Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK

Mata Kuliah : Perbankan Syariah

Dosen : Yusak Laksmana

Disusun Oleh :
1. M. Jefri Maulana ( 0519025731)
2. Rustiyana (0519024841)
3. M. Andrew Vana Audy (0519024941)
4. Nindita Puspa (0519024671)
5. Tatik Hariyaningtyas (0520026992)
6. Haris anwar
7. Sigit Pamularso (0521027802)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI REG. 2A


UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita , sehingga kelompok kami bisa menulis makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya semoga kita selalu mendapat syafa’at
darinya.

Kami memyusun makalah ini dengan sub tema krisis moneter 1998 dan
pengaruhnya terhadap perbankan Indonesia dengan harapan kami, para pembaca
lebih mengetahui wawasan tentang sejarah lengkap serta pengaruh yang akan
ditimbulkannya. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami juga dapat
menambah wawasan apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapinya.

Dengan selesainya makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa bisa


lebih mengetahui Perbankan Indonesia. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sumbangan pemikiran
yang bersifat koreksi untuk penyempurnaan sangat di harapkan. Penulis
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang
pelaksanaan perkuliahan yang sedang kita laksanakan bersama.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pekalongan, 27 September 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................

Daftar Isi ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................

1.2. Rumusan Masalah …................................................................

1.3. Tujuan Masalah ………........................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Histori Krisis Moneter 1998 ……........................................................

2.2 Dampak terjadinya Krisis Moneter 1998 ......................................................

2.3 Pengaruh Krisis Moneter 1998 terhadap Perbankan Indonesia ..................

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan .....................................................................................

3.2. Saran .....................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini, akan membahas tentang hibah saham milik IDB, Boubyan
Bank, NATIONAL BANK OF KUWAIT dan SEDCO group di Bank Muamalat
kepada badan pengelola keuangan haji pada 17 november 2021. yang perumusan
masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi latar belakang dan tujuan hibah saham milik IDB ?
2. Bagaimana kondisi , kinerja keuangan dan pembiayaan Bank Muamalat
saat ini ?
3. Mengapa BPKH yang dipilih sebagai penerima hibah saham?
4. Apa rencana strategis Bank Muamalat / BPKH setelah hibah saham tsb?
4.3 Tujuan Masalah

Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah
hibah saham milik IDB, Boubyan Bank, NATIONAL BANK OF KUWAIT dan
SEDCO group di Bank Muamalat kepada badan pengelola keuangan haji pada 17
november 2021 adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan latar belakang dan tujuan hibah saham milik IDB


2. Mengetahui kondisi , kinerja keuangan dan pembiayaan Bank Muamalat
saat ini
3. Mengetahui alasan BPKH yang dipilih sebagai penerima hibah saham
4. Menjelaskan rencana strategis Bank Muamalat / BPKH setelah hibah
saham tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Dan Tujuan Hibah Saham
2.1.1 Latar Belakang Hibah saham Kepada Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memiliki pemegang saham baru setelah
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menerima hibah saham dari Islamic
Development Bank (IsDB), Bank Boubyan, National Bank of Kuwait, dan
SEDCO Group sebanyak 7.903.112.181 saham setara dengan 77,42% sehingga
total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 78,45%. Adapun
setelah transaksi ini, IsDB masih memiliki 10% saham Bank Muamalat.
Penandatanganan pengalihan saham dan pengeloalan aset dilaksanakan
pada Senin, 15 November 2021 di Muamalat Tower dan Selasa, 16 November
2021 di Gedung BPKH Menara Bidakara, Jakarta. Dihadiri oleh Direktur Utama
Bank Muamalat Achmad K. Permana, Ketua Badan Pelaksana BPKH Anggito
Abimanyu, Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain, Direktur
Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Yadi Jaya Ruchandi dan kuasa
dari IsDB serta SEDCO Group.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan,
penandatanganan akta hibah saham dan pengelolaan aset tersebut merupakan
momentum yang positif untuk memperkuat bank syariah pertama di Tanah Air ini.
Dengan hibah saham kepada BPKH diharapkan bisa mendorong pengembangan
bisnis Bank Muamalat di Islamic segment yang juga menjadi fokus bisnis sejak
awal.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPKH dan PT PPA atas
dukungannya dalam rangka proses penguatan permodalan Bank Muamalat. Selain
itu, kami juga mengapresiasi IsDB karena masih tetap menjadi pemegang saham
untuk mengawal pertumbuhan Bank Muamalat ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya bertempat di Kementerian BUMN, pada tanggal 15
September 2021 Bank Muamalat, PT PPA dan BPKH telah menandatangani
Master Restructuring Agreement (MRA) dalam rangka pengelolaan aset milik
Bank Muamalat. Acara ini disaksikan oleh perwakilan dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Kejaksaan, OJK, dan Menteri BUMN Erick Thohir. MRA ini
mengatur dan mendokumentasikan keseluruhan tahapan maupun rangkaian
transaksi dalam rangka pengelolaan aset milik Bank Muamalat terkait penguatan
permodalan Bank Muamalat.
Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PT PPA) Yadi
Jaya Ruchandi mengatakan, penandatanganan kerja sama pengelolaan aset dan
penguatan struktur permodalan Bank Muamalat adalah tonggak sejarah bagi PT
PPA dalam mendukung industri perbankan syariah Indonesia. Kami berharap
skema penyelesaian aset berkualitas rendah dengan aset produktif (asset swap)
dapat diimplementasikan di industri perbankan Indonesia. Terima kasih kepada
seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung terlaksananya rangkaian
transaksi ini.
“Pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat juga merupakan
bagian dari komitmen kami untuk menjalankan pilar bisnis pengelolaan NPL
perbankan yang merupakan bagian dari 3 Pilar Bisnis PT PPA dalam rangka
menjadi National Asset management Company (NAMCO),” kata Yadi.
2.1.2 Tujuan Hibah saham Kepada Bank Muamalat
Diantara tujuan hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB), Bank
Boubyan, National Bank of Kuwait, dan SEDCO Group kepada bank Muamalat
adalah :

