Anda di halaman 1dari 72

SS-04 = METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi


Kode : INA.5233.212.26.04.07– Judul : Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

PELATIHAN
AHLI STRUKTUR BAJA BANGUNAN GEDUNG
(STEEL STRUCTURE ENGINEER OF BUILDINGS)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan


Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) i


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) ii


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Struktur Baja Bangunan
Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja
yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Struktur Baja
Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel
Structure Engineer Of Buildings) ini terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5
(lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan
dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007

Tim Penyusun
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... viii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. ix

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ I-1


1.1. Umum ....................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul........................................................................ I-2
1.3. Batasan / Rentang Variabel ....................................................... I-4
1.4. Panduan Penilaian .................................................................... I-4
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-6
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................... I-6
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7

BAB II : PERSIAPAN PEKERJAAN STRUKTUR ...................................... II-1


2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Memeriksa Shop Drawing Dan Spesifikasi Teknis........................ II-1
2.3. Membuat Pola Skala 1:1 ........................................................... II-7
2.4. Pemeriksaan Gambar Pemotongan Dan Penyambungan Baja...... II-7
2.5. Pengelompokkan Elemen Struktur Berdasarkan Pengkodean....... II-7
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iv


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

BAB III: PELAKSANAAN PRA PABRIKASI DI WORKSHOP.................... III-1


3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Pemeriksaan Kelengkapan Elemen Struktur................................ III-1
3.3. Melakukan Pemotongan, Pelobangan Dan Perakitan Dengan
Pengelasan .............................................................................. III-2
3.4. Melakukan Pelapisan / Perlindungan Baja Struktur Dari Karat ...... III-5
3.5. Menentukan Persyaratan Pengepakan, Bongkar Muat Dan
Transportasi ............................................................................. III-7
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB IV: PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN DI


LAPANGAN ................................................................................... IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Inventarisasi Alat Angkat Dan Angkut Elemen Struktur ................... IV-1
4.3. Penyiapan Struktur Penopang Sementara....................................... IV-1
4.4. Penyiapan Perlengkapan Penyambungan Dan Perakitan Di
Lapangan........................................................................................ IV-6
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB V: PELAKSANAAN DI LOKASI PROYEK ......................................... V-1


5.1. Umum ............................................................................................. V-1
5.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur......................................... V-1
5.3. Pemeriksaan Kelengkapan Elemen Struktur ................................... V-3
5.4. Modifikasi Elemen Struktur .............................................................. V-4
5.5. Pelaksanaan Perakitan Dan Pemasangan Elemen Struktur ............ V-5
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) v


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Gambar Pemotongan (Cutting Drawing) ...................................... II-2
Gambar 2.2 Elemen Struktur Baja ....................................................................... II-3
Gambar 2.3 Gambar Pemasangan (Erection Drawing)........................................ II-4
Gambar 3.1 Cara Penyusunan Baja .................................................................... III-2
Gambar 3.2 Mesin Potong Gergaji ...................................................................... III-3
Gambar 3.3 Mesin Potong Gunting Dan Lobang / Punching................................ III-3
Gambar 3.4 Mesin Potong Oxigen....................................................................... III-4
Gambar 3.5 Mesin Bor/Drilling ............................................................................. III-4
Gambar 3.6 Proses Galvanizing .......................................................................... III-5
Gambar 3.7 Mesin Shotblasting .......................................................................... III-6
Gambar 3.8 Mesin Otomatis Pengecatan ............................................................ III-6
Gambar 4.1 Gin Pole ........................................................................................... IV-2
Gambar 4.2 A Frame ........................................................................................................ IV-3
Gambar 4.3 Dutchman..................................................................................................... IV-3
Gambar 4.4 Derek Guy (Guy Derricks) ............................................................................. IV-4
Gambar 4.5 Contoh Tower Crane........................................................................ IV-5
Gambar 4.6 Tower Crane Tipe Kanguru (Kangoroo) ........................................... IV-5
Gambar 4.7 Tower Crane Tipe Hammerhead ...................................................... IV-6
Gambar 4.8 Ballpen Hammer .............................................................................. IV-7
Gambar 4.9 Rivet Gun......................................................................................... IV-7
Gambar 4.10 Kuci Pass......................................................................................... IV-7
Gambar 4.11 Kunci Inggris .................................................................................... IV-8
Gambar 4.12 Peralatan Las Listrik ........................................................................ IV-8
Gambar 4.13 Peralatan Las Karbit ........................................................................ IV-9
Gambar 5.1 Pemasangan Kolom (1) ................................................................... V-6
Gambar 5.2 Pemasangan Kolom (2) ................................................................... V-7
Gambar 5.3 Bagan Alur Proses Pekerjaan Ereksi ............................................... V-8

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vi


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Bill Of Material ........................................................................... II-5
Tabel 2.2 Tabel Perakitan (Assembly List) ...................................................... II-5
Tabel 2.3 Tabel Pengiriman (Delivery List) ...................................................... II-6
Tabel 5.1 Check List Of Material...................................................................... V-3
Lampiran 5.1 Laporan Ketidaksesuaian (LKS) ...................................................... V-6

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

 Tujuan Umum Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu Melaksanakan pekerjaan
yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan struktur baja. Mencakup pembuatan konsep dan analisis struktur,
pemantauan serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan bahan
baja.

 Tujuan Khusus Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dengan benar selama
melakukan pekerjaan.
2. Menentukan konsep dan sistem struktur berdasarkan Peraturan-peraturan
Nasional dan Internasional tentang Perenc. Struktur Baja yang berlaku.
3. Melakukan analisis dan desain struktur.
4. Menentukan dan melaksanakan metode pelaksanaan pekerjaan struktur.
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur.
6. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan struktur.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode / Judul Modul : Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur mempresentasikan


unit kompetensi : “Menentukan dan melaksanakan metode pelaksanaan
pekerjaan struktur”.

 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menentukan dan melaksanakan
metode pelaksanaan pekerjaan struktur.

 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melakukan Persiapan pekerjaan struktur.
2. Melakukan Pelaksanaan pra pabrikasi di workshop
3. Melaksanakan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan di lapangan
4. Pelaksanaan di lokasi proyek

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) viii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSEB – 01 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3)
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
2 SSEB – 02 Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional dan
Internasional Tentang Perenc. Struktur Baja
3 SSEB – 03 Melakukan Analisis Dan Desain Struktur

4 SSEB – 04 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur


Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
5 SSEB – 05
Struktur
6 SSEB – 06 Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

B.2 Uraian Modul


 Seri / Judul : SSEB-04 / Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 Deskripsi Modul : Metode pelaksanaan pekerjaan struktur merupakan salah
satu modul untuk membekali seorang Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings) dengan harapan dapat : Melakukan
persiapan pekerjaan struktur, melakukan Pelaksanaan pra pabrikasi di
workshop, melaksanakan Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan di
lapangan, pelaksanaan di lokasi proyek.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) ix


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Mengikuti penjelasan TIU
 Menjelaskan tujuan dan TIK dengan tekun dan OHT
instruksional umum(TIU) dan aktif LCD
Tujuan instruksional khusus  Mengikuti penjelasan
(TIK) maksud dan tujuan metode
 Menjelaskan maksud dan pelaksanaan pekerjaan
tujuan metode pelaksanaan strukutur.
pekerjaan strukutur.  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan pengertian pengertian metode
metode pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan strukutur. strukutur.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Persiapan


Pekerjaan Struktur

Memberikan penjelasan, uraian OHT


atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, LCD
 Umum uraian atau bahasan
 Memeriksa Shop Drawing Dan instruktur dengan tekun
Spesifikasi Teknis dan aktif.
 Membuat Pola Skala 1:1  Mengajukan pertanyaan
 Pemeriksaan Pemotongan apabila ada yang kurang
Dan Penyambungan Baja jelas.
 Pengelompokan Elemen
Struktur Berdasarkan
Pengkodean

Waktu : 60 menit

3. Ceramah : Bab III, Pelaksanaan


Pra Pabrikasi Di Workshop

Memberikan penjelasan, uraian


atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, OHT
 Umum uraian atau bahasan LCD
 Pemeriksaan Kelengkapan instruktur dengan tekun
Elemen Struktur dan aktif.
 Melakukan Perakitan Dan  Mengajukan pertanyaan
Pemasangan Elemen Struktur apabila ada yang kurang
 Perakitan dan Pemasangan jelas.
Elemen Struktur
 Menentukan Persyaratan
Pengepakan, Bongkar Muat
Dan Transportasi

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) x


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


Waktu : 90 Menit

4. Ceramah : Bab IV,


Perlengkapan Dan Peralatan
Yang Diperlukan Di Lapangan

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan LCD
 Umum instruktur dengan tekun
 Inventarisasi Alat Angkat Dan dan aktif.
Angkut Elemen Struktur  Mengajukan pertanyaan
 Penyiapan Struktur Penopang apabila ada yang kurang
Sementara jelas.
 Penyiapan Perlengkapan
Penyambungan Dan Perakitan
Di Lapangan

Waktu : 40 Menit

5. Ceramah : Bab V, Pelaksanaan


Di Lokasi Proyek

Memberikan penjelasan, uraian


atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, OHT
 Umum uraian atau bahasan LCD
 Metode Pelaksanaan instruktur dengan tekun
Pekerjaan Struktur dan aktif.
 Pemeriksaan Kelengkapan  Mengajukan pertanyaan
Elemen Struktur apabila ada yang kurang
 Modifikasi Elemen Struktur jelas.
 Pelaksanaan Perakitan Dan
Pemasangan Elemen Struktur

Waktu : .80 Menit

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xi


MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM
Modul SSEB-04: Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur mempresentasikan salah
satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings)

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-


unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, yaitu :
1. Desain Struktur dilakukan oleh design engineer yang menghasilkan gambar
desain atau sketsa dan spesifikasi teknis material dan komponennya, sesuai
dengan Modul SSEB-03 Melakukan Analisis dan Desain Struktur.
2. Fabrikasi material baja diworkshop yang menghasilkan elemen-elemen atau
komponen struktur yang siap untuk dipasang dan Pemasangan (Erection) di
lokasi proyek yang menghasilkan struktur bangunan baja sesuai rencana, sesuai
dengan Modul SSEB-04 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur.
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan Ahli
Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) adalah :

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


I. KOMPETENSI UMUM
Menerapkan keselamatan dan
1. INA.5233.212.26.01.07 kesehatan kerja (K-3) dengan benar
selama melakukan pekerjaan.
II. KOMPETENSI INTI
Menentukan konsep dan sistem struktur
berdasarkan Peraturan-peraturan
2. INA.5233.212.26.02.07 Nasional dan Internasional tentang
Perenc. Struktur Baja yang berlaku.

3. INA.5233.212.26.03.07 Melakukan analisis dan desain struktur.


Menentukan dan melaksanakan metode
4. INA.5233.212.26.04.07
pelaksanaan pekerjaan struktur.
Melakukan pengawasan pelaksanaan
5. INA.5233.212.26.05.07
pekerjaan struktur.
6. INA.5233.212.26.06.07 Membuat laporan pelaksanaan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-1
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


pekerjaan struktur.
III. KOMPETENSI PILIHAN -

1.2. RINGKASAN MODUL


Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:

a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai


berikut:

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-2
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

1. KODE UNIT : INA.5233.212.26.04.07


2. JUDUL UNIT : Menentukan dan melaksanakan metode
pelaksanaan pekerjaan struktur.
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menentukan dan
melaksanakan metode pelaksanaan pekerjaan
struktur.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Persiapan pekerjaan struktur 1.1 Shop drawing dan spesifikasi teknis
dibuat dan diperiksa
1.2 Pola skala 1:1 (Identifikasi
kebutuhan Bahan, alat sambung)
dibuat
1.3 Pemeriksaan gambar pemotongan
dan penyambungan baja
(Identifikasi elemen struktur yang
dikerjakan di Workshop dan atau di
lapangan ) diperiksa.
1.4 Elemen struktur berdasarkan
pengkodean dikelompokkan.
2. Pelaksanaan pabrikasi di 2.1 Kelengkapan elemen struktur
workshop diperiksa
2.2 Pemotongan, Pelobangan dan
Perakitan dengan pengelasan baja
dilakukan.
2.3 Pelapisan / perlindungan baja
struktur dari karat dilakukan
2.4 Persyaratan pengepakan, bongkar
muat dan transportasi ditentukan
3. Perlengkapan dan peralatan 3.1 Alat angkat dan angkut elemen
yang diperlukan di lapangan struktur diinventarisir.
3.2 Struktur penopang sementara
disiapkan
3.3 Perlengkapan penyambungan dan
perakitan di lapangan disiapkan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-3
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4. Pelaksanaan di lokasi proyek 4.1 Metode pelaksanaan pekerjaan
struktur ditetapkan
4.2 Pemeriksaan kelengkapan elemen
struktur dilakukan
4.3 Modifikasi elemen struktur
dilakukan, jika perlu
4.4 Perakitan dan pemasangan elemen
struktur dilaksanakan

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL


Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja pelaksana pekerjaan
2. Dokumen kontrak harus tersedia secara lengkap
3. Ketentuan, persyaratan teknis, standar, manual dan pedoman pelaksanaan
pekerjaan struktur baja dipahami
4. Pedoman, standar dan manual mengenai pelaksanaan pekerjaan struktur baja
harus dipahami
5 Prosedur administrasi pelaksanaan pekerjaan dipahami
6 Kebutuhan tenaga, perlengkapan dan alat bantu serta jadawal kerja dipahami.
7 Metoda kerja pelaksanaan pekerjaan struktur baja dikuasi

1.4. PANDUAN PENILAIAN


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-4
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang


dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit


yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.

c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat


dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-5
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI


adalah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Pemahaman terhadap isi dokmen kontrak, terutama Gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
2. Pemahaman terhadap ketentuan, persyaratan teknis, standar, manual
dan pedoman pelaksanaan pekerjaan struktur baja.
3. Pemahaman terhadap Pedoman, standard dan manual mengenai
pelaksanaan pekerjaan struktur baja.
4. Pemahaman terhadap sistem pemotongan, penyambungan dan
pengkodean elemen struktur.
5. Pemahaman terhadap prosedur administrasi pelaksanaan pekerjaan.
6. Rencana kerja, kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
7. Metoda kerja pelaksanaan pekerjaan struktur baja.

1.4.3. Konteks Penilaian


1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)

1.4.4. Aspek Penting Penilaian


1. Ketelitian dan kecermatan membaca dokumen kontrak, terutama gambar
kerja dan spesifikasi teknis.
2. Ketelitian dan kecermatan membaca pedoman/manual/ instruksi kerja
metode kerja pelaksanaan pekerjaan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-6
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan

3. Kemampuan menggunakan dan menerapkan metoda kerja serta


memanfaatkan ketersediaan sumber daya
4. Kemampuan membuat sketsa gambar pelaksanaan (shop drawing).

1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN


Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek :


- PC lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan komputer
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan struktur baja bangunan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-7
MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

BAB II
PERSIAPAN PEKERJAAN STRUKTUR

2.1. UMUM
Sebelum memulai pekerjaan fabrikasi, perlu dilakukan persiapan- persiapan tertentu
untuk kelancaran pekerjaan fabrikasi. Persiapan ini dinamakan pra-fabrikasi. Dalam
persiapan ini ahli struktur baja harus mempelajari ulang gambar teknik dalam
dokumen tender serta spesifikasi teknis.
Seorang ahli struktur baja bangunan sebelum pelaksanaan pekerjaan
(implementasi) perlu mempelajari dan memahami berbagai hal terkait dengan
persiapan pekerjaan yaitu :
 Membuat serta memeriksa shop drawing dan spesifikasi teknis.
 Membuat pola skala 1:1 (Identifikasi kebutuhan Bahan, alat sambung)
 Memeriksa serta Identifikasi elemen struktur yang dikerjakan di Workshop dan
atau di lapangan.
 Membuat pengkodean elemen struktur.
Sehingga akan memudahkan pada saat pabrikasi dan perangkaian elemen-elemen
struktur baja tersebut.
Ketelitian didalam membaca gambar dan spesifikasi teknis menjadi syarat utama
didalam melakukan pekerjaan persiapan ini. Elemen-elemen struktur yang akan
dipotong untuk kemudian disambung harus dapat dilakukan. Seyogyanya seorang
ahli teknik struktur baja bangunan sudah dapat memprediksi apabila terjadi
kejanggalan-kejanggalan pada gambar kerja maupun spesifikasi teknis yang
tersedia.

2.2. MEMERIKSA SHOP DRAWING DAN SPESIFIKASI TEKNIS


Dalam pelaksanaan pekerjaan struktur baja, gambar kerja (shop drawing)
merupakan hal yang paling penting, karena gambar kerja merupakan pedoman
pada saat pabrikasi dan erection. Oleh karena itu ahli teknik struktur baja harus lebih
teliti dalam pembuatan dan memeriksa shop drawing.
Karena itu didalam gambar kerja harus tercantum nama dan tanda tangan juru
gambar (drafter), pemeriksa (checker) dan tenaga ahli desain struktur (structure
engineer), untuk meminimalisasi kesalahan dan memperjelas tanggung jawab
desain.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 1


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

Dalam pembuatan shop drawing, gambar-gambar harus dibuat sesuai dengan


standar-standar mengenai tata cara pembuatan gambar teknik yang diakui.
Demikian juga penggunaan simbol-simbol untuk pengelasan harus mengikuti
pedoman dan standar-standar yang diakui. Gambar-gambar harus disiapkan
dengan skala yang cukup sehingga dapat menyampaikan informasi dengan jelas.
Bila diperlukan, gambar-gambar harus menunjukan mutu material baja yang harus
digunakan. Bila digunakan baut atau baut mutu tinggi, mutu baut harus diperlihatkan
secara jelas pada gambar. Berikut kami lampirkan contoh shop drawing berupa
gambar pemotongan, gambar perakitan, gambar pemasangan dan tabel material,
tabel perakitan serta tabel pengiriman.
Gambar kerja (shop drawing) terdiri dari 3 ( tiga ) jenis gambar sebagai berikut :
1. Gambar pemotongan (Cutting Drawing) yaitu gambar yang menunjukkan bentuk
dan ukuran pemotongan material untuk setiap komponen struktur baja.

Gambar 2.1 Gambar Pemotongan (Cutting Drawing)

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 2


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

2. Gambar perakitan (Assembly Drawing) yaitu gambar yang menunjukkan bentuk


dan ukuran beberapa komponen yang terakit menjadi satu elemen struktur baja.

Gambar 2.2 Elemen Struktur Baja

3. Gambar pemasangan (Erection Drawing) yaitu gambar yang menunjukkan


bentuk dan ukuran beberapa komponen dan elemen struktur baja dipasang
menjadi satu bangunan struktur baja.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 3


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

Gambar 2.3 Gambar Pemasangan (Erection Drawing)

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 4


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

Untuk memudahkan dalam pemeriksaan komponen dan elemen struktur baja pada
shop drawing, harus dibuatkan daftar berupa tabel sebagai berikut :
1. Tabel material (Material List) yang tercantum kode, jenis, ukuran, mutu dan
berat potongan material baja yang dibutuhkan.

