Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

SEJARAH ARSITEKTUR
“ ARSITEK”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Arsitektur

Dosen Pengampu : Ir. Endang Lestari


Disusun Oleh :
Nani Sintia

PROGRAM S-1 TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG
2020
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Patung 17
Gambar 2. Benjamin Henry Latrobe 18
Gambar 3. Mart L. Page, Louise Blanchard Bethune, dan Sophie Hayden 19
Gambar 4. Liem Bwan Tjie ( 1850-1950) 20
Gambar 5. Kantor Pusat Oei Tiong Ham Concern 27
Gambar 6. Rumah Tinggal The Bo Djaw 27
Gambar 7. Kantor Dinas Departemen Pertahanan 28
Gambar 8. Rumah dengan gaya arsitektur modern 29
Gambar 9. Tampak samping bangunan 29
Gambar 10. Bentuk detail interior ruang tamu karya Liem Bwan Tjie 30
Gambar 11. Bentuk detail furniture karya Liem Bwan Tjie 30
Gambar 12. Bentuk detail lantai balkon karya Liem Bwan Tjie 31
Gambar13. Gereja St James di Sydney 32
Gambar 14. Zaha Hadid 32
Gambar 15. Cardiff Bay Opera House di Wales 34
Gambar 16. Museum Seni Kontemporer MAXXI, Roma 36
Gambar 17. Julian Morgan 37
Gambar 18. Marion Mahony Griffin 38
Gambar 19. Anna Keichline 39
Gambar 20. Norman Merrick Sklarek 40
Gambar 21. Graha Unilever 41
Gambar 22. Tampak Samping Graha Unilever 42
Gambar 23. Bagian Dalam Graha Unilever 43
Gambar 24. 3D Graha Unilever 44
Gambar 25. Bagian Dalam Graha Unilever 44
Gambar 26. Bagian Dalam Graha Unilever 45
Gambar 27. Graha Unilever 46
Gambar 28. Graha Unilever 47

Page 2
Gambar 29. Site Plan Graha Unilever 48

Page 3
KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas individu  dan disusun
untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Arsitektur mahasiswa program S1 Teknik
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indo Global Mandiri Tahun 2020.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan perhatian dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang setulus - tulusnya kepada semuanya.

Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi amal yang    
bermanfaat serta mendapat imbalan yang lebih banyak dari Allah SWT. Penulis
menyadari sepenuhnya , bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu , kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis nantikan demi
peningkatan kualitas pada masa yang akan datang.  Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Palembang, Januari 2020


Penyusun,

Nani Sintia
2018260012

Page 4
DAFTAR ISI
 
HALAMAN JUDUL I
DAFTAR GAMBAR II
KATA PENGANTAR III
DAFTAR ISI IV
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 7


1.2Rumusan Masalah 7

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian Arsitek 8
2.2Tugas arsitek 13
2.3Siapakah Arsitek Pertama? 16
 Arsitek Pertama Teridentifikasi 17
 Arsitek Pertama Yunani 17
 Arsitek Pertama Cina 18
 Arsitek Wanita Profesional Pertama 19
 Tokoh Arsitek Modern pertama indonesia 19
 Arsitek Pertama di Australia 31
 Arsitek Perempuan Muslim Pertama 32
 Arsitek Pertama Profesional Dari Amerika 37
 Arsitek Perempuan Pertama Mendapatkan Lisensi 38
 Arsitek Perempuan Pertama di Pennsylvania 39

Page 5
 Arsitek Perempuan Pertama Berkulit Hitam 40
 Grha Unilever, gedung perkantoran hijau pertama di
Indonesia 41

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan 50
3.2Saran 50

DAFTAR PUSTAKA

Page 6
BAB I
PENDAHULUAN
 
1. Latar Belakang Masalah
Arsitek adalah Salah Satu Profesi yang cukup Menjanjikan dalam dunia kerja,
apalagi pertumbuhan pesat pembangunan yang dilakukan pemerintahan serta
penataan kota dan infra struktur lainnya.

"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).

Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari
pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di
lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek
yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan
yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak
menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi
persyaratan yang disepakati.

Secara spesifik arsitektur adalah keseluruhan proses mulai dari pemikiran/ ide/
gagasan, kemudian menjadi karya/ rancangan, dan diwujudkan menjadi hasil karya nyata
yang dilakukan secara sadar (bukan berdasarkan naluri) dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan akan ruang guna mewadahi aktivitas/ kegiatannya yang diinginkan serta
menemukan eksistensi dirinya

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Arsitek?
2. Dari Kata apa Arsitek itu berasal?
3. Siapa Arsitek Pertama di Dunia?

Page 7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Arsitek

Mungkin banyak orang yang bertanya atau merasa kata itu tiada artinya. Di sini
saya coba menjabarkan menurut ahli, apakah itu arsitektur, dan lebih detailnya lagi
apakah perbedaan antara arsitektur tradisional dan vernakular. Mungkin para calon
arsitek sendiri masih kebingungan di manakah letak perbedaannya. Berikut hasil
penelusuran saya mengenai makna dari istilah-istilah tersebut,

Apa Itu Arsitektur?

"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton
(master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).

Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil


dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di
lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam
proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk
mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di
lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar
bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.

“Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, berkaitan dengan


berbagai segi kehidupan antara lain: seni, teknik, ruang/tata ruang, geografi, sejarah.
Oleh karena itu ada beberapa batasan dan pengertian tentang arsitektur, tergantung
dari segi mana memandang. Dari segi seni, arsitektur adalah seni bangunan termasuk
didalamnya bentuk dan ragam hiasnya. Dari segi teknik, arsitektur adalah sistem

Page 8
mendirikan bangunan termasuk proses perancangan, konstruksi, struktur, dan dalam
hal ini juga menyangkut aspek dekorasi dan keindahan. Dipandang dari segi ruang,
arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh manusia atau kelompok manusia
untuk melaksanakan aktifitas tertentu. Dari segi sejarah, kebudayaan dan geografi,
arsitektur adalah ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam
batasan tempat dan waktu tertentu.

Sebagai seni arsitektur mempunyai arti yang lebih dalam dari sekedar usaha
pemenuhan persyaratan fungsional semata-mata dalam sebuah program bangunan.
Lebih mendasar lagi, merupakan perwujudan fisik dari arsitektur sebagai wadah
kegiatan manusia.

Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi
alam iklim tempat manusia berada tidak selalu baik menunjang aktivitas yang
dilakukannya. Aktivitas manusia yang bervariasi memerlukan kondisi iklim sekitar
tertentu yang bervariasi pula. Untuk melangsungkan aktivitas kantor, misalnya,
diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan intensitas cahaya yang
cukup; kondisi termis yang mendukung dengan suhu udara pada rentang-nyaman
tertentu; dan kondisi audial dengan intensitas gangguan bunyi rendah yang tidak
mengganggu pengguna bangunan.

Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak dapat diselenggarakan


akibat ketidaksesuaian kondisi iklim luar, manusia membuat bangunan. Dengan
bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat
dimodifikasi diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai.”

“What is architecture anyway? Is it the vast collection of the various


buildings which have been built to please the varying taste of the various lords of
mankind? I think not.

Page 9
“No, I know that architecture is life; or at least it is life itself taking form and
therefore it is the truest record of life as it was lived in the world yesterday, as it is
lived today or ever will be lived. So architecture I know to be a Great Spirit….

“Architecture is that great living creative spirit which from generation to


generation, from age to age, proceeds, persists, creates, according to the nature of
man, and his circumstances as they change. That is really architecture.” —Frank Lloyd

Wright, from In the Realm of Ideas

“” Architecture is a passion, a vocation, a calling – as well as a science and a


business. It has been described as a social art and also an artful science.
Architecture must be of the highest quality of design. Architecture provides, in the
words of Marcus Vitruvius, the great Roman architect and historian, “firmness,
commodity and delight.

Architecture provides a sense of place and support of all types of human


activity. Architecture helps the man-made fit in harmony with the environment while
promoting health and well-being, enriching lives aesthetically and spiritually,
providing economic opportunities, and creating a legacy that reflects and symbolizes
culture and traditions.

1st Century BC Roman Architect Vitruvius is the author of the treatise De


architectura. The work is divided into 10 books dealing with city planning and
architecture in general; building materials; temple construction; public buildings;
private buildings; clocks; hydraulics; and civil and military engines. His work was
used as a classic text book from ancient Roman times to the Renaissance.
Firmness refers to structural integrity and durability;

Commodity  refers to spatial functionality or in other words, “serving its


purpose” and fulfilling the function for which the building was constructed;
Delight means that the building is not only aesthetically and visually pleasing, but

Page
10
also lifts the spirits and stimulates the senses.” “Architecture … does not re-create
reality, but creates a structure for man’s habitation or use, expressing man’s
values,” Rand dalam The Romantic Manifesto. 

“A design. The term  architecture can refer to either hardware or  software,


or to a combination of hardware and software. The architecture of a system always
defines its broad outlines, and may define precise mechanisms as well.
An open architecture allows the system to be connected easily to devices and
programs made by other manufacturers. Open architectures use off-the-shelf
components and conform to approved standards. A system with a closed
architecture, on the other hand, is one whose design is proprietary, making it
difficult to connect the system to other systems.”

”Architecture is generally considered an art but is differentiated by it in one


respect: function. Regardless, defining architecture is almost, if not as, difficult as
defining art. To define architecture is to set parameters, standards by which anything
applied to these criteria will either fit the definition or not. The definition must take
certain conditions into account that must be present in order for something to be
considered architecture. Some of these may include, in reference to a candidate for a
piece of architecture: it must be material, it must transcend mere function, it must be
aesthetic and it must be designed by an architect. These are some criteria that are
generally agreed upon by the public and most architects as necessary traits of
architecture. If we look at these briefly, though, small arguments arise that challenge
the validity of these claims.”

“Architecture, the art of building in which human requirements and


construction materials are related so as to furnish practical use as well as an
aesthetic solution, thus differing from the pure utility of engineering construction. As
an art, architecture is essentially abstract and nonrepresentational and involves the
manipulation of the relationships of spaces, volumes, planes, masses, and voids. Time

Page
11
is also an important factor in architecture, since a building is usually comprehended
in a succession of experiences rather than all at once. In most architecture there is
no one vantage point from which the whole structure can be understood. The use of
light and shadow, as well as surface decoration, can greatly enhance a structure.”

“Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian


yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.”

“Arsitektur bukanlah barang baru, sejak dulu menjadi bahan perbincangan,


diskusi dan kekaguman bahkan ada pula yang dinista. Sampai kinipun cukup banyak
pendapat dan telaah tentang arsitektur. Mulai dari metode merancang, teori, sampai
pengaruh dan apresiasi arsitektur. Tak heran jika arsitektur memiliki definisi yang
banyak dan beragam. Pada zaman Vitruvius arsitektur identik dengan gedung
(termasuk kota/ benteng, aquaduct/instalasi air)  tetapi kini kata arsitektur juga
dipakai oleh disiplin ilmu lain seperti istilah arsitektur computer, arsitektur internet,
arsitektur kapal, arsitektur strategi perang bahkan ada istilah arsitektur parsel. Secara
gamblang istilah-istilah itu merujuk pada gagasan atau ide rancangan yang akan
diwujudkan menjadi nyata.

Secara spesifik arsitektur adalah keseluruhan proses mulai dari pemikiran/


ide/ gagasan, kemudian menjadi karya/ rancangan, dan diwujudkan menjadi hasil
karya nyata yang dilakukan secara sadar (bukan berdasarkan naluri) dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan akan ruang guna mewadahi aktivitas/ kegiatannya yang
diinginkan serta menemukan eksistensi dirinya. Jadi, jika arsitektur
tidak pure termasuk kelompok seni juga tidak pure termasuk kelompok teknologi.” –
MEMBANGUN FILSAFAT ARSITEKTUR oleh Debbie A. J. Harimu

Page
12
2.2 tugas Arsitek?

Tulisan pendek ini saya buat untuk meluruskan kesalahpahaman yang sering
dimiliki orang awam yang menganggap bahwa seorang Arsitek adalah seorang
tukang gambar. Pada kenyataannya, dalam sebuah tim desain, seorang juru gambar
(Drafter) adalah anak buah seorang Arsitek. Menggambar bukanlah pekerjaan utama
seorang Arsitek, lantas apa sebenarnya pekerjaan arsitek?

Seorang Arsitek adalah seorang ahli dalam bidang desain bangunan. Ikatan


Arsitek Indonesia (IAI) menyaratkan bahwa untuk bisa menyebut diri sendiri sebagai
seorang Arsitek dan bisa berprofesi sebagai Arsitek di tengah-tengah masyarakat,
seseorang harus memenuhi semua persyaratan berikut: 1) Sudah menyelesaikan
pendidikan formal di bidang Arsitektur, 2) Memiliki pengalaman bekerja dengan
seorang Arsitek Madya atau Utama (diterangkan kemudian) atau di sebuah
perusahaan desain arsitektur (sering disebut dengan Biro Konsultan Arsitektur), 3)
Mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI, dan 4) Lulus ujian
Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) yang diadakan IAI.
Berdasarkan keahlian dan sertifikat yang dipegangnya, seorang Arsitek dibedakan
menjadi: Arsitek Pratama (junior), Arsitek Madya (menengah), dan Arsitek
Utama (senior). Sertifikat yang dipegang seorang Arsitek akan menentukan
bangunan-bangunan yang boleh dan tidak boleh didesain seorang Arsitek, dilihat
berdasar kompleksitasnya. Sementara Arsitek Utama boleh mendesain bangunan-
bangunan rumit seperti bandar udara, rumah sakit, dsb, seorang Arsitek Pratama
hanya boleh mendesain rumah dan bangunan-bangunan lain yang memiliki kerumitan
rendah.

Di Indonesia, pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 4 tahun, dimana


setelah itu seorang lulusan Arsitektur harus lebih dulu mengikuti program-program
penataran yang diadakan IAI dan memiliki pengalaman kerja sebelum dapat
mengikuti ujian SKA. Sementara di Amerika Serikat, pendidikan S1 Arsitektur

Page
13
berlangsung selama 5 tahun, dimana setelah itu lulusan Teknik Arsitektur dapat
langsungmengikuti ujian SKA Amerika Serikat.

