Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN SYARIAH

                                                            

Nama :indra sandy adhipramana


Kelas :11.2A.11
Jurusan : sistem informasi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang diberikan-Nya,
Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul :“ANALISIS SWOT PADA BANK BUKOPIN SYARIAH”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis menerima berbagai masukan baik itu berupa kritik maupun saran yang
membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT Yang Maha Pemurah memberikan balasan sesuai atas segala
kebaikan yang diberikan & semoga selalu dalam perlindungan-Nya, amin.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

 
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
2.1 Tentang Bank Bukopin Syariah.............................................................................5
2.2 Prinsip Syariah.......................................................................................................5
2.3 Tujuan Perbankan Syariah.....................................................................................5
2.4 VISI DAN MISI....................................................................................................7
2.5 NILAI-NILAI PERUSAHAAN............................................................................7
2.6 Analisis SWOT BANK BUKOPIN SYARIAH....................................................7
2.7 Hal Yang Membuat Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berbeda..................11
BAB III PENUTUP…………………………………………………………............13
3.1 KESIMPULAN…………….………………………………………….............13
3.2 SARAN…………………………………………….........................................13
  Sumber Refrensi………………………………………………….……...........14

 
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan usaha bisnis berbasis syariah semakin berkembang pesat, mulai dari
perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah.
Namun perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Alasan utama
masyarakat beralih ke perbankan syariah adalah penghapusan adanya bunga dalam transaksi
keuangan dan sebagai gantinya menerapkan konsep bagi hasil yang sesuai dengan ajaran
agama Islam.
Persaingan perbankan syariah tidak hanya terjadi pada bank-bank lokal saja, bank-
bank asing pun telah mulai merambah pada konsep syariah. Oleh karena itu, bank-bank
syariah lokal harus lebih inovatif terhadap produk-produk yang mereka tawarkan kepada
nasabah jika ingin tetap bertahan di tengah munculnya para pesaing baru.
Untuk mengambil suatu kebijakan strategis bank syariah lokal perlu menganalisis
lingkungan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Hal tersebut
dilakukan untuk menentukan peluang maupun ancaman terhadap bank syariah lokal itu
sendiri. . Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan
mengambil suatu kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Setelah mengamati masalah-masalah yang ada di atas serta didasari juga berbagai
pertimbangan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul “ Analisis
SWOT pada Bank Bukopin Syariah ”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah ?
2. Apa saja peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah?
3. Strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah untuk mengatasi kelemahan
dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah
2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah
3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah. Untuk
mengatasi kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor
lainnya.
1.4 Manfaat Penulisan         
Adapaun manfaat penulisan ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam memahami
strategi-strategi yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya.
2. Bagi Perusahaan
Pihak manajemen dapat memanfaatkan hasil penulisan sebagai bahan masukan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, serta mendapatkan strategi yang cocok bagi kemajuan
perusahaan.
3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil
keputusan untuk berinvestasi.
Bab II PEMBAHASAN
 
2.1              Tentang Bank Bukopin Syariah
Lembaga keuangan yang berjenis Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu bank nasional di
Indonesia, sejarah Perseroan dimulai pada 1990 dengan meleburnya 2 (dua) bank pasar, yakni BPR Gunung
Sindoro dan BPR Gunung Kendeng di Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan ini termaktub dalam
Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1659/KMK.013/1990
tanggal 31 Desember 1990. Dengan peleburan ini, statusnya pun meningkat menjadi bank umum dengan nama
PT Bank Swansarindo International. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor
24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991, PT Bank Swansarindo International memperoleh izin usaha sebagai
bank umum dan pemindahan kantor pusat ke Jakarta.[1]

Dalam perkembangannya, atas dasar pertimbangan bisnis pada akhir 2002, Muhammadiyah, salah satu
organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, mengakuisisi  PT Bank Swansarindo International. Dengan
persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan dalam Surat Keputusan Nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal
24 Januari 2003 dan dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank
Swansarindo International berubah nama menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia.

Untuk mengembangkan  bisnis perusahaan, selama 2005-2008 PT Bank Bukopin,Tbk. terlibat dalam
asistensi kegiatan operasional PT Bank Persyarikatan Indonesia. Tambahan modal juga diberikan PT Bank
Bukopin, Tbk. untuk memperkuat bisnis PT Bank Persyarikatan Indonesia. Setelah beberapa tahun di bawah
asistensi PT Bank Bukopin,Tbk. dan melihat peluang bisnis di perbankan syariah, PT Bank Persyarikatan
Indonesia mengubah arah bisnisnya dari bank konvensional menjadi bank syariah. Izin usaha berdasarkan
prinsip syariah pun diperoleh dari Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia Nomor 10/69/ KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008. Atas dasar surat keputusan tersebut,
nama PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Secara resmi Perseroan
melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H atau 9 Desember
2008.[2]
2.2              Prinsip Syariah
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan (penyimpanan
dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya) berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga Dewan Syariah Nasional (DSN) yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. (UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah).
2.3              Tujuan Perbankan Syariah  
Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.[3]
Kegiatan usaha bank syariah antara lain:
1.                  Penghimpunan Dana:
Dana yang ditempatkan nasabah di Bank Syariah dalam bentuk Simpanan atau
Investasi berdasarkan Akad antara Bank Syariah dan Nasabah yang bersangkutan. 
 Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah
dan/atau UUS berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
 Tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Investasi dana
berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
 Deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah atau UUS.
 Giro adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah
pemindahbukuan.
 Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau
UUS berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah dalam bentuk Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
2.                  Penyaluran Dana (Pembiayaan)  
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berupa:
 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah;
 Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik
 Transaksi jual beli dengan memperoleh keuntungan dalam bentuk piutang murabahah,
salam, dan istishna
 Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
 Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi
hasil. 
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan keuntungan, ujrah, tanpa imbalan, atau
bagi hasil.
3.                  Prinsip Operasi Bank Syariah

1
Prinsip Keadilan
.
Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan
Nasabah.
2
Prinsip Kemitraan
.
Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah
pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat
dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan
keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah
pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai
intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.
3
Prinsip Keterbukaan
.
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan,
nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen
bank.
4
Universalitas
.
Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku,
agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam
sebagai rahmatan lil'alamiin

2.4    VISI DAN MISI


VISI
“Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik”
MISI
    Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah
    Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah
    Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah)
    Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder
2.5 SERTA NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Nilai-nilai Perusahaan
    Amanah
    Integritas
    Peduli
    Kerjasama
    Kualitas
2.6 Analisis SWOT Bank Bukopin Syariah
( Kelebihan, Kekurangan, Peluang, Ancaman )
5 Kelebihan Bank Bukopin Syariah:
1.    Daya tawar pemasok tiggi
2.    Daya tawar nasabah/pembeli tinggi
3.    Pengawasan ketat
4.    Teknologi Multi Protocol Label Switch (MPLS) dan kondisi keuangan dan modal yang kuat
5.    Tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif
6.    Sistem akad yang membuat konsumen merasa nyaman

5 Kekurangan Bank Bukopin Syariah :


1.      SDM masih rendah
2.      Pemasaran kurang agresif dan kantor cabang masih kurang
3.      Kasus korupsi yang membuat masyarakat menjadi khawatir apabila menyimpan dana mereka
di bank Bukopin Syariah
4.      Biaya administrasi yang masih tergolong tinggi
5.      Anggapan negatif masyarakat bahwa kata syariah hanya lipstik perbankan syariah
5 Peluang Bank Bukopin Syariah   :
1.      Regulasi yang jelas
2.      Tumbuhnya teknologi jaringan dan daya beli masyarakat meningkat
3.      Masyarakat mulai paham tentang keuntungan akan adanya bank syariah
4.      Meningkatnya peminat bank syariah di Indonesia
5.      Makin banyak investor bentuk bank syariah