Tabel 2.1 Bill Of material

Bill Of Material

Unit Total
Mark Qty Type Dimension Length Grade
Weight Weight

PB01 40 Plat 12x150-510 SS400 7.20 288.20


PB02 96 Plat 8x58-228 SS400 0.80 78.50
PC01 96 Plat 10x149-149 SS400 1.60 153.30
PC02 16 Plat 16x180-180 SS400 4.10 65.10
PC03 32 Plat 10x70-126 SS400 0.70 21.70
B01 16 Prof WF 250x125x6x9 3,826 SS400 113.30 1,812.00
B02 40 Prof WF 250x125x6x9 559 SS400 16.50 662.00
B03 44 Prof T 124x124x5x8 232 SS400 3.00 131.10
C01 36 Prof T 149x149x5.5x8 413 SS400 6.60 238.00
C02 6 Prof HB 150x150x7x10 7,984 SS400 251.50 1,509.00
TOTAL 4,958.90
Bolt, Nut & Washer
Type Qty Dimension Grade

Bolt 16 M16x45 H8.8


Bolt 12 M16x50 H8.8
Nut 28 M16 H8.8
Washer 28 M16 H8.8

2. Tabel perakitan (Assembly List) yang tercantum kode, jenis, ukuran, mutu dan
berat elemen struktur baja yang terakit.

Tabel 2.2 Tabel perakitan (Assembly List)


ASSEMBLY LIST

Mark Assembly Qty Type Dimension Length Grade Paint. Weight

B01 AB01 2 Prof WF 250x125x6x9 3,826 SS400 7.40 226.50


B02 AB01 4 Prof WF 250x125x6x9 559 SS400 2.16 66.20
B03 AB01 4 Prof T 124x124x5x8 232 SS400 0.44 11.90
PB01 AB01 4 Plat 12x150-510 SS400 0.61 28.80
PB02 AB01 12 Plat 8x58-228 SS400 0.31 9.80

C01 AC01 16 Prof T 149x149x5.5x8 413 SS400 3.84 105.80


C02 AC01 4 Prof HB 150x150x7x10 7,984 SS400 27.68 1,006.00
PC01 AC01 32 Plat 10x149-149 SS400 1.30 51.10
PC02 AC01 4 Plat 16x180-180 SS400 0.26 16.30

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 5


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

3. Tabel pengiriman (Delivery List) yang tercantum kode, jenis, ukuran dan berat
komponen dan elemen struktur baja yang akan dikirim ke lapangan untuk
dipasang.

Tabel 2.3 Tabel pengiriman (Delivery List)

DELIVERY LIST

Mark Qty Class Dimension Unit Total


Weight Weight

AB01 2 Beams WF 250x125x6x9 171.60 343.30


AC01 4 Columns HB 150x150x7x10 294.80 1,179.10
B17 2 Beams WF 198x99x4.5x7 41.50 83.00
B18 8 Beams WF 198x99x4.5x7 61.50 492.20
16 Bolt M16x45
12 Bolt M16x50
28 Nut M16
28 Washer M16
13,558.00

Yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan shop drawing adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan jenis dan mutu material, apakah sudah sesuai dengan gambar
desain dan spesifikasi teknis. Material yang digunakan harus diperiksa juga
apakah ada dipasaran? Jika tidak ada maka harus dikonsultasikan kembali
kepada desain structur engineer.
2. Gambar pemotongan, apakah sudah benar ukuran dan jumlah komponen
struktur baja yang dibutuhkan serta ukuran dan posisi lobang untuk baut, untuk
itu harus diperiksa disesuaikan dengan tabel material, gambar perakitan dan
gambar pemasangan.
3. Gambar perakitan, apakah komponen-komponen yang diperlukan dalam
perakitan sudah ada pada gambar pemotongan dan periksa sambungan antar
komponen material baja apakah sesuai dengan gambar desain.
4. Gambar pemasangan, apakah komponen dan elemen struktur sudah lengkap
sesuai tabel pengiriman dan dapat dipasang sesuai gambar untuk kondisi
lapangan yang ada.
Untuk memudahkan dalam pekerjaan shop drawing, pada saat ini sudah tersedia
software shop drawing khusus untuk struktur baja seperti : X-STEEL, STRUCAD,
BOCAD, dll. Untuk para juru gambar ahli struktur baja diwajibkan untuk dapat
mengoperasikan software tersebut.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 6


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

2.3. MEMBUAT POLA SKALA 1: 1


Dalam pekerjaan fabrikasi pada proses pemotongan dan pembuatan lubang. Untuk
pembuatan shop drawing bisa dilakukan dalam 2 cara tergantung mesin potong
yang digunakan. Untuk mesin potong biasa, akan memudahkan dan lebih akurat bila
disiapkan shop drawing dengan pola skala 1:1, yaitu gambar yang menunjukkan
ukuran yang sebenarnya dari pelat yang akan dipotong. Namun untuk bentuk pelat
yang sederhana gambar bisa dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Untuk mesin
potong CNC (Computerized Numeric Control) pembuatan gambar dalam skala 1:1
ataupun dalam ukuran yang lebih kecil tidak masalah karena dalam proses
pemotongannya data koordinat dari gambar dimasukkan berupa angka kedalam
komputer yang tersambung langsung ke mesin pemotong/pelubang.

2.4. PEMERIKSAAN GAMBAR PEMOTONGAN DAN PENYAMBUNGAN BAJA


Dalam shop drawing yang dibuat, harus tampak dengan jelas ukuran-ukuran pelat
dan profil yang akan dipotong. Masing-masing pelat dan profil dengan ukuran
berbeda harus diberi kode yang berbeda. Kesalahan dan ketidakjelasan pemberian
kode akan menyebabkan kesulitan dan kelambatan pada saat dilakukan perakitan.
Setelah pemeriksaan kode untuk gambar pemotongan (cuting drawing) langkah
selanjutnya adalah pemeriksaan gambar perakitan (assembly drawing). Harus dilihat
dan dipastikan bahwa penyambungan kerja sudah benar, pelat dan profil mana saja
yang harus disatukan. Mutu, jenis pengelasan dan tebal las harus sesuai dengan
gambar disain. Apabila tidak secara spesifik tercantum dalam gambar disain, maka
harus ditentukan dengan mengacu pada tebal pelat dan tebal profilnya.

2.5. PENGELOMPOKKAN ELEMEN STRUKTUR BERDASARKAN PENGKODEAN


Pengkodean perlu dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur baja karena
sistem yang digunakan adalah sistem bongkar pasang (knock down) yang
membutuhkan banyak komponen. Sehingga pengkodean akan memudahkan dalam
pemasangan struktur baja.
Pengkodean dapat dibuatkan standar sebagai berikut :
1. Pada proses pemotongan : GB-PB 01 : dimana GB = Kode proyek
PB = Kode material
01 = Kode elemen
2. Pada proses perakitan : GB-AB 01 : dimana GB = Kode proyek
AB = Kode rakitan
01 = Kode elemen

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 7


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

Dalam gambar cutting drawing masing-masing elemen struktur (pelat dan profil)
diberi kode yang berbeda. Namun untuk bentuk yang sama sebaiknya mempunyai
kode yang sama meskipun mempunyai assembly drawing yang berbeda. Sehingga
untuk masing-masing kode yang sama akan dilaksanakan satu kali proses saja.
Contoh : Pelat kode GB-PB 01 digunakan untuk perakitan elemen struktur dengan
kode GB-AB 01 dan GB-AB 02.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 8


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

RANGKUMAN

Dalam persiapan pabrikasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, ada beberapa point
penting yang harus diperhatikan, yaitu :
 Mempelajari gambar tender, gambar for construction dani spesifikasi teknik sebagai
dasar untuk membuat gambar kerja ( Shop Drawing ).
 Membuat gambar pola skala 1:1 jika diperlukan
 Pemeriksaan gambar kerja (Shop Drawing) sangat penting untuk menghindari
kesalahan pelaksanaan struktur baja setelah pemotongan atau perakitan.
 Perlunya pengkodean elemen struktur baja yang sistematis

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 9


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
1. Persiapan pekerjaan struktur
1 Shop drawing dan 1. Apakah yang dimaksud dengan shop
spesifikasi teknis dibuat drawing?
dan diperiksa 2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, hal-hal
apa saja yang perlu dipelajari dan dipahami
terkait dengan persiapan pekerjaan strukrur
baja bangunan gedung?
3. Sebutkan 3 jenis gambar kerja pada
pekerjaan struktur baja bangunan gedung!
2 Pola skala 1:1 1. Mengapa perlu dibuat gambar pola skala 1:1
(Identifikasi keb. Bahan, ?
alat sambung) dibuat 2. Sebutkan mesin potong yang biasa
digunakan membuat pola benda kerja.
3. Sebelum benda kerja berbentuk plat baja
dilubangi, apa yang harus anda lakukan dan
apa kegunaannya?
3 Pemotongan dan 1. Apa saja yang harus diperhatikan dalam
penyambungan baja pemeriksaan shop drawing?
(Identifikasi elemen 2. Bagaimana cara anda mengidentifikasi
struktur yang dikerjakan elemen struktur yang akan dirakit?
di Workshop dan atau di 3. Apabila terjadi penyimpangan pada lubang
lapangan) diperiksa. baut yang telah dibuat, langkah kerja apa
yang saudara ambil.
4 Elemen struktur 1. Sebutkan klasifikasi yang umumnya
berdasarkan diberikan pada pengkodean elemen-elemen
pengkodean struktur.
dikelompokan. 2. Pengelompokan elemen struktur perlu
memperhatikan kondisi-kondisi tertentu.
Sebutkan!
3. Sebutkan kegunaan pemberian kode
(marking) elemen struktur.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 10


MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

BAB III
PELAKSANAAN PRA PABRIKASI DI WORKSHOP

3.1. UMUM
Elemen struktur baja terdiri dari :
1. Produk standar, contohnya Profil WF, Pelat, Pipa, Siku, Kanal, Floor deck, Atap
gelombang dll, adalah material baja hasil produksi sesuai standar SII, JIS, ASTM
dll.
2. Produk komponen, contohnya Angkur, Trekstang, Baut, Fisher, Pelat pengaku
(Stiffener) , Pelat dasar (Base Plate), Shear Connector, dll, adalah material baja
berupa komponen pendukung struktur baja.

Dari hasil shop drawing dapat diketahui elemen-elemen struktur mana yang harus
dipabrikasi di workshop berupa pekerjaan pemotongan, pelobangan, pengelasan,
pengkodean dan pengecatan atau pelapisan galvanis.