a. Menjadikan bagian dari tiga Pilar Bisnis PT PPA dalam rangka menjadi
National Asset management Company (NAMCO)

b. Pengalihan saham dilakukan rangka memiliki, mengoperasikan dan


mengembangkan usaha BPKH di bidang perbankan syariah

c. Menjadikan Bank Muamalat menjadi Bank Syariah yang lebih baik

d. memperkuat struktur permodalan Bank Muamalat. Guna mengembangkan


kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha
utama Bank Muamalat serta peruntukan lainnya yang dapat mendukung
pertumbuhan bisnis perseroan
2.2 Kondisi Bank Muamalat Saat Ini, Berserta Kinerja Keuangan Dan
Pembiayaannya

PT Bank Muamalat Indoensia Tbk akan menggelar rights issue dengan


target emisi mencapai Rp 1,19 triliun. Menjelang aksi penguatan modal itu, Bank
Muamalat mencatatkan laba bersih senilai Rp 7,31 miliar per September 2021.
Realisasi tersebut turun tipis 0,41% year on year (yoy) dari periode yang sama
tahun lalu senilai Rp 7,34 miliar. Walau begitu, Bank Muamalat mampu
meningkatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 30,8% yoy dari Rp 403,9
miliar menjadi Rp 528,37 miliar. Namun beban operasional bersih Bank
Muamalat di sembilan bulan pertama 2021 naik dari Rp 367,92 miliar menjadi Rp
497,03 miliar.

Dari sisi aset, perbankan tersebut membukukan pertumbuhan 35,09% yoy


dari Rp 51,24 triliun menjadi Rp 52,06 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Ekuitas
Bank Muamalat meningkat 0,51% yoy dari Rp 3,96 triliun menjadi Rp 3,98 triliun
hingga September 2021. Sedangkan, liabilitas naik tipis dari Rp 47,27 triliun
menjadi Rp 48,08 triliun.

Bank syariah pertama di Indonesia ini memiliki modal inti (tier 1) senilai
Rp 4,31 triliun. Naik 26,02% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu
senilai Rp 3,42 triliun. Sedangkan modal pelengkap (tier 2) turun 24,1% dari Rp
365,76 miliar menjadi Rp 277,61 miliar di sembilan bulan pertama 2021.
Sehingga total modal yang dimiliki oleh Bank Muamalat per September 2021
sebanyak Rp 4,59 triliun. Naik 21,43% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun
lalu senilai Rp 3,78 triliun. Dengan modal tersebut, Bank Muamalat memiliki
rasio kecukupan modal minimum atau capital adequacy ratio (CAR) 15,26%.
Jauh lebih tinggi dibandingkan posisi September 2020 di level 12,48%.

Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing


(NPF) Bank Muamalat turun dari 5,69% menjadi 4,94%. Di sisi lain, return on
asset (ROA) di level 0,02% dan return on equity (ROE) di posisi 0,23%. Dari segi
pendapatan, net operating margin (NOM) naik dari 1,28% menjadi 1,51%.
Sedangkan financing to deposit ratio (FDR) Bank Muamalat turun dari 73,80%
menjadi 63,26%. NPF Bank Muamalat akan terus turun seiring dengan PT
Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau (PT PPA) melakukan pengelolaan aset
berkualitas rendah milik Bank Muamalat. Hal ini terbuang dalam perjanjian
Master Restructuring Agreement (MRA) antara PT PPA, BPKH, dan Bank
Muamalat.

2.3 BPKH dipilih sebagai penerima hibah saham

Upaya Bank Muamalat mendapatkan investor menemukan titik terang.


Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengumumkan perubahan kepemilikan
saham di bank syariah pertama di Indonesia itu.

BPKH sendiri merupakan badan hukum publik yang dibentuk dengan Peraturan
Presiden Nomor 110/2017 tentang Badan Pengelola Keuangan Haji sebagai
amanat dari Undang-Undang Nomor 34 tahun 2014. Berdasarkan ketentuannya,
BPKH bersifat mandiri dan bertanggung jawab pada Presiden RI melalui Menteri
Agama RI sehingga tidak terdapat struktur permodalan dan kepemilikan saham
dalam BPKH.

Anggito selaku kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengatakan


bahwa BPKH tidak punya larangan untuk memiliki perusahaan atau menjadi PSP
pada sebuah perusahaan. Kegiatan usaha BPKH adalah melakukan pengelolaan
keuangan haji yang bisa bersumber dari jamaah haji maupun sumber lain yang sah
dan tidak mengikat.

2.4 Rencana Strategis Bank Muamalat / BPKH Setelah Hibah Saham

Usai dikuasai BPKH Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna


mengatakan model transaksi saham yang dilakukan korporasi sudah dikenal dalam
tatanan hukum Indonesia dan juga terdapat dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (PJOK). Selanjutnya Bank Muamalat akan berkoordinasi dengan
pemegang saham Pengendali baru untuk menentukan hal-hal yang akan
dilakukan, termasuk strategi dan arah bisnis perseroan. Rencananya Bank
Muamalat masih akan menggelar aksi korporasi penerbitan obligasi syariah
subordinasi (sukuk) dengan nilai sekitar Rp. 2 triliun. Jika rencana terealisasi
maka peluang BPKH akan menguasai lebih besar kepemilikan saham di
muamalat. Adapun, Permana membeberkan strategi penyelamatan Muamalat
pasca masuknya BPKH yakni dengan mengadopsi strategi penyehatan, dimana
corporate action yang dilakukan adalah untuk memperkuat permodalan Bank
muamalat agar dapat lebih kuat, sehat, dan berkembang di masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa dengan dipilihnya BPKH sebagai penerima hibah saham
tersebut maka akan menjadikan Bank Muamalat menjadi Bank Syariah
yang lebih baik, dalam memperkuat struktur permodalan Bank Muamalat
guna mengembangkan kegiatan pembiayaan Syariah yang merupakan
salah satu kegiatan Bank Muamalat.
Kondisi kinerja dan keuangan Bank Muamalat harus lebih baik dari
sblmnya, yaitu bagaiman strategi-strateginya yang tepat sasaran untuk
menarik banyak nasabah bank ybs dan juga meningkatkan produk-produk
bank muamalat, untuk lebih bersaing dan mengkedepankan langkah-
langkah yang tepat untuk memperkuat pilar bank muamalat dalam
perbankan syariah di Indonesia demi kemajuan bank muamalat.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://keuangan.kontan.co.id/news/bpkh-jadi-pengendali-bank-muamalat-
dengan-kuasai-7845-saham

https://www.republika.co.id/berita/r2o5cx370/ini-alasan-hibah-saham-bank-
muamalat-pada-bpkh

https://www.bankmuamalat.co.id/en/news/bank-muamalat-miliki-pemegang-
saham-pengendali-baru

https://www.republika.co.id/berita/r2rxoo370/alasan-hibah-komisaris-muamalat-
isdb-percaya-pada-bpkh

https://www.cnbcindonesia.com/market/20211117123310-17-292202/sah-ini-dia-
penguasa-baru-bank-muamalat-bpkh

https://keuangan.kontan.co.id/news/bakal-rights-issue-begini-kondisi-keuangan-
bank-muamalat-hingga-kuartal-iii-2021

Anda mungkin juga menyukai