5 Ancaman Bank Bukopin Syariah  :


1.      Ancaman pendatang baru yang tinggi
2.      Ancaman produk pengganti yang tinggi
3.      Tingginya kompetitor dalam mempromosikan produknya
4.      Intensitas persaingan
5.      SDM masih kurang dan munculnya undang-undang perbankan syariah yang memungkinkan
asing berinvestasi.
Strategi yang digunakan oleh Bank Bukopin Syariah :
1.      Pengelolaan Produk KPR syariah
Oleh karena masih tergolong barunya jenis pembiayaan ini peniliti juga melakukan kajian
literatur terhadap Produk KPR Syariah tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada
Bank Bukopin Syariah dalam mengelola KPR Syariah yakni periode sejak berdirinya tahun
2001 hingga posisi Desember 2005. Penilitian meliputi juga penilaian terhadap faktor
kekuatan, faktor keiemahan pada Bank Bukopin syariah serta peluang dan ancaman yang
dihadapi untuk pengembangan KPR Syariah di masa yang akan datang.
Untuk menganalisis faktor-faktor tersebut dan untuk menetapkan strategi yang tepat
digunakan analisis SWOT dengan pendekatan Kualita1if Matriks SWOT Kearns dan
pendekatan Kuantitatif Kuadran SWOT Pearce dan Robinson. Hasil penilitian diperoleh
pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan olch Bank Bukopin Syariah masih kecil jika
dibanding dengan potensi dan peluang pasar yang ada, dari hash analisis diatas diperoleh
kesimpulan strategi yang diusulkan diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah dalam mengelola
KPR Syariah adalah Strategi Pertumbuhan Internal dan Aliansi strategis, sehingga Bank
Bukopin Syariah dapat lebih memanfaatkan potensi dan faktor kekuatan dan peluang yang
dimilikinya sehingga perkembangan produk KPR Syariah akan lebih baik dan dapat
memaksimalkan performance usaha.
2.      Menaikkan pertumbuhan kredit dan DPK sebesar 30 %
     PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pertumbuhan kredit dan perolehan Dana
Pihak Ketiga (DPK) di 2010 sebesar 30%."Tahun 2010 kita menargetkan kredit dan DPK
tumbuh hingga 30%. Saat ini penyaluran kredit sudah mencapai Rp 1,3 triliun dengan DPK
sebesar Rp 1,19 triliun." ujar Direktur Utama BSB Riyanto di sela acara perayaan Milad
(ulang tahun) ke I BSB di Gedung Bank Syariah Bukopin, Salemba, Jakarta, Rabu
(09/12/2009).
     Riyanto mengatakan, pada tahun 2010 fokus utama pemberian kredit BSB tetap di sektor
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),"Kami optimistis kredit tahun depan akan
tumbuh karena didukung permodalan dari bank induk kita yaitu Bank Bukopin yang
rencananya di tahun 2010 akan menambah permodalan BSB," tambahnya.
     Permodalan BSB saat ini, lanjut Riyanto, tercatat sebesar Rp 350 miliar. Namun dirinya
belum mengetahui berapa besaran dana yang akan dikucurkan Bank Bukopin untuk ekspansi
bisnisnya di tahun 2010.
     Untuk meningkatkan pertumbuhan DPK, BSB akan menggenjot tabungan dan giro.
Sedangkan dana deposito bukan menjadi fokus BSB. "Jenis tabungan di BSB sendiri sudah
ada tiga jenis yaitu Tabungan iB Rencana, Tabungan iB Siaga Bisnis dan Tabungan iB Siaga.
Untuk jenis Giro ada Giro iB dan untuk dana mahal yaitu Deposito iB," jelasnya.[10]
3.    Evaluasi secara berkala
PT. Bank Syariah Bukopin merupakan bank ke 5 yang hadir di Indonesia, sampai
dengan tahun 2009 Bank Syariah Bukopin telah membukukan keuntungan sebesar Rp. 2,7
milyar ,total asset sebesar Rp. 1,9 trilyun, perolehan dana pihak ketiga sebesar Rp. 1,3 trilyun
dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.3 trilyun. Pokok permasalahan yang dihadapi saat
ini adalah bagaimana untuk tahun-tahun mendatang Bank Syariah Bukopin dapat terus
tumbuh dengan baik, kuncinya adalah terus melakukan evaluasi strategi secara berkala?
Untuk mengetahui jawabannya terlebih dahulu akan dianalisis lingkungan eksternal yang
terdiri dari analisis five forces, Driving forces, key succses factor, SWOT dan strategi umum.
Selanjutnya lingkungan internal perusahaan menggunakan analisis aspek keuangan, aspek
sumber daya manusia dan aspek pemasaran. Dari analisis eksternal menunjukkan bahwa bank
syariah sangat tergantung kepada penyusunan strategi oleh karena faktor – faktor yang
menjadi pendorong memiliki pengaruh besar dalam industri sehingga mampu mengubah
struktur industri secara keseluruhan karena membantu kesesuaian strategi perusahaan dengan
kondisi yang ada. Dari analisis internal bank syariah bukopin harus terus mengoptimalkan