Sebelum elemen struktur yang telah dipabrikasi dikirim ke lapangan, perlu dilakukan
pemeriksaan ulang, apakah elemen-elemen struktur tersebut telah lengkap
seluruhnya? Atau apabila masih ada beberapa potongan yang karena situasi dan
kondisi tertentu harus dikirim belakangan sudah tercatat dengan baik.

Setelah seluruh elemen struktur teridentifikasi dengan baik, maka pengepakan


berdasarkan pengkodean yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat menjadi
penghambat pekerjaan pemasangan di lapangan apabila tidak dikelompokan
dengan baik.

3.2. PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ELEMEN STRUKTUR


Sebelum melaksanakan pekerjaan pabrikasi diworkshop, harus dilakukan
pemeriksaan sebagai berikut :
1. Tersedia lengkap material baja produk stándar yang akan difabrikasi sesuai
kebutuhan yang dapat dilihat dari tabel material. Contoh : pelat, WF, Siku, dll.
2. Tersedia lengkap dan memadai peralatan untuk pabrikasi. Contoh : Mesin
potong WF, Pelat (Gergaji atau Oxy Cutting), Mesin Pelobang (Bor atau Punch),
Mesin Las, dll. Semakin lengkap mesin produksi yang ada di workshop maka
semakin mudah dan cepat pengerjaannya.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 1
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

3. Tersedia lengkap dan cukup material habis pakai untuk kerja pabrikasi. Contoh :
Kawat las, batu gerinda, mata bor, mata gergaji, tabung isi oxigen dan tabung isi
LPG atau Acetilyn.
4. Tersedia lengkap bahan cat dan peralatannya jika dibutuhkan pengecatan, tapi
jika diharuskan galvanis celup panas (hot dip galvanize) maka sudah harus
dipersiapkan/order ke pabrik pencelupan galvanis, karena antri proses
pencelupan membutuhkan waktu minimum 1 minggu.
5. Tersedianya area workshop yang memadai untuk perakitan, pengecatan dan
pengepakan berikut alat angkat dan angkut material.
6. Tersedianya tenaga kerja ahli yang dapat mengoperasikan mesin produksi dan
tenaga kerja ahli bersertifikat untuk pengelasan.
7. Diperhitungkan kapasitas produksi workshop dapat memenuhi jadwal kerja
proyek, jika tidak maka dapat ditambah menggunakan workshop lain.

Gambar 3.1 Cara Penyusunan Baja

3.3. MELAKUKAN PEMOTONGAN, PELOBANGAN DAN PERAKITAN DENGAN


PENGELASAN
Setelah semua material, tenaga kerja dan peralatan lengkap tersedia diworkshop,
pelat dan profil baja dipotong dan dilobang sesuai gambar kerja, masing-masing
potongan dikelompokkan sesuai kode pada gambar kerja.
Pemotongan material baja biasanya menggunakan:
 Mesin gergaji (sawing), untuk material WF, Pipa, Kanal, dll.
 Mesin gunting (shearing), untuk material plat, siku.
 Mesin Oxygen (oxy cutting), untuk material WF, pipa, kanal, pelat dll.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 2
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

Pelobangan material baja biasanya menggunakan:


 Mesin bor.
 Mesin punching.
Untuk pelobangan tidak diperkenankan menggunakan alat blender.
Hasil pemotongan dan pelobangan material berupa elemen baja diperiksa seorang
ahli struktur baja apakah sudah sesuai dengan gambar kerja, kemudian
dikelompokkan apakah elemen tersebut dikirim kebagian perakitan atau langsung
dikirim kebagian pengecatan/pelapisan,
Setelah elemen baja hasil pemotongan telah terkumpul pada bagian perakitan
lengkap sesuai pada tabel perakitan, maka tahap selanjutnya elemen tersebut
disetel untuk dirakit mengikuti bentuk dan ukuran gambar kerja. Pada saat
penyetelan menggunakan sambungan las titik dimana hasil penyetelan diperiksa
oleh ahli struktur baja kemudian jika sudah sesuai dengan gambar kerja hasil rakitan
tersebut dilas penuh sesuai dengan tebal dan mutu las sesuai gambar dan
spesifikasi.

Gambar 3.2 Mesin Potong Gergaji

Gambar 3.3 Mesin Potong Gunting Dan Lobang / Punching

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 3
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

Gambar 3.4 Mesin Potong Oxigen

Gambar 3.5 Mesin Bor/Drilling

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 4
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

3.4. MELAKUKAN PELAPISAN / PERLINDUNGAN BAJA STRUKTUR DARI KARAT


Kelemahan dari penggunaan material baja adalah mudah berkarat karena adanya
oksidasi dengan udara.
Didalam prakteknya, ada elemen-elemen struktur baja yang dirakit di workshop serta
ada pula yang dirakit di lapangan sebelum dilaksanakan pemasangan (erection). Hal
ini bergantung pada tingkat efisiensi dan efektifitas pekerjaan yang dilakukan.
Namun pada kondisi-kondisi tertentu, bisa saja karena situasi yang tidak dapat
dihindari untuk menyelesaikan bagian-bagian tertentu dari elemen struktur baja
perlu didahulukan pemasangannya, agar pekerjaan lainnya yang merupakan
pekerjaan kritis dapat dilaksanakan.

Gambar 3.6 Proses Galvanizing

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 5
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

Gambar 3.7 Mesin Shotblasting

Gambar 3.8 Mesin Otomatis Pengecatan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 6
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

3.5. MENENTUKAN PERSYARATAN PENGEPAKAN, BONGKAR MUAT DAN


TRANSPORTASI
Setelah semua material dipabrikasi, untuk memudahkan dan meminimalisir biaya
transportasi maka perlu dilakukan pengepakan dengan target supaya material ditata
untuk mendapatkan volume yang sekecil mungkin. Biasanya biaya transportasi
dihitung berdasarkan berat atau volumenya, diambil yang mana yang lebih besar.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan pengepakan, bongkar


muat dan transportasi material baja yang akan dikirim ke lokasi proyek antara lain:
 Pengepakan dilakukan sedemikian rupa sehingga pengelompokan elemen-
elemen struktur tetap dalam satu kesatuan, sehingga pada saat penerimaan
dilokasi kerja elemen-elemen struktur tersebut dapat disusun sesuai dengan
pengelompokkannya.
 Pada saat memasukkan material, perlu diperhatikan volume dan berat masing-
masing kelompok elemen struktur yang terbesar dimasukkan terlebih dahulu,
disusun hingga elemen struktur terkecil pada bagian atasnya. Hal ini dilakukan
agar tidak terjadi pemborosan ruang yang terdapat pada kendaraan yang akan
membawa material tersebut.
 Jenis dan tonase kendaraan yang digunakan disesuaikan dengan volume
material yang akan diangkut.
 Sistem pengamanan selama material tersebut dibawa ke lokasi proyek harus
benar-benar diperhatikan, sehingga selama perjalanan tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti terlepasnya satu atau beberapa elemen struktur ke jalan,
yang dapat mengakibatkan celakanya orang lain.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 7
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

RANGKUMAN

Sistem pengkodean mengikuti kaidah-kaidah yang umum dilakukan di lapangan,


disesuaikan dengan system yang berlaku.
Langkah-langkah perakitan dilakukan sesuai dengan prosedur yang disiapkan
sebelumnya.
Sistem pengepakan dan distribusi harus memperhatikan efisiensi waktu, biaya dan
keamanan elemen konstruksi.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 8
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)

2. Pelaksanaan pra pabrikasi di


workshop
1 Kelengkapan elemen 1. Sebutkan beberapa jenis elemen struktur
struktur diperiksa. baja yang anda ketahui!
2. Apa saja yang perlu diperiksa sebelum
melaksanakan pekerjaan pra pabrikasi
workshop?
3. Sebutkan jenis-jenis pekerjaan yang
dilakukan pada saat pabrikasi.
2 Perakitan dan 1. Sebutkan berbagai macam alat potong!
pemasangan elemen 2. Sebutkan jenis-jenis alat pelubang!
struktur dilakukan. 3. Tahapan pekerjaan apa yang dilakukan
setelah elemen struktur selesai dipotong!
3 Elemen struktur dirakit dan 1. Apa yang menyebabkan material baja
dipasang. mudah berkarat?
2. Jika anda menemukan elemen struktur
yang belum tersedia, langkah kerja apa
yang saudara lakukan?
3. Bolehkah melakukan kanibalisasi di
lapangan apabila ada elemen struktur yang
dapat saling mengganti dengan melakukan
modifikasi ringan? Jelaskan alasan
saudara!
4 Persyaratan pengepakan, 1. Hal apa yang dilakukan untuk dapat
bongkar muat dan mengoptimalkan biaya transportasi?
transportasi ditentukan 2. Sebutkan faktor-faktor yang membentuk
biaya transportasi!
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan
pada proses pengepakan, bongkar muat
dan transportasi material baja, ketika akan
dikirim ke lokasi proyek?

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 9
MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

BAB IV
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN
DI LAPANGAN

4.1. UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan (erection) perlu diperhatikan metode
pemasangan yang akan dilaksanakan. Apabila metode pemasangan telah
ditentukan, maka identifikasi alat angkat dan angkut elemen struktur dapat dipilih
sesuai dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.
Demikian pula dengan struktur penopang sementara segera dipersiapkan.
Kelengkapan dan kondisi peralatan diperiksa untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.

4.2. INVENTARISASI ALAT ANGKAT DAN ANGKUT ELEMEN STRUKTUR


Setelah pabrikasi selesai dilaksanakan, dan sudah dilakukan pengepakan
(terkecuali material yang tidak bisa/perlu dipak) perlu diinventarisir alat-alat yang
diperlukan untuk pekerjaan di lapangan. Untuk material yang relatif ringan bisa
diangkat oleh pekerja, sedangkan material yang cukup berat kadang diperlukan
crane dengan kapasitas crane disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin tinggi
kapasitas crane, harga sewanya akan semakin mahal.

Alat angkut elemen struktur tergantung pada jarak angkut material dari workshop
menuju lokasi proyek. Kadangkala pengangkutan material menggunakan modal
transportasi laut ataupun udara apabila lokasi pemasangan elemen struktur
dilakukan di pulau yang berbeda dengan tempat dilaksanakannya fabrikasi. Apabila
dapat dijangkau melalui darat, maka menggunakan truk dengan kapasitas sesuai
dengan berat dan volume elemen struktur yang akan diangkut.

Pada umumnya pengangkutan ini dilakukan oleh pihak lain (outsourcing) pada
perusahaan-perusahan jasa pengangkutan. Jika lokasi proyek dengan workshop
tempat pelaksanaan fabrikasi harus dilakukan antar pulau, tidak jarang
menggunakan jasa forwarder.

4.3. PENYIAPAN STRUKTUR PENOPANG SEMENTARA


Struktur baja akan berdiri kokoh setelah semua elemen struktur disatukan/dirakit.
Namun pada saat pemasangan (erection) struktur kadangkala tidak stabil sehingga

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 1


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

sangat mungkin mudah roboh. Untuk mengatasi hal ini, perlu dipersiapkan struktur
penopang sementara sehingga struktur menjadi stabil dan mampu menahan beban
akibat berat sendiri maupun beban mati.

Struktur penopang sementara yang juga sekaligus sebagai alat angkat elemen
struktur baja dapat menggunakan derek yang dioperasikan secara manual maupun
menggunakan mesin. Salah satu alat angkat sederhana yang dioperasikan secara
manual adalah tiang yang dibuat dengan posisi sedikit miring, ditopang dengan
empat buah kabel pada arah 4 mata angin yang terbagi secara merata. Pada setiap
bagian ujung bawah kabel penopang dipasang jangkar/anchor yang berfungsi untuk
memperkuat posisi tiang selama digunakan. Alat ini umumnya dikenal dengan nama
single pole atau gin pole (gambar 4.1).

Gambar 4.1 Gin Pole

Tiang yang digunakan dapat berupa tiang dengan bahan kayu, atau dapat juga tiang
yang terbuat dari metal, dimana posisi tiang dibuat dalam kemiringan tertentu
namun tetap kokoh. Adapun kemiringan kabel penyangga pada umumnya
membentuk sudut 450 atau lebih kecil, disesuaikan dengan tinggi tiang. Antara tiang
(pole) dengan dengan alat derek terdapat jarak yang memberikan ruang bagi gerak
tali derek. Tali derek dapat berupa bahan tali rami ataupun kawat yang khusus
dibuat untuk tali kerek. Kapasitas gin pole ditentukan oleh kekuatan tali penyangga,
tali kerek, alat derek, cantelan (hook), struktur penopang dan tiang itu sendiri. Single
Pole atau gin pole memiliki beberapa tipe yang umumnya digunakan pada saat
pekerjaan ereksi, antara lain Rangka A (A Frame) pada gambar 4.2 dan Dutchman
(gambar 4.3)

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 2


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.2. A Frame

Gambar 4.3. Dutchman

Alat angkut lainnya yang biasa digunakan sebagai alat angkat sekaligus sebagai penopang
struktur lainnya adalah derek guy (Guy Derricks) yang memiliki keunggulan dalam
pelaksanaan ereksi pada bangunan bertingkat (gambar 4.4). Derek ini dapat dipasang pada
lantai selanjutnya setelah ereksi elemen struktur pada lantai existing selesai dilakukan,
tanpa harus membongkar derek tersebut. Tiang miring (boom) secara temporer berfungsi
sebagai tiang penyangga pada saat tiang tegak (mast) dipindahkan/diangkat ke lantai
berikutnya. Gerakan memutar derek ini dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 3


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.4 Derek Guy (Guy Derricks)

Adapun alat angkat yang sering digunakan pada pembangunan gedung tingkat
tingkat tinggi, adalah tower crane (gambar 4.5). Alat ini memiliki beberapa
keunggulan dibanding peralatan sebelumnya, antara lain:
a. Stasiun pengontrol dapat ditempatkan pada crane atau pada posisi jarak tertentu
yang memungkinkan operator setiap saat dapat melihat beban yang sedang
diangkat.
b. Alat ini dapat digunakan untuk mengangkat berbagai material lainnya seperti plat
beton yang akan digunakan sebagai pelat lantai dan pelat atap.
c. Tidak perlu memindahkan material bangunan dengan cara meluncur, meloncat,
dan mengusung.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 4


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.5. Contoh Tower Crane

Beberapa variasi tipe tower crane diantaranya tipe kanguru (kangoroo) seperti pada
gambar 4.6 dan tipe kepala palu (hammerhead) pada gambar 4.7

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 5


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.6. Tower Crane Tipe Kanguru (Kangoroo)

Gambar 4.7. Tower Crane Tipe Hammerhead

4.4. PENYIAPAN PERLENGKAPAN PENYAMBUNGAN DAN PERAKITAN DI


LAPANGAN
Sebelum semua material dikirim ke lapangan, harus juga sudah disiapkan
perlengkapan untuk penyambungan dan perakitan di lapangan. Diantaranya adalah
kunci pas / kunci momen, palu, peralatan las untuk material yang perlu dilakukan
pengelasan di lapangan.

Alat yang digunakan untuk menyambung elemen struktur pada dasarnya tergantung
pada jenis/tipe sambungan yang akan dibuat sesuai dengan rencana. Pada
umumnya penyambungan elemen struktur dilakukan dengan menggunakan paku
keling (rivet), baut dan mur (bolt and nut), serta pengelasan.

Peralatan yang digunakan untuk memasang paku keling, mulai dari yang sederhana
seperti palu, dengan salah satu contohnya adalah ballpen hammer (gambar 4.8),
hingga alat yang menggunakan tenaga listrik dan tekanan tinggi yang biasa disebut
dengan pistol rivet (rivet gun) seperti pada gambar 4.9. Sebelum dilakukan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 6


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

pemasangan paku keling, maka elemen struktur yang akan disambung terlebih
dahulu dilubangi menggunakan bor.

Gambar 4.8 Ballpen Hammer

Gambar 4.9 Rivet Gun

Peralatan untuk sambungan baut mur, digunakan kunci pas (gambar 4.10) dan
kunci inggris (gambar 4.11).

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 7


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.10 Kuci Pass

Gambar 4.11 Kunci Inggris


Sedangkan penyambungan menggunakan las, digunakan alat las listrik (Gambar
4.12) ataupun las karbit (Gambar 4.13)

Gambar 4.12 Peralatan Las Listrik

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 8


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

Gambar 4.13 Peralatan Las Karbit

Pada prinsipnya seluruh peralatan yang akan digunakan, baik manual maupun
dengan menggunakan mesin, wajib diperiksa terlebih dahulu, khususnya kelaikan
peralatan tersebut. Hal ini bukan saja mencegah terjadinya kecelakaan kerja, tetapi
juga sangat berpengaruh pada produktivitas kerja seorang tukang.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 9


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

RANGKUMAN

Pengangkatan elemen baja konstruksi harus memperhatikan keselamatan kerja.


Pada saat memasang struktur penopang sementara harus memperhatikan beban akibat
berat sendiri maupun beban mati, serta dudukan-dudukannya harus kokoh.
Perlengkapan penyambungan dan perakitan dilapangan harus sudah disiapkan sebelum
material dikirim ke lapangan.
Ada beberapa macam alat angkat yang digunakan dalam pekerjaan ereksi elemen
struktur. Mulai dari yang sederhana dengan manual hingga alat berat seperti tower crane.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 10


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
3. Perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan di lapangan
1 Alat angkat dan angkut 1. Apa yang dimaksud dengan alat angkat
elemen struktur dan alat angkut ? Jelaskan!
diinventarisir. 2. Sebagai seorang ahli struktur baja
bangunan, apa saja yang anda perhatikan
pada saat pengangkatan elemen-elemen
struktur?
3. Sebutkan potensi kecelakaan kerja yang
mungkin terjadi pada saat mengangkut
elemen-elemen struktur.
2 Struktur penopang 1. Apa yang dimaksud dengan struktur
sementara disiapkan penopang sementara pada pekerjaan baja
bangunan?
2. Sebutkan beberapa macam alat penopang
sementara yang saudara ketahui.
3. Sebutkan beberapa keunggulan tower
crane!
3 Perlengkapan 1. Sebutkan bahan penyambung baja yang
penyambungan dan biasa digunakan?
perakitan di lapangan 2. Alat apa saja yang biasa digunakan untuk
disiapkan menyambung plat menggunakan baut?
3. Bagaimana cara anda memastikan bahwa
pengelasan yang dilakukan pada
penyambungan elemen-elemen struktur
telah memenuhi syarat kekuatan
sambungan?

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) IV - 11


MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

BAB V
PELAKSANAAN DI LOKASI PROYEK

5.1. UMUM
Kualitas pekerjaan struktur baja bangunan ditentukan juga pada saat pekerjaan
pemasangan di lapangan. Sebagus apapun kualitas material yang digunakan
apabila dipasang dengan tidak mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan, akan
memberikan hasil yang tidak memuaskan. Bahkan resiko terjadinya kegagalan
bangunan karena pemasangan yang tidak sesuai seringkali terjadi.
Seorang ahli struktur baja bangunan harus dapat memastikan bahwa seluruh
elemen struktur terpasang dengan baik. Elemen-elemen struktur ditempatkan sesuai
dengan gambar kerja, serta ikatan-ikatan antar elemen dipastikan kokoh.

5.2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR


Untuk kelancaran pekerjaan di lapangan, sebelum material tiba di lapangan, perlu
dibuat metode pelaksanaan pekerjaan struktur. Hal ini dimaksudkan supaya dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, aman dan cepat.
Pada saat ini, sudah lazim dilakukan oleh pekerja spesialis ahli struktur baja untuk
menyiapkan metode pelaksanaan secara tertulis yang akan dilakukan di lapangan.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan sistem kerja yang aman, baik pada saat
pengiriman dan peneramaan material, pelaksanaan ereksi dan penyelesaian akhir
pekerjaan struktur baja dimaksud. Selanjutnya, pengawas lapangan diberi
kesempatan menyetujui metode pemasangan tersebut dan melakukan observasi
seperlunya atau perubahan-perubahan jika memang diperlukan.

