01 Paparan Direktur Kesga Pada Kongress IBI 2018 Edit 31 Yy
01 Paparan Direktur Kesga Pada Kongress IBI 2018 Edit 31 Yy
Disampaikan oleh:
dr. Eni Gustina, MPH - Direktur Kesehatan Keluarga
Kementerian Kesehatan RI
Pada:
Paralel Sesi Ilmiah Kongres IBI XVI Tahun 2018
Kerangka Penyajian
3
4
5
1. Pendahuluan
Kesehatan Perempuan dan Sunat Perempuan
Konferensi Internasional
Konvensi tentang Hak-hak
Perempuan Ke IV, Beijing,
Anak, telah diratifikasi sejak
1995: Salah satu bidang kritis:
tahun 1990
“Kekerasan terhadap
Perempuan” , termasuk masalah
perusakan alat kelamin
UU No. 39 Tahun 1999 perempuan atau Female Genital
tentang HAM: Mutilation
•Pasal 51 ayat 1: Hak Anak
adalah HAM
•Pasal 58 ayat 1: Seorang SDGs Target 5.3 :
anak berhak mendapat Menghapuskan semua praktik
perlindungan dari segala berbahaya, seperti perkawinan
bentuk kekerasan baik fisik usia anak, perkawinan dini dan
maupun mental. paksa, serta sunat perempuan
Aspek Hukum Sunat Perempuan
diubah
tuntutan mencabut
Permenkes No.1636/MENKES/PER/XI/2010
Tanggapan terhadap Permenkes
No. 1636/MENKES/PER/XI/2010
tentang Sunat Perempuan (3)
Setelah melalui berbagai proses koordinasi dengan
melibatkan berbagai pihak (lintas sektor, organisasi
profesi, akademisi, pakar, MUI dan LSM, termasuk
Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara’k/MPKS)
KOMPETENSI KEWENANGAN
UU RI No. 36/2014
Preservice tentang Tenaga
Kesehatan
Standar Profesi Kebidanan
Permenkes Nomor 28
Tahun 2017 tentang
Kode etik Izin dan
Penyelenggaraan
Praktik Bidan
Permenkes RI No.
161/Permenkes/PER/I/
Pelatihan 2010 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan
Aspek Medikolegal Sunat Perempuan
1. Etika profesi kesehatan untuk tidak melakukan
pengrusakan terhadap organ yang sehat
2. Dampak merugikan terhadap kesehatan perempuan
3. Kompetensi dan kewenangan tenaga kesehatan
4. Tidak diajarkan di dalam kurikulum pendidikan tenaga
kesehatan
SUNAT PEREMPUAN