kemampuan yang dimiliki demi tercapainya tujuan perusahaan.[11]
4. Peluncuran Program Tabungan Syariah
Peluang besar kini teronggok di depan mata. Dan, manajemen PT Bank BukopinTbk
mengendusnya dengan tajam. Mereka pun meluncurkan program tabungan bernuansa
syariah. Program baru Bank Bukopin itu bernama Tabungan iB Rencana. Lewat Tabungan
Rencana Bukopin Syariah itu, selain untuk mengembangkan usaha, mereka juga ingin
memberikan manfaat lebih bagi nasabahnya. "Produk baru ini adalah jenis tabungan
berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif. Kami berupaya memenuhi kebutuhan
nasabah di masa datang sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa secara gratis,"
papar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di sela Peluncuran Tabungan iB Rencana
di Jakarta, Selasa (24/6). Produk baru ini diharapkan membantu perseroan mencapai target
usaha.
Produk ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam merencanakan masa depan
dan memberikan bagi hasil yang menguntungkan. Bukopin mentargetkan pengumpulan dana
pihak ketiga (DPK) hingga Rp 50 miliar tahun ini.Direktur Komersial Bank Bukopin
Mikrowa Kirana mengatakan,  tabungan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah.
Artinya, bank bisa mengelola dana nasabah untuk investasi dan keuntungannya akan
dibagihasilkan sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama.
Tabungan ini memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya memberi manfaat asuransi
gratis jika nasabah terkena risiko meninggal karena kecelakaan atau non-kecelakaan.
Nasabah dilindungi asuransi hingga Rp 500 juta dengan premi asuransi ditanggung
bank."Manfaat lainnya bagi nasabah terkait kelangsungan pendidikan dan multiguna, ibadah,
wisata, pernikahan, dan pensiun. Setoran tabungannya pun ringan. Minimal Rp 100.000," urai
Mikrowa.Peluncuran produk baru ini juga menjadi bagian dari upaya menggenjot bisnis
syariah Bukopin. Strategi lainnya adalah melakukan office channeling dan menjalankan
fungsi marketing secara optimal serta penambahan cabang-cabang baru di wilayah potensial.
"Dalam hal lending, misalnya, kami akan coba sistem target di masing-masing unit untuk
mengejar pertumbuhan. Kami berharap bisa tumbuh 30% untuk satu tahun ini," papar
Mikrowa. Untuk penambahan cabang, Bukopin syariah siap melebarkan sayapnya di Solo.
"Solo punya banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan pengusaha lokal. Itu sasaran kami.
Selain bagi kalangan muslim, kami pun membuka diri kepada siapa saja yang tertarik dengan
sistem syariah ini," ungkap Mikrowa.Bukopin unit syariah sudah masuk di Jawa Timur, Jawa
Barat, dan DKI Jakarta. Rencananya, di Jawa Tengah akan dimulai dari Kota Solo.
Hingga Januari 2008, terdapat 30 office channeling di lima kota besar.
Targetnya, office channeling mencapai 50 unit sampai akhir tahun ini.Bukopin juga akan
melakukan pemisahan (spin off) terhadap PT Bank Persyarikatan (BPI) agar sepenuhnya
menjadi bank syariah. Rencananya, spin off dilakukan pada kuartal I 2009."Sekarang masih
dikaji. Ini dilakukan agar BPI benar-benar jadi bank syariah yang mandiri," kata
Mikrowa. Spin off baru bisa dilakukan awal tahun depan sesuai kesiapan SDM-nya.
Hingga Desember 2007, total aset unit usaha syariah Bukopin sudah mencapai Rp
751 miliar dengan total pembiayaan Rp 545,9 miliar. Dana yang dihimpun baik dari
tabungan, giro, maupun deposito mencapai Rp 294,9 miliar. Dengan kondisi keuangan seperti
itu, unit syariah baru bisa menyumbang 2% kepada Bank Bukopin. "Tiga sampai lima tahun
ke depan diharapkan bisa menyumbang hingga 5%," tegas Mikrowa.[12]
5.Sistem Akad
Simpanan yang berprinsip wadi’ah yad dhamanah, yang berarti mustawda (Bank) dapat
memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana
tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi (Nasabah).
a.Manfaat
 Keamanan dana terjamin
 Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan sesuai dengan
kebijakan pembiayaan dan referensi Bank
 Dapat ditarik atau disetor di seluruh kantor Bank Syariah Bukopin
 Bebas biaya administrasi bulanan
 Mendapatkan kartu ATM
 Bank dapat memberikan bonus, namun tidak diperjanjikan di awal
 Perlindungan asuransi secara gratis untuk nasabah dengan saldo rata-
rata akhir bulan minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan
pertanggungan sebagai berikut :

Jenis Pertanggungan Besar Pertanggungan


Meninggal dunia karena kecelakaan Rp. 10.000.000,-
Santunan meninggal dunia karena wajar Rp. 5.000.000,-

b.Fasilitas
 Tabungan dalam mata uang Rupiah
 Penabung adalah nasabah perorangan
 Fasilitas ATM 24 Jam di ATM Bukopin dan jaringan ATM
Prima/BCA
 Sarana untuk melakukan pembayaran tagihan pembayaran listrik,
PAM, telepon, pendidikan, kartu kredit dan pembelian isi ulang pulsa telepon
selular
 Sarana untuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.
c.Persyaratan dan  Ketentuan
 Fotocopy kartu indentitas diri : KTP / SIM / Paspor
 Mengisi formulir aplikasi pembukaan tabungan dan permohonan kartu
ATM
 Menyerahkan setoran awal Rp. 50.000,-
 Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,-
 Maksimum penarikan melalui teller Rp. 100.000.000,- /hari (dengan
konfirmasi).

2.7 Hal – hal yang membuat Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berbeda


Persamaan komponen Bunga & Riba
Bunga Riba
Transaksi berdasarkan pinjaman (Qardh) Akad berdasarkan pinjaman (Qardh)
Tambahan ke atas pokok Tambahan ke atas pokok
Tambahan tersebut berbentuk nominal, Tambahan tersebut bisa berbentuk
prosentase tetap (flat) dan atau majemuk. nominal, flat, majemuk, barang dan atau
manfaat.
Prosentase tersebut dikaitkan dengan jumlah Dalam bentuk prosentase, selalu
pokok dikaitkan dengan jumlah pokok
Besarnya bunga dikaitkan dengan tempo Besarnya tambahan bisa dikaitkan
pembayaran dengan tempo pembayaran

Perbedaan Bunga & Bagi Hasil


Bunga Bagi Hasil
Bunga biasanya terjadi dalam transaksi Bagi hasil hanya terjadi pada akad Bagi
pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana. Hasil (Mudharabah & Musyarakah)
bukan akad Pinjaman (Qardh).
Dana untuk pembayaran bunga bisa diambil Dana bagi hasil hanya bisa diambil dari
dari penghasilan manapun hasil pengelolaan dana tersebut.
Besarnya prosentase bunga dikaitkan dengan Besarnya bagi hasil berdasarkan pada
jumlah uang yang dipinjamkan jumlah keuntungan/pendapatan yang
diperoleh dan nisbah yang disepakati.
Bunga harus tetap dibayar walaupun proyek Bagi hasil adalah bagi untung dan bagi
merugi. rugi. Kalau untung dibagi menurut
nisbah dan kalau rugi ditanggung oleh
penyandang dana.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah bagi hasil meningkat seiring
sekalipun jumlah keuntungan proyek yang dengan peningkatan jumlah
dibiayai berlipat. keuntungan.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak Tidak ada yang meragukan keuntungan
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam. bagi hasil.[13]
Perbedaan Bunga & Margin Keuntungan Bunga
Bunga Marjin Keuntungan
Bunga biasanya terjadi dalam transaksi Marjin keuntungan  hanya terjadi pada
pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana akad jual beli.
Besarnya prosentase bunga dikaitkan dengan Prosentase marjin keuntungan
jumlah uang yang dipinjamkan. didasarkan pada kesepakatan antara
pembeli dan penjual.
Bunga harus tetap dibayar walaupun proyek Marjin keuntungan adalah hak penjual
merugi. dan merupakan bagian dari harga yang
disepakati antara pembeli dan penjual.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak Tidak ada yang meragukan marjin
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam. keuntungan atas transaksi jual beli.

Perbedaan Bunga & Upah / Sewa (Ujrah)


Bunga Upah / Sewa (Ujrah)
Bunga biasanya terjadi dalam transaksi Upah sewa  hanya terjadi pada akad
pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana. Ijarah (sewa menyewa).
Bunga biasanya berbentuk prosentase. Upah sewa biasanya berbentuk
nominal.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak Tidak ada yang meragukan upah
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam. ataupun sewa dalam transkasi sewa-
menyewa atau upah-mengupah.[14]
Bab III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah dengan melakukan analisis
SWOT yang mendiagnosa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank
Syariah Mandiri yang dapat menghasilkan berbagai strategi dari peluang dan ancaman yang
timbul dalam manajemen Bank Bukopin Syariah sehingga strategi tersebut dapat digunakan
dalam persaingan bisnis yang ada.

 3.2 Saran
 Adapun saran atau rekomendasi yang dapat penulis berikan terkait dengan pengembangan
studi manajemen strategik adalah diharapkan kita memahami lebih dalam tentang strategi
perusahaan yang ada dan bisa mengimplementasikan ke dunia bisnis. Dari kelemahan
perusahaan dapat ditemukan solusi berupa strategi – strategi untuk dimasa yang akan
datang. Namun keberadaan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi positif baik bagi
mahasiswa untuk lebih memahami materi mata kuliahmanajemen strategik ini.
  Sumber Refrensi

Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam


19.20.

Alam S., Ekonomi : Jilid 1 ( Depok : esis 2009 ) hal 277.

Sugiono Arief, Manajemen Keuangan  (Surabaya : Grasindo 2012), hal.311.

Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21.
Firman Kiki, Evaluasi Strategi Pada PT. Bank Syariah Bukopin, Gadjah Mada University,
hal.2.

Artikel Perbankan, 1 juni 2011, hal.14.

Ifham Ahmad, Ini lho, bank syariah! ( Surabaya : nadia poetra 2004 ) hal.14.

Admin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/0, di akses 16 juni 2015, jam 15.00.

Khasali Renald, Membidik pasar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning ( Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama 1998 ), hal 101.

Prawirokusumo, https://books.google.co.id/books?id=6BHtAAAAMAAJ, di akses 16 juni

2015, jam 13.00.

Admin Bukopin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/1/0, di akses 15 juni 2015,

jam 20.00.

[1] Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam 19.20


[2] Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam 19.20

[3] Admin Bukopin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/1/0, di akses 15 juni 2015, jam 20.00


[4] Renald khasali, Membidik pasar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning ( Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama 1998 ), hal 101

[5] Soeharto Prawirokusumo, https://books.google.co.id/books?id=6BHtAAAAMAAJ, di akses 16 juni 2015, jam


13.00
[6] Admin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/0, di akses 16 juni 2015, jam 15.00
[7]  Ahmad Ifham Solihin, Ini lho, bank syariah! ( Surabaya : nadia poetra 2004 ) hal.14
[8] Ibid, hal.17
[9] Ibid, hal.18
[10] Artikel Perbankan, 1 juni 2011, hal.14
[11] Kiki Firman, Evaluasi Strategi Pada PT. Bank Syariah Bukopin, Gadjah Mada University, hal.2
 

[12] Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21

[13] Alam S., Ekonomi : Jilid 1 ( Depok : esis 2009 ) hal 277

[14] Arief sugiono, Manajemen Keuangan (Surabaya : Grasindo 2012), hal.311

Anda mungkin juga menyukai