Metode pemasangan yang dibuat seorang ahli struktur baja berisi hal-hal yang
mencakup prosedur pengiriman dan perakitan, termasuk juga tahapan-tahapan
pada saat pelaksanaan ereksi seperti pemasangan baut, pengelasan, metode ereksi
dan sistem keamanan. Semuanya ini merupakan satu kesatuan dalam pembuatan
metode kerja. Panduan lengkap yang diperuntukkan bagi petugas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Health and Safety Executive (HSE) menunjukkan secara lengkap
isi dari metode kerja yang dimaksud. Beberapa hal penting didalam penjelasan
metode kerja tersebut mencakup:
1) Penetapan skema organisasi, termasuk koordinasi kerja dan tanggung jawab
pada setiap tingkat manajemen ditulis secara jelas dan tegas.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-1
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

2) Pengiriman dan penurunan elemen struktur baja dan material lainnya, termasuk
metode pengangkutan dan pengangkatan.

3) Urut-urutan pemasangan, catatan-catatan penting berkaitan dengan metode


pemasangan yang digunakan, termasuk skedul dimulainya pekerjaan serta
posisi/kemajuan (progress) setiap tahapan konstruksi jika diperlukan.

4) Metode kerja untuk memastikan stabilitas setiap elemen struktur yang dipasang
(termasuk kolom) dan perakitan sub-sub elemen struktur, demikian pula dengan
pelaksanaan ereksi pada struktur yang dilakukan secara parsial.

5) Detail pelaksanaan ereksi elemen-elemen struktur atau biasa disebut dengan


skema pekerjaan ereksi, dirancang sedemikian rupa sehingga aktifitas kerja
seperti pada saat mengangkat, mengayun, penyambungan awal, pelurusan dan
penyambungan akhir seluruhnya dapat dilakukan dengan aman.

6) Perlengkapan untuk mencegah agar tidak jatuh dari tempat tinggi, termasuk
keaman jalan masuk dan lokasi kerja, landasan khusus untuk bekerja beserta
landasan untuk berjalan yang sifatnya sementara, dan pengaturan untuk
melengkapi jalan-jalan permanen sesegera mungkin, mobile tower, landasan
antena, slung, penggantung atau perancah, tangga, sabuk pengaman dan jaring
pengaman.

7) Pencegahan dari material, peralatan dan puing yang jatuh, dengan alat yang
dapat menghalangi reruntuhan tersebut seperti kasa pelindung, kipas angin dan
jaring.

8) Perlengkapan dan peralatan yang cocok (termasuk crane), alat-alat dan


peralatan yang cukup kuat dan jumlah yang memadai.

9) Penetapan contigency plan pada kejadian-kejadian yang tak terduga seperti


tidak lengkapnya salah satu atau beberapa elemen struktur penting pada
bagian-bagian tertentu, atau terjadinya urut-urutan pengiriman elemen struktur
tidak sesuai dengan rencana semula.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-2
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

10) Penetapan jadwal pengiriman, penimbunan, penyimpanan, flow material di lokasi


proyek, fabrikasi atau pra-perakitan dan termasuk ruang/gudang penyimpanan
material.

11) Denah, layout dan akses masuk/keluar lokasi proyek, beserta catatan yang
menjelaskan bagaimana pengaruh layout dan akses masuk/keluar, termasuk
metode kerja yang diajukan terhadap aktifitas kerja secara menyeluruh.

12) Penilaian secara detail untuk memastikan pencegahan terhadap kecelakaan


telah dilakukan.

13) Prosedur serah terima, termasuk metode pemeriksaan terhadap kelurusan dan
ketegakan struktur yang telah dipasang serta metode untuk menentukan
pemasangan baut dan pengelasan telah selesai dilakukan seluruhnya.

5.3. PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ELEMEN STRUKTUR


Elemen-elemen struktur yang akan dirakit dan dipasang harus dipastikan sudah
lengkap. Semua elemen yang perlu dirakit harus dikelompokkan sesuai dengan
kode perakitan masing-masing. Juga elemen yang akan dipasang sudah diurutkan
sesuai urutan kode pemasangannya.
Berikut ini salah satu contoh daftar simak (check list form) yang dapat digunakan
untuk memeriksa kelengkapan elemen struktur.

Tabel 5.1 Check List Of Material


Check List Of Material
CHECKED
Mark Qty Type Dimension Length Grade
CPL* NCPL**
PB01 40 Plat 12x150-510 SS400
PB02 96 Plat 8x58-228 SS400
PC01 96 Plat 10x149-149 SS400
PC02 16 Plat 16x180-180 SS400
PC03 32 Plat 10x70-126 SS400
B01 16 Prof WF 250x125x6x9 3,826 SS400
B02 40 Prof WF 250x125x6x9 559 SS400
B03 44 Prof T 124x124x5x8 232 SS400
C01 36 Prof T 149x149x5.5x8 413 SS400
C02 6 Prof HB 150x150x7x10 7,984 SS400

Bolt, Nut &

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-3
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

Washer
Type Qty Dim. Grade CPL NCPL

Bolt 16 16x45 H8.8


Bolt 12 16x50 H8.8
Nut 28 M16 H8.8
Washer 28 M16 H8.8

* CPL : Completed (just tick if completed)


** NCPL : Not Completed (write down the existing quantities)

5.4. MODIFIKASI ELEMEN STRUKTUR


Meskipun pada saat pabrikasi segala sesuatunya sudah direncanakan dengan
sebaik-baiknya, namun adakalanya ada hal-hal yang masih kurang sempurna dalam
pengerjaannya. Sehingga pada saat perakitan dan pemasangan, bisa terjadi
elemen-lemen struktur tertentu tidak bisa dipasang dengan baik.Untuk itu perlu
dilakukan modifikasi pada elemen struktur tersebut. Elemen tersebut perlu
disambung bila terlalu pendek, dipotong bila terlalu panjang maupun di repair bila
pengerjaannya kurang bagus.

Selama berlangsungya pekerjaan konstruksi di lokasi proyek, modifikasi/perbaikan


sebagian atau beberapa bagian elemen struktur kadangkala perlu dilakukan. Setiap
jenis pekerjaan yang berkaitan dengan modifikasi maupun perbaikan harus dicatat
dalam laporan ketidaksesuaian (LKS), biasa disebut juga dengan istilah Non-
Conformance Report (NCR), yang pada prinsipnya laporan tersebut dapat dilacak
melalui seluruh proses terjadinya modifikasi/perbaikan tersebut terjadi dan
ditandatangani oleh konsultan ahli perencana.

Setiap kerusakan atau ketidaksesuaian harus dilaporkan dengan menggunakan


sistem pelaporan ketidaksesuaian dan diperbaiki atau diganti setelah mendapat
persetujuan dari pihak yang berwenang.

Setelah selesainya seluruh pekerjaan proyek, seluruh laporan ketidaksesuaian


diberi nomor dan diserahkan pada pemilik proyek. Dokumen lain yang juga harus
diserahkan pada pemiliki proyek adalah gambar lokasi, gambar potongan, sketsa
yang dibuat selama berlangsungnya pekerjaan proyek, sertifikat-sertifikat hasil
pengetesan dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk melengkapi buku log bangunan
dan memastikan seluruh pihak menyadari atas perubahan yang terjadi. Contoh
laporan ketidaksesuaian dapat dilihat pada formulir 5.1.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-4
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

5.5. PELAKSANAAN PERAKITAN DAN PEMASANGAN ELEMEN STRUKTUR


Dalam pelaksanaan perakitan dan pemasangan elemen struktur, harus dikerjakan
sesuai dengan metode pelaksanaan yang sudah dibuat. Urut-urutan pekerjaan
pemasangan elemen struktur dan pemasangan struktur penopang sementara juga
harus selalu diperhatikan. Setiap elemen struktur yang sudah terpasang harus
dipastikan dalam keadaan stabil. Jika tidak maka selalu harus ditahan oleh
penopang struktur sementara.

Laporan Ketidaksesuaian (Non-conformance Report) Tanggal: …………………

Nama Proyek: Gambar No. LKS No.

Item Pekerjaan dibawah ini tidak sesuai dengan spesifikasi

Komentar:

Diperiksa oleh.............................. Jabatan...............................................

Alternatif Perbaikan

Site Engineer........................................

Komentar Pemilik Proyek Diterima/Ditolak

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-5
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

Otorisasi .................................... ................ Posisi .....................................................

Tanggal selesai ....................................


Ttd Ahli Perencana .................................

Formulir 5.1: Laporan Ketidaksesuaian (LKS)

Kolom baja dipasang mengikuti koordinat grid yang telah ditentukan sebelumnya.
Kolom diangkat menggunakan alat angkut seperti terlihat pada gambar pemasangan
kolom ( gambar 5.1 dan gambar 5.2). Hindari kerusakan seminimal mungkin selama
pengangkatan, terutama pada permukaan yang sudah dilapisi bahan cat, karena
perbaikan setelah ditempatkan pada posisi tegak sulit dilakukan. Ketika posisi dasar
kolom sudah pada tempatnya, posisi ini belum dapat dinyatakan sudah tepat dan
ketegakannya belum sempurna. Atau dengan kata lain, kolom masih perlu
diangkat/ayun lagi hingga stabilitas kedudukan kolom dapat dipastikan selama urut-
urutan pekerjaan ereksi dilakukan. Prosedur ini dilakukan berulang-ulang hingga
seluruh grid posisi kolom terbentuk.

