Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

“ Menganalisis dan merencanakan keuangan perusahaan dalam menentukan investasi yang


akan digunakan dalam perusahaan Bank BJB Sesuai Laporan Keuangan Tahun 2016 “

DI SUSUN OLEH :
Ade Fitriyatunnisa ( 5551200177 )
Fakhri Muhammad Akmal ( 5551200131 )
Muhammad Fadli Fauzan ( 5551200099 )
Mayfaroh Wahyu Annisa ( 5551200112 )
Muhammad Asyim Fajri ( 5551200076 )
Siti Sairotun Nafiah ( 5551200166 )

DOSEN MATA KULIAH : Ali Imron, S.E, M.M/

JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. I
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. II

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….. 2
1.3.1 Untuk Pembaca……………………………………………………. 2
1.3.2 Untuk Penulis……………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 3
2.1 Penempatan Dana Pada Bank Lain-Surat Berharga

Obligasi Bank investasi……………………………………………………. 3

2.2 Tabel Penempatan Dana Pada Bank Lain-Surat Berharga


Obligasi non Bank Investasi………………………………………………. 3
2.3 Program Produk Investasi Bank BJB……………………………………… 3
2.4 Tren Keuangan dan Investasi Bank BJB tahun 2016……………………… 4
2.5 Landasan Hukum Bank BJB dalam Berinvestasi…………………………. 5

2.6 Perkembangan Arus Kas Bank BJB Tahun 2016…………………………. 5


2.7 Struktur Modal Bank BJB…………………………………………………. 6
2.8 Realisasi Investasi Barang Modal…………………………………………. 7
2.9 Upaya Bank BJB dalam Mengantisipasi Ketidakpastian
Ekonomi…………………………………………………………………… 7
2.10 Akselerasi Pertumbuhan FEE BASED INCOME…………………………….. 8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………... 9

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 9
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“ Menganalisis dan merencanakan keuangan perusahaan dalam menentukan investasi
yang akan digunakan dalam perusahaan Bank BJB Sesuai Laporan Keuangan Tahun
2016 ”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Dalam makalah ini mengulas tentang bagaimana siklus keuangan, program keuangan serta
perencanaan investasi sesuai laporan bank BJB tahun 2016

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Pengantar Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Ali Imran, S.E, M.M.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Cilegon, 9 Oktober 2020

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebagai salah satu
bank lokal dengan taraf nasional tentu saja memerlukan tambahan modal guna
menghadapi persaingan bisnis dalam industri perbankan yang semakin ketat. PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk telah menunjukkan eksistensi dan
kesuksesan dari hasil transformasi bank daerah menjadi bank umum skala nasional. PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk juga menjadi bank yang dimiliki
daerah pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Pemerintah Kota Bandung sebagai salah satu pemegang saham dari PT Bank
Pembangunan Jawa Barat dan Baten Tbk memiliki kesempatan untuk menambah
pendapatan asli daerah melalui invesatasi dalam bentuk penambahan modal disetor
berdasarkan surat pemberitahuan dari PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Baten Tbk
Nomor 919/DIR-Tim P3M/2016. Penawaran ini berkaitan dengan penambahan modal
disetor PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk agar sesuai dengan ketentuan
minimal dari Otoritas Jasa Keuangan.

Melalui penambahan modal disetor ini maka kepemilikian Pemerintah Kota


Bandung tidak akan terdilusi sehingga kesempatan memperoleh pendapatan asli daerah
yang berasal dari dividen PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Baten Tbk akan
semakin besar. Keputusan untuk melakukan investasi ini merupakan suatu keputusan
yang harus dipertimbangkan dari berbagai aspek. Sebelum keputusan tentang investasi
dilakukan terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan investasi. Studi kelayakan investasi
bertutujuan untuk mengkaji dan menganalisis apakah suatu kegiatan investasi
memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Manfaat akan harapan keuntungan
(return) dimasa yang akan datang tersebut merupakan kompensasi atas waktu dan rirsiko
yang terkait dengan investasi yang dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana proses Bank BJB dalam menganalisis dan merencanakan keuangan


perusahaan dalam menentukan investasi yang akan digunakan dalam perusahaan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk Pembaca : Agar pembaca tahu bagaimana siklus keuangan khususnya
investasi yang terjadi pada Bank BJB.

1.3.2 Untuk Penulis : 1. Untuk mengetahui proses Bank BJB dalam menganalisis
dan merencanakan keuangan perusahaan dalam
menentukan investasi yang akan digunakan dalam
perusahaan.

2. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan


bagi kami selaku tim penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penempatan Dana Pada Bank Lain-Surat Berharga Obligasi Bank investasi

Pada tahun 2016 Bank BJB melakukam penempatan dana pada Bank Lain melalui
Surat Berharga Obligasi Bank Investasi untuk Bank Umum dan Bank Daerah sebesar Rp
899.400.000.000, 00,-

2.2 Tabel Penempatan Dana Pada Bank Lain-Surat Berharga Obligasi non Bank
Investasi

2.3 Program Produk Investasi Bank BJB

 Bahagia Optima

Bahagia optima merupakan produk asuransi jiwa yang merupakan program investasi
optimal dengan beberapa fitur yang dimiliki seperi manfaat maksimal sebesar 300%
Uang Pertanggungan, fleksibilitas dalam menentukan pilihan dan alokasi dana
investasi, penarikan dan penambahan dana investasi serta pembayaran, loyalty
bonus.

 Bahagia Utama

Bahagia utama merupakan produk Asuransi dan investasi yang dimiliki Bank BJB
untuk memberikan perlindungan terbaik dengan beberapa keistimewaan seperti
Perlindungan Lengkap, Life time coverage, Hasil investasi optimal dengan adanya
biaya akuisisi yang relative rendah dan singkat serta asuransi tambahan.
 Dana Pensiun Lembaga Keuangan ( DPLK )

Simpanan bagi Pensiunan yang dapat memberikan kesinambungan penghasilan bagi


peserta dan keluarganya. Dengan iuran terjangkau dan fleksibel. Iuran Peserta
diinvestasikan dalam instrument investasi yang aman dan menguntungkan oleh PT.
Bank BJB.

 BJB KKPE

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi yang selanjutnya disebut bjb KKPE adalah
kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung
pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program Pengembangan Tanaman
Bahan Bahu Bahan Bakar Nabati. Sasaran dari Kredit ini antara lain Petani,
Peternak, Pekebun, Nelayan, Pembudidaya ikan yang tergabung dalam suatu
kelompok tani dan atau koperasi.

 BJB Kredit Investasi Umum

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang modal atau aset
tetap dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi (perluasan), relokasi, project
financing atau refinancing.

 BJB Kredit Kepada Badan Layanan Umum Daerah

Program investasi ini melalui pelaksanakan kegiatan operasional dan/atau pengadaan


barang dan/atau jasa.

2.4 Tren Keuangan dan Investasi Bank BJB tahun 2016

Berdasarkan perbandingan kinerja bank bjb dibandingkan dengan rata-rata industri


perbankan, pada periode 2016, bank bjb berhasil mencetak pertumbuhan Aset, Kredit,
dan DPK masing-masing sebesar 15,36%, 15.43%, dan 16,10%. Pertumbuhan tersebut
berada di atas pertumbuhan industri perbankan nasional (Bank Umum). Pertumbuhan
Aset, Kredit, dan DPK pada periode 2016 industri perbankan tercatat masingmasing
sebesar 10,40%, 7,85%, dan 9,60%. Pendapatan bunga yang berhasil dicapai oleh bank
bjb sebesar 5,88% berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yaitu sebesar
5,39% di tahun 2016.
Sebagai perbandingan kinerja bank bjb terhadap perbankan nasional, berikut ini
merupakan rincian kinerja pertumbuhan Bank dan perbandingan rasio Bank dengan rata-
rata industri Perbankan.

2.5 Landasan Hukum Bank BJB dalam Berinvestasi

1. POJK No. 19/POJK.04/2016 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Kontrak
Investasi Kolektif

2. POJK No. 20/POJK.04/2016 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan


Kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek

3. POJK No.21/POJK.04/2016 tentang Pendaftaran Penilai Pemerintah Untuk Tujuan


Revaluasi Aset Bagi Badan Usaha Milik Negara Atau Badan Usaha Milik Daerah
Yang Melakukan Penawaran Umum di Pasar Modal

4. POJK No. 22/POJK.04/2016 tentang Segmentasi Wakil Perantara Pedagang Efek 5.


POJK No. 23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif

2.6 Perkembangan Arus Kas Bank BJB Tahun 2016

 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI


Bank bjb mencatatkan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar
Rp5,11 triliun, menurun dibandingkan kas neto yang diperoleh untuk aktivitas
operasi di tahun 2015 yang mencapai Rp5,58 triliun. Penurunan ini tercarat sebesar
Rp473,42 miliar atau 8,49%.

