Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN JUDUL

ASPEK HUKUM LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Hukum Bisnis Dan Perbankan

Dosen Pengampu: Mutmainah Juniawati, M.E

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Silvi Nurul Damayanti / 2210603007

Silvia rahma Safitri / 2210603023

Ricke Dwi Ningsih / 2210603028

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala rahmat-Nya akhirnya penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “Aspek Hukum Lembaga Penjamin Simpanan” guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis Dan Perbankan universitas Islam
Negeri Raden Fatah.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu Ibu Mutmainah
Juniawati, M.E yang memberi penulis kesempatan untuk menyusun makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang telah penulis susun ini bisa memberikan
banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama tentang Hukum Bisnis Dan
Perbankan.

Selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah ini terdapat kesalahan dan
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun, penulis sambut dengan hati terbuka.

Palembang, 31 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 2
BAB II ...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Dan Sejarah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) .............. 3
2.2 Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan ..................................................... 4
2.3 Tugas Lembaga Penjamin Simpanan ...................................................... 5
2.4 Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan .............................................. 6
BAB III ..........................................................................................................................8
PENUTUP .....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Salam Penutup .......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam perekonomian modern dewasa diperlukan suatu sistem penyangga
ekonomi yang kokoh sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan para pelaku
ekonomi yang bertarung di bawahnya salah satu tiang penyangganya adalah
lembaga penjamin simpanan (LPS).

Pada tahun 1998 krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia
yang ditandai dengan likuidasinya 16 bank mengakibatkan menurunnya tingkat
kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan untuk mengatasi krisis yang terjadi
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya memberikan jaminan
atas seluruh kewajiban pembayaran bank termasuk simpanan masyarakat ( blanket
guarantee).

Hal ini ditetapkan dalam keputusan presiden nomor 26 tahun 1998 tentang
jaminan terhadap kewajiban pembayaran bank umum dan keputusan presiden
nomor 193 tahun 1998 tentang jaminan terhadap kewajiban pembayaran bank
perkreditan rakyat, dalam pelaksanaannya blanket guarantee memang dapat
menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
namun ruang lingkup penjamin yang terlalu luas menyebabkan timbulnya moral
hazard baik dari sisi pengelola bank maupun masyarakat

Seiring dengan berkembangnya jumlah bank syariah di Indonesia. Maka


sebagai salah satu lembaga keuangan yang berkoperasi di Indonesia maka simpanan
di Bank Syariah juga dijamin keamanannya oleh pemerintah berdasarkan undang-
undang NO. 24 tahun 2004 dan PP NO. 39 tahun 2005 maka semua bentuk

1
simpanan nasabah di bank syariah menjadi objek penjaminan simpanan oleh
pemerintah sebagaimana pada bank konvensional. 1

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
1. Pengertian Dan Sejarah Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) ?
2. Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) ?
3. Tugas Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) ?
4. Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan ini yaitu
memaparkan tentang hal-hal yang mencakup Aspek Hukum Lembaga Penjamin
Simpanan .

1
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Sejarah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Lembaga penjamin simpanan (LPS) adalah lembaga yang independen
transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya adalah
menjamin simpanan nasbah bank dan bertanggung jawab kepada presiden.
Lembaga penjamin simpanan adalah badan hukum independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang NO. 24 tahun 2004 tentang lembaga
penjaminan undang- undang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan pada
tanggal 22 September 2004. Undang-undang ini berlaku efektif 12 bulan sejak
diundangkan sehingga pendirian dan operasionl LPS dimulai pada 22 September
2005. Lembaga Penjamin Simpanan merupakan penyepurnaan dari program
penjamin pemerintah terhadap seluruh kewajiban bank (blanket guarantee) yang
berlaku dimasa lalu tahun 1998 tahun 2005.

Kebijakan blanket guarantee disatu sisi dapat meningkatkan kepercayaan


masyarakat terhadap perbankan, namun disisi lain kebijkan tersebut telah
membebani keuangan negara dan dapat menibulkan moral hazard bagi pelaku
perbankan dan nasabah, dengan mempertimbangkan dampak negative tersebut serta
memperhatikan membaiknya kondisi perbankan. Kebijkan blanket guarantee telah
diputuskan untuk diakhiri pada ahhun 2005, namun pemerintah menilai bahwa
suatu bentuk penjamin simpanan masih tetap diperlukan untuk memelihara
kepercayaan masyarakat terhadap industry perbankan dan dapat meminimunkan
resiko yanga membebani anggaran negara atau resiko yang menimbulkan moral
harazd. 2

Lembaga Penjamin Simpanan merupakan mekanisme untuk mempermudah bank


bermasalah dilikuidasi. Lembaga Penjamin Simpanan dibentuk berdasarkan

2
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.