Gambar 5.1 Pemasangan Kolom (1)

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-6
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

Gambar 5.2 Pemasangan Kolom (2)


Balok baja kemudian dipasang pada tempatnya dan diikat dengan dua baut pada
masing-masing ujungnya. Ketika seluruh balok baja sudah pada tempatnya, sisa
lubang pada setiap ujung balok baja yang belum terpasang baut, dilengkapi. Pada
umumnya setiap struktur baja khususnya pada bagian atas balok baja, seringkali
dipasang plat beton komposit yang berfungsi sebagai plat lantai. Bagian tersulit
pada pekerjaan ereksi ini biasanya saat menyiapkan lokasi penempatan dan
pemasangan ikatan-ikatan plat. Sistem grid harus memperhatikan penempatan
ikatan-ikatan yang diperlukan untuk pemasangan plat, sehingga pada saat
pemasangannya tidak akan merusak ikatan-ikatan elemen-elemen struktur baja
yang telah terpasang, termasuk eksentrikal beban tetap pada posisinya. Kabel baja
biasanya digunakan untuk menahan plat beton sebelum diletakkan pada tempatnya.

Apabila seluruh pekerjaan ereksi diatas telah dilakukan, tim pekerja ereksi dapat
berpindah ke lokasi/area berikutnya. Tim berikutnya akan melakukan pekerjaan
lining dan levelling di lokasi yang sama, untuk memastikan struktur yang telah
dipasang sudah menempati posisi yang tepat (alignment). Apabila posisi yang
diinginkan telah diperoleh, seluruh baut dikencangkan, plat beton ditaruh pada
tempatnya dan dilanjutkan dengan pekerjaan pengelasan bagian-bagian tertentu
sebagai penopang. Bagan alur proses ini dapat dilihat pada gambar 5.3.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-7
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

Gambar 5.3 : Bagan Alur Proses Pekerjaan Ereksi

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-8
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

RANGKUMAN

 Metode pelaksanaan pemasangan elemen struktur wajib dikuasai dan dipahami.

 Modifikasi elemen struktur jika diperlukan harus memperhatikan kekuatan struktur,


sehingga konstruksi baja yang dibangun tetap aman.

 Urut-urutan pekerjaan pemasangan elemen struktur dan pemasangan struktur


penopang harus dapat menjamin keamanan dan keselamatan kerja.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-9
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
4. Pelaksanaan di lokasi proyek .
1 Metode pelaksanaan 1. Sebutkan kegunaan metode pelaksanaan.
pekerjaan struktur 2. Apa saja yang terdapat didalam metode
ditetapkan pelaksanaan?
3. Sebutkan panduan lengkap yang saudara
ketahui berkaitan dengan metode kerja
yang dihubungkan dengan Health & Safety
Executives (HSE)?
2 Pemeriksaan kelengkapan 1. Kolom apa saja yang terdapat pada check
elemen struktur dilakukan list elemen struktur, serta jelaskan
kegunaan setiap kolom.
2. Sebutkan pengelompokan elemen struktur
yang biasa dilakukan?
3. Bagaimana cara anda memeriksa
kelengkapan elemen-elemen struktur?
3 Modifikasi elemen struktur 1. Jelaskan secara ringkas pada saat kapan
dilakukan, jika perlu elemen struktur harus dimodifikasi.
2. Apabila diperlukan modifikasi elemen
struktur, apa yang saudara lakukan?
3. Prinsip-prinsip apa saja yang harus saudara
ketahui apabila modifikasi elemen struktur
harus dilakukan?
4 Perakitan & pemasangan 1. Apa yang perlu saudara perhatikan ketika
elemen struktur melaksanakan pemasangan/ ereksi kolom
dilaksanakan baja!
2. Apa yang perlu saudara perhatikan ketika
melaksanakan pemasangan balok baja!
3. Apabila elemen struktur telah selesai
dipasang pada suatu area tertentu, langkah
kerja apa yang dilakukan selanjutnya?

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V - 10


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Shop drawing dan spesifikasi teknis dibuat dan diperiksa
1 Gambar yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan nyata setelah
mempertimbangkan kondisi lapangan.
2 1. Mempelajari gambar tender, gambar for construction dani spesifikasi
teknik sebagai dasar untuk membuat gambar kerja ( Shop Drawing ).
2. Membuat gambar pola skala 1:1 jika diperlukan
3. Pemeriksaan gambar kerja (Shop Drawing) sangat penting untuk
menghindari kesalahan pelaksanaan struktur baja setelah pemotongan
atau perakitan.
4. Melakukan pengkodean elemen struktur baja yang sistematis
3 1. Gambar pemotongan (Cutting Drawing).
2. Gambar perakitan (Assembly Drawing).
3. Gambar pemasangan (Erection Drawing).

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Pola skala 1:1 (Identifikasi keb. Bahan, alat sambung) dibuat
1 Karena bisa menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari pelat yang akan
dipotong.
2 Yaitu mesin mesin potong CNC (Computerized Numeric Control)
3 Melakukan proses pemotongannya.
Data koordinat dari gambar dimasukkan berupa angka kedalam komputer
yang tersambung langsung ke mesin pemotong/pelubang

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Pemotongan dan penyambungan baja (Identifikasi elemen struktur yang
dikerjakan di Workshop dan atau di lapangan) diperiksa.
1 Ukuran-ukuran pelat dan profil yang akan dipotong harus jelas
2 Pelat dan profil mana saja yang harus disatukan. Mutu, jenis pengelasan dan
tebal las harus sesuai dengan gambar disain.
3

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Elemen struktur berdasarkan pengkodean dikelompokan.
1 1. Pada proses pemotongan :
GB-PB 01 : dimana GB = Kode proyek
PB = Kode material
01 = Kode elemen
2. Pada proses perakitan :
GB-AB 01 : dimana GB = Kode proyek
AB = Kode rakitan
01 = Kode elemen
2 Kondisi-kondisi sbb:
- Kondisi tahap pemotongan/ material
- Kondisi pada waktu pesangban/ perakitan material

3 Kegunaan:
- Memudahkan dalam proses pemotongan struktuyr baja
- Memudahkan dalam proses pemasangan struktur
- Memudahkan dalam mencari elemen-elemen tiap struktur untuk
digabungkan
- Apabila ada bagian elemen yang hilang maka mudah dalam mencari
penggantiannya

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Kelengkapan elemen struktur diperiksa
1 1. Produk standar, contohnya Profil WF, Pelat, Pipa, Siku, Kanal, Floor deck,
Atap gelombang dll, adalah material baja hasil produksi sesuai standar SII,
JIS, ASTM dll.
2. Produk komponen, contohnya Angkur, Trekstang, Baut, Fisher, Pelat
pengaku (Stiffener) , Pelat dasar (Base Plate), Shear Connector dll adalah
material baja berupa komponen pendukung struktur baja.
2 1. Tersedia lengkap material baja produk stándar yang akan difabrikasi
sesuai kebutuhan yang dapat dilihat dari tabel material. Contoh : pelat, WF,
Siku, dll.
2. Tersedia lengkap dan memadai peralatan untuk pabrikasi. Contoh : Mesin
potong WF, Pelat (Gergaji atau Oxy Cutting), Mesin Pelobang (Bor atau
Punch), Mesin Las, dll. Semakin lengkap mesin produksi yang ada di
workshop maka semakin mudah dan cepat pengerjaannya.
3. Tersedia lengkap dan cukup material habis pakai untuk kerja pabrikasi.
Contoh : Kawat las, batu gerinda, mata bor, mata gergaji, tabung isi oxigen
dan tabung isi LPG atau Acetilyn
4. Tersedia lengkap bahan cat dan peralatannya jika dibutuhkan pengecatan,
tapi jika diharuskan galvanis celup panas (hot dip galvanize) maka sudah
harus dipersiapkan/order ke pabrik pencelupan galvanis, karena antri
proses pencelupan membutuhkan waktu minimum 1 minggu.
5. Tersedianya area workshop yang memadai untuk perakitan, pengecatan
dan pengepakan berikut alat angkat dan angkut material.
6. Tersedianya tenaga kerja ahli yang dapat mengoperasikan mesin produksi
dan tenaga kerja ahli bersertifikat untuk pengelasan.
7. Diperhitungkan kapasitas produksi workshop dapat memenuhi jadwal kerja
proyek, jika tidak maka dapat ditambah menggunakan workshop lain.
3 1. Melakukan sistem pengkodean mengikuti kaidah-kaidah yang umum
dilakukan di lapangan, disesuaikan dengan system yang berlaku.
2. Melakukan langkah-langkah perakitan dilakukan sesuai dengan prosedur
yang disiapkan sebelumnya.
3. Melakukan sistem pengepakan dan distribusi harus memperhatikan
efisiensi waktu, biaya dan keamanan elemen konstruksi.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Perakitan dan pemasangan elemen struktur dilakukan.
1  Mesin gergaji (sawing), untuk material WF, Pipa, Kanal, dll.
 Mesin gunting (shearing), untuk material plat, siku.
 Mesin Oxygen (oxy cutting), untuk material WF, pipa, kanal, pelat dll.
2  Mesin bor.
 Mesin punching.
3

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Elemen struktur dirakit dan dipasang.
1
2
3

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Persyaratan pengepakan, bongkar muat dan transportasi ditentukan
1
2
3 1. Pengepakan dilakukan sedemikian rupa sehingga pengelompokan elemen-
elemen struktur tetap dalam satu kesatuan, sehingga pada saat
penerimaan dilokasi kerja elemen-elemen struktur tersebut dapat disusun
sesuai dengan pengelompokkannya.
2. Pada saat memasukkan material, perlu diperhatikan volume dan berat
masing-masing kelompok elemen struktur yang terbesar dimasukkan
terlebih dahulu, disusun hingga elemen struktur terkecil pada bagian
atasnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan ruang yang
terdapat pada kendaraan yang akan membawa material tersebut.
3. Jenis dan tonase kendaraan yang digunakan disesuaikan dengan volume
material yang akan diangkut.
4. Sistem pengamanan selama material tersebut dibawa ke lokasi proyek

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop

harus benar-benar diperhatikan, sehingga selama perjalanan tidak terjadi


hal-hal yang tidak diinginkan seperti terlepasnya satu atau beberapa
elemen struktur ke jalan, yang dapat mengakibatkan celakanya orang lain.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Alat angkat dan angkut elemen struktur diinventarisir
1 Alat angkat, suatu peralatan / Tools yang digunakan untuk mengangkat
atau \memindahkan suatu elemen/ peralatan struktur baja untuk diletakkan/
dipasangkan (proses erection) pada suatu tempat tertentu
Alat Angkut, adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengangkut
peralatan atau elemen struktur dari lokasi workshop/ pabrik ke tempat
pekerjaan lapangan
2 Yang perlu diperhatikan :
- Kapasitas dari alat angkat tersebut mampu atau atau tidak untuk
mengangkat elemen struktur tsb
- Kondisi dan kapasitas Peralatan pendukung dalam proses
pengangkatan seperti : dudukan alat, penopang, kawat penggantung
dll
- Lokasi atau rencana pesangan elemen struktur sudah harus
dipastikan/ ditinjau kondisinya / perletakannya
- Keamanan dalam proses pengangkatan baik elemen struktur ,
peralatan pendukung dan pekerja agar tidak terjadi kecelakaan kerja
3 Potensi kecelakaan:
- Kapasitas alat angkut tidak kuat dalam mengangkat beban struktur,
yang bisa mengakibatkan crane roboh/ rusak
- Kapasitas kawat pengangkut (slink) putus akibat beban struktur
- Kesalahan dalam proses pengikatan struktur, yang mengakibatkan
elemen struktur jatuh ke bawah
- Kesalahan pekerja / operator alat angkut dalam meletakkan struktur
ke alat angkut maupun dalam membawa elemen struktur ke lokasi
pekerjaan ( di perjalanan)

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Struktur penopang sementara disiapkan
1 Struktur penopang adalah: Suatu struktur sementara untuk membantu
dalam proses erection agar elemen struktur yang dipasang menjadi stabil

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan

perletakannya dan mampu memaham beban akibat berat sendiri maupun


beban mati
2 1. Derek
2. Gin Pole/ single pole (tipe Rangka A; Tipe Duchman)
3. Guy Derreicks
4. Tower Crane (kangaroo; hammer Head)
3 Keunggulan:
1. Dapat dipergunakan untuk pembangunan gedung tingkat tinggi
2. Stasiun pengontrol dapat ditempatkan pada crane atau pada posisi
jarak tertentu yang memungkinkan operator setiap saat dapat melihat
beban yang sedang diangkat.
3. Alat ini dapat digunakan untuk mengangkat berbagai material lainnya
seperti plat beton yang akan digunakan sebagai pelat lantai dan pelat
atap.
4. Tidak perlu memindahkan material bangunan dengan cara meluncur,
meloncat, dan mengusung.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Perlengkapan penyambungan dan perakitan di lapangan disiapkan
1 Bahan Penyambungb : Paku Keling (rivet), Baut dan Mur (bolt and nut), serta
Pengelasan.

2 Kunci pas, kunci inggris, bor kunci elektroda, ring baut


3 Hasil pengelasan dicek dengan menggunakan sistem penetran atau proses
radiographic test dan ultrasonic

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN

1. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur ditetapkan

1 Agar memudahkan dalam proses pengerjakaan struktur dilapangan dan


proses monitoring progress pekerjaan, dalam pelaksanaan pekerjaan
dapat dilakukan dengan mudah, aman dan cepat.
2 1. Tahapan pekerjaan
2. Waktu pelaksanaan pekerjaan
3. peralatan kerja
4. tenaga kerja / personil
5. ketersediaan bahan/ material
3 1) Penetapan skema organisasi, termasuk koordinasi kerja dan
tanggung jawab pada setiap tingkat manajemen ditulis secara jelas
dan tegas.
2) Pengiriman dan penurunan elemen struktur baja dan material lainnya,
termasuk metode pengangkutan dan pengangkatan.
3) Urut-urutan pemasangan, catatan-catatan penting berkaitan dengan
metode pemasangan yang digunakan, termasuk skedul dimulainya
pekerjaan serta posisi/kemajuan (progress) setiap tahapan konstruksi
jika diperlukan.
4) Metode kerja untuk memastikan stabilitas setiap elemen struktur yang
dipasang (termasuk kolom) dan perakitan sub-sub elemen struktur,
demikian pula dengan pelaksanaan ereksi pada struktur yang
dilakukan secara parsial.
5) Detail pelaksanaan ereksi elemen-elemen struktur atau biasa disebut
dengan skema pekerjaan ereksi, dirancang sedemikian rupa sehingga
aktifitas kerja seperti pada saat mengangkat, mengayun,
penyambungan awal, pelurusan dan penyambungan akhir seluruhnya
dapat dilakukan dengan aman.
6) Perlengkapan untuk mencegah agar tidak jatuh dari tempat tinggi,
termasuk keaman jalan masuk dan lokasi kerja, landasan khusus
untuk bekerja beserta landasan untuk berjalan yang sifatnya
sementara, dan pengaturan untuk melengkapi jalan-jalan permanen
sesegera mungkin, mobile tower, landasan antena, slung,
penggantung atau perancah, tangga, sabuk pengaman dan jaring
pengaman.
7) Pencegahan dari material, peralatan dan puing yang jatuh, dengan
alat yang dapat menghalangi reruntuhan tersebut seperti kasa
pelindung, kipas angin dan jaring.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)
8) Perlengkapan dan peralatan yang cocok (termasuk crane), alat-alat
dan peralatan yang cukup kuat dan jumlah yang memadai.
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

9) Penetapan contigency plan pada kejadian-kejadian yang tak terduga


seperti tidak lengkapnya salah satu atau beberapa elemen struktur
penting pada bagian-bagian tertentu, atau terjadinya urut-urutan
pengiriman elemen struktur tidak sesuai dengan rencana semula.

10) Penetapan jadwal pengiriman, penimbunan, penyimpanan, flow


material di lokasi proyek, fabrikasi atau pra-perakitan dan termasuk
ruang/gudang penyimpanan material.

11) Denah, layout dan akses masuk/keluar lokasi proyek, beserta catatan
yang menjelaskan bagaimana pengaruh layout dan akses
masuk/keluar, termasuk metode kerja yang diajukan terhadap aktifitas
kerja secara menyeluruh.

12) Penilaian secara detail untuk memastikan pencegahan terhadap


kecelakaan telah dilakukan.
13) Prosedur serah terima, termasuk metode pemeriksaan terhadap
kelurusan dan ketegakan struktur yang telah dipasang serta metode
untuk menentukan pemasangan baut dan pengelasan telah selesai
dilakukan seluruhnya

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN

2. Pemeriksaan kelengkapan elemen struktur dilakukan

1 - Kode material untuk mengetahui jenis material yang dibutuhan


- Quantity, mengetahui jumlah elemen
- Type , untuk mengetahui tipe baja yang dibutuhkan
- Dimension, untuk mengetahui dimensi baja yang dibutuhkan
- Length, Panjang yang dibutuhkan
- Grade, tingkat spesifikasi material
- Checked, kolom pengecekan kesesuaian material yang dibutuhkan
dengan yang disediakan

2 - Dikelompokkan sesuai dengan kode perakitan masing-masing


- Diurutkan sesui kode pemasangannya masing - masing

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3 Dengan melihat di daftar simak (check list form) material kelengkapan
elemen struktur

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN

3. Modifikasi elemen struktur dilakukan, jika perlu

1 Apabila dalam perakitan ternyata diketahui ada elemen-elemen struktur


yang tidak sesuai/ tidak bias dipasang sehingga perlu dilakukan modifikasi
baik terhadap panjang , dimensi maupun bentuiknya
2 - Melakukan identifikasi elemen-elemen yang tidak sesuai
- Mencatat dalam laporan ketidak sesuaian (NCR)
- Melaporkan hasil temuan (dokumen NCR) dan perbaikan ini
kepada yang berwenang untuk mendapat persetujuan pengantian/
perbaikan
3 Apabila harus dilakukan perbaikan/ penggantian pada Prinsipnya adalah
bahwa harus diketahui ketidaksesuaian tersebut dengan membuat
Laporan ketidaksesuaian (NCR), sehingga dapat ditelusuri / dilacak
kenapa harus dilakukan perbaikan atau penggantian elemen struktur
tersebut

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN

4. Perakitan & pemasangan elemen struktur dilaksanakan

1 Harus sesuai dengan metode pelaksanaan yang sudah dibuat dan sesuai
Urut-urutan pekerjaan pemasangan. Seperti penentuan koordinat grid,
Proses pengakutan dan pengangkatan kolom , penempatan pada posisi
kolom untuk memastikan kestabilan kolom atau kalau diperlukan disiapkan
penopang struktur sementara., sehingga dapat dipastiak mbahwa kolom
telah stabil pada kedudukannya
2 Adalah dengan :
- memastikan bahwa balok baja telah sesuai lokasi penempatannya
- Memastikan bahwa lobang–lobang diujung plat baja yang telah
dipasang telah dibaut seluruhnya
- Memastikan bahwa ikatan-ikatan plat telah sesuai sehingga tidak
merusak ikatan elemen-elemen struktur baja yang telah dipasang
sebelumnya

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3 Pekerjaan selanjutnya adalah melakukan pekerjaan lining dan levelling di
lokasi yang sama, untuk memastikan struktur yang telah dipasang sudah
menempati posisi yang tepat (alignment). Apabila posisi yang diinginkan
telah diperoleh, seluruh baut dikencangkan, plat beton ditaruh pada
tempatnya dan dilanjutkan dengan pekerjaan pengelasan bagian-bagian
tertentu sebagai penopang

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

DAFTAR PUSTAKA

1. The Steel Construction Institure, Steel Designers Manual, 6th ed., Ascot:2003

2. M. Myint Lwin, Building Engineering, Standard Handbook for Civil Engineers, The
McGraw-Hill Companies, 2004.

3. Smithells Metals Reference Book, 7th ed., Butterworth-Heinemann, Oxford, 1992

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)

Anda mungkin juga menyukai