Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Hukum Bisnis Dan Perbankan
Disusun Oleh :
Kelompok 6
PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala rahmat-Nya akhirnya penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “Aspek Hukum Lembaga Penjamin Simpanan” guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis Dan Perbankan universitas Islam
Negeri Raden Fatah.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu Ibu Mutmainah
Juniawati, M.E yang memberi penulis kesempatan untuk menyusun makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang telah penulis susun ini bisa memberikan
banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama tentang Hukum Bisnis Dan
Perbankan.
Selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah ini terdapat kesalahan dan
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun, penulis sambut dengan hati terbuka.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 2
BAB II ...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Dan Sejarah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) .............. 3
2.2 Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan ..................................................... 4
2.3 Tugas Lembaga Penjamin Simpanan ...................................................... 5
2.4 Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan .............................................. 6
BAB III ..........................................................................................................................8
PENUTUP .....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Salam Penutup .......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1998 krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia
yang ditandai dengan likuidasinya 16 bank mengakibatkan menurunnya tingkat
kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan untuk mengatasi krisis yang terjadi
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya memberikan jaminan
atas seluruh kewajiban pembayaran bank termasuk simpanan masyarakat ( blanket
guarantee).
Hal ini ditetapkan dalam keputusan presiden nomor 26 tahun 1998 tentang
jaminan terhadap kewajiban pembayaran bank umum dan keputusan presiden
nomor 193 tahun 1998 tentang jaminan terhadap kewajiban pembayaran bank
perkreditan rakyat, dalam pelaksanaannya blanket guarantee memang dapat
menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
namun ruang lingkup penjamin yang terlalu luas menyebabkan timbulnya moral
hazard baik dari sisi pengelola bank maupun masyarakat
1
simpanan nasabah di bank syariah menjadi objek penjaminan simpanan oleh
pemerintah sebagaimana pada bank konvensional. 1
1
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.
3
Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dan
telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2009. Pembentukan
Lembaga Penjamin Simpanan diharapkan dapat menjamin dana simpanan
masyarakat di bank–bank. Dengan adanya Lembaga Penjamin Simpanan, maka
apabila terdapat bank yang mengalami kesulitan usaha, kemudian dicabut izin
usahanya, kedudukan nasabah tetap terjamin. 3
3
Stephani, J. (2013). Analisi Hukum Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Melindungi
Nasabah Bank. Google scholar, 1-2
4
Sihombing, J. M. (2022). Urgensi Terhadap Pembentukan Lembaga Penjamin Simoanan Koperasi
Sebagai Upaya Perlindungan Bagi Nasabah. Researchrabbit.com, 1841-1845.
4
penjaminan kepada nasabah penyimpan dari bank yang dicabut izin usahanya
sepanjang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh UU Lembaga
Penjamin Simpanan.
Ketiga kriteria layak bayar tersebut di atas dikenal dengan 3T. Namun untuk
tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan tidak berlaku
untuk bank syariah. Pembayaran klaim penjaminan dapat dilakukan secara tunai
atau pembayaran lain yang setara dan setiap pembayaran dilakukan dalam mata
uang rupiah. Simpanan dalam mata uang asing dibayarkan berdasarkan kurs tengah
bank Indonesia. Dalam hal nasabah penyimpan pada saat yang bersamaan
mempunyai kewajiban kepada bank, maka pembayaran klaim penjaminan
dilakukan setelah kewajiban nasabah penyimpan kepada bank terlebih dahulu
diperhitungkan.5
5
Jayadri, H. (2018). Fungsi Lembaga Penjamin Dalam Hukum Perbankan Indonesia. Goggle
Scholar, 75.
5
2. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian bank
bermasalah, termasuk menangani bank gagal tanpa pengaruh sistemik atau
menangani bank gagal yang memiliki pegaruh sistemik. 6
Disisi lainnya, LPS ini sendiri juga dapat bertindak sebagai badan atau Lembaga
yang melakukan pengawasan dengan memantau neraca, praktik perkreditan, dan
investasi guna melihat perubahan atau gejala yang timbul seperti financial distress
yang mungkin dapat berujung kepada kegagalan suatu bank. Oleh karena itu,
sebagai suatu Lembaga yang merupakan Lembaga penting dan turut berperan
penting pada suatu kegiatan perbankan, maka LPS juga penting untuk mencegah
kekacauan terhadap nasabah dengan membujuk pengguna jasa tersebut tentang
bagaimana keamanan simpanan yang dilakukan terhadap bank, meski dalam hal
tertentu keuangan bank dapat dikatakan sedang menurun. 7
6
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.
7
Sihombing, J. M. (2022). Urgensi Terhadap Pembentukan Lembaga Penjamin Simoanan Koperasi
Sebagai Upaya Perlindungan Bagi Nasabah. Researchrabbit.com, 1841-1845.
6
4. Mendapatkan data simpanan nasabah data kesehatan bank laporan keuangan
bank dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar
kerahasiaan bank
5. Melaksanakan rekonsiliasi (suatu proses pencocokan dan penyesuaian atas
informasi catatan transaksi atau saldo kas antara catatan menurut nasabah
dan bank), dan verifikasi
6. Menetapkan syarat tata cara dan ketentuan pembayaran klaim
7. Menunjuk, menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan atas
nama lembaga penjamin simpanan guna melaksanakan tugas tertentu dan
melaksanakan penyuluhan kepada bank, masyarakat tentang penjaminan
simpanan
8. Menjatuhkan sanksi administrative
8
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembentukan lembaga penjamin simpanan pada koperasi simpan pinjam yang
dapat me menjamin simpanan nasabah koperasi sangat diperlukan pada saat ini
lembaga penjamin simpanan koperasi simpan pinjam diharapkan dapat menjadi
pemberi jaminan serta perlindungan hukum lebih bagi simpanan nasabah koperasi
masyarakat. Pemerintah dapat melakukan pembentukan dengan mengadaptasi
atau mencontoh pada lembaga penjamin simpanan bidang perbankan. Undang-
undang nomor 24 tahun 2004 yang mengatur secara khusus terhadap lembaga
perbankan tersebut. Dengan demikian, pembentukan terhadap lembaga penjamin
simpanan pada koperasi simpan pinjam dapat terlaksana dan hal-hal yang tidak
diinginkan seperti hilangnya dana nasabah koperasi tidak terjadi dan dapat
diantisipasi serta jelas penanggung jawabannya.
8
DAFTAR PUSTAKA