Selama kuliah S1-nya, seorang mahasiswa Arsitektur umumnya mempelajari


hal-hal berikut: proporsi tubuh manusia, psikologi manusia dalam ruang, pengolahan
ruang, pengolahan bentuk, dasar-dasar seni rupa, cara kerja berbagai tipe bangunan
(kantor, pusat perbelanjaan, dll), dasar ilmu Struktur, dasar ilmu Utilitas Bangunan
(penerapan ilmu Elektro dan Mesin dalam bangunan), dasar desain interior, dasar
manajemen proyek, dan teknik menggambar. Dengan bekal pendidikannya, pekerjaan
seorang Arsitek di antaranya adalah:

1. Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi dalam


sebuah site dan mendesain site tersebut;
2. Mengolah tata ruang sebuah bangunan;
3. Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk perletakan
furniturenya, dll);
4. Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
5. Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan;
6. Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan;
7. Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara.
8. Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan (lift, dsb).
9. Menghitung biaya konstruksi sebuah bangunan.

Kolaborasi Arsitek dan Insinyur Lainnya


Setelah mengetahui hal-hal yang dipelajari seorang mahasiswa Arsitektur
selama perkuliahan S1 nya, kini dapat diketahui bahwa objek desain Arsitek bukan
hanya rumah, sebagaimana yang sering dipahami orang awam, tapi segala macam
bangunan yang terdapat aktivitas manusia di dalamnya, seperti sekolah, kampus,
gedung perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, stadion bola, fasilitas
olahraga, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, tempat ibadah, hingga rumah
sakit.

Page
14
Seorang Arsitek dapat bekerja sendiri untuk melahirkan desain bangunan-
bangunan yang memiliki kompleksitas sederhana.

Akan tetapi, seorang Arsitek perlu bekerja sama dengan insinyur-insinyur


teknik dari disiplin ilmu lainnya untuk melahirkan desain bangunan-bangunan yang
memiliki kompleksitas tinggi, seperti bandar udara, rumah sakit, ataupun gedung-
gedung tinggi. Dalam sebuah tim desain bangunan, umumnya seorang Arsitek
bertindak sebagai Kepala Desainer (Chief Designer), dimana para insinyur teknik
lain harus mengikuti desain yang sudah dibuatnya. Pada tahap Konsep Desain,
Arsitek akan memperlihatkan ide-ide yang dimilikinya menyangkut bentuk bangunan,
desain interiornya, sistem struktur, mekanikal, dan elektrikal untuk bangunan tersebut
dalam bentuk sketsa – sketsa, gambar 2 dan 3 dimensi. Selanjutnya, dalam
tahap Pengembangan Desain, Arsitek akan memberikan gambar – gambar tersebut
untuk diperiksa aspek teknisnya dan dikembangkan oleh Insinyur Sipil, Elektro,
Mesin, Desainer Interior, dan pakar-pakar lainnya.

Ketika mendesain sebuah bangunan yang memiliki kerumitan tinggi, adalah


tidak mungkin bagi Arsitek untuk mengembangkan gambar-gambar tersebut seorang
diri. Selain akan memakan terlalu banyak waktu, hal tersebut juga tidak didukung
oleh bekal pendidikan Arsitek sendiri. Selama perkuliahan S1 nya, seorang
mahasiswa Arsitek hanya mempelajari dasar dari ilmu Struktur dan Utilitas
Bangunan. Detail masing-masing ilmu tersebut tidak dipelajari mahasiswa Arsitektur
dan merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil, Elektro, dan Mesin.
Sebagai contoh, walaupun seorang Arsitek dapat mengira – ngira ukuran – ukuran
tiang (biasa disebut kolom) untuk sebuah bangunan tinggi, seorang Arsitek tidak
dapat mengetahui jenis beton, detail tulangan besi, ataupun mutu besi yang harus ada
di dalamnya. Ini karena mahasiswa Arsitektur tidak mempelajari Mekanika Teknik,
karakteristik material beton, maupun besi secara mendalam, yang merupakan
pelajaran mahasiswa Teknik Sipil.

Page
15
2.3 Siapakah Arsitek Pertama?
Arsitek pertama mungkin telah hidup ribuan tahun sebelum catatan sejarah, sejak
seseorang merancang atau merencanakan sebuah bangunan sesuai dengan definisi
generik arsitek. Sebelum munculnya alat-alat tangan untuk membentuk batu atau
memotong kayu, seorang manusia di suatu tempat pada suatu waktu mungkin
memimpikan rencana membangun struktur dari lumpur atau apa pun yang tersedia.
Berikut ini beberapa "arsitek pertama" dalam kategori yang lebih sempit.
 Arsitek Pertama Teridentifikasi

Gambar 1. Patung
Sumber : https://kabarmasasilam.blogspot.com/2012/12/siapakah-arsitek-
pertama.html

Imhotep, yang hidup sekitar 2600 SM dan mengabdi pada Firaun Djoser
di Mesir Kuno, diidentifikasi sebagai arsitek pertama dalam sejarah. Dikatakan
bahwa dialah yang merancang kompleks piramida pertama Mesir Kuno, struktur
batu pertama yang dikenal dunia. Dua ribu tahun setelah kematiannya, Imhotep
kemudian didewakan.

 Arsitek Pertama Yunani


Arsitektur Yunani, yang mengmbangkan budaya Mycenaean, kemudian
sangat mempengaruhi Romawi, Persia dan peradaban awal lainnya. Kebanyakan

Page
16
arsitek membawa gaya Yunani selama berabad-abad hingga masa modern.
Namun, identitas para arsitek pertama yang mengembangkan gaya Doric dan
Ionic hilang dari sejarah. Sayang sekali

 Arsitek Pertama Cina


Versi kuno Tembok Besar dan identitas arsitek pertama telah hilang dari
sejarah. Namun, arkeolog telah menunjukkan bahwa pada sekitar abad ketiga SM
para pembangun di Cina sedang membangun tembok kokoh yang kompleks
menggunakan lapisan batu dan lumpur padat dalam kerangka kayu yang dikenal
sebagai metode hang-tu.

 Arsitek Pertama di Amerika Serikat

Gambar 2. Benjamin Henry Latrobe


Sumber : https://kabarmasasilam.blogspot.com/2012/12/siapakah-arsitek-
pertama.html

Menurut PBS, Benjamin Henry Latrobe, lahir di Inggris pada tahun 1764,
adalah arsitek pertama di Amerika Serikat. Salah satu proyek pertama Latrobe
adalah merancang Virginia State Capitol. Latrobe juga merancang sayap selatan
gedung capitol federal, sementara desainnya untuk Cathedral of the Assumption
of the Blessed Virgin Mary merupakan katedral Katolik pertama. Karya penting

Page
17
lainnya Gereja Episkopal John Saint di Washington, DC dan Bank of
Pennsylvania, Philadelphia. Ia juga dikatakan mengerjakan porticos (serambi
bertiang) Gedung Putih.

 Arsitek Wanita Profesional Pertama

Gambar 3. Mart L. Page, Louise Blanchard Bethune, dan Sophie Hayden


Sumber : https://kabarmasasilam.blogspot.com/2012/12/siapakah-arsitek-
pertama.html

Salah satu lulusan University of Illinois, Mary L. Page, adalah wanita pertama
yang mendapatkan gelar di bidang arsitektur di Amerika Serikat. Lalu, Louise
Blanchard Bethune menjadi wanita pertama yang bekerja sebagai arsitek secara
profesional. Namun, John H. Lienhard, dalam sebuah artikel yang difasilitasi oleh
University of Houston, mengklaim Sophie Hayden sebagai arsitek kolese terlatih
pertama. Hayden lulus dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1890.

 Tokoh Arsitek Modern pertama indonesia

Page
18
Gambar 4. Liem Bwan Tjie ( 1850-1950 )
Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

Tak banyak yang tahu tentang salah satu Tokoh Arsitek ini, bahwa Kota
Semarang pernah melahirkan salah satu arsitek ternama yang bernama Liem Bwan
Tjie. Dia adalah salah seorang pelopor arsitektur modern yang pada jaman ada di
Indonesia. Ratusan karya arsitekturnya banyak tersebar di berbagai wiliaya Indonesia.
Karyakaryanya pun disejajarkan dengan karya-karya arsitek Belanda ternama yang
dianggap luar biasa di HindiaBelanda pada masa 1850 - 1950, seperti Maclaine Pont,
Hulswit, Fermont dan Cuijpers, GmelichMeiling, Aalbers. Siapa Liem Bwan Tjie?
Pria yang gayanya selalu menggunakan kacamata ini terlahir pada tahun 1891 di
Semarang sebagai anak kelima dari. Ayahnya, Liem Tjing Swie, adalah seorang
pedagang tekstil di kawasan Gang Warung. Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia
pertama yang perna belajar di Sekolah Tinggi Teknik di Delft, Belanda. Dia juga
pernah menempu pendidikan di Technische Hoogeschool di Delft pada 1920 dan
Ecole des Beaux Arts, sekolah seni dan arsitektur di Eropa paling bergengsi pada
waktu itu.

dari Awal kari Liem Bwan Tjie di Semarang yang dimulai tahun 1929, Liem
Bwan Tjie banyak membangun rumah atau vila-vila orang - orang kaya di
HindiaBelanda pada masa itu. Yang paling terkenal adalah vila milik keluarga Dr Ir

Page
19
Han Tiauw Tjong di Jl Tumpang yang menyerupai kapal, dan kantor pusat
konglomerat Oei Tiong Ham di Jl Kepodang dan Jl Sendowo Kota Lama yang
dibangun pada 1930.

Kantor dagang Oei Tiong Ham Concern yang sekarang menjadi kan tor
Rajawali Nusindo, diakui banyak kalangan sebagai arsitektur cerdas. Meski dari luar
nampak konvensional, memiliki bentuk tidak rumit, namun ketika masuk ke dalam
banyakditemukanpemecahandesain yang unik. Bangunan ini menerapkan gaya Art
Modern yang merupakan gaya populer pada paruh pertama abad ini. Penyatuan
konsep modern dengan alam sekitar. Di bawah ini adalah Karya-karya Arsitek Liem
Bwan Tjie

Iklim Tropis Karya lain yang memperlihatkan hijaunya arsitektur rancangan


Liem Bwan Tjie diantaranya rumah tinggal Poeda Pajoeng dan rumah tinggal di
kawasan Peloran milik Sih Tiauw Hien, Pabrik Kopi Margorejo, perumahan Pabrik
Kopi Margorejo, vila Oei Tjong Hauw (putra Oei Tiong Ham) di Kopeng, rumah Tan
Tjong Le di Ungaran, vila Kwik Tjien Gwan di Tawangmangu, rumah R Van Duinen
di Kopeng, dan Puri Gedeh (rumah dinas Gubernur Jateng).

Bangunan umum yang dipercayakan padanya diantaranya Gemeente


Zwembad atau kolam renang Stadion di Jl Ki Mangunsarkoro, Rumah Makan Grand
yang dulu pernah menjadi kampus Fakultas Teknik Undip Jl MT Haryono, gedung
bioskop Grand atau Gelora, dan gedung bioskop Lux atau Murni.

Di Dalam setiap rancangannya, Liem Bwan Tjie selalu menempatkan faktor


iklim tropis sebagai salah satu pertimbangan penting dalam segalah konsep dan karya
Arsiteknya. Hujan dan sinar matahari langsung tak akan pernah dibiarkannya
membuat penghuni bangunan tersebut merasa tidak nyaman beradah di dalam
bangunan karyanya, tetapi Liem Bwan Tjie selalu mengupayakan agar hujan dan
sinar matahari tidak membuat suasana bangunan tidak nyaman, melalui Liem Bwan

Page
20
Tjie suatu inovasi yang membuat ketika orang berada dalam bangunan tersebut, orang
tersebut merasa nyaman berada disana. Pemanfaatan semua sudutan bangunan
dengan benar,yaitu sebagai berikut :

 Ruang di dalam pun harus nyaman dan cukup terang, misalnya dengan
membuat jendela - jendela lebar yang dapat mengendalikan aliran udara.

TOKOH ARSITEK INDONESIA PADA MASA PASCA KEMERDEKAAN


Arsitek Modern Generasi Pertama Di Indonesia (1891 - 1966)
Liem Bwan Tjie adalah sesosok arsitek generasi pertama yang lahir
pada era modern. Puluhan bahkan ratusan karyanya yang tersebar luas
di berbagai wilayah kota di Indonesia. Akan tetapi namanya jarang
didengar di dalam perkembangan dunia arsitektur modern di
Indonesia, karena minimnya penyampaian berita atau media massa,
surat kabat dan sejenisnya pada awal kemerdekaan sampai pada tahun
1965 an yang menyebabkan namanya tidak popular di kalangan
masyarakat Indonesia dan pendidikan Arsitek indonesia.

A. Mengenal Liem Bwan Tjie


Liem Bwan Tji adalah pria berkacamata kelahiran 6 September 1891,
anak kelima dari Liem Soei Ching yang seorang pedagang tekstil di kawasan
Gang Warung (keluarganya telah tinggal di Indonesia selama empat generasi).
Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia pertama yang belajar di Universitas
Teknik di Delft, Belanda pada tahun 1920 dan Sekolah Seni dan Arsitektur di
Eropa paling bergengsi pada waktu itu Ecole des Beaux Arts pada tahun 1924.
1. Lingkungan dan Pendidikan
 Menyelesaikan MTS (Middelbare Technische School) di Jl. Dr Cipto.
 HBS di Harleem (1911 – 1915)
 Magang di Amstredam (1916 – 1920)
 Sekolah di Delft (1920 – 1924)

Page
21
 Paris Ecole des Beaux Arts (1924 – 1926)
 Harvard – Yeuching di Beijing (1926 – 1929)
 Kembali ke Semarang (1929)

2. Setelah kembali ke Indonesia Semarang 1930


Menikah dengan Han Swan Tien, Jakarta. Beliau tinggal di Jalan Situ
Lembang di Menteng serta menjadikan rumahnya menjadi kantor pusat. Proyek -
proyek Nasional, diantaranya:

 rumah sakit ternak di Surabaya, pusat penelitian di Ambon dan Universitas di


Menado.

Belanda 1965 – 1966


Beliau meniggal di Rijswijk.

B. TENTANG LIEM BWAN TIEN


Perkembangan arsitektur di Nusantara dimulai pada abad ke – 20,
yang diperkenalkan oleh arsitek swasta Belanda, yaitu : P.A.J Moojen, Henri
Macline Pont, Thomas Karsten dan sebagainya serta arsitek yang bekerja pada
Kementrian Pekerjaan Umum (Burgelijki Openbare Werken) di Batavia, yaitu
F.L. Wiemans, Snuyf, Gerber, Von Essen dkk. Pada umumnya mereka semua
berpendidikan di Sekolah Tinggi Delft, Belanda.

Dari dominasi nama-nama arsitek Belanda tersebut, munculah sebuah


nama seorang arsitek kelahiran Semarang, yaitu Liem Bwan Tjie. Arsitek ini
adalah lulusan dari Sekolah Teknik Menengah (Middelbaare
Technischeschool) dan sampai pada perguruan tingginya di Sekolah Tinggi
Teknik Deflt di Belanda. Pada tahun 1916 Liem Bwan Tjie sudah bekerja
dengan arsitek terkenal yang ada di Belanda, arsitek tersebut adalah B.J.

Page
22
Ouendag, Michael de Klerk, Ed. Cuypers dan Gulden en Geldmaker (Dikken,
2002:9).

Liem Bwan Tjie kembali ke kota kelahirannya, yaitu Semarang dan


bekerja sebagai seorang arsitek pada akhir tahun 1929. Karena tuntutan
pekerjaannya Liem pindah ke Batvia pada tahun 1938. Kemudian dari 1929
sampai akhir hidupnya, ia terus berkarya sebagai seorang arsitek dan puluhan
karyanya tersebar di seluruh Indonesia. Liem tercatat sebagai pendiri atau
penggagas Ikatan arsitek Indonesia (I.A.I).

C. Latar Belakang Liem Bwan Tjie Sebelum Masuk Sekolah dan


Perguruan Tinggi Negeri
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke – 20 merupakan zaman yang
penuh dengan gejolak dimana banyak perubahan dalam peradaban dunia.
Demikian halnya dengan Hindia – Belanda yang pada waktu itu mendapat
pengaruh perubahan modernisasi dari barat. Politik etis mulai berlaku pada
tahun 1900, banyak sekolah yang didirikan seperti sekolah pendidikan dasar
dan menengah kejuruan di Nusantara, terutama di Jawa. Semarang merupakan
kota besar ketiga di Jawa setelah Batavia dan Surabaya. Suasana jaman baru
di Semarang seperti bergema karena banyak pembangunan sekolah yang
dibangun kota tersebut, Semarang juga dikenal sebagai salah kota yang
dikenal mempunyai penduduk Tionghoa terbesar di Jawa.

Liem Bwan Tjie adalah keluarga dari Tionghoa generasi keempat yang
tinggal di Hindia Belanda (Dikken, 2002:5). Liem lahir pada tanggal 6
September 1891 di Semarang, Liem digolongkan sebagai seorang Tionghoa
campuran. Pada akhir abad ke – 19, orang-orang mulai berlomba-lomba untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Semangat Liem Bwan Tjie untuk
bersekolah dan perguruan tingginya bersekolah di Belanda dan menyelesaikan

Page
23
sekolah dasarnya di Semarang. Tidak semua orang dapat bersekolah pada
waktu itu, Liem adalah termasuk keluarga yang beruntung, baik dalam bidang
finansial atau beruntung pada waktu itu. Sewaktu tinggal di Semarang
maupun sesudah tinggal di Belanda, tidak ada yang tau pilihan atau minatnya
untuk menjadi seorang arsitek, akan tetapi pilihannya untuk masuk ke Sekolah
Teknik Menengah (Middlebaare Technischeschool) jurusan bangunan yang
kemudian dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Jurusan Arsitektur di Delft,
membawa karirnya sebagai salah satu pelopor atau pengagas arsitektur
modern di Indonesia.

D. Ciri Karya Arsitektur Liem Bwan Tjie


Liem Bwan Tjie adalah salah satu arsitek yang menjadi pelopor desain
arsitektur modern di Indonesia, didalam setiap karya arsitekturnya Liem Bwan
Tjie memadukan penyelesaian dengan menggunakan arsitektur barat modern
dan unsur Cina yang didasarkan pada filosofi hubungan manusia dengan
lingkungannya, Liem Bwan Tjie juga sangat memperhatikan kondisi iklim
dan lingkungan sekitar disetiap desainnya, Karya arsitektur Liem Bwan Tjie
banyak dipengaruhi oleh arsitek Frank Lloyd Wright, Le Corbusier, dan
Dudok De Stijl.

Dalam hal desain Liem Bwan Tjie lebih menekankan faktor iklim
(tropis) sebagai pertimbangan penting disamping yang lainnya. Hujan dan
sinar matahari langsung tidak dibiarkannya, karena membuat penghuni merasa
tidak nyaman. Permainan atau lempeng-lempeng horizontal dan vertical
dipadukan dengan masa geometric, juga pergantian dari padat ke kosong
menciptakan pembayangan yang sangat mengesankan. Liem Bwan Tjie tidak
anti kesetangkupan dan masih menerapkannya, meskipun dengan tampilan
yang unik. Perapet menjadi ciri desain Liem Bwan Tjie. Perapet tiap rumah
atau bangunan selalu unik tetapi tidak sulit dikenali.

Page
24
Undak - undak nampak sebagai komponen yang mendapatkan
perhatian penuh dari Liem Bwan Tjie, bahkan terkesan arsitek ini sangat
terobsesi oleh komponen tersebut, undak bisa berupa untuk menuju pintu atau
undak untuk menuju ke lantai diatasnya. Selain itu, dalam mendesain Liem
Bwan Tjie berpikir dari makro sampai mikro, garis besar sampai detail dari
bangunan sampai perabot.

E. Karya-Karya Arsitektur Liem Bwan Jie


Karya arsitektur Liem Bwan Tjie yang begitu meluas di Indonesia
hingga mencapai ratusan kiranya. Berikut akan ditampilkan berupa karya-
karya yang dirancang oleh arsitek pertama yang melahirkan arsitektur modern
di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Banyak sekali karya-karya yang telah dirancang oleh Beliau dengan
berbagai macam fungsi yang diselaraskan dengan faktor iklim dan lingkungan
sekitarnya. Dari hasil rancangan tahun ke tahun seperti yang digambarkan
pada tabel diatas, dibwah ini akan dijelaskan salah satu dari beberapa
rancangan yang didesain mengenai karakteristik rancangan Beliau lebih
mendetail, jelas dan dalam bentuk visual, yaitu sebagai berikut :

Gambar 5. Kantor Pusat Oei Tiong Ham Concern


Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-
modern-pertama-indonesia.html

Foto sebelah kiri adalah kantor pusat Oei Tiong Ham Concern yang
lama di Semarang. Sedangkan foto yang ada disebelah kanan adalah kantor

Page
25
Oei Tiong Ham Concern yang baru dirancang oleh arsitek Liem Bwan Tjie
pada th. 1930 – 1931.

Gambar 6. Rumah Tinggal The Bo Djaw


Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-
modern-pertama-indonesia.html

Rumah tinggal The Bo Djwan, Malang. Rumah tinggal ini dirancang oleh
Liem Bwan Tjie pada tahun 1934. Rumah ini mendapat julukan rumah yang terbaik
di Malang pada jamannya. Terakhir rumah ini menjadi outlet produksi Batik Semar,
yang terletak di depan Museum Brawijaya. Penggunaan garis-garis horizontal yang
dominan dan sejajar dengan tanah.

Gambar 7. Kantor Dinas Departemen Pertahanan


Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

Kantor Dinas Departemen Pertanahan di Jakarta. Dibangun tahun 1960 –


1961. Arsiteknya adalah Liem Bwan Tjjie. Sebagai salah satu contoh yang menarik
dari rancangan Liem Bwan Tjie dimana memiliki karakter menerapkan arsitektur
modern yang diselaraskan dengan konsep lingkungan sekitarnya yang juga termasuk
dari pengaruh iklim. Iklim torpis yang menandakan hijaunya arsitektur rancangan
Beliau pada rumah tinggal Dr. Ir. Han Tiauw Tjong, Semarang yang di bangun pada
tahun 1932, adalah sebagai berikut :

Page
26
Pada rancangan rumah tinggal ini Beliau sangat mengedepankan iklim dimana
tempat itu dibangun dan dengan pemakaian bahan – bahan local serta bentuk
bangunan yang mencirikan arsitektur modern dipadu dengan arsitektur local atau
kedaerahan. Arsitektur local terlihat pada bahan material yang digunakannya seperti
pemakaian material batu bata yang bisa didapatkan dari daerah setempat, kemudian
juga tidak kalah penting bentuk teritisan panjang dan lebar yang diakumulasikan
untuk menghindari adanya tampias serta sinar matahari langsung yang masuk ke
dalam bangunan.

Selain itu juga terlihat Beliau menggunakan unsur – unsur Barat dan Timur.
Unsur barat dapat terlihat pada bentuk bangunan yang tidak terlalu rumit melainkan
bentuk dasar sederhana sedangkan unsur timur ditempatkan pada interior ruangan
serta perabot atau furniture dalam bangunan. Rancangan Beliau juga lebih
menonjolkan bentuk-bentuk dari gaya dari arsitek Frank Lloyd Wright. Bentuk –
bentuk yang konvensional baik denah maupun tampilan luar tidak terlalu rumit
sehingga banyak diminati oleh kebanyakan orang atau clien dari Liem.

Gambar 8. Rumah dengan gaya arsitektur modern


Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

Gambar 9. Tampak samping bangunan

Page
27
Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

Pemilik dari rumah ini adalah sesorang Tionghoa, meskipun dari luar terlihat
konvensional Liem mengekspresikan budaya Tionghoa terhadap interior bangunan
sampai kedetailnya (perabot rumah tangga).

Gambar 10. Bentuk detail interior ruang tamu karya Liem Bwan Tjie
Sumber : Dikken, 2002

Gambar 11. Bentuk detail furniture karya Liem Bwan Tjie


Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

  Interior dan perabot rancangan Liem Bwan Tjie pada rumah Han Tiauw Tjong
di Semarang. Rumah berserta perabot dan interior ini dirancang pada th. 1932. Gaya
oriental yang dominan tampak dalam suasana interior ini.

Gambar 12. Bentuk detail lantai balkon karya Liem Bwan Tjie

Page
28
Sumber : https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-
pertama-indonesia.html

 Arsitek Pertama di Australia

Francis Greenway
Anglo – Australia tidak selalu bangga dengan akar narapidana mereka, tetapi
beberapa arsitektur kolonial terbaik di negara itu diciptakan oleh penjahat yang
dijuluki 'The Convict Architect'. Francis Greenway adalah perancang yang sukses di
Bristol sebelum dia diangkut ke Sydney untuk tugas 14 tahun di 1814, dan bakatnya
dimanfaatkan oleh Gubernur Inggris yang signifikan Lachlan Macquarie, yang
memaksanya untuk membuat landmark seperti St James Church dan Supreme
Pengadilan.

Gambar13. Gereja St James di Sydney


Sumber : https://id.yourtripagent.com/10-australian-architects-you-should-know-
9584

 Arsitek Perempuan Muslim Pertama

Gambar 14. Zaha Hadid


Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2018/08/23/15540421/biografi-
tokoh-dunia-zaha-hadid-ratu-arsitektur-modern?

Page
29
"Sudut ada 360 derajat, jadi mengapa tetap berpegang pada satu sudut?"
Kutipan itu yang menjadikan Zaha Hadid yakin untuk merancang bangunan dari
berbagai sudut pandang. Dengan gaya eksperimental dan desain inovatifnya, dia
menjadi perempuan dan muslim pertama di dunia yang berhasil menyabet
Penghargaan Arsitektur Pritzker. Perempuan kelahiran Irak ini menciptakan sejumlah
mahakarya, di antaranya Gedung Opera Guangzhou di China, arena renang
Olimpiade London 2012, Museum Seni Rupa di Amerika Serikat, dan sebagainya.

Kehidupan awal Zaha Mohammad Hadi lahir pada 31 Oktober 1950 di


Baghdad, Irak. Ayahnya merupakan seorang industrialis dan salah satu pendiri Partai
Demokratik Nasional di Irak, Muhammad al-Hajj Husayn Hadid. Sementara, ibunya,
Wajiha al-Sabunji, berprofesi sebagai seniman. Lahir dari keluarga kaya, dia dapat
menerima pendidikan mahal dan menempuh pendidikan sekolah asrama di Inggris
dan Swiss. Sebagai seorang gadis cilik, dia bahkan tidak memiliki keraguan di dalam
benaknya untuk mengejar karier profesional suatu saat nanti. Cerdas dan ambisius,
dia memilih untuk menempuh pendidikan di American University of Beirut dan
meraih gelar di bidang matematika. Pada 1972, dia pergi ke London dan berlajar di
Architectural Association. Di tempat inilah, dia bertemu dengan profesor dan rekan-
rekannya.

Dia berjumpa dengan dua arsitek bernama Elia Zenghelis dan Rem Koolhaas,
yang kemudian berkolaborasi sebagai mitra kerja di Office of Metropolitas
Architectur. Penolakan karya dan pengakuan Menghadapi tantangan dunia, Zaha
Hadid memutuskan untuk membuka kantornya sendiri pada 1980. Namun, dunia tak
mudah ditaklukannya. Berbagai karya rancangannya mengalami penolakan karena
tidak praktis dan sangat tidak realistis. Sebagai seorang arsitek muda dan baru,
kegundahan hatinya sempat membuatnya ingin menyerah. Akhirnya pada 1983,
Hadid mendapat pengakuan internasional setelah berhasil memenangkan kompetisi

Page
30
untuk The Peak di Hong Kong. Dia merancang "horizontal skyscraper" yang bergerak
pada diagonal dinamis di situs lereng bukit itu.

Gambar 15. Cardiff Bay Opera House di Wales


Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2018/08/23/15540421/biografi-
tokoh-dunia-zaha-hadid-ratu-arsitektur-modern?

Desain geometrik agresifnya memiliki fragmentasi bentuk, ketidakstabilan, dan


gerakan. Gaya ini dikenal oleh para arsitek sebagai dekonstruktif. Namun, karya
Hadid untuk The Peak tidak pernah terwujud, begitu pula dengan sebagian besar
desain radikal lainnya. Proyek besar pertamanya adalah Vitra Fire Station (1989-
1993) di Weil am Rhein, Jerman. Bangunan itu terdiri dari serangkaian pesawat
bersudut tajam yang strukturnya menyerupai burung sedang terbang.

Pada 1994, karyanya terpilih untuk Cardiff Bay Opera House di Wales. Inilah
yang membuat nama Hadid makin bersinar. Sekali lagi, bangunan tersebut tidak
pernah disetujui untuk dibangun. Pemerintah kota memilih untuk menghabiskan dana
guna membangun stadion. Pengakuan Karya-karyanya yang kemudian dibangun
termasuk proyek perumahan untuk IBA Housing di Berlin, ruang pameran Mind
Zone di Millenium Dome London, dan Land Formation One di Weil am Rhein.
Dalam semua proyek ini, Hadid lebih jauh mengeksplorasi minatnya dalam
menciptakan ruang interkoneksi dan bentuk arsitektur yang dinamis. Kesuksesan

Page
31
besarnya diraih kala desainnya pada 1998 terpilih untuk Rosenthal Center for
Contemporary di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.

Itu membuahkan dua penghargaan bagi Hadid, yaitu British Architects Award
pada 2004 dan American Architecture Award pada tahun berikutnya. Dia juga
menjadi perempuan pertama yang mendapat Pritzker Prize, penghargaan tertinggi di
bidang arsitektur. Bangunan seluas 7.900 meter persegi ini dibuka pada 2003, dan
merupakan bangunan museum pertama yang dirancang oleh seorang perempuan.
Gedung tersebut nampak seperti serangkaian kubus vertikal yang tersusun acak.

Satu sisi menghadap ke jalan dengan kaca tempus pandang yang mengundang
orang lewat untuk melihat museum ini. Sebagai seorang tenaga pendidik juga, dia
memperoleh jabatan profesor di University of Illinois. Dia juga profesor tamu di
sejumlah institusi termasuk di HFBK Hamburg, Ohio State University, dan Master
Studio di Columbia University.

Gambar 16. Museum Seni Kontemporer MAXXI, Roma


Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2018/08/23/15540421/biografi-
tokoh-dunia-zaha-hadid-ratu-arsitektur-modern?

Mahakarya fenomenal Pada 2010, desain Hadid yang sangat imajinatif


terwujud dalam bangunan museum senin kontemporer MAXXI di Roma. Mahakarya
itu mendapat penghargaan Royal Institute of British Arhictects (RIBA) Stirling Prize
sebagai gedung terbaik oleh arsitek Inggris. Sebagai informasi, kendati lahir di Irak,
namun Hadid kemudian dinaturalisasi menjadi warga negara Inggris. Dia

Page
32
memenangkan Stirling Prize kedua pada tahun berikutnya untuk bangunan Evelyn
Grace Academy, sekolah menengah di London. Desain bergelombang Hadid seperti
cairan untuk Heydar Aliyev Center, pusat budaya yang dibuka pada 2012 di Baku,
Azerbaijan, memenangkan London Design Museum's Design of the Year pada 2014.

Dia adalah perempuan pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.


Kendati demikian, kemenangan itu mendapat keberatan dari Human Rights Watch
yang mengungkap sisi buruk pembangunan Heydar Aliyev Center. Pemerintah
disebut menekan masyarakat dengan memutuskan pasokan listrik, gas, dan air. Karya
terkenal lainnya termasuk London Aquatics Center yang dibangun untuk Olimpiade
2012 dan Eli and Edythe Broad Art Museum, yang dibuka pada 2012 di Michigan
State University di East Lansing, Michigan, Gedung Opera Guangzhou di China, dan
sebagainya.

Tak menikah Hadid tidak pernah menikah atau pun memiliki anak. Dia
memilih untuk mengabdikan hidupnya pada karier profesional. Dia mematahkan
berbagai stereotip sosial untuk menjadi role model bagi perempuan muslim dan
membuka kesempatan perempuan untuk menjadi arsitek. Zaha Hadid merupakan
salah satu arsitek dengan bayaran tertinggi di dunia. Kematian Hadid meninggal
karena serangan jatung di sebuah rumah sakit di Miami pada 31 Maret 2016. Saat
kematian menjemputnya, dia sedang menjalani perawatan untuk penyakit bronkitis.
Menghembuskan napas terakhirnya, dia meninggalkan kekayaan senilai 215 juta
dollar AS termasuk properti, investasi saham, transaksi di bidang kosmetik, restoran,
tim sepak bola, Vodka, parfum, dan fesyen.

 Arsitek Pertama Profesional Dari Amerika

Julia Morgan

Page
33
Gambar 17. Julian Morgan
Sumber : latimes.com

Julia Morgan adalah wanita cantik kelahiran San Francisco, California,


Amerika Serikat pada 20 Januari 1872. Dia menjadi bagian arsitek penting yang
dimiliki oleh Amerika Serikat. Kehebatannya dimulai dari menjadi perempuan
pertama yang berhasil lulus sekolah ilmu arsitektur di Ecole des Beaux-Arts Perancis
pada tahun 1896. Selain itu Julia Morgan juga merupakan perempuan pertama yang
berhasil bekerja sebagai arsitek professional di California, Amerika Serikat. Pernah
juga ia mendapatkan penghargaan AIA Gold Medal. Semasa hidupnya ia sudah
berhasil mendesain lebih dari 700 bangunan antara lain Gereja Presbiterian St John di
Berkeley, The Hearst Castle di San Siemon, Riverside Art Museum dan masih
banyak lagi.

 Arsitek Perempuan Pertama Mendapatkan Lisensi

Marion Mahony Griffin

Page
34
Gambar 18. Marion Mahony Griffin
Sumber : classicist.org

Marion Mahony Griffin adalah wanita pertama di dunia yang mencatatkan


namanya sebagai wanita pertama yang secara resmi menjadi arsitek berlisensi. Sama
halnya dengan wanita lainnya ia juga sempat tenggelam dalam ketenaran rekan laki-
lakinya. Namun ia tetaplah memberikan kontribusi besar khususnya dalam hal
kesetaraan gender dalam dunia arsitektur. Karya hebatnya antara lain Library and
Museum for the Raja of Mahmudabad.

 Arsitek Perempuan Pertama di Pennsylvania

Anna Keichline

Gambar 19. Anna Keichline


Sumber : ucg.org

Wanita pertama yang terdaftar sebagai arsitek di Pennsylvania ini lebih


dikenal dengan penemuannya yakni K Brick berongga yang tahan api. Penemuan ini

Page
35
menjadi petunjuk atau dasar bagi pengetahuan balok beton modern. Karyanya antara
lain the Plaza Theatre & the Cadillac Garage and Apartments.

 Arsitek Perempuan Pertama Berkulit Hitam

Norma Merrick Sklarek

Gambar 20. Norman Merrick Sklarek


Sumber : pioneeringwoman

Norma Merrick Sklarek adalah arsitek wanita kulit hitam pertama yang
terdaftar sebagai arsitek di dua negara bagian yakni. New York dan California. Ia
juga menjadi wanita kulit hitam pertama yang dihormati oleh arsitek-arsitek di AIA.
Perjalanan hidupnya ini menjadikan ia sebagai arsitek wanita yang memliki pengaruh
besar dalam dunia arsitektur. Karya-karyanya antara lain Pacific Design Center, San
Bernardino City Hall & LAX Terminal One.

 Grha Unilever, gedung perkantoran hijau pertama di


Indonesia

Gedung baru markas besar Unilever yang dirancang oleh Aedas telah
dibuka pada tanggal 21 Juni. Terletak di BSD Green Office Park, merupakan
distrik kantor hijau pertama di Indonesia. Kantor Unilever Indonesia yang baru ini
menampung semua karyawan dari empat kantor terpisah di Jakarta dalam satu

Page
36
atap. Desain arsitektural dan interior Aedas mewujudkan visi, nilai dan warisan
perusahaan global dalam konteks Indonesia. Proyek ini dirancang dengan tiga
elemen kunci budaya indonesia dalam satu tujuan – masyarakat, keragaman, dan
alam. Ini mengikuti keseluruhan misi desain Aeda, untuk memadukan aspek
warisan Eropa dalam konteks budaya tertentu.

Gambar 21. Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Konsep ini diwujudkan antara lain pada desain ruang kerja yang tanpa
sekat, tersedianya banyak area kerja bergaya informal – yang disebut
collaboration area – tempat karyawan dapat berkolaborasi atau berdiskusi
bersama dengan rekan-rekan kerjanya secara nyaman, serta atrium dengan
grand staircase yang luas sebagai sarana bagi seluruh karyawan untuk
berkumpul bersama dalam acara-acara khusus, sehingga kebersamaan dapat
terus dipupuk.

Gambar 22. Tampak Samping Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Page
37
Gedung baru ini dirancang dengan konsep untuk mendukung semangat
masyarakat, kolaborasi, keterlibatan dan kelincahan. Merujuk pada perencanaan desa
tradisional di Indonesia, ia memiliki ‘alun-alun’, ‘jalan raya’, dan ‘jalan umum’ untuk
menciptakan kebersamaan komunitas. Perencanaan difokuskan pada keterlibatan
kelompok dan pekerjaan individu ke dalam zona untuk mendorong kolaborasi namun
tetap terjaga privasi.

Gambar 23. Bagian Dalam Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-
hijau-pertama-di-indonesia/

Empat lantai teratas adalah ruang kantor dengan area break-out; Sedangkan
lantai dasar didedikasikan untuk fasilitas umum dan bersama. Di sekitar atrium pusat
yang dipenuhi cahaya yang berfungsi sebagai ruang acara besar adalah fasilitas umum
termasuk masjid, ruang makan staf, pusat penitipan anak, pusat kebugaran, salon
kecantikan dan aula serbaguna.

Gambar 24. 3D Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Page
38
Gambar 25. Bagian Dalam Graha Unilever
Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-
hijau-pertama-di-indonesia/

Semua ruang komunitas terhubung dengan baik untuk mendorong interaksi


dan merangkul keragaman. Kain batik Indonesia, kayu jati daur ulang, furnitur dan
citra Indonesia yang digunakan di seluruh kantor pusat menciptakan segala sesuatu
yang kasat mata dan memiliki makna, karena berkaitan erat dengan budaya Indonesia.

Gambar 26. Bagian Dalam Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Sistem dinding gorden gedung memaksimalkan penetrasi siang hari. Fasad ini
dilapisi dengan kisi-kisi aluminium abu-abu dengan kedalaman yang bervariasi untuk
memberi naungan dan mengurangi panas. Tidak ada kantor tertutup untuk
memberikan akses terbaik terhadap cahaya alami dan pandangan untuk semua staf.
Ruang pertemuan tertutup ditempatkan di sekitar bagian tengah.

Page
39
Gambar 27. Graha Unilever
Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-
hijau-pertama-di-indonesia/

Lekukan pada fasad menciptakan kantong hijau indoor dan outdoor. Masing-
masing dari empat sayap bangunan dihubungkan oleh piazzas yang terletak dimana
bangunannya menjorok. Ada juga dek lanskap outdoor dan atap untuk staf dan para
tamu untuk dinikmati.

Gambar 28. Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Gedung juga dilengkapi dengan standar fasilitas yang tinggi untuk menjaga
kesehatan dan kesejahteraan karyawan serta menciptakan suasana kerja yang nyaman,
antara lain pusat kebugaran, Zwitsal Day Care Centre, ruang laktasi, TRESemmé
salon, Magnum café, Buavita Juice Bar, perpustakaan, entertainment room, kantin

Page
40
dengan kapasitas 650 tempat duduk, Masjid Al Muhajirin yang dapat menampung
600 orang dan poliklinik serta farmasi.

Gambar 29. Site Plan Graha Unilever


Sumber : https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-
pertama-di-indonesia/

Ini adalah keunikan bangunan, yang menggabungkan tiga elemen kunci


budaya Indonesia – komunitas, keragaman dan sifat – ke dalam sebuah desain.
“Berkaitan dengan konsep keberlanjutan yang disinggung oleh Paul Polman, CEO
Unilever, Grha Unilever menerapkan konsep ‘green building’ yang telah mendapat
sertifikasi Gold+ dari Green Mark Certification U sebagai bangunan dengan desain
ramah lingkungan. Dengan konsep ini,  kami berusaha memberikan pemahaman
kepada karyawan akan pentingnya mengurangi jejak karbon pada lingkungan,
dimulai dari diri sendiri.

Selain itu, dengan inspirasi dari hijaunya alam Indonesia, gedung ini
dirancang sedemikian rupa sehingga bagian dalam dan luar gedung seolah menyatu,
membawa suasana teduh dan nyaman di lingkungan kerja,” papar Hemant Bakshi,
Presiden Direktur Unilever Indonesia pada acara peresmian grha Unilever, 21 Juni
2017, di Tangerang.

Page
41
BAB III
PENUTUPAN

1. Kesimpulan
Secara spesifik arsitektur adalah keseluruhan proses mulai dari
pemikiran/ ide/ gagasan, kemudian menjadi karya/ rancangan, dan
diwujudkan menjadi hasil karya nyata yang dilakukan secara sadar (bukan
berdasarkan naluri) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan ruang
guna mewadahi aktivitas/ kegiatannya yang diinginkan serta menemukan
eksistensi dirinya. Sejak pada zaman Yunani Kuno hingga sampai sekarang
sudah banyak bermunculan orang – orang yang merancang suatu bangunan
atau bisa disebut sebagai seorang Arsitek.

Tidak Hanya itu saja, ilmu – ilmu, teori, serta penelitian yang
dilakukan para ahli terus berkembang hingga sekarang, dan bangunan –
bangunan juga terus berkembang berdasarkan zaman, kebiasaan, kebutuhan,
wilayah/tempat tinggal, dan alam.

2. Saran
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani:
architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang
kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau
wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar
pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang
telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan
memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi
persyaratan yang disepakat

Page
42
DAFTAR PUSTAKA
https://arsitek70711.blogspot.com/2015/06/pengertian-arsitek-arsitektur-beserta.html
https://kabarmasasilam.blogspot.com/2012/12/siapakah-arsitek-pertama.html
http://archmagazine.blogspot.com/2009/11/apa-itu-arsitektur.html
http://www.raic.org/architecture_architects/what_is_architecture/index_e.htm
http://www.webopedia.com/TERM/A/architecture.html
http://www.archidose.org/Mar00/032700.html
http://www.factmonster.com/ce6/world/A0804589.html
http://desainfo.blogspot.com/2009/01/apa-itu-arsitektur.html
https://mykaryaarchitect.blogspot.com/2015/11/toko-arsitek-modern-pertama-
indonesia.html
https://id.yourtripagent.com/10-australian-architects-you-should-know-9584
latimes.com
pioneeringwoman
classicist.org
ucg.org
https://www.ikons.id/unilever-headquarters-gedung-perkantoran-hijau-pertama-di-
indonesia/
https://internasional.kompas.com/read/2018/08/23/15540421/biografi-tokoh-dunia-
zaha-hadid-ratu-arsitektur-modern?

Page
43

Anda mungkin juga menyukai