 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI

Selama tahun 2016, bank bjb mencatatkan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas
investasi yang mencapai Rp3,65 triliun, meningkat dibandingkan arus kas neto yang
digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2015 yang mencapai Rp5,34 triliun.
Peningkatan ini tercatat sebesar Rp8,99 triliun atau 168,44%.

 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN

Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar
Rp293,318 miliar atau 40,96% dari Rp716,13 triliun di 2015 menjadi Rp422,81
miliar di 2016. Peningkatan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
berasal dari hasil efek hutang yang diterbitkan yang sebesar Rp588,00 miliar di
tahun 2016.

2.7 Struktur Modal Bank BJB

Bagian ini menjelaskan tentang struktur modal dalam Laporan Posisi Keuangan, untuk
penjelasan terkait dengan Struktur Permodalan disajikan dalam bagian lain dari Laporan
Tahunan Ini.

 KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

Kebijakan manajemen atas struktur dana yaitu melalui pengurangan Dividend Pay
Out Ratio secara bertahap dan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terdahulu (PMTHMETD).

Bank bjb memiliki kebijakan untuk menitikberatkan penggunaan liabilitas sebagai


sumber modalnya. Hal ini sesuai karakteristik perusahaan perbankan sebagai
lembaga intermediari/perantara. Sampai dengan 2016, struktur Modal bank bjb
masih didominasi oleh Liabilitas.

 RINCIAN STRUKTUR MODAL


Komposisi struktur modal di 2016 yang dimiliki oleh bank bjb adalah 85,05%
berasal dari Liabilitas, 5,50% dari Dana Syirkah Temporer, dan 9,46% berupa
Ekuitas. Komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2015.
Komposisi Liabilitas untuk tahun 2015 sebsar 85,76%, dana syirkah temporer
sebesar 5,49%, dan ekuitas sebesar 8,75%.

Adapun rincian struktur modal bank bjb diuraikan sebagai berikut.

2.8 Realisasi Investasi Barang Modal

Bank bjb melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan,
Perlengkapan, dan Kendaraan. Investasi barang modal ini bertujuan untuk mendukung
kelancaran kegiatan operasional Perseroan. Pada tahun 2016, jumlah investasi barang
modal sebesar Rp1,74 triliun.

2.9 Upaya Bank BJB dalam Mengantisipasi Ketidakpastian Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 masih mengalami volatile seiring
dengan perekonomian global diproyeksikan melambat karena meningkatnya
ketidakpastian pasca-referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang
berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi negara maju dan beberapa negara
berkembang terutama negara yang memiliki hubungan kuat dengan Inggris dan Uni
Eropa. Tiongkok sebagai salah satu negara pengekspor terbesar ke kawasan tersebut
dapat mengalami kontraksi yang cukup tajam sehingga berdampak pada semakin lama
pemulihan pertumbuhan ekonominya. Dampak terhadap Indonesia adalah permintaan
ekspor bahan baku ke Tiongkok akan menjadi lemah sehingga defisit neraca perdagangan
akan semakin jauh.

Namun demikian serangkaian kebijakan pemerintah yang pro-aktif dan kebijakan


moneter dengan penuh kehati-hatian diprediksi dapat membantu bertahannya ekonomi
Indonesia. Sejumlah kebijakan pemerintah baik fiskal, regulasi baru ataupun deregulasi
di tahun 2016 diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di
5,1%, sehingga inflasi diprediksi berada di 4±1%. Hal tersebut dapat terwujud bilamana
konsumsi rumah tangga menguat dan investasi tumbuh lebih baik dibandingkan tahun
2016.

2.10 Akselerasi Pertumbuhan FEE BASED INCOME

Peningkatan fee based income di 2016 yang berhasil dihimpun bank bjb yaitu
sebesar 17,06% dari Rp435,92 miliar di tahun 2015 menjadi Rp510,31 miliar di tahun
2016. Peningkatan ini didominasi oleh fee dari penyaluran kredit yang mencapai
Rp199,33 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnnya yang tercatat sebesar
Rp119,42 miliar. Diikuti oleh jasa Trade financing dan Trade Lainnya yang meningkat
sebesar Rp8,69 miliar atau 175,43% dari Rp4,9 miliar di 2015 menjadi Rp1,64 miliar di
2016. Selain itu, peningkatan fee based income bank bjb juga berasal dari layanan Letter
of Credit yang tumbuh sebesar 321,82%, reksa dana sebesar 198,98%, payment point
sebesar 42,97%, layanan garansi bank sebesar 6,73%, dan layanan Bahagia Link yang
meningkat sebesar 1,40%.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai