

https://www.paper.id/blog/en/uncategorized-en/market-type-segmentation/
Diakses Tanggal : 9 Januari 2021

Ayu Isti Prabandari. Merdeka.com. Macam-Macam Pasar Berdasarkan Struktur

https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-pasar-berdasarkan-strukturnya-
lengkap-beserta-contoh-kln.html Diakses Tanggal : 9 Januari 2021

Pasar Monopoli dan Persaingan

http://share.its.ac.id/pluginfile.php/1298/mod_resource/content/1/PASAR_MONO
POLI_DAN_PERSAINGAN.pdf Diakses Tanggal : 9 Januari 2021
Dokumentasi Pasar (Bimbel Nawasena)

Anda mungkin juga menyukai