Anda di halaman 1dari 2

SUMBER ETIKA

Secara garis besar dimanapun kita berada maka kita akan dihadapkan pada 4 hal yang
dipandang sebagai sumber nilai-nilai etika dalam komunitas, yaitu :
1. Agama
Etika sebagai ajaran baik-buruk, slah-benar, atau ajaran tentang moral khususnya dalam
perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber terutama dari ajaran agama. Itulah
sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab Injil (Bibble),
dan etika ekonomi yahudi banyak menunjuk pada Taurat. Demikian pula etika ekonomi Islam
termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang muat dalam Al-Qur’an.
Dalam ajaran Islam, etika bisnis dalam Islam menekakan pada empat hal Yaitu : Kesatuan
(Unity), Keseimbangan (Equilibrium), Kebebasan (FreeWill) dan tanggung jawab
(Responsibility).
2. Filosofi
Ajaran ini sangat komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari berbagai
pemikiran para fisuf-filsuf saat ini. Ajaran ini terus berkembanga dari tahun ke tahun
Di Negara barat, ajaran filosofi yang paling berkembang dimulai ketika zaman Yunani kuno
pada abd ke 7 diantaranya Socrates (470 Sm-399 SM) Socrate percaya bahwa manusia ada
untu suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam
mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya sebagai seorang
pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya dalam berbicara dan kepandaian
pemikirannya. Socretes percaya bahwa kebaikan berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa
manusia pada dasarnya adalah jujur, dan bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat
salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Pepatah yang terkenal mengatakan. :
“Kenalilah dirimu” dia yang memperkanalkan ide-ide bahwa hukum moral lebih inggi
daripada hukum manusia. 
3. Pengalaman Dan Perkembangan Budaya
Setiap transisi budaya antara satu generasi kegenerasi berikutnya mewujudkan nilai-
nilai,aturan baru serta standar-standar yang kemudian akan diterima dalam komunitas
tersebut selanjutnya akan terwujud dalam perilaku. Artinya orang akan selalu mencoba
mendekatkan dirinya atau beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan nilai-nilai yang
ada dalam komunitas tersebut,dimana nilai-nilai itu tidak lain adalah budaya yang hadir karna
adanya budaya pengetahuan manusia dalam upayanya untuk menginterpentasikan
lingkunganya sehingga bisa selalu bertahan hidup.
4. Hukum
Hukum adalah perangkat aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan ekspektasi-
ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong
para perbaikan-perbaikan masalah-masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam
komunitas. Sebenarnya bila kita berharap bahwa dengan hukum dapat mengantisipasi semua
tindakan pelanggaran sudah pasti ini menjadi suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum
dibuat setelah pelanggaran yang terjadi dalam komunitas.
Indonesia adalah Negara yang menganut system hukum campuran dengan system hukum
utama hukum Eropa Kontinental, yang dibawa oleh Belanda ketika menjajah selama 3,5 abad
lamanya. Selain system hukum Eropa Kontinental, dengan diberlakukannya otonomi daerah,
didaerah-daerah system hukum setempat yang biasanya terkait dengan hukum adat dan
system hukum agama, khususnya hukum (syariah) islam, seperti yang berlaku diaceh.
Pada umumnya para pebisnis akan lebih banyak menggunakan perangkat hukum sebagai
cermin etika mereka dalam melaksanakan aktivitasnya. Karena hukum dipandang suatu
perangkat yang memiliki bentuk hukuman/punishment yang paling jelas dibandingkan
sumber-sumber etika yang lain, yang cenderung lebih pada hukuman yang sifatnya abstrak,
seperti mendapat malu, dosa dan lain-lain. Hal ini sah-sah saja, tetapi ini akan sangat
berbahaya bagi kelangsungan bisnis itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai