DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
2.1 Tentang Bank Bukopin Syariah.............................................................................5
2.2 Prinsip Syariah.......................................................................................................5
2.3 Tujuan Perbankan Syariah.....................................................................................5
2.4 VISI DAN MISI....................................................................................................7
2.5 NILAI-NILAI PERUSAHAAN............................................................................7
2.6 Analisis SWOT BANK BUKOPIN SYARIAH....................................................7
2.7 Hal Yang Membuat Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berbeda..................11
BAB III PENUTUP…………………………………………………………............13
3.1 KESIMPULAN…………….………………………………………….............13
3.2 SARAN…………………………………………….........................................13
Sumber Refrensi………………………………………………….……...........14
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan usaha bisnis berbasis syariah semakin berkembang pesat, mulai dari
perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah.
Namun perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Alasan utama
masyarakat beralih ke perbankan syariah adalah penghapusan adanya bunga dalam transaksi
keuangan dan sebagai gantinya menerapkan konsep bagi hasil yang sesuai dengan ajaran
agama Islam.
Persaingan perbankan syariah tidak hanya terjadi pada bank-bank lokal saja, bank-
bank asing pun telah mulai merambah pada konsep syariah. Oleh karena itu, bank-bank
syariah lokal harus lebih inovatif terhadap produk-produk yang mereka tawarkan kepada
nasabah jika ingin tetap bertahan di tengah munculnya para pesaing baru.
Untuk mengambil suatu kebijakan strategis bank syariah lokal perlu menganalisis
lingkungan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Hal tersebut
dilakukan untuk menentukan peluang maupun ancaman terhadap bank syariah lokal itu
sendiri. . Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan
mengambil suatu kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Setelah mengamati masalah-masalah yang ada di atas serta didasari juga berbagai
pertimbangan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul “ Analisis
SWOT pada Bank Bukopin Syariah ”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah ?
2. Apa saja peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah?
3. Strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah untuk mengatasi kelemahan
dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah
2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah
3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah. Untuk
mengatasi kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor
lainnya.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat penulisan ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam memahami
strategi-strategi yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya.
2. Bagi Perusahaan
Pihak manajemen dapat memanfaatkan hasil penulisan sebagai bahan masukan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, serta mendapatkan strategi yang cocok bagi kemajuan
perusahaan.
3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil
keputusan untuk berinvestasi.
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Tentang Bank Bukopin Syariah
Lembaga keuangan yang berjenis Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu bank nasional di
Indonesia, sejarah Perseroan dimulai pada 1990 dengan meleburnya 2 (dua) bank pasar, yakni BPR Gunung
Sindoro dan BPR Gunung Kendeng di Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan ini termaktub dalam
Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1659/KMK.013/1990
tanggal 31 Desember 1990. Dengan peleburan ini, statusnya pun meningkat menjadi bank umum dengan nama
PT Bank Swansarindo International. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor
24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991, PT Bank Swansarindo International memperoleh izin usaha sebagai
bank umum dan pemindahan kantor pusat ke Jakarta.[1]
Dalam perkembangannya, atas dasar pertimbangan bisnis pada akhir 2002, Muhammadiyah, salah satu
organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, mengakuisisi PT Bank Swansarindo International. Dengan
persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan dalam Surat Keputusan Nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal
24 Januari 2003 dan dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank
Swansarindo International berubah nama menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia.
Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, selama 2005-2008 PT Bank Bukopin,Tbk. terlibat dalam
asistensi kegiatan operasional PT Bank Persyarikatan Indonesia. Tambahan modal juga diberikan PT Bank
Bukopin, Tbk. untuk memperkuat bisnis PT Bank Persyarikatan Indonesia. Setelah beberapa tahun di bawah
asistensi PT Bank Bukopin,Tbk. dan melihat peluang bisnis di perbankan syariah, PT Bank Persyarikatan
Indonesia mengubah arah bisnisnya dari bank konvensional menjadi bank syariah. Izin usaha berdasarkan
prinsip syariah pun diperoleh dari Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia Nomor 10/69/ KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008. Atas dasar surat keputusan tersebut,
nama PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Secara resmi Perseroan
melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H atau 9 Desember
2008.[2]
2.2 Prinsip Syariah
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan (penyimpanan
dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya) berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga Dewan Syariah Nasional (DSN) yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. (UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah).
2.3 Tujuan Perbankan Syariah
Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.[3]
Kegiatan usaha bank syariah antara lain:
1. Penghimpunan Dana:
Dana yang ditempatkan nasabah di Bank Syariah dalam bentuk Simpanan atau
Investasi berdasarkan Akad antara Bank Syariah dan Nasabah yang bersangkutan.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah
dan/atau UUS berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Investasi dana
berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah atau UUS.
Giro adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah
pemindahbukuan.
Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau
UUS berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah dalam bentuk Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
2. Penyaluran Dana (Pembiayaan)
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berupa:
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah;
Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik
Transaksi jual beli dengan memperoleh keuntungan dalam bentuk piutang murabahah,
salam, dan istishna
Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi
hasil.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan keuntungan, ujrah, tanpa imbalan, atau
bagi hasil.
3. Prinsip Operasi Bank Syariah
1
Prinsip Keadilan
.
Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan
Nasabah.
2
Prinsip Kemitraan
.
Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah
pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat
dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan
keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah
pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai
intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.
3
Prinsip Keterbukaan
.
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan,
nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen
bank.
4
Universalitas
.
Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku,
agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam
sebagai rahmatan lil'alamiin
b.Fasilitas
Tabungan dalam mata uang Rupiah
Penabung adalah nasabah perorangan
Fasilitas ATM 24 Jam di ATM Bukopin dan jaringan ATM
Prima/BCA
Sarana untuk melakukan pembayaran tagihan pembayaran listrik,
PAM, telepon, pendidikan, kartu kredit dan pembelian isi ulang pulsa telepon
selular
Sarana untuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.
c.Persyaratan dan Ketentuan
Fotocopy kartu indentitas diri : KTP / SIM / Paspor
Mengisi formulir aplikasi pembukaan tabungan dan permohonan kartu
ATM
Menyerahkan setoran awal Rp. 50.000,-
Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,-
Maksimum penarikan melalui teller Rp. 100.000.000,- /hari (dengan
konfirmasi).
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah dengan melakukan analisis
SWOT yang mendiagnosa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank
Syariah Mandiri yang dapat menghasilkan berbagai strategi dari peluang dan ancaman yang
timbul dalam manajemen Bank Bukopin Syariah sehingga strategi tersebut dapat digunakan
dalam persaingan bisnis yang ada.
3.2 Saran
Adapun saran atau rekomendasi yang dapat penulis berikan terkait dengan pengembangan
studi manajemen strategik adalah diharapkan kita memahami lebih dalam tentang strategi
perusahaan yang ada dan bisa mengimplementasikan ke dunia bisnis. Dari kelemahan
perusahaan dapat ditemukan solusi berupa strategi – strategi untuk dimasa yang akan
datang. Namun keberadaan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi positif baik bagi
mahasiswa untuk lebih memahami materi mata kuliahmanajemen strategik ini.
Sumber Refrensi
Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21.
Firman Kiki, Evaluasi Strategi Pada PT. Bank Syariah Bukopin, Gadjah Mada University,
hal.2.
Ifham Ahmad, Ini lho, bank syariah! ( Surabaya : nadia poetra 2004 ) hal.14.
Khasali Renald, Membidik pasar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning ( Jakarta :
jam 20.00.
[12] Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21