Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SD

KELOMPOK 1

NAMA : LAILATUSSIFA NASUTION (1183311052)

NOPA BUDIAH (1183311040)

RIZKA FADHILLAH LUBIS (1183311069)

SITI NUR KHAIRANI POHAN (1183311058)

KELAS : PGSD EKSTENSI H 2018

DOSEN PENGAMPU : SUGIANTO, M.Ag

MATA KULIAH : PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat hinayah dan hidayah yang telah penulis terima, penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Hakikat, tujuan, dan fungsi pendidikan budi pekerti mata kuliah Pendidikan Budi
Pekerti. Penulis juga berterima kasih kepada orang-orang yang ada di sekitar penulis, yang
selalu mendukung penulis dalam setiap pengerjaan tugas.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
bimbingan yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata, semoga tugas yang penulis buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Dan memberikan nilai lebih pada proses mata kuliah Pendidikan Budi Pekerti. Penulis
mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Hakikat Pendidikan Budi Pekerti......................................................................................3

B. Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti..............................................................................4

C. Fungsi Pendidikan Budi Pekerti........................................................................................5

D. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti........................................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................7

PENUTUP..................................................................................................................................7

A. Kesimpulan........................................................................................................................7

B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keberhasilan proses belajar budi pekerti / akhlak di sekolah mempersyaratkan adanya
dukungan dari institusi di luar sekolah. Dalam hal ini orang tua, lingkungan masyarakat
memberikan ruangan kondusif bagi proses penanaman dan pembentukan budi pekerti.
Menurut Robert Selman Pendidikan Budi Pekerti mengembangkan siswa untuk mengaktifkan
perasan,emosi yang dimiliki dan mampu mengekpresikan emosi diri sendiri,mampu
menyampaikan siapa dirinya dan apa yang menjadi cita-cita hidupnya. Tiga unsur penting
dalam pendidikan yaitu: (1) Pendidikan merupakan upaya pengembangan kemampuan
pribadi dan prilaku, (2) Pendidikan merupakan proses sosial untuk yang ditujukan bagi
penguasaan ketrampilan sosial dan perkembangan diri melalui wahana yang terselesai dan
terkontrol, (3) Pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memusatkan pada proses perubahan
pribadi atau paling tepat pembentukan watak manusia.
Kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan saat ini tetap menempatkan
pendidikan budi pekerti sebagai pendidikan yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain
dalam pembelajaran. Mengintegrasikan suatu muatan pembelajaran ternyata bukan pekerjaan
mudah bagi sebagian besar guru. Karenanya, diperlukan strategi tertentu agar pembelajaran
pendidikan budi pekerti berjalan efektif. Secara konsepsional, pendidikan budi pekerti
merupakan usaha  sadar menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi
pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa yang akan datang. Di samping
itu, pendidikan budi pekerti merupakan upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan,
pemeliharaan, dan perbaikan perilaku peserta didik agar mereka mau dan mampu
melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, dan seimbang.
Secara operasional, pendidikan budi pekerti merupakan  upaya membekali peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan
perkembangannya sebagai bekal bagi masa depannya. Tujuannya agar mereka memiliki hati
nurani yang bersih, berperangai baik, serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan
kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap sesama makhluk. 
Dikhawatirkan, dengan pengintegrasian yang tidak tepat, pendidikan budi pekerti
dalam pembelajaran akan mengalami pendangkalan makna, setidaknya pendangkalan konsep.

1
Bisa jadi pembelajaran budi pekerti menjadi tidak lebih sekadar pendidikan etika atau sopan
santun. Padahal, sesungguhnya etika atau sopan santun hanyalah bagian dari pendidikan budi
pekerti. Dewasa ini, masyarakat sering menggunakan istilah etiket atau etika, yang diartikan
sama dengan tata krama, unggah-ungguh, dan subasita. Ketiga istilah ini selalu dihubungkan
dengan sikap dan perilaku sopan santun. Dalam konteks ini, etika dihubungkan dengan norma
sopan santun, tata cara berperilaku, tata pergaulan, dan perilaku yang baik.  Pengintegrasian
pendidikan budi pekerti dalam pembelajaran perlu diperjelas wujudnya. Di antaranya,
hendaknya implementasi pendidikan budi pekerti bukan hanya pada ranah kognitif saja,
melainkan harus berdampak positif terhadap ranah afektif dan psikomotorik yang berupa
sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat dan pengertian dari pendidikan budi pekerti?
2. Apakah fungsi dari pendidikan budi pekerti?
3. Apakah tujuan dari pendidikan budi pekerti?

C. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas pendidikan budi pekerti.
2. Memahami hakikat, fungsi, dan tujuan dari pendidikan budi pekerti.
3. Menambah wawasan mahasiswa mengenai pendidikan budi pekerti.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Budi Pekerti


Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi dan pekerti. Budi
dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata
pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi
pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai
tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan
akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris
disebtu ethics.

Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa budi pekerti secara
konsepsional adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau
dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara.

Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan
melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil
sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara
menyapa dan menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan
minum, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya.

Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan
kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata
krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun,
kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun
menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan
nilai dan norma-norma yang kita rasakan. Apa yang dahulu kita anggap benar mungkin
sekarang sudah menjadi salah. Apa yang dulu kita anggap tabu dibicarakan sekarang sudah
menjadi suatu yang lumrah. Misalnya berbicara masalah seks, hubungan pacaran, masalah
politik, masalah hak azazi manusia, dan sebagainya.

3
B. Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti
Menurut buku pedoman umum dan nilai budi pekerti untuk pendidikan dasar dan
menengah (2000),diterakan bahwa :

1. Visi
Visi pendidikan budi pekerti dalam konteks ini adalah kemampuan untuk memandang
arah pendidikan budi pekerti ke depan dengan berbijak pada permasalahan saat ini untuk
disusun perencanaan secara bijak dan mewujudkan proses pengembangan budi pekerti siswa
yang terarah kepada kemampuan berpikir rasional, memiliki kesadaran moral, berani
mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas perilakunya berdasarkan hak dan
kewajiban warga Negara yang pada gilirannya mampu bekerja sama dengan anggota
masyarakat lainnya.
Visi pendidikan budi pekerti adalah mewujudkan pendidikan budi pekerti sebagai
bentuk pendidikan nilai, moral,etika yang berfungsi menumbuh kembangkan individu warga
Negara Indonesia yang berakhlak mulia dalam pikir, sikap dan perbuatannya sehari-hari,
yang secara kurikuler benar-benar menjiwai dan memaknai semua mata pelajaran yang
relevan serta system social cultural dunia pendidikan sehingga dari dalam diri setiap lulusan
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan terpancar akhlak mulia.
Visi budi pekerti demikian menghendaki agar terbentuk manusia yang berkualitas dan
berakhlakmanusia semacam milah yang akan terbentuk melalui semaian nilai-nila budi
pekerti yang dihayati dalam hidup sehari-hari.hal ini berati bahwa setiap mata pelajaran
ataupun bidang lain yang mampu disisipi (diintegrasikan) budi pekerti perlu segera
memasukkan. Termasuk didalamnya bidang sastra,budaya,sosial,polotik,dll yang akan
membentuk karakter manusia.Dari visi tersebut selanjutnya muncul Misi pendidikan budi
pekerti.
2. Misi
Adapun misi adalah harapan pendidikan budi pekerti untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Lebih lanjut misi pendidikan budi pekerti adalah sebagai berikut :
a. Mengoptimalkan subtansi praktis mata pelajaran yang relevan untuk menyemaikan
atau menanamkan budi pekerti. Dalam kaitan ini tidak hanya pelajaran agama dan
PPKN yang patut menjadi ladang budi pekerti melaikan juga bidang bahasa,satra
budaya, antropologi dan sebagainya.
b. Mewujudkan interaksi yang kondusif yang mencerminkan akhlak atau moral luhur.

4
c. Membantu siswa memahami kecenderungan masyarakat yang terbuka dalam Era
globalisasi,tuntutan kualitas dalam segala bidang, dan kehidupan yang demokratis
dengan tetap berdasarkan norma budi pekerti warga Negara Indonesia
d. Membantu siswa memahami disiplin ilmu yang berperan mengembangkan Budi
pekerti diperoleh wawasan keilmuan yang berguna untuk mengembangkan
penggunaan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara
e. Membantu siswa memahami arti demokrasi dengan cara belajar dalam suasana
Demokratis sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang lebih
demokratis.

C. Fungsi Pendidikan Budi Pekerti


Menurut Draf Kurikulum Berbasis Kompetensi (2001) fungsi pendidikan budi pekerti
bagi peserta didik ialah sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik peserta didik yang telah
tertanam dalam lingkungankeluarga dan masyarakat.
b. Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar
dapat berkembang dan bermanfaat secara optmal sesuai dengan budaya bangsa.
c. Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik.
d. Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajara agama
dan budaya bangsa.
e. Pembersih, yaitu untuk memebersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong, iri,
dengki, egois dan ria.
f. Penyaringan (filter),yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lain yang tidak sesuai dengan nilai budi pekerti.

Menurut cahyoto tahun (2001:13) kegunaan pendidikan budi pekerti antara lain
sebagai berikut.

a. Siswa memahami susunan pendidikan budi pekerti dalam lingkup etika bagi
pengembangan dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.
b. Siswa memiliki landasan budi pekerti luhur bagi pola perilaku sehari-hari yang
didasari hak dan kewajiban sebagai warga negara.
c. Siswa dapat mencari dan memperoleh informasi tentang budi pekerti,mengolahnya
dan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah nyata dimasyarakat.
d. Siswa dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain untuk
mengembangkan nilai moral.
5
D. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
Tujuan pendidikan budi pekerti berdasarkan kerangka pemikiran para ahli yaitu
sebagai berikut :

a. Siswa memahami nilai - nilai budi pekertidi lingkungan keluarga, lokal, nasional, dan
internasional melalui adat istiadat, hukum, undang - undang dan tatanan antar bangsa.
b. Siswa mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisiten dalam
mengambil keputusan budi pekerti di tengah - tengah rumitnya kehidupan
bermasyarakat saat ini.
c. Siswa mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional.
d. Siswa mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan
kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan bertanggungjawab atas tindakannya.

Secara umum bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan


pengetahuan,mengkaji dan mempersonalisasikan nilai, mengembangkan keterampilan sosial
yang memungkinkan tumbuh dan berkembang, berakhlak mulia dalam diri manusia serta
mewujudkannya dalam perilaku sehari - hari, dalam berbagai konteks sosial - budaya yang
berbhinneka sepanjang hayat.

Pendidikan Budi Pekerti bertujuan untuk :

a. Membina kepribadian peserta didik berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa
Indonesia yang tercermin dalam dimensi keagamaan, kesusilaan, dan kemandirian.
b. Membiasakan peserta didik untuk berpola pikir, bersikap, berkata, dan bertindak yang
mencerminkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam
dimensi keagamaan, kesusilaan, kemandirian
c. Menciptakan suasana sekolah yang kondusip untuk berlangsungnya pembentukan budi
pekerti yang luhur.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan
melalui kebiasaan. Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang
berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia.
Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan
nilai dan norma-norma yang kita rasakan oleh karena itu, pendidikan budi pekerti dalam
pelaksanaanya dilandasi oleh Visi dan Misi yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran
Pendidikan Budi Pekerti yang lebih baik guna meluruskan benturan-benturan yang terjadi
antara nilai dan norma dalam kehidupan.

B. Saran
Saran penyusun makalah ialah mahasiswa sebagai calon guru dapat memberikan dan
mengajarkan pendidikan budi pekerti dengan baik kepada semua anak-anak didiknya, karena
anak-anak didik khususnya siswa tingkat sekolah dasar ialah anak-anak yang harus diajarkan
dengan baik untuk dapat membentuk karakter mereka menjadi anak-anak yang beriman dan
berakhlak mulia.

7
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Dikbud. 1997. Pedoman Pembelajaran Budi Pekerti,. Jakarta: Pusbang-kurrandik.

Cahyoto,2002.Budi Pekerti Dalam Perspektif Pendidikan. Malang : Depdiknas Dirjen


Pendidikan Dasar dan Menengah – Pusat Penataran Guru IPS dan PMP Malang.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .1989.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :


Balai Pustaka.

Haidar Putra Daulay, (2004). Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media, Cet. ke-1.

Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. 2001.

Anda mungkin juga menyukai