3
Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dan
telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2009. Pembentukan
Lembaga Penjamin Simpanan diharapkan dapat menjamin dana simpanan
masyarakat di bank–bank. Dengan adanya Lembaga Penjamin Simpanan, maka
apabila terdapat bank yang mengalami kesulitan usaha, kemudian dicabut izin
usahanya, kedudukan nasabah tetap terjamin. 3

2.2 Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan


Berdasarkan undang-undang lembaga penjamin simpanan, fungsi penjaminan
simpanan meliputi jumlah simpanan di Bank Syariah, baik bank umum usaha
Syariah maupun bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS).

Fungsi lembaga penjamin simpanan memiliki sebagai berikut:

1. Lembaga penjamin simpanan nasabah menyimpan dan melakukan


penyelesaian menangani bank gagal sebagai bagian dari konservasi
stabilitas sistem perbankan.
2. Lembaga penjamin simpanan secara aktif menjaga kestabilan mengenai
sistem keuangan negara.4

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penjamin simpanan nasabah penyimpan,


Lembaga Penjamin Simpanan bertugas menetapkan dan merumuskan kebijakan
pelaksanaan penjaminan simpanan serta melaksanakan penjaminan simpanan. dan
ketika terjadi penutupan bank gagal, tugas penjamin simpanan ini diaplikasikan
dengan melakukan pembayaran klaim penjaminan atas simpanan nasabah bank
yang dicabut, dan menunjuk tim likuidasi untuk membereskan aset dan kewajiban
bank tersebut. Lembaga Penjamin Simpanan melakukan pembayaran klaim

3
Stephani, J. (2013). Analisi Hukum Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Melindungi
Nasabah Bank. Google scholar, 1-2

4
Sihombing, J. M. (2022). Urgensi Terhadap Pembentukan Lembaga Penjamin Simoanan Koperasi
Sebagai Upaya Perlindungan Bagi Nasabah. Researchrabbit.com, 1841-1845.

4
penjaminan kepada nasabah penyimpan dari bank yang dicabut izin usahanya
sepanjang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh UU Lembaga
Penjamin Simpanan.

Kriteria simpanan layak bayar oleh Lembaga Penjamin Simpanan seabagai


berikut:

1. Tercatat dalam pembukuan bank.


2. Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan.
3. Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.

Ketiga kriteria layak bayar tersebut di atas dikenal dengan 3T. Namun untuk
tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan tidak berlaku
untuk bank syariah. Pembayaran klaim penjaminan dapat dilakukan secara tunai
atau pembayaran lain yang setara dan setiap pembayaran dilakukan dalam mata
uang rupiah. Simpanan dalam mata uang asing dibayarkan berdasarkan kurs tengah
bank Indonesia. Dalam hal nasabah penyimpan pada saat yang bersamaan
mempunyai kewajiban kepada bank, maka pembayaran klaim penjaminan
dilakukan setelah kewajiban nasabah penyimpan kepada bank terlebih dahulu
diperhitungkan.5

2.3 Tugas Lembaga Penjamin Simpanan


Dalam melaksanakan fungsinya, maka Lembaga Penjamin Simpanan bertugas
sebagai berikut:

1. Merumuskan dan mentepkan kebijakan dalam rangka turut aktif


memelihara stabilitas system perbankan

5
Jayadri, H. (2018). Fungsi Lembaga Penjamin Dalam Hukum Perbankan Indonesia. Goggle
Scholar, 75.

5
2. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian bank
bermasalah, termasuk menangani bank gagal tanpa pengaruh sistemik atau
menangani bank gagal yang memiliki pegaruh sistemik. 6

Disisi lainnya, LPS ini sendiri juga dapat bertindak sebagai badan atau Lembaga
yang melakukan pengawasan dengan memantau neraca, praktik perkreditan, dan
investasi guna melihat perubahan atau gejala yang timbul seperti financial distress
yang mungkin dapat berujung kepada kegagalan suatu bank. Oleh karena itu,
sebagai suatu Lembaga yang merupakan Lembaga penting dan turut berperan
penting pada suatu kegiatan perbankan, maka LPS juga penting untuk mencegah
kekacauan terhadap nasabah dengan membujuk pengguna jasa tersebut tentang
bagaimana keamanan simpanan yang dilakukan terhadap bank, meski dalam hal
tertentu keuangan bank dapat dikatakan sedang menurun. 7

2.4 Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan


Dalam rangka melaksanakan tugasnya LPS mempunyai wewenang sebagai
bertikut:

1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan (sejumlah pembayaran yang


ditetapkan sebagai biaya pengalihan risiko dari pemegang polis kepada
pemegang asuransi).
2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada bank pertama kali menjadi
peserta
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban lembaga penjamin
simpanan

6
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.

7
Sihombing, J. M. (2022). Urgensi Terhadap Pembentukan Lembaga Penjamin Simoanan Koperasi
Sebagai Upaya Perlindungan Bagi Nasabah. Researchrabbit.com, 1841-1845.

6
4. Mendapatkan data simpanan nasabah data kesehatan bank laporan keuangan
bank dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar
kerahasiaan bank
5. Melaksanakan rekonsiliasi (suatu proses pencocokan dan penyesuaian atas
informasi catatan transaksi atau saldo kas antara catatan menurut nasabah
dan bank), dan verifikasi
6. Menetapkan syarat tata cara dan ketentuan pembayaran klaim
7. Menunjuk, menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan atas
nama lembaga penjamin simpanan guna melaksanakan tugas tertentu dan
melaksanakan penyuluhan kepada bank, masyarakat tentang penjaminan
simpanan
8. Menjatuhkan sanksi administrative

Dalam melakukan penyelesaian bank gagal maka Lembaga Penjamin Simpanan


mempunyai wewenang antara lain:

1. Mengambil alihkan dan menjalankan segala hak dan wewenag pemegang


saham, termasuk hak dan wewenang RUPS

2. Menguasai dan mengelola asset dan kewajiban bank gagal yang


diselamatkan

3. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri dan mengubah setiap kontrak


yang mengikat bank gagal yang diselamatkan dengan pihak ketiga yang
merugikan bank

4. Menjual dan mengalihkan asset bank tanpa persejutuan debitur dan


kewajiban tanpa persetujuan kreditur.8

8
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembentukan lembaga penjamin simpanan pada koperasi simpan pinjam yang
dapat me menjamin simpanan nasabah koperasi sangat diperlukan pada saat ini
lembaga penjamin simpanan koperasi simpan pinjam diharapkan dapat menjadi
pemberi jaminan serta perlindungan hukum lebih bagi simpanan nasabah koperasi
masyarakat. Pemerintah dapat melakukan pembentukan dengan mengadaptasi
atau mencontoh pada lembaga penjamin simpanan bidang perbankan. Undang-
undang nomor 24 tahun 2004 yang mengatur secara khusus terhadap lembaga
perbankan tersebut. Dengan demikian, pembentukan terhadap lembaga penjamin
simpanan pada koperasi simpan pinjam dapat terlaksana dan hal-hal yang tidak
diinginkan seperti hilangnya dana nasabah koperasi tidak terjadi dan dapat
diantisipasi serta jelas penanggung jawabannya.

3.2 Salam Penutup


Demikianlah makalah yang penulis ini buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan lugas. Karena penulis
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, penulis juga mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup
dari kami semoga dapat diterima dihati dan penulis ucapan terima kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jayadri, H. (2018). Fungsi Lembaga Penjamin Dalam Hukum Perbankan


Indonesia. Goggle Scholar, 75.
Rohman, M. M. (2011). Lembaga Penjamin Simpanan Syariah. Jakarta: 194-197.
Sihombing, J. M. (2022). Urgensi Terhadap Pembentukan Lembaga Penjamin
Simoanan Koperasi Sebagai Upaya Perlindungan Bagi Nasabah.
Researchrabbit.com, 1841-1845.
Stephani, J. (2013). Analisi Hukum Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam
Melindungi Nasabah Bank. Google scholar, 1-2.

Anda mungkin juga menyukai