Anda di halaman 1dari 2

RUANG TERBUKA PADA MASA PANDEMI

Ruang terbuka menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi oleh khalayak ramai
untuk melakukan berbagai aktivitas. Ruang terbuka juga menjadi salah satu tempat favorit
karena didesain dengan banyak fasilitas penunjang. Ruang terbuka biasanya terletak pada area
perkotaan namun juga dapat berada pada area perkampungan. Namun ruang publik saat ini
menjadi ruang yang “ditakuti” karena adanya wabah pandemi. Dengan adanya larangan
berkumpul pada masa awal pandemi, membuat banyak orang susah untuk mengakses ruang
publik. Hal ini menumbuhkan keinginan masyarakat untuk dapat kembali menikmati ruang
terbuka.

Masih banyak masyarakat yang mengunjungi ruang ruang publik dengan perilaku yang
tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan keinginan untuk beraktivitas di
ruang hijau ataupun berkegiatan seperti bersepeda. Permasalahan pada ruang publik pada masa
pandemi ini menimbulkan keinginan otoritas wewenang untuk mengatur pergerakan pada ruang
publik agar dapat merespon pandemi, sehingga masyarakat masih dapat beraktivitas pada ruang
publik namun dengan batas sesuai protokol kesehatan

Merubah perilaku ruang publik dengan pemakaian pembatas berupa jarak antar
pengunjung merupakan salah satu penerapan umum yang diterapkan. namun belum bisa
mengatur dengan baik sirkulasi yang tercipta pada ruang publik tersebut. Respon yang kurang
dari pihak berwenang masih belum bisa mengatur dengan baik pola perilaku masyarakat pada
ruang public. Berbagai inovasi pun tercipta untuk mengatur ruang publik yang dapat
memberikan kenyamanan dalam kondisi pandemi ini dan kembali menikmati lingkungan hijau.

Tujuan dari pengaturan ruang publik adalah agar dapat beradaptasi terhadap pandemic,
beberapa perubahan menitikberatkan kepada perilaku sosial masyarakat sehingga ruang public
dapat beradaptasi dengan perilaku sosial masyarakat. Hal ini agar ruang public tetap
dimanfaatkan namun juga dapat mencegah penyebaran dari covid-19. Selain menjaga social
distancing, ruang publik juga dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan. Sehingga pada
masa pandemi masyarakat masih bisa menikmati ruang publik yang tersedia.

Ruang publik yang diberikan ialah dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat dalam
mendapatkan udara yang segar namun tidak adanya interaksi. Disini interaksi menjadi hal yang
dihilangkan namun tidak memutus sosialisasi. Penerapan ruang terbuka hijau digunakan untuk
memberikan respon, yang dimana sudah ada sejak lama ada, namun tidak semua ruang publik
menerapkan ruang hijau. Ruang publik yang hijau memberikan ruang yang lebih sehat,dan juga
dapat digunakan sebagai salah satu tempat pemulihan covid-19 dengan melakukan aktivitas
seperti berolahraga dan udara yang segar.

Ruang terbuka publik di beberapa tempat masih belum terawat dengan baik, nyatanya
ruang terbuka publik menjadi sangat penting pada masa pandemi ini . Beberapa tempat di dunia
contohnya Domino Park,New York menerapkan social distancing pada ruang terbuka publik
dengan memberikan Batasan berupa penanda lingkaran dan lain halnya, sehingga aktivitas
pengunjung dapat dibatasi. Hal ini menjadi salah satu contoh bagaimana penataan tersebut dapat
memberikan perubahan terhadap perilaku masyarakat ketika beraktivitas di ruang publik pada
masa pandemi ini.

Pada masa pandemi, kota di seluruh dunia menyadari pentingnya memaksimalkan peran
dan akses ruang publik. Brazil memaksimalkan ruang terbuka hijau setelah terjadinya covid-19
agar dapat mencegah penyebaran dan klaster baru pada ruang terbuka publik. Beberapa
penerapan baru diterapkan pada ruang terbuka public seperti memberikan Batasan jarak berupa
tanda, menambahkan ruang terbuka hijau, dan juga fasilitas untuk mengakomodasi 3M. sehingga
masyarakat masih dapat menggunakan ruang terbuka publik untuk beraktivitas dalam
kesehariannya.

Pandemi Korona pun menjadikan ruang publik secara tidak langsung sebagai tempat
untuk merefleksikan diri bahwa ketidaktersediaan ruang publik yang kondusif untuk keperluan
respons darurat wabah seperti saat ini sangatlah penting. Dengan Pandemi Covid-19 ketertarikan
kita pada ruang terbuka publik hijau yang telah lama terabaikan dimunculkan kembali. Di balik
itu, pandemic ini membuat kita menyadari betapa pentingnya ruang terbuka terhadap kehidupan
kita. Dengan mengatur pola perilaku dengan ruang public yang merespon pandemic, kita dapat
menghirup udara segar dan juga masih bisa melakukan aktivitas namun dengan menerapkan
protocol Kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sumber :

https://www.kompas.id/baca/metro/2020/11/18/warga-meramaikan-ruang-publik-saat-pandemi-b
elum-membaik

https://news.detik.com/kolom/d-5104622/ruang-terbuka-publik-kebun-rumah-dan-mitigasi-damp
ak-corona

How Has Public Space Changed in 2020? | ArchDailywww.archdaily.com › how-ha...

Anda mungkin